PENDAHULUAN

advertisement
1
ABSTRAK
ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI, MEMBELI BARANG
SETENGAH JADI ATAU MEMBELI PRODUK JADI UNTUK
MEMENUHI SUATU PESANAN GUNA MENINGKATKAN LABA
(Studi Kasus Pada CV.Nanda)
NAMA
NPM
NO TELPON
EMAIL
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
: MUSTIKA SARI
: 0851031031
: 085369656222
: [email protected]
: R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA.
: Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si
Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan metode
akuntansi dalam hal ini metode biaya diferensial dalam membantu manajemen
dalam menentukan alternatif terbaik untuk memperoleh laba yang optimal pada
CV.Nanda.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya diferensial membantu
manajemen dalam menentukan alternatif terbaik. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan kualitatif dengan
pendekatan studi kasus.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap masalah yang dihadapi oleh CV.Nanda
didapatkan hasil sebaiknya CV.Nanda memilih alternatif yang pertama yaitu
memproduksi sendiri, walaupun mengalami kekurangan bahan baku, CV.Nanda
dapat membeli bahan baku yang harganya mengalami peningkatan yang cukup
tinggi. Karena dengan pendapatan yang sama dari setiap alternatif tetapi biaya
yang dikeluarkan lebih kecil daripada membeli bahan setengah jadi ataupun
membeli produk jadi sehingga CV.Nanda dapat menghasilkan laba yang optimal.
Kata kunci: Biaya Diferensial, Pengambilan Keputusan
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan antar industri sejenis pun semakin ketat, sehubungan dengan keadaan
ini ketatnya persaingan untuk merebut pasaran merupakan salah satu
permasalahan yang dihadapi setiap perusahaan. Dalam usahanya untuk
memenangkan persaingan tersebut kiranya dipertimbangkan pengalokasian biaya
yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal.
Agar dapat mempertahankan hidupnya, maka perusahaan berusaha mencari
bagaimana untuk bisa memenuhi pesanan dengan biaya serendah mungkin. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen harus mengambil keputusan yang
tepat dari berbagai alternatif-alternatif yang ada.
Semakin berkembangnya suatu perusahaan yang diiringi dengan semakin
kompleksnya aktivitas yang dijalankan, akan menuntut adanya pelaksanaan
aktivitas yang efektif dan efisien. Pembuatan keputusan ini harus dilakukan oleh
manajemen dengan dukungan berbagai informasi yang memadai agar dapat
dihasilkan keputusan yang baik untuk memenuhi suatu pesanan.
Akuntansi biaya merupakan salah satu bidang akuntansi yang meramalkan biayabiaya yang harus dikeluarkan dan laba yang dapat diperoleh oleh perusahaan.
Biaya harus diketahui jumlahnya dan dialokasikan menurut kelompok secara tepat
dan terperinci. Pengalokasian ini diperlukan untuk memudahkan dalam
penghitungan harga pokok produk, di samping itu agar informasi mengenai biaya
yang diperlukan pihak manajemen dapat diperoleh secara efektif dan efisien.
3
Perhitungan harga pokok produk sangat penting, dengan tepatnya perhitungan
harga pokok produk dapat diketahui secara tepat biaya produksi yang dikeluarkan
dalam menghasilkan produk tersebut, dengan demikian perusahaan dapat
mengetahui tingkat produktivitas, efisiensi, dan tingkat kapasitas produksi serta
kapasitas penjualan yang dicapai. Efisiensi tersebut dapat dipergunakan sebagai
landasan dalam menentukan pengambilan keputusan.
Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:17) pengertian biaya diferensial
adalah:
“selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternatif pilihan”.
Akuntansi diferensial memungkinkan manajemen perusahaan memiliki dasar yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan cara pengambilan keputusan, karena
akuntansi diferensial membandingkan informasi yang berbeda untuk setiap
alternatif. Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan
alternatif tindakan yang lain.
Charter, William dan Usry (2006:313) mengemukakan pendapatnya mengenai
masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam pengambilan keputusan dengan
biaya diferensial, yaitu sebagai berikut :
1. Membeli atau membuat sendiri.
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk.
3. Meningkatkan atau menghentikan produksi dari produk tertentu
4. Menerima atau menolak pesanan pelanggan.
Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, manajer harus dapat menganalisis
dan mempertimbangkan dengan matang antara harga beli per unit produk dengan
biaya produksi per unit. Sehingga diperlukan data-data yang menyajikan biaya
diferensial dari produk tersebut termasuk biaya tetap, biaya lain-lain serta laba
yang mungkin diperoleh.
4
CV.Nanda adalah badan usaha yang bergerak di bidang garmen yang
menghasilkan produk berupa kaos, kemeja border, seragam sekolah, jaket dan
almamater, seragam kantor, tas dan topi. Salah satu kebutuhan yang paling sering
adalah pakaian seragam sekolah, apalagi pada saat memasuki tahun ajaran baru
permintaan akan seragam sekolah meningkat. Untuk itu saya memfokuskan untuk
meneliti produksi CV.Nanda dalam menghasilkan seragam sekolah. Dalam
memenuhi pesanan tersebut kadangkala mengalami masalah dalam persediaan
bahan baku yang tidak mencukupi, sehingga CV.Nanda harus segera memenuhi
kebutuhannya akan bahan baku tersebut.
Pada saat permintaan akan seragam sekolah meningkat dan tidak disertai
ketersediaannya bahan baku, ada kalanya bahan baku yang diperlukan untuk
memproduksi pesanan mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan dan
bahan yang diperlukan belum tentu tersedia setiap saat dikarenakan keterbatasan
bahan baku, sehingga CV.Nanda harus mencari alternatif-alternatif lain yang
mungkin bisa diambil untuk meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan untuk
memenuhi bahan baku tersebut. Salah satu caranya adalah membeli barang
setengah jadi atau menerima penawaran dari pihak ketiga untuk memenuhi
pesanan tersebut dengan harga per unit yang lebih rendah dari biaya produksi per
unit yang harus dikeluarkan jika memproduksi sendiri.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap biaya difrensial
dalam pengambilan keputusan untuk memproduksi sendiri pesanan yang diterima,
membeli barang setengah jadi atau membeli dari pihak lain untuk memenuhi
pesanan dalam memperoleh laba yang memadai pada CV.Nanda di Bandar
Lampung.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan
judul : “ Analisis Biaya Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan
Memproduksi Sendiri, Membeli Barang Setengah Jadi Atau Membeli
Produk Jadi Untuk Memenuhi Suatu Pesanan Guna Meningkatkan Laba ”
5
1.2 Permasalahan
Dalam memenuhi pesanan tersebut CV.Nanda mengalami masalah dalam
persediaan bahan baku yang tidak mencukupi, sehingga CV.Nanda harus segera
memenuhi kebutuhannya akan bahan baku tersebut. Ada kalanya bahan baku yang
diperlukan untuk memproduksi pesanan mengalami peningkatan harga yang
cukup signifikan, sehingga CV.Nanda harus mencari alternatif-alternatif lain yang
mungkin bisa diambil untuk meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan untuk
memenuhi bahan baku tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut :
“Alternatif terbaik manakah yang dapat digunakan managemen sebagai
pengambilan keputusan untuk meningkatkan laba dengan menggunakan analisis
biaya diferensial yaitu apakah memproduksi sendiri, membeli barang setengah
jadi atau membeli produk jadi ?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
yang lebih jelas mengenai :
1. Untuk menghitung biaya difrensial dalam membantu manajemen untuk
memilih alternatif terbaik.
2. Mengetahui apakah alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan yang
dijadikan acuan oleh manajemen CV.Nanda dalam memproduksi sendiri,
membeli barang setengah jadi, atau membeli produk jadi.
1.3.2
Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian dalam penyusunan skripsi ini, diharapkan
dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi peneliti, sebagai sarana dalam memahami, menambah dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.
6
2. Bagi pemilik usaha, sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan laba.
3. Bagi peneliti yang akan datang, sebagai bahan referensi dan informasi untuk
menambah wawasan pihak lain yang berminat melakukan penelitian pada
masalah yang sama.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pada aktivitas produksi seragam sekolah yang
dilakukan oleh CV.Nanda di Bandar Lampung yang menganalisis biaya
diferensial dalam pengambilan keputusan apakah memproduksi sendiri, membeli
barang setengah jadi atau membeli barang jadi untuk memenuhi pesanan dalam
meningkatkan laba.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Biaya Diferensial
Mulyadi (2002:118) menyatakan:
“ Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan
diantara berbagai macam alternatif-alternatif”.
Supriyono (2002:399) menyatakan:
“ Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif
pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih”.
Sunarto (2004:60) menyatakan:
“ Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara
berbagai macam alternatif. Biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan
oleh manajemen untuk pengambilan keputusan”.
Sedangkan Halim dan Supomo (2001:76) dalam (Mustika,2005:22), menyatakan:
“ Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan
dengan kondisi-kondisi yang lain”.
2.2. Manfaat Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan
Supriyono (2002:313) mengemukakan pendapatnya mengenai masalah-masalah
yang dapat diselesaikan dalam pengambilan keputusan khusus, yaitu sebagai
berikut:
1. Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.
2. Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.
3. Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.
4. Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.
8
5. Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produkproduk
tertentu.
2.3. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Memproduksi,
Membeli Barang Setengah Jadi atau Membeli dari Pihak Ketiga untuk
Memenuhi Suatu Pesanan.
Di dalam mengelola perusahaan seringkali manajemen dihadapkan pada berbagai
masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen akan
berhubungan dengan pemilihan berbagai macam alternatif yang akan
dilaksanakan untuk waktu yang akan datang sebelum sesuatu tersebut terjadi.
Salah satu alternatif dalam pengambilan keputusan adalah masalah dalam
membuat sendiri atau membeli suatu produk. Alternatif pilihan untuk
memproduksi sendiri suatu barang atau membelinya dari luar seringkali menjadi
faktor penentu utama atas profitabilitas dan penting artinya bagi kesehatan
keuangan perusahaan.
Tujuan pengambilan keputusan memproduksi sendiri suatu barang atau
membelinya dari pihak luar adalah untuk memanfaatkan secara maksimal sumber
daya produktif dan juga keuangan perusahaaan. Masalah yang seringkali muncul
dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan ini adalah kemungkinan adanya
penggunaan alat yang menganggur,adanya ruangan yang tidak terpakai, dan
bahkan tenaga kerja yang menganggur.
Untuk mengantisipasi masalah yang muncul, pihak manajemen perusahaan
cenderung mempertimbangkan pembuatan unit-unit tertentu daripada membelinya
dengan maksud untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada dan untuk
mempertahankan angkatan kerja yang stabil. Artinya pihak manajemen tidak
menggunakan analisis biaya diferensial ke semua produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, karena ada beberapa jenis produk yang merupakan ciri khas
perusahaan, tujuannya adalah agar kualitas dan kuantitas dari produk khas
9
perusahaaan dapat terjaga serta perusahaan tidak kehilangan kepercayaannya dari
para pelanggan yang setia menggunakan produk khas dari perusahaan tersebut.
2.4. Pendapatan Difrensial
Pengertian pendapatan diferensial menurut Halim dan Supomo (2001:76) dalam
(Mustika,2005:22), menyatakan:
“ Pendapatan diferensial merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu
kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain”.
2.5. Perhitungan Laba diferensial
Menurut Halim dan Supomo (2001:77) dalam (Mustika,2005:31), menyatakan:
“Pengertian laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara
berbagai macam alternatif yang mungkin dipilih”.
Besarnya laba diferensial dinyatakan dengan rumus
Laba difrensial = Pendapatan diferensial – Biaya diferensial
2.6. Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen erat kaitannya dengan masalah penyajian informasi yang
dibutuhkan oleh pihak internal perusahaan.
Halim dan Supomo (2001:3) dalam (Mustika,2005:35) mengatakan:
“ Akuntansi manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan
informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi
dalam melaksanakan fungsi manajemen”.
Sedangkan Mulyadi (2002:1) menyatakan pendapat :
“ Akuntansi manajemen memiliki dua arti, yaitu akuntansi manajemen sebagai
suatu sistem pengolahan informasi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai
suatu tipe informasi”.
Berdasarkan perbedaan pokok diatas, Mulyadi (2002:6), mengemukakan:
“ Akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi
10
keperluan manajemen, yang digunakan oleh mereka yang berada dalam
perusahaan”.
2.7. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, akuntansi manajemen ditujukan untuk menyediakan
informasi akuntansi bagi pihak manajemen yang dalam pelaksanaan fungsi
pokoknya sangat memerlukan informasi ini, terutama untuk perencanaan dan
pengendalian bagi bisnis perusahaan.
Menurut Mulyadi (2002:16) informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga
tipe, yaitu:
a. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information)
Informasi akuntansi penuh dapat mencakup informasi masa lalu maupun
informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya, pendapatan
atau aset.
Mulyadi (2002:17), menyatakan:
“ Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi yang akan dating bermanfaat
untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga
transfer dan penentuan harga jual yang diatur dengan Peraturan Pemerintah”.
Halim dan Supomo (2001:7), dalam (Mustika,2005:32), menyatakan:
“ Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang
digunakan untuk penyusunan perencanaan, khususnya perencanaan jangka
panjang, yang sering pula disebut penyusunan program. Di samping itu informasi
biaya penuh masa yang akan datang dapat pula digunakan untuk penetapan harga
jual dalam kondisi yang normal”.
b. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Full Responsibility Information)
Mulyadi (2002:18), menyatakan :
“ Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aset,
11
pendapatan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab
atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang dibutuhkan dalam proses
penyusunan anggaran”.
c. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information)
Mulyadi (2002:17), mengatakan:
“ Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aset, pendapatan
dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan yang lain”.
Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua ciri utama, pertama informasi
akuntansi merupakan informasi masa yang akan datang. Kedua, informasi
akuntansi merupakan informasi yang berbeda diantara berbagai macam alternatif
yang dihadapi oleh berbagai macam keputusan. Informasi akuntansi diferensial ini
sangat diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan yaitu mengenai
pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia,
ditinjau dari segi pengorbanan dan manfaat yang diperoleh bila suatu alternatif
tindakan diambil.
2.8. Pengertian Biaya
Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan harus mengeluarkan biaya yang
tidak dapat dihindarkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdapat berbagai
pengertian atau definisi-definisi biaya karena itu tidak jarang terjadi perbedaan
persepsi. Dalam situasi ini para akuntan mencoba merumuskan suatu konsep atau
pengertian biaya yang lazim digunakan dalam dunia akuntansi.
Dasar perumusan definisi biaya secara umum menyangkut tiga hal
(Ferowanda,2009:9):
1. Banyaknya barang yang dipakai.
2. Keterkaitan pemakaian barang-barang untuk mencapai hasil tertentu.
12
3. Penilai barang yang dipakai untuk mencapai hasil tertentu.
Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:7) pengertian biaya dalam arti luas
adalah :
“Pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang, yang terjadi
atau kemungkinan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.
2.9. Peranan Akuntansi Biaya
Peran akuntansi biaya sangatlah penting dalam melakukan suatu aktivitas atau
proses produksi dalam suatu perusahaan manufaktur. Menurut Bustami,Bastian
dan Nurlela (2009:7) Akuntansi biaya mempunyai tujuan pokok, yaitu :
a. Penentuan Harga Pokok Produksi
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produksi, akuntansi biaya
mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau
penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya penentuan
harga pokok produksi, ini juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar
perusahaan.
b. Pengendalian Biaya
Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya lebih ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok dalam perusahaan, dengan demikian akuntansi biaya
untuk tujuan pengendalian biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
c. Pengambilan Keputusan
Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan, khususnya menyajikan biaya
masa yang akan datang ( future cost ). Informasi biaya ini tidak dicatat dalam
akuntansi biaya melainkan merupakan hasil dari suatu peramalan.
2.10. Penggolongan Biaya
Penggolongan adalah proses pengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan
elemen yang ada di dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas, untuk
13
dapat memberikan informasi yang lebih penting.
Di dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi
biaya yang akan disajikan, oleh karena itu penggolongan biaya tergantung untuk
apa biaya itu digolongkan.
Menurut Mulyadi (2005:14), penggolongan biaya ini memenuhi kepentingan bagi
manajemen dalam hal:
1. Perencanaan laba.
2. Pengawasan biaya.
3. Penilaian persediaan.
4. Penetapan harga jual dan kebijakan harga.
5. Penyajian data biaya yang relevan untuk proses bagi pengambilan
keputusan.
Biaya bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen
didalam mengelola perusahaan atau bagiannya, tetapi seorang manajer didalam
mengelola perusahaan harus didasarkan atas informasi biaya yang paling lengkap
yang dapat dikumpulkan, atau dengan kata lain harus diadakannya pembebanan
biaya yang digolongkan sesuai dengan keperluan dan tujuan manajemen.
Menurut Bustami,Bastian dan Nurlela (2009:7) biaya dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Penggolongan biaya dalam hubungannya dengan produk
a. Biaya produksi
adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead parbik.
1. Biaya bahan baku langsung
Bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
Contohnya kain dalam pembuatan pakaian.
2. Tenaga Kerja Langsung
14
Tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengonversi bahan
baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung
kepada produk selesai.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi
membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai.Biaya ini
tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Biaya overhead
pabrik dikelompokkan menjadi elemen :
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu)
Bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi
pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat
ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
b. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk
selesai,tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk
selesai.
c. Biaya tidak langsung lainnya
Biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi
tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
b. Biaya non produksi
Biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non produksi ini
disebut juga biaya komersial. Biaya ini dapat dikelompokkan menjadi elemen:
1. Biaya pemasaran atau biaya penjualan
Merupakan biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap
dipasarkan ketangan konsumen.
2.Biaya administrasi dan umum
Merupakan biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran
produk.
2. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
15
perubahan volume produksi.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya digolongkan
menjadi :
a. Biaya variabel
Adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi
dalam rentang relevan,tetapi secara per-unit tetap.
b. Biaya semi variabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.
c. Biaya tetap
Adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dlaam rentang relevan
tertentu.tetapi secara per-unit berubah.
3. Biaya dalam hubungan dengan periode waktu
a. Pengeluaran modal ( Capital Expenditure )
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan
dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
b. Pengeluaran pendapatan ( Revenue Expenditure )
Adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan
dilaporkan sebagai beban.
2.11.Konsep-konsep Biaya Lain Yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan
Keputusan.
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, akuntansi
biaya mengembangkan berbagai konsep
informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti :
a. Biaya Tambahan ( Incremental Cost )
Samryn (2002:279) mengatakan “Biaya tambahan merupakan kenaikan
atau tambahan biaya yang akan terjadi karena memilih suatu alternatif.”
b. Biaya Relevan ( Relevant Cost )
16
Samryn (2002:279) “Biaya relevan adalah suatu konsep biaya yang dapat
digunakan dalam keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif
yang dipilih.”
c. Biaya Kesempatan ( Opportunity Cost )
Menurut Samryn (2002:279) “pengertian biaya kesempatan adalah potensi
perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya yang
hilang karena memilih suatu alternatif.”
17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah CV.Nanda yang bertempat di jalan Teuku Umar No
373 Bandar Lampung. CV.Nanda adalah badan usaha yang bergerak di bidang
garmen yang menghasilkan produk berupa kaos, kemeja border, seragam sekolah,
jaket dan almamater, seragam kantor, tas dan topi.
3.2. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder.
Data primer adalah data yang penulis peroleh dengan cara mengumpulkan dan
mengolah data perusahaan yang menjadi tempat penelitian. Dalam penelitian ini
sumber data yang digunakan berasal dari CV.Nanda. Data yang digunakan yaitu
tentang jenis bahan yang digunakan , laporan tenaga kerja, data laporan biaya
overhead pabrik bulan April tahun 2012, harga pasar dan harga jual seragam
sekolah SMA. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur yang sesuai
dengan penelitian, seperti buku-buku yang memuat teori, dan hasil penelitian
terdahulu.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis secara langsung mendatangi perusahaan dan
menemui pihak terkait yang dapat memberikan data dan informasi yang relevan
dengan penelitian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dari perusahaan meliputi:
1. Wawancara mendalam yang dilakukan terhadap pihak perusahaan dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang terkait dengan tujuan penelitian.
2. Pengamatan (observasi) secara langsung terhadap aktivitas produksi yang
dilakukan para pekerja dalam menghasilkan produk.
18
3. Studi literatur dengan memanfaatkan berbagai laporan, buku-buku
pendukung teori, browsing di internet, serta hasil penelitian terdahulu.
3.4. Alat Analisis
a. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yaitu menganalisis dengan berbagai perhitunganperhitungan dengan menggunakan metode akuntansi serta untuk melakukan
analisis berdasarkan data yang diperoleh dari objek penelitian.
Dalam pengambilan keputusan laba diferensial diperoleh dengan cara
membandingkan antara penghasian diferensial dengan biaya diferensial atau
dengan rumus.
Laba Diferensial = Penghasilan Diferensial – Biaya Diferensial
b. Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif merupakan analisis dilakukan dengan membandingkan hasil
temuan dengan teori-teori yang relevan dan selanjutnya dianalisis untuk dapat
ditarik suatu kesimpulan
19
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisis Kuantitatif
4.1.1. Proses Produksi di CV.Nanda
Proses produksi di CV.Nanda terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Bagian Pemotongan (Cutting)
Proses produksi dimulai setelah bagian pemotongan menerima order dan
pola untuk suatu pesanan. Kain kemudian dipotong dan diberi nomor,
penomoran ini dilakukan untuk menandai bagian pola tersebut dengan
pasangannya pada bagian lain pada satu pola, misalnya bagian kantong
dengan bagian depan. Setelah pemotongan dilakukan pemeriksaan
terhadap potongan-potongan kain tersebut, jika terjadi kesalahan potong
maka harus segera diganti. Selanjutnya potongan-potongan kain
dikelompokkan dengan potongan kain lain yang merupakan
sambungannya, sesuai dengan nomor yang diberikan pada waktu
pemotongan kain.
2. Bagian Penjahitan (Sewing)
Bagian penjahitan menerima kain yang sudah dipotong oleh bagian
pemotongan, dan mulai menjahit kain dengan mengikuti pola dan
penomoran yang sudah dilakukan oleh bagian pemotongan.
3. Bagian Penyelesaian (Finishing)
Setelah menerima pakaian yang sudah dijahit oleh bagian penjahitan, bagian
penyelesaian lalu melakukan tugasnya yaitu:
a. Memasang label merk.
b. Membersihkan sisa-sisa benang yang masih menempel.
c. Melakukan pemeriksaan, apakah masih ada jarum yang menempel pada
pakaian.
d. Menyetrika pakaian.
20
e. Melakukan pemeriksaan terakhir untuk memastikan bahwa pakaian yang
dihasilkan benar-benar memiliki kualitas yang baik.
f. Memasukkan pakaian yang telah selesai diperiksa ke dalam kantung plastik.
4.1.2
Tinjauan Masalah Memproduksi Sendiri, Membeli Barang Setengah
Jadi atau Membeli Produk Jadi Tertentu Untuk Memenuhi Suatu
Pesanan.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak luput dari berbagai macam
masalah, masalah yang dihadapi tidak dapat diabaikan begitu saja karena secara
langsung maupun tidak langsung dapat menghambat pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu sangat diperlukan pemecahan yang tepat atas
perusahaan yang dihadapi.
CV. Nanda ini pun tidak terlepas dari masalah-masalah dalam menjalankan
operasinya, salah satu diantaranya adalah masalah pengambilan keputusan dalam
memenuhi suatu pesanan yang diterima oleh perusahaan. Masalah yang dihadapi
ini adalah ketika CV.Nanda ini mengalami kekurangan bahan baku untuk
proses produksinya, sedangkan perusahaan telah menerima pesanan tersebut
dahulu tanpa mengecek persediaan bahan bakunya terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan karena adanya persaingan usaha yang sengit, sehingga CV.Nanda
melakukan penerimaan pesanan tanpa pengecekan bahan baku terlebih dahulu
agar pelanggan tidak melakukan pesanan di tempat lain. Dalam menyelesaikan
masalah ini diperlukan pertimbangan dan perhitungan yang cermat dari
manajemen agar keputusan yang diambil tidak merugikan perusahaan.
Dengan semakin meningkatnya persaingan dan untuk meningkatkan keuntungan
secara optimal, perusahaan mencoba untuk menganalisis masalah ini. Dalam
memecahkan masalah yang dihadapi ini, terdapat tiga alternatif yang dapat dipilih
oleh perusahaan, yaitu:
1. CV.Nanda membeli bahan baku dan memproduksi sendiri pesanan
tersebut.
2. CV.Nanda membeli bahan setengah jadi.
21
3. CV.Nanda membeli dari perusahaan lain untuk memenuhi pesanan tersebut.
CV.Nanda tidak mempertimbangkan alternatif tersebut untuk setiap produk
yang akan diproduksinya, hal ini disebabkan karena adanya produk-produk
tertentu yang sudah menjadi ciri khas atau trade-mark dari CV.Nanda, sehingga
produk-produk tersebut tidak mungkin diproduksi oleh perusahaan lain dengan
alasan agar citra kualitas produk khas atau trade-mark tersebut tidak rusak
karena rendahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain.
Untuk menganalisis kemungkinan perusahaan membeli dari perusahaan lain untuk
memenuhi pesanan, CV.Nanda mengambil produk seragam sekolah. Seragam
sekolah ini diambil karena dengan alasan bahwa produk ini diproduksi oleh
banyak perusahaan dan bukan merupakan produk khas atau trade-mark dari
CV.Nanda. Dalam hal ini, penulis akan membantu pihak manajemen CV.Nanda
dalam menganalisis apakah lebih baik memproduksi sendiri, membeli barang
setengah jadi atau membeli produk jadi dari perusahaan lain.
4.1.3 Biaya-biaya untuk memproduksi seragam sekolah SMA
Table 4.1
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri seragam sekolah SMA
Keterangan
Seragam SMA Laki-laki
Seragam SMA perempuan
Total
Sumber : Data diolah
Ukuran
Total biaya (Rp)
M
22.469.550
L
33.472.740
XL
9.822.340
M
27.474.000
L
43.118.763
XL
20.759.100
157.116.493
22
Tabel 4.2
Harga jual 2000 seragam sekolah bahan oxford
Keterangan Ukuran
Laki-laki
Perempuan
Harga
Banyak
jual/unit
nya
Total
M
80.000
300
24.000.000
L
85.000
420
35.700.000
XL
90.000
110
9.900.000
M
85.000
380
32.300.000
L
90.000
550
49.500.000
XL
95.000
240
22.800.000
2.000
174.200.000
Total
Sumber : Data diolah
Pendapatan
Rp 174.200.000
Biaya produksi
Rp 157.116.439
Laba Kotor
Rp 16.083.561
Biaya Pemasaran
Rp
Laba bersih
Rp 14.833.561
1.250.000
Laba yang akan diperoleh jika perusahaan memutuskan untuk membeli
kekurangan bahan dan memproduksi sendiri adalah sebesar Rp 14.833.561
b. Alternatif Kedua: Membeli barang setengah jadi.
Pendapatan
= Rp 174.200.000
Biaya produksi
= Rp 162.718.000
Laba Kotor
= Rp 11.482.000
Biaya pemasaran
= Rp
1.250.000
Laba bersih
= Rp
10.232.000
23
c. Alternatif Ketiga: Membeli barang jadi dari pihak ketiga.
Jika CV.Nanda memilih alternatif ini, maka mereka sudah mempunyai perusahaan
rekanan yang sudah lama saling membantu dalam memenuhi pesanan masingmasing dengan kualitas yang tidak diragukan lagi.
Tabel 4.3
Daftar harga yang diberikan oleh perusahaan lain untuk setiap unit
seragam sekolah
Harga beli
Nama barang
Ukuran
/unit (Rp)
Jumlah seluruhnya
Jumlah/unit
(Rp)
Seragam sekolah
sma
M
76.000
300
22.800.000
-laki-laki
L
80.000
420
33.600.000
XL
84.000
110
9.240.000
M
80.000
380
30.400.000
L
84.000
550
46.200.000
XL
88.000
240
21.120.000
-Perempuan
Jumlah
163.360.000
Sumber: Data diolah
Jika membeli barang jadi dari luar maka :
Pendapatan seragam sma
= Rp 174.200.000
Harga beli di luar
= Rp 163.360.000
Laba kotor
= Rp
10.840.000
Biaya pemasaran
= Rp
1.250.000
Laba bersih
= Rp
9.590.000
24
4.1.6 Analisis Perhitungan Laba Diferensial Yang Akan Diterima Oleh
CV.Nanda Dalam Pengambilan Keputusan Memproduksi Sendiri,
Membeli Barang Setengah Jadi Atau Membeli Barang Jadi.
Dalam melakukan analisis perhitungan laba diferensial, CV.Nanda
dihadapkan pada tiga alternatif pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
adanya kekurangan bahan baku untuk memproduksi pesanan, yaitu:
Tabel 4.21
Perbandingan laba dari setiap alternatif
Biaya yang
Keterangan
Pendapatan
dikeluarkan
Laba Kotor
Total Laba
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Bersih (Rp)
174.200.000 157.116.439
16.083.561
14.833.561
174.200.000 162.718.000
11.482.000
10.232.000
174.200.000 163.360.000
10.840.000
9.590.000
Alternatif 1
Membuat sendiri
Alternatif 2
Membeli bahan
setengah jadi
Alternatif 3
Membeli barang
jadi
Sumber: Data diolah
4.2 Analisis Kualitatif
Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah mencari laba, sehingga perusahaan
memilik kemampuan untuk berkembang dan tetap mampu mempertahankan
eksistensinya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sangat penting
melakukan ketepatan perhitungan harga pokok produksi pada masing-masing
produknya. Sehingga dapat dilihat seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh dari produk tersebut.
Dalam melakukan usaha untuk memperoleh laba tersebut, seringkali perusahaan
25
atau badan usaha menerima suatu pesanan tanpa melihat terlebih dahulu
ketersediaan bahan baku karena kekhawatiran sang pemesan akan memesan di
tempat lain. Hal inilah yang terjadi pada CV.Nanda, sebuah badan usaha
yang bergerak dalam bidang konveksi.
Ketika ingin memproduksi pesanan tersebut, baru diketahui bahwa adanya
kekurangan bahan baku untuk memproduksi pesanan tersebut apalagi pada saat
permintaan akan seragam sekolah meningkat dan tidak disertai ketersediaannya
bahan dari supplier dan mengalami peningkatan harga, sehingga CV.Nanda harus
segera memenuhi ketersediaan bahan baku tersebut baik dengan cara membeli
bahan baru, membeli barang setengah jadi untuk memproduksi pesanan tersebut
atau malah membeli barang jadi untuk memenuhi pesanan tersebut.
Disinilah Metode Biaya Diferensial (differential cost) berperan, dengan
menggunakan metode tersebut kita dapat melihat jumlah seluruh biaya yang akan
kita keluarkan untuk setiap alternatif-alternatif yang kita pilih, jumlah laba yang
akan kita peroleh dan juga jumlah biaya yang dapat kita hindari atau
meminimalisasi biaya.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah biaya kesempatan (opportunity cost)
yang merupakan suatu tambahan laba yang hilang akibat kita memilih suatu
alternatif daripada alternatif lainnya, hal ini harus diperhatikan oleh para
pengambil keputusan diperusahaan agar tidak melakukan kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Dan walaupun hal ini tidak tercatat sebagai biaya dalam
catatan akuntansi namun sebaiknya dipertimbangkan sebagai suatu tolak ukur
dalam pengambilan keputusan.
CV.Nanda telah melakukan perhitungan tersebut untuk setiap alternatif
keputusan yang akan mereka ambil, dari pembelian bahan baku, pembelian barang
setengah jadi dan juga pembelian barang jadi dari pihak ketiga dan memperoleh
hasil bahwa memproduksi sendiri lebih menguntungkan daripada alternatifalternatif yang lain.
26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan keseluruhan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan
pada CV. Nanda di Bandar Lampung, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a.
Jika perusahaan memutuskan untuk memproduksi sendiri pesanan
tersebut dengan membeli kekurangan bahan baku, maka laba yang akan
diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp 14.833.561
b. Jika perusahaan memutuskan untuk membeli barang setengah jadi (dalam
hal ini bahan baku yang sudah dipotong), maka laba yang akan diperoleh
perusahaan adalah sebesar Rp 10.232.000
c. Jika perusahaan memutuskan untuk membeli barang jadi, maka laba yang
akan diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp 9.590.000
d. Berdasarkan analisis biaya diferensial memproduksi dapat menghasilkan
laba yang optimal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta
kesimpulan-kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis akan mencoba
untuk memberikan saran, yaitu :
Sebaiknya CV.Nanda memilih alternatif yang pertama yaitu memproduksi sendiri,
walaupun mengalami kekurangan bahan baku, CV.Nanda dapat membeli bahan
baku yang harganya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Karena dengan
pendapatan yang sama dari setiap alternatif tetapi biaya yang dikeluarkan lebih
kecil daripada membeli bahan setengah jadi ataupun membeli produk jadi
sehingga CV.Nanda dapat menghasilkan laba yang optimal.
27
DAFTAR PUSTAKA
Bustami,Bastian dan Nurlela.2009.Akuntansi Biaya.Jakarta: Mitra Wacana Media
Ferowanda.2009. Analisis BOP Pabrik Dalam Menentukan Harga Pokok Produk
Pada Gypsum Decoration Plafound Di Bandar Lampung. Skripsi FE.
Universitas Lampung.
Charter,William, dan Milton F.Usry.2006.Akuntansi biaya.Jakarta:Salemba
Empat
Mulyadi.2005.Akuntansi Biaya.Yogyakarta:STIE-YPKN.
Mulyadi.2002.Akuntansi Manajemen: Konsep,Manfaat dan
Rekayasa.Jakarta:Salemba Empat.
Mustika,Dinar.2005.Pengaruh Analisis Informasi Akuntansi Diferensial Dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen Menerima atau Menolak Pesanan
Khusus Produk Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan. Skripsi FE.
Universitas Widyatama Bandung.
Sunarto.2004. Akuntansi Manajemen.Yogyakarta: BPFE- US Taman Siswa.
Supriyono,R.A.2002.Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Serta Pengambilan Keputusan.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Samryn.2001.Akuntansi Managerial.Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada
Tim Penyusun. 2011. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung.
Universitas Lampung. Bandarlampung.
Download