pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan, motivasi dan

advertisement
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN,
MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PERAWAT
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN
KALIMANTAN SELATAN
Dwi Wahyu Artiningsih
[email protected]
STIE INDONESIA BANJARMASIN
Abstract,
This research aimed to analyze the influence of leadership style of
the room head nurse, motivation,discipline on the performance of nurses
in hospitals Brigjend H.Hasan Basry Kandangan, analyzing variables the
dominant influence on the performance of nurses in hospitals Brigjend H.
Hasan Basry Kandangan.
This research is explanatory research, a research that aims to get
an explanation through hypothesis testing. The population in this research
are all nurses who carry out their duties and functions as a nurse in the
infirmary General Hospital Hospital Brigadier General H. Hasan Basry
Kandangan. The research sample of 109 respondents by sampling using
saturated / census and statistical analysis tools using SmartPLS (Partial
Least Square).
Results showed that the leadership style of the room head not
significant effect on the performance of nurses in hospitals Brigjend
H.Hasan Basry Kandangan motivation not significant effect on the
performance of nurses in hospitals Brigjend H.Hasan Basry Kandangan,
disciplined significant effect on the performance of nurses in hospitals
Brigjend H. Hasan Basry Kandangan, the discipline has a dominant
influence on the performance of nurses in hospitals Brigjend H.Hasan
Basry Kandangan.
Keywords : Leadership style, motivation, discipline, performance nurse
Abstrak,
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya
kepemimpinan kepala ruangan, motivasi, disiplin terhadap kinerja perawat
di RSUD Brigjend H.Hasan basry Kandangan, menganalisis variabel yang
berpengaruh dominan terhadap kinerja perawat di RSUD Brigjend
H. Hasan Basry Kandangan.
87
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
Penelitian ini bersifat explanatory research, yaitu suatu penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan penjelasan melalui pengujian hipotesis.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai perawat pelaksana di ruang perawatan
Rumah Sakit Umum RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Sampel
penelitian ini sebanyak 109 responden dengan pengambilan sampel
menggunakan teknik jenuh/sensus dan alat analisis statistik menggunakan
SmartPLS (Partial Least Square).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan kepala
ruangan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan, motivasi berpengaruh tidak
signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD Brigjend H.Hasan Basry
Kandangan, disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di
RSUD Brigjend H.Hasan Basry Kandangan, disiplin memiliki pengaruh
dominan terhadap kinerja perawat di RSUD Brigjend H.Hasan Basry
Kandangan.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin, Kinerja Perawat
Era globalisasi sudah tidak
kompleksitas tinggikarena sumber
terbendung lagi dan Indonesia sudah
daya manusia yang bekerja terdiri
mulai merasakan dampaknya, untuk
dari multi disiplin dan berbagai jenis
menyikapi
keahlian. Rumah sakit adalah salah
fenomena
tersebut
diperlukan dukungan dan kerjasama
satu
dari seluruh bagian dalam organisasi,
kegiatannya memberikan pelayanan
yang salah satunya adalah dukungan
berupa promotif, preventif, kuratif
Sumber Daya Manusia (SDM) atau
dan
sering
mencapainya
disebut
juga
dengan
bentuk
organisasi
rehabilitatif.Dimana
dibutuhkan
yang
untuk
kinerja
karyawan. Peran SDM dalam sebuah
pegawai khususnya perawat yang
organisasi sangatlah penting karena
baik yang bersifat subyektif. Tenaga
mutu SDM yang tinggi umumnya
perawat adalah yang paling dominan
diikuti dengan kinerja yang tinggi
jumlahnya serta merupakan satu-
pula (Mangkuprawira dan Hubeis,
satunya profesi dalam rumah sakit
2007).
sebagai
yang memberikan pelayanan kepada
organisasi atau institusi pelayanan
pasien selama 24 jam secara terus-
kesehatan
menerus.Dengan demikian perawat
Rumah
organisasiyang
Sakit
merupakan
memiliki
tingkat
adalah jenis tenaga yang paling
88
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
sering
kontak
pasien
dan
langsung
dengan
bentuk tertentu. Seorang pemimpin
sehingga
mempunyai peranan yang strategis
peranannya sangat menentukan mutu
yaitu sebagai manajer, semestinya
serta citra rumah sakit.Pelayanan
memiliki kompetensi sesuai dengan
keperawatan menentukan nilai suatu
tuntutan
pelayanan
sehingga
pelayanan yang prima pada masa
perawat adalah salah satu unsur vital
sekarang dan yang akan datang agar
dalam rumah sakit. Perawat, dokter
dapat lebih memahami tugas dan
dan pasien merupakan satu kesatuan
fungsi pokok sebagai pemimpin.
yang saling membutuhkan dan tidak
Salah satunya adalah kemampuan
dapat dipisahkan.
seorang pimpinan dalam membina
keluarga,
kesehatan
Kehidupan
perkembangan
dan
organisasional
dan mengayomi serta mempengaruhi
adalah sebuah kenyataan bahwa
motivasi bawahan agar ikut serta
pimpinan memainkan peranan yang
mencapai tujuan organisasi. Sesuai
amat
dapat
apa yang dikemukakan oleh Siagian
dikatakan amat menentukan, dalam
(2008: 295) bahwa terdapat korelasi
usaha pencapaian tujuan yang telah
positif
ditetapkan
sebelumnya.
Menurut
prestasi kerja. Robbins dan Judge
Stoner
(Handoko,
2009)
(2009: 113) juga mengemukakan
manajerial
bahwa organisasi yang mempunyai
merupakan suatu proses pengarahan
pegawai yang motivasinya tinggi
dan
cenderung
penting,
bahkan
kepemimpinan
pemberian
pengaruh
pada
antara
motivasi
lebih
dengan
efektif
bila
kegiatan-kegiatan dari sekelompok
dibandingkan
anggota yang saling berhubungan
yangmempunyai
tugasnya. Gaya kepemimpinan, pada
kurang termotivasi. Sehingga dapat
dasarnya
dikatakan bahwa
mengandung
pengertian
organisasi
pegawai
yang
motivasi kerja
sebagai suatu perwujudan tingkah
mempunyai
laku dari seorang pemimpin, yang
kinerja pekerjaan atau menunjukkan
menyangkut kemampuannya dalam
korelasi yang cukup kuat. Terlepas
memimpin.
tersebut
dari faktor-faktor apa yang dijadikan
biasanya membentuk suatu pola atau
sebagai alat pengukur motivasi kerja,
Perwujudan
89
hubungan
dengan
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
tetapi penting untuk mengusahakan
shift, yaitu dinas pagi jam 07.30-
agar terdapat korelasi positif antara
14.30, dinas siang 14.30-20.30; dan
motivasi
dinas malam jam 20.30-07.30.pada
dengan
prestasi
kerja
pegawai.
setiap pergantian jadwal dinas selalu
Selain motivasi kerja dapat
diadakan operan jaga dengan perawat
mempengaruhi pretasi kerja pegawai,
berikutnya dalam pelaksanaannya,
disiplin juga dapat mempengaruhi
sejauh ini proses pergantian atau
prestasi kerja pegawai.
operan
Menurut
petugas
terkadang
tidak
Hasibuan (2009: 193) disiplin yang
diikuti oleh semua perawat namun
baik mencerminkan besarnya rasa
hanya dilakukan oleh perawat yang
tanggung jawab seseorang terhadap
telah datang lebih awal, sistem
tugas-tugas
penugasan di ruang rawat yang
yang
kepadanya.
Hal
ini
diberikan
mendorong
menggunakan
sistem
fungsional
gairah kerja, semangat kerja, dan
dengan mengarahkan pada metode
terwujudnya prestasi kerja. Rumah
tim,
Sakit
(RSUD)
terfokus, sehingga masih mungkin
Brigjend H. Hasan Basry terletak di
menimbulkan kecemburuan beban
kabupaten
kerja perawat.
Umum
Daerah
Hulu
Sungai
Selatan
nampaknya
masih
belum
menempati areal seluas 12 Ha.
Banyak perawat yang masih
RSUD Brigjend H. Hasan Basry
kurang disiplin, terutama apabila
merupakan rumah sakit
dilihat
dengan
141
tempat
tipe
tidur
C
dari
ketepatan
waktu
dan
menjalankan tugasnya baik di ruang
318karyawan dan mempunyai fungsi
inap maupun di bagian pelayanan
memberikan pelayanan minimal 4
medis lainya. Masih kurang tertibnya
(empat) macam pelayanan spesialis
kegiatan
dasar, yaitu bedah, penyakit dalam,
pendaftaran dan pencatatan medis,
kebidanan dan kandungan,
serta
perawat sering tidak ada ditempat,
kesehatan anak. Dalam pelaksanaan
cukup tinggi tingkat absensi perawat,
tugas pelayanan kesehatan di rumah
meninggalkan
sakit, terdapat proses operan petugas
keterangan, semuanya menunjukan
perawat, yaitu terjadwal dalam 3
kurangnya komitmen perawat dalam
90
pelayanan
tugas
dalam
tanpa
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
melaksanakan
pekerjaan
rutinitas
memimpin
dalam
politik.
Gaya
dengan baik. Dengan memperhatikan
tersebut berbeda-beda atas dasar
kapasitas pelayanan kesehatan yang
motivasi,
dimiliki
terhadap tugas dan orang. Gaya
oleh
RSUD
Brigjend
kuasa,
atau
H,Hasan Basry, keterbatasan dan
kepemimpinan
kekurangan
pada pendekatan situasional, yang
pelayanan
diruang
dalam
memberikan
kesehatan
perawatan,
khususnya
serta
yang
orientasi
dikemukakan
upaya
oleh
berdasarkan
Hersey
dan
Blanchard (1995:124) yang meliputi
perbaikan yang sudah dan akan
empat gaya kepemimpinan yaitu:
dilakukan sebagaimana tercantum
1. Gaya
dalam
rencana
dan
strategi
memberikan
(telling),
informasi
dimana
seorang
pembangunan Rumah Sakit, maka
pemimpin memberitahukan pada
keberadaan
bawahan
dianggap
tenaga
sebagai
keperawatan
elemen pokok
mengenai
bagaimana,
bilamana
dalam membangun citra pelayanan
dimana
kesehatan
dilaksanakan.
Rumah
berkualitas.
Hal
Sakit
ini
yang
disebabkan
2. Gaya
apa,
kegiatan
dan
pekerjaan
membimbing
(selling),
seorang
pemimpin
karena perawat adalah elemen yang
dimana
paling banyak melakukan kontak
berprilaku
atau berhubungan secara langsung
pekerjaan
dengan pasien di Rumah Sakit. Oleh
dengan tegas dan hubungan
karena
pemimpin
itu,
kualitas
pelayanan
menjual,
telah
dengan
dirumuskan
bawahan
kesehatan di Rumah Sakit sangat
bersifat
tergantung dengan kinerja perawat.
memberikan petunjuk-petunjuk
Davis
(2003:152)
dan
Newstrom
mendefinisikan
intensif.
artinya
pelaksanaan
gaya
Pemimpin
sehingga
mendukung semangat kerja para
kepemimpinan sebagai pola tindakan
bawahan.
pemimpin secara keseluruhan, seperti
penyelesaian
yang dipersepsikan para pegawainya.
dilaksanakan dengan baik.
Gaya
kepemimpinan
mewakili
filsafat,
keterampilan,
dan sikap
3. Gaya
Dengan
demikian
pekerjaan
berperan
dapat
serta
(participation), dimana seorang
91
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
pemimpin dalam hal ini hanya
perilaku
mengajak
bawahan
ditujukan untuk tujuan atau insentif.
sebagai
fasilitator
memperlancar
bawahan
untuk
tugas
yang
dengan
berperan
Dengan
atau
dorongan
demikian,
para
memahami
lain
bergantung pada
antara
menggunakan
hubungan
proses
yang
kunciuntuk
motivasi
pengertian dan
antara
kebutuhan,
keseluruhan komunikasi secara
dorongan, dan insentif. Hasibuan
efektif.
(1999:126)
4. Gaya
pendelegasian
(delegating),
dimana
mengartikan
motivasi
adalah pemberian daya penggerak
seorang
yang menciptakan kegairahan kerja
pemimpin membatasi diri dalam
seseorang agar mereka mau bekerja
memberikan
dan
sama, bekerja efektif dan terintegrasi
pelaksanaan
dengan segala daya upaya untuk
pekerjaan kepada para bawahan
mencapai kepuasan. Dari berbagai
tanpa banyak campur tangan.
pengertian diatas dapat kita ambil
pengarahan
menyerahkan
Motivasi
diperlukan
kesimpulan bahwa motivasi adalah
mengingat pada dasarnya kinerja
suatu keadaan dalam diri seseorang
yang
yang membuat seseorang bertindak
dimiliki
kerja
seorang
pegawai
adalah merupakan potensi, dimana
dan berprilaku tertentu.
pegawai tersebut belum tentu telah
Kedisiplinan
diartikan
mengerahkan segenap potensi yang
sebagai kesadaran dan kesediaan
dimilikinya untuk mencapai hasil
seseorang mentaati semua peraturan
yang
perusahaan dan norma-norma sosial
optimal,
sehingga
masih
diperlukan adanya pendorong agar
yang
pegawai mau menggunakan seluruh
adalah sikap yang secara sukarela
potensinya.
mentaati semua peraturan dan sadar
sering
Daya dorong tersebut
disebut
sebagai
berlaku.
Kesadaran
disini
motivasi.
akan tugas dan tanggung jawabnya.
Luthans (2006:270) mengemukakan
Jadi mematuhi/mengerjakan semua
motivasi adalah proses yang dimulai
tugasnya dengan baik bukan atas
dengan defisiensi fisiologis atau
paksaan.
psikologis
adalah suatu sikap, tingkah laku dan
yang
menggerakkan
92
Sedangkan
kesediaan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
perbuatan seseorang yang sesuai
yang serupa, dan untuk menjaga
dengan peraturan perusahaan baik
berbagai standar kelompok tetap
yang
konsisten dan efektif.
tertulis
(Hasibuan,
disiplin
maupun
2009:
212).
kerja
bagi
tidak
Peranan
Kinerja
menurut
karyawan
Sedarmayanti (2008: 260) adalah
merupakan salah satu aspek yang
hasil kerja yang dapat dicapai oleh
mempengaruhi berbagai hal dalam
seseorang atau sekelompok orang
hubungannya
dalam
dengan
tingkat
suatu
produktivitas kerja. Oleh karena itu
dengan
keberhasilan
tanggungjawab
karyawan-karyawan
organisasi,
sesuai
wewenang
dan
masing-masing,
dalam mengembangkan kewajiban-
dalam rangka upayamencapai tujuan
kewajiban
tergantung
organisasi bersangkutan secara legal,
kepada kesediaan untuk berkorban
tidak melanggar hukum dan sesuai
dan
dengan
itu
sangat
bekerja
keras
dengan
moral
maupun
etika.
menjauhkan diri dari kepentingan
Menurut Wibowo (2007: 7) prestasi
pribadi
kerja/kinerja
atau
demikian
golongan.
untuk
Dengan
merupakan
mengarahkan
pekerjaan
karyawan kearah itu perlu adanya
hubungan
kuat
disiplin. Karena disiplin merupakan
strategis
organisasi,
kegiatan
konsumen,
manajemen
menjalankan
untuk
standar-standar
organisasional.
Jadi,
yang
mempunyai
dengan
dan
hasil
tujuan
kepuasan
memberikan
kontribusi pada ekonomi. Kinerja
manajemen
juga dapat dikatakan sebagai suatu
mempunyai tanggung jawab untuk
hasil yang dicapai dari pekerjaan.
menciptakan suatu iklim disiplin
Kinerja adalah tentang apa yang
preventif korektif dimana berbagai
dikerjakan
standar harus diketahui dan optimal.
mengerjakannya.Prinsip-prinsip
Dengan demikian dari pengertian
penilaian kinerja perawat menurut
pendisiplinan
adalah
untuk
Djoko Wijono (2007: 45) salah
memperbaiki
pelanggar,
untuk
satunya
dan
adalah
bagaimana
evaluasi
cara
kinerja
menghalangi para karyawan yang
didasarkan pada standar pelaksanaan
lain
kerja.Standar praktik keperawatan di
melakukan
kegiatan-kegiatan
93
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
rumah
sakit
bertujuan
meningkatkan
kualitas
keperawatan,
mengurangi
untuk
pengetahuan dan ketrampilan
asuhan
dalam
biaya
3)
praktik
keperawatan,
Perawat
mendukung
perawatan dan melindungi perawat
pengembangan profesionalisasi
dari kelalaian dalam melaksanakan
di
tugas dan melindungi pasien dari
4) Perawat melakukan tindakan
tindakan yang tidak terapeutik.
untuk
kepentingan
dengan
memperhatikan
Grey (1998) dalam Jihad
antara
sesama
(2012) menyebutkan bahwa standar
sopan
penilaian
mempertimbangkan
kinerja
keperawatan
meliputi:
santun,
perawat,
5)
pasien
etika
Perawat
faktor-
faktor yang berhubungan dengan
a. Standar
yang
praktik
meliputi:
mengkaji
data
keperawatan
keefektifan
1)
pelaksanaan keperawatan.
Perawat
biaya
dalam
kesehatan,
Standar dapat diukur dengan
2) Perawat menganalisa data dan
menggunakan suatu indikator, yaitu
menentukan
suatu ukuran terhadap standar yang
diagnosa
keperawatan,
3) Perawat
mengembangkan
tindakan
4)
Perawat
telah
ditetapkan.
merupakan alat ukur minimal yang
keperawatan,
seharusnya dapat dilaksanakan pada
melaksanakan
sebagian besar rumah sakit tanpa
mempertimbangkan
keperawatan,
5) Perawat
(Depkes,
mengevaluasi
perkembangan
kinerja
profesional
1)
Perawat
mengevaluasi
praktik
hubungannya
praktik
dirinya
2004:
25).
Dengan
standar asuhan keperawatan adalah
suatu
pelaksanaan
dalam
yang
keperawatan
dengan
jenisnya
demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien menuju pencapaian hasil.
meliputi;
ini
rencana
tindakan sesuai dengan rencana
b. Standar
Indikator
pelayanan
keperawatan,
kegiatan
proses
keperawatan
merupakan
perawat
standar
rangkaian
pedoman
dalam
bagi
memberikan
keperawatan
yang
berkualitas terhadap pasien guna
2) Perawat menggunakan konsep
mengenal
94
masalah
mencarikan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
alternatif pemecahan
memenuhi
masalah dan
sebelumnya. diperoleh pemahaman
kebutuhan-kebutuhan
bahwa kinerja timbul dari adanya
dasar manusia.
motivasi yang perlu dibangun serta
Kerangka
diajukan
untuk
berdasarkan
seperti
pemikiran
yang
penelitian
yang
peran dari pimpinan, maka kerangka
ini
konseptual dalam penelitian ini dapat
hasil telaah teoritis
telah
digambarkan sebagai berikut:
diuraikan
Gaya
kepemimpinan
(X1)
H1
H2
Motivasi
(X2)
Kinerja
Perawat
(Y)
H3
Disiplin Kerja
(X3)
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan pada kerangka
H2 : Motivasi berpengaruh signifikan
konseptual, maka dapat diajukan
terhadap kinerja perawat di RSUD
hipotesis sebagai berikut :
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan.
H1 : Gaya Kepemimpinan Kepala
H3 : Disiplin berpengaruh signifikan
Ruangan
signifikan
terhadap kinerja perawat di RSUD
terhadap kinerja perawat di RSUD
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan.
berpengaruh
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan.
95
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
H4 : Disiplin berpengaruh dominan
Analisis menggunakan model
terhadap kinerja perawat di RSUD
Partial Least Square (PLS)dengan
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan.
uji-t. PLS merupakan metode analisis
yang powerful oleh karena tidak
METODE
didasarkan
Penelitian yang dilaksanakan
mempunyai keunggulan tersendiri
secara keseluruhan dari objek yang
diantaranya
diteliti dalam batas-batas tertentu.
berdistribusi
penelitian
adalah
dalam
seluruh
penelitian
perawat
ini
Sakit
menkonfirmasi teori, tetapi dapat
Umum
juga digunakan untuk menjelaskan
ada atau tidaknya hubungan antara
berjumlah 109
variabel laten (Muliati, 2010).
Dasar yang digunakan dalam
perawatan. Mengingat jumlah unit
relatif
kecil,
ditetapkan seluruh unit
multivariat
Walaupun PLS digunakan untuk
orang yang tesebar di 11 ruangan
populasi
harus
dan ukuran sampel tidak harus besar.
RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan yang
normal
tidak
digunakan pada model yang sama)
yang
sebagai perawat pelaksana di ruang
Rumah
data
ordinal, interval sampai rasio dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya
perawatan
:
(indikator dengan skala kategori,
sekaligus populasi yang menjadi
responden
PLS
software smart PLS. Metode PLS
artinya penelitian yang menjelaskan
analisis
asumsi.
sebagai teknik analisis data dengan
adalah berupa penelitian eksplanatif
Unit
banyak
pengujian hipotesis untuk menerima
maka
atau menolak hipotesis adalah dari
populasi
output PLS results for inner weight
dijadikan sebagai sampel penelitian,
yang ditunjukan pada tabel berikut:
sehingga teknik yang digunakan
teknik sampling jenuh atau sensus.
96
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
Tabel 1. Results for inner weights untuk menguji hipotesis
Gaya Kepemimpinan
Kepala Ruangan →
Kinerja Perawat
Motivasi → Kinerja
Perawat
Disiplin → Kinerja
Perawat
Original
sample
estimate
Mean of
sub-sample
Standard
deviation
t-statistic
Pengaruh
0.066
0.110
0.173
0.381
Tidak
Signifikan
0.245
0.227
0.150
1.634
Tidak
Signifikan
0.428
0.429
0.119
3.594
Signifikan
Sumber : Output Statistik dengan PLS, 2015
Hasil
estimasi
PLS
4. Nilai t-statistik jalur pengaruh
menunjukan bahwa :
disiplin terhadap kinerja perawat
1. Nilai t-statistic jalur pengaruh
(3,594) paling besar dibanding
gaya
kepemimpinan
kepala
nilai
kinerja
kepemimpinan kepala ruangan
perawat adalah 0.381, lebih kecil
(0,381) dan motivasi (1,634)
dari t-tabel distribusi normal
terhadap
(1.96), berarti tidak signifikan,
sehingga hipotesis 4 diterima.
ruangan
terhadap
hipotesis 1 ditolak.
terhadap
kinerja
of
menggunakan
variabel
laten
interpretasi
dari t-tabel distribusi normal
regresi.
(1.96), berarti tidak signifikan,
menunjukkan
hipotesis 2 ditolak.
0,348.
Hasil
Hal
Model
R-Square
dependen
yang
gaya
perawat
Fit
diukur
perawat adalah 1.634, lebih kecil
3. Nilai t-statistik jalur pengaruh
jalur
kinerja
Goodness
2. Nilai t-statistik jalur pengaruh
motivasi
t-statistik
sama
dengan
dengan
output
nilai
ini
PLS
R-Square
=
dapat
di
interpretasikan bahwa model cukup
disiplin terhadap kinerja perawat
baik,
adalah 3.594, lebih besar dari
fenomena kinerja perawat sebesar
t-tabel distribusi normal (1.96),
34,8 %, sedangkan sisanya 65,2 % di
berarti signifikan, hipotesis 3
jelaskan oleh variabel lain yang
diterima.
belum masuk kedalam model dan
error.
97
yaitu
mampu
menjelaskan
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
HASIL DAN PEMBAHASAN
menyatakan
1. Pengaruh gaya kepemimpinan
gaya
kepala ruangan terhadap kinerja
setuju
terhadap
kepemimpinan
yang
selama ini diterapkan.
perawat menunjukkan pengaruh
2. Pengaruh
tidak signifikan.
motivasi
terhadap
kinerja perawat menunjukkan
Dengan kata lain, gaya
pengaruh tidak signifikan.
kepemimpinan kepala ruangan
Dengan
kata
belum memberikan kontribusi
motivasi
yang
dalam
kontribusi yang bermakna dalam
penampilan kinerja perawat di
penampilan kinerja perawat di
RSUD Brigjend H.Hasan Basry
RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan.Hasil analisis diatas
kandangan. Hasil analisis ini
tidak
tidak
bermakna
sejalan
dengan
hasil
belum
lain
sejalan
memberikan
dengan
hasil
penelitan Kalam Jihad (2012)
penelitan Dusi (2012) dengan
bahwa
ada
signifikan
hubungan
yang
judul
Pengaruh
antara
gaya
perawat, motivasi dan disiplin
kepemimpinan kepala ruangan
terhadap
terhadap kinerja staf perawat di
ruang rawat inap RSUD H.
RSUD
Kalimantan
Soemarno Sosroatmojo Kuala
Tengah. Dalam penelitian ini
Kapuas. Dalam penelitian ini
indikator variabel yang dipakai
variabel motivasi mengacu pada
adalah gaya kepemimpinan yang
teori
meliputi
dikemukakan
Buntok
gaya
memberikan
kinerja
komitmen
perawat
motivasi
yang
Alderfer
dalam
informasi (telling), membimbing
Robbin
(selling),
serta
distribusi
frekuensi
pendapat
dan
responden
tentang
motivasi
berperan
(participation)
(2009).
di
hasil
pendelegasian (delegating), dari
sebagian
hasil
setuju terhadap item pernyataan
distribusi
pendapat
gaya
ruangan
frekuensi
responden
tentang
kepemimpinan
kepala
sebagian
besar
besar
Dari
menyatakan
motivasi.
Motivasi
kerja
diperlukan
mengingat
pada
dasarnya kinerja yang dimiliki
98
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
seorang
perawat
merupakan
adalah
potensi,
Sosroatmojo Kuala Kapuas. Dari
dimana
hasil
distribusi
perawat tersebut belum tentu
pendapat
telah
disiplin
mengerahkan
segenap
frekuensi
responden
tentang
sebagian
besar
potensi yang dimilikinya untuk
menyatakan
mencapai hasil yang optimal,
terhadap disiplin yang selama ini
sehingga
diperlukan
diterapkan di RSUD Brigjend H.
adanya pendorong agar perawat
Hasan Basry Kandangan. Selain
mau
motivasi
masih
menggunakan
seluruh
yang
potensinya.Motivasi kerja pada
pernyataan
dasarnya merupakan pernyataan
positif,
emosional
merupakan
yang positif atau
setuju
terhadap
merupakan
emosional
disiplin
yang
kerja
juga
pernyataan
menyenangkan sebagai akibat
emosional yang positif. Seperti
dari apresiasi pekerja terhadap
pendapat Hasibuan (2007: 193)
pekerjaan dan pengalaman kerja
yang
tertentu.
disiplin
3. Pengaruh
disiplin
terhadap
mengemukakan
bahwa
yang
mencerminkan
baik
besarnya
kinerja perawat menunjukkan
tanggung
jawab
pengaruh signifikan
terhadap
tugas-tugas
Dengan kata lain, disiplin
memberikan
bermakna
kinerja
kontribusi
dalam
perawat
Brigjend
yang
yang
mendorong
gairah
kerja,
penampilan
semangat kerja, dan terwujudnya
di
RSUD
kinerja.
Basry
4. Disiplin
H.Hasan
dominan
sejalan dengan hasil penelitan
perawat.
(2012)
seseorang
diberikan kepadanya. Hal ini
Kandangan. Hasil analisis ini
Dusi
rasa
dengan
judul
memiliki
pengaruh
terhadap
Hasil
kinerja
pendapat
Pengaruh komitmen perawat,
responden
motivasi dan disiplin terhadap
sebagian
kinerja perawat di ruang rawat
setuju
inap
pimpinan tentang adanya tata
RSUD
H.
Soemarno
99
tentang
besar
terhadap
disiplin
menyatakan
kebijakan
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
tertib
yang
bertujuan
untuk
SIMPULAN DAN SARAN
menciptakan disiplin kerja yang
Simpulan
baik. Penerapan disiplin terletak
pada
disiplin
anggota
pribadi
organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian
para
yang
Disiplin
telah
beberapa
pribadi ini agar semakin kekal
berikut:
sedikitnya diperlukan tiga hal
1. Gaya
dilakukan,
diperoleh
kesimpulan
sebagai
kepemimpinan
kepala
yang perlu mendapat perhatian
ruangan
berpengaruh tidak
manajemen.
signifikan
terhadap
anggota
Pertama,
organisasi
para
perlu
perawat di
didorong agar mempunyai rasa
perlu
RSUD Brigjend
H.Hasan Basry Kandangan..
memiliki organisasi. Hal ini
berarti
kinerja
2. Motivasi
ditanamkan
berpengaruh tidak
signifikan
kinerja
RSUD
Brigjend
perasaan kuat bahwa keberadaan
perawat
mereka dalam organisasi bukan
H.Hasan Basry Kandangan.
hanya sekedar mencari nafkah,
di
terhadap
3. Disiplin berpengaruh signifikan
tetapi mereka adalah anggota
terhadap kinerja
keluarga besar organisasi yang
RSUD Brigjend H.hasan Basry
bersangkutan.
Kandangan.
Keduapara
bawahan perlu diberi penjelasan
4. Disiplin
perawat di
memiliki
pengaruh
tentang berbagai ketentuan yang
dominan
terhadap
kinerja
wajib ditaati dan standar yang
perawat di RSUD Brigjend H.
harus dipenuhi. Ketiga, para
Hasan Basry kandangan .
bawahan didorong menentukan
Saran
sendiri cara-cara pendisiplinan
Berdasarkan hasil kesimpulan
diri dalam kerangka ketentuan-
tersebut, maka dapat diidentifikasi
ketentuan yang berlaku umum
apa saja yang perlu dilakukan oleh
bagi seluruh anggota organisasi.
pimpinan RSUD Brigjend H. Hasan
Basry
Kandangan
agar
dapat
meningkatkan kinerja perawat dalam
100
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
memberikan
pelayanan
kepada
kesempatan
pasien.
perawat
untuk
bersekolah kejenjang S1 bagi
1. Dalam
upaya
kinerja
meningkatkan
perawat,
perlu
yang
masih
hendaknya
berpendidikan Diploma (Akper),
gaya
serta S2 bagi perawat yang
bisa
berpendidikan S1 Keperawatan.
diterapkan
kepemimpinan
perawat
yang
memberikan rasa nyaman bagi
3. Dalam
para perawat. Dimana perlu juga
kinerja
pendekatan yang baik dan sikap
pimpinan
yang
pada
menegakkan tata tertib yang ada
bentuk pemberian contoh dan
sekarang ini untuk menciptakan
dukungan
disiplin kerja yang lebih baik,
lebih
mengarah
terhadap
perawat
dalam menjalankan tugasnya.
2. Upaya
mempertahankan
upaya
meningkatkan
perawat,
hendaknya
harus
mampu
menerapkan tata tertib untuk
dan
dilaksanakan
sesuai
dengan
meningkatkan kinerja perawat,
ketentuan
hendaknya
RSUD
menerapkan tata tertib perawat
Basry
secara adil bagi semua perawat
Brigjend
pimpinan
H.
Hasan
Kandangan perlu
mendukung
tanpa
yang
pilih
dan memotivasi perawat dalam
memberikan
bekerja,
untuk
menciptakan
lingkungan
organisasi
berlaku,
kasih,
sanksi
setiap
dan
hukuman
perawat
yang
yang
melakukan tindakan indisipliner.
kondusif, memberikan layanan
4. Mengingat disiplin merupakan
yang cukup bagi perawat untuk
faktor
melaksanakan
mempengaruhi kinerja perawat
pekerjaan,
dominan
memberikan sarana dan prasaran
perlu
penunjang
pengawasan
untuk
bekerja,
kelancaran
kiranya
yang
peningkatan
terhadap
tingkat
memberikan
kedisiplinan dari pimpinan yang
kesempatan bagi perawat untuk
paling tinggi dalam hal ini
menambah
wawasan
direktur rumah sakit sampai
menunjang
pada pimpinan yang mengawasi
misal memberikan
secara langsung kinerja perawat
pengetahuanuntuk
pekerjaan,
101
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
dalam hal ini adalah kepala
Handoko, T. Hani, 2006. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia.
Liberty,
Yogyakarta.
ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu, SP. 2009.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT. Toko Gunung
Agung, Jakarta.
Ahmad Ely, 2002. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan
kepatuhan
perawat
menerapkan standar asuhan
keperawatan pada RS rawat
inap di Buntok.
Irwandy. 2007, Kinerja, Teori,
Penilaian dan Penelitian,
Pusat
Kajian
Ekonomi
Kesehatan. FKM UI, Depok,
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Edisi Revisi V. PT.
Rineka Cipta, Jakarta
Jihad, Kalam, 2012, Pengaruh Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Ruangan dan Disiplin Kerja
Terhadap
Kinerja
staf
Perawat di RSUD Buntok
KalimantanTengah,Tesis
Program
Magister
Manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu
Ekonomi
(STIE)
Inonesia, Banjarmasin.
DEP-KES RI., 2006. Standar Asuhan
Keperawatan,
Penerbit:
Sagung Seto, Ed. VI, Jakarta.
---------- 2006. Instrumen Studi
Dokumentasi,
Penerapan
Standar Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit, Penerbit:
Direktorat RS. Umum dan
Pendidikan. Dirjen Yan Med
Dep Kes RI, Ed. I, Jakarta.
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) dr. H. Soemarno
Sostroatmodjo Kuala Kapuas,
2008.
Dusi, 2012. Pengaruh Komitmen
Perawat,
Motivasi
dan
Disiplin trhadap Kinerja
Perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo
Kuala
Kapuas,Tesis
Program
Magister Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Inonesia, Banjarmasin.
Luthans, Fred, 2008. Perilaku
Organisasi, Edisi Kesepuluh,
Diterjemahkan oleh Vivin
Andhika
Yowono,
Arie
Prabawati,
dan
Winong
Rosari, Andi. Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
program
SPSS.
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja
Sektor
Publik,
Sekolah
Tinggi Ilmu
Manajemen
YKPN, Yogyakarta.
102
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2003.
Perilaku
dan
Budaya
Organisasi.PT
Refika
Aditama. Bandung.
Rahayu, Sri Mahanani. 2009.
Pengaruh
Karakteristik
Individu, Budaya Organisasi
Dan
Motivasi
Terhadap
Kinerja Pegawai (Studi pada
Dinas
Pendidikan
Kota
Malang).Tesis
Program
Magister
Manajemen
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Brawijaya.
Malang.
Mangkuprawira,
Sjafri.
Aida
Vitayala
Hubeis.
2007.
Manajemen Mutu Sumber
Daya
Manusia.
Ghalia
Indonesia, Bogor.
Martoyo, Susilo, 2008. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
BPFE-UGM, Yogyakarta.
Mutiara, Nimas Ayu C. 2008.
Pengaruh Motivasi, Gaya
Kepemimpinan dan Kepuasan
Kerja
terhadap
Kinerja
Manajerial pada PT. Semen
Gresik
(Persero)
Tbkeprints.upnjatim
Ramlie. E., 2008. Pengaruh Motivasi
Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat DPRD Kabupaten
Pelalawan. Tesis Program
Magister
Manajemen
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Brawijaya.
Malang.
Notoadmodjo,
Soekidjo.
2007.
Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. PT Rineka Cipta.
Jakarta.
Robbins, Stephen. P, 2009. Perilaku
Organisasi,
Konsep,
Kontroversi,
Aplikasi.
Prehallindo, Jakarta.
Nursalam.,
2008.
Manajemen
Keperawatan.
Salemba
Medika. Jakarta.
Robbins, Stephen.P dan Timothy A.
Judge,
2008.Perilaku
Organisasi
(Organizatioal
Behavior),
Diterjemahkan
oleh
Diana
Angelica.
Salemba Empat. Jakarta.
Pramono, Edy and Hamid, Edy
Suandi (2006) Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Dan
Motivasi Kerja Karyawan
Terhadap Efektifitas Layanan
Penerbitan Akta Kelahiran
Dan Perkawinan Di Dinas
Kependudukan Dan Catatan
Sipil
Kota
Surakarta.
Dayasaing, 7 (1). pp. 35-44.
ISSN 1411-3422
Rosdiana, 2012. Pengaruh Disiplin,
Budaya Kerja Pegawai dan
Kepemimpinan
terhadap
Kinerja Pegawai pada Rumah
Sakit
Umum
daerah
Kasongan,Tesis
Program
Magister Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Inonesia, Banjarmasin
103
Dwi Wahyu Artiningsih. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan ...
Ruky, Achmad S. 2006. Sistem
Manajemen Kinerja (Panduan
Praktis unttuk Merancang dan
Meraih
Kinerja
Prima).
Cetakan
Keempat.
PT
Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Solimun, 2011. Aplikasi Statistika
Mutakhir,
Structural
Equuation Modeling (Metode
Partial Least Square-PLS),
FMIPA
&
Program
Pascasarjana,
Universitas
Brawijaya, Malang.
Sedarmayanti,
2008. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Reformasi Birokrasi dan
Manajemen pegawai Negeri.
PT.
Refika
Aditama,
Bandung.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
Bisnis.
Penerbit
CV.
Alfabeta, Bandung.
Umar, Husien, 2004. Riset Sumber
Daya
Manusia,,
PT.
Gramedia Pustaka Utama &
Jakarta Business Research
Center, Jakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research
Methods
for
Business,
Metodologi Penelitian untuk
Bisnis, Terjemahan, Salemba
Empat, Jakarta.
Utami, Iis Torisa. 2010. Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan
pada PT. Trade Servistama
Indonesia Tangerang. Jurnal
BEJ Volume 5 No.1 Maret
2010
Siagian,
Sondang.P,
2008.
Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Buni
Aksara
Jakarta.
Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja,
PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
Winardi. 2009. Motivasi Dalam
Manajemen. Rajawali Pers.
Jakarta.
104
Download