PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSIDENGAN TEKNIK KALIMAT MENGALIR PADA SISWAKELAS II B SDN NGIJO 03 KARANGPLOSO KABUPATEN MALANGSEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013 Hari Purnomo Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Kemampuan rata-rata menulis paragraf deskripsi siswa kelas II B SDN Ngijo 03 Karangploso tergolong rendah yaitu 58,90 sehingga belum mencapai KKM 75 yang ditetapkan. Penyebab permasalahan ini karena pembelajaran masih bersifat konvensional, kurang bervariasi, sumber belajar terbatas sehingga siswa kurang aktif dan kurang antusias belajar. Mempertimbangkan permasalahan yang ada, maka diterapkan teknik kalimat mengalir sebagai upaya solusi masalah. Prosedur teknik ini dilakukan secara berkelompok dengan mengalirkan lembar kertas alir yang di dalamnya terdapat sebuah kalimat pemancing untuk diteruskan secara bersinambungan oleh siswa hingga terbentuk sebuah paragraf deskripsi bersama.Proses pelaksanaan penelitian tindakan ini merujuk pada model spiral Kemmis dan Taggart dengan empat langkah penelitian, meliputi 1) planning, 2) action, 3) observation, dan 4) reflection. Keempat komponen tersebut terangkum dalam masing-masing siklus yang terdiri dari dua siklus penelitian. Hasil penelitian siklus I nilai rata-rata siswa 72,80 dengan ketuntasan klasikal 56 %. Hasil siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 84,50 dengan ketuntasan klasikal 92 %. Hasil ini didukung oleh hasil angket pernyataan positif siswa siklus I 80 % meningkat pada siklus II menjadi 98 %. Berdasarkan hasil riel dapat disimpulkan bahwa dengan teknik kalimat mengalir terjadi perubahan sikap, keaktifan, minat, dan motivasi siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas II B SDN Ngijo 03 Karangploso tahun pelajaran 2012—2013. Kata kunci: kemampuan menulis, paragraf deskripsi, teknik kalimat mengalir Menulis identik dengan kegiatan mengarang dan bentuk karangan yang paling sederhana adalah paragraf. Pembelajar dapat menulis paragraf dengan baik apabila dapat memadukan unsur isi, bahasa, dan organisasi secara harmonis. Sebaliknya, pembelajar gagal menulis paragraf apabila hasil tulisannya tidak memenuhi kaidah penulisan paragraf yang benar NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 585 sehingga hasil tulisannya sukar dipahami. Kemampuan menulis memang berkaitan dengan hasil tulisan. Apakah hasil tulisan mudah dipahami atau tidak? Secara leksikal, kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan dalam melakukan atau menghasilkan sesuatu agar tercapai tujuan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Jadi, kemampuan menulis berdasarkan konteks bahasan ini adalah kecakapan siswa untuk menghasilkan tulisan yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Nordquist (2013) memberikan empat langkah menulis paragraf deskripsi yang baik sebagai berikut. 1) Menemukan dan menjelajahi topik (find and explore a Topic). 2) Pengedrafan paragraf deskripsi (draft a descriptive paragraph). 3) Revisi paragraf deskripsi (revise a descriptive paragraph). 4) Merevisi, mengedit kembali dan membaca dengan keras (Revise, Edit, and Proofread) bersama orang lain untuk memperoleh pertimbangan. Sedangkan hasil tulisan yang sukar dipahami dinyatakan oleh Purdy sebagai berikut. ”As state above, Purdy (2009) explain about false flow: The following elements resemble a kind of flow but fall short of the real thing. 1) Running sentences together without benefit of punctuation, 2) Comma splice errors. 3) Using sentence fragments as a kind of shorthand for internal musings. 4) Lack of clear expression, which leaves the reader guessing as to your meaning. 5) Repetitiveness, redundancy, wordiness, and awkward or erroneous word choices.” Permasalahan yang diungkapkan olehPurdy di atas sejalan dengan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas II B SDN Ngijo 03 Karangploso Kabupaten Malang tahun pelajaran 2012—2013. Berdasarkan hasil pengamatan awal pada pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi dan hasil evaluasi ditemukan beberapa permasalahan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam hal: (1) mengungkapkan gagasan dengan baik, (2) memilih kosakata dengan tepat, (3) menulis kalimat dengan susunan yang benar, (4) menggunaan ejaan dengan benar, dan (5) menulis paragraf deskripsi dengan organisasi yang baik. Berdasarkan hasil refleksi awal diagnosis masalah, diketahui bahwa penyebab rendahnya kemampuan menulis deskripsi tersebut, adalah (1) guru masih menggunakan teknik mengajar konvensional yaitu mengajar menulis bersamaan sekaligus dengan membaca sehingga pembelajaran tidak fokus,( 2) acuan bahanbacaan siswa berkaitan karangan deskripsi tidak memadai, (3) guru dalam mengajar kurang bervariasi, (4) siswa kurang aktif belajar, dan ( 5) rendahnyaantusias siswa dalam berlatih menulis deskripsi. Untuk mengatasinya, upaya yang diterapkan dalam penelitian tindakan ini adalah dengan teknik kalimat mengalir. Langkah-langkahpelaksanaan teknik pembelajaran kalimat mengalir ini menurut Suyatno, (2004:55-56) dinyatakan sebagai berikut. 1) Guru membuat kalimat pemancing pada lembar kosong sebagai kalimat pertama yang akan ditambahi oleh siswa. 2) Guru memberikan pengantar tentang cara melaksanakan kalimat mengalir. 3) NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 586 Meluruskan tempat duduk siswa berderet ke belakang dalam formasi enam siswa sebagai tanda bahwa siswa satu deret ke belakang tersebut merupakan kelompok yang sama. 4) Guru mengecek kesiapan siswa dalam melaksanakan kalimat mengalir. 5) Siswa paling depan diberi lembar kertas satu kalimat untuk diteruskan (dalam keadaan terbalik agar tidak diketahui siswa). 6) Setelah semua kelompok mendapatkan kertas kalimat mengalir, siswa yang duduk di urutan pertama mulai menambahkan satu kalimat. 7) Siswa belakangnya menambahi satu kalimat, begitu seterusnya kertas mengalir sampai siswa paling belakang sehingga terbentuk sebuah paragraf. 8) Hasil paragraf dikumpulkan untuk direviuw guru tentang kebaikan dan kelemahan paragraf yang telah dibuat siswa. 9) Guru menentukan paragraf yang baik dan buruk berdasarkan komentar siswa kelompok lain. 10) Kertas mengalir ditempel di dinding kelas. Digunakannya teknik kalimat mengalir ini karena merupakan solusi masalah dan dapat meningkatkan pembelajaran menulis paragraf deskripsi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat sebagai observer atau kolabor. Hal ini dilakukan agar diperolehdata yang lengkap serta hasil penelitian yang memuaskan dan akurat. Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model yangdikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Asrori, 2012:68—69) yang menjelaskan bahwa model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen, yaitu (a) rencana (planning) adalah merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, prilaku, sikap dan prestasi belajar siswa, (b) tindakan (action) berdasarkan rencana tindakan, (c) pengamatan (observation) atas tindakan yang telah dilakukan, (d) refleksi (reflection) dilakukan dengan cara mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan berdasar berbagai kriteria yang telah dibuat. Penelitian ini dilakukan di SDN Ngijo 03 Karangploso Kabupaten Malang semester genap tahun pelajaran 2012—2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II B yang berjumlah 25 siswa terdiri 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilakukan oleh guru kelas II B yang sekaligus sebagai peneliti dengan didampingi teman sejawat yaitu Sdr. Yuliati, S.Pd sebagai kolaborator yang bertindak sebagai observer. Data penelitian ini, berupa 1) data kuantitatif dari nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif, misalnya mencari nilai rerata hasil belajar, prosentase hasil belajar secara individual ataupun klasikal, 2) data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang tingkat pemahaman suatu mata pelajaran baik yang dapat dianalisis secara kualitatif. Kedua data ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dan instrumen penelitian ini adalah 1) lembar NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 587 observasi, 2) lembar catatan lapangan, 3) lembar angket, dan 4) lembar refleksi. Analisis dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu penilaian rata-rata dan penilaian belajar tuntas (mastery learning). menurut Mukhtar dan Rusmini, (2005:29—30) diungkapkan bahwa secara kelompok ketuntasan belajar telah tercapai jika sekurang-kurangnya 85 % dari siswa dalam kelompok. Sedangkan ketuntasan belajar secara perorangan tercapai apabila 75% dari setiap materi bahasan yang dikuasai dengan melalui tes atau penilaian formatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, hasil penelitian ini berupa data nilai proses belajar mengajar menulis paragraf deskriptif yang terdiri dari nilai aktivitas siswa belajar dan nilai aktivitas guru mengajar dengan menggunakan skala nilai afektif. Pelaksanaan PBM siklus I memperoleh nilai kategori cukup dan pada siklus II perolehan nilai tersebut telah meningkat menjadi kategori baik karena siswa aktif dan antusias mengikuti pembelajaran dengan teknik kalimat mengalir. Puncak kegembiraan siswa terlukiskan pada akhir pelajaran ketika mereka mengetahui telah memenangkan permainan menulis paragraf deskripsi dengan teknik kalimat mengalir. Hasil dari suasana proses pembelajaran ini sesuai dengan pernyataan Suyatno (2004) yang mengemukakan bahwa pencapaian dari teknik kalimat mengalir adalah cara pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan menantang sehingga tujuan dapat tercapai. Kedua, hasil penelitian berupa data nilai kemampuan siswa dalam menulisparagraf deskripsi. Hasil tindakan siklus I rata-rata nilai kemampuan siswa mencapai 72,80 dengan ketuntasan belajar klasikal 56 %. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lagi mencapai 84,50 diiringi ketuntasan klasikal meningkat menjadi 92 %. Hasil ini didukung pula oleh hasil angket pernyataan positif siswa yang meningkat dari siklus I 80 % menjadi 98 % siklus II. Dengan demikian tujuan penelitian sudah tercapai yaitu meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dengan target rata-rata minimal 75 dan ketuntasan belajar klasikal paling sedikit 85 %. Hasil di atas sesuai dengan pernyataan Mukhtar dan Rusmini (2005) yangmengemukakan bahwa prinsip belajar tuntas (mastery learning) dapat tercapai jika sekurang-kurangnya 85 % siswa tuntas belajar dalam kelompoknya sedangkan ketuntasan belajar secara perorangan dapat tercapai jika 75 % dari setiap materi bahasan telah dikuasai dengan baik yang dapat diketahui dari hasil tes atau penilaian formatif. Pertama, proses pembelajaran kemampuan menulis paragraf deskripsi pada setiap siklus telah menunjukkan perkembangan yang positif. Pada siklus I beberapa hambatan guru dalam mengajar berupa kurangnya variasi mengajar dan kurangnya perimbangan waktu belajar siswa dapat diatasi dengan tindakan penelitian siklus II. Guru sudah lebih provokatif dengan mengubah bentuk pembelajaran menjadi permainan dengan memberikan pembatasan waktu dengan perimbangan yang tepat. Pencapaian peningkatan proses guru dalam mengajar tersebut jauh berbedahasilnya dengan sebelum NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 588 diberikan tindakan. Demikian halnya dengan hambatan siswa pada siklus I berupa bingung, cemas, menjadi pendiam, dan sebaliknya menjadi ramai tidak memperhatikan pelajaran sudah tidak tampak lagi setelah diberikan tindakan penelitian siklus II. Kedua, hasil peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Pada pembelajaran sebelum tindakan diketahui bahwa perolehan nilai rata-rata kemampuan menulis deskripsi adalah 58,90. Hanya 3 siswa atau 12 % yang mencapai nilai minimal 75 sedangkan 88 % atau 22 siswa memperoleh nilai di bawah 75. Setelah diberikan tindakan penelitian dengan teknik kalimat mengalir pada siklus I diperoleh peningkatan nilai rata-rata siswa 13,90 sehingga menjadi 72,80. Jumlah siswa tuntas belajar mengalami peningkatan 44 % sehingga menjadi 14 siswa (56 % ) dan 11 siswa belum tuntas belajar (44 %). Peneliti memberikan tindakan penelitian pada siklus II dengan melakukan perubahan formasi tempat duduk siswa menjadi formasi silang. Pelaksanaan formasi ini dilakukan dengan menempatkan siswa tuntas belajar selanjutnya diiringi dengan siswa belum tuntas belajar. Demikian seterusnya dalam satu kelompok. Hasil dari pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah meningkatnya kemampuan menulis paragraf deskripsi dengan perolehan nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan 11,70 sehingga menjadi 84,50. Jumlah siswa tuntas belajar 23 siswa atau 92 % sehingga terdapat peningkatan 36 % dan siswa yang belum tuntas belajar tinggal 8 % atau 2 anak. Guru memberi tugas mandirikepada kedua anak tersebut hingga tuntas belajar. Dari hasil data nilai di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil perolehannilai kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa mengalami peningkatan nilaiyang memuaskan yaitu meningkat pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II hingga mencapai KKM 75. Peningkatan ini juga diiringi dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal pada masing-masing siklus dengan akhir pencapaian lebih dari 85 % sehingga target tujuan penelitian telah tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan selama dua siklus dan seluruh pembahasan serta analisis kegiatan dapat disimpulkan, bahwa 1) teknik kalimat mengalir dapat memperbaiki serta meningkatkan Proses Belajar Mengajar (PBM), dan 2) teknik kalimat mengalir dapat meningkatkan hasil kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas II B SDN Ngijo 03 Karangploso Kabupaten Malang semeter genap tahun pelajaran 2012—2013. Berdasarkan hasil penelitian dapat disampaikan saran, yaitu 1) bagi guru hendaknya menyesuaikan teknik dengan permasalahan yang muncul ketika PBM karena alternatif solusi masalah selalu berbeda-beda, 2) bagi kepala sekolah teknik ini dapat disosialisasikan pada guru yang lain sehinggadapat menjadi tambahan referensi teknik pembelajaran di sekolah, 3) bagi pengawas teknik ini dapat diterapkan di sekolah binaannya sehingga memperkaya model pemecahan NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 589 masalah, 4) bagi penulis buku ajar disarankan agar diujicobakan pada penyusunan buku ajar kurikulum tematik 2013, dan 5) bagi peneliti lain disarankan untuk menguji dan mengadakan penelitian sejenis mengingat teknik ini referensinya masih sangat terbatas. DAFTAR RUJUKAN Asrori, Mohammad. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Ed. Januari 2012. Bandung: CV. Wacana Prima. Mukhtar & Rusmini. 2005. Pengajaran Remedial (Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Nimas Multima. Nordquist, Richard. 2013. How to Write a Descriptive Paragraph(Online), http://grammar.about.com/od/de velopingparagraphs/a/descparhu b.html, diakses 27 April 2013). Purdy, Julia. 2009. How to Make Your Writing Flow, (online), http://suite101.com/article/howto-make-your-writing-flowa103907, diakses 28 April 2013). Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC. NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 590