upaya pemerintah dalam memotivasi anggota karang taruna melalui

advertisement
UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMOTIVASI
ANGGOTA KARANG TARUNA MELALUI PENYULUHAN
KEWIRAUSAHAAN DI KELURAHAN CITEUREUP
KECAMATAN CIMAHI UTARA
KOTA CIMAHI
Rida Rosita
([email protected])
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
ABSTRAK
Penelitian ini membahas permasalahan tentang upaya pemerintah kelurahan dalarn
memotivasi anggota Karang Tarunadi Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui upaya pemerintah kelurahan, 2. Faktor
pendorong dan faktor penghambat, 3. Upaya mengatasi faktor penghambat dalam memotivasi
anggota Karang Taruna di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.
Landasan teori dan konsep antara lain yaitu kewirausahaan merupakan suatu proses
melakukan sesuatu yang berbeda dan baru dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu;
motivasi sebagai perubahan diri dari diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya reaksi untuk
mencapai tujuan; generasi muda sebagai suatu pembentukan kepribadian manusiadalam masa
peralihan menuju kedudukan suatu tanggung jawab dalam tatanan masyarakat; karang taruna
merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh atas rasa tanggung jawab yang
bergerak dalam bidang kesejahteraan social.
Metode yang digunakan yaitu
deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data
yaitu studi pustaka, observasi studi dokumentasi, dan angket. Populasi sekaligus sebagai sampel
penelitian yaitu pemerintah kelurahan sebanyak 20 orang.
Hasil penelitian, diketahui bahwa pemerintah kelurahan berupaya memotivasi pemuda Karang
Taruna dengan rnemberikan penyuluhan, mengadakan kegiatan kepemudaan, dan mendirikan
organisasi dengan materi tentang Karang Taruna, Kesimpulan pemerintah kelurahan memberikan
motivasi supaya para anggota melaksanakan kegiatan Karang Taruna. Sebagai pemecahan masalah,
pemerintah setempat hendaknya bekerja sama dengan para anggota untuk melaksanakan kegiatan
yang mendukung terhadap kegiatan keanggotaan.
Kata Kunci : Motivasi, Generasi Muda, Karang Taruna, Kewirausahaan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anggota
Karang
Taruna
merupakan generasi penerus dalam
menjalankan dan melanjutkan cita-cita
perjuangan
bangsa
dalam
roda
pembangunan.
Sebagai
generasi
penerus bangsa, anggota Karang
Taruna
harus
mempunyai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang baik dalam berbagai hal.
Karang
Taruna
merupakan
wadah pembinaan pengembangan
generasi muda yang tumbuh atas dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab
sosial diri, oleh dan untuk masyarakat
terutama generasi muda wilayah
desa/kelurahan, bergerak dalam bidang
kesejahteraan sosial, yang secara
fungsional
dibidang
dan
dikembangkan oleh Departemen
Sosial (Departemen Sosial, 1993-3).
Da ri
penj el as an
di
a tas,
Kara ng T ar una me rupa ka n suatu
organisasi kepemudaan yang bergerak
mengembangkan generasi muda di desa
atau kelurahan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam mengisi
pembangunan yang dikembangkan oleh
Departemen Sosial.
Berdasarkan hasil penga matan
di Kelurahan Citeureup Kecamatan
Cimahi Utara Kota Cimahi, anggota
Karang Taruna kurang motivasi
dalam kegiatan Karang Taruna. Hal
ini terlihat dari jarangnya kegiatan
pemuda dalam kegiatan Karang
Taruna.
Rendahnya
motivasi
anggota Karang Taruna dalam
kegiatan Karang Taruna disebabkan oleh
berbagai faktor, baik yang datang dari
dalam dirinya maupun faktor dari
luar dirinya.
Pemberian motivasi sangat penting
dilakukan oleh pihak tertentu kepada
seseorang atau sekelompok orang karena
pemberian motivasi akan memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Peran
serta pemerintah dalam rnemotivasi
anggota
Karang
Taruna
yaitu
me mberi ka n moti vasi bagi diri
pe muda itu untuk melaksanakan
kegiatan. Begitu besar motivasi, akan
semakin besar pula keinginan untuk
melakukan sesuatu termasuk motivasi
Karang Taruna.
Dari uraian diatas peneliti tertarik
membahas permasalahan tentang upaya
pemerintah
kelurahan
dalam
memotivasi anggota Karang Taruna
melalui penyuluhan kewirausahaan di
Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi
Utara Kota Cimahi .
B. IDENTIFIKASI MASALAH
M as ala h -ma s a la h
te rse but
selanjutnya
diidentifikasi
sebagai
berikut:
1. Apakah anggota Karang Taruna
sudah
memahami
tentang
kegiatan Karang Taruna dan
bagaimana pula motivasi untuk
mengikuti kegiatan Karang Taruna?
2. Dalam mengikuti kegiatan Karang
Taruna tidak terlepas dari berbagai
faktor, baik faktor penunjang
maupun faktor penghambat.
3. Untuk mengaktifkan anggota Karang
Taruna dalam suatu kegiatan yang
positif dapat dilakukan dengan
memberikan motivasi yang diberikan
oleh aparat kelurahan terhadap
anggota Karang Taruna. Motivasi
dari aparat kelurahan pada dasarnya
sudah
ada,
tetapi
masih
dipertanyakan bagaimana upaya
melakukannya?
C. PERUMUSAN MASALAH
Untuk
menentukan
arah
pelaksanaan penelitian, selanjutnya
masalah tersebut dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan yaitu "Bagaimana
upaya aparat kelurahan dalam motivasi
anggota Karang Taruna di Kelurahan
Citeureup Kecamatan Cimahi Utara
Kota Cimahi ?" Perumusan masalah
tersebut selanjutkan dikembangkan
dalam pertanyaan penelitian.
D. ALASAN DAN KEGUNAAN
PENELITIAN
Alasan dilaksanakan penelitian ini
bertitik tolak dari permasalahan
rendahnya motivasi anggota Karang
Taruna
di Kelurahan Citeureup
Kecamatan Cimahi Utara Kota
Cimahi.
Dengan diadakannya penelitian ini akan
diperoleh kegunaan sebagai berikut.
1. Sebagai pengalaman langsung
dalam menulis karya ilmiah
serta
menambah
wawasan
tentang upaya yang dilakukan
pemerintah kelurahan dala m
me moti vasi anggota Karang
Taruna
2. Kegunaan bagi pembaca yaitu
dapat memahami lebih jelas
tentang pentingnya kegiatan
anggota Karang Taruna yang
ada di daerahnya.
3. Hasil
penelitian
ini
dapat
memberikan sumbangan yang
positif dalam khazanah Pendidikan
Luar
Sekolah
tentang
pengembangan Karang Taruna
sebagai organisasi pemuda yang
ada di tingkat kelurahan.
E. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan
dan
mendeskripsikan data mengenai
upaya pemerintah kelurahan dalam
memotivasi anggota karang taruna.
2. Mengumpulkan
dan
mendeskripsikan data mengenai
faktor pendorong pemerintah
kelurahan
dalam
memotivasi
anggota karang taruna.
3. Mengumpulkan
dan
mendeskripsikan data mengenai
faktor
penghambat
pemerintah
kelurahan dalam memotivasi anggota
karang taruna.
4. Mengumpulkan
dan
mendeskripsikan data mengenai
upaya pemerintah kelurahan dalam
mengatasi
faktor
penghambat
memotivasi anggota karang taruna.
F. ANGGAPAN DASAR
Adapun anggapan dasar pelaksanaan
penelitian ini sebagai berikut.
1. Maju mundurnya suatu bangsa
ditentukan
oleh
generasi
mudanya sebab generasi muda
merupakan penerus bangsa yang
akan mengisi dan mengembangkan
pembangunan bangsa dan negara.
2. Karang Taruna merupakan suatu
organisasi kepemudaan yang
bergerak mengembangkan generasi
muda di desa/kelurahan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial
di dalam mengisi pembangunan
yang
dikembangkan
oleh
Departemen Sosial di dalam
kesejahteraan sosial.
3. Pemerintah di tingkat kelurahan
mempunyai peranan penting dalam
memberikan motivasi kepada
generasi muda terhadap kegiatan
Karang Taruna sebab organisasi
Karang Taruna berada di desa atau
kelurahan.
4. Motivasi dapat dibedakan menjadi
dua
bagian,
yakni
motivasi
intrinsic
dan
motivasi
ekstrinsik, motivasi ekstrinsik
dapat
memberikan pengaruh
terhadap motivasi intrinsik sehingga
tergerak hatinya untuk melakukan
suatu kegiatan.
G. PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan
penelitian
yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut.
1. Bagaimana upaya pemerintah
kelurahan
dalam
memotivasi
anggota karang taruna ?
2. Apa yang menjadi faktor pendorong
pemerintah
kelurahan
dalam
memotivasi anggota karang taruna?
3. Apa yang menjadi faktor penghambat
pemerintah
kelurahan
dalam
memotivasi anggota karang taruna?
4. Bagaimana
upaya
pemerintah
kelurahan dalam mengatasi faktor
penghambat memotivasi anggota
karang taruna?
H. PENJELASAN ISTILAH
Ada beberapa hal perlu dijelaskan
sehingga artinya jelas dan tidak
menimbulkan salah penafsiran yaitu
pemerintah kelurahan, motivasi,
pemuda, dan Karang Taruna.
1. Kewirausahaan adalah suatu proses
melakukan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan tujuan menciptakan
kemakmuran bagi individu dan
memberi
nilai
tambah
pada
masyarakat (Winarto, 2004: 2-3).
2. Motivasi adalah suatu perubahan
energi dalam diri pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan (Hamalik, 1999: 106).
3. Generasi muda adalah s u a t u f a s e
dalam siklus pembentukan
kepribadian manusia yang
m e m p u n y a i peranana dalam
masa
peralihan
menuju
kedudukan suatu tanggung jawab
dalam
tatanan
masyarakat
(Simanjuntak, 1990:84)
4. Karang
Taruna
merupakan
wadah
pembinaan
pengembangan generasi muda
yang tumbuh atas dasar kesadaran
dan rasa tanggung jawab sosial diri,
oleh dan untuk masyarakat terurama
generasi
muda
wilayah
desa/kelurahan, bergerak terutama
dalam bidang kesejahtraan sosial,
yang
secara
fungsional
dibidang dan dikembangkan
oleh
Departemen
Sosial
(Departemen Sosial, 1993:3).
I. METODE DAN TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan yaitu
metode deskriptif Teknik pengumpulan
data yaitu studi pustaka, observasi,
angket, dan dokumentasi.
TINJAUAN TEORI
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Berdasarkan beberapa pendapat
dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan daya penggerak pada setiap
orang untuk melakukan suatu tindakan
dalam rangka mencapai tujuan.
2. Jenis-jenis Motivasi
Mengenai pembagian jenis motivasi
ini dikemukakan oleh
Makmun
(2004:37) yaitu "Datang dari dalam
diri individu itu sendiri disebut
sebagai motivasi intrinsik dan
datang
dari
lingkungan
yang
disebut
sebagai
motivasi
ekstrinsik."
B. Generasi Muda
Generasi muda secara umum
dapat dipandang sebagai sebagai
suatu
fase
dalam
siklus
pembentukan
kepribadian
m a n u s i a . Ciri yang amat menonjol
dari fase generasi muda ialah
peranannya dalam masa peralihan
menuju kedudukan suatu tanggung
jawab dalam tatanan masyarakat.
C. Organisasi
Salah
satu
wadah
untuk
mencapai tujuan adalah organisasi.
Menurut
Siagian
(2001:3)
"Organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sarna untuk mencapai
tujuan bersama dan terikat secara
formal dalam segala ikatan hi e ra r ki
di
ma na
selalu
t e r da pat
hubunga n a nt a r a s e or a ng a t a u
sekelompok orang yang disebut
bawahan."
D. Karang Taruna
1. Sejarah Organisasi Karang Taruna
Karang Taruna pertama lahir
pada tanggal 26 September tahun
1960 di Kampung Melayu Jakarta,
dirintis oleh Departemen Sosial melalui
suatu proyek eksperimen yang dilandasi
Keputusan Menteri Sosial RI NO. HUK7-57/1940 tentang Susunan dan Tugastugas bagian dan seksi-seksi pada
Jawatan Pekerjaan Sosial, dalam
rangka menyelenggarakan usaha-usaha
perlindungan anak.
2. Dasar Hukum Karang Taruna
Karang
Taruna
berkembang
karena berlandaskan hukum yaitu
a. Undang-Undang No. 6 tahun 1974
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kesejahtraan
b. Keputusan Menteri RI, No.
31/HUK/KEP/1/81,
tentang
Susunan Organisasi dan tata Kerja
Karang Taruna
c. Keputusan Menteri Sosial RI,
No.
11/HUK/1988,
tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna.
3. Azas dan Tujuan Organisasi Karang
Taruna
Tujuan yang ingin dicapai
karang taruna di atas pada dasarnya
berkiprah
pada
hakikat
pembangunan
nasional,
yaitu
pembangunan
manusia Indonesia
seutuhnya, dalam arti tujuan yang ingin
dicapai
karang
Taruna
dalam
membina
dan
mengembangkan
generasi
muda
adalah
untuk
menekanakan kader bangsa.
4. Pengertian Organisasi Karang
Taruna
Organisasi
Karang Taruna
adalah sebagai salah satu wadah
pembinaan generasi muda yang
bergerak di bidang kesejahteraan
sosial,
yang diharapkan mampu
bergerak dan diharapkan melaksanakan
tugas serta fungsi sebaik-baiknya.
E. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah penerapan
kreatifitas
dan
inovasi
untuk
memecahkan masalah dan upaya untuk
memanfaatkan peluang yang dihadapi
setiap hari. Tujuan pembelajaran
kewirausahaan
Proses kewirausahaan dimulai dari
imitasi dan duplikasi. Sedangkan hasil
akhir
yang
ingin
dicapai
dari
pembelajaran
kewirausahaan
ialah
tertanam atau terbentuknya jiwa
wirausaha pada diri seseorang, sehingga
yang bersangkutan menjadi seorang
wirausaha dengan kompetesinya. Inti
dari kompetensi seorang wirausaha ialah
inovatif dan kreatif (Eman Suherman,
2008:21).
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif
B. TEKNIK PENELITIAN
1. Studi Pustaka
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
4. Angket
C. POPULASI
DAN
SAMPEL
PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
"Populasi merupakan keseluruhan
subjek
penelitian."
Populasi
penelitian ini adalah anggota
Karang Taruna di
Kelurahan
Citeureup Kecamatan
Cimahi
Utara Kota Cimahi sebanyak 50
orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Adapun
jumlah subjek yang dijadikan
sampel sebanyak 2 0 orang.
D. LANGKAH-LANGKAH
PENGUMPULAN DATA
1. Menyusun angket secara
sistematis
2. Mencobakan angket (try out)
pada sampel yang relevan
3. Revisi angket
4. Memperbanyak angket sesuai
dengan jumlah sampel penelitian
5. Pengumpulan data
E. PROSEDUR
PENGOLAHAN
DATA
1. Menyeleksi Data
2. Mentabulasi Data
3. Mengklasifikasikan Data
4. Menafsirkan Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI
PENELITIAN
1. Letak dan batas wilayah
Penelitian ini berlokasi di
Kelurahan Citeureup Kecamatan
Cimahi
Utara
Kota
Cimahi.
Kelurahan tersebut mempunyai luas
1.015.960 Ha.
2. Jumlah Penduduk
Penduduk Kelurahan Citeureup
Kecamatan Cimahi Utara Kota
Cimahi
yaitu
12.776
orang.
Selanjutnya
jumlah
penduduk
dibedakan berdasarkan golongan
usia, etnis, tingkat pendidikan, dan
agama.
B. HASIL PENELITIAN
1. Identitas responden
Tabel 1
Keadaan Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
No
Jenis Kelamin
F %
1. Laki-laki
2. Perempuan
18
2
Jumlah
90
10
20 100
Hampir seluruh responden
(90%) adalah laki-laki, sedangkan yang
berjenis kelamin perempuan hanya
sebagian kecil (10%).
Tabel 2
Keadaan Responden Menurut Usia
No
Golongan Usia
F %
1.
16 – 25 tahun
2 10
2.
26 – 35 tahun
2 10
3.
36 – 45 tahun
3 15
4.
46 tahun ke atas
13 65
Jumlah
20 100
Berdasarkan tabel di atas,
terlihat bahwa sebagian besar responden
(65%) adalah berusia 46 tahun ke atas.
Sebagian kecil respoden (10%) berusia
antara 16 –45 tahun.
Tabel 3
Keadaan Responden Berdasarkan
Tingkat pendidikan
No Pendidikan
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Diploma
5. Sarjana
Jumlah
F
5
9
3
3
20
%
25
45
15
15
100
Tingkat pendidikan responden
pada hampir setengah dari responden
(45%) tamat SMA. Sebagian kecil
(15%) tamat diploma tamat perguruan
tinggi (sarjana).
2. Pembahasan
Tabel 4
Upaya Pemerintah Kelurahan
Memotivasi Anggota Karang Taruna
N
o
F
%
1.Memberikan penyuluhan
4
20
2.Mengadakan diskusi
-
0
Mengadakan kegiatan
kepemudaan
6
30
4.Mendirikan organisasi
10
50
3.
Alternatif Jawaban
Jumlah
20 100
Setengah dari responden(50%)
mengatakan
mendirikan
organisasi.Sebagian kecil responden
(20%) mengatakan upaya pemerintahan
kelurahan memotivasi anggota yaitu
memberikan penyuluhan.
Tabel 5
Faktor Pendorong Memotivasi
anggota dengan Mengaktifkan
anggota dalam Kegiatan Organisasi
Karang Taruna
No
Alternatif Jawaban
F
%
1. Mengarahkan
anggota
sebagai sumber daya
Pembangunan
14 70
2. Mengarahkan
para
pemuda 6 30
Pembangunan
3. Mengarahkan
anggota
mengisi pembangunan
4. Mengarahkan
anggota
dalam kegiatan yang
Positif
Jumlah
20 10
0
sebagian besar responden (70%)
me n ga t a ka n
me n ga r a h ka n
a n ggot a s e b a ga i s umb e r d a ya
pembangunan.S ebagian
kecil
( 3 0 % ) m e n g a t a k a n mengarahkan
anggota sebagai aspirasi, pembangunan.
Tidak ada responden yang mengatakan
mengarahkan anggota menjadi bagian
dalam kegiatan yang positif.
Tabel 6
Faktor Penghambat dari Lingkungan
Masyarakat dalam Memotivasi
Anggota Karang Taruna
N
o
Alternatif Jawaban
F
%
1
Lingkungan masyarakat tidak
0
mendukung terhadap kegiatan
2. kepemudaan
Lingkungan masyarakat tidak
8 40
mengetahui kegiatan
3. kepemudaan
Lingkungan masyarakat sibuk 12 60
dengan kegiatan masing4. masing.
Jawaban A, B, dan C.
Jumlah
20 100
Sebagian besar responden
(60%) mengatakan lingkungan
masyarakat
sibuk
dengan
kegiatan masing-masing Hampir
setengahnya
responden
(40%)
mengatakan lingkungan masyarakat
tidak mengatur kegiatan kepemudaan.
Tabel 7
Faktor Penghambat Memotivasi
anggota Karang Taruna
Ditinjau dari Kesempatan Pemuda
No
Alternatif Jawaban
F %
1.Anggota sibuk bekerja
4 20
2.Anggota sibuk dengan 14 70
pelajaran di sekolah
3.Anggota selalu pergi ke luar 6 30
kota
4.Anggota sibuk membantu - 0
orang tua.
Jumlah
20 100
Sebagian besar responden (70%)
mengatakan anggota sibuk dengan
pelajaran
di
sekolah.
Hampir
setengahnya
(30%)
mengatakan
anggota selalu pergi ke luar kota.
Tidak
ada
responden
yang
mengatakan anggota sibuk membantu
orang tua.
Tabel 8
Upaya Mengatasi Faktor Penghambat
Memotivasi anggota karang taruna
yang Disebabkan oleh Lingkungan
Masyarakat
No
Alternatif Jawaban
F
%
1 Mengadakan
kegiatan 6 30
kepemudaan yang melibatkan
masyarakat luas
2 Mengadakan penyuluhan kepada 14 70
masyarakat tentang pentingnya
aktivitas anggota dalam kegiatan
organisasi
3 Mengajak masyarakat untuk 0
turut serta dalam kegiatan
organisasi
4 Memberikan penyuluhan kepada 0
masyarakat tentang manfaat bagi
anggota karang taruna
Jumlah
20 100
Hasil penghitungan pada tabel di
atas diketahui bahwa sebagian besar
responden
(70%)
mengatakan
mengadakan
penyuluhan
kepada
masyarakat tentang pentingnya aktivitas
anggota dalam kegiatan organisasi.
Tabel 9
Upaya Mengatasi Faktor Penghambat
Memotivasi a n g g o t a y a n g
D i s e b a b k a nKurangnya Kesempatan
Pemuda
N
o
1.
F
%
Mengadakan kegiatan
kepemudaan pada sore hari.
Mengadakan kegiatan
kepemudaan pada saat liburan
8
40
6
30
3.
Mengadakan kegiatan
kepemudaan dengan mengundang
anggota secara resmi
4
20
4.
Mengadakan kegiatan
kepemudaan khusus anggota yang
mempunyai waktu senggang
2
10
20
100
2.
Alternatif Jawaban
Jumlah
Hampir setengahnya responden (40%)
mengadakan kegiatan kepemudaan pada
sore hari.
KESIMPULAN
Upaya pemerintah kelurahan
dalam memotivasi pada pemuda
Karang Taruna yaitu memberikan
penyuluhan,
mengadakan
kegiatan
kepemudaan,
dan
mendirikan
organisasi dengan materi tentang
Karang Taruna, yang dilaksanakan
bergantung kepada situasi. Adapun
kegiatan
memotivasi
yaitu
kewirausahaan, pengajian, dan olah raga
yang bertempat di balai desa.
Faktor
pendorong
pemerintah
kelurahan dalam memotivasi para
pemuda Karang Taruna yaitu adanya
kebijakan pemerintah dengan cara
menganjurkan agar di setiap kelurahan
terdapat organisasi Karang Taruna,
kegiatan organisasi dapat mengarahkan
para pemuda dalam kegiatan yang positif
Karang Taruna mempunyai manfaat
mengarahkan para pemuda dalam
kegiatan yang positif, sumber daya
pemuda menjadi bagian dari kegiatan
pembangunan, dan mengaktifkan para
pemuda dengan cara mengarahkan
pemuda
sebagai
sumber
daya
pembangunan.
Faktor penghambat pemerintah
kelurahan dalam memotivasi para
pemuda
Karang Taruna
yaitu
lingkungan
keluarga
tidak
mengetahui kegiatan Karang Taruna,
lingkungan masyarakat sibuk dengan
kegiatan masing-masing, sarana dan
prasarana untuk kegiatan kepemudaan
tidak sesuai, pergaulan pemuda
sulit untuk dicegah, dan para pemuda
sibuk dengan pelajaran di sekolah.
Upaya pemerintah kelurahan dalam
mengatasi
faktor
penghambat
memotivasi para pemuda Karang Taruna
yaitu memberikan penjelasan kepada
keluarga
tentang
pentingnya
kegiatan
kepemudaan
dalam
berorganisasi,menga dakan
penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang pentingnya aktivitas para
pemuda dalam kegiatan organisasi,
mengadakan kegiatan kepemudaan
dengan menggunakan sarana dan
prasarana
seadanya,
mengarahkan
pemuda pada kegiatan yang positif dan
mengadakan kegiatan kepemudaan pada
sore hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
S.
(2000).
Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Sosial Kabupaten Cianjur.
(1996). ''Panduan Karang Taruna".
Cianjur: Depsos.
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Bandung: Universitas
Pendidikan.
Hamalik, O. (2005). Kurikulum dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Keputusan
Mendikbud
Nomor
0323/U/978 tentang Pola Dasar
Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda.
Download