"HAL BERDOA" Lukas 11 : 1 – 13 Berdoa adalah hal yang mendasar dan menjadi hukum yang besar dalam sebuah agama. Doa menjadi kebutuhan utama sehingga doa disebut juga sebagai nafas orang percaya. Injil Lukas menyajikan dengan tepat penjelasan Yesus tentang doa dan Yesus memberikan contoh serta menjelaskan tentang doa yang benar. Yesus mau mengajar muridmuridNya untuk memahami arti Doa dalam hubungan antara yang berdoa dan memberi jawab atas doa. Bagi Yesus, berdoa haruslah dilakukan secara rutin, dalam ketekunan dan bersungguh sungguh dalam berdoa. Perikop ini menuntun kita memahami tentang doa melalui Kristus yang berdoa di suatu tempat yang telah dipilih-Nya. Sebagai Allah kepadaNya manusia menaikkan doa, sebagai manusia Dia juga berdoa.. Walaupun Dia adalah Yesus Anak Allah, Dia tetap belajar patuh dalam hal berdoa.. Penulis Injil Lukas secara khusus mau menampilkan keberadaan Yesus yang selalu berdoa (perhatikan Lukas 3:21; 5:16; 6:12; 9:18; 9:28,29). Yesus yang berdoa menarik perhatian murid muridNya untuk mengajarkan juga kepada mereka bagaimana seharusnya berdoa.. Keingintahuan mereka membawa salah satu muridNya berkata Tuhan, ajarlah kami berdoa.. Mereka meminta petunjuk tentang berdoa.. Permintaan tersebut sebenarnya adalah sebuah doa sebab murid murid memahami bahwa tidak mudah berdoa dengan baik. Yesus kemudian memberi petunjuk sekaligus menjawab permintaan murid muridNya melalui pengajaran doa yang serupa dengan yang diajarkan dalam khotbah di bukit (bdk.. Matius 6 : 9-13) sebagai doa yang seharusnya dimana unsur unsur yang Penting telah tertuang dalam kesempurnaan sebuah doa. Pengajaran penting dalam sebuah doa adalah doa kita tujukan terarah pada Allah dan memahami tentang pentingnya hidup yang selalu mencari dan mengusahakan kerajaanNya serta memberi penghormatan kepada Allah yang Kudus.. Doa yang meminta berkat sebaiknya dibatasi pada apa yang benar benar diperlukan dan memahamj bahwa Tuhan sanggup memberi kecukupan.. Memohon pengampunan adalah sebuah kesadaran bahwa kita sering melakukan dosa kepada Tuhan dan selalu bersedia datang untuk menerima anugerah pengampunan. Hal tersebut juga berlaku dalam kesadaran bahwa pengampunan Allah membawa kita mau dan mampu mengampuni sesama. Memohon dijauhkan dari godaan atau pencobaan adalah bagian penting yang memampukan dan menjadikan hidup kita percaya kepada kuasa Allah yang sanggup mengalahkan si jahat yang terus menerus mencobai kita.. Kekuatan doa terletak juga dalam ketekunan dan kegigihan kita untuk selalu datang dan meminta kepada Allah walaupun banyak hal yang sepertinya tidak mungkin.. Jawaban Allah sebenarnya terletak pada kesediaan yang secara serius meyakini akan jawaban Tuhan.. Segala daya dan upaya perlu kita lakukan dalam doa dengan percaya bahwa doa tidak terbatas pada melipat tangan, tetapi doa yang baik adalah juga membuka tangan untuk melakukan apa yang kita doakan.. Keberhasilan sebuah doa ditentukan oleh ketekunan dan usaha kita yang bergantung sepenuhnya pada Allah. Kita meyakini bahwa Allah selalu bersedia menjawab setiap doa kita.. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Oleh. Pdt. Risto E. Andaki