BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu: A. current rasio PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2009, sedangkan pada 2 tahun selanjutnya dari 2010 sampai 2011 menurun. Current rasio perusahaan yang selalu berada di bawah rata-rata industri dapat dikatakan kurang baik, kecuali pada tahun 2009 yang di atas rata-rata industri. B. Debt to equity rasio PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 ke 2008, kemudian pada 2009 debt to equity rasio menurun dan pada 2010 meningkat lagi, sedangkan pada 2011 kembali menurun lagi. Kondisi debt to equity rasio perusahaan yang selalu berada di atas rata-rata industri dapat dikatakan kurang baik karena semakin tinggi debt to equity rasio maka semakin tinggi pula hutang yang digunakan untuk modal, kecuali tahun 2009 yang di bawah rata-rata industri. C. Hasil perhitungan gross profit margin PT. Ades Water Indonesia Tbk. menunjukan hasil yang terus meningkat dari 2007 sampai 2011 yang dikarenakan penjulannya juga meningkat. Kondisi gross profit margin 104 105 perusahaan selalu berada di atas di atas rata-rata industri dapat dikatakan dalam kondisi baik kecuali pada tahun 2007 yang prosentasenya minus. D. Operating profit margin PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2010. Pada 2007 dan 2008 operating profit margin perusahaan prosentasenya minus dan pada 2009 prosentasenya menjadi positif, sedangkan pada 2011 menurun. Kondisi operating profit margin perusahaan yang selalu berada di bawah rata-rata industri dapat dikatakan kurang baik. E. Net profit margin PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2010. Pada 2007 dan 2008 net profit margin perusahaan prosentasenya minus, serta berada di bawah rata-rata industri yang menunjukkan keadaannya kurang baik. Pada tahun 2009 prosentasenya menjadi positif dan kondisinya berada di atas rata-rata industri dapat dikatakan baik. Sementara pada 2011 menurun yang dikarenakan menurunnya jumlah penghasilan lain-lain yang dialami perusahaan dan menjadikan berada di bawah rata-rata industri. F. ROA (Return On Asset) PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2009, pada 2007 dan 2008 prosentasenya negatif. Pada 2009 prosentasenya menjadi positif. Sementara pada 2010 dan 2011 terjadi penurunan. Kondisi ROA (Return On Asset) perusahaan yang selalu berada di bawah rata-rata industri dan dapat dikatakan kurang baik. 106 G. ROE (Return On Equity) PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2010, pada 2007 dan 2008 tapi prosentasenya negatif. Kemudian pada 2009 prosentasenya menjadi positif, tetapi pada 2011 terjadi penurunan karena laba bersih perusahaan menurun. Kondisi ROE (Return On Equity) perusahaan yang selalu berada di bawah rata-rata industri dinilai kurang baik, kecuali pada 2010 yang berada sedikit di atas rata-rata industri. H. EPS (Earning Per Share) PT. Ades Water Indonesia Tbk. meningkat dari 2007 sampai 2010. Pada 2007 dan 2008 hasilnya negatif. Kemudian pada 2009 menjadi positif, sedangkan pada 2011 terjadi penurunan. Kondisi EPS (Earning Per Share) perusahaan yang selalu berada jauh di bawah rata-rata industri dinilai kurang baik karena mungkin memnag paid up capital PT. Ades Water Indonesia Tbk. yang jauh lebih kecil dari industri-industri food and beverage lainnya yang lebih mapan. I. PER (Price Earning Ratio) PT. Ades Water Indonesia menurun pada 2008 dari 2007 dan hasilnya minus dan berada di bawah rata-rata industri. Pada 2009 meningkat dan hasilnya menjadi positif. Kemudian pada 2010 menurun dan pada 2011 kembali meningkat. Kondisi PER (Price Earning Ratio) perusahaan yang selalu di atas rata-rata industri sejak 2009 sampai 2011 dapat dikatakan baik. Bagi investor semakin kecil PER (Price Earning Ratio) suatu saham, 107 semakin bagus karena saham tersebut termasuk dalam kategori saham dengan harga murah. 5.2. Saran A. Bagi Perusahaan PT. Ades Waters Indonesia Tbk. diharapkan jangan terlalu banyak menggunakan hutang untuk menjadikannya modal. Apabila sudah cukup mempunyai modal milik sendiri untuk menjalankan operasional perusahaan, maka lebih baik menggunakan milik sendiri meski laba yang didapatkan lebih sedikit karena jika memakai hutang untuk modalnya, akan sulit bagi perusahaan untuk membayar utang-utang tersebut jika kedepannya perusahaan mengalami kebangkrutan atau terkena bencana alam, kita sebagai manusia tidak dapat melihat kedepan keadaan perusahaan seperti apa dan hanya bisa memprediksinya. Tidak apa menggunkan utang sebgai modal usaha, apabila menghasilkan laba sesuai prediksi tapi jangan terlalu sering dan besar pula. Aset lancar perusahaan seperti persediaan terlau besar, sebiknya dikurangi karena menurut Islam lebih baik disesuaikan agar tidak menganggur dan dapat merugikan. Untuk Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, serta ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity) sudah menunjukkan kenaikkan penjualan pada setiap tahunnya sehingga menghasilkan laba, menunjukkan kinerja yang baik dan harus dipertahankan atau bahkan kalu bisa ditingkatkan. EPS (Earning Per 108 Share) perusahaan juga bisa dikatakan membaik karena mulai menghasikan laba meski masih jauh di bawah dari industri-industri food and beverage lainnya dan PER (Price Earning Ratio) juga sudah dapat dikatakan baik karena selalu di atas rata-rata industri sejak 2009. Semuanya ini harus dipertahankan dan harus lebih ditingkatkan agar PT. Ades Waters Indonesia Tbk. bisa mendapatkan laba yang lebih dan tidak mengalami kerugian lagi. B. Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan bagi peneliti selanjutnya lebih menambah variabel yang akan digunakan, seperti analisis fundamental ekonomi dan analisis fundamental industri, serta analisis tekhnikal.