BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah salah satu pondasi bagi suatu bangsa untuk memperbaiki
kualitas dan mentalitas generasi mudanya, melalui pendidikan suatu bangsa bisa
berkembang dalam segala bidang seperti teknologi informasi, kesehatan, pengan,
ekonomi, komunikasi, politik, dan lain-lain. Di Indonesia, sarana pendidikan
khususnya di tingkat Perguruan Tinggi (PT) dari segi kuantitas mengalami
peningkatan jumlah kurang lebih 2 persen dalam lima tahun terakhir, pada tahun 2009
tercatat jumlah keseluruhan perguruan tinggiberjumlah hampir 3.084 terdiri dari
3.000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 84 Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Pada tahun 2014 jumlah perguruan tinggi bertambah menjadi 3.198 terdiri
dari 3.078 PTS dan 120 PTN (http://dikti.go.id/pengelola-pt/panduan-perguruantinggi/). Sedangkan dari segi kualitas, pendidikan di Indonesia harus diakui masih
dibawah sebagian Negara di wilayah Eropa, Amerika bahkan di Asia. Ini bisa dilihat
dari peringkat perguruan tinggi terbaik seluruh dunia dimana Institut teknologi
Bandung yang merupakan perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi webometrics
hanya
menempati
urutan
ke-194
didunia
dan
ke-27
di
Asia
(:
webometrics.info/en/asia/indonesia%20)
Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia bukan lagi menjadi tanggung
jawab Pemerintah saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi
muda bangsa Indonesia, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik antar pihak
terkait agar harapan kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonsia bisa
diwujudkan. Namun dalam prosesnya, usaha meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia khususnya di tingkat perguruan tinggitentu diikuti dengan beberapa
tantangan, salah satunya terjadi persaingan antar perguruan tinggi sebagai sarana
2
pendidikan dalam hal menarik calon mahasiswa untuk bisa memanfaatkan jasa
pendidikan melalui program kuliah yang ditawarkan dengan tujuan menghasilkan
output yang kompeten dan mempunyai keahlian sesuai bidang yang dipelajari.
Perguruan tinggi pun berlomba-lomba mempromosikan diri dan menjaring
calon-calon mahasiswa potensial. Perguruan tinggi dari luar negeri pun tidak mau
kalah gencar berpromosi. Begitu pula beberapa PTS melakukan berbagai upaya
pemasaran dan menjadikan dunia pendidikan tinggi seperti bisnis dan industri.
Menurut Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer
(APTIKOM) Wilayah IV Jawa Barat-Banten dalam berdasarkan data dari Direktorat
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (PTKPN), dari total jumlah
penerimaan mahasiswa baru yang dijaring secara nasional sebanyak 363.198, wilayah
Jawa Barat-Banten hanya menerima 52.605 mahasiswa di luar jalur penerimaan PTN.
Dengan jumlah tersebut, setiap Program Studi (Prodi) hanya dapat memperoleh ratarata 20 orang mahasiswa baru.Sebab faktanya di lapangan, ada satu prodi di PTS bisa
meraup mahasiswa baru hingga ribuan orang. Dengan kondisi tersebut maka
menghadapi penerimaan mahasiswa baru 2015, persaingan yang dihadapi PTSakan
semakin berat dan ketat. Apalagi tidak semua PTS dalam keadaan mapan atau mampu
secara keuangan. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 3.147 PT dengan 15.819 Prodi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 15,6% atau 491 PT berkedudukan di Jabar-Banten.
Dengan jumlah tersebut, Jabar termasuk memiliki jumlah PT terbanyak di Indonesia.
Perguruan Tinggi Swasta tumbuh begitu pesat yang terbagi kedalam beberapa
bentuk antara lain; Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini pada tabel 1.1 disajikan rekapitulasi jumlah PT di
Jawa Barat:
3
Sumber: Statistik Depdiknas, Edisi Oktober 2014
Grafik 1.1
Rekapitulasi Jumlah Perguruan Tinggi
Di Jawa Barat Kopertis IV
Dari sekian banyak lokasi di Jawa Barat, Bandung sebagai ibu kota provinsi
ternyata menjadi incaran. Sebesar 5 persen sekolah tinggi terpusat di Bandung,
disusul dengan Akademi 22 persen, Politeknik 12 persen, Universitas 13 persen, dan
Institut 2 persen. Dengan demikian, tidaklah mengherankan apabila persaingan PTS
di Bandung tergolong tinggi.
Mengingat akan persaingan di dunia pendidikan yang semakin ketat, maka
perguruan tinggi dituntut untuk memahami tuntutan pelanggan terhadap jasa yang
ditawarkan. Perguruan tinggi tidak bisa selalu mengandalkan jenis program studi
yang ditawarkan karena perguruan tinggi lain pun memilikinya. Maka perguruan
tinggi pun harus memilih segmen yang tepat dan memiliki suatu keungulan
kompetitif yaitu suatu bentuk keungulan yang merupakan daya tarik tersendiri di
mata calon mahasiswa. Semakin besar keunggulan yang dimiliki, maka semakin
besar pula diferensiasi perguruan tinggi tersebut dengan para pesaingnya.
Universitas Widyatama sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di
Bandung yang telah 40 tahun lebih berkiprah di bisnis jasa pendidikan. Universitas
Widyatama senantiasa mengadakan perbaikan-perbaikan untuk mengemas jasa
4
pendidikan menjadi lebih menarik. Salah satunya adalah dengan penerapan ISO
900:2000 dalam hal pelayanan. Selain itu juga Universitas Widyatama memiliki
tempat yang strategis, lingkungan yang nyaman jauh dari keramaian dan kebersihan
yang terjaga, Terakreditasi Peringkat ”A”SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT)Nomor : 091/SK/BAN-PT/AK-XV/S1/II/2013Tanggal
21 Februari 2013.
Universitas Widyatama juga merupakan salah satu perguruan tinggi swasta
terfavorit di kota Bandung. Hal yang menarik adalah faktor biaya bukanlah faktor
utama ketika calon mahasiswa memilih sebuah perguruan tinggi swasta. Mereka lebih
mementingkan kualitas lulusannya, dosen atau tenaga pengajarnya, Berikut faktor
faktor yang menjadi pertimbangan memilih perguruan tinggi swasta (Koran Tempo
27 November 2014):
Lulusannya berkualitas
Pengajar yang berkualitas
Fasilitas kampus yang lengkap
Lulusannya mudah mendapatkan pekerjaan
Metode belajar mengajar
Nama perguruan tinggi terkenal
Biaya kuliah terjangkau
Nama besar perguruan tinggi
Program beasiswa
Lingkungan kampus nyaman
Kedisiplinan kampus baik
Lulusannya banyak menjadi orang terkenal
Seleksi penerimaan mahasiswa
5
Tabel berikut merupakan Perguruan Tinggi Swasta terfavorit berdasarkan
wilayah.
Tabel 1.1
PerguruannTinggi terfavorit berdasarkan wilayah
Kota
Perguruan Tinggi terfavorit Berdasarkan Wilayah
Jabodetabek
Universitas Trisakti
Bandung
Universitas Widyatama
DI Yogyakarta
Universitas Islam Indonesia
Semarang
Universitas Dian Nuswantoro
Surabaya
Universitas Surabaya
Medan
Universitas Islam Sumatra Utara
Makasar
Universitas Muslim Indonesia Makasar
Sumber (Koran Tempo, 27 November 2014)
Dengan motto Friendly Campus for Future Business Pro, berarti Universitas
Widyatama juga harus mampu memberikan suatu sajian produk yang berkualitas,
karena apabila tidak maka hal ini akan menimbulkan sikap negatif bagi mahasiswa
yang dapat berakibat perginya para mahasiswa ke lembaga pendidikan lain yang
mampu memberikan jasa pendidikan seperti yang mereka harapkan. Kurangnya
pelayanan yang diterima oleh mahasiswa bisa memunculkan kecenderungan adanya
ketidakpuasan dari jasa yang mereka harapkan. Hal ini terjadi di universitas
Widyatama, dimana aspek bauran pemasaran yang dilakukan oleh universitas
Widyatama
belum
sepenuhnya
berhasil
untuk menciptakan loyalitas bagi
mahasiswanya dengan melanjutkan studinya di universitas Widyatama. Fenomena
semacam ini muncul di Fakultas Bisnis & Manajemen (FBM) Universitas Widyatama
Bandung, yaitu adanya loss mahasiswa yang cukup tinggi, yaitu mahasiswa yang
tidak melanjutkan studinya di FBM Widyatama. Perguruan tinggi yang sebagian
besar pengelolaanya dijalankan oleh pihak swasta tentu harus memiliki strategi dalam
menciptakan loyalitas mahasiswa untuk menggunakan jasa yang ditawarkan, karena
6
anggaran operasional perguruan tinggi swasta mayoritas berasal dari pemasukan
biaya pendidikan mahasiswanya. Adapun strategi yang dilakukan perguruan tinggi
untuk menimbulkan loyalitas calon mahasiswa untuk menggunakan kembali jasa
pendidikan yang ditawarkan salah satunya dengan memperbaiki bauran pemasaran di
bidang jasa pendidikan. Sehubungan dengan bauran pemasaran ini Zeithaml and
Bitner (2007 : 25) mengemukakan bahwa “Bauran Pemasaran adalah elemen –
elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh perusahaan dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan
konsumen”.
Menurut Ratih Hurriyati (2008 : 28) dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran jasa merupakan unsur-unsur pemasaran yang terkait, dibaurkan,
diorganisasi dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan
pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan pemasaranya di dalam pasar sasaran
menggunakan seperangkat alat pemasaran bernama bauran pemasaran.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012 ; 47) bauran pemasaran terdiri atas
segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya, atribut produk seperti kualitas produk, rancangan, kemasan yang baik,
maupun fitur yang menarik dapat menjadi alternatif pilihan bagi konsumen untuk
menikmati produk tersebut, sehinggan dapat menimbulkan loyalitas. Seperti yang
dikatakan oleh Oliver (2006 ; 27) loyalitas sebagai “Komitmen yang dipegang secara
mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di
masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan
pelanggan beralih”. Seperti halnya yang terjadi di lapangan dimana jumlah
mahasiswa widyatama DIII yang melanjutkan studi di Manajemen S1 lebih banyak
dari luar widyatama.
7
Berikut adalah tabel jumlah Mahasiswa Alih Program DIII ke Manajemen S1
angkatan 2013:
Tabel 1.1
Jumlah Mahasiswa Alih Program DIII Ke Manajemen S1
DATA PENERIMAAN MAHASISWA ALIH PROGRAM DIII KE
MANAJEMEN S1
Kelas Reguler A
Angkatan
Asal Widyatama Luar Widyatama
Total Mahasiswa
2013
1
18
19
Kelas Reguler B
2013
4
60
64
Kelas Reguler A
Angkatan
Asal Widyatama Luar Widyatama
Total Mahasiswa
2014
5
11
16
Kelas Reguler B
Angkatan
Asal Widyatama Luar Widyatama
Total Mahasiswa
2014
Data belum masuk Data belum masuk
35
Sumber : Biro Akademik Universitas Widyatama
Berdasarkan tebel di atas fenomena sedikitnya mahasiswa DIII yang berasal
dari Widyatama untuk melanjutkan studinya di manajemen S1 Widyatama dan
cenderung lebih banyak dari universitas lain seperti dari UNPAD DIII POLBAN IM
Telkom dan Universitas lainnya dapat lebih banyak terjadi jika Universitas
Widyatama tidak mampu memberikan jasa dan pelayanan sebagaimana yang
diharapkan oleh mahasiswa. Penting bagi Universitas Widyatama untuk dapat
mengetahui bauran pemasaran seperti apa yang diharapkan dan dikehendaki oleh
mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan yang efektif.
Berikut adalah hasil survey pendahuluan yang peneliti lakukan untuk
mengetahui seberapa besar minat mahasiswa untuk melanjutkan kembali studinya di
Universitas Widyatama.
8
Tabel 1.2
Survey Pendahuluan Minat Melanjutkan ke jenjang S1
Universitas Widayatama
No
NPM
1
0410U016
2
0411P004
3
0411U071
4
0412U027
5
0412U031
6
0412U006
7
0413U007
8
0413U026
9
0413U043
10 041401052
11 041401055
12 041401064
13 041401065
14 041401013
15 0413U015
16 0413U016
17 0413U025
18 0413U022
19 0413U036
20 041401073
Jumlah
NAMA
Randy Chrysalis
M Abdan
Ahmad Kemal
Jacky tatiorim
Septian Nugraha
Adriawan Setiadi
Aditya Indrawan
Tresna Nurgiyanto
Muhammad Asep
Aldo Ronaldo
Muhammad Rizal
Tamara Armedio
Nurafiani fida
Reva Rizkyanti
Furi Sucia
Fajri Alghasani
Rully Sofhana
Muhammad Bram
Tasya Putri
Hari Akbar
Minat Melanjutkan
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
25%
Alasan
Cari pekerjaan
Cari pekerjaan
Cari pekerjaan
Cari pekerjaan
Pindah ke PT lain
Cari pekerjaan
Cari pekerjaan
Cari pekerjaan
Cari Pekerjaan
Menikah
Pindah ke PT lain
Pindah ke PT lain
Cari Pekerjaan
Menikah
Pindah ke PT lain
Pindah ke PT lain
Cari Pekerjaan
Menikah
Menikah
Cari pekerjaan
75%
Sumber:Hasil olah data penulis
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang penulis lakukan, untuk
mengetahui seberapa besar minat mahasiswa DIII FBM untuk melanjutkan kuliahnya
di Program S1 Universitas Widyatama dari 20 orang responden yang penulis
wawancara hanya 25% yang ingin melanjutkan studinya,namun mereka memilih
untuk melanjutkan studinya di luar Universitas Widyatama, sisanya 75% memilih
untuk menikah dan memilih untuk mencari pekerjaan karena mereka telah dibekali
dengan kemampuan yang mereka dapatkan selama berkuliah di Universitas
9
Widyatama. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar mahasiwa
DIII Universitas Widyatama program studi Manajemen tidak berniat untuk
melanjutkan studinya di Universitas Widyatama.
Adapun unit analisis mahasiswa Manajemen DIII semester IV dan VI yang
merupakan target dari pemasaran yang dilakukan manajemen Universitas Widyatama
untuk melanjutkan studi kejenjang S1 Manajemen.
Kondisi ini di anggap Penulis perlu adanya penelitian tentang Loyalitas
Mahasiswa Manajemen DIII untuk melanjutkan studinya di Manajemen S1
Universitas Widyatama dan dihubungkan dengan bauran Pemasaran yang dijalankan
oleh Universitas Widyatama. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Loyalitas Mahasiswa Fakultas
Bisnis dan Manajemen DIII di Universitas Widyatama, Bandung”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi, aspek bauran pemasaran yang dimiliki
universitas widyatama seperti yang sudah disebutkan di atas berbanding terbalik
dengan loyalitas mahasiswa fakultas bisnis manajemen DIII dari tahun ke tahun terus
mengalami penurunan atau banyaknya loss yang cukup tinggi. penting bagi
Universitas Widyatama untuk dapat mengetahui bauran pemasaran seperti apa yang
diharapkan dan dikehendaki oleh mahasiswa agar dapat memberikan pelayanan yang
efektif.
Penulis sangat tertarik untuk menganalisis, dan mengetahui sampai sejauh
mana kinerja bauran pemasaran yang diberikan Universitas Widyatama berpengaruh
dalam membangun loyalitras mahasiswa pada fakultas bisnis manajemen DIII. Dalam
penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan di teliti, penulis memilih bauran
pemasaran sebagai variabel x, dan loyalitas sebagai variabel y.
10
Untuk itu penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan mahasiswa atas pelaksanaan program bauran pemasaran
jasa pendidikan tinggi yang dilaksanakan oleh Universitas Widyatama.
2. Bagaimana loyalitas mahasiswa Fakultas Bisnis & Manajemen DIII pada
Universitas Widyatama.
3. Sejauh mana pengaruh pelaksaan bauran pemasaran jasa yang dilakukan oleh
Universitas Widyatama Bandung terhadap Loyalitas Mahasiswa Fakultas Bisnis
& Manajemen DIII.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah :
1. Mengetahui program bauran pemasaran jasa pendidikan tinggi yang dilaksanakan
oleh Universitas Widyatama Bandung.
2. Mengetahui loyalitas mahasiswa Fakultas Bisnis & Manajemen pada Universitas
Widyatama Bandung
3. Mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa pendidikan tinggi yang dilakukan
oleh Universitas Widyatama Bandung terhadap loyalitas mahasiswa Fakultas
Bisnis & Manajemen
1.4
Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh bauran pemasaran
terhadap loyalitas mahasiswa fakultas bisnis dan manajemen DIII di Widyatama,
Bandung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai bauran pemasaran serta untuk membandingkan teori yang telah
11
diperoleh selama kuliah mengenai bauran pemasaran tersebut dengan praktek
nyata dalam dunia yang sebenarnya.
2. Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
manajemen
Universitas
Widyatama
dalam
mengembangkan
dan
menyempurnakan bauran pemasaran jasa pendidikan untuk meningkatkan
Loyalitas mahasiswa Universitas Widyatama Bandung.
Download