Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini yang semakin pesat, menyebabkan semua kegiatan atau aktifitas dalam bekerja perlu mengadakan penyesuaian agar dapat menghasilkan sistem informasi yang tepat dan cepat. Walaupun telah ditemukan teknologi informasi yang dapat membantu pekerjaannya, manusia masih belum merasakan kepuasan, dikarenakan di dalam teknologi informasi tersebut masih saja terdapat kelemahan – kelemahan, hal ini yang mendasari manusia untuk melakukan perubahan terhadap teknologi informasi yang sudah ada atau mencari solusi yang terbaik. Sehubungan dengan makin ketatnya persaingan bisnis dalam era ekonomi informasi, dimana teknologi informasi menjadi andalan utama dalam pengambilan keputusan strategis, perusahaan sangat membutuhkan teknologi informasi yang akurat dan tepat waktu. Untuk itu PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ) harus selalu menunjukkan eksistensi didalam meningkatkan mutu perusahaannya. Khususnya dibidang penjualan dan pembayaran kredit sepeda motor yang selama ini proses kegiatannya banyak dilakukan secara manual, sehingga masih sering terjadi keterlambatan pengiriman barang, sulitnya manajer 1 Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 2 perusahaan mengontrol transaksi, pembayaran tunai maupun kredit, dan Overdue ( tunggakan ) pembayaran kredit sepeda motor yang juga mengalami keterlambatan membuat manajer perusahaan kesulitan dalam mengambil keputusan berikutnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi penjualan dan pembayaran kredit berbasis web ini menyediakan file – file master dalam media penyimpanan yang dapat diakses secara real time. File – file tersebut antara lain file master barang, file master data penjualan, file master detail penjualan tunai – kredit, file master pembayaran. Sistem dilaksanakan secara online sehingga file induk dapat di update transaksi demi transaksi. File induk bisa diakses setiap saat sedemikian rupa sehingga manajer perusahaan dapat memanfaatkan output sistem untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya secara cepat. Adanya kecepatan pengolahan data pesanan penjualan yang dilaksanakan dengan sangat cepat membuat pengiriman barang kepada customer tidak mengalami keterlambatan. Dengan sistem ini juga pelayanan terhadap customer menjadi lebih efektif. Maka dari itu dibuatlah suatu sistem informasi dengan judul “ Sistem Informasi Penjualan dan Pembayaran Kredit Sepeda Motor “ yang kiranya berguna bagi kelancaran proses penjualan dan pembayaran kredit tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, permasalahan yang dihadapi oleh Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 3 PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ) adalah sebagai berikut : 1. Laporan – laporan dan pembuatan kwitansi pembayaran yang sering terlambat menyebabkan kurang efektifitasnya manajer perusahaan transaksi dalam penjualan, pengambilan keputusan pembayaran kredit berikutnya dan atas tunggakan pembayaran kredit sepeda motor serta banyak memakan biaya dan waktu. 2. Penyimpanan file – file master penjualan dan pembayaran kredit tidak terkoordinir sehingga sering terjadi hilangnya data. 3. Penjualan barang ke customer sering kurang memuaskan karena kurang efektifnya pelayanan yang ada. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam hal ini masalah akan kami batasi sebatas proses kegiatan penjualan dan pembayaran kredit, yaitu sebagai berikut : 1. Proses penyimpanan data barang oleh Kabag Gudang. 2. Proses penyimpanan data pesanan penjualan customer tunai maupun kredit oleh Admin Finance. 3. Proses pembuatan kwitansi tanda lunas pembelian oleh Admin Finance ke customer. 4. Proses pembuatan kwitansi pembayaran kredit ( Official receipt ) oleh Admin Finance ke customer. 5. Proses pembayaran tunggakan dan denda keterlambatan dihitung pada bulan terakhir keterlambatan. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 4 6. Proses pembuatan laporan penjualan per tanggal terakhir transaksi penjualan ke manajer perusahaan. 7. Proses pembuatan laporan tunggakan pembayaran per tanggal terakhir transaksi pembayaran ke manajer perusahaan. 8. Sistem infomasi penjualan dan pembayaran kredit dapat diakses oleh beberapa bagian yaitu Gudang, Admin Finance, Customer dan Manajer Perusahaan. 9. Pengolahan data accounting seperti perhitungan laba atau rugi tidak dibahas didalam sistem ini. 1.4 Tujuan Adapun tujuan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan efektifitas pengolahan data pesanan penjualan agar pengiriman barang tidak mengalami keterlambatan. 2. Menciptakan informasi yang real time bagi manajer perusahaan untuk mengontrol transaksi demi transaksi agar dapat membantu dalam pengambilan keputusan berikutnya. 3. Meningkatkan pelayanan dalam penyimpanan file – file master didalam media penyimpanan yang dapat diakses secara real time dan lebih terpercaya. 4. Meminimalkan kelemahan – kelemahan proses kegiatan yang selama ini dilakukan secara manual. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 5 5. Sebagai tools yang dapat digunakan oleh setiap bagian untuk memudahkan pekerjaannya sehingga lebih efisien. 1.5 Keuntungan Sistem Dalam hal ini keuntungan sistem yang akan diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan Admin Finance didalam mengatur atau mengkoordinir pesanan penjualan dan pembayaran tunai maupun kredit, selain dari sistem ini dapat meminimalkan tingkat kesalahan Human Error ( kesalahan manusia ). 2. User Friendly sehingga semua user mampu menggunakannya dengan mudah dan meningkatkan kelancaran pelayanan transaksi penjualan, utamanya memudahkan pengawasan pihak manajer perusahaan terhadap kelangsungan proses transaksi penjualan dan pembayaran kredit. 3. Memudahkan didalam pembuatan laporan : 1. Laporan Penjualan 2. Laporan tunggakan pembayaran 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian yang ditempuh dalam memyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Survey / Observasi : Melakukan Penelitian secara lansung terhadap jalannya sistem pada PT. Rama Multi Finance ( Rama Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 6 Finance ) sehingga dapat dilihat gambaran dan data – data sesuai kebutuhan komputerisasi pemakaian sesuai dengan database kondisi serta yang kebutuhan ada pada perusahaan tersebut. 2. Study Literatur : Setelah Menganalisis sistem, maka untuk mengerjakan program diperlukan Study Literatur sebagai bahan referensi dalam pembuatan program. Study Literatur dilakukan pada semua buku yang membahas masalah pemrograman menggunakan PHP 4.3.1, Apache web server 1.3.27, Macromedia Dreamweaver MX , Database MySQL server 3.23 , Analisa dan Perancangan Sistem Informasi serta buku – buku lainnya yang mendukung atau menunjang. 3. Perancangan Program : Berdasarkan pada Literatur yang telah dipelajari dan hasil analisis permasalahan yang ada, maka dimulailah merancang program pada tahap ini dilakukan dengan mendesain program yang akan dibuat. 4. Pembuatan Program : Program yang telah didesain dan dirancang terhadap perancangan program, maka dalam tahap ini diwujudkan menjadi suatu sistem yang nyata dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja sistem serta menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Pembuatan Buku Laporan : setelah Pembuatan program selesai , maka disusunlah buku laporan Tugas Akhir yang merupakan deskripsi dari program tersebut. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 7 1.7 Sistematika Penulisan Pembahasan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan pembayaran kredit pada PT. Rama Multi Finance ( Rama Finance ), akan dibagi menjadi enam bab dengan sistematika penulisan Laporan Sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab satu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, keuntungan sistem, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab dua berisikan tentang teori – teori pendefinisian masalah, analisa dan perancangan sistem, implementasi. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab tiga ini berisi tentang hasil analisa masalah dan alternatif penyelesaian dengan desain perancangan sistem yang akan dibuat, yakni terdiri dari dokumen FlowChart, Sistem FlowChart, Diagram Berjenjang ( HIPO ), DFD, ERD Normalisasi dan Struktur Database. BAB IV : IMPLEMENTASI Pada bab empat ini berisikan tentang program yang telah di buat dan berjalan ( running ), serta menampilkan contoh – contoh inputan maupun outputan. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 8 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini berisikan kesimpulan yang menjelaskan solusi dari permasalahan yang ada dari sistem yang telah dibuat, dan kelemahannya serta ide baru untuk sistem tersebut akan dijadikan sebagai Bab saran. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendefinisian Masalah 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem – sistem bagian ( subsystem ). Sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras. Masing – masing subsistem dapat terdiri dari subsistem – subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen – komponen. Subsistem perangkat keras ( Hardware ) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem – subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem – subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi ( integrated ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 683 ). Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Sasaran dari sistem sangat menentukan 9 Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 10 masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai sasaran atau tujuan. 2.1.1.2 karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen sistem ( components ), batas sistem ( boundary ), lingkungan luar sistem ( environments ), penghubung ( interface ), masukan ( input ), keluaran ( output ), pengolah ( Process ) dan sasaran ( objectives ) atau tujuan ( Goal ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 684 ). Gambar 2.1.1.2 Karakteristik suatu sistem Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 11 2.1.1.2.1 Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem selalu mengandung komponen – komponen atau subsistem – subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat – sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar disebut supra system. Sebagai contoh perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri merupakan sistem yang lebih besar disebut dengan supra system. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 684 ). 2.1.1.2.2 Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope ) dari sistem tersebut. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ). 2.1.1.2.3 Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 12 tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ). 2.1.1.2.4 Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya yang mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran ( Output ) dari satu subsistem akan menjadi masukan ( input ) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ). 2.1.1.2.5 Masukan Sistem Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ). Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 13 2.1.1.2.6 Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 685 ). 2.1.1.2.7 Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data – data transaksi menjadi laporan – laporan keuangan dan laporan – laporang lain yang dibutuhkan oleh manajemen. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 686 ). 2.1.1.2.8 Sasaran Sistem Suatu sistem yang mempunyai tujuan ( goal ) atau sasaran ( objective ) kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 14 2.1.2 Konsep Dasar Informasi Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( Event ) yang nyata ( fact ) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat yang lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sumber dari informasi adalah Data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian – kejadian ( event ) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata ( fact ) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul – betul ada dan terjadi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 692 ). 2.1.2.1 Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol – simbol semacam huruf – huruf atau, angka – angka, gambar – gambar dan sebagainya. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi tersebut, penerima kemudian menerima informasi tersebut , membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 15 input diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus informasi atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data ( data processing cycles ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 693 ). Gambar 2.1.2 Siklus Informasi 2.1.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 16 dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan ( noise ) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. 3. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan lainnya berbeda. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 696 ). 2.1.2.3 Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Keguanaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 696 ). Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 17 2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem Informasi adalah kumpulan prosedur dalam suatu organisasi dan dapat memberikan informasi dengan bagian pengambilan keputusan untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada pimpinan dan yang lainnya terhadap kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Didalam pengambilan keputusan informasi didapat dari sistem informasi ( information system ) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 697 ). 2.1.3.1 Komponen sistem Informasi Sistem informasi dapat terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan ( building block ), yaitu blok masukan ( input block ), blok model ( model block ), blok keluaran ( output block ) dan blok teknologi ( technology block ), blok dasar data ( database block ) dan blok kendali ( control block ) sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 18 Gambar 2.1.3.1 Blok sistem informasi yang berinteraksi 2.1.3.1.1 Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ). 2.1.3.1.2 Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ). Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 19 2.1.3.1.3 Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ). 2.1.3.1.4 Blok Teknologi Teknologi merupakan kotak alat ( tool-box ) dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirmkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak ( software ) dan perangkat keras ( hardware ). Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan menginstruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang diterapkan. Perangkat keras terdiri dari bermacam – macam alat yang menyediakan dukungan fisik untuk blok – blok lainnya. Untuk blok input, disediakan perangkat keras untuk memasukkan data. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 698 ). 2.1.3.1.5 Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 20 komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam dasar data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS ( Database Management Systems ). ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 699 ). 2.1.3.1.6 Blok Kendali Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian – pengendalian didalamnya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 699 ). 2.1.4 Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen ( management information systems ) atau sering dikenal dengan singkatan MIS merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi – informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM ( Sistem informasi manajemen ) dapat definisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem – sistem informasi yang bertanggung jawab Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 21 mengumpulkan dan mengolah data untuk meyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM merupakan kumpulan dari sistem – sistem informasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 700 ). 2.1.5 Pengertian Persediaan Persediaan adalah Bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat dipergunakan untuk keperluan lain. Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan memasukkannya dalam neraca sebagai salah satu pos aktiva lancar. Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Mengendalikan perusahaan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 22 dana menganggur yang besar, meningkatkan biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun apabila persediaan terlalu sedikit dapat mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan ( Stock-out ) karena seringkali bahan atau barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses kegiatan, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya customer. 2.1.6 Pengertian Penjualan Penjualan adalah suatu proses kegiatan transfer hak atas barang untuk mendapatkan sumberdaya lainnya. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. Transaksi penjualan adalah kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mendapatkan suatu sumber daya yang diinginkan. 2.1.7 Pengertian Pembayaran Pembayaran adalah suatu kegiatan memberikan suatu nilai tukar persyarat atas transaksi penjualan barang atau jasa yang telah disepakati bersama. Pembayaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu pembayaran tunai dan pembayaran kredit. Pembayaran tunai yaitu pembayaran yang dilakukan secara lansung setelah transaksi telah disepakati bersama. Pembayaran kredit yaitu pembayaran yang dilakukan secara kredit menurut jangka waktu yang telah disepakati bersama. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 23 2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Analisa sistem adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan atau kendala yang terjadi, serta mencari penyelesaiannya untuk perbaikan dan pengembangan sistem. Perancangan sistem adalah proses merancang atau mengembangkan suatu informasi yang baru, nantinya diharapkan sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi Analis sistem ( Sistem Analis ) bertujuan untuk menguraikan suatu sistem informasi persediaan dan penjualan yang tersusun secara utuh ke dalam bagian mengidentifikasi – bagian dan komponennya mengetahui dengan permasalahan maksud – untuk permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan, sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan dan penyempurnaan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dalam pembentukannya suatu sistem informasi persediaan dan penjualan terhadap analis sistem merupakan tahap yang sangat penting dan kritis, kesalahan yang terjadi pada tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Langkah – langkah dalam analis sistem adalah sebagai berikut : Identify, yaitu pengidentifikasian masalah 1. Understand, yaitu memahami cara kerja dari sistem yang ada. 2. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 3. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 24 Setelah tahap analisa sistem dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem informasi adalah perencanaan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi ( menggambarkan bagaimana suatu sistem itu dibuat ) dimana penggambarannya dituangkan dalam bentuk : 2.2.1 Dokumen FlowChart ( FlowChart Awal ) Dokumen FlowChart atau disebut juga bagan alir formulir ( Form FlowChart ) atau paper work FlowChart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan – tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol – simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 800 ) 2.2.2 Sistem FlowChart ( Bagan Alir Sistem ) Sistem FlowChart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan – urutan dari prosedur – prosedur yang ada didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 796 ) 2.2.3 Program FlowChart Program FlowChart merupakan bagan yang menjelaskan secara Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 25 rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 805 ) 2.2.4 Diagram berjenjang ( Hirarchy cart ) Diagram Berjenjang atau disebut juga model pohon, karena menyerupai pohon terbalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua anak di setiap simpul ( dinyatakan dengan lingkaran atau kotak ). Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data berjenjang, disebut dengan node. Node paling atas atau level 0 disebut juga dengan akar ( root ). Tiap – tiap node dapat bercabang ke node yang lain. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 716 ) 2.2.5 Data Flow Diagram ( DFD ) Data Flow Diagram adalah bagan yang mempunyai arus data dalam suatu sistem yang terstruktur dan jelas untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram merupakan metode pengembangan sistem yang terstruktur ( structured analysis and design ). Beberapa simbol yang digunakan di Data Flow Diagram ( DFD ) adalah sebagai berikut : 2.2.5.1 External Entity ( kesatuan luar ) Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem ( boundary ) yang Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 26 memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar ( external entity ) merupakan kesatuan ( entity ) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 700 ). Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal sebagai berikut : atau Gambar 2.2.5.1 Notasi kesatuan luar DFD 2.2.5.2 Arus Data ( Data flow ) Arus data ( data flow ) di DFD diberi symbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses ( process ), simpanan data ( data store ) dan kesatuan luar ( external entity ). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 701 ) Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 27 Pesanan penjualan a Customer Gambar 2.2.5.2 Arus data yang mengalir dari kesatuan luar customer ke proses pesanan penjualan 2.2.5.3 Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.suatu proses akan ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut – sudutnya tumpul. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 705 ) 1 atau Prcs_2 Gambar 2.2.5.3 Notasi proses di DFD 2.2.5.4 Simpanan Data Simpanan data ( data store ) merupakan simpanan dari data suatu file atau database di sistem komputer,suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu tabel acuan manual dan Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 28 suatu agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal pararel yang tertutup disalah satu ujungnya. ( H M. Jogiyanto, 1995 ; 707 ) 1 Data Barang Gambar 2.2.5.4 Simbol dari simpanan data DFD 2.2.6 Basis Data Database berasal dari kata base yang berarti basis atau pangkalan markas atau gudang tempat berkumpul. Dan Data yang berarti sesuatu yang mempresentasikan sekumpulan informasi fakta yang nyata mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk : angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi dan sebagainya. Basis data ( database ) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut juga dengan database system. Sistem basis data ( database system ) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 29 untuk beberapa aplikasi yang bermacam – macam didalam suatu organisasi. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 711 ). Basis data dapat juga didefinisikan sebagai berikut : 1. Basis data adalah himpunan kelompok data ( arsip ) yang saling berhubungan yang saling dikoordinasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan ( redundancy ) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data adalah kumpulan file / table / arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Secara lebih lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan ( Objectif ) seperti berikut : 1. Kecepatan dan kemudahan ( Speed ) Dengan memanfaatkan Basis Data kita dapat menyimpan data ataupun perubahan atau manipulasi terhadap data serta menampilkan data dengan mudah dan cepat. 2. Efisiensi ruang penyimpanan ( Space ) Dengan Basis Data kita dapat melakukan efisiensi atau optimalisasi pemanfaatan ruang penyimpanan ( space ), yaitu dengan jalan melakukan pengkodean atau dengan membuat relasi – relasi antar kelompok data. Hal ini di gunakan untuk menghilangkan pengulangan ( Redundancy ), Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 30 yang akan memperbesar ruang penyimpanan. 3. Keakuratan ( accuracy ) Dengan melakukan pengkodean atau pembentukan relasi antar tabel dengan memanfaatkan aturan ( constrain ) tipe data. 4. ketersediaan ( availability ) Dengan memanfaatkan jaringan komputer serta penempatan data yang disesuaikan dengan lokasi asal database, maka data yang berasal dari suatu lokasi dapat diakses ( tersedia atau available ) bagi lokasi lain. 5. kelengkapan ( completeness ) kelengkapan suatu data yang kita kelola bersifat relative ( tergantung kebutuhan ). 6. Keamanan ( Security ) Untuk menjaga keamanan Basis Data hal - hal yang harus dilakukan adalah menentukan perangkat lunak Database server yang handal ( sulit untuk ditembus ) dan Pemberian otoritas kepada user mana saja yang berhak mengakses, serta memanipulasi data – data yang ada. 7. Kebersamaan Pemakai ( Sharability ) Sebuah Basis Data ( tabel – tabel ) yang dimiliki oleh sebuah departemen barangkali diperlukan oleh departemen lain. ( Edi Winarko, 2006 ; 1 ). Data Base Management System ( DBMS atau DMS ) adalah paket perangkat lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi database. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 31 ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 731 ). Query language Program aplikasi DBMS Interaktip terminal Gambar 2.2.6 Hubungan antara user dengan database melalui DBMS 2.2.6.1 Entity Relationalship Diagram ( ERD ) Entity Relationalship Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas ( entity ), dan setiap entity terdiri atas satu atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh kondisi ( fakta ) dari dunia nyata yang kita tinjau. Dengan ERD kita berusaha mentransformasikan Keadaan dari dunia nyata ke dalam bentuk basis data. Relasi ( Relationship ) adalah relasi yang menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah elemen yang berasal dari entetitas yang berbeda. ( Edi Winarko, 2006 ; 13 ). Kardinalitas relasi adalah sebuah bilangan yang menunjukkan jumlah maksimum elemen dari sebuah entitas yang dapat berelasi dengan elemen dari entitas yang lain. Macam kardinalitas relasi : 1. Kardinalitas relasi satu-ke-satu ( one-to-one ) Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 32 Contoh : Relasi Gambar 2.2.6.1 Nomor 1 One-to-one relationship 2. Kardinalitas relasi satu-ke-banyak ( one-to-many ) Contoh : Relasi Gambar 2.2.6.1 Nomor 2 One-to-many relationship 3. Kardinalitas relasi banyak-ke-banyak ( many-to-many ) Contoh : Relasi Gambar 2.2.6.1 Nomor 3 many-to-many relationship Tahapan – tahapan dalam pembuatan ERD adalah sebagai berikut : 1. Tahap pembuatan ERD awal ( preliminary design ) Untuk mendapatkan rancangan sebuah basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau. Mengabaikan anomaly – anomaly. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 33 2. Tahap optimasi ERD ( final design ) Melakukan koreksi terhadap hasil dari tahap pertama. Pada tahap ini diperhatikan aspek efisiensi, performen dan fleksibilitas. Koreksinya meliputi : pendekomposisian, entitas, penggabungan entitas, pengubahan derajat relasi, penambahan relasi baru serta perubahan atribut. ( Edi Winarko, 2006 ; 34 ). Untuk membuat ERD maka diperlukan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menetapkan entitas yang terlibat 2. Menentukan atribut – atribut key dari entitas 3. Mengidentifikasi dan menentukan seluruh relasi diantara entitas 4. Menentukan derajat relasi ( kardinalitas ) 5. Melengkapi entitas dan relasi dengan atribut yang diperlukan 2.2.6.2 Normalisasi Normalisasi adalah proses memecah suatu file database yang mengandung permasalahan ( anomali menjadi dua atau lebih file – file database yang sudah tidak mengandung anomali lagi ). ( Fathansyah, 2002 ; 39 ). Normalisasi merupakan teknik yang digunakan untuk mempermudah perancangan struktur data logical. Bentuk – bentuk Normalisasi, antara lain : 1. Bentuk normalisasi ke satu ( 1NF / First Normal Form ) Bentuk normalisasi yang didefinisikan untuk tidak membolehkan adanya multivalues attributes. Dalam 1NF data di bentuk dalam Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 34 satu record dan nilai dari field – field berupa atomic value. 2. Bentuk normalisasi kedua ( 2NF / second normal form ) Bentuk normalisasi yang telah memenuhi syarat bentuk 1NF dan attribute bukan kunci harus bergantung pada primary key. 3. Bentuk normalisasi ketiga ( 3NF / Third normal form ) Bentuk normalisasi yang telah memenuhi kriteria bentuk 2NF dan semua attribute bukan primer tidak punya hubungan transitif. Sebuah tabel dapat dikategorikan baik ( efisien ) atau normal, jika telah memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Lossless-Join Decomposition Dekomposisi memang merupakan upaya untuk mendapatkan tabel yang baik. Dekomposisi yang benar terjadi jika tabel – tabel hasil dekomposisi digabungkan kembali dan dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi. 2. Dependency Preservation Dependency Preservation merupakan kriteria kedua yang harus dicapai untuk mendapatkan tabel dan basis data yang baik. Jika terjadi perubahan data, maka harus dijamin agar perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi. Untuk memelihara KF yang ada agar dapat prosesnya harus dapat dilakukan dengan efisien. tetap terpenuhi, Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 35 3. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF ) Sebuah tabel dikatakan dalam Boyce-Code Normal Form ( BCNF ) jika untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan Superkey pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut didekomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian hingga X menjadi Superkey dari tabel – tabel hasil dekomposisi. ( Fathansyah, 2002 ; 54 ). 2.3 Network Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi membentuk satu sistem. Dengan network , komputer yang lain, dapat mencetak laporan dari printer komputer lain. Network dapat melibatkan hanya sebuah sistem komputer saja dengan beberapa terminal di lokasi yang berbeda atau melibatkan beberapa sistem komputer dilokasi yang berbeda. ( Jogiyanto Hartono, 1999 ; 331 ). 2.4 Server Secara global server dapat diartikan sebagai pusat dan difungsikan sebagai pelayan yang berguna untuk pengiriman data atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer – komputer yang tersambung atau dengan kata lain server berfungsi menyediakan pelayanan terhadap klien. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 5) Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 36 2.5 Apache Web Server Program web server adalah sebuah perangakat lunak yang berfungsi menyiapkan sebuah server agar mampu melayani koneksi dan transfer data dalam bentuk protocol HTTP ( Hypertext Transfer Protocol ). Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau home page. Komputer dapat dikatakan sebagai web server jika komputer tersebut memiliki program server yang disebut Apache ( open source ). Apache ini difungsikan agar halaman web yang ada didalam sebuah komputer server dapat dipanggil oleh klien. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 6 ) Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan, karena disebabkan oleh beberapa factor seperti kecepatan, performansi. 2.6 Internet Explorer Internet Explorer ( IE ) adalah browser default yang tersedia pada saat anda melakukan penginstalan sistem operasi windows. Dengan media ini, anda dapat mengakses semua aplikasi yang berjalan dibawah web. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 17 ) 2.7 PHP PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang perintahnya dilaksanakan pada server dan kemudian hasilnya ditampilkan pada komputer klien. ( Arbie, 2004 ; 339 ). PHP sebenarnya merupakan program yang berjalan pada platform Linux sehinggamembuat program ini Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 37 menjadi free ware. Selanjutnya PHP mengalami perkembangan yakni dibuat dalam versi Windows. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP ini, namun fungsi PHP yang paling utama adalah untuk menghubungkan database dengan web. Dengan PHP, membuat aplikasi web yang terkoneksi ke database menjadi sangat mudah. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 141 ) PHP juga merupakan HTML Embedded, yaitu perintah – perintah PHP yang dituliskan bersamaan dengan perintah – perintah HTML. Dapat dikatakan tanpa HTML, maka PHP tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. HTML ( HyperText Markup Language ) sendiri merupakan bahasa untuk membuat tampilan web. Jadi, disini ada sinergi dari dua bahasa yang saling menguatkan, Yaitu PHP dan HTML ( sebagian orang berpendapat HTML bukan sebuah bahasa pemrograman ). ( Arbie, 2004 ; 339 ). Disini sintax – sintax dan perintah – perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server dan disertai halaman HTML biasa. Jadi, semua kata dan script yang diletakkan pada daerah script akan dianggap sebagai perintah PHP sehingga jika terjadi kesalahan atau kata – katanya tidak sesuai dengan program akan dianggap salah dan akan mengakibatkan error. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 142 ). Adapun kriteria – kriteria yang harus diperhatikan dalam penulisan script PHP adalah sebagi berikut : 1. Setiap halaman yang mengandung script PHP harus disimpan dengan EXTENSI PHP sesuai dengan program PHP yang Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 38 mendukungnya ( nama-file.php, atau nama-file.php3, nama file.php4 ). 2. Setiap Script PHP harus didahului dengan pembuka PHP (<?php dan lain – lain ) dan kemudian diakhiri dengan penutup (?>). 3. Setiap baris script isi harus didahului pernyataan cetak atau dalam program pascal disebut Write atau REM dalam basic, sedangkan dalam PHP pernyataan cetak dibagi menjadi dua, yaitu Print dan Echo. 4. Setiap akhir baris perintah harus diakhiri dengan titik koma ( ; ). 5. Semua bentuk variable harus diberi tanda string dolar ( $ ) pada penulisan awalnya. 6. Penulisan Comment atau keterangan didahului dengan pembuka /* dan diakhiri dengan */, biasanya penggunaan penulisan ini untuk memberikan comment yang berbentuk kalimat. 7. Selain menggunakan tanda /*, penulisan comment juga dapat menggunakan tanda slash dobel ( // ). Tanda ini hanya digunakan untuk menuliskan pesan yang hanya satu baris saja. 8. Semua script HTML yang akan digabung dalam script PHP harus dihilangkan tanda petiknya ( “ “ ). PHP adalah program yang fleksibel, artinya script – script PHP dapat anda tuliskan pada sela – sela tag HTML. Karena PHP memiliki sifat yang dapat berkonteraksi dengan program lain, maka penulisan scriptnya akan menjadi lebih mudah. PHP juga dapat dikatakan bukan sebuah program karena salah Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 39 satu persyaratan sebuah program yang tidak dimiliki PHP yaitu compiler. Jadi semua script yang telah dibuat dalam program PHP tidak akan pernah menjadi program yang berdiri sendiri, tetapi memerlukan program pendukung aslinya, yaitu PHP. Disinillah editor – editor lain berperan, penulisan script – script PHP dapat menggunakan editor Note pad, Frontpage, PHP editor, maupun editor yang digunakan sekarang yaitu Dreamweaver MX. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 144 ). 2.8 Macromedia Dreamweaver MX Dreamweaver MX adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh macromedia. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya. Dreamweaver MX adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini penulisan Script – script Format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program lainnya menjadi lebih mudah. Sebagai editor Dreamweaver MX mempunyai sifat yang WYSIWYG dibaca ( Waysiwig ), artinya apa yang dilihat akan diperoleh ( What You See Is What you Get ). Dengan kelebihan ini, seorang programmer dapat langsung melihat hasil buatannya tanpa harus dibuka di browser. Seperti program editor – editor web lain, Dreamweaver MX juga memiliki dua bentuk layer, yaitu bentuk halaman Design dan halaman code. Hal ini akan mempermudah didalam menambahkan script yang berbasis PHP maupun Javascript. Dreamweaver MX selain mendukung Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 40 pembuatan web yang berbasis HTML, juga mendukung pembuatan program – program web lain di antaranya PHP, ASP, Javascript, dan lain – lain. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 91 ). Adapun beberapa komponen yang dimiliki oleh Dreamweaver MX adalah sebagai berikut : 1. Menu Panel Insert adalah sekumpulan menu yang berhubungan dengan operasi pemasukan dan pembuatan pernik – pernik pada halaman web. Secara default menu insert ini sudah aktif dan siap digunakan. 2. Menu Panel Common ( Utama ) adalah menu yang memiliki beberapa icon standar pada saat mendesain halaman web. 3. Menu Panel Layout adalah menu yang memiliki beberapa icon yang tersedia pada menu common, yaitu icon tabel dan layer. Kegunaan kedua icon ini sama dengan icon pada menu common. 4. Menu Panel Text digunakan untuk menformat teks yang ada. Adapun cara lain selain menggunakan icon pada menu ini adalah dengan memilih menu text pada menu bar. 5. Menu panel Table digunakan untuk mendesain table. Dalam menu ini hanya tersedia satu icon yang mirip gambar dan fungsinya sama dengan menu common. 6. Menu Panel Frame adalah salah satu menu yang akan kita gunakan dalam praktik nantinya. Menu ini digunakan untuk memilih bentuk desain halaman utama. 7. Menu Panel Form digunakan untuk mendesain formulir. Lebih Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 41 dikenal dengan media entri atau input. 8. Menu Panel Character memiliki beberapa icon yang digunakan untuk melakukan operasi halaman dan pengaturan paragraf. 9. Menu Panel Media adalah sekumpulan icon yang berfungsi untuk melakukan pengimporan atau penggabungan file dari luar program Dreamweaver. 10. Menu Panel Head digunakan untuk operasi – operasi penambahan komponen dalam tag head HTML. Secara menu default, menu ini tidak begitu difungsikan oleh pengguna. 11. Menu Panel Script adalah sekumpulan icon yang pada umunya digunakan untuk melakukan penulisan perintah Script seperti java script, java applet dan lain – lain. 12. Menu Panel Application digunakan untuk operasi database. Hal ini memiliki kegunaan yang mirip dengan program cold Fusion. 13. Menu Panel Propertis adalah sekumpulan menu yang berfungsi sebagai tools dalam pemformatan objek yang ada pada halaman web yang telah dibuat. 2.9 MySQL Server MySQL ( My Strukture Query Language ) atau yang biasa dibaca “ mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source ( terbuka ), memungkinkan user untuk melakukan modifikasi pada source-codenya untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya sendiri. MySQL merupakan database server multi-user dan multi threaded yang Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 42 tangguh ( roubust ). Dengan memiliki banyak feature MySQL bias bersaing dengan database komersil sekalipun. Tidak mengejutkan, MySQL menjadi database pilihan untuk pengguna PHP. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik windows maupun linux. Selain itu MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi user ( banyak pengguna ). Saat ini database MySQL telah digunakan hampir oleh semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web. Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL ( Structure Query Language ). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan oleh semua program pengakses database seperti Oracle, Pogres SQL, SQL server dan lain – lain. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 29 ). MySQL memiliki layer utama yang seperti layar DOS yaitu memiliki prompt utama yang disebut mysql> sehingga user yang baru pertama dan belum mengenal perintah DOS akan merasa kesulitan. Untuk mengatasi masalah tersebut sekarang ada sebuah program dump yang dibuat seperti web dan berjalan dibawah server database yang disebut PhpMyAdmin. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 30 ). DML ( Data Manipulation Language ) adalah suatu bahasa pemanipulasian data dimana user dapat melakukan operasi - operasi input data, edit data, hapus data dan melihat data. Bahasa Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 43 pemanipulasian data adalah bahasa standar, terdapat pada semua program pengakses database yang baik yang berbasis jaringan maupun non jaringan. Dalam MySQL, yang termasuk bahasa pemanipulasian data adalah insert, update, delete dan select. Dengan perintah – perintah tersebut, pemanipulasian data yang telah disimpan dalam suatu database dapat dilakukan. ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 58 ). DDL ( Data Definition Language ) adalah suatu bahasa SQL yang sangat berguna dalam pendefinisian data, yaitu pembuatan dan pemanipulasian tabel maupun database. Adapun beberapa bahasa SQL yang termasuk didalamnya adalah CREATE, ALTER dan DROP ( buat, ubah dan hapus ). ( Bunafit Nugroho, 2004 ; 66 ). Perintah – perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagi berikut : 1. CREATE DATABASE adalah membuat database baru. 2. DROP DATABASE adalah Menhapus database. 3. CREATE TABLE adalah Membuat tabel baru. 4. DESC TABLE adalah Deskripsi tabel atau kolom. 5. ALTER TABLE adalah Melakukan modifikasi tabel. 6. DROP TABLE adalah Menghapus tabel. 7. DELETE adalah Menghapus record dari tabel. 8. GRANT adalah Memberikan privilege akses kepada user terhadap tabel, bias juga digunakan untuk membuat user baru. 9. LOCK TABLE adalah Menutup akses user ke tabel. Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id 44 10. UNLOCK TABLE adalah Membuka akses ke tabel yang sebelumnya dikunci. 11. INSERT INTO adalah Memasukkan data ke dalam tabel. 12. LOAD DATA INFILE adalah Perintah untuk membaca data dari file teks. 13. SELECT adalah Statement select dipergunakan untuk query ke database. 14. UPDATE adalah Melakukan update field – field tabel.