ikatan sarjana ekonomi indonesia cabang jember

advertisement
ISSN 2089-1482
VOLUME 3 NOMOR 1
April 2013
Analisis Resolusi Konflik Eksplorasi Tambang Emas
Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Rafael Purtomo Somaji
Kajian Manajemen Transportasi Pada Daerah
Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan
Perikanan Pantai Kota Probolinggo)
Noor Salim
Identifikasi Faktor Penyebab dan Upaya
Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Jember (Studi
Kasus Kemiskinan Di Wilayah Utara
Kabupaten Jember)
Andri Purnomo
Analisis Strtategi Fungsi Produksi Pada UKM Daun
Agel Handicraft Di Bangkalan
Wenny Istigfarini dan
H.Setiyo Budiadi
Pengaruh Ketahanan Sektor Basis Terhadap Inflasi
Di Jawa Timur
Sarwedi
dan Nugroho
Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Bahari Watu
Ulo Sebagai Model Pengembangan Ekowisata
Berbasis Community Based Tourism
Kusuma Wulandari
Pengaruh Etika Confucius, Kewirausahaan,
Kemampuan Usaha Customer Satisfaction Dan
Perceived Image Terhadap Kinerja Usaha
R. Andi Sularso
Alternatif Penentuan Kecamatan Pusat Pertumbuhan
Di Sub Satuan Wilayah Pembangunan
Di Kabupaten Sidoarjo
Dhiah Fitrayati dan
Sasongko
Pembentukan Portfolio Optimal Reksadana
Saham Blue Chip (LQ 45) Dengan Pendekatan Goal
Programing Pada Kondisi Pasar Saham Berbeda
Kamarul Imam
Analisis Penataan Pedagang Kaki Lima
Di Kota Jember
Nanik Istiyani
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Karyawan Unit Penjualan Motor
Di Kecamatan Rogojampi Kabuapten Banyuwangi
Moch. Syaharudin
Analisis Tingkat Kemandirian Daerah
Kabupaten Jember Sebelum dan
Sesudah Otonomi Daerah
Fivien
Muslihatinningsih
IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA
CABANG JEMBER
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
Cabang Jember
ISSN 2089-1482
Volume 3 Nomor 1, April 2013
Ketua Redaksi/Pedanggung Jawab
Prof. Dr. H. Moh. Saleh, M.Sc
Sekretaris
Drs. H. Sonny Sumarsono, MM
Editor Ahli
Dr. Siti Komariyah, SE, M.Si
Dr. Zainuri, SE, MSi
Dr. Sumani, SE. Msi
Drs. Hendrawan Santoso P, SE, MSi, Ak
Alamat Redaksi Sekretariat/Redaksi:
Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Jl Kalimantan Kampus No.37 Tegalboto Jember 68121
Telp. (0331) 337990- Fax (0331) 332150
E-mail : [email protected]
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jember (ISEI-Jember) diterbitkan oleh Alumni Fakultas
Ekonomi yang berdomisili di Kabupaten Jember dan sekitarnya, sebagai media profesi ilmiah,
penyebaran informasi dan forum pembahasan masalah-masalah Pembangunan Ekonomi.
Terbit 2 (dua) kali setahun setiap bulan Oktober dan April. Penyunting ISEI Jember menerima
tulisan yang belum pernah dimuat media lain berupa hasil penelitian, ulasan atas suatu
permasalahan Ekonomi atau gagasan orisinil dengan substansi pokok terkait dengan upaya untuk
memajukan pembangunan ekonomi serta kesehjateraan masyarakat.
DAFTAR ISI
Analisis Resolusi Konflik Eksplorasi Tambang Emas
Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Rafael Purtomo Somaji
1 - 20
Kajian Manajemen Transportasi Pada Daerah Pelabuhan
Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota
Probolinggo)
Noor Salim
21 - 40
Identifikasi Faktor Penyebab Dan Upaya Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten Jember (Studi Kasus Kemiskinan
Di Wilayah Utara Kabupaten Jember)
Andri Purnomo
41 - 52
Analisis Strtategi Fungsi Produksi Pada Ukm Daun Agel
Handicraft Di Bangkalan
Wenny Istigfarini Dan Setiyo Budiadi
53 - 69
Pengaruh Ketahanan Sektor Basis Terhadap Inflasi
Di Jawa Timur
Sarwedi dan Nugroho
70 - 86
Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Bahari Watu Ulo
Sebagai Model Pengembangan Ekowisata Berbasis Community
Based Tourism
Kusuma Wulandari
87 - 100
Pengaruh Etika Confucius, Kewirausahaan, Kemampuan
Usaha Customer Satisfaction Dan Perceived Image Terhadap
Kinerja Usaha
R. Andi Sularso
101 – 109
Alternatif Penentuan Kecamatan Pusat Pertumbuhan Di Sub
Satuan Wilayah Pembangunan Iii Kabupaten Sidoarjo
Dhiah Fitrayati dan Sasongko
111 - 126
Pembentukan Portfolio Optimal Reksadana Saham Blue Chip
(Lq45) Dengan Pendekatan Goal Programing Pada Kondisi
Pasar Saham Berbeda
Kamarul Imam, I Ktut Mawi Dwipayana dan Priyo Hutomo
127 - 144
Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kota Jember
Nanik Istiyani
145 - 158
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Unit Penjualan Motor Di Kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi
Moch. Syaharuddin
159 - 176
Analisis Tingkat Kemandirian Daerah Kabupaten Jember
Sebelum Dan Sesudah Otonomi Daerah
Fivien Muslihatinningsih
177 - 190
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
KARYAWAN UNIT PENJUALAN MOTOR DI KECAMATAN
ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWNGI
(ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE MOTOR SALES UNIT EMPLOYEE
PRODUCTIVITY IN DISTRICT DISTRICT ROGOJAMPI BANYUWNGI)
Moch. Syaharuddin
Staf Pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37 Jember Telp. 0331-337990/HP.081336980202
Abstract
Trading business is a business that purchases the goods and trying to sell it at a
price above the base price, in order to receive benefits. Different companies that offer
this kind of services or sell goods that are not tangible. Trading business is a business
that provides or offers tangible physical goods called merchandise. Work done by the
trading business is to buy and sell merchandise without making amendments first.
Activities that are most prominent in the trading business is the sales process is done
without any intermediaries and indirect sales as sales of unit employees, which is the
topic of this study. Populations and samples in this study were at RogojampiBanyuwangi sales totaling 80 people. This study used path analysis, because the
analysis of the path, to know how to direct and indirect pathways are formed from the
variables studied. By calculating the coefficient of the path can be seen that the direct
effect of work experience on communications amounted to 0.242, while the effect of
motivation on communication amounted to 0.392. Furthermore, the direct effect of work
experience on productivity is equal to 0.205. while the direct effect of motivation on
productivity is equal to 0.260. While the direct effect of job stress on productivity is
equal to 0.183. For intermediate variables, namely communication, has a direct effect
on productivity is equal to 0.312. Variable work experience also have an indirect effect
on productivity through communication amounted to 0.075. For the indirect effect on
productivity through motivation variable communication amounted to 0.122, while the
indirect effect of work stress variables on productivity via communication is equal to
0.042. In addition, the total effect on the productivity variable work experience through
communication amounted to 0.317. Total effect of motivational variables on
productivity via communication amounted to 0.514, while the total effect of work stress
variables on productivity via communication is equal to 0.179.
Keywords: work experience, motivation, communication, job stress and performance
159
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
1. Pendahuluan
Pengalaman kerja, motivasi, dan stres kerja karyawan baik karyawan baru maupun lama
merupakan bagian dari fokus perusahaan untuk mengembangkan dan meningkatkan
profesionalisme karyawan dalam pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan
perkembangan yang berlangsung dewasa ini. Ketiga hal tersebut berperan penting dalam
tingkat komunikasi yang dijalin dengan konsumen atau pelanggan. Karyawan yang
mempunyai pengalaman dan motivasi yang tinggi serta tingkat stres yang rendah, akan
berusaha dengan sekuat tenaga, supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya
dan akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja. (Moekijat, 2002:24)
Pengalaman kerja adalah hasil penyerapan dari berbagai aktivitas indera kita, maka
pengalaman kerja yang dimaksud disini dapat berupa kemahiran, serta keterampilan dalam
menjalankan tanggung jawab atau pekerjaan. Pengalaman kerja bagi seorang karyawan unit
penjualan (sales) mempunyai keunggulan tersendiri dalam pencapaian target usaha dagang
ini. Karyawan unit penjualan (sales) yang berpengalaman akan lebih siap dalam menghadapi
tantangan penyelesaian pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki, sikap, perilaku, serta
mampu dalam membaca situasi dan kondisi saat berinteraksi dengan calon
pelanggan/konsumen. Karyawan unit penjualan (sales) yang berpengalaman akan lebih
berproduktif karena lama waktu atau masa kerja yang digeluti membuat lebih paham dengan
bidangnya . Mengenai pengaruh dari motivasi, motivasi merupakan gaya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang dalam bekerja agar efektif dan terintegrasi dengan segala
upaya untuk mencapai kepuasan dan juga motivasi dapat mempengaruhi dalam melakukan
sesuatu yang diinginkan atau melaksanakan tugas sesuai aturannya. Karyawan unit penjualan
(sales) akan tepacu dalam meningkatkan produktivitas kerjanya apabila mempunyai motivasi
yang benar. Motivasi dalam hal ini seperti sikap positif yang ditunjukkan saat bekerja,
bertujuan untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya. Dengan motivasi, karyawan unit
penjualan (sales) akan menciptakan sikap yang mengarah pada pertumbuhan, tanggung
jawab, dan prestasi.
Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi, menimbulkan banyaknya
tekanan-tekanan yang harus dihadapi karyawan unit penjualan (sales) didalam dan diluar
perusahaan. Tekanan yang timbul dan berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan
kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering
dialami oleh karyawan unit penjualan (sales) dalam lingkungan perusahaan adalah stres. Stres
merupakan hasil reaksi emosi dan fisik akibat kegagalan individu beradaptasi pada
lingkungan. Stres sering dialami oleh karyawan unit penjualan (sales) karena belum
selesainya pekerjaan yang menjadi tuntutan target perusahaan dengan adanya batasan waktu
tertentu.
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan. Komunikasi yang efektif penting bagi seorang karyawan
unit penjualan (sales) dalam menyediakan saluran umum untuk proses manajemen khususnya
dalam memasarkan sebuah produk. Karyawan unit penjualan (sales) dapat mengembangkan
rencana lewat komunikasi dengan karyawan lain atau pimpinan dan melaksanakan rencana
tersebut untuk mendistribusikan wewenang dan desain pekerjaan sebagai seorang karyawan
unit penjualan (sales). Karyawan unit penjualan (sales) sering mempunyai masalah saat
berkomunikasi dengan calon pelanggan/konsumen, padahal komunikasi adalah faktor penentu
bagi seorang karyawan unit penjualan (sales) untuk meningkatkan produktivitas serta
160
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
merealisasikan tujuan perusahaan. Proses penjualan identik dengan peran komunikasi yang
digunakan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang dibentuk sebelumnya.
Pemaparan mengenai pengalaman kerja, motivasi, dan stres kerja berpotensi
mempengaruhi komunikasi seorang karyawan yang akan berujung terhadap produktivitas. Hal
inilah yang menarik untuk dikaji sejauh mana variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi
produktivitas pada karyawan unit penjualan (sales) dealer Motor di kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi.
2. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
a) pengaruh pengalaman kerja terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales).
b) pengaruh motivasi terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales).
c) pengaruh stres kerja terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales).
d) pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales).
e) pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales).
f) pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales).
g) pengaruh komunikasi terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales).
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan
hubungan dan menguji keterkaitan antara beberapa variabel melalui pengujian hipotesis atau
penelitian penjelasan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 di kecamatan
Rogojampi Banyuwangi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan unit penjualan (sales) Motor di
pertokoan motor kecamatan Rogojampi Banyuwangi. Jumlah sales Motor di kecamatan
Rogojampi Banyuwangi berjumlah 480 orang maka sampel dalam penelitian ini ditentukan
sebanyak 80 orang yang dianggap mewakili dengan metode proporsional sampling.
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Variabel Independen atau Variabel Bebas (X), yaitu variabel yang tidak tergantung pada
variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini diberi notasi X, yaitu pengalaman
kerja (X1), motivasi (X2) dan stres kerja (X3).
b) Variabel Intervening atau Variabel Perantara (Z), yaitu variabel perantara yang secara
konkrit pengaruhnya tidak tampak tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Variabel intervening diberi
notasi Z, yaitu komunikasi.
c) Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang bergantung pada
variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini diberi notasi Y, yaitu produktivitas
karyawan.
Metode Analisis Data menggunakan Uji Validitias, Uji Reliabilitas dan Analisis
Jalur (Path Analysis). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuisioner. Oleh sebab itu, uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Sedangkan Uji reliabilitas
merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur
161
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
gejala yang sama, karena setiap alat pengukur harus memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2002: 86).
Analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk
manganalisis hubungan kausal antar variabel dimana variabel-variabel bebas mempengaruhi
variabel tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih
perantara (Sarwono,2006:147). Manfaat Path Analysis adalah perluasan dari persamaan
regresi sederhana atau berganda yang diperlukan pada jalur hubungan (network) variabelvariabel yang melibatkan lebih dari satu persamaan.
Uji Asumsi Klasik menggunakan Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji
Normalitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji t. Uji multikolinearitas merupakan pengujian dari
asumsi yang berkaitan bahwa antara variabel-variabel bebas (independen) dalam suatu model
tidak saling berkorelasi satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat
antara suatu variabel bebas (independen) dengan variabel bebas (independen) yang lain.
(Nugroho, 2005 : 58).
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear
berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
dalam regresi, variabel dependent, variabel independent, dan atau keduanya mempunyai
distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2004:212).
Uji heterokedastisitas berati varians dalam model tidak sama, sehingga estimator yang
diperoleh tidak efisien. Hal tersebut disebabkan varians yang tidak minimum. Untuk
mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengunakan uji Glasjer
(Glasjer Test) atau uji park (park test). Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk
mendektesi adanya heterokedastisitas adalah uji glasjer.
Dalam rangka menguji taraf signifikansi dari hipotesis-hipotesis yang telah ditetapkan,
maka penelitian ini menggunakan uji t pada α = 0,05 atau p < 0,05 sebagai taraf signifikansi
dari pengaruh langsung variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.
4. Hasil Analisis Dan Pembahasan
4.1 Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja (X.1)
dengan 7 item pernyataan yaitu pernyataan 1 pendidikan, kursus, dan pelatihan kerja
sebelumnya mempengaruhi kinerja saya saat ini mempunyai tingkat valid sebesar 0,833.
Pernyataan 2 yaitu kemampuan dan keinginan yang saya miliki dapat menyelesaikan tugas
dari perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,744. Pernyataan 3 yaitu wewenang dan
tugas yang diberikan oleh perusahaan, menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya mempunyai
tingkat valid 0,720. Pernyataan 4 yaitu dengan menyusun rencana dan melihat resiko yang
akan ditemui, pekerjaan akan cepat diselesaikan mempunyai tingkat valid 0,726. Pernyataan 5
yaitu tehnik yang saya gunakan mempengaruhi penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu dan
teratur mempunyai tingkat valid 0,610. Pernyataan 6 yaitu masa waktu atau lama kerja
membuat saya lebih memahami semua pekerjaan yang diberikan perusahaan mempunyai
tingkat valid 0,582. Yang terakhir pernyataan 7 yaitu saya harus mempunyai banyak
informasi, untuk menyelesaikan pekerjaan saya mempunyai tingkat valid 0,754.
162
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
Kedua, variabel motivasi (X.2) dengan 10 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya
harus melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai tujuan perusahaan mempunyai tingkat
valid 0,779. Pernyataan 2 yaitu untuk mencapai kesuksesan karir pekerjaan, saya harus kreatif
dan bekerja keras mempunyai tingkat valid sebesar 0,763. Pernyataan 3 yaitu dengan usaha
keras dan keterampilan, saya bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target perusahaan
mempunyai tingkat valid sebesar 0,728. Pernyataan 4 yaitu saya harus menguasai beberapa
bidang pekerjaan untuk menjadikan saya orang yang dikenal di lingkungan perusahaan
mempunyai tingkat valid sebesar 0,768. Pernyataan 5 yaitu saya harus berani melakukan
pekerjaan yang sukar untuk mencapai hasil yang sesuai dengan standar kualitas yang
ditetapkan oleh perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,740. Pernyataan 6 saya hanya
melakukan pekerjaan untuk menjadi lebih baik dari orang lain mempunyai tingkat valid
sebesar 0,724. Pernyataan 7 yaitu saya selalu melakukan pekerjaan untuk menjadi lebih baik
dari orang lain mempunyai tingkat valid sebesar 0,801. Pernyataan 8 yaitu saya harus menjadi
seorang yang pekerja keras mempunyai tingkat valid sebesar 0,761. Pernyataan 9 yaitu saya
harus bekerja keras untuk mencapai tujuan saya di masa mendatang mempunyai tingkat valid
sebesar 0,755. Pernyataan 10 yaitu saya harus berusaha untuk menjadi lebih disiplin, rajin,
ulet, dan semangat mempunyai tingkat valid sebesar 0,712.
Ktiga, variabel stres kerja (X.3) dengan 6 item pernyataan yaitu pernyataan 1 didalam
lingkungan pekerjaan, saya mengindari hubungan yang kurang harmonis antar sesama rekan
kerja dan dengan atasan mempunyai tingkat valid sebesar 0,776. Pernyataan 2 yaitu target
organisasi dan tuntutan tugas yang tinggi tidak terlalu memberatkan saya mempunyai tingkat
valid sebesar 0,863. Pernyataan 3 yaitu target waktu yang diberikan perusahaan sesuai dengan
kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,750.
Pernyataan 4 yaitu pekerjaan dan tugas tidak terasa membosankan bagi saya mempunyai
tingkat valid sebesar 0,808. Pernyataan 5 yaitu lingkungan dan rekan kerja membuat nyaman
dalam pelaksanakan pekerjaan mempunyai 0,743. Pernyataan 6 yaitu atasan dapat
membimbing saya agar dapat bekerja lebih baik mempunyai tingkat valid sebesar 0,776.
Selanjutnya, vaiabel komunikasi (Z) dengan 5 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya
harus menjelaskan dengan benar kepada pelanggan/konsumen dalam mempromosikan produk
sehingga pelanggan/konsumen memahami penjelasan saya mempunyai tingkat valid sebesar
0,771. Pernyataan 2 yaitu saat berkomunikasi dengan pelanggan/konsumen harus terjalin
hubungan yang baik dan timbul rasa senang mempunyai tingkat valid 0,786. Pernyataan 3
yaitu saya harus mampu mempengaruhi pelanggan/konsumen untuk membeli produk yang
saya promosikan mempunyai tingkat valid sebesar 0,855. Pernyataan 4 yaitu saya harus
mampu menjalin sebuah komunikasi yang kondusif apabila pelanggan/konsumen kurang
tanggap/perhatian mempunyai tingkat valid sebesar 0,825. Pernyataan 5 yaitu saya tidak
hanya berkomunikasi dengan pelanggan/konsumen saja, tetapi pada pimpinan dan seluruh
karyawan untuk menambah informasi yang lebih banyak mempunyai tingkat valid sebesar
0,725.
Variabel produktivitas (Y) dengan 2 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya harus
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan
mempunyai tingkat valid sebesar 0,871. Pernyataan 2 yaitu hasil kerja yang saya capai sudah
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,853.
dinyatakan valid. Kriteria ketentuan validitas apabila setiap item dinyatakan valid,
berdasarkan r > 0,30.
163
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
b. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas butir-butir
pertanyaan dari kuesioner dengan rumus standar item alpha. Setelah diperoleh nilai alpha,
selanjutnya membandingkan nilai tersebut dengan angka kritis yang telah ditentukan pada
pengujian ini uji reliabiilitas menggunakan software SPSS for windows dengan pendekatan
statistik Cronbach Alpha. Karena jumlah butir pernyataan untuk masing-masing variabel
kurang dari sepuluh item, maka suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha >
0,60.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai α setiap variabel > dari nilai
kritis reliabilitas. Variabel pengalaman kerja (X1) 0,837 >0,60, variabel motivasi (X2) 0,916 >
0,60, variabel stres kerja (X.3) 0,876 > 0,60, variabel komunikasi (Z) 0,851 > 0,60 dan
variabel produktivitas (Y) 0,654 > 0,60. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
semua item pernyataan dalam kuesioner dapat dipercaya sebab hasil pengukuran relatif
konsisten meskipun pernyataan tersebut diberikan dua kali atau lebih pada responden yang
berbeda sehingga kuesioner ini bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya.
4.2 Analisis Jalur
Hasil pengujian koefisien jalur (Path Coefficient) pengaruh langsung disajikan pada
tabel 1 Koefisien Jalur Pengaruh Langsung berikut ini:
Tabel 1: Koefisien Jalur Pengaruh Langsung
Variabel
Koefisien
Variabel Dependent
Independent
Standardize
(Y)
(X)
(β)
Pengalaman Kerja
Komunikasi (Z)
0,242
(X.1)
Motivasi (X.2)
Komunikasi (Z)
0,392
Stress kerja (X.3)
Komunikasi (Z)
0,137
Pengalaman Kerja
(X.1)
Produktivitas (Y)
0,205
Motivasi (X.2)
Produktivitas (Y)
0,260
Stress kerja (X.3)
Produktivitas (Y)
0,183
Komunikasi (Z)
Produktivitas (Y)
0,312
Sumber : data primer diolah, 2011
p-value
(signifikan)
Keterangan
0,035
Signifikan
0,002
0,217
Signifikan
Tidak Signifikan
0,034
0,017
0,049
0,001
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Berdasarkan table 1 menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh langsung sebagai
berikut:
a) Pengalaman kerja (X.1) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar
0,242 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,035 maka, hal ini
mempunyai arti bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara langsung terhadap
komunikasi.
b) Motivasi (X.2) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,392
dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 maka, hal ini mempunyai
arti bahwa motivasi berpengaruh secara langsung terhadap komunikasi.
164
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
c) Stres kerja (X.3) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,137
dengan angka signifikansi diatas α = 5% sebesar 0,217 maka, hal ini mempunyai arti
bahwa stres kerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap komunikasi.
d) Pengalaman kerja (X.1) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar
0,205 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,034 maka, hal ini
mempunyai arti bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara langsung terhadap
produktivitas.
e) Motivasi (X.2) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,260
dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 maka, hal ini mempunyai
arti bahwa motivasi berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas.
f) Stres kerja (X.3) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,183
dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,049 maka, hal ini mempunyai
arti bahwa stres kerja berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas.
g) Komunikasi (Z) terhadap Produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,312
dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,001 maka, hal ini mempunyai
arti bahwa komunikasi berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas.
Bentuk diagram path hasil pengujian jalur disajikan pada gambar 4.1 dibawah ini:
Pengalaman kerja
(X1)
βYX1=0,205
(0,034)
βZX1=0,242
(0,035)
Motivasi (X2)
βZX3=0,137
(0,217)
Stres kerja (X3)
.
Komunikasi
(Z)
βZX2=0,392
(0,002)
βYZ=0,312
(0,001)
Produktivitas(Y)
βYX2=0,260
(0,017)
.
βYX3=0,183
(0,049)
Sumber : data primer diolah, 2011
Gambar 1
Model Analisis Jalur, Koefisien Jalur dan Signifikansi
Keterangan :
= jalur signifikan
= jalur tidak signifikan
165
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
4.3 Pengujian Validitas Model
Koefisien Determinasi Total (R2m)
Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan menggunakan
rumus :
R2 m
= 1- (Pe1)2 (Pe2)2
Pei
= (1 – R2i)
R2 m
= koefisien determinasi
= interpretasi terhadap R2m sama dengan interpretasi koefisien
determinasi (R2) pada analisis regresi.
Dengan demikian :
R2 m
= 1 – (Pe1)2 (Pe2)2
= 1 – (1 – 0,453)2 (1 – 0,637)2
= 1- 0,299 – 0,131
= 0,569
Artinya keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah sebesar 56,9%,
sedangkan 43% dijelaskan oleh variabel lain yang belum terdapat didalam model dan error.
4.4 Trimming Theory
Berdasarkan trimming theory jalur yang tidak signifikan dihilangkan. Maka jalur yang
tampak adalah sebagai berikut:
Pengalaman kerja
(X1)
.
βZX1=0,242
(0,035)
.
Motivasi(X2)
βZX2=0,392
(0,002)
Stres kerja (X3)
.
. βYX3=0,183
βYX1=0,205
(0,034)
Komunikasi
(Z)
βYZ=0,312
(0,001)
βYX2=0,260
(0,017)
(0,049)
Sumber : data primer diolah, 2011
Gambar 2
Model Analisis Jalur Berdasarkan Trimming Theory
166
Produktivitas (Y)
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
4.5 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah pengujian dari asumsi yang terkait bahwa variabel bebas pada
suatu model tidak saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui gejala
adanya multikolinieritas dalam model regresi linier berganda dapat dilakukan dengan melihat
VIF, multikolinieritas dianggap terjadi bila VIF>5.
Hasil dari kedua tabel diatas menunjukkan bahwa model regresi untuk jalur pertama
dan kedua mempunyai nilai VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk
jalur 1 dan jalur dua tidak terjadi gejala multikolinieritas.
b. Uji Autokorelasi
Kriteria menyebutkan suatu model regresi dikatakan bebas autokolerasi jika nilai
Durbin Watson diantara -2 sampai +2. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa model regresi
tersebut tidak terjadi autokolerasi.
Kriteria menyebutkan suatu model regresi dikatakan bebas autokolerasi jika nilai Durbin
Watson lebih diantara -2 sampai +2. Dengan demikian kesimpulannya adalah model regresi
tersebut tidak terjadi autokolerasi.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat menggunakan grafik PP Plot (
probability plot). Pada grafik PP Plot suatu data akan berdistribusi normal dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Hasil uji persamaan normalitas jalur pertama
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Zscore: Y Rata-rata
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: data primer diolah, 2011
Gambar 3
Uji Asumsi Normalitas Jalur Pertama
167
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Hasil uji persamaan normalitas jalur kedua
Sumber: data primer diolah, 2011
Gambar 4
Uji Asumsi Normalitas Jalur Kedua
Pengujian normalitas berdasarkan gambar 3 Uji Asumsi Normalitas Jalur Pertama
sampai gambar 4 Uji Asumsi Normalitas Jalur Kedua dapat diketahui pada jalur pertama dan
kedua data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga
pada model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, pengujiannya
dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan absolut residual dengan variabel
bebasnya. Apabila diketahui nilai uji secara parsial menunjukkan angka lebih besar dari 5 %,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Uji Heteroskedastisitas Untuk
Jalur Pertama sampai 4.27 Uji Heteroskedastisitas Untuk Jalur Kedua menunujukkan bahwa
model regresi untuk jalur pertama dan kedua mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk jalur 1 dan jalur dua tidak terjadi
gejala Heteroskedastisitas.
4.6 Perhitungan Jalur
Bagian ini menjelaskan tentang perhitungan perbandingan pengaruh langsung
pengalaman kerja (X1), motivasi(X2), stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) dan pengaruh
pengalaman kerja (X1), motivasi (X2), stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) melalui
variabel intervening komunikasi (Z). Sebelum menguji ada tidaknya pengaruh langsung
168
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
maupun tidak langsung tersebut, masing – masing jalur diuji signifikansinya terlebih dahulu.
Apabila terdapat jalur yang tidak signifikan maka akan diberlakukan trimming theory yaitu
dengan menghilangkan atau menghapus jalur yang tidak signifikan dari model. Dari hasil
struktur yang baru tersebut dilakukan perhitungan kembali masing – masing koefisien
jalurnya (path coefficient). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur, dapat diketahui
pengaruh langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) maupun pengaruh
totalnya (total effect).
Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan pengaruh langsung dan tidak
langsung berdasarkan pada hasil regresi pada lampiran, pengalaman kerja, motivasi, stres
kerja terhadap produktivitas sales melalui variabel perantara komunikasi serta menghitung
variabel sisa (residual variable), yaitu variabel lain selain variabel pengalaman kerja,
motivasi, stres kerja serta komunikasi yang juga mempengaruhi produktiivitas sales tetapi
tidak dimasukkan dalam penelitian.
Berdasarkan perhitungan koefisien jalur dapat diketahui bahwa pengaruh variabel
pengalaman kerja terhadap komunikasi sebesar 0,242. Yang kedua adalah pengaruh variabel
motivasi terhadap komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,392. Yang ketiga adalah pengaruh
variabel stres kerja terhadap komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,137. Selanjutnya untuk
pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produkitivitas mempunyai nilai sebesar 0,205.
Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas mempunyai nilai koefisien sebesar 0,260.
Selanjutnya, pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar
0,183 dan pengaruh variabel komunikasi terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar
0,312.
a. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE):
Pengujian pengaruh tidak langsung dilakukan dengan melihat hasil pengujian jalur-jalur
yang dilalui, jika semua jalur yang dilalui signifikan maka pengaruh tidak langsungnya
juga signifikan, dan jika terdapat minimal satu jalur yang tidak signifikan maka pengaruh
tidak langsungnya dikatakan tidak signifikan.
1) Pengaruh variabel pengalaman kerja (X1) terhadap produktivitas (Y) melalui
komunikasi(Z)
IEyzx1 = X1
Z
Y
Ieyzx1 = (0,242) (0,312)
= 0,075
2) Pengaruh variabel motivasi (X2) terhadap produktivitas (Y) melalui komunikasi (Z)
IEyzx2 = X2
Z
Y
IEyzx2 = (0,392) (0,312)
= 0,122
3) Pengaruh variabel stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) melalui komunikasi (Z)
IEyzx3 = X3
Z
Y
IEyzx3 = (0,137) (0,312)
= 0,042
169
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh tidak langsung dapat diketahui
bahwa pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi
mempunyai nilai sebesar 0,075. Yang kedua adalah pengaruh variabel motivasi terhadap
produktivitas melalui komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,122. Sedangkan pengaruh
variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi mempunyai nilai sebesar
0,042.
a. Pengaruh total (Total Effect atau TE).
1) Pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi
TEyzx1 : DEzx1 + IEyzx1 = 0,242+0,075= 0,317
2) Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas melalui komunikasi
Teyzx2 : Dezx2 + Ieyzx2 = 0,392+0,122= 0,514
3) Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi
Teyzx3 : Dezx3 + Ieyzx3 = 0,137+0,042= 0,179
4) Pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas
DEyx1 : X1 → Y = 0,205
5) Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas
DEyx2 : X2 → Y = 0,260
6) Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas
Deyx3 : X3 → Y = 0,183
7) Pengaruh variabel komunikasi terhadap produktivitas
DEyz : Z → Y = 0,312
Berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh total dapat diketahui bahwa
pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar 0,317.
Selanjutnya, pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas melalui komunikasi adalah
sebesar 0,514. Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi
sebesar 0,179. Pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas sebesar 0,205.
Kemudian pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas sebesar 0,260. Pengaruh
variabel stres kerja terhadap produktivitas adalah sebesar 0,183 dan pengaruh variabel
komunikasi terhadap produktivitas adalah sebesar 0,312.
Tabel 2 : Koefisien Jalur Pengaruh Tidak Langsung
Variabel
Variabel
Variabel
Koefisien
Independent
Intervening (Z)
Dependent
Standardize
(X)
Pengalaman
Komunikasi
Produktivitas
0,075
kerja (X1)
Produktivitas
Motivasi (X2) Komunikasi
0,122
Stress Kerja
Komunikasi
(X3)
Sumber: data primer diolah, 2011
170
Produktivitas
0,042
Keterangan
Siginifikan
Siginifikan
Siginifikan
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur seperti pada tabel 2 Koefisien Jalur
Pengaruh langsung dan tabel 4.28 Koefisien Jalur Pengaruh Tidak Langsung, maka model
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan (sistem persamaan simultan). Analisis
jalur dalam bentuk persamaan disajikan sebagai berikut:
Z =0,242X1 + 0,392X2 + 0,137X3
Y =0,205X1 + 0,260X2 + 0,183X3 + 0,312Z
4.7
Pembahasan
Dari analisis jalur (path analysis) diperoleh hasil bahwa pengaruh langsung
pengalaman kerja terhadap komunikasi pada sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,242 dengan angka signifikansi
dibawah α = 5% sebesar 0,035 hal ini mengartikan bahwa pengalaman kerja memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komunikasi. Berarti pengalaman kerja yang
dimilki sales, sudah terlihat dari cara berkomunikasi dengan calon pelanggan ataupun sesama
rekan kerja. Pengaruh langsung dari motivasi terhadap komunikasi pada sales dealer Motor di
kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,392
dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 mempunyai arti bahwa motivasi
juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi. Motivasi menjadi
pembentuk sikap, semangat kerja dalam berinteraksi dengan calon pelanggan ataupun orang
lainnya.
Pengaruh langsung dari stres kerja terhadap komunikasi sales dealer Motor di
kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,137
dengan angka signifikansi diatas α = 5% sebesar 0,217 maka stres kerja mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap komunikasi, stres kerja bukan di anggap sebagai pengganggu
dalam hal berkomunikasi, karena komunikasi bisa dilaksanakan kapan saja, dengan media apa
saja, dan dalam kondisi apapun seseorang masih bisa berinteraksi. Sedangkan, pengaruh
langsung dari pengalaman kerja terhadap produktivitas sales dealer Motor di kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,205 dengan angka
signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,034 maka pengalaman kerja mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap produktivitas karena sales berpengalaman akan mencari
ide-ide baru untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar
0,260 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 maka motivasi memiliki
pengaruh langsung dan hasilnya adalah positif serta signifikan, hal ini dikarenakan motivasi
merupakan faktor penting dalam produktivitas, tentunya motivasi menjadi potensi dalam diri
untuk ditonjolkan sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi untuk
meningkatkan target usaha dagang dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi. Variabel stres kerja terhadap produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar
0,183 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,049 dan komunikasi terhadap
produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar 0,312 dengan angka signifikansi dibawah α
= 5% sebesar 0,001 juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas sales.
Berarti bahwa stres kerja adalah suatu kondisi secara batin atau fisik yang sedang mengalami
tekanan yang membuat tidak nyaman sales dalam bekerja. Variabel komunikasi juga berperan
utama dalam peningkatan produktivitas,produktivitas akan meningkat apabila sales mampu
menggunakan komunikasi yang jelas dalam mempromosikan produk kepada pelanggan, dan
171
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
cara mempangaruhi pelanggan dengan menjalin interaksi yan g nyaman dan diterima oleh
calon pelanggan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh langsung maupun tidak
langsung, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja, motivasi, akan
berpengaruh terhadap komunikasi sales, serta stres kerja juga berpengaruh pula terhadap
produktivitas sales kecuali untuk variabel stres kerja yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap komunikasi.
4.7.1 Pengaruh Antara Pengalaman Kerja (X1) Terhadap Komunikasi (Z)
Pengalaman kerja merupakan suatu kemampuan yang tercipta dari proses adaptasi
yang dilakukan oleh suatu individu/karyawan dalam pelaksanakan kerjanya. Pengalaman
didapat dari masa kerja yang dilaksanakan serta jenis pekerjaan yang sering dilakukan
berulang-ulang dan membuat seorang karyawan akan memahami secara jelas dengan apa
yang mereka kerjakan, dengan demikian karyawan yang setidaknya memiliki pengalaman
dalam kerjanya tentunya akan meminimalisir kesalahan dari individu tersebut ataupun dapat
meningkatkan target usaha dagang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan
terhadap komunikasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,242 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar
0,035. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja mempunyai peran dalam cara
berkomunikasi seorang sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
dalam berinteraksi dengan konsumen untuk mencapai target usaha dagang. Berdasarkan hasil
analisis distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa dengan pengalaman kerja seorang
sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi akan lebih siap, lebih
terarah dalam berkomunikasi. Tujuan dari semuanya itu adalah untuk mencari pelanggan dan
mencari berbagai informasi dari mana saja.
4.7.2 Pengaruh Antara Motivasi (X2) Terhadap Komunikasi (Z)
Mengenai pengaruh motivasi bagi seorang sales di dealer Motor di kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi terhadap komunikasi mempunyai koefisien jalur sebesar
0,392 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 maka sangat mempengaruhi
bagi komunikasi sales dalam menyelesaikan tanggung jawabnya. Sales tentunya ingin
mencapai target yang ditentukan oleh usaha dagang ataupun melebihi target sebagai
penunjang untuk menjadi karyawan yang produktif. Berdasarkan dari analisis jalur secara
langsung, motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap komunikasi, ini berarti bahwa
sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi telah bekerja dengan
sebaik-baiknya. Hal ini terbukti dari sikap yang ditunjukkan dalam berkomunikasi didalam
usaha dagang ataupun dilapangan.
Hasil dari jawaban responden sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi memperlihatkan bahwa sales termotivasi dengan sikap yang ditunjukkan dengan
keberanian, tidak malu-malu untuk menjalin komunikasi dengan sesama karyawan sales
lainnya sebagai upaya untuk bertukar informasi mengenai calon pelanggan. Dilapangan, sales
dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, motivasi terbentuk dengan
kemauan sales yang berusaha untuk mencari calon pelanggan sebanyak mungkin. Jalinan
komunikasi dilapangan tentunya berbeda dengan didalam usaha dagang, selain hubungan
jalinan komunikasi diluar sangat luas, jalinan komunikasi juga harus terarah dan tepat sasaran.
172
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
Hal inilah yang menjadikan tantangan bagi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi dan dengan motivasi benar yang dimiliki oleh sales ini, semua
tantangan diluar kondisi kerja dapat diatasi melalui jalinan komunikasi dengan pihak-pihak
luar usaha dagang terutama calon pelanggan.
4.7.3 Pengaruh Antara Stres Kerja (X3) Terhadap Komunikasi (Z)
Berdasarkan hasil analisis semua jawaban kuisioner dari responden, stres kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap komunikasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,137 dengan angka signifikansi
diatas α = 5% sebesar 0,217,berarti tingkat stres kerja yang dialami oleh sales dealer Motor di
kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi tidak mempengaruhi bentuk komunikasi yang
diterapkan oleh sales dalam mencari atau berinteraksi dengan calon pelanggan. Beberapa
faktor yang menimbulkan gejala-gejala stres, tidak serta merta langsung merusak komunikasi
para sales seperti hubungan sesama rekan kerja, target usaha dagang, jangka waktu penjualan
yang telah ditentukan oleh usaha dagang, dan perkerjaan yang membosankan, karena sales
dapat menjalankan berkomunikasi tanpa melihat kondisi yang dialami ataupun bermasalah.
Hasil Analisis jalur secara langsung yang menyatakan bahwa stres tidak berpengaruh
signifikan terhadap komunikasi sales, membuktikan bahwa sales dapat bekerja dangan
professional dan memahami betul jenis pekerjaannya, karena hanya dengan menggunakan
komunikasi yang benar semua beban tanggungan pekerjaan dapat diselesaikan. Sales juga
menunjukkan komunikasi yang benar walaupun dalam kondisi yang tidak cukup baik akibat
stres kerja. Jadi, tingkat fokus atau konsentrasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi
Kabupaten Banyuwangi dalam menjalin interaksi atupun komunikasi dengan calon
pelanggan, sesama rekan kerja ataupun pimpinan sangat kuat.
4.7.4 Pengaruh Antara Pengalaman Kerja (X1) Terhadap Produktivitas (Y)
Berdasarkan analisis penelitian ini, pengalaman kerja dari sales sangat berperan dalam
pencapaian produktivitas berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,205 dengan angka signifikansi
dibawah α = 5% sebesar 0,034. Sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang bisa diselelsaikan, karena
sales memahami apa yang harus dikerjakan seperti pencarian calon pelanggan
(dimana,siapa,dan bagaimana). Hasil analisis jalur menyatakan bahwa pengalaman kerja sales
dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai efek positif
terhadap produktivitas yang dihasilkan oleh sales tersebut. Dengan demikian semua tugastugas sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam
memasarkan produk dan untuk mencapai target penjualan sesuai dengan ketentuan waktu
yang ditentukan oleh dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dapat
diselesaikan.
Para sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi telah
banyak melewati proses dalam setiap tugas pekerjaannya. Sales dengan masa kerja yang
mumpuni untuk menjadi karyawan yang berkualitas, keterampilan yang dimiliki seperti
halnya bakat-bakat, kreatifitas yang digunakan saat bekerja, pelatihan-pelatihan (training) dari
usaha dagang, maka secara tidak langsung akan timbul dengan sendirinya kemampuan dalam
membaca situasi pekerjaan serta kemampuan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan.
173
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
4.7.5 Pengaruh Antara Motivasi (X2) Terhadap Produktivitas (Y)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sales dealer Motor di kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai motivasi yang tinggi berdasarkan koefisien
jalur sebesar 0,260 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 yang
mempunyai arti bahwa motivasi mempunayi pengaruh secara langsung terhadap
produktivitas. Hal ini ditunjukan dari minat yang tinggi terhadap pekerjaannya. Sales lebih
condong dengan apa yang menjadi keinginannya dalam menjalankan pekerjaan. Tingginya
motivasi ini juga ditunjukkan dari sikap positif terhadap dealer Motor di kecamatan
Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Para sales merasa senang apabila pekerjaanya mencapai
target yang ditetapkan oleh dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang memberikan konstribusi terhadap
produktivitas sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan hasil jawaban responden,dengan adanya motivasi yang tinggi, maka sales
mempunyai minat yang tinggi dalam menjalankan rutinitas kerja sesuai dengan apa yang
menjadi tugas kerja sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
Adanya minat yang tinggi, sales bekerja dengan perasaan tenang, senang, dan nyaman. Ketiga
perasaan inilah yang mampu memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja sales dealer
Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan hasil dari analisis jalur,
bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap produktivitas sales.
4.7.6 Pengaruh Antara Stres Kerja (X.3) Terhadap Produktivitas (Y)
Berdasarkan hasil analisis jalur antar variabel, bahwa stres kerja berpengaruh
signifikan terhadap produktifitas sales, ini berarti semakin tinggi tingkat stres kerja sales
maka akan semakin menurun tingkat produktivitas sales dalam mencapai target penjualan
yang telah ditentukan berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,183 dengan angka signifikansi
dibawah α = 5% sebesar 0,049. Pengaruhnya dari segi produktivitas, produktivitas merupakan
satu dimensi yang mengandung arti efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja
yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu.
Jelas beberapa faktor merupakan penyabab gejala stres kerja. Faktor lain, sebagai seorang
sales,tugas di lapangan terkadang memberatkan, hal ini juga bisa menyebabkan konflik
dengan rekan kerja yang ada di dalam. Selain berbuntut pada produktivitas sales itu sendiri,
secara tidak langsung usaha dagang pun bisa mengalami penurunan tingkat penjualan. Untuk
itulah, kondisi antara atasan dengan bawahan khususnya dalam penelitian ini adalah sales
,harus ada interaksi komunikasi yang bagus tanpa harus membedakan sehingga dampak stres
kerja tidak meluas ke hal-hal yang lain.
4.7.7 Pengaruh Antara Komunikasi (Z) Terhadap Produktivitas (Y)
Hasil dari analisis jalur juga menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif
terhadap produktivitas berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,312 dengan angka signifikansi
dibawah α = 5% sebesar 0,001. Semua pencapaian target sales ini tidak lepas dari kemampuan
sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam menjalin
komunikasi saat mencari calon pelanggan atau saling tukar informasi dengan sales lainnya
bahkan dengan pimpinan. Komunikasi yang dilakukan oleh sales untuk mempengaruhi calon
pelanggan telah dilakukan dengan benar,sehingga terjalin hubungan yang baik dan rasa
senang yang menunjukkan sikap percaya kepada sales dari calon pelanggan. Suatu strategi
yang menguntungkan bagi dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi
174
Jurnal ISEI
Jember
Volume 3 Nomor 1, April 2013
dikarenakan produktivitas akan meningkat dengan kemampuan sales dalam berkomunikasi
dengan calon pelanggan dan dengan cara mempengaruhi sikap perilaku calon pelanggan
dalam memilih produk di dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi..
Berdasarkan distribusi jawaban responden, sales dealer Motor tersebut menguasai bagaimana
tata cara berkomunikasi dengan jelas dan informasi yang diberitakan dapat dipahami dan
dijelaskan dengan benar oleh para sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten
Banyuwangi.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada karyawan unit penjualan sales dealer Motor di
kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dan hasil analisis data tentang pengaruh X dan
Z terhadap Y, maka diperoleh kesimpulan bahwa :
a) Pengalaman kerja (X1) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komunikasi (Z).
b) Motivasi (X2) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komunikasi (Z).
c) Stres kerja (X3) secara langsung berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
komunikasi (Z).
d) Pengalaman kerja (X1) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas (Y).
e) Motivasi (X2) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas (Y).
f) Stres kerja (X3) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas (Y).
g) Komunikasi (Z) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas (Y).
Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran
yang perlu disampaikanadalah :
a) Untuk para sales Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, untuk
menjaga profesionalitas saat menjalankan pekerjaan, Hal ini sangat bermanfaat demi
kelancaran berkomunikasi yang baik agar tidak terjadi miss dalam berinteraksi
terutama dengan calon pelanggan. Selainitu, sales jangan hanya terpaku dengan targettarget yang diberikan oleh perusahaan tetapi lebih memotivasi diri sendiri untuk
mencari ide-ide atau merencanakan strategi dalam mencari calon pelanggan, sehingga,
disini akan tercipta kualitas dan kuantitas yang menguntungkan bagi sales dan
tentunya bagi dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
b) Untuk dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi agar lebih
meningkatkan peran komunikasi dalam meningkatkan produktivitas sales.Peran
komunikasi dapa tmempengaruhi berbagai aspek yang dipakai dalam peningkatan
jumlah calon pelanggan oleh sales.Untuk meningkatkan peran komunikasi, dealer
Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi harus mempunyai progam
pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan komunikasi bagi semua karyawan
unit penjualan sales.Selainitu, pemberian bonus merupakan faktor peningkatan
motivasi bagi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
175
Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
Daftar Pustaka
Davis, Keith. 1998. Perilaku Dalam Organisasi Jilid 2. Edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta
Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen, Angket Tes dan Skala Nilai Dengan
Basica. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasibuan S.P, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : PT.
Bumi Akasara
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Prespektif Teori Dan Praktek.
Malang. UPT Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang.
Martoyo, Susilo, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE Yogyakarta.
Moekijat. 2002. Dasar-DasarMotivasi. Bandung: Pioner Jaya
Moh As’ad, 1999, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta
Munandar, Ashar Sunyoto, 2001, Psikologi Indutri dan Organisasi, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP : Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima Terjemahan.
Jakarta: Erlangga.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BP STIE YKPN
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Siswanto, Bedjo. 1990. Manajemen Modern. Bandung:Sinar Baru.
Steers, M.Richard. 1980. Efektivitas OrganisasiKkaidah Tingkah Laku. Terjemahan Dra.
Magdalena Jamin. Jakarta: Ghalia.
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
176
Download