Identifikasi Kesulitan Belajar (Mega Utami Kusumawati) 19 IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MATERI STRUKTUR - FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI TAHUN AJARAN 2015/2016 THE IDENTIFICATION OF LEARNING DIFFICULTIES IN TOPIC THE STRUCTURE AND FUNCTION OF PLANT TISSUE AT SMA N 3 KLATEN XI GRADE ACADEMIC YEAR 2015/2016 Oleh: Mega utami kusumawati, universitas negeri yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini berujuan untuk mengidentifikasi: (1) ragam kesulitan belajar siswa yang ditemukan dalam mempelajari materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dan (2) tingkat perbedaan ragam kesulitan belajar siswa yang ditemukan dalam mempelajari materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan pada siswa berdasarkan nilai hasil belajar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar angket dan lembar soal test. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ragam kesulitan belajar yang ditemukan dalam mempelajari materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada siswa adalah pada ranah memahami struktur jaringan tumbuhan, memahami fungsi jaringan tumbuhan, dan memahami hubungan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dengan tingkat perbedaan ragam kesulitan pada ranah memahami struktur jaringan tumbuhan, ranah memahami fungsi jaringan tumbuhan, dan ranah memahami hubungan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih banyak pada siswa yang mendapat nilai hasil belajar dari KKM dibandingkan nilai hasil belajar ≥ KKM. Kata kunci: kesulitan belajar, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Abstract This study aims to identificating: (1) variety of student’s learning difficulties in the study topic Structure and Function of Plant Tissue and (2) level of student's learning difficulties wide differences were found in the study topic Structure and Function of Plant Tissue to students based on the value of learning outcomes. This research is a descriptive study. Instruments in this study using a questionnaire sheet and booklet test. Mechanical analysis using descriptive statistics. The results of this study indicate that the variety of learning difficulties to learn the topic found in the structure and function of plant tissue on students is in the realm of understanding the structure of plant tissue, understand the function of plant tissue, and understand the relationship of structure and function of plant tissue. With a variety of difficulty levels differences in the realm of understanding the structure of plant tissue, realm of understanding the function of plant tissue, and the realm of understanding the structure and function relationships of plant tissue more on students who scored learning outcomes of KKM compared to the value of learning outcomes ≥ KKM. Keywords: difficulty learning, the structure and function of plant tissue. Kurikulum 2013. Kurikulum tersebut diharapkan PENDAHULUAN Pendidikan dalam proses pembelajaran mampu mencetak generasi muda yang pandai dan tentunya tidak terlepas dari adanya kurikulum. berkualitas agar dapat bersaing dengan negara Menurut UU No. 20 Tahun 2003 “Kurikulum lain. adalah seperangkat peraturan Guru dalam mewujudkan suasana belajar mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta dan proses pembelajaran yang baik untuk cara pedoman mendapatkan nilai hasil belajar yang memuaskan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk tidak serta merta mudah, oleh karena itu mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Kurikulum pembelajaran di sekolah harus direncanakan yang diterapkan di SMA Negeri 3 Klaten adalah dengan yang rencana digunakan dan sebagai baik sehingga pembelajaran dapat 20 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No7 Tahun 2016 bermanfaat. Pembelajaran Biologi dapat dengan lingkungan. Materi mengalami kegiatan praktikum, atau secara langsung di alam penemuan-penemuan baru dalam bidang Biologi melalui studi lapangan. Proses pembelajaran dan cabang-cabangnya, serta perkembangan ilmu tersebut dapat berhasil karena adanya interaksi pengetahuan dan teknologi. Materi Struktur dan antara guru dan siswa. Adanya siswa yang Fungsi Jaringan Tumbuhan dipelajari di Kelas XI mempunyai karakter yang beraneka ragam Semester Satu. Materi ini meliputi jenis-jenis menjadi salah satu kendala guru untuk memilih Jaringan yang terdapat pada Tumbuhan, yaitu metode dan model pembelajaran yang sesuai. terdiri dari Jaringan Meristem dan Jaringan Beranekaragamnya karakter siswa mengakibatkan Dewasa. Berdasarkan sejalan terus dilaksanakan di ruang kelas, laboratorium melalui perbedaan tingkat pemahaman materi yang perkembangan Biologi wawancara dengan dengan guru disampaikan oleh guru. Selain itu fasilitas yang Biologi Kelas XI SMA Negeri 3 Klaten, materi kurang memadai akan menghambat keberhasilan Struktur proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa termasuk materi yang sulit dikuasai oleh siswa mengalami kesulitan dalam belajar. dilihat banyaknya siswa yang mendapatkan nilai Menurut Muhibbin Syah (2012: 184), secara garis besar faktor-faktor penyebab dan Fungsi Jaringan Tumbuhan hasil belajar ulangan harian di bawah kriteria ketuntasan minimal. Nilai kriteria ketuntasan timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua minimal (KKM) macam, yaitu : ketetapan guru mata pelajaran Biologi atau SMA 1. Faktor internal siswa : hal-hal atau keadaan- Negeri 3 Klaten yaitu sebesar 76. Banyaknya keadaan yang muncul dari dalam diri siswa. siswa yang banyak mendapatkan nilai ulangan 2. Faktor eksternal siswa : hal-hal atau keadaan harian Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di yang datang dari luar diri siswa. bawah KKM, dimungkinkan siswa tersebut Faktor-faktor tersebut menjadi kendala siswa dalam mengalami kesulitan belajar. materi, sehingga mengalami kesulitan tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan- belajar untuk mendapatkan nilai hasil belajar hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga biologi yang memuaskan atau lebih tinggi dari memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai yang mengatasi. Sementara itu kesulitan belajar dapat lebih tinggi dari KKM menunjukkan bahwa siswa diartikan sebagai kondisi dalam suatu proses telah paham dari materi yang telah diajarkan. belajar yang ditandai dengan adanya hambatan KKM ini menjadi tolak ukur mengenai tingkat dalam mencapai hasil belajar (Slameto, 2010: 6). mengakibatkan memahami yang diambil berdasarkan siswa keberhasilan guru dalam mengajarkan materi. Karakteristik materi Biologi adalah berupa Kesulitan belajar merupakan kondisi Beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan belajar siswa antara lain yaitu fakta, konsep, prinsip, dan proses dari gejala- menunjukkan hasil belajar yang rendah, hasil gejala yang belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha interaksinya yang dilakukan, lambat dalam melakukan tugas- hidup, mempengaruhi serta hidup seluk termasuk beluk Identifikasi Kesulitan Belajar (Mega Utami Kusumawati) 21 tugas kegiatan belajar (Syaiful Bahri Djamarah Teknik Pengumpulan Data 2005: 247). Pengumpulan data yang digunakan dalam Mengingat materi Struktur dan Fungsi penelitian ini yaitu menggunakan instrumen Jaringan Tumbuhan yang sulit untuk dikuasai lembar angket dan lembar soal test. Setelah oleh siswa yaitu ditandai dari banyaknya siswa instrumen dikonstruksi pada aspek-aspek yang yang tidak memuaskan dalam pencapaian hasil akan belajar, maka perlu dilakukan penelitian yang selanjutnya lebih mendalam untuk mengungkap kesulitan judgment. belajar. Masalah mengidentifikasi yang terpenting penyebab kesulitan diukur berlandaskan dikonsultasikan teori tertentu, dengan expert adalah yang dialami siswa pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Usaha ini untuk mengurangi Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. tingkat kesulitan belajar siswa pada materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Diharapkan usaha ini dapat meningkatkan hasil HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengungkap ragam belajar biologi khususnya pada materi Struktur kesulitan belajar yang dialami siswa dalam dan Fungsi Jaringan Tumbuhan pada tahun ajaran mempelajari berikutnya. tumbuhan. materi struktur-fungsi Kesulitan belajar jaringan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini yaitu pada METODE PENELITIAN aspek atau faktor bahan ajar. Data yang diperoleh Jenis Penelitian dalam penelitian ini berupa data hasil analisis Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. angket dan soal yang diberikan kepada siswa SMA Negeri 3 Klaten. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa. Data-data Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data dilakukan di SMA hasil penelitian yang telah diperoleh akan Negeri 3 Klaten pada bulan April 2016. diuraikan sebagai berikut. Subjek Penelitian Tabel 1. Ragam kesulitan belajar ,ateri struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan hasil angket (N=56) Jumlah Responden (%) No. Permasalahan Tidak Ya 1 Kesulitan Memahami 44,61 55,02 Struktur 2 Kesulitan Memahami Fungsi 33,93 66,07 3 Kesulitan Memahami Hubungan Struktur 48,21 51,79 dan Fungsi Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA, kemudian dengan menggunakan teknik cluster sampling didapatkan sampel penelitian yaitu XI IPA 2 dan XI IPA 4 sebanyak 52 siswa. 22 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No7 Tahun 2016 Tabel 2. Ragam kesulitan belajar materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan hasil soal test ( N = 56 ) Jumlah Responden (%) No. Permasalahan Benar Salah 1 Kesulitan Memahami 31,53 68,47 Struktur 2 Kesulitan Memahami Fungsi 46,43 53,57 3 Kesulitan Memahami Hubungan Struktur 48,21 51,79 dan Fungsi ranah dalam memahami struktur jaringan tumbuhan banyak siswa menyatakan mengalami kesulitan (lihat Tabel 1). Hal tersebut sesuai dengan hasil soal test yaitu menunjukkan banyak siswa yang salah dalam menjawab (lihat Tabel 3). Dimana persentase jumlah siswanya yang mengalami kesulitan lebih banyak pada siswa yang mendapatkan nilai ulangna harian kurang dari KKM dibandingkan pada siswa yang mendapatkan nilai ulangna harian sama dan lebih Tabel 3. Ragam tingkat kesulitan belajar materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan hasil angket. Jumlah Responden (%) No. Permasalahan < KKM ≥ KKM (N=16) (N=40) 1 Kesulitan 56,25 52,50 Memahami Struktur 2 Kesulitan 68,75 65,00 Memahami 3 Fungsi Kesulitan 56,25 50,00 Memahami Hubungan Struktur dan Fungsi dari KKM (lihat Tabel 2), dan sesuai dengan Tabel 4. Ragam tingkat kesulitan belajar materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan hasil soal test. Jumlah Responden (%) No. Permasalahan < KKM ≥ KKM (N=16) (N=40) 1 Kesulitan 72,72 68,02 Memahami Struktur 2 Kesulitan 65,63 48,75 Memahami 3 Fungsi 62,50 47,50 Kesulitan Memahami Hubungan Struktur dan Fungsi menunjukkan letak ditemukannya jenis-jenis hasil test yang menunjukkan jumlah siswa yang menjawab jawaban salah pada siswa kurang dari KKM lebih banyak dibandingkan pada siswa yang mendapatkan nilai ulangna harian sama dan lebih dari KKM (lihat Tabel 4). Kesulitan hasil penelitian menggunakan angket, pada permasalahan atau memahami jaringan tumbuhan tersebut yaitu struktur kesulitan misalnya dalam membedakan ciri-ciri antara jaringan dewasa dan jaringan membedakan jenis-jenis jaringan berdasarkan letaknya pada jaringan meristem meristem; meristem tumbuhan; berdasarkan letaknya; mengenali bentuk dari aktifitas atau pembelahan kambium; membedakan jenis-jenis jaringan meristem berdasarkan asalnya pada tumbuhan; membedakan ciri-ciri struktur antara meristem primer dan meristem sekunder; mengenali ciri jaringan promeristem; membedakan jenis-jenis jaringan dewasa berdasarkan struktur dan fungsinya; mengenali bentuk-bentuk modifikasi jaringan epidermis; membedakan ciri-ciri antara trikomata non-glanduler dan trikomata glanduler; mengenali Berdasarkan dalam tipe-tipe maupun bagian-bagian stomata; membedakan struktur jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim; membedakan ciri-ciri Identifikasi Kesulitan Belajar (Mega Utami Kusumawati) 23 antara parenkim palisade dan parenkim bunga berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket karang; mengenali trakeida; mengenali tipe-tipe banyak siswa yang menyatakan mengalami ikatan pembuluh angkut; membedakan antara kesulitan (lihat Tabel 1). Hal tersebut sesuai ikatan pembuluh tipe kolateral tertutup dan ikatan dengan hasil soal test yaitu menunjukkan banyak pembuluh tipe kolateral terbuka; mengenali siswa yang salah dalam menjawab (lihat Tabel 3). ikatan pembuluh tipe konsentris; membedakan Dimana persentase jumlah siswa yang mengalami antara ikatan pembuluh tipe bikolateral dan ikatan kesulitan pembuluh tipe kolateral; dan mengenali ciri-ciri mendapatkan nilai ulangan harian kurang dari struktur dan fungsi floem dan xilem. KKM lebih banyak dibandingkan pada pada siswa siswa yang yang Adanya kesulitan dalam ranah struktur mendapatkan nilai ulangna harian sama dan lebih jaringan tumbuhan tersebut dimungkinkan guru dari KKM (lihat Tabel 2), dan sesuai dengan hasil kurang test yang menunjukkan jumlah siswa yang banyak langsung memberikan atau pengamatan pengalaman pada menjawab jawaban salah pada siswa kurang dari preparat untuk mengamati struktur dari jaringan KKM lebih banyak dibandingkan pada siswa tumbuhan dengan pemberian yang mendapatkan nilai ulangna harian sama dan preparat yang bervariasi walaupun masih pada lebih dari KKM (lihat Tabel 4). Contoh kesulitan preparat jenis struktur jaringan yang sama. dalam memahami fungsi jaringan tumbuhan yaitu Dengan pengamatan langsung pada berbagai kesulitan misalnya dalam mengenali fungsi preparat yang bervariasi dengan menggunakan trikomata dan mengidentifikasi fungsi jenis mikroskop ataupun langsung pada lingkungan, parenkim berdasarkan bentuknya. dan tentunya langsung maka siswa akan banyak mengetahui bentuk- Adanya hasil yang menunjukkan bahwa bentuk struktur dari jaringan tumbuhan. Menurut siswa Yatim Riyanto (2012: 73) yang mengatakan memahami fungsi jaringan tumbuhan tersebut bahwa prinsip belajar yang baik menekankan dimungkinkan karena hal tersebut berkaitan dari pengulangan agar melatih daya yang ada pada siswa manusia yang terdiri atas daya pengamat, struktur jaringan tumbuhan. Hal ini karena menanggap dan mengingat. fungsi sangat erat berkaitan dengan struktur dari Menurut Siti Sapuroh (2010: 33-34) kesulitan belajar kesulitan belajar didalam dalam memahami jaringan tumbuhan tersebut. Biasanya fungsi berkaitan pada ukuran, letak, bentuk, ataupun beberapa faktor diantaranya yaitu siswa tidak susunan dari jaringan tersebut, misalnya pada pernah dalam bentuk dari jaringnan parenkim yang bulat dan mengalami suatu obyek baik melalui pengamatan besar hal tersebut berfungsi untuk tempat di laboratorium maupun melalui lingkungan, penyimpanan. pengalaman disebabkan yang kesulitan oleh diberi biologi mengalami konkrit sehingga siswa menganggap materi pelajaran biologi adalah materi abstrak dan sukar dipahami. Permasalahan memahami fungsi atau ranah jaringan Berdasarkan hasil penelitian menggunakan angket, pada permasalahan atau dalam ranah dalam memahami hubungan struktur dan tumbuhan, fungsi jaringan tumbuhan banyak siswa yang 24 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No7 Tahun 2016 mengalami kesulitan (lihat Tabel 1). Hal tersebut jaringan tumbuhan dengan konsep fungsi jaringan sesuai dengan hasil soal test yaitu menunjukkan tumbuhan tersebut. banyak siswa yang benar dalam menjawab (lihat Seseorang yang memahami suatu konsep, Tabel 3). Dimana persentase jumlah siswanya maka dia akan menjabarkannya dengan tepat dan yang mengalami kesulitan lebih banyak pada dapat memberikan contoh-contoh yang relevan siswa yang mendapatkan nilai ulangna harian terhadap konsep tersebut. Apabila siswa hanya kurang dari KKM dibandingkan pada siswa yang memberikan suatu definisi saja, bukanlah berarti mendapatkan nilai ulangna harian sama dan lebih bahwa siswa tersebut sudah memahami konsep. dari KKM (lihat Tabel 2), dan sesuai dengan hasil Fakta inilah yang harus diketahui oleh guru. test yang menunjukkan jumlah siswa yang Kesulitan belajar memahami suatu konsep dalam menjawab jawaban salah pada siswa kurang dari bidang biologi yaitu sulitnya menghubungkan KKM lebih banyak dibandingkan pada siswa konsep yang satu dengan konsep lain yang saling yang mendapatkan nilai ulangna harian sama dan berkaitan (Siti Sapuroh, 2010: 33-34). lebih dari KKM (lihat Tabel 4). Kesulitan dalam Adanya hasil yang menunjukkan bahwa memahami struktur siswa kesulitan dalam memahami materi struktur kesulitan dan fungsi jaringan tumbuhan dimungkinkan misalnya dalam mengenali struktur dan fungsi karena kurangnya ketrampilan siswa dalam jaringan epidermis; mengidentifikasi ciri-ciri menggunakan struktur penyokong; hambatan dalam pengamatan preparat dengan mengidentifikasi ciri struktur dan fungsi sel menggunakan mikroskop cahaya, dan hambatan sklerenkim memberikan yang muncul dari preparatnya. Hal tersebut contoh lain tumbuhan yang mempunyai jaringan karena pengamatan langsung (nyata) atau melihat parenkim udara (aerenkim) dari lingkungan langsung jaringan tumbuhan sangat penting sekitar; memberikan contoh lain daun yang dalam memahami materi struktur dan fungsi memiliki trikoma non glandular dari lingkungan jaringan tumbuhan. Sanjaya W (2011: 45) sekitar; dan memberikan contoh lain daun yang menyatakan bahwa pengalaman nyata merupakan memiliki trikoma glandular dari lingkungan proses belajar yang sangat bermanfaat karena sekitar. diperoleh melalui hasil dari aktivitas sendiri dan jaringan tumbuhan tersebut dan fungsi maupun Berdasarkan bahwa siswa yaitu jaringan kolenkim; penjelasan mengalami sebelumnya kesulitan dalam mikroskop cahaya, adanya membuat kesalahan persepsi dapat dihindari. Nuryani Rustaman (1996: 1) menambahkan memahami hubungan struktur dan fungsi dari bahwa siswa yang mempelajari biologi melalui jaringan tumbuhan. Hal tersebut dimungkinkan pengalam langsung akan lebih dapat menghayati karena siswa tersebut belum paham akan konsep pelajaran awal dari materi tersebut maka siswa tidak dapat pengamatan berbagai daun tumbuhan berkeping menghubungkan konsep yang satu dengan yang dua siswa menemukan fakta yaitu bahwa bangun lainnya, misalnya konsep pada bagian struktur dan ukuran daun bervariasi, kebanyakan terdiri biologi. Umpamanya melalui dari helai dan tangkai daun, urat daun menyirip Identifikasi Kesulitan Belajar (Mega Utami Kusumawati) 25 atau bertulang tangan. Bila fakta mengenai hal tersebut dibiarkan pengetahuan terlepas-lepas, siswa tentang maka daun kurang Menurut Anonim (2008: 5) hasil penelitian Roth membuktikan bahwa kegitan praktikum dapat meningkatkan pemahaman bermakna. Bila siswa diajak mendiskusikan konsep siswa. Hal ini mengindikasikan bahwa persamaan pada daun-daun tersebut, bahkan pembelajaran berbasis kegiatan praktikum dapat dibedakan tumbuhan diterapkan pada beragam konsep biologi salah monokotil, maka pengetahuan siswa tentang satunya adalah konsep struktur dan fungsi keadaan daun dikoti secara umum membekalinya jaringan tumbuhan. Konsep struktur dan fungsi mengenali tumbuhan dikotil. jaringan tumbuhan memuat konsep yang abstrak dengan ciri-ciri daun Hambatan dalam pengamatan preparat sehingga cukup sulit untuk dipahami siswa. dengan menggunakan mikroskop cahaya yang Namun konsep ini tidak dapat dilepaskan dalam dimungkinkan dialami siswa yaitu kendala karena kehidupan sehari-hari. Siswa dapat memahami mikroskop menggunakan peran jaringan dalam menyusun bentuk dan mikroskop dengan keadaan baik, dan kesulitan memaksimalkan fungsi suatu tanaman serta dapat mendapatkan cahaya yang optimum. menumbuhkan kesadaran pada diri siswa untuk rusak Kurangnya menggunakan atau tidak ketrampilan mikroskop siswa dalam cahaya (alat menjaga tanaman agar selalu bermanfaat bagi makhluk hidup lainya. laboratorium) juga dimungkin menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan dalam pengamatan SIMPULAN DAN SARAN sehingga pemahaman siswa menjadi berkurang Simpulan dan bahkan siswa tidak dapat memahami materi. Simpulan dalam penelitian ini yaitu siswa Hal tersebut karena jika siswa kurang mempunyai kesulitan ketrampilan dalam menggunakan mikroskop memahami struktur jaringan tumbuhan, fungsi cahaya maka siswa akan kesulitan menggunakan jaringan tumbuhan, dan hubungan struktur dan atau fungsi mengoprasikan Ketrampilan yang mikroskop ranah tumbuhan. yaitu Dengan ranah tingkat perbedaan ragam kesulitan pada ranah memahami mengatur struktur jaringan tumbuhan, ranah memahami masuk. fungsi jaringan tumbuhan dan ranah memahami Keterampilan tersebut penting dimiliki siswa hubungan struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk menjaga kondisi mikroskop cahaya. Hal lebih banyak pada siswa yang mendapat nilai tersebut sesuai menurut Martini (2006: 108), hasil belajar kurang dari KKM dibandingkan nilai siswa perlu memiliki keterampilan menggunakan hasil belajar sama dan lebih dari KKM. diafragma, daya mengatur yaitu jaringan ketiga cara memfokuskan dimaksud cahaya. dalan pandang, cahaya yang alat laboratorium, supaya dalam melaksanakan kegiatan praktikum mereka dapat menggunakan alat dengan baik dan menjaga agar alat tersebut tidak rusak. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menyikapi masalah kesulitan 26 Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No7 Tahun 2016 belajar yang dialami siswa khususnya untuk materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Nuryani Rustaman dan Sri Rejeki. (1996). Biologi Guru 1 Pentunjuk Guru. Jakarta: Balai Pustaka. Bagi peneliti sebaiknya penelitian dilakukan analisis pada aspek lainnya (misalnya: aspek Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru dan Anak Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. guru; kondisi orang tua; dan sekolah) agar memberikan hasil yang lebih lengkap. Kemudian rentang waktu pengambilan data dilakukan pada waktu tidak jauh setelah materi Struktur Jaringan Tumbuhan diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2008). Metode PQ4R pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Diakses dari http://a-research.upi.edu/ operator/upload/s_d035_060870_chapter1 .pdf pada tanggal 11 Juni 2016, Jam 10.47 WIB. Martini, Endah Purwani, dan Ponijan. (2006). Meningkatkan Kemampuan Aspek Psikomotor melalui Pembelajaran Berbasis Laboratorium pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Jombang. Jurnal Penelitian Kependidikan. Tahun 16, Nomor 2: 104-115. Muhibbin Syah. (2012). Psikologi Belajar. Edisi Revisi ke 12. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Siti Sapuroh. (2010). Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Memahami Konsep Biologi pada Konsep Monera. Skripsi. Jakarta: UIN. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rieneka Cipta. Sanjaya W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Undang –Undang Republik Indonesia nomor 20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses melalui laman http://dikti.go.id.Archiv2007/UUno20th20 03-Sisdiknas.htm pada tanggal 14 November 2015. Yatim Riyanto. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efekif dan Berkualitas. Jakarta : Penerbit Prenada Media.