bab iii gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka

advertisement
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan
fungsi Pemerintahan Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan
urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup
kepada daerah dengan mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan (money follow
function).
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang antara lain
menyebutkan bahwa keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan
perundangan-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat, maka semua
penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBD, dan selanjutnya APBD tersebut akan dipakai sebagai dasar bagi
Pemerintah Daerah dalam pengelolaan penerimaan dan pengeluaran daerah yang disusun
sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan serta kemampuan keuangan
daerah, oleh karena itu prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses penyusunan
anggaran daerah, struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah yang digunakan untuk
mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
guna mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 086
Selama lima (5) tahun terakhir (2009-2013) gambaran realisasi pengelolaan
keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya meliputi penerimaan keuangan daerah,
pengeluaran keuangan daerah dan pembiayaan daerah seperti terlihat pada tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1.
Realisasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2009 - 2013
Tahun
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Pendapatan
306.069.928.156
352.514.349.999
464.007.786.461
435.315.978.993
497.175.762.571
2.
Belanja
293.904.302.468
343.496.754.712
458.900.632.137
428.469.652.394
468.601.743.493
3.
Penerimaan
Pembiayaan
4.
Pengeluaran
Pembiayaan
28.500.642.556 37.374.608.639,46 44.862.646.539,39 48.059.299.430,48 55.597.969.761,96
3.500.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
15.000.000.000
11.799.221.000
Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD
Struktur APBD Kabupaten Sumba Barat Daya terdiri dari :
1. Pendapatan daerah yang dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah.
2. Belanja Daerah yang dikelompokkan ke dalam Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung.
3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah meliputi Penerimaan Pembiayaan dan
Pengeluaran Pembiayaan.
a. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan penerimaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan pembangunan di daerah yang diperoleh dari sumber-sumber penerimaan
daerah antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain
Pendapatan Yang Sah. Kapasitas keuangan daerah akan menentukan kemampuan
pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan
pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan daerah selama lima (5) tahun terakhir
(2009–2013), yang terus menunjukan peningkatan dari Rp 306.069.928.156 di tahun 2009
meningkat menjadi Rp
497.175.762.571 di tahun 2013 dengan rata-rata peningkatan
pendapatan daerah pertahun sebesar 13.71% per tahun. Secara garis besar gambaran
tentang realisasi pendapatan daerah dan prosentase pertumbuhan pendapatan daerah
selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel 3.2 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 087
Tabel 3.2.
Perkembangan dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2009-2013
TA. 2009
No
4
4.1
Uraian
PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
Realisasi
306.069.928.156
9.516.217.604
4.1.1
Hasil Pajak Daerah
1.803.620.734
4.1.2
Hasil Retribusi Daerah
1.868.048.652
4.1.3
Hasil Pengolahan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
4.1.4
Lain-lain PAD yang sah
4.2
4.2.3
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
Bagi Hasil Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum
4.2.4
Dana Alokasi Khusus
41.026.000.000
4.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
15.267.569.509
4.3.1
Pendapatan Hibah
5.000.000.000
4.3.2
Dana Darurat
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Propinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari
Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya
4.2.1
4.2.2
4.3.3
4.3.4
4.3.5
5.844.548.218
281.286.141.043
16.277.693.043
223.982.448.000
1.440.192.509
6.820.477.000
2.006.900.000
TA. 2010
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2011
Pro
porsi
(%)
Realisasi
Pro
porsi
(%)
100,00
352.514.349.999
100,00
464.007.786.461
100,00
3,11
11.834.680.030
3,36
14.434.316.265
3,11
0,59
1.918.381.465
0,54
4.113.951.845
0,89
0,61
1.728.611.500
0,49
2.027.438.000
0,44
565.596.809
0,16
778.804.777
0,17
1,91
7.622.090.256
2,16
7.514.121.643
1,62
91,90
300.599.854.950
85,27
351.112.786.353
75,67
5,32
20.402.403.950
5,79
18.406.891.446
3,97
353.448.907
0,08
73,18
238.819.451.000
67,75
277.391.646.000
59,78
13,40
41.378.000.000
11,74
54.960.800.000
11,84
4,99
40.079.815.019
11,37
98.460.683.843
21,22
0,47
3.083.908.619
0,87
2.804.879.963
0,60
2,23
35.219.506.400
9,99
95.655.803.880
20,62
0,66
1.776.400.000
0,50
Realisasi
435.315.978.993
17.746.251.625
4.962.949.773
3.828.139.098
1.578.477.779
7.376.684.976
395.736.824.837
18.018.377.837
321.654.137.000
56.064.310.000
21.832.902.531
TA. 2013
Pro
porsi
(%)
Realisasi
Pro
porsi
(%)
100,00
497.175.762.571
100,00
4,08
16.733.575.912
3,37
1,14
3.262.161.326
0,66
0,88
2.015.329.270
0,41
0,36
2.516.791.101
0,51
1,69
8.939.294.215
1,80
90,91
451.820.372.631
90,88
4,14
17.139.195.631
3,45
73,89
363.108.797.000
73,03
12,88
71.572.380.000
14,40
5,02
28.621.814.028
5,76
0,98
4.136.699.028
0,83
4,04
24.485.115.000
4,92
1,63
Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
TA. 2012
Bab III - 088
4.267.753.531
17.565.149.000
Meskipun menunjukan perkembangan positif, PAD belum memberikan konstribusi
signifikan bagi pendapatan daerah secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa
kemandirian keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya masih relatif terbatas dan harus
dilakukan upaya-upaya dalam menggali potensi pada pos-pos Pajak dan retribusi daerah.
Data menunjukan bahwa selama kurun waktu tahun 2009-2013, komponen PAD
memberikan kontribusi relatif kecil, dan keadaan terakhir tahun 2013 memberikan
kontribusi sebesar 3,37% dari keseluruhan pendapatan daerah. Ketergantungan pendanaan
dari pemerintah pusat melalui alokasi Dana Perimbangan masih tinggi, dengan besaran
yang berfluktuatif dan secara keseluruhan menunjukan penurunan yaitu dari 91,90% pada
keadaan tahun 2009, menurun pada angka 90,88% pada keadaan tahun 2013.
Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah juga memberikan konstribusi
fluktuatif. Dari 4,99% pada tahun 2009, meningkat menjadi 11,37% pada tahun 2010, dan
21,22% pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 kembali menurun dengan
porsi anggaran sebesar 5,02% dan 5,76%. Hasil analisis menunjukan bahwa alokasi LainLain Pendapatan Daerah yang Sah sebagian besar merupakan dana earmarking atau dana
terikat yang peruntukannya sebagian besar merupakan alokasi Dana Tunjangan Profesi
Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan PNSD pada sub komponen Dana Penyesuaian,
termasuk Dana penyesuaian infrastruktur yang diperoleh pada kurun waktu 2009-2014.
Sumber penerimaan lainnya pada komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Sah, seperti dana
hibah, dana bagi hasil provinsi dan bantuan keuangan konstribusinya belum signifikan.
Gambaran rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Sumba Barat Daya
selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 089
Tabel 3.3.
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2009-2013
Rata-Rata
No
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
Pertum
buhan
4
PENDAPATAN DAERAH
15,17
31,63
-6,18
14,21
13,71
4.1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
24,36
21,97
22,94
-5,71
15,89
4.1.1
Hasil Pajak Daerah
6,36
114,45
20,64
34,27
26,79
4.1.2
Hasil Retribusi Daerah
-7,46
17,29
88,82
47,35
12,82
4.1.3
Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
37,70
102,68
59,44
66,61
4.1.4
Lain-lain PAD yang sah
30,41
-1,42
-1,83
21,18
12,09
4.2
DANA PERIMBANGAN
6,87
16,80
12,71
14,17
12,64
4.2.1
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
25,34
9,78
-2,11
-4,88
2,14
4.2.2
Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya
Alam)
4.2.3
Dana Alokasi Umum
6,62
16,15
15,96
12,89
12,91
4.2.4
Dana Alokasi Khusus
0,86
32,83
2,01
15,84
15,84
4.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH
4.3.1
Pendapatan Hibah
4.3.2
Dana Darurat
4.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
114,13
-9,05
52,15
-3,07
38,54
4.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
416,38
171,60
-81,64
39,40
136,43
4.3.5
Bantuan Keuangan dari Pemerintah
Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
-11,49
-100,00
-100,00
11,37
145,66
-77,83
-100,00
31,09
-100,00
65,36
-100,00
-55,74
Sumber:Dokumen APBD Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
b. Belanja Daerah
Anggaran Belanja Daerah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta efektifitas dan efesiensi penggunaan anggaran dimaksud dan dipergunakan
dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya
ditetapkan dengan ketentuan Perundang-undangan. Belanja Daerah digunakan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
pendidikan,
kesehatan,
fasilitas
sosial
dan
peningkatan pelayanan dasar,
fasilitas
umum
yang
layak
serta
mengembangkan sistem jaminan sosial melalui program dan kegiatan.
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 090
Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran kinerja
(Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau
kinerja. Kineja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, yang
berarti belanja-belanja daerah harus berorientasi pada pelayanan publik. Oleh karena itu
arah pengelolaan belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan
publik terutama masyarakat miskin dan kurang beruntung (pro poor), pertumbuhan
ekonomi (pro growth) dan perluasan lapangan kerja (pro job).
Gambaran proporsi realisasi belanja terhadap realisasi Anggaran Belanja Daerah
Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 diuraikan pada tabel 3.4. dibawah
ini.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya kurun waktu 2009-2013
menunjukan trend penyerapan yang tidak menggembirakan. Setelah mencapai angka
92,45% pada tahun 2011, menurun menjadi 90,86% pada tahun 2012 dan 85,58%
padatahun 2013.
Gambaran realisasi belanja terhadap Perubahan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten
Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 menunjukan bahwa realisasi terendah adalah
realisasi belanja tidak terduga dengan rata-rata 24,60% seperti diuraikan pada tabel 3.5.
dibawah ini.
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 091
Tabel 3.4.
Perkembangan, Realisasi dan Proporsi Rata-rata Belanja
Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013
TA. 2009
No
Uraian
TA. 2010
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2011
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2012
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2013
Pro
porsi
(%)
Realisasi
Pro
porsi
(%)
Realisasi
Rata-rata
Proporsi
(%)
BELANJA DAERAH
293.904.302.468
100,00
343.496.754.712
100,00
458.900.632.137
100,00
428.469.652.394
100,00
468.601.743.493
100,00
109.615.060.330
37,30
145.318.097.141
42,31
182.247.575.269
39,71
216.117.379.559
50,44
238.350.169.970
50,86
44,12
2.1.1
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
Belanja Pegawai
92.924.734.323
31,62
126.039.951.491
36,69
142.047.879.969
30,95
169.869.584.177
39,65
17.908.4976.497
38,22
35,43
2.1.2
Belanja Bunga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.1.3
Belanja Subsidi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.1.4
Belanja Hibah
3.051.352.500
1,04
2.466.000.000
0,72
21.667.124.750
4,72
25.143.497.000
5,87
35.588.522.623
7,59
3,99
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
3.747.673.507
1,28
1.845.061.850
0,39
1.804.056.250
0,39
1.090.250.000
0,25
2.847.025.000
0,61
0,61
2.1.6
Belanja Bagi Hasil
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan
9.243.800.000
3,15
14.600.550.000
3,28
15.048.250.000
3,28
19.486.796.250
4,55
20.709.645.850
4,42
3,93
2.1.7
Belanja Tidak Terduga
647.500.000
0,22
366.533.800
0,37
1.680.264.300
0,37
527.252.132
0,12
120.000.000
0,03
0,17
2.2
BELANJA LANGSUNG
184.289.242.138
62,70
198.178.657.571
60,29
276.653.056.868
60,29
212.352.272.835
49,56
230.251.573.523
49,14
55,88
2.2.1
Belanja Pegawai
17.632.102.615
5,45
21.458.467.550
5,24
24.059.260.000
5,24
29.108.832.842
6,79
33.338.125.148
7,11
6,28
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
69.838.965.672
18,44
55.707.561.636
20,76
95.254.967.013
20,76
91.407.612.379
21,33
98.314.857.265
20,98
20,61
2.2.3
Belanja Modal
96.818.173.851
26,93
121.012.628.385
34,29
157.338.829.855
34,29
91.835.827.614
21,43
98.598.591.110
21,04
28,99
2
2.1
Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 092
-
Tabel 3.5.
Persentase Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
(%)
2010
(%)
2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
RataRata
Realisasi
(%)
2
BELANJA DAERAH
90,45
90,69
92,45
90,86
85,58
90,00
2.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
89,08
95,21
95,54
93,78
88,35
92,39
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.7
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
92,83
96,16
100,50
59,10
99,95
49,91
95,14
89,19
93,97
100,00
47,40
89,41
19,89
88,63
61,58
87,23
59,19
95,41
25,86
96,54
88,36
60,44
100,00
22,52
95,33
4,84
96,02
24,60
2.2
BELANJA LANGSUNG
91,28
87,64
90,52
88,06
82,89
88,08
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
90,83
85,10
96,42
93,72
86,37
87,22
92,52
89,18
91,04
92,90
84,25
90,64
90,46
79,51
84,07
92,09
84,88
89,88
58,66
67,43
Sumber:Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
Tabel 3.6.
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2009-2013
No
Uraian
2009
(%)
2010
(%)
2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
Rata-Rata
Pertumbuhan
(%)
2
BELANJA DAERAH
16,87
33,60
-6,63
9,37
13,30
2.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
32,57
25,41
18,58
10,29
21,71
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.7
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
35,64
12,70
19,59
5,42
18,34
2.2
BELANJA LANGSUNG
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
-
-
-
-
-19,18
778,63
16,04
41,54
204,26
-50,77
-2,22
-39,57
161,14
17,14
-
-
-
57,95
3,07
29,50
6,28
24,20
-43,39
358,42
-68,62
-77,24
42,29
7,54
39,60
-23,24
8,43
8,08
21,70
12,12
20,99
14,53
17,33
-20,23
70,99
4,04
7,56
13,57
24,99
30,02
-41,63
7,36
5,19
Sumber : Dokumen APBD & Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 093
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca Daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu.
Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen
pemerintah, pihak legislatif maupun para kreditur/pemberi modal pinjaman kepada daerah
serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan
kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset memberikan informasi tentang
sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan
manfaat ekonomi dan sosial baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa
datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter.
Data menunjukan bahwa Aset Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya terus
mengalami peningkatan selama kurun waktu 2009-2013 dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 25,78%. Aset Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2009 Rp
423.553.990.195,25 terus mengalami peningkatan dan kondisi terakhir pada tahun 2013
sebesarRp 1.038.667.911.307,49. Proporsi terbesar aset pemerintah Kabupaten Sumba
Barat Daya merupakan Aset Tetap, dimana keadaan tahun 2013 menyumbang sebesar
88,62% dari keseluruhan aset daerah. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan dan jaringan, serta konstruksi dalam bangunan.
Data kewajiban daerah, menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumba Barat
Daya tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Kewajiban daerah hanya pada kewajiban
jangka pendek, yang meliputi utang perhitungan kepada pihak ketiga (PFK) dan utang
jangka pendek lainnya. Besaran kewajiban sampai keadaan tahun 2013 sebesar Rp
1.699.243.342,00 dari Rp 170.954.936,00 pada tahun2009.
Ekuitas Dana Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami pertumbuhan
sebesar 25,71%, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp 423.383.035.259,25 menjadi Rp
1.036.968.667.965,49 pada keadaan tahun 2013. Proporsi ekuitas dana terbesar merupakan
ekuitas dana investasi dengan proporsi 92,12% pada tahun 2013.
Perkembangan Neraca Daerah periode tahun anggaran 2009-2013 dan rata-rata
pertumbuhannya seperti terlihat pada tabel 3.7 berikut ini:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 094
Tabel 3.7.
Neraca Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013
Uraian
ASET
ASET LANCAR
Kas
Kas Di Kas Daerah
Kas Di Bendahara Penerimaan
Kas Di Bendahara Pengeluaran
Piutang
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Dana Bagi Hasil
Piutang Pemberdayaan
Piutang Lainnya
Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain – Lainnya
Persediaan
Persediaan Alat Tulis Kantor
Persediaan Material/Bahan
Persediaan Benda Pos
Persediaan Bahan Makanan Pokok
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen Lainnya
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
2009
2010
2011
2012
2013
41.279.874.672,00
51.178.926.326,39
57.545.951.986,48
49.645.234.420,96
83.431.416.691,13
37.338.723.180,00
45.376.068.210,39
48.145.361.165,48
40.088.244.143,96
72.917.261.256,79
35.182.708.730,00
44.010.845.907,39
47.702.305.576,48
39.256.362.675,96
72.156.245.905,29
1.500.000,00
133.401.700,00
3.812.050,00
24.730.000,00
377.092.108,00
2.154.514.450,00
1.231.820.603,00
439.243.539,00
807.151.468,00
383.923.243,50
2.147.555.600,00
3.195.155.334,00
4.336.700.125,00
5.268.569.544,00
5.583.069.676,34
11.595.236,34
7.883.500,00
-
374.000,00
168.129.100,00
2.956.500,00
-
330.528.074,00
1.007.906.348,00
867.219.934,00
854.991.862,00
2.139.672.100,00
2.864.627.260,00
3.304.016.977,00
4.222.886.210,00
4.706.217.478,00
-
-
24.402.800,00
10.334.300,00
7.308.600,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.793.595.892,00
2.607.702.782,00
5.063.890.696,00
4.288.420.733,00
4.931.085.758,00
3.337.930,00
2.405.000,00
43.622.566,00
38.938.500,00
3.780.500,00
1.790.257.962,00
2.605.297.782,00
5.020.268.130,00
3.959.531.733,00
3.876.562.220,00
289.950.500,00
570.728.300,00
-
480.014.738,00
3.850.000.000,00
7.160.550.000,00
8.431.192.000,00
12.426.900.000,00
17.902.178.550,00
850.000.000,00
2.160.550.000,00
1.431.192.000,00
426.900.000,00
902.178.550,00
850.000.000,00
2.160.550.000,00
1.431.192.000,00
426.900.000,00
902.178.550,00
3.000.000.000,00
5.000.000.000,00
7.000.000.000,00
12.000.000.000,00
17.000.000.000,00
3.000.000.000,00
5.000.000.000,00
7.000.000.000,00
12.000.000.000,00
17.000.000.000,00
Bab III - 095
Uraian
ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Jaringan dan Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
DANA CADANGAN
Dana Cadangan
Dana Cadangan
2009
2010
2011
2012
2013
375.373.491.970,25
548.298.561.763,60
702.961.004.541,88
815.820.208.232,36
921.210.492.580,44
19.627.478.987,00
24.012.698.677,00
28.044.264.201,00
29.809.594.201,00
32.281.379.201,00
52.558.047.526,08
78.713.973.604,98
98.506.760.499,03
118.183.809.791,25
129.113.403.467,25
89.419.867.104,69
128.897.376.593,00
175.550.417.747,69
225.246.259.686,90
265.722.386.892,90
212.004.636.758,48
302.915.453.294,62
382.036.441.902,62
418.233.962.791,67
460.371.884.007,76
1.763.461.594,00
4.179.096.594,00
11.081.567.151,54
11.415.393.787,54
11.960.055.857,53
-
9.579.963.000,00
-
7.741.553.040,00
-
12.931.187.974,00
10.037.929.644,00
21.761.383.154,00
-
-
-
-
10.037.929.644,00
16.123.823.485,92
3.050.623.553,00
16.179.589.237,29
14.855.366.291,68
10.037.929.644,00
15.254.552.181,00
304.723.029,00
304.723.029,00
1.326.788.713,29
1.326.788.713,29
605.038.041,68
1.819.101.831,00
2.528.873.135,92
-
778.677.000,00
778.677.000,00
605.038.041,68
1.179.306.900,00
1.819.101.831,00
1.214.429.000,00
2.528.873.135,92
1.373.929.000,00
2.745.900.524,00
2.745.900.524,00
14.074.123.524,00
14.074.123.524,00
1.179.306.900,00
13.071.021.350,00
1.214.429.000,00
12.221.021.350,00
1.373.929.000,00
12.221.021.350,00
13.071.021.350,00
12.221.021.350,00
12.221.021.350,00
423.553.990.195,25
622.817.627.327,28
783.793.514.820,04
903.184.824.478,32
1.038.667.911.307,49
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang Jangka Pk Lainnya
170.954.936,00
170.954.936,00
3.648.660.222,00
850.980.114,00
1.510.966.252,00
1.957.109.114,00
1.699.243.342,00
2.797.680.108,00
171.748.252,00
157.888.114,00
167.401.309,00
JUMLAH KEWAJIBAN
170.954.936,00
1.339.218.000,00
1.510.966.252,00
1.799.221.000,00
1.957.109.114,00
1.531.842.033,00
1.699.243.342,00
ASET LAINNYA
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Aset Tidak Berwujud
Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
3.648.660.222,00
Bab III - 096
Uraian
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Cadangan Untuk Piutang
Cadangan Untuk Persediaan
Dana yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Utang Jangka Pk
Pendapatan yang Ditangguhkan
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak
Termasuk Dana Cadangan)
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan
2009
2010
2011
2012
2013
41.108.919.736,00
47.530.266.104,39
56.034.985.734,48
47.688.125.306,96
81.732.173.349,13
37.166.268.244,00
44.391.686.396,39
47.906.679.563,48
39.905.626.029,96
72.372.767.839,79
2.147.555.600,00
3.195.155.334,00
4.336.700.125,00
5.268.569.544,00
5.583.069.676,34
1.793.595.892,00
2.607.702.782,00
5.063.890.696,00
4.288.420.733,00
4.931.085.758,00
-
(2.797.680.108,00)
(1.339.218.000,00)
(1.799.221.000,00)
(1.531.842.033,00)
1.500.000,00
133.401.700,00
66.933.350,00
24.730.000,00
377.092.108,00
382.274.115.523,25
571.638.701.000,89
726.247.562.833,56
843.501.660.413,36
955.236.494.616,36
3.850.000.000,00
7.160.550.000,00
8.431.192.000,00
12.426.900.000,00
17.902.178.550,00
375.373.491.970,25
548.298.561.763,60
702.961.004.541,88
815.820.208.232,36
921.210.492.580,44
3.050.623.553,00
16.179.589.237,29
14.855.366.291,68
15.254.552.181,00
16.123.823.485,92
-
-
-
10.037.929.644,00
-
10.037.929.644,00
-
JUMLAH EKUITAS DANA
423.383.035.259,25
619.168.967.105,28
782.282.548.568,04
901.227.715.364,32
1.036.968.667.965,49
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
423.553.990.195,25
622.817.627.327,28
783.793.514.820,04
903.184.824.478,32
1.038.667.911.307,49
Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 097
Tabel 3.8.
Pertumbuhan Neraca Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2009-2013
Uraian
ASET
ASET LANCAR
Kas
Kas Di Kas Daerah
Kas Di Bendahara Penerimaan
Kas Di Bendahara Pengeluaran
Piutang
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Dana Bagi Hasil
Piutang Pemberdayaan
Piutang Lainnya
Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain – Lainnya
Persediaan
Persediaan Alat Tulis Kantor
Persediaan Material/Bahan
Persediaan Benda Pos
Persediaan Bahan Makanan Pokok
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen Lainnya
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Jaringan dan Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
2010
2011
2012
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Rata-Rata
Pertumbuhan
23,98
12,44
-13,73
68,06
22,69
21,53
6,10
-16,73
81,89
23,20
25,09
8,39
-17,71
83,81
24,90
8.793,45
-97,14
548,73
1.424,84
2.667,47
-42,83
-64,34
83,76
-52,43
-18,96
48,78
35,73
21,49
5,97
27,99
44.854,30
-98,24
14.885,35
204,94
-13,96
-1,41
63,19
15,34
27,81
11,45
22,12
-57,65
-29,28
-43,46
-100,00
33,88
45,39
94,19
-15,31
14,99
34,81
-27,95
1.713,83
-10,74
-90,29
396,21
45,53
92,69
-21,13
-2,10
28,75
96,84
96,84
85,99
17,75
47,39
44,06
48,80
154,18
-33,76
-70,17
111,33
40,40
154,18
-33,76
-70,17
111,33
40,40
66,67
40,00
71,43
41,67
54,94
66,67
40,00
71,43
41,67
54,94
46,07
28,21
16,05
12,92
25,81
22,34
16,79
6,29
8,29
13,43
49,77
25,15
19,98
9,25
26,03
44,15
36,19
28,31
17,97
31,66
42,88
26,12
9,47
10,08
22,14
136,98
165,17
3,01
4,77
77,48
-19,19
67,04
68,29
38,71
-100,00
-100,00
-100,00
-100,00
-100,00
-100,00
DANA CADANGAN
Dana Cadangan
Dana Cadangan
ASET LAINNYA
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah
2013
430,37
-8,18
2,69
5,70
107,64
335,41
-54,40
200,66
39,02
130,17
335,41
-54,40
200,66
39,02
130,17
Bab III - 098
Uraian
2010
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang Jangka Pk Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA)
Cadangan Untuk Piutang
Cadangan Untuk Persediaan
Dana yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Utang Jangka Pk
Pendapatan yang Ditangguhkan
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
(Tidak Termasuk Dana Cadangan)
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan
JUMLAH EKUITAS DANA
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
DANA
2012
2013
Rata-Rata
Pertumbuhan
51,45
2,98
13,13
22,52
51,45
2,98
13,13
22,52
412,55
-7,13
-6,50
0,00
99,73
412,55
-7,13
-6,50
0,00
99,73
47,05
25,85
15,23
15,00
25,78
2.034,28
-58,59
29,53
-13,18
498,01
397,78
-79,82
-8,07
6,03
78,98
-52,13
34,35
-14,86
-10,88
2.034,28
-58,59
29,53
-13,18
498,01
15,62
17,89
-14,90
71,39
22,50
19,44
7,92
-16,70
81,36
23,00
48,78
35,73
21,49
5,97
27,99
45,39
94,19
-15,31
14,99
34,81
-52,13
34,35
-14,86
-10,88
8.793,45
-49,83
-63,05
1.424,84
2.526,35
49,54
27,05
16,15
13,25
26,49
85,99
17,75
47,39
44,06
48,80
46,07
28,21
16,05
12,92
25,81
430,37
-8,18
2,69
5,70
107,64
-100,00
-100,00
-100,00
-100,00
Aset Tidak Berwujud
Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
Aset Lain-lain
2011
46,24
26,34
15,20
15,06
25,71
47,05
25,85
15,23
15,00
25,78
Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
Dari data neraca selanjutnya dilakukan analisa kemampuan daerah dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, maupun kemampuan dalam
penyediaan dana pembangunan sebagai berikut:
a. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
Kemampuan Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ditunjukan dengan
ratio lancar dan ratio quick. Berdasarkan hasil perhitungan nilai ratio lancar neraca
keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2009 sebesar 241,47
menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar 14,03 kembali meningkat pada tahun
2011 menjadi 38,09 dan kemudian menurun menjadi 25,37 dan 49,10 pada tahun
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 099
2012 dan 2013. Relatif sama dengan ratio lancar, ratio quick juga menunjukan
indikasi yang sama. Pada tahun 2009, Ratio quick Pemerintah Kabupaten Sumba
Barat Daya sebesar 230,97 dan pada Tahun 2013 menjadi sebesar 46,20.
b. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang
Kemampuan Pemerintah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang ditunjukan
dengan ratio solvabilitas. Ratio solvabilitas dihitung dengan membandingkan total
hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal. Hasil perhitungan
menunjukan bahwa kemampuan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya cukup
baik. Ratio hutang Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya terhadap total aset
sangat kecil yaitu sebesar 0,0004036 pada tahun 2009, dan terakhir pada tahun 2013
sebesar 0,0016360. Nilai ratio hutang terhadap modal juga menunjukan indikasi yang
sama, yaitu sebesar 0,0004038 pada tahun 2009, meningkat menjadi 0,0016387 pada
tahun 2013. Meskipun terus mengalami peningkatan, namun masih berada pada
toleransi dibawah 0,75. Angka ratio solvabilitas ini menunjukkan bahwa selama
tahun 2009-2013 Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya cukup kuat untuk
membayar utang jika melakukan pinjaman jangka panjang.
c. Ratio Aktivitas
Ratio Aktivitas untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas Pemerintah Daerah
dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Ratio ini dapat
mengukur efesiensi kegiatan operasional birokrasi pemerintah daerah, karena ratio
ini didasarkan
pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada waktu periode
tertentu. Untuk neraca keuangan daerah, ratio aktivitas yang digunakan adalah ratio
rata-rata umur piutang dan ratio rata-rata umur persediaan. Ratio rata-rata umur
piutang adalah 365 hari dibagi dengan perputaran piutang, sedang ratio rata-rata
umur persediaan adalah 365 hari dibagi dengan perputaran persediaan. Ratio rata-rata
umur persedian Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2009 : 48,34
hari dan pada tahun 2013 : 136,61 hari. Hal ini di akibatkan karena obat-obat
kesehatan dan bibit pertanian masih termasuk dalam persedian pemerintah.
Berdasarkan formula tersebut, maka ratio aktivitas neraca keuangan Pemerintah
Kabupaten Sumba Barat Daya kurun waktu 2009-2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0100
Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013
No
Uraian
RATIO LANCAR & QUICK
1 Ratio Lancar (Current Ratio)
2 Ratio Quick (Quick Ratio)
RATIO SOLVABILITAS
Rasio Total Hutang Terhadap
3
Total Aset
4 Ratio Hutang Terhadap Modal
RATIO AKTIVITAS
5 Rata-Rata Umur Piutang
6 Rata-Rata Umur Persediaan
2009
2010
2011
2012
2013
241,47
230,97
14,03
13,31
38,09
34,73
25,37
23,18
49,10
46,20
0,0004036 0,0058583 0,0019278 0,0021669 0,0016360
0,0004038 0,0058928 0,0019315 0,0021716 0,0016387
5,00
48,34
2,77
61,60
2,96
154,15
4,03
163,60
3,98
136,61
Sumber:Laporan Keuangan Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2009 - 2013
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Proporsi belanja untuk pemenuhan rata-rata penggunaan anggaran belanja tidak
langsung terhadap jumlah anggaran belanja sebagian besar digunakan untuk belanja
pegawai dengan proporsi rata-rata 35,43%, sedangkan proporsi rata-rata belanja
langsung terbesar digunakan untuk belanja modal sebesar 28,99 % dan belanja
barang dan jasa sebesar 20,61%, sedangkan belanja pegawai hanya 6,28%.
3.2.2 Analisa Pembiayaan
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan
untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih
pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan
selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran.
Analisis pembiayaan yang relevan pada perumusan kebijakan RPJMD adalah
yang terkait dengan kondisi defisit riil anggaran dan komposisi Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) selama kurun waktu 2009-2013. Dengan mengetahui
kondisi riil defisit dan komponen penutup dapat dirumuskan kebijakan pembiayaan
daerah untuk periode rencana 2014-2019.
Data menunjukan bahwa selama kurun waktu 2009-2013 tidak terjadi defisit
anggaran APBD Kabupaten Sumba Barat Daya. SiLPA Pemerintah Kabupaten
Sumba Barat Daya pada Tahun 2009 sebesar 37,17 Milyard dan meningkat menjadi
72,37 Milyard pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel 3.10 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0101
No
1
Uraian
Tabel 3.10
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009 - 2013
Periode Tahun
2009
2010
2011
Realisasi Pendapatan Daerah
2012
2013
306.069.928.156,00
352.514.349.998,93
464.007.786.461,09
435.315.978.993,48
497.175.762.570,83
293.904.302.468,00
343.496.754.712,00
458.900.632.137,00
428.469.652.394,00
468.601.743.493,00
3.500.000.000,00
2.000.000.000,00
2.000.000.000,00
15.000.000.000,00
11.799.221.000,00
12.165.625.688,00
9.017.595.286,93
5.107.154.324,09
6.846.326.599,48
28.574.019.077,83
28.059.338.156,00
37.165.658.239,46
44.318.514.056,39
47.817.626.663,48
39.905.626.029,96
Dikurangi Realisasi :
2
Belanja Daerah
3
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
A
Surplus/Defisit Riil
Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan :
4
SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya
5
Pencairan Dana Cadangan
-
-
-
-
15.167.500.000,00
6
Hasil Penjualan kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
-
-
-
-
-
7
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
441.304.400,00
208.950.400,00
544.132.483,00
241.672.767,00
524.843.732,00
28.500.642.556,00
37.374.608.639,46
44.862.646.539,39
48.059.299.430,48
55.597.969.761,96
37.166.268.244,00
44.392.203.926,39
47.969.800.863,48
39.905.626.029,96
72.372.767.839,79
B
Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Berkenaan
(A-B)
Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya (diolah)
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0102
3.2.3 Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Berdasarkan Hasil Laporan Pemeriksaan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi
Nusa Tenggara Timur pengelolaan keuangan di Kabupaten Sumba Barat Daya pada
tahun 2009 dinyatakan Disclaimer. Sedangkan pada tahun 2010-2013 kinerja
pengelolaan keuangan daerah mengalami perubahan dengan opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP). Pengecualian yang menjadi masalah setiap tahunnya adalah
aset tetap baik itu hibah dari Kabupaten Induk (Kabupaten Sumba Barat) maupun
semua aset tetap yang belum dinilai kembali.
Adapun Opini BPK dari tahun 2009-2013 seperti pada Tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009-2013
2009
2010
2011
2012
2013
Disclaimer
WDP
WDP
WDP
WDP
3.3. Kerangka Pendanaan
Untuk pemenuhan pendanaan pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Sumba Barat
Daya Tahun 2014-2019 kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada
peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan
daerah,
optimalisasi
pemanfaatan
asset
dan
kekayaan
milik
daerah
termasuk
mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip-prinsip potensial antara lain:
1. Lebih menitik beratkan pada potensi dari pada jumlah atau jenis pungutan yang
banyak.
2. Tidak memberatkan masyarakat.
3. Tidak merusak lingkungan.
4. Mudah diterapkan dan dilaksanakan.
5. Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya.
Asumsi target penerimaan pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 20142019 adalah sebagai berikut :
1.
Pendapatan Asli Daerah
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat
Daya tahun 2014-2019 diproyeksikan meningkat sebesar 3,97% per tahun, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0103
a.
Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 15,89%.
b.
Kebijakan Pemerintah Pusat tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah pada
tahun 2011 dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diserahkan kepada
pemerintah daerah pada tahun 2014.
c.
Upaya serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam
menggali sumber pendapatan asli daerah melalui program intensifikasi dan
ekstensifikasi potensi PAD.
2. Dana Perimbangan
Proyeksi penerimaan dari dana perimbangan pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat
Daya
tahun
2014-2019
meningkat
sebesar
6,84%
per
tahun
dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Realisasi penerimaan dana perimbangan selama kurun waktu lima (5) tahun
terakhir mengalami kenaikan rata-rata 12,64%.
b.
Berkurangnya penerimaan dana perimbangan yang berasal dari Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
c.
Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan pos penerimaan yang memiliki
kontribusi terbesar dalam menyokong penerimaan pendapatan tahun 2009-2013
dengan rata-rata 69,53%.
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah
Penerimaan pada pos ini juga diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 5,92% per
tahun. Target penerimaan dari pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sangat
bergantung kepada kebijakan pemerintah pusat dan provinsi maka Pemerintah
Kabupaten Sumba Barat Daya harus secara intensif melakukan koordinasi untuk
menggali potensi penerimaan dari pos pendapatan daerah lain-lain yang sah dengan
pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah daerah lainnya.
Total Penerimaan Pendapatan Daerah pada RPJMD Kabupaten Sumba Barat
Daya tahun 2014-2019 diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,60%
per tahun. Gambaran tentang prediksi pendapatan Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun
2014-2019 seperti terlihat pada tabel 3.12 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0104
Tabel 3.12
Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2014- 2019
No
Uraian
1
PENDAPATAN DAERAH
1.1
Pendapatan Asli Daerah
Hasil Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
1.2
Dana Perimbangan
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
1.3
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
2015
2016
2017
613.491.767.823
654.102.540.615
697.264.685.447
743.150.965.428
791.945.890.078
37.840.060.590
39.340.779.661
40.901.016.547
42.523.131.697
44.209.579.174
6.279.999.598
6.585.917.718
6.906.738.050
7.243.186.529
7.596.024.450
18.313.527.572
18.343.031.150
18.372.582.259
18.402.180.976
18.431.827.377
3.503.358.220
4.007.719.479
4.511.813.675
5.014.233.823
5.513.424.866
9.743.175.199
10.404.111.315
11.109.882.562
11.863.530.370
12.668.302.481
532.862.490.419
569.301.695.236
608.232.754.277
649.826.070.204
694.263.698.473
13.414.499.619
14.332.051.393
15.312.363.708
16.359.729.385
17.478.734.875
441.407.934.800 471.600.237.540
503.857.693.788
538.321.560.043 575.142.754.750
2019
78.040.056.000
83.369.406.303
89.062.696.781
95.144.780.776 101.642.208.848
42.789.216.815
45.460.065.719
48.130.914.622
50.801.763.526
53.472.612.430
5.589.854.215
6.129.155.519
6.668.456.822
7.207.758.126
7.747.059.430
37.199.362.600
39.330.910.200
41.462.457.800
43.594.005.400
45.725.553.000
Sumber: Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
2018
Bab III - 0105
3.3.1 Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama
Selama periode tahun 2009-2013, rata-rata belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur seperti gaji dan tunjangan pegawai, gaji anggota Dewan, Belanja Rutin seperti
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Dan Keuangan, Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan Program
Pelayanan Kedinasan Camat/Lurah adalah 55,25%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan
alokasi
belanja
untuk
kepentingan
publik
masih
sangat
rendah.
Memperhatikan kondisi ini, maka dalam rangka peningkatan alokasi belanja publik,
kebijakan yang dapat diambil adalah penghematan pada belanja modal aparatur antara lain
dengan efisiensi dana operasional kendaraan dinas, pertimbangan ketersediaan aset dalam
rangka pengadaan peralatan kantor, serta perlengkapan kantor. Selain itu dilakukan pula
efisiensi pada komponen honorarium PNS, pembatasan biaya lembur, belanja makan
minum pegawai. Gambaran proporsi anggaran belanja untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur Kabupaten Sumba Barat Daya selama tahun 2009-2013 seperti terlihat pada tabel
3.13 dan tabel 3.14 berikut ini :
No
Tabel 3.13
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009 – 2013
Total pengeluaran
Total belanja untuk
(Belanja +
pemenuhan
Pembiayaan
Uraian
Prosentase
kebutuhan aparatur
Pengeluaran)
(Rp)
(Rp)
1
Tahun Anggaran 2009
169.037.115.942
297.404.302.468
56,84%
2
Tahun Anggaran 2010
201.590.522.401
345.496.754.712
58,35%
3
Tahun Anggaran 2011
220.456.962.396
460.900.632.137
47,83%
4
Tahun Anggaran 2012
255.620.546.782
443.469.652.394
57,64%
5
Tahun Anggaran 2013
267.135.252.656
480.400.964.493
55,61%
Rata-Rata Proporsi
55,25%
Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0106
Tabel 3.14
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2009 – 2013
TA. 2009
No
Uraian
Realisasi
TA. 2010
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2011
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2012
Pro
porsi
(%)
Realisasi
TA. 2013
Pro
porsi
(%)
Realisasi
Pro
porsi
(%)
Pro
porsi
Rata
-rata
2.1.1
BELANJA DAN
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN DAERAH
BELANJA APARATUR
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
Belanja Pegawai
2.2
BELANJA LANGSUNG
76.112.381.619
25,59
75.550.570.910
21,87
78.409.082.427
17,01
85.750.962.605
19,34
88.050.276.159
18,33
20,43
2.2.1
Belanja Pegawai
17.632.102.615
5,93
21.458.467.550
6,21
24.059.260.000
5,22
29.108.832.842
6,56
33.338.125.148
6,94
6,17
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
58.480.279.004
19,66
54.092.103.360
15,66
54.349.822.427
11,79
56.642.129.763
12,77
54.712.151.011
11,39
14,25
1
2
2.1
297.404.302.468
345.496.754.712
460.900.632.137
480.400.964.493
169.037.115.942
56,84
201.590.522.401
58,35
220.456.962.396
47,83
255.620.546.782
57,64
267.135.252.656
55,61
55,25
92.924.734.323
31,25
126.039.951.491
36,48
142.047.879.969
30,82
169.869.584.177
38,30
179.084.976.497
37,28
34,83
92.924.734.323
31,25
126.039.951.491
36,48
142.047.879.969
30,82
169.869.584.177
38,30
179.084.976.497
37,28
34,83
Sumber:Dinas PPKAD Kab. Sumba Barat Daya
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
443.469.652.394
Bab III - 0107
3.3.2 Proyeksi Keuangan Daerah
Proyeksi Pendapatan didasarkan pada trend rata-rata pertumbuhan pendapatan kurun
waktu 2009-2013 dan pertimbangan lainnya yang meliputi asumsi pertumbuhan ekonomi,
kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. Proyeksi ini merupakan
angka perkiraan yang dapat berubah atau bersifat indikatif sepanjang asumsi-asumsinya
tidak mengalami perubahan seperti terlihat pada tabel 3.10 diatas.
Asumsi yang menjadi dasar Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2014-2019 meliputi:
1. Perkembangan ekonomi daerah relatif stabil dengan pertumbuhan rata-rata
diperkirakan di atas 5%.
2. Adanya perluasan basis pajak dan retribusi daerah.
3. Pengalihan kewenangan pemungutan BPHTB dan PBB perdesaan dan perkotaan
dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
4. Pemberlakuan kebijakan alokasi dana desa sesuai Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa.
5. Adanya peningkatan daya beli masyarakat sebagai implikasi meningkatnya
kegiatan ekonomi atau usaha masyarakat.
6. Dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diprediksikan
meningkat.
7. Situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif.
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan
Kerangka Pendanaan dimaksudkan untuk memperkirakan kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah dan rencana penggunaan sesuai dengan arahan prioritas pembangunan.
Perkiraan kapasitas riil keuangan daerah merupakan selisih penerimaan daerah dengan
pengeluaran periodik wajib dan mengikat.
Penerimaan Daerah meliputi Proyeksi Pendapatan Daerah, Sisa Lebih (riil)
perhitungan Anggaran. Gambaran Kemampuan riil keuangan daerah seperti terlihat pada
tabel 3.15 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0108
Tabel 3.15
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2015-2019
No
Uraian
1
PENDAPATAN DAERAH
2
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Total Penerimaan (1+2)
BELANJA DAN PENGELUARAN
3
PEMBIAYAAN YANG WAJIB DAN
MENGIKAT
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
(1+2)-3
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
2015
2016
2017
613.491.767.823
28.251.102.720
654.102.540.615
20.966.611.704
697.264.685.447
23.294.545.316
641.742.870.543
675.069.152.319
04.214.310.067
327.398.188.000
337.528.560.476
347.670.964.319
720.559.230.763
356.653.784.778
363.905.445.985
Bab III - 0109
2018
743.150.965.428
11.867.015.725
755.017.981.153
385.856.126.010
369.161.855.143
2019
91.945.890.078
5.335.102.742
797.280.992.820
417.537.840.227
379.743.152.593
Kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada merupakan modal Pemerintah
Kabupaten Sumba Barat Daya selama kurun waktu 2014-2019 dalam membiayai:
a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yakni berkaitan dengan tema atau
program pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Bupati dan
Wakil Bupati Sumba Barat Daya dan amanat/kebijakan nasional yang definitif
harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas
bidang pendidikan dan kesehatan. Program pada prioritas I berhubungan langsung
dengan kepentingan publik, manfaat yang tinggi dan memberikan dampak yang
luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi
daerah.
b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, yakni berkaitan dengan program
prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan
serta paling berdampak luas pada masyarakat yang dilayani sesuai dengan
prioritas dan permasalahan yang dihadapi serta tugas dan fungsi SKPD termasuk
peningkatan kapasitas kelembagaan.
c. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yakni berkaitan dengan alokasi
belanja-belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan keuangan
kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta Pengeluaran
Pembiayaan.
Secara rinci uraian rencana pembiayaan pembangunan berdasarkan rencana Prioritas
disajikan pada tabel 3.16 berikut:
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0110
Tabel 3.16
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Sumba Barat Daya
Proyeksi
No
Uraian
2017
(Rp)
2018
(Rp)
2019
(Rp)
337.528.560.476
347.670.964.319
363.905.445.985
369.161.855.143
379.743.152.593
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I
232.399.003.006
232.985.861.354
244.045.859.902
249.019.750.288
251.880.563.053
*
Prioritas Utama Pertanian, Ekonomi,
Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan.
202.952.116.937
203.417.929.419
214.151.682.161
217.488.330.175
219.976.431.375
*
Prioritas Utama Lainnya
29.446.886.070
29.567.931.935
29.894.177.741
31.531.420.113
31.904.131.678
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II
45.484.840.083
45.544.250.377
48.659.495.280
48.261.980.460
48.618.032.986
Program Kegiatan Rutin SKPD selain Jasa
Kantor, Program dan Kegiatan (Top down) SKPD
45.484.840.083
45.544.250.377
48.659.495.280
48.261.980.460
48.618.032.986
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas III
59.644.717.386
69.140.852.587
71.200.090.803
71.880.124.394
79.244.556.554
Belanja Hibah
23.790.165.839
26.227.572.060
28.914.701.177
31.877.138.388
35.143.090.208
4.087.834.368
4.506.650.823
4.968.376.849
5.477.408.721
6.038.593.127
A
B
*
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
II
2016
(Rp)
Kapasitas riil kemampuan keuangan
I
C
2015
(Rp)
24.625.710.483
27.148.721.897
29.930.226.830
32.996.709.072
36.377.365.790
Belanja Tidak Terduga
1.141.006.696
1.257.907.808
1.386.785.947
1.528.868.214
1.685.507.429
Pengeluaran pembiayaan
6.000.000.000
10.000.000.000
6.000.000.000
-
-
-
-
-
Surplus anggaran riil atau Berimbang
(I-A-B-C)
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0111
3.4 Sinergi Keuangan Daerah Dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lain
Keefektifan
pengelolaan
keuangan
daerah
didukung
sumber
pembiayaan
pembangunan lain untuk mendukung pencapaian target pembanguan daerah. Sehubungan
dengan itu dibutuhkan sinergitas pengelolaan keuangan daerah dengan keuangan lainnya
melalui dana APBD Provinsi, APBN, Hibah Lembaga Internasional dan Investasi Swasta.
1. Dana APBD Provinsi
Kontribusi nyata pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 20092013 melalui program pembangunan dari berbagai sektor cukup signifikan.
Intervensi pembangunan oleh pemerintah provinsi kurun waktu 2014-2019 sesuai
RPJMD Provinsi NTT 2014-2018 yang dapat disinergikan dengan program
Kabupaten Sumba Barat Daya antara lain kegiatan pengembangan usaha ekonomi
produktif melalui Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur
Merah, pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan (Desa Pertanian
Terpadu,
Desa
Pesisir
Terpadu,
Desa
Wisata
Terpadu,
Desa
Pertambangan/industri Terpadu, Kelurahan Jasa terpadu), program percepatan dan
perluasan penurunan kemiskinan NTT 2014-2018, program P2LDT, tambahan
modal koperasi, penghijauan berbasis masyarakat dan pembangunan 50 desa
wisata per tahun untuk seluruh NTT.
2. Dana APBN
Sumber pembiayaan pembangunan dana APBN melalui intervensi Tugas
Pembantuan & Urusan Bersama sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 7 tahun 2008 yang dikelola oleh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten
Sumba Barat Daya & Unit, Kantor dan Badan Vertikal yang ada di Sumba Barat
Daya di tahun 2014 sebesar Rp. 132.901.884.000,-.
Sejalan dengan penguatan koordinasi diharapkan meningkat untuk tahun-tahun
mendatang. Kebijakan pokok yang diambil adalah sinergi antar program dan
kegiatan yang saling memperkuat.
3. Dana Hibah Lembaga Internasional
Sinergi pengelolaan keuangan daerah juga dilaksanakan dengan pembiayaan
pembangunan hibah lembaga internasional. Untuk menjamin efektifitas dan
efisiensi penggunaan dana hibah internasional, maka sejak awal perencanaan
perlu diintegrasikan dengan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0112
Beberapa lembaga internasional yang telah bermitra dalam pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Sumba Barat Daya antara lain lembaga AusAID
AIPD, Unicef, MCAI (Millenium Callenge Account Indonesia), HIVOS, SIMAVI
(CD Bethesda) - STBM, WVI (Wahana Visi Indonesia) dan ChildFund (ex CCF).
RPJMD Kab. Sumba Barat Daya 2014-2019
Bab III - 0113
Download