ISSN 2089-1482 VOLUME 3 NOMOR 1 April 2013 Analisis Resolusi Konflik Eksplorasi Tambang Emas Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Rafael Purtomo Somaji Kajian Manajemen Transportasi Pada Daerah Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Probolinggo) Noor Salim Identifikasi Faktor Penyebab dan Upaya Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Jember (Studi Kasus Kemiskinan Di Wilayah Utara Kabupaten Jember) Andri Purnomo Analisis Strtategi Fungsi Produksi Pada UKM Daun Agel Handicraft Di Bangkalan Wenny Istigfarini dan H.Setiyo Budiadi Pengaruh Ketahanan Sektor Basis Terhadap Inflasi Di Jawa Timur Sarwedi dan Nugroho Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Bahari Watu Ulo Sebagai Model Pengembangan Ekowisata Berbasis Community Based Tourism Kusuma Wulandari Pengaruh Etika Confucius, Kewirausahaan, Kemampuan Usaha Customer Satisfaction Dan Perceived Image Terhadap Kinerja Usaha R. Andi Sularso Alternatif Penentuan Kecamatan Pusat Pertumbuhan Di Sub Satuan Wilayah Pembangunan Di Kabupaten Sidoarjo Dhiah Fitrayati dan Sasongko Pembentukan Portfolio Optimal Reksadana Saham Blue Chip (LQ 45) Dengan Pendekatan Goal Programing Pada Kondisi Pasar Saham Berbeda Kamarul Imam Analisis Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kota Jember Nanik Istiyani Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Unit Penjualan Motor Di Kecamatan Rogojampi Kabuapten Banyuwangi Moch. Syaharudin Analisis Tingkat Kemandirian Daerah Kabupaten Jember Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah Fivien Muslihatinningsih IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA CABANG JEMBER Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Jember ISSN 2089-1482 Volume 3 Nomor 1, April 2013 Ketua Redaksi/Pedanggung Jawab Prof. Dr. H. Moh. Saleh, M.Sc Sekretaris Drs. H. Sonny Sumarsono, MM Editor Ahli Dr. Siti Komariyah, SE, M.Si Dr. Zainuri, SE, MSi Dr. Sumani, SE. Msi Drs. Hendrawan Santoso P, SE, MSi, Ak Alamat Redaksi Sekretariat/Redaksi: Fakultas Ekonomi Universitas Jember Jl Kalimantan Kampus No.37 Tegalboto Jember 68121 Telp. (0331) 337990- Fax (0331) 332150 E-mail : [email protected] Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jember (ISEI-Jember) diterbitkan oleh Alumni Fakultas Ekonomi yang berdomisili di Kabupaten Jember dan sekitarnya, sebagai media profesi ilmiah, penyebaran informasi dan forum pembahasan masalah-masalah Pembangunan Ekonomi. Terbit 2 (dua) kali setahun setiap bulan Oktober dan April. Penyunting ISEI Jember menerima tulisan yang belum pernah dimuat media lain berupa hasil penelitian, ulasan atas suatu permasalahan Ekonomi atau gagasan orisinil dengan substansi pokok terkait dengan upaya untuk memajukan pembangunan ekonomi serta kesehjateraan masyarakat. DAFTAR ISI Analisis Resolusi Konflik Eksplorasi Tambang Emas Di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi Rafael Purtomo Somaji 1 - 20 Kajian Manajemen Transportasi Pada Daerah Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Probolinggo) Noor Salim 21 - 40 Identifikasi Faktor Penyebab Dan Upaya Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Jember (Studi Kasus Kemiskinan Di Wilayah Utara Kabupaten Jember) Andri Purnomo 41 - 52 Analisis Strtategi Fungsi Produksi Pada Ukm Daun Agel Handicraft Di Bangkalan Wenny Istigfarini Dan Setiyo Budiadi 53 - 69 Pengaruh Ketahanan Sektor Basis Terhadap Inflasi Di Jawa Timur Sarwedi dan Nugroho 70 - 86 Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Bahari Watu Ulo Sebagai Model Pengembangan Ekowisata Berbasis Community Based Tourism Kusuma Wulandari 87 - 100 Pengaruh Etika Confucius, Kewirausahaan, Kemampuan Usaha Customer Satisfaction Dan Perceived Image Terhadap Kinerja Usaha R. Andi Sularso 101 – 109 Alternatif Penentuan Kecamatan Pusat Pertumbuhan Di Sub Satuan Wilayah Pembangunan Iii Kabupaten Sidoarjo Dhiah Fitrayati dan Sasongko 111 - 126 Pembentukan Portfolio Optimal Reksadana Saham Blue Chip (Lq45) Dengan Pendekatan Goal Programing Pada Kondisi Pasar Saham Berbeda Kamarul Imam, I Ktut Mawi Dwipayana dan Priyo Hutomo 127 - 144 Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kota Jember Nanik Istiyani 145 - 158 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Unit Penjualan Motor Di Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Moch. Syaharuddin 159 - 176 Analisis Tingkat Kemandirian Daerah Kabupaten Jember Sebelum Dan Sesudah Otonomi Daerah Fivien Muslihatinningsih 177 - 190 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN UNIT PENJUALAN MOTOR DI KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWNGI (ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE MOTOR SALES UNIT EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN DISTRICT DISTRICT ROGOJAMPI BANYUWNGI) Moch. Syaharuddin Staf Pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember Telp. 0331-337990/HP.081336980202 Abstract Trading business is a business that purchases the goods and trying to sell it at a price above the base price, in order to receive benefits. Different companies that offer this kind of services or sell goods that are not tangible. Trading business is a business that provides or offers tangible physical goods called merchandise. Work done by the trading business is to buy and sell merchandise without making amendments first. Activities that are most prominent in the trading business is the sales process is done without any intermediaries and indirect sales as sales of unit employees, which is the topic of this study. Populations and samples in this study were at RogojampiBanyuwangi sales totaling 80 people. This study used path analysis, because the analysis of the path, to know how to direct and indirect pathways are formed from the variables studied. By calculating the coefficient of the path can be seen that the direct effect of work experience on communications amounted to 0.242, while the effect of motivation on communication amounted to 0.392. Furthermore, the direct effect of work experience on productivity is equal to 0.205. while the direct effect of motivation on productivity is equal to 0.260. While the direct effect of job stress on productivity is equal to 0.183. For intermediate variables, namely communication, has a direct effect on productivity is equal to 0.312. Variable work experience also have an indirect effect on productivity through communication amounted to 0.075. For the indirect effect on productivity through motivation variable communication amounted to 0.122, while the indirect effect of work stress variables on productivity via communication is equal to 0.042. In addition, the total effect on the productivity variable work experience through communication amounted to 0.317. Total effect of motivational variables on productivity via communication amounted to 0.514, while the total effect of work stress variables on productivity via communication is equal to 0.179. Keywords: work experience, motivation, communication, job stress and performance 159 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan 1. Pendahuluan Pengalaman kerja, motivasi, dan stres kerja karyawan baik karyawan baru maupun lama merupakan bagian dari fokus perusahaan untuk mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme karyawan dalam pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan yang berlangsung dewasa ini. Ketiga hal tersebut berperan penting dalam tingkat komunikasi yang dijalin dengan konsumen atau pelanggan. Karyawan yang mempunyai pengalaman dan motivasi yang tinggi serta tingkat stres yang rendah, akan berusaha dengan sekuat tenaga, supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya dan akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja. (Moekijat, 2002:24) Pengalaman kerja adalah hasil penyerapan dari berbagai aktivitas indera kita, maka pengalaman kerja yang dimaksud disini dapat berupa kemahiran, serta keterampilan dalam menjalankan tanggung jawab atau pekerjaan. Pengalaman kerja bagi seorang karyawan unit penjualan (sales) mempunyai keunggulan tersendiri dalam pencapaian target usaha dagang ini. Karyawan unit penjualan (sales) yang berpengalaman akan lebih siap dalam menghadapi tantangan penyelesaian pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki, sikap, perilaku, serta mampu dalam membaca situasi dan kondisi saat berinteraksi dengan calon pelanggan/konsumen. Karyawan unit penjualan (sales) yang berpengalaman akan lebih berproduktif karena lama waktu atau masa kerja yang digeluti membuat lebih paham dengan bidangnya . Mengenai pengaruh dari motivasi, motivasi merupakan gaya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang dalam bekerja agar efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan dan juga motivasi dapat mempengaruhi dalam melakukan sesuatu yang diinginkan atau melaksanakan tugas sesuai aturannya. Karyawan unit penjualan (sales) akan tepacu dalam meningkatkan produktivitas kerjanya apabila mempunyai motivasi yang benar. Motivasi dalam hal ini seperti sikap positif yang ditunjukkan saat bekerja, bertujuan untuk mencapai kesuksesan dalam karirnya. Dengan motivasi, karyawan unit penjualan (sales) akan menciptakan sikap yang mengarah pada pertumbuhan, tanggung jawab, dan prestasi. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi, menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi karyawan unit penjualan (sales) didalam dan diluar perusahaan. Tekanan yang timbul dan berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering dialami oleh karyawan unit penjualan (sales) dalam lingkungan perusahaan adalah stres. Stres merupakan hasil reaksi emosi dan fisik akibat kegagalan individu beradaptasi pada lingkungan. Stres sering dialami oleh karyawan unit penjualan (sales) karena belum selesainya pekerjaan yang menjadi tuntutan target perusahaan dengan adanya batasan waktu tertentu. Komunikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Komunikasi yang efektif penting bagi seorang karyawan unit penjualan (sales) dalam menyediakan saluran umum untuk proses manajemen khususnya dalam memasarkan sebuah produk. Karyawan unit penjualan (sales) dapat mengembangkan rencana lewat komunikasi dengan karyawan lain atau pimpinan dan melaksanakan rencana tersebut untuk mendistribusikan wewenang dan desain pekerjaan sebagai seorang karyawan unit penjualan (sales). Karyawan unit penjualan (sales) sering mempunyai masalah saat berkomunikasi dengan calon pelanggan/konsumen, padahal komunikasi adalah faktor penentu bagi seorang karyawan unit penjualan (sales) untuk meningkatkan produktivitas serta 160 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 merealisasikan tujuan perusahaan. Proses penjualan identik dengan peran komunikasi yang digunakan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang dibentuk sebelumnya. Pemaparan mengenai pengalaman kerja, motivasi, dan stres kerja berpotensi mempengaruhi komunikasi seorang karyawan yang akan berujung terhadap produktivitas. Hal inilah yang menarik untuk dikaji sejauh mana variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi produktivitas pada karyawan unit penjualan (sales) dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. 2. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: a) pengaruh pengalaman kerja terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales). b) pengaruh motivasi terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales). c) pengaruh stres kerja terhadap komunikasi karyawan unit penjualan (sales). d) pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales). e) pengaruh motivasi terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales). f) pengaruh stres kerja terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales). g) pengaruh komunikasi terhadap produktivitas karyawan unit penjualan (sales). 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dan menguji keterkaitan antara beberapa variabel melalui pengujian hipotesis atau penelitian penjelasan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 di kecamatan Rogojampi Banyuwangi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan unit penjualan (sales) Motor di pertokoan motor kecamatan Rogojampi Banyuwangi. Jumlah sales Motor di kecamatan Rogojampi Banyuwangi berjumlah 480 orang maka sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 80 orang yang dianggap mewakili dengan metode proporsional sampling. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Variabel Independen atau Variabel Bebas (X), yaitu variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini diberi notasi X, yaitu pengalaman kerja (X1), motivasi (X2) dan stres kerja (X3). b) Variabel Intervening atau Variabel Perantara (Z), yaitu variabel perantara yang secara konkrit pengaruhnya tidak tampak tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti. Variabel intervening diberi notasi Z, yaitu komunikasi. c) Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang bergantung pada variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini diberi notasi Y, yaitu produktivitas karyawan. Metode Analisis Data menggunakan Uji Validitias, Uji Reliabilitas dan Analisis Jalur (Path Analysis). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Oleh sebab itu, uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Sedangkan Uji reliabilitas merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur 161 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan gejala yang sama, karena setiap alat pengukur harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2002: 86). Analisis jalur merupakan bagian dari analisis regresi yang digunakan untuk manganalisis hubungan kausal antar variabel dimana variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel tergantung, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui satu atau lebih perantara (Sarwono,2006:147). Manfaat Path Analysis adalah perluasan dari persamaan regresi sederhana atau berganda yang diperlukan pada jalur hubungan (network) variabelvariabel yang melibatkan lebih dari satu persamaan. Uji Asumsi Klasik menggunakan Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji t. Uji multikolinearitas merupakan pengujian dari asumsi yang berkaitan bahwa antara variabel-variabel bebas (independen) dalam suatu model tidak saling berkorelasi satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel bebas (independen) dengan variabel bebas (independen) yang lain. (Nugroho, 2005 : 58). Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam regresi, variabel dependent, variabel independent, dan atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2004:212). Uji heterokedastisitas berati varians dalam model tidak sama, sehingga estimator yang diperoleh tidak efisien. Hal tersebut disebabkan varians yang tidak minimum. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengunakan uji Glasjer (Glasjer Test) atau uji park (park test). Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk mendektesi adanya heterokedastisitas adalah uji glasjer. Dalam rangka menguji taraf signifikansi dari hipotesis-hipotesis yang telah ditetapkan, maka penelitian ini menggunakan uji t pada α = 0,05 atau p < 0,05 sebagai taraf signifikansi dari pengaruh langsung variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. 4. Hasil Analisis Dan Pembahasan 4.1 Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja (X.1) dengan 7 item pernyataan yaitu pernyataan 1 pendidikan, kursus, dan pelatihan kerja sebelumnya mempengaruhi kinerja saya saat ini mempunyai tingkat valid sebesar 0,833. Pernyataan 2 yaitu kemampuan dan keinginan yang saya miliki dapat menyelesaikan tugas dari perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,744. Pernyataan 3 yaitu wewenang dan tugas yang diberikan oleh perusahaan, menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya mempunyai tingkat valid 0,720. Pernyataan 4 yaitu dengan menyusun rencana dan melihat resiko yang akan ditemui, pekerjaan akan cepat diselesaikan mempunyai tingkat valid 0,726. Pernyataan 5 yaitu tehnik yang saya gunakan mempengaruhi penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu dan teratur mempunyai tingkat valid 0,610. Pernyataan 6 yaitu masa waktu atau lama kerja membuat saya lebih memahami semua pekerjaan yang diberikan perusahaan mempunyai tingkat valid 0,582. Yang terakhir pernyataan 7 yaitu saya harus mempunyai banyak informasi, untuk menyelesaikan pekerjaan saya mempunyai tingkat valid 0,754. 162 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 Kedua, variabel motivasi (X.2) dengan 10 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya harus melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai tujuan perusahaan mempunyai tingkat valid 0,779. Pernyataan 2 yaitu untuk mencapai kesuksesan karir pekerjaan, saya harus kreatif dan bekerja keras mempunyai tingkat valid sebesar 0,763. Pernyataan 3 yaitu dengan usaha keras dan keterampilan, saya bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,728. Pernyataan 4 yaitu saya harus menguasai beberapa bidang pekerjaan untuk menjadikan saya orang yang dikenal di lingkungan perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,768. Pernyataan 5 yaitu saya harus berani melakukan pekerjaan yang sukar untuk mencapai hasil yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,740. Pernyataan 6 saya hanya melakukan pekerjaan untuk menjadi lebih baik dari orang lain mempunyai tingkat valid sebesar 0,724. Pernyataan 7 yaitu saya selalu melakukan pekerjaan untuk menjadi lebih baik dari orang lain mempunyai tingkat valid sebesar 0,801. Pernyataan 8 yaitu saya harus menjadi seorang yang pekerja keras mempunyai tingkat valid sebesar 0,761. Pernyataan 9 yaitu saya harus bekerja keras untuk mencapai tujuan saya di masa mendatang mempunyai tingkat valid sebesar 0,755. Pernyataan 10 yaitu saya harus berusaha untuk menjadi lebih disiplin, rajin, ulet, dan semangat mempunyai tingkat valid sebesar 0,712. Ktiga, variabel stres kerja (X.3) dengan 6 item pernyataan yaitu pernyataan 1 didalam lingkungan pekerjaan, saya mengindari hubungan yang kurang harmonis antar sesama rekan kerja dan dengan atasan mempunyai tingkat valid sebesar 0,776. Pernyataan 2 yaitu target organisasi dan tuntutan tugas yang tinggi tidak terlalu memberatkan saya mempunyai tingkat valid sebesar 0,863. Pernyataan 3 yaitu target waktu yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,750. Pernyataan 4 yaitu pekerjaan dan tugas tidak terasa membosankan bagi saya mempunyai tingkat valid sebesar 0,808. Pernyataan 5 yaitu lingkungan dan rekan kerja membuat nyaman dalam pelaksanakan pekerjaan mempunyai 0,743. Pernyataan 6 yaitu atasan dapat membimbing saya agar dapat bekerja lebih baik mempunyai tingkat valid sebesar 0,776. Selanjutnya, vaiabel komunikasi (Z) dengan 5 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya harus menjelaskan dengan benar kepada pelanggan/konsumen dalam mempromosikan produk sehingga pelanggan/konsumen memahami penjelasan saya mempunyai tingkat valid sebesar 0,771. Pernyataan 2 yaitu saat berkomunikasi dengan pelanggan/konsumen harus terjalin hubungan yang baik dan timbul rasa senang mempunyai tingkat valid 0,786. Pernyataan 3 yaitu saya harus mampu mempengaruhi pelanggan/konsumen untuk membeli produk yang saya promosikan mempunyai tingkat valid sebesar 0,855. Pernyataan 4 yaitu saya harus mampu menjalin sebuah komunikasi yang kondusif apabila pelanggan/konsumen kurang tanggap/perhatian mempunyai tingkat valid sebesar 0,825. Pernyataan 5 yaitu saya tidak hanya berkomunikasi dengan pelanggan/konsumen saja, tetapi pada pimpinan dan seluruh karyawan untuk menambah informasi yang lebih banyak mempunyai tingkat valid sebesar 0,725. Variabel produktivitas (Y) dengan 2 item pernyataan yaitu pernyataan 1 saya harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,871. Pernyataan 2 yaitu hasil kerja yang saya capai sudah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan mempunyai tingkat valid sebesar 0,853. dinyatakan valid. Kriteria ketentuan validitas apabila setiap item dinyatakan valid, berdasarkan r > 0,30. 163 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan b. Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas butir-butir pertanyaan dari kuesioner dengan rumus standar item alpha. Setelah diperoleh nilai alpha, selanjutnya membandingkan nilai tersebut dengan angka kritis yang telah ditentukan pada pengujian ini uji reliabiilitas menggunakan software SPSS for windows dengan pendekatan statistik Cronbach Alpha. Karena jumlah butir pernyataan untuk masing-masing variabel kurang dari sepuluh item, maka suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai α setiap variabel > dari nilai kritis reliabilitas. Variabel pengalaman kerja (X1) 0,837 >0,60, variabel motivasi (X2) 0,916 > 0,60, variabel stres kerja (X.3) 0,876 > 0,60, variabel komunikasi (Z) 0,851 > 0,60 dan variabel produktivitas (Y) 0,654 > 0,60. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner dapat dipercaya sebab hasil pengukuran relatif konsisten meskipun pernyataan tersebut diberikan dua kali atau lebih pada responden yang berbeda sehingga kuesioner ini bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya. 4.2 Analisis Jalur Hasil pengujian koefisien jalur (Path Coefficient) pengaruh langsung disajikan pada tabel 1 Koefisien Jalur Pengaruh Langsung berikut ini: Tabel 1: Koefisien Jalur Pengaruh Langsung Variabel Koefisien Variabel Dependent Independent Standardize (Y) (X) (β) Pengalaman Kerja Komunikasi (Z) 0,242 (X.1) Motivasi (X.2) Komunikasi (Z) 0,392 Stress kerja (X.3) Komunikasi (Z) 0,137 Pengalaman Kerja (X.1) Produktivitas (Y) 0,205 Motivasi (X.2) Produktivitas (Y) 0,260 Stress kerja (X.3) Produktivitas (Y) 0,183 Komunikasi (Z) Produktivitas (Y) 0,312 Sumber : data primer diolah, 2011 p-value (signifikan) Keterangan 0,035 Signifikan 0,002 0,217 Signifikan Tidak Signifikan 0,034 0,017 0,049 0,001 Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Berdasarkan table 1 menunjukkan bahwa koefisien jalur pengaruh langsung sebagai berikut: a) Pengalaman kerja (X.1) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,242 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,035 maka, hal ini mempunyai arti bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara langsung terhadap komunikasi. b) Motivasi (X.2) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,392 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 maka, hal ini mempunyai arti bahwa motivasi berpengaruh secara langsung terhadap komunikasi. 164 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 c) Stres kerja (X.3) terhadap komunikasi (Z) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,137 dengan angka signifikansi diatas α = 5% sebesar 0,217 maka, hal ini mempunyai arti bahwa stres kerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap komunikasi. d) Pengalaman kerja (X.1) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,205 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,034 maka, hal ini mempunyai arti bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas. e) Motivasi (X.2) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,260 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 maka, hal ini mempunyai arti bahwa motivasi berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas. f) Stres kerja (X.3) terhadap produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,183 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,049 maka, hal ini mempunyai arti bahwa stres kerja berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas. g) Komunikasi (Z) terhadap Produktivitas (Y) mempunyai koefisien jalur sebesar 0,312 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,001 maka, hal ini mempunyai arti bahwa komunikasi berpengaruh secara langsung terhadap produktivitas. Bentuk diagram path hasil pengujian jalur disajikan pada gambar 4.1 dibawah ini: Pengalaman kerja (X1) βYX1=0,205 (0,034) βZX1=0,242 (0,035) Motivasi (X2) βZX3=0,137 (0,217) Stres kerja (X3) . Komunikasi (Z) βZX2=0,392 (0,002) βYZ=0,312 (0,001) Produktivitas(Y) βYX2=0,260 (0,017) . βYX3=0,183 (0,049) Sumber : data primer diolah, 2011 Gambar 1 Model Analisis Jalur, Koefisien Jalur dan Signifikansi Keterangan : = jalur signifikan = jalur tidak signifikan 165 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan 4.3 Pengujian Validitas Model Koefisien Determinasi Total (R2m) Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan menggunakan rumus : R2 m = 1- (Pe1)2 (Pe2)2 Pei = (1 – R2i) R2 m = koefisien determinasi = interpretasi terhadap R2m sama dengan interpretasi koefisien determinasi (R2) pada analisis regresi. Dengan demikian : R2 m = 1 – (Pe1)2 (Pe2)2 = 1 – (1 – 0,453)2 (1 – 0,637)2 = 1- 0,299 – 0,131 = 0,569 Artinya keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model tersebut adalah sebesar 56,9%, sedangkan 43% dijelaskan oleh variabel lain yang belum terdapat didalam model dan error. 4.4 Trimming Theory Berdasarkan trimming theory jalur yang tidak signifikan dihilangkan. Maka jalur yang tampak adalah sebagai berikut: Pengalaman kerja (X1) . βZX1=0,242 (0,035) . Motivasi(X2) βZX2=0,392 (0,002) Stres kerja (X3) . . βYX3=0,183 βYX1=0,205 (0,034) Komunikasi (Z) βYZ=0,312 (0,001) βYX2=0,260 (0,017) (0,049) Sumber : data primer diolah, 2011 Gambar 2 Model Analisis Jalur Berdasarkan Trimming Theory 166 Produktivitas (Y) Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 4.5 Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah pengujian dari asumsi yang terkait bahwa variabel bebas pada suatu model tidak saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui gejala adanya multikolinieritas dalam model regresi linier berganda dapat dilakukan dengan melihat VIF, multikolinieritas dianggap terjadi bila VIF>5. Hasil dari kedua tabel diatas menunjukkan bahwa model regresi untuk jalur pertama dan kedua mempunyai nilai VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk jalur 1 dan jalur dua tidak terjadi gejala multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi Kriteria menyebutkan suatu model regresi dikatakan bebas autokolerasi jika nilai Durbin Watson diantara -2 sampai +2. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa model regresi tersebut tidak terjadi autokolerasi. Kriteria menyebutkan suatu model regresi dikatakan bebas autokolerasi jika nilai Durbin Watson lebih diantara -2 sampai +2. Dengan demikian kesimpulannya adalah model regresi tersebut tidak terjadi autokolerasi. c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Untuk mengetahui bentuk distribusi data dapat menggunakan grafik PP Plot ( probability plot). Pada grafik PP Plot suatu data akan berdistribusi normal dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Hasil uji persamaan normalitas jalur pertama Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Zscore: Y Rata-rata 1.0 Expected Cum Prob 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob Sumber: data primer diolah, 2011 Gambar 3 Uji Asumsi Normalitas Jalur Pertama 167 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Hasil uji persamaan normalitas jalur kedua Sumber: data primer diolah, 2011 Gambar 4 Uji Asumsi Normalitas Jalur Kedua Pengujian normalitas berdasarkan gambar 3 Uji Asumsi Normalitas Jalur Pertama sampai gambar 4 Uji Asumsi Normalitas Jalur Kedua dapat diketahui pada jalur pertama dan kedua data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga pada model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. d. Uji heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, pengujiannya dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan absolut residual dengan variabel bebasnya. Apabila diketahui nilai uji secara parsial menunjukkan angka lebih besar dari 5 %, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Uji Heteroskedastisitas Untuk Jalur Pertama sampai 4.27 Uji Heteroskedastisitas Untuk Jalur Kedua menunujukkan bahwa model regresi untuk jalur pertama dan kedua mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk jalur 1 dan jalur dua tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. 4.6 Perhitungan Jalur Bagian ini menjelaskan tentang perhitungan perbandingan pengaruh langsung pengalaman kerja (X1), motivasi(X2), stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) dan pengaruh pengalaman kerja (X1), motivasi (X2), stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) melalui variabel intervening komunikasi (Z). Sebelum menguji ada tidaknya pengaruh langsung 168 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 maupun tidak langsung tersebut, masing – masing jalur diuji signifikansinya terlebih dahulu. Apabila terdapat jalur yang tidak signifikan maka akan diberlakukan trimming theory yaitu dengan menghilangkan atau menghapus jalur yang tidak signifikan dari model. Dari hasil struktur yang baru tersebut dilakukan perhitungan kembali masing – masing koefisien jalurnya (path coefficient). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur, dapat diketahui pengaruh langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) maupun pengaruh totalnya (total effect). Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung berdasarkan pada hasil regresi pada lampiran, pengalaman kerja, motivasi, stres kerja terhadap produktivitas sales melalui variabel perantara komunikasi serta menghitung variabel sisa (residual variable), yaitu variabel lain selain variabel pengalaman kerja, motivasi, stres kerja serta komunikasi yang juga mempengaruhi produktiivitas sales tetapi tidak dimasukkan dalam penelitian. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur dapat diketahui bahwa pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap komunikasi sebesar 0,242. Yang kedua adalah pengaruh variabel motivasi terhadap komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,392. Yang ketiga adalah pengaruh variabel stres kerja terhadap komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,137. Selanjutnya untuk pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produkitivitas mempunyai nilai sebesar 0,205. Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas mempunyai nilai koefisien sebesar 0,260. Selanjutnya, pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar 0,183 dan pengaruh variabel komunikasi terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar 0,312. a. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE): Pengujian pengaruh tidak langsung dilakukan dengan melihat hasil pengujian jalur-jalur yang dilalui, jika semua jalur yang dilalui signifikan maka pengaruh tidak langsungnya juga signifikan, dan jika terdapat minimal satu jalur yang tidak signifikan maka pengaruh tidak langsungnya dikatakan tidak signifikan. 1) Pengaruh variabel pengalaman kerja (X1) terhadap produktivitas (Y) melalui komunikasi(Z) IEyzx1 = X1 Z Y Ieyzx1 = (0,242) (0,312) = 0,075 2) Pengaruh variabel motivasi (X2) terhadap produktivitas (Y) melalui komunikasi (Z) IEyzx2 = X2 Z Y IEyzx2 = (0,392) (0,312) = 0,122 3) Pengaruh variabel stres kerja (X3) terhadap produktivitas (Y) melalui komunikasi (Z) IEyzx3 = X3 Z Y IEyzx3 = (0,137) (0,312) = 0,042 169 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh tidak langsung dapat diketahui bahwa pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,075. Yang kedua adalah pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas melalui komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,122. Sedangkan pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi mempunyai nilai sebesar 0,042. a. Pengaruh total (Total Effect atau TE). 1) Pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi TEyzx1 : DEzx1 + IEyzx1 = 0,242+0,075= 0,317 2) Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas melalui komunikasi Teyzx2 : Dezx2 + Ieyzx2 = 0,392+0,122= 0,514 3) Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi Teyzx3 : Dezx3 + Ieyzx3 = 0,137+0,042= 0,179 4) Pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas DEyx1 : X1 → Y = 0,205 5) Pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas DEyx2 : X2 → Y = 0,260 6) Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas Deyx3 : X3 → Y = 0,183 7) Pengaruh variabel komunikasi terhadap produktivitas DEyz : Z → Y = 0,312 Berdasarkan perhitungan koefisien jalur pengaruh total dapat diketahui bahwa pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas mempunyai nilai sebesar 0,317. Selanjutnya, pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas melalui komunikasi adalah sebesar 0,514. Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas melalui komunikasi sebesar 0,179. Pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas sebesar 0,205. Kemudian pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas sebesar 0,260. Pengaruh variabel stres kerja terhadap produktivitas adalah sebesar 0,183 dan pengaruh variabel komunikasi terhadap produktivitas adalah sebesar 0,312. Tabel 2 : Koefisien Jalur Pengaruh Tidak Langsung Variabel Variabel Variabel Koefisien Independent Intervening (Z) Dependent Standardize (X) Pengalaman Komunikasi Produktivitas 0,075 kerja (X1) Produktivitas Motivasi (X2) Komunikasi 0,122 Stress Kerja Komunikasi (X3) Sumber: data primer diolah, 2011 170 Produktivitas 0,042 Keterangan Siginifikan Siginifikan Siginifikan Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur seperti pada tabel 2 Koefisien Jalur Pengaruh langsung dan tabel 4.28 Koefisien Jalur Pengaruh Tidak Langsung, maka model tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan (sistem persamaan simultan). Analisis jalur dalam bentuk persamaan disajikan sebagai berikut: Z =0,242X1 + 0,392X2 + 0,137X3 Y =0,205X1 + 0,260X2 + 0,183X3 + 0,312Z 4.7 Pembahasan Dari analisis jalur (path analysis) diperoleh hasil bahwa pengaruh langsung pengalaman kerja terhadap komunikasi pada sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,242 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,035 hal ini mengartikan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap komunikasi. Berarti pengalaman kerja yang dimilki sales, sudah terlihat dari cara berkomunikasi dengan calon pelanggan ataupun sesama rekan kerja. Pengaruh langsung dari motivasi terhadap komunikasi pada sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,392 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 mempunyai arti bahwa motivasi juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi. Motivasi menjadi pembentuk sikap, semangat kerja dalam berinteraksi dengan calon pelanggan ataupun orang lainnya. Pengaruh langsung dari stres kerja terhadap komunikasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,137 dengan angka signifikansi diatas α = 5% sebesar 0,217 maka stres kerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap komunikasi, stres kerja bukan di anggap sebagai pengganggu dalam hal berkomunikasi, karena komunikasi bisa dilaksanakan kapan saja, dengan media apa saja, dan dalam kondisi apapun seseorang masih bisa berinteraksi. Sedangkan, pengaruh langsung dari pengalaman kerja terhadap produktivitas sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,205 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,034 maka pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas karena sales berpengalaman akan mencari ide-ide baru untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Pengaruh dari motivasi terhadap produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar 0,260 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 maka motivasi memiliki pengaruh langsung dan hasilnya adalah positif serta signifikan, hal ini dikarenakan motivasi merupakan faktor penting dalam produktivitas, tentunya motivasi menjadi potensi dalam diri untuk ditonjolkan sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan target usaha dagang dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Variabel stres kerja terhadap produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar 0,183 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,049 dan komunikasi terhadap produktivitas mempunyai koefisien jalur sebesar 0,312 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,001 juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas sales. Berarti bahwa stres kerja adalah suatu kondisi secara batin atau fisik yang sedang mengalami tekanan yang membuat tidak nyaman sales dalam bekerja. Variabel komunikasi juga berperan utama dalam peningkatan produktivitas,produktivitas akan meningkat apabila sales mampu menggunakan komunikasi yang jelas dalam mempromosikan produk kepada pelanggan, dan 171 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan cara mempangaruhi pelanggan dengan menjalin interaksi yan g nyaman dan diterima oleh calon pelanggan. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh langsung maupun tidak langsung, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja, motivasi, akan berpengaruh terhadap komunikasi sales, serta stres kerja juga berpengaruh pula terhadap produktivitas sales kecuali untuk variabel stres kerja yang tidak berpengaruh signifikan terhadap komunikasi. 4.7.1 Pengaruh Antara Pengalaman Kerja (X1) Terhadap Komunikasi (Z) Pengalaman kerja merupakan suatu kemampuan yang tercipta dari proses adaptasi yang dilakukan oleh suatu individu/karyawan dalam pelaksanakan kerjanya. Pengalaman didapat dari masa kerja yang dilaksanakan serta jenis pekerjaan yang sering dilakukan berulang-ulang dan membuat seorang karyawan akan memahami secara jelas dengan apa yang mereka kerjakan, dengan demikian karyawan yang setidaknya memiliki pengalaman dalam kerjanya tentunya akan meminimalisir kesalahan dari individu tersebut ataupun dapat meningkatkan target usaha dagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap komunikasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,242 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,035. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja mempunyai peran dalam cara berkomunikasi seorang sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam berinteraksi dengan konsumen untuk mencapai target usaha dagang. Berdasarkan hasil analisis distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa dengan pengalaman kerja seorang sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi akan lebih siap, lebih terarah dalam berkomunikasi. Tujuan dari semuanya itu adalah untuk mencari pelanggan dan mencari berbagai informasi dari mana saja. 4.7.2 Pengaruh Antara Motivasi (X2) Terhadap Komunikasi (Z) Mengenai pengaruh motivasi bagi seorang sales di dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi terhadap komunikasi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,392 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,002 maka sangat mempengaruhi bagi komunikasi sales dalam menyelesaikan tanggung jawabnya. Sales tentunya ingin mencapai target yang ditentukan oleh usaha dagang ataupun melebihi target sebagai penunjang untuk menjadi karyawan yang produktif. Berdasarkan dari analisis jalur secara langsung, motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap komunikasi, ini berarti bahwa sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi telah bekerja dengan sebaik-baiknya. Hal ini terbukti dari sikap yang ditunjukkan dalam berkomunikasi didalam usaha dagang ataupun dilapangan. Hasil dari jawaban responden sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi memperlihatkan bahwa sales termotivasi dengan sikap yang ditunjukkan dengan keberanian, tidak malu-malu untuk menjalin komunikasi dengan sesama karyawan sales lainnya sebagai upaya untuk bertukar informasi mengenai calon pelanggan. Dilapangan, sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, motivasi terbentuk dengan kemauan sales yang berusaha untuk mencari calon pelanggan sebanyak mungkin. Jalinan komunikasi dilapangan tentunya berbeda dengan didalam usaha dagang, selain hubungan jalinan komunikasi diluar sangat luas, jalinan komunikasi juga harus terarah dan tepat sasaran. 172 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 Hal inilah yang menjadikan tantangan bagi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dan dengan motivasi benar yang dimiliki oleh sales ini, semua tantangan diluar kondisi kerja dapat diatasi melalui jalinan komunikasi dengan pihak-pihak luar usaha dagang terutama calon pelanggan. 4.7.3 Pengaruh Antara Stres Kerja (X3) Terhadap Komunikasi (Z) Berdasarkan hasil analisis semua jawaban kuisioner dari responden, stres kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap komunikasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,137 dengan angka signifikansi diatas α = 5% sebesar 0,217,berarti tingkat stres kerja yang dialami oleh sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi tidak mempengaruhi bentuk komunikasi yang diterapkan oleh sales dalam mencari atau berinteraksi dengan calon pelanggan. Beberapa faktor yang menimbulkan gejala-gejala stres, tidak serta merta langsung merusak komunikasi para sales seperti hubungan sesama rekan kerja, target usaha dagang, jangka waktu penjualan yang telah ditentukan oleh usaha dagang, dan perkerjaan yang membosankan, karena sales dapat menjalankan berkomunikasi tanpa melihat kondisi yang dialami ataupun bermasalah. Hasil Analisis jalur secara langsung yang menyatakan bahwa stres tidak berpengaruh signifikan terhadap komunikasi sales, membuktikan bahwa sales dapat bekerja dangan professional dan memahami betul jenis pekerjaannya, karena hanya dengan menggunakan komunikasi yang benar semua beban tanggungan pekerjaan dapat diselesaikan. Sales juga menunjukkan komunikasi yang benar walaupun dalam kondisi yang tidak cukup baik akibat stres kerja. Jadi, tingkat fokus atau konsentrasi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam menjalin interaksi atupun komunikasi dengan calon pelanggan, sesama rekan kerja ataupun pimpinan sangat kuat. 4.7.4 Pengaruh Antara Pengalaman Kerja (X1) Terhadap Produktivitas (Y) Berdasarkan analisis penelitian ini, pengalaman kerja dari sales sangat berperan dalam pencapaian produktivitas berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,205 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,034. Sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang bisa diselelsaikan, karena sales memahami apa yang harus dikerjakan seperti pencarian calon pelanggan (dimana,siapa,dan bagaimana). Hasil analisis jalur menyatakan bahwa pengalaman kerja sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai efek positif terhadap produktivitas yang dihasilkan oleh sales tersebut. Dengan demikian semua tugastugas sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam memasarkan produk dan untuk mencapai target penjualan sesuai dengan ketentuan waktu yang ditentukan oleh dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dapat diselesaikan. Para sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi telah banyak melewati proses dalam setiap tugas pekerjaannya. Sales dengan masa kerja yang mumpuni untuk menjadi karyawan yang berkualitas, keterampilan yang dimiliki seperti halnya bakat-bakat, kreatifitas yang digunakan saat bekerja, pelatihan-pelatihan (training) dari usaha dagang, maka secara tidak langsung akan timbul dengan sendirinya kemampuan dalam membaca situasi pekerjaan serta kemampuan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. 173 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan 4.7.5 Pengaruh Antara Motivasi (X2) Terhadap Produktivitas (Y) Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mempunyai motivasi yang tinggi berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,260 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,017 yang mempunyai arti bahwa motivasi mempunayi pengaruh secara langsung terhadap produktivitas. Hal ini ditunjukan dari minat yang tinggi terhadap pekerjaannya. Sales lebih condong dengan apa yang menjadi keinginannya dalam menjalankan pekerjaan. Tingginya motivasi ini juga ditunjukkan dari sikap positif terhadap dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Para sales merasa senang apabila pekerjaanya mencapai target yang ditetapkan oleh dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang memberikan konstribusi terhadap produktivitas sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan hasil jawaban responden,dengan adanya motivasi yang tinggi, maka sales mempunyai minat yang tinggi dalam menjalankan rutinitas kerja sesuai dengan apa yang menjadi tugas kerja sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Adanya minat yang tinggi, sales bekerja dengan perasaan tenang, senang, dan nyaman. Ketiga perasaan inilah yang mampu memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan hasil dari analisis jalur, bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap produktivitas sales. 4.7.6 Pengaruh Antara Stres Kerja (X.3) Terhadap Produktivitas (Y) Berdasarkan hasil analisis jalur antar variabel, bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas sales, ini berarti semakin tinggi tingkat stres kerja sales maka akan semakin menurun tingkat produktivitas sales dalam mencapai target penjualan yang telah ditentukan berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,183 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,049. Pengaruhnya dari segi produktivitas, produktivitas merupakan satu dimensi yang mengandung arti efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Jelas beberapa faktor merupakan penyabab gejala stres kerja. Faktor lain, sebagai seorang sales,tugas di lapangan terkadang memberatkan, hal ini juga bisa menyebabkan konflik dengan rekan kerja yang ada di dalam. Selain berbuntut pada produktivitas sales itu sendiri, secara tidak langsung usaha dagang pun bisa mengalami penurunan tingkat penjualan. Untuk itulah, kondisi antara atasan dengan bawahan khususnya dalam penelitian ini adalah sales ,harus ada interaksi komunikasi yang bagus tanpa harus membedakan sehingga dampak stres kerja tidak meluas ke hal-hal yang lain. 4.7.7 Pengaruh Antara Komunikasi (Z) Terhadap Produktivitas (Y) Hasil dari analisis jalur juga menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh positif terhadap produktivitas berdasarkan koefisien jalur sebesar 0,312 dengan angka signifikansi dibawah α = 5% sebesar 0,001. Semua pencapaian target sales ini tidak lepas dari kemampuan sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dalam menjalin komunikasi saat mencari calon pelanggan atau saling tukar informasi dengan sales lainnya bahkan dengan pimpinan. Komunikasi yang dilakukan oleh sales untuk mempengaruhi calon pelanggan telah dilakukan dengan benar,sehingga terjalin hubungan yang baik dan rasa senang yang menunjukkan sikap percaya kepada sales dari calon pelanggan. Suatu strategi yang menguntungkan bagi dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi 174 Jurnal ISEI Jember Volume 3 Nomor 1, April 2013 dikarenakan produktivitas akan meningkat dengan kemampuan sales dalam berkomunikasi dengan calon pelanggan dan dengan cara mempengaruhi sikap perilaku calon pelanggan dalam memilih produk di dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.. Berdasarkan distribusi jawaban responden, sales dealer Motor tersebut menguasai bagaimana tata cara berkomunikasi dengan jelas dan informasi yang diberitakan dapat dipahami dan dijelaskan dengan benar oleh para sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada karyawan unit penjualan sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi dan hasil analisis data tentang pengaruh X dan Z terhadap Y, maka diperoleh kesimpulan bahwa : a) Pengalaman kerja (X1) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi (Z). b) Motivasi (X2) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap komunikasi (Z). c) Stres kerja (X3) secara langsung berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap komunikasi (Z). d) Pengalaman kerja (X1) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas (Y). e) Motivasi (X2) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas (Y). f) Stres kerja (X3) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas (Y). g) Komunikasi (Z) secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas (Y). Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang perlu disampaikanadalah : a) Untuk para sales Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, untuk menjaga profesionalitas saat menjalankan pekerjaan, Hal ini sangat bermanfaat demi kelancaran berkomunikasi yang baik agar tidak terjadi miss dalam berinteraksi terutama dengan calon pelanggan. Selainitu, sales jangan hanya terpaku dengan targettarget yang diberikan oleh perusahaan tetapi lebih memotivasi diri sendiri untuk mencari ide-ide atau merencanakan strategi dalam mencari calon pelanggan, sehingga, disini akan tercipta kualitas dan kuantitas yang menguntungkan bagi sales dan tentunya bagi dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. b) Untuk dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi agar lebih meningkatkan peran komunikasi dalam meningkatkan produktivitas sales.Peran komunikasi dapa tmempengaruhi berbagai aspek yang dipakai dalam peningkatan jumlah calon pelanggan oleh sales.Untuk meningkatkan peran komunikasi, dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi harus mempunyai progam pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan komunikasi bagi semua karyawan unit penjualan sales.Selainitu, pemberian bonus merupakan faktor peningkatan motivasi bagi sales dealer Motor di kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. 175 Moch. Syaharudin, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Daftar Pustaka Davis, Keith. 1998. Perilaku Dalam Organisasi Jilid 2. Edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga. Foster, Bill. 2001. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen, Angket Tes dan Skala Nilai Dengan Basica. Yogyakarta: Andi Offset. Hasibuan S.P, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : PT. Bumi Akasara Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Prespektif Teori Dan Praktek. Malang. UPT Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang. Martoyo, Susilo, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE Yogyakarta. Moekijat. 2002. Dasar-DasarMotivasi. Bandung: Pioner Jaya Moh As’ad, 1999, Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta Munandar, Ashar Sunyoto, 2001, Psikologi Indutri dan Organisasi, Universitas Indonesia, Jakarta. Riyanto, J. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja. SIUP : Jakarta. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BP STIE YKPN Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Siswanto, Bedjo. 1990. Manajemen Modern. Bandung:Sinar Baru. Steers, M.Richard. 1980. Efektivitas OrganisasiKkaidah Tingkah Laku. Terjemahan Dra. Magdalena Jamin. Jakarta: Ghalia. Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 176