Model Integrasi Islam dalam Pembelajran Sain H. Mustadi Abstrak Pembelajaran adalah usaha sadar dan disengaja yang bertujuan untuk merubah tingkah laku seseorang. Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran terintegrasi islami adalah salah satu konseptual untuk menyiapkan peserta didik yang berilmu dan berakhlak mulia menghadapi era globalisasi. Pendidikan yang terintegrasi islami yang berbasis AlQuran akan membentuk manusia yang berkarakter dilakukan dengan meneladani sifat Rasulullah SAW yaitu shiddîq (jujur), amânah (dipercaya), tablîgh (menyampaikan dengan transparan), fathânah (cerdas). Prinsip islami bukan hanya sekedar dipelajari tetapi dijalankan secara ideal. Pembelajaran matematika perlu diintegrasikan dengan nilai islam yang memiliki tujuan untuk merubah tingkah laku dalam ketrampilan matematika dan membentuk kepribadian anak yang berkarakter.Pembelajaran Matematika terintegrasi islami dapat dilakukan dengan cara selalu menyebut nama Allah, penggunaan istilah, Ilustrasi visual, aplikasi atau contohcontoh, menyisipkan ayat atau hadits yang relevan, penelusuran sejarah, jaringan topik, simbol ayat-ayat kauniah. Pembelajaran ini diharapkan memberikan warna baru dalam proses pembelajaran agar peserta didik berfikir kritis, bersikap jujur, sehingga mencetak out put yang dapat mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Integrasi islam, Pendidikan karakter perbaikan sumber daya manusia yang A. PENDAHULUAN cerdas, trampil dan mandiri harus kita 1. Latar Belakang tingkatkan Salah satu yang menjadi tolok ukur Pendidikan keberhasilan proses pembelajaran dalam pendidikan adalah kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat ditinjau dari pendidikan. Bangsa indonesia tidak ingin menjadi bangsa terbelakang, terutama yang bodoh dan mengahdapi era yang sangat modern dimana canggih dalam komunikasi dan teknologi. Maka melalui bagi pendidikan. kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi. Pendidikan adalah suatu pijakan dalam membangun masyarakat yang mandiri yang bertumpu pada pancasila dan al Quran. Dalam keseluruhan pendidikan itu terjadi di sekolah-sekolah. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil 79 tidaknya pencapaian tujuan pendidikan yang banyak mencerdaskan bergantung pada bagaimana bermartabat dalam kehidupan rangka bangsa, proses belajar yang dialami oleh siswa bertujuan untuk berkembangnya potensi sebagai anak didik khususnya pada proses peserta didik agar menjadi manusia yang belajar mengajar. sebagai makhluk-Nya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan kita satunya Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, digunakan untuk berpikir dalam kegiatan berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan belajar. menjadi warga negara yang demokratis dianugerahi akal salah serta bertanggung jawab.” Menurut Islam, pendidikan tak hanya QS: Adhdhaariyat - 56 proses mentransfer ilmu dari guru kepada Ayat diatas menunjukkan keterkaitan kegiatan belajar di mana Allah SWT Sang Pencipta alam semesta dan Maha pemberi petunjuk telah memberi anugerah akal kepada manusia agar ia senantiasa berfikir, belajar dan beribadah kepada- murid. Tugas seorang guru tidak hanya sekedar mengajar membentuk tetapi kepribadian berupaya berkarakter, beradab dan berakhlak mulia adalah bagian pendidikan yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Maka pendidikan yang menggunakan Nya. nilai-niai berbasis agama akan melahirkan Pada hakikatnya pendidikan adalah manusia-manusia berkarakter. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dalam sekolah maupun luar yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk membentuk warga negara yang berkarakter, bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarkat indonesia yang adil dan makmur, baik Pendidikan tidak hanya mendidik peserta didiknya saja tetapi membentuk kepribadiannya yang berakhlaq mulia. Saat ini keberhasilan peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar itu tidak bermasalah, namun dinilai kurang berhasil dalam membangun kepribadian peserta didik supaya bertindak akhlak mulia. spiritual maupun material. Penerapan nilai islam Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam pasal 3 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa “Pendidikan mengembangkan nasional berfungsi kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa pembelajaran dapat dalam proses menimbulkan kesadaran peserta didik karena ilmu merupakan bagian dari islam dan hakekatnya bersumber dari Allah SWT (Rohman, 2010). Kabaikan yang 80 bersumber dari Allah membentuk akhlak mulia. SWT akan Indonesia. Dalam kenyataanya pendidikan karakter belum tertanam dalam peserta proses didik. Penggunan media sosial yang tidak interaksi antara sumber belajar dengan sesuai ini merupakan salah satu kesalahan peserta didik, dimana sumber belajar yang bukan hanya dari seorang pendidik tetapi kemampuan berupa benda, buku, audio visual, dan tinggi teknologi kepribadian yang baik. Pembelajaran merupakan terkini. Didalam proses pembelajaran dari guru dengan siswa dialami peserta yang tetapi didik, cerdas, belum karena intelektual mempunyai Matematika merupakan rumpun ilmu terdapat komponen lain yang mendukung yang proses tersebut, diantaranya kurikulum, pendidikan. Oleh karena itu pentingnya strategi matematika pembelajaran yang meliputi dipelajari di untuk berbagai jenjang diterapkan dalm metode dan media , bahan ajar dan kehidupan sehari-hari. Disamping itu evaluasi pendidikan. matematika berperan penting dalam pelaksanaan sejumlah bidang ilmu lain seperti fisika, 2013 yang kimia , teknik dan statitik. Matematika merupkan konsep pembelajaran tematik merupakan suatu bahan kajian yang dan mengintegrasikan berbagai bidang memiliki objek abstrak dan dibangun ilmu, termasuk mata pelajaran umum melalui proses penalaran deduktif, yaitu yang nilai kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai keislaman sehingga membentuk karakter akibat logis dari kebenaran sebelumnya bangsa. Hal yang paling mendasar dalam sehingga keterkaitan antar konsep dalam pendidikan tidak lain adalah membangun matematika bersifat sangat kuat dan jelas. karakter terlibat Dalam pembelajaran matematika agar didalamnya. Oleh karena itu banyak yang mudah dimengerti oleh siswa, proses berpendapat karakter sebagai ruh dalam penalaran induktif dapat dilakukan pada pendidikan. Tanpa pendidikan karakter awal proses pembelajaran merupakan pelatihan dilanjutkan kecerdasan intelektual atau kemampuan deduktif untuk menguatkan pemahaman mengasah otak saja sehingga sikap nilai yang sudah dimiliki oleh siswa. Dalam pembelajaran rangka kurikulum diintegrasikan peserta didik dengan yang afektif atau pendidikan karakter itu tidak pembelajaran Saat dengan ini dan kemudian proses penalaran proses pembelajaran terlaksana. matematika tidak lebih dari mentransfer Pendidikan karakter bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan di teori atau konsep saja, karena penanaman karakter terdapat pada ilmu social dan agama. Dalam pembelajaran umum atau satunya adalah pembelajaran matematika sains belum diperhatikan dengan adanya memberi pendidikan karakter sehingga fungsi dari karakter bangsa. sebuah pendidikan dan tujuan pendidikan indonesia belum maksimal. diindikasikan karena kurang perhatianya Pembelajaran matematika tidak hanya para praktisi pendidikan pada dimensi mengedepankan hasil kognitifnya saja reflektif peserta didik. Proses rekleksi melainkan pembelajaran afektif dalam tercapai secara yang peran dalam membentuk Kualitas pendidikan masih diabawah pendidikan dapat rata-rata mengetahui menanamkan nilai keislaman sehingga makna dan konsekunsi pengalaman atau mengembangkan karaktersiswa ini harus dari diperhatikan sehingga mampu memilih hal-hal yang dalam mewujudkan pendidikan indonesia yang seutuhnya. belajar mengajar Sudah selayaknya seorang dosen, bahwa khususnya yang mengampu spesialisasi sistem bidang pendidikan untuk memotivasi guru pendidikan yang memberikan kemampuan atau tenaga pendidik mengembangkan seseorang untuk memimpin kehidupannya beberapa sesuai dengan cita-cita dan nilai islam membuka cakrawala berfikir yang dimulai yang telah menjiwai dan mewarnai corak dari diri sendiri agar lebih semangat untuk kepribadiannya. menciptakan atau mengkaji cara-cara pendidikan menyatakan proses cocok dan baik dalam pengembangan diri. Dalam konteks pendidikan islam (Arifin2014:7) hasil islam berarti Proses pembelajaran karakter secara strategi pembelajaran pengembangan pembelajarn dan ilmu integralistik (terpadu) bisa dibenarkan pengetahuan dan teknologi yang karena sejauh ini muncul keyakinan berintegrasi dengan nilai-nilai Islam. bahwa peserta didik akan tumbuh dengan Pengembangan baik jika dilibatkan secara alamiah dalam dilakukan proses berupaya memberikan nilai-nilai Islam belajar (Zubaedi,2012). antara lain kriteria dapat dengan dari cara Pengintegrasian nilai-nilai karakter ke yang dalam kegiatan pembelajaran merupakan kompetensi maupun kompetensi dasar memadukan, dan pada proses pembelajaran. Dengan ini menerapkan nilai-nilai yang diyakini baik proses pembelajaran dalam pendidikan dan benar dalam rangka membentuk jati akan mencapai tujuan yang maksimal diri bangsa. dalam membentuk insan kamil yaitu Integrasi nilai keislaman diperlukan dalam seluruh proses pembelajaran, salah mengembangkan pribadi peserta didik memasukkan, beracuan pembelajaran standar melalui integrasi pembelajaran islami. 82 2. Rumusan Masalah pemahamannya, Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: dalam matematika tingkah lakunya, keteampilannya, kecakapannya, dan kemampuannya, daya reaksinya dan untuk Sama halnya belajar mengajarpun pada membentuk hakikatnya adalah suatu proses, yakni proses 2. Bagaimana strategi pembelajaran matematika ada pada individu (Sudjana,2005:28). pembelajaran karakter bangsa? terintegrasi islami mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan dalam mengembangkan karakter mendorong peserta bangsa? belajar (Sudjana, 2005:29). Melihat B. PEMBAHASAN 1. dan daya penerimaanya dan aspek lain yang 1. Bagaimana konsep integrasi nilai islam sikap didik pendapat melakukan tentang proses belajar diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika proses Belajar pada hakikatnya adalah proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar mengajar adalah perubahan tingkah laku seseorang berupa dalam wujud perubahan tingkah laku dan kecakapan, kebiasaan dan kepandaian kemampuan sebagai hasil dari sebuah pengalaman. lingkungan. berinteraksi dengan Sedangkan pembelajaran adalah interaksi Pembelajaran masa kini memandang antara pendidik dengan peserta didik atau bahwa pembelajaran merupakan suatu peserta didik dengan sumber belajar. proses Kegiatan belajar mengajar sering kita melibatkan siswa dan sumber belajar. temui atau dilaksanakan di sekolah, Sumber belajar bukan hanya guru tetapi kegiatan ini menjadi pokok pentingnya dapat berupa benda-benda nyata yaitu tujuan pendidikan tercapai oleh para buku, peserta didik. teknologi yang terkini. Di dalam interaksi Belajar bukan menghafal dan bukan antara yang audio, guru kini, visual, dengan sistematik komputer siswa dan dan terdapat pula mengingat. Belajar adalah suatu komponen-komponen proses yang ditandai dengan adanya menentukan keberhasilan pembelajaran perubahan pada diri seseorang. Perubahan yaitu: kurikulum, materi pada buku sebagai dapat pelajaran, media belajar, metode dan ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti sistem evaluasi. Tiap komponen tidak perubahan dapat berdiri sendiri melainkan saling hasil proses belajar pengetahuannya, utama yang terkait. Matematika mempunyai peranan penting sangat dalam dunia pendidikan. Hal ini terbukti komplek bukan hanya sekedar guru bahwa mata pelajaran matematika dalam berbicara menyampaikan materi di depan pelaksanaan pendidikan ada di semua kelas tetapi proses pembentukan perilaku jenjang pendidikan dari pendidikan dasar peserta didik. Peserta didik bukan seperti dan pendidikan tinggi. Pada umumnya benda mati tetapi mereka mempunyai pembelajaran kompetensi, Pembelajaran prosesnya matematika dengan bakat yang menerapkan konsep matematika , simbol afektif juga dan memberikan contoh aplikasi dari ditaerapkan dalam kegiatan pembelajaran konsep tersebut yang kemudian peserta dalam rangka menumbuhkan sikap peserta didik mengerjakan tugas atau latihan. didik. Dalam proses belajar siswa tidak Sebenarnya dalam proses pembelajaran menerima pengetahuan dari guru atau tidak kurikulum pendidik tetapi peserta didik aktif dalam berbeda. minat dan Pembelajaran secara pasif, siswa bertumpu pada seorang mengaktifkan struktur kognitif membangun struktur baru untuk proses sampai pada hasil belajar. Proses pengetahuan baru pembelajaran dikatakan berhasil apabila (Hariyani, 2013). Siswa dalam proses seluruh bagian dari peserta didik baik, pembelajaran yang aktif yang terbentuk mental otak, fisik dan persaan atau afektif dari kegiatan peserta didik bukan sesuatu terlibat secara aktif yang menunjukkan yang dilakukan terhadap peserta didik. Hal semangat dalam belajar. Sedangkan hasil ini belajar mengakomodasi menjadi pergeseran dan hanya paradigma memecahkan permasalahan berkualitas adalah mulai jika dari terjadi pendidikan yang semula teacher centered perubahan tingkah laku yang positif. Salah yang berganti student centered dimana satu tugas guru adalah sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran yang berorientasi layaknya sebagai fasilitator maka pendidik pada “mengajar” telah berpindah menjadi harus konsep yaitu khususnya matematika dalam suasana yang yang kondusif dan menyenangkan. merencanakan “pembelajaran” kegiatan-kegiatan memfasilitasi pembelajaran orientasinya kepada siswa agar terjadi Hubungannya dengan Alqur‟an sebagai belajar dalam dirinya (Siregar dkk.2010). seorang pendidik yaitu fasilitator yang Dalam matematika proses terjadi pembelajaran adanya interaksi tersurat dalam surah Alkahfi:66 yang menjelaskan tentang pendidik sebaiknya peserta didik dengan pendidik untuk menuntun anak didiknya, berperan mencapai tujuan pembelajaran. sebagai fasilitator yang memfasilitasi 84 sehingga Tujuan pembelajaran pada hakikatnya membentuk peserta didik yang diharapkan adalah merubah tingkah laku peserta didik oleh bangsa. baik segi ranah kognitif, afektif maupun dalam proses pembelajaran Matematika sebagai ”Queen of psikomotorik. Dengan menyelaraskan dan Science” yang merupakan pondasi dalam memadukan proses pembelajaran dengan penguasaan tiga ilmu pengetahuan dan ranah tersebut maka semakin teknologi, sudah seharusnya mendapat meningkatkan ketaqwaan dan keimanan perhatian yang serius dari berbagai pihak terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dalam pembudayaannya. Ada 3 unsur mengembangkan yang usaha membentuk watak serta peradaban bangsa (1) yang bermartabat. Kemampuan manusia lembaga tinggi yang menyiapkan calon (peserta didik) pada ketiga aspek tersebut tenaga guru dan mengembangkan berbagai dapat inovasi dalam pembelajaran matematika terdapat di dalam Al-Quran Q.S Al- Nahl sekolah, ayat78 yang artinya: menunjang pembudayaan matematika, (2) matematika keberhasilan mahasiswa sebagai yaitu pendidikan calon dijumpai kemampuan dalam isyarat dan yang guru matematika yang harus memperoleh bekal “Dan Allah mengeluarkan kamu dari yang memadai agar siap menjadi guru perut profesional, mengetahui (3) guru sebagai ujung ibumu dalam keadaantidak sesuatupun, tombak dalam setiap pelaksanaan inovasi memberi dalam pendengaran,penglihatan pembelajaran (Suparni,2012). Matematika merupakan ilmu logika dan agar kamu terapan, yang mempunyai peranan penting Nahl:78) dan Dia kamu bersyukur”. dan hati, (Q.S Al- dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu matematika Pada ayat tersebut terdapat kata al- dalam waktu tertentu perlu dikuasai oleh sama’ (pendengaran) yang dapatdiartikan segenap masyarakat, baik penerapannya aspek psikomotor, karena pendengaran maupun penalaran logika. Integrasi nilai- terkait nilai islam dengan matematika merupakan manusia yang paling berperan dalam pengembangan kemampuan kognisi dan kegiatan pembelajaran; kata al-bashar kepribadian serta (penglihatan) yang dapat diartikan aspek perkembangan ilmu pengetahuan dan kognitif, karena penglihatan dalam arti teknologi untuk menghadapi tantangan pemahaman terkait dengan salah satu masa depan. unsur pemikiran manusia; dan kata al- peserta didik dengan salah satupancaindra 85 af’idah (hati) yang dapat diartikan sebagai Pelayan ilmu.” aspek afektif, karena hati terkait dengan salah satu unsur efektif. sangat menekankan kepada kita akan Dengan ini terwujudnya pembelajaran matematika di pendidikan dasar maupun pendidikan Ayat Al-Qur'an yang pertama turun tinggi pentingnya peran ilmu pengetahuan bagi manusia: dengan mengintegrasikan nilai keislaman akan membentuk kepribadian bangsa. Dasar pendidikan karakter yang efektif yaitu ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik dalam tujuan pembelajaran QS: Al „alaq 1-5 harus berjalan selaras dan berkelanjutan sehingga membentuk pribadi yang cerdas. Kecerdasan emosi (Wibowo 2012:33) ini adalah bekal mempersiapkan menyongsong penting dalam peserta didik masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan maka akan dengan mudah kita dapati adanya korelasi yang kuat antara Al qur‟an dan konsep dasar matematika yang kita kenal seperti sekarang ini oleh karean itu siapapun yang melakukan penelitian terhadap Al-Qur‟an akan menemukan bahwa kitab samawi ini berisi tentang fakta-fakta Matematika dikenal sebagai ilmu yang menjelaskan konsep dasar matematika yang berlimpah. dasar, pembelajaran matematika akan melatih kemampuan kritis, logis, analitis dan sistematis. Tetapi peran matematika tidak hanya sebatas hal tersebut, seperti bidang lain, seperti fisika, ekonomi, biologi tidak terlepas dari peran matematika. Tetapi kemajuan ilmu fisika itu sendiri tidak akan tercapai tanpa peran matematika matematika dan itu sendiri. perkembangan seperti ada pendapat yang menyatakan bahwa “Matematika sebagai Ratu dan sekaligus 2. Pendidikan Karakter Bangsa kita, sepertinya sudah kehilangan kearifan lokal yang menjadi karakter bangsa. Para peserta didik yang sudah mempunyai kompetensi kognitif dalam keberhasilan proses belajar tidak menunjukkan kepribadian yang baik dalam membentuk karakter. Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan 86 dapat berjuang membawa negara bersaing budi pekerti yang membedakan seseorang di dengan dengan yang lain. Dengan demikian derasnya kemajuan bangsa, tantangan istilah pendidikan karakter (koesoema dunia pendidikan pun menjadi semakin 2010:5) adalah diberikannya tempat bagi besar, hal ini yang mendorong para kebebasan individu dalam mennghayati peserta prestasi nilai-nilai yang dianggap sebagai baik, terbaik. Menurut Kemendikanas dalam luhur, dan layak diperjuangkan sebagai (Wibowo 2012:17), pendidikan dianggap pedoman bertingkah laku bagi kehidupan sebagai alternatif yang bersifat preventif. pribadi Di mana pendidikan membangun generasi sesama dan Tuhan. Menurut Thomas baru bangsa menjadi lebih baik. Lickona era globalisasi. didik Seiring mendapatkan berhadapan dengan dirinya, (wibowo 2012:32) Pendidikan merupakan suatu investasi mendefinisikan orang yang berkarakter jangka panjang, karena proses pendidikan sebagai sifat alami seseorang dalam dapat dirasakan saat ini maupun waktu merespons situasi secara bermoral yang yang akan datang. Kondisi yang akan dimanifestasikan dalam tindakan nyata datang dapat dibentuk melalui pendidikan melalui tingkah laku yang baik, jujur, pada saat ini, artinya pendidikan harus bertanggung jawab, menghormati orang dapat menjawab lain dan karakter mulia lainnya. Lickona tantangan kebutuhan dimasa yang akan menekankan tiga hal dalam mendidik datang. karakter yaitu knowing, loving and acting mentiapkan dan Pendidikan yang diperoleh manusia adalah untuk mencerdaskan agar the manusia pendidikan memiliki pengetahuan, good. Menurut karakter yang ketrampilan juga diimbangi dengan nilai mencintainya, moral peneladanan atas karakter baik itu. islam. Pendidikan (Hasbullah dan keberhasilan baik, pelaksanaan atau 2013:1) menyatakan bahwa sebagai usaha Berdasarkan pengertian diatas dapat manusia untuk membina kepribadiannya disimpulkan bahwa pendidikan karakter sesuai salah dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam Kamus Bahasa satu pendidikan yang mengembangkan karakter peserta didik Indonesia sehingga tertanam karakter dengan batin kepribadian yang berakhlak mulia serta manusia yang mempengaruhi segenap menerapkan nilai-nilai tersebut dalam pikiran dan perbuatannya, atau berarti kehidupannya sehari hari sebagai warga tabiat, dan budi pekerti. Karakter adalah masyarakat tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau produktif dan kreatif. watak diartikan sebagai sifat yang religius, nasionalis, 87 Pendidikan karakter sangat 5. Kerja keras dibutuhkan oleh sumber daya manusia 6. Kreatif kita untuk membangun negara yang maju. 7. Mandiri Keberhasilan peserta didik tidak dapat 8. Demokratis dilihat dari aspek kognitifnya saja tetapi 9. Rasa ingin tahu ranah afektif dalam membentuk pribadi 10. Semangat kebangsaan yang berakhlaq mulia, karena hasil belajar 11. Cinta tanah air bukan 12. Menghargai prestasi hanya terlihat betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang diraih, 13. Bersahabat/komunikatif melainkan juga karakter dari pribadi dari 14. Cinta damai setiap 15. Gemar membaca orang. Melihat realita proses pendidikan di sekolah masih banyak yang 17.Peduli Lingkungan mementingkan 18.Peduli sosial aspek kognitif, yang dilihat kegiatan guru dalam proses belajar mengajar sekedar formalitas 19. Tanggung jawab tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika yang Melihat nilai-nilai karakter yang baik yang harus dilakukan. Keuntungan diuraikan diatas dapat diambil analisis bagi peserta didik adanya pendidikan perbandingan antara nilai karakter dengan karakter nilai-nilai memperoleh kebiasaan positif perilaku yang dan mampu islam dikemukakan, sebagaimana kiranya cukup telah untuk meningkatkan kepercayaan diri, sehingga membuktikan bahwa nilai-nilai karakter peserta didik lebih produktif. Ketika rumusan kementrian pendidikan nasional, pendidikan itu telah tertanam pada peserta disadari atau tidak, telah mengakomodasi didik maka pendidik akan lebih ringan, dari nilai-nilai islam yang tercermin pada misalnya setiap butirnya. peserta didik sudah melaksanakan disiplin yang lebih besar dalam kelas. Pendidikan karakter dan penanaman nilai dilakukan secara parsial oleh Menurut Kemendikanas (2010), nilai- pendidik tertentu, seperti penanaman nilai nilai luhur sebagai pondasi karakter agama yang dianggap tanggung jawab bangsa dalam pendidikan karakter adalah : oleh guru agama sedangkan nilai moral, 1. Religius toleransi sebagai tanggung jawab pendidik 2. Jujur PPKn. Jauh lebih dari itu kita sebagai 3. Toleransi pendidik 4. Disiplin mempunyai intelektualitas tinggi, dapat mencetak output 88 kecakapan ketramilan dan kepribadian bagian dari hidup secara yang luhur. Kepribadian yang luhur atau berdasarkan nilai tersebut. sadar berkhlak yang mulia adalah mereka yang mengetahui kebaikan, memiliki keinginan untuk berbuat baik, dan nyata berperilaku 3. Konsep Matematika dalam Islam Matematika, sebenarnya memiliki baik, yang secara koheren memancar hubungan yang sangat erat dengan tradsi sebagai hasil dari 5 (lima) olah, yaitu: spiritual umat islam, yaitu Al Qur‟an. olah pikir, olah hati, olah raga, olah rasa, Dengan ini matematika sebagai “jalan” dan olah karsa. Dan hal ini sesuai dengan pencapaian manfaat kebahagiaan di dunia grand design yang dikembangkan oleh dan akhirat. Matematika berada di antara kemendiknas tahun 2010 dalam upaya dnia nyata dan ghaib , matematika tidak pembentukan karakter dalam diri tiap berada di dunia nyata karena objek individu. kajiannya Pendidikan karakter merupakan abstrak sehingga objek matematika ini bukan suatu pendidikan yang menjadikan peserta didik “penampakan” tetapi berupa konsep yang mengenal, dan abstrak. Apliksi dari konsep matematika ini menginternalisasikan nilai-nilai sehingga termasuk perwujudan konsep yang abstrak, membentuk insan kamil. Pendidikan ini dengan juga diartikan sebagai penanaman nilai rasionalis, empiris, dan logis. Metematika karakter meliputi, perlu adanya pendekatan burhani, bayani, kemauan, kesadaran, dan tindakan untuk dan irfani, sehingga dalam pengkajian melaksanakan nilai tersebut dengan Allah konsep matematika memerlukan kedua SWT , dirinya, sesama, lingkungan dan potensi, jasmani dan rohani, aql dan qalb bangsa sehingga membentuk manusia secara yang sempurna. Tidak hanya peserta didik menerima bahwa 3 + 5 = 8 , Qalb saja dapat yang menanamkan pendidikan karakter menerima penjelasan matematika tetapi dalam sekolah tetapi para pendidik, staf di kadang rasio kita belum dapat menerima. sekolah, begitu juga stakeholder yang Hal ini kadang terlalu lama dalam berpikir terlibat dalam kegiatan di sekolah. Peserta secara didik mendapatkan menangkap pengetahuan tentang pendidikan karakter matematika tetapi menumbuhkan pada dirinya saat intelektual, emosional dan spriritual secara menjalankan bersama. Konsep ini sama halnya dalam peduli di tidak sekolah yang hanya kehidupan. Artinya pendidika karakter tersebut menjadi ini membutuhkan bersamaan. rasionalitas Kadang dan hakikat. perlu pendekatan kita tidak dapat Mempelajari melibatkan sebuah pembelajaran untuk bisa potensi 89 mencapai kemajuan didik kambing kacang (sepasang) + 2 onta membutuhkan ranah kognitif (mental (sepasang) + 2 lembu (sepasang). Ini otak), afektif (emosional) dan psikomorik berarti bahwa: (ketrampilan). 8 = 2 + 2 + 2 + 2 = angka 2 diulang sebanyak empat kali = 2 × 4 Konsep Perkalian 8 = 2 × 4 dan ini bentuk perkalian Melihat peserta sejarah matematika Oleh karena itu 8 pasang = 8 × 2 = sebenarnya sangat kental dengan islam , 16 unit ternak. konsep matematika yang ditemukan oleh Uraian AL GEBRA. Konsep diatas dapat disimpulkan perkalian, bahwa proses perkalian secara umum pembagian dan penjumlahan sederhana adalah suatu proses penjumlahan yang yang terdapat dalam beberapa ayat berikut diulang-ulang atau ia adalah cara cepat ini: untuk menjumlahkan beberapa angka Allah berfirman: yang sama. Konsep Pembagian Konsep pembagian adalah kebalikan dari perkalian, dalam Al Qur'an konsep ini Artinya:Ada delapan hewan ternak yang berpasangan (empat pasang; sepasang dombadan sepasang dikaitkan dengan penyerahan harta dengan persentase tertentu. Allah berfirman dalam QS: An Nisa 8 kambing. QS: Al An‟am 143 Artinya:Dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu.QS: Al Artinya: Dan apabila sewaktu pembagian An‟am 144 miskin, maka berilah mereka dari harta itu hadir kerabat, anak yatim dan orang itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada Dari matematika uraian dengan dalil konsep mereka perkataan yang baik. al-Qur‟an dapat disimpulkan apabila kita akan menghitung jumlah ternak secara berpasangan: 8 pasang = 2 domba (sepasang) + 2 Dalam Surat Al Qamar juga menyebutkan: 90 dalam QS Ali Imran 133: Artinya:Bersegeralah kamu mencari QS: Al Qamar 28. Artinya: Dan sampaikanlah kepada mereka, bahwa air itu dibagi antara mereka, setiap yang berhak minum itu dapat hadir ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Demikian pula QS Al Isra‟ 37: Konsep Penjumlahan Dalam konsep penjumlahan Allah SWT menghadirkan QS: al Baqarah ayat Artinya:Dan janganlah engkau berjalan 196. di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Lingkaran Artinya:Maka barang siapa yang ingin Allah swt berfirman QS Al Haj 29: mengerjakan 'umrah sebelum haji (di bulan haji), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkan (binatang hadyu atau tidak mampu), maka dia wajib Artinya:Dan menyempurnakan nazar- nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah). berpuasa tiga hari dalam masa haji.dan tujuh hari (lagi) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa: Garis lurus Istilah dapat kita temui di antaranya pada QS An Nuur 46: 3 hari + 7 hari = 10 hari,3+7 = 10 Geometri dalam Alquran * Panjang dan Lebar: Istilah panjang dan lebar telah disebutkan Artinya:Dan Allah memberi petunjuk siapa yang Dia kehendakike jalan yang 91 lurus. 4. Integrasi Nilai Islami Dari uraian diatas dapat kita ketahui Berkembangnya pendidikan sekarang bahwa Al Qur‟an sebagai petunjuk hidup ini yang bertumpu pada pendidikan barat manusia dengan tidak saja menghadirkan adanya pengembangan ilmu pedoman hidup beragama semata lebih pengetahuan dan teknologi, media sosial dari itu Allah SWT telah segala macam yang semakin merajalela menjadikan petunjuk yang penyebab kualitas output peserta didik dibutuhkan manusia untuk menggapai yang belum mempuyai karakter. Dengan ketentramann ini aktivitas peserta didik tidak hanya ilmu diantaranya pengetahuan kesuksesan ialah hidup hadirnya ilmu kemampuan intelektual tetapi matematika yang terkandung didalamnya pengembangan peserta didik berkarakter. hal ini menunjukkan bahwa matematika Masalah-masalah yang dihadapi bangsa adalah manusia indonesia adalah krisis akhlaq yaitu disetiap masa baik itu masa lalu, sekarang penyimpangan nilai korupsi, semangat maupun masa depan. dan disiplin kerja yang rendah, hidup kebutuhan mendasar Penulis ingin membuktikan bahwa mewah, tindak kekerasan, asusila sebagai juga tindakan yang biasa dalam masyarakat. konsep Hal ini menunjukkan belum berhasil matematika. Hal ini dapat menghilangkan proses pendidikan yang berjalan pada saat kepercayaan tentang produk matematika ini. Kepribadian berkarakter sama halnya berasal yang dengan berakhlak karimah, dalam al dipaparkan semisal konsep pembagian, Quran disebutkan membangun karakter pengalian dan penjumlahan. Ilmu konsep akhlaq dalam QS An Nur 30-31 yang matematika pertama kali di perkenalkan mengungkapkan hal-hal yang berkenaan oleh Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa dengan perilaku. Al Quran sangat penting Al-Khawarizmi atau yang biasa dikenal di sebab melalui ayat-ayat-Nya al Quran kawasan Eropa dengan nama Algorisme. membimbing dan mengajak umat manusia Menarik sekali untuk kita kaji konsep untuk berakhlaqul karimah. ternyata dalam al membicarakan dari matematika Quran itu tentang barat. dalam Konsep islam dengan Melihat kondisi bangsa seperti itu mengambil hikmah yang tersurat dalam al pendidikan harus menitikberatkan pada Quran. Hal tersebut merupakan bentuk pendidikan karakter atau mengarahkan memahami konsep matematika dalam manusia konteks keislaman. mengarah dalam pada tatanan nilai ketercapaian yang tujuan penciptaan manusia kepada Allah SWT. 92 Menurut (Zubaedi, 2012:264) ia mengemukakan bahwa Al Quran sebagai pedoman hidup dimana salah “pendidikan terpadu Pembelajaran pengemabangan terpadu (integralistik) didefinisikan pendidik sebagai memanfaatkan suatu dikatakan konsep sebagai dapat pendekatan satu landasan karakter. matematika pembelajaran peluang dalam Sebagai kita harus ini, dengan matematika harus belajar yang melibatkan beberapa merumuskan konsep matematika yang bidang studi untuk memberikan berbasis al Quran. Dengan integrasi pengalaman yang bermakna pada pembelajaran akan membentuk akhlakul anak.” karimah, seperti ramah, adil, bijaksana, Integrasi ilmu dalam hal ini sabar, syukur, sopan, peduli, tanggap, mengembangkan nilai-nilai karakterestik tanggung yang jawab, mandiri, cinta islami, artinya kebersihan, cinta kedamaian, dan lain matematika yang sebagainya sebagaimana yang melekat menjelaskan tentang kebenaran konsep pada diri Rasulullah. Sesuai dengan dengan memasukkan nilai islam pada saat akhlaq Rasulullah yang menjadi teladan menyampaikan materi yang dihubungkan bagi umat manusia. Hadirnya Rasulullah dengan kehidupan yang nyata. Pendidikan SAW ditengah-tengah kita adalah sebagai terintegrasi penting cermin besar bagi kehidupan manusia, dasar, beliau hadir dengan segala tuntunan dan menengah maupun tinggi dalam rangka pedoman yang nyata dalam berperilaku membentengi luhur. berbudaya pembelajaran diterapkan islami dalam sangat pendidikan keadaan zaman yang semakin maju. Berdasarkan Allah berfirman: uraian diatas dapat Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) disimpulkan bahwa pendidikan Rasulullah itu suri teladan yang baik terintegrasi islami merupakan bagimu (yaitu) bagi orang yang pembelajaran memahami konsep yang di mengharap (rahmat) Allah dan padukan dengan nilai islam dalam setiap (kedatangan) hari Kiamat dan dia proses banyak menyebut Allah. QS: al-Ahzab 21. pembelajaran. Nilai islami bersumber pada al Quran Hadist yang dikaitkan dengan materi yang diajarkan oleh pendidik, sehingga diharapkan proses pembelajaran mampu mengintegrasikan ilmu dengan kehidupan yang nyata. 93 Menurut Yahya Khan dalam (menyampaikan dengan transparan), (Siswanto,2013) Ada empat jenis karakter fathânah (cerdas). Berikut akan dijelaskan yang selama ini dikenal dan dilaksanakan secara lebih rinci dari keempat sifat dalam proses pendidikan, yaitu sebagai tersebut. Shiddîq adalah sebuah kenyataan berikut: yang benar yang tercermin dalam 1. Pendidikan karakter berbasis nilai perkataan, perbuatan atau tindakan dan religius, yang merupakan kebenaran keadaan batinnya. Pengertian shiddîq ini wahyu Tuhan (konservasi moral). dapat dijabarkan ke dalam butir-butir: a) 2. Pendidikan karakter berbasis nilai memiliki sistem keyakinan untuk budaya, antara lain yang berupa merealisasikan visi, misi dan tujuan; dan budi pekerti, pancasila, apresiasi b) memiliki kemampuan kepribadian yang sastra, tokoh-tokoh mantap, stabil, dewasa, arif, jujur, dan sejarah dan para pemimpin bangsa berwibawa, menjadi teladan bagi peserta (konservasi lingkungan). didik dan berakhlak mulia. keteladanan 3. Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan). Amânah adalah sebuah kepercayaan yang harus diemban dalam mewujudkan 4. Pendidikan karakter berbasis potensi sesuatu yang dilakukan dengan penuh diri, yaitu sikap pribadi, hasil proses komitmen, kompeten, kerja keras dan kesadaran pemberdayaan potensi diri konsisten. Pengertian amanah ini dapat yang diarahkan untuk meningkatkan dijabarkan ke dalam butir-butir: a) rasa kualitas memiliki dan tanggung jawab yang tinggi; pendidikan (konservasi humanis). b) memiliki kemampuan mengembangkan Menurut (Hidayatullah,2010) Secara spesifik, pendidikan karakter yang potensi secara optimal; c) memiliki berbasis nilai religius mengacu pada nilai- kelangsungan hidup; dan d) memiliki nilai dasar yang terdapat dalam agama kemampuan membangun kemitraan dan (Islam). Nilai-nilai karakter yang menjadi jaringan. prinsip dasar pendidikan karakter banyak kemampuan mengamankan dan menjaga Tablîgh adalah sebuah upaya kita temukan dari beberapa sumber, di merealisasikan pesan atau misi tertentu antaranya nilai-nilai yang bersumber dari yang dilakukan dengan pendekatan atau keteladanan yang metode tertentu. Jabaran pengertian ini terjewantahkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari beliau, yakni shiddîq (jujur), diarahkan pada: a) memiliki kemampuan amânah memiliki kemampuan berinteraksi secara Rasulullah (dipercaya), tablîgh merealisasikan pesan atau misi; b) 94 efektif; dan c) memiliki kemampuan dipertimbangkan menerapkan pendekatan dan metodik pembelajaran yang tepat. pengembangan karakter. Yaitu dilakukan Fathânah adalah sebuah kecerdasan, kemahiran, tertentu atau yang aspek variasi terpadu dalam dengan kurikulum terpadu (integrated bidang curiculum), hari terpadu (integrated day) kecerdasan dan pembelajaran terpadu (integrated penguasaan mencakup tiga intelektual, emosional dan spiritual. learning). Dalam kajian ini integrasi Karakteristik jiwa fathânah meliputi arif dan ditujukan dalam pembelajaran terpadu bijak, integritas tinggi, kesadaran untuk yang menunjukkan pada kegiatan belajar belajar, sikap proaktif, orientasi kepada yang terorganisasi secara lebih terstruktur Tuhan, terpercaya dan ternama, menjadi yang yang terbaik, empati dan perasaan pembelajaran. Langkah pengintegrasian terharu, kematangan bertolak pada tema-tema emosi, nilai-nilai karakter pada setiap mata keseimbangan, jiwa penyampai misi, dan jiwa kompetisi. Sifat fathânah ini dapat pelajaran itu beracuan kriteria dengan dijabarkan ke dalam butir-butir: a) memiliki kemampuan adaptif terhadap mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan perkembangan dan perubahan zaman; b) dengan memiliki proses pembelajaran aktif oleh peserta kompetensi yang unggul, silabus dan RPP. Aplikasinya Kompetensi Dasar (KD) yang di integrasi nilai islam, bermutu dan berdaya saing; dan c) didik memiliki kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual. internalisasi nilai. Uraian merupakan landasan bahwa yaitu sehingga mengembangkan memilki kesempatan peserta didik dalam proses pembelajaran Strategi Pembelajaran Matematika Berintegrasi Nilai Islami tidak hanya belajar konsep baik dalam Dalam artikel ini dipaparkan strategi 5. mata pelajaran matematika atau segala pembelajaran bidang ilmu tetapi juga penanaman nilai diitegrasikan afektif dimana integrasi islami terlaksana diungkapkan oleh (Yasri 2013). Beberapa dalam mengembangkan berakhlaqul karimah. strategi pribadi yang matematika nilai yang islam pembelajaran seperti matematika terintegrasi, yaitu: selalu menyebut nama Menurut Rachman dalam (Zubaedi Allah, penggunaan 2012) menyatakan bahwa pendidik dalam konteks pengintegrasian nilai islam dalam visual, aplikasi sebuah relevan, penelusuran sejarah, jaringan pembelajaran dapat menyisipkan ayat istilah, atau atau Ilustrasi contoh-contoh, hadits yang topik, simbol ayat-ayat kauniah himpunan masjid). c. Ilustrasi visual Alat-alat dan media pembelajaran a. Selalu menyebut nama Allah Sebelum pembelajaran dimulai, dalam mata pelajaran matematika dapat ditradisikan diawali dengan membaca divisualisasikan dengan gambar-gambar Basmalah dan berdoa ber- sama-sama. atau potret yang Islami. Misalnya dalam Bahkan terkadang dijumpai di beberapa membicarakan simetri dapat dicontohkan RPP tertulis ornamen-ornamen masjid atau mushollah, penyebutan/ pengucapan Basmallah dan dalam pembahasan bangun ruang dapat membaca doa belajar. Kemudian pada menampilkan ka‟bah, dalam pembahasan setiap bangun datar dapat menampilkan luas yang tahap memuat secara demi tahap dalam penyelesaian permasalahan matematika sajaddah. serta d. ketika mengakhiri kegiatan pembelajaran diupayakan ditutup secara bersama-sama dengan mengucap Aplikasi atau contoh-contoh Dalam menjelaskan suatu kompetensi dapat menggunakan bahan ajar dengan Alhamdulillah. Tenaga pendidik atau memberikan pengajar hendaknya selalu mengingatkan Misalnya dalam pembahasan sudut dapat kepada peserta didik betapa pentingnya dikaitkan dengan arah kiblat yang sesuai kita selalu ingat, mengatas namakan Allah dengan pedoman dalam Al Quran (Surat untuk segala aktivitas dan bersyukur Ar Rahman ayat 17 dan Al baqoroh ayat kepada Allah, apa lagi ketika sedang 142) dan Hadits. contoh-contoh aplikatif. menggali ilmu-Nya Allah. b. Penggunaan Istilah Istilah dalam matematika sangat e. Menyisipkan ayat atau hadits yang relevan banyak. Diantara istilah tersebut dapat Dalam pembahasan materi tertentu dinuansi dengan peristilahan dalam ajaran dapat Menyisipkan ayat atau hadits yang Islam, antara lain: penggunaan nama, relevan, misalnya dalam pembahasan peristiwa atau benda yang bernuansa aritmetika sosial, disisipkan ayat 9 dan 10 Islam. Misalnya: nama (Ahmad, Fatimah, surat Al-Jumu‟ah (tentang perniagaan) Khodidjah), peristiwa (mewakafkan tanah dan hadits tentang jual beli. Ketika dengan ukuran luas tertentu, kecepatan membahas tentang sudut dan peta mata perjalanan ketika melakukan sa‟i dari angin disisipkaan Al Quran surat Al Saffa ke Marwa waktu ibadah haji), benda-benda (himpunan kitab-kitab suci, An‟am ayat 96 tentang peredaran matahari dan bulan. Ketika membahasa pecahan 96 disisipkan ayat 11 dan 12 surat An-Nisaa‟ tentang tata cara pembagian warisan. sekarang belum ada seorangpun yang mampu mendefinisikan sebuah titik, f. Penelusuran sejarah karena sebuah titik adalah rahasia Allah Penjelasan suatu kompetensi dapat SWT. dikaitkan dengan sejarah perkembangan h. Simbol ayat-ayat kauniah (ayat-ayat ilmu pengetahuan oleh sarjana muslim. alam semesta) Misalnya dalam pembahasan bilangan Dalam mengajarkan tentang simetri bulat dapat disampaikan penemu bilangan putar dapat diberikan contoh betapa nol, pada penjelasan materi trigonometri teraturnya Allah menciptakan gerakan dapat dijelaskan penemuan sinus dan beredarnya bulan mengelilingi bumi dan kosinus oleh Ibnu Jabbir Al Battani, bumi mengelilingi matahari, atau tentang penemuan rumus akar persamaan kuadrat rotasi bumi pada sumbunya. Ketika (terkenal dengan rumus ABC) dalam mengajarkan tentang bilangan tak hingga aljabar Al dapat dikaitkan dengan banyaknya pasir di Khawarizmi, yang menemukan sebuah pantai atau berapa liter air laut di muka bilangan yang dapat dibagi oleh semua bumi ini atau berapa volume udara yang angka yang ditemukan oleh Ali bin Abu dihirup oleh makhluk hidup selama masih Thalib. ada kehidupan di dunia ini. g. yang ditemukan oleh Jaringan topik Mengaitkan matematika dengan Cara ini akan efektif jika kita mengkaji dan menyiasati materi yang topik-topik dalam disiplin ilmu lain. kemungkinan bisa dinuansai atau disisipi Misalnya dalam menjelaskan bahasan nilai-nilai tentang relasi dengan rantai makanan pembelajaran dengan tidak menyimpang makan, seperti ayam makan padi, burung dari Standar Kompetensi atau Kompetensi makan serangga, atau kerbau makan Dasar yang dijabarkan dalam uraian rumput dikaitkan dengan rizki yang Allah materi. Oleh karena itu, apabila para guru berikan kepada segenap makhluk-Nya di yang muka bumi ini. Atau menjelaskan tentang Matematika lebih mengkaji penanaman terbentuknya bangun ruang yang berasal nilai ajaran Islam, maka akan mampu dari bangun datar, bangun datar berasal menemukan strategi pembelajaran yang dari sebuah garis, sebuah garis berasal dari lebih sempurna dibandingkan dengan apa sebuah titik yang akhirnya titik berasal yang dipaparkan dalam tulisan ini. dari sebuah zat yang diciptakan oleh Yang Pembelajaran matematika terlepas dari ilmu-ilmu yang lain. Serba Maha, yang sampai ajaran mengampu Islam mata dalam pelajaran tidak 97 diintegrasikan dengan pendidikan agama, relevan, penelusuran sejarah, jaringan topik, simbol ayat-ayat khususnya agama Islam. Pembelajaran kauniah. Pembelajaran matematika juga dapat matematika berbasiskan ke-Islam-an dapat digunakan untuk memperkuat karakter bangsa. a. Perlu ditingkatkan profesionalitas Kesimpulan guru Berdasarkan kajian tersebut di atas mengembangkan karakter siswa dapat disimpulkan bahwa 1. matematika agar dapat b. Perlu dibina keteladanan pada Pengembangan karakter bangsa dapat guru matematika sesuai dengan dilakukan dengan mengintegrasikan keislaman untuk mengembangkan nilai karakter siswa islami akhlaq dengan Rasulullah meneladani SAW yakni, shiddîq (jujur), amânah (dipercaya), DAFTAR PUSTAKA tablîgh dengan Amri Rahman, Dulsukmi Kasim, (2014), transparan), fathânah (cerdas). Selain Pendidikan Karakter Berbasis al itu dengan melakukan pembiasaan Quran, Jurnal al ulum vol 14 No.1, yang sesuai teks-teks agama yaitu, Universitas Negeri Makassar, Juni anjuran untuk bersikap/berperilaku 2014 (menyampaikan terpuji (akhlak al-karîmah), seperti Arifin, (2014), Ilmu Pendidikan Islam ramah, adil, bijaksana, sabar, syukur, (Tinjauan Teoritis dan Praktis), sopan, peduli, tanggap, tanggung Jakarta : Bumi aksara jawab, mandiri, cinta kebersihan, Evaline Siregar, Hartini Nara, (2011), cinta kedamaian, dan lain sebagainya Teori Belajar dan Pembelajaran, sebagaimana yang melekat pada diri Bogor : Ghalia Indonesia. Rasulullah. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan sebagai berikut: C. KESIMPULAN dan SARAN 1. 2. Haryani, Mimi. (2013), Strategi Pembelajaran Matematika terintegrasi Pembelajaran Matematika Madrasah islami dapat dilakukan dengan cara Ibtidaiyah Berintegrasi Nilai-nilai selalu Islam, Jurnal Menara, Vol 12 No.2, menyebut nama Allah, penggunaan istilah, Ilustrasi visual, aplikasi atau contoh-contoh, menyisipkan ayat atau hadits yang UIN Suska , Riau, juli-Desember. Hasbullah. (2013), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Hidayatullah, Furqon, (2010) Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, Surakarta: Yuma Pustaka Koesoema, Doni, (2010), Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: PT.Grasindo. Siswanto, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Religius, Tadrîs Volume 8 Nomor 1 , STAIN Pamekasan , Juni 2013 Sudjana, Nana, (2005), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suparni, (2012), Pengembangan Karakter Bangsa Melalui Keislaman Integrasi Nilai dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding MIPA UNY, Yogyakarta, 2 Juni 2012. Wibowo, Agus , (2012), Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Peradaban, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yasri. (2013). Strategi Pembelajaran Matematika yang Bernuansa Islami. [Online].(Tersedia:http://bdkpadang. keme nag.go.id). Zubaedi, (2012), Desain Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan), ______ ___________. Pengembang Karakter Pendidikan Budaya dan Bangsa. Balitbang Kemendiknas. 2010. Ja Jakarta : Kencana Prenada Group.