BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema yang dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul. 2.1 Terminologi Judul Judul dari proyek ini adalah Tongging Lakeside Leisure Resort. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut : Tongging Tongging merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tongging juga sangat terkenal karena objek wisatanya yang sangat terkenal dan begitu indah yakni Air Terjun Sipiso-Piso (Wikipedia, 2016). Lakeside Lake atau danau merupakan suatu tempat yang luas yang mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu (Jorgensen and Vollenweiden, 1989). Side adalah bagian bidang (permukaan) yang di luar sekali; pinggir (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Lakeside atau tepi danau adalah suatu tempat yang luas yang mempunyai air dengan aliran tertentu yang berada pada bagian luar (pinggir). Leisure Leisure atau waktu luang berasal dari kata latin “licere” yang berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time), George Torkildsen (Januarius Anggoa, 2011). 11 Universitas Sumatera Utara Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk “bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu (Sukadji, 2000). Sedangkan menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul “An introduction to leisure studies” menjelaskan pengertian waktu luang adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang. Dengan kata lain : waktu luang = tidak bekerja. Resort Resort dapat didefinisikan sebagai daerah tujuan yang secara relatif mandiri dan secara tipikal menyediakan fasilitas dan pelayanan dalam tingkat besar, termasuk perencanaan yang didesain untuk rekreasi dan relaksasi. Pelayanan yang ditawarkan hotel resort, tidak ditekankan pada fasilitas tempat tinggal saja, tetapi ditekankan kepada fasilitas rekreatif lainnya sebagai bagian dari komponen utama pelayanan hotel. Ruang terbuka dan lansekap adalah elemen yang paling diutamakan dan diperhatikan dalam merencanakan sebuah hotel resort (Richard, 2011). Sedangkan menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication (1998), resort adalah sebuah kawasan yang terencana, yang tidak hanya sekedar untuk menginap, tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan sebidang lahan yang digunakan saat memiliki waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana istirahat dan rekreasi, sebagai 12 Universitas Sumatera Utara kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan yang dilakukan di kawasan tepi air di salah satu desa yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. 2.2 Tinjauan Fungsi Berikut ini akan diuraikan beberapa tinjauan fungsi seperti studi banding, pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang. 2.2.1 Studi Banding Proyek Hotel Resort 2.2.1.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Hotel Vila Ombak (Gambar 2.1) terletak di sisi Timur Selatan pulau Gili Trawangan (Lombok). Radius Gili Trawangan adalah 7.5km (2.5km x 3km). Gili Trawangan adalah pulau yang terbesar dari tiga pulau yang membentuk "The Gilis", yang juga terdiri dari Gili Air dan Gili Meno. Pulaupulau ini terkenal dengan pantai berpasir putih kristal yang indah dengan perairan yang jelas, beragam, tempat berkembangnya kehidupan laut, suasana damai santai di siang hari, dan kehidupan malam yang ramai. Gambar 2.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : http://www.vilaombak.com Hanya beberapa menit dari pusat kota, Hotel Vila Ombak memiliki akses yang mudah ke segudang kafe lokal dan internasional, restoran, pub 13 Universitas Sumatera Utara dan toko-toko butik (Gambar 2.2). Gili Trawangan, itu sendiri adalah pulau yang bebas mobil dan sepeda motor. Surga tropis dengan suasana dasar Indonesia yang menyeimbangkan petualangan dan aktivitas dengan ketenangan dan kedamaian. Berikut adalah program ruang yang ada pada Hotel Vila Ombak, Lombok : Tabel 2.1 Program Ruang Hotel Vila Ombak, Lombok NO. 1. 2. JENIS KAMAR PROGRAM RUANG 4. 5. UNIT 72 Superior Lumbung Terrace - Kamar Tidur Kamar Mandi Teras 17𝑚2 16𝑚2 15𝑚2 Traditional Lumbung Hut - Kamar Tidur Kamar Mandi Balkon Pribadi R. Keluarga Terbuka 20𝑚2 28𝑚2 12𝑚2 16𝑚2 - 3. UKURAN GAMBAR 24 Deluxe Terrace Room - Kamar Tidur Kamar Mandi Balkon Pribadi 23𝑚2 16𝑚2 18𝑚2 36 Deluxe Ombak Room - Kamar Tidur Kamar Mandi Area Pintu Masuk 36𝑚2 22𝑚2 4𝑚2 24 Deluxe Family Bungalow - Kamar Tidur Kamar Mandi Area Pintu Masuk 30𝑚2 28𝑚2 4𝑚2 12 14 Universitas Sumatera Utara 6. Akoya Pool Villas - - Kamar Tidur Kamar Mandi R. Keluarga, Dapur & R. Makan Kolam Renang Pribadi 30𝑚2 19𝑚2 20𝑚2 12𝑚2 Dan juga tersedia beberapa fasilitas yaitu : Tabel 2.2 Fasilitas Hotel Vila Ombak, Lombok NO. FASILITAS KETERANGAN 1. The Roemah Spa - Perawatan tubuh 2. Meeting & Gathering - Pertemuan bisnis Pernikahan Pertunangan Acara Ulang tahun Berkumpul dengan temanteman 3. Ombak Tours - Menikmati pemandangan pantai dan laut Tur keliling daratan lombok - 4. Water Sport - 5. Gili Breizh Divers - GAMBAR Glass Bottom Boat 3 Pulau Snorkeling Trip Banana Boating Romantic 3 Gili Island Boat Trip Voli Pantai Mini Sepak Bola Pantai Meilihat indahnya kehidupan laut kepulauan Gili dengan menyelam 15 Universitas Sumatera Utara 6. Gili Ombak Express Fast Boat - Antar-jemput gratis dari hotel ke pelabuhan 3 Level Swimming Pool - Kolam renang air garam dengan jacuzzi, air terjun dan pulau kolam renang 8. Seahorse Restaurant - Menyantap sarapan pagi dengan nuansa tropis 9. Ombak Joglo Restaurant - Restoran terbuka dengan pemandangan laut 10. Ipanema - Cafe yang menyediakan makanan lokal dan khas Meksiko 11. Blue Beach Bar - Bar tepi pantai 12. Island Pool Bar - Berenang sambil menikmati minuman & makanan ringan 7. 16 Universitas Sumatera Utara 13. Hidden Pool Bar - Menyantap makanan sambil berenang di kolam tengah penginapan 14. Health Clinic - Klinik untuk tamu dan masyarakat pulau 17 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Master Plan Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok Sumber : Olahan Pribadi 18 Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Pelaku kegiatan yang terlibat dalam “Tongging Lakeside Leisure Resort” secara umum adalah: 1. Pengunjung (Wisatawan) - Wisatawan domestik & mancanegara Menggunakan fasilitas rekreasi maupun akomodasi yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort. - Institusi pendidikan (sekolah/ perguruan tinggi) Menambah ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas edukasi sambil berekreasi. - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Memantau perkembangan pariwisata yang ada di Tongging Lakeside Leisure Resort. - Peneliti/ pengagum budaya dan seni Melihat dan menikmati budaya dan seni yang ada pada Tongging Lakeside Leisure Resort. 2. Pengelola - General manager Memanajemen dan mengatur jalannya operasional kawasan Tongging Lakeside Leisure Resort. - Karyawan Menjalankan operasional kawasan dan melakukan perawatan secara berkala pada bangunan maupun fasilitas penunjang Pengunjung kawasan taman wisata tersebut dapat dibedakan berdasarkan motivasi atau tujuan dari kunjungannya, yaitu: 1. Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana kunjungan sebelumnya, antara lain terdiri dari: mahasiswa, pelajar, penggemar atau pengagum budaya dan seni. 2. Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan sebelumnya, biasanya adalah masyarakat umum yang awam terhadap 19 Universitas Sumatera Utara bidang seni dan budaya yang datang berkunjung untuk sekedar mencari hiburan dan tempat rekreasi. 2.2.3 Deskripsi Perilaku Pada proses perencanaan bangunan “Tongging Lakeside Leisure Resort”, user (pengguna) dibagi menjadi 4 kelompok. Kegiatan pengelola dan karyawan hotel (Diagram 2.1), penghuni / tamu hotel (Diagram 2.2), pengunjung (hotel dan area rekreasi) (Diagram 2.3), dan servis (Diagram 2.4). Datang Entrance/ Side Entrance Loker Karyawan K. Pengelola Parkir Servis Tamu Marketing Pulang Istirahat Administrasi Diagram 2.1 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel Istirahat Datang Entrance Lobby/Checkin/Admiistrasi Lobby/Checkin/Admiistrasi Rekreasi Parkir Pulang Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni/Tamu Hotel 20 Universitas Sumatera Utara Berkunjung Datang Lobby/Pusat Informasi Entrance Pulang Rekreasi Parkir Diagram 2.3 Kegiatan Pengunjung (hotel dan area rekreasi) Servis Parkir Servis Loading Dock Entrance R. Teknis Registrasi Bangunan Diagram 2.4 Kegiatan Servis 2.2.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Dari deskripsi kegiatan, pengguna, dan perilaku, dapat disimpulkan kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan Fasilitas Kegiatan Pengguna Kebutuhan Kegiatan Ruang Area Private Kamar Hotel - Tamu hotel - Beristirahat - Kamar hotel - Mandi & sanitasi - Kamar - Makan & minum mandi - Area lift - Karyawan (house - Membersihkan kamar - R. House keeping 21 Universitas Sumatera Utara keeper) Cottage - Tamu penginapan - Beristirahat - Kamar tidur - Mandi & sanitasi - Kamar - Makan & minum mandi - Dapur - R. Makan Area Publik Lobby - Tamu hotel - Masuk & keluar hotel & - Check-in & check-out penginapan - Mencari informasi - Pengunjung - Menunggu/menerima tamu - Memberi informasi koneksi) penginapan - Pengunjung - Membeli/mengurus perjalanan wisata - Menukar/mengambil uang - Melayani pengunjung - Membersihkan perjalanan (travel - Money souvenir, dan lain-lain - Mengelola - Biro agent) - Membeli barang - Karyawan - Area lift center - Sanitasi & informasi - Bell boy - Memanggil taksi space (Area reception - Area Duduk koper - Tamu hotel - Front desk/ - Pusat - Mengantar/mengambil Concession hall desk - Sanitasi - Karyawan - Entrance changer - Toko buku & majalah - Toko souvenir - Drug store - Gudang 22 Universitas Sumatera Utara Food & - Tamu hotel - Mendengarkan musik - Restoran beverages & - Makan & minum - Coffee shop outlets penginapan - Berbincang-bincang - Longue & - Pengunjung - Karyawan (juru masak & pelayan dapur) - Berdansa bar - Sanitasi - Toilet - Memasak - Dapur - Menyiapkan makanan umum - Counter bar & minuman - Menyiapkan bahan- & service - Gudang bahan makanan - Membersihkan kering - Gudang makanan basah & pendingin - Room service Multifunction - Tamu hotel room, galeri, r. & Pertunjukan penginapan budaya - Mengikuti acara - Hall - Sanitasi - R. Persiapan - R. Pameran - Pengunjung - Karyawan - Stage - Mengurus acara - R. Duduk - Sanitasi - Gudang - Toilet Area Rekreasi - Tamu hotel & penginapan - Pengunjung - Melakukan kegiatan rekreasi renang - Menikmati suasana - Makan & minum - Sanitasi - Kolam - Restoran outdoor - Retail 23 Universitas Sumatera Utara - Taman - Area bermain anak-anak - Fitness Center - Spa & sauna - Galeri - Agrowisata - Boat tour - Area memancing - Area wisata air Service Kantor eksekutif - Tamu hotel & - Mengurus - R. General administrasi manager penginapan - Karyawan - R. Asisten general - Mengelola & manager mengatur setiap departemen di dalam - R. Rapat hotel HRD/ - Karyawan - Menerima & - R. Manpower/ menyeleksi calon Personal dept. pegawai Karyawan - Menentukan jabatan calon pegawai - Mengabsensi & menghitung upah/gaji pegawai 24 Universitas Sumatera Utara Front office - Karyawan - Menerima dan - R. reservasi kamar hotel Karyawan & cottage - Membuat rekening perhitungan biaya tamu - Membuat laporan administrasi Engineering & - Karyawan - Melakukan maintenance perencanaan, dept. pemasangan & - R. Karyawan perawatan mekanikal elektrikal pada bangunan Sales & - Karyawan - Melakukan - R. marketing perencanaan, Karyawan dept. pemasaran, periklanan dan penjualan produk serta fasilitas hotel dan cottage Accounting - Karyawan dept. - Mengelola akutansi keuangan hotel dan - R. Karyawan cottage Food & - Karyawan - Mengolah, - R. beverages memproduksi dan dept. menyajikan makan & Karyawan minum Housekeeping/ laundry - Karyawan - Merencanakan, - R. Cuci merawat, & - R. Pengering membersihkan kamar - Gudang 25 Universitas Sumatera Utara tamu dan semua ruang penyimpana yang terdapat pada n linen hotel - Gudang alat - Mencuci, housekeepin membersihkan dan g mengeringkan pakaian Security dept. - Karyawan (satpam) - Mengamankan & mengawas keamanan - R. CCTV - Pos satpam hotel & cottage R. Mekanikal elektrikal - Karyawan (teknisi) - Mengatur sistem ME pada bangunan - R. Chiller - R. Genset - Merawat dan - R. Shaft memperbaiki mesin - R. AHU - R. Pompa air - R. Trafo - R. PABX Area parkir - Tamu hotel & - Memarkirkan kendaraan penginapan - Pengunjung - Karyawan - Area parkir roda 2 - Area parkir roda 4 - Area parkir bus 2.2.5 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Prinsip dasar taman wisata ini adalah sebagai kawasan rekreasi yang dilengkapi dengan kriteria ruang yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjung maupun penghuni. Persyaratan dan kriteria ruang ini meliputi luas area maupun bangunan, pencahayaan, ruang terbuka hijau, dan organisasi ruang secara umum. 26 Universitas Sumatera Utara 1) Luas Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan area rekreasi. Oleh karena itu, luasan bangunan diukur dari seberapa banyak pengunjung maupun penghuni yang akan menginap dan berekreasi di area tersebut. 2) Pencahayaan Pencahayaan pada area kawasan ini pada umumnya sama, terkecuali pada area outdoor. Pada umumnya pencahayaan menggunakan percampuran antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Pencahayaan matahari dapat dimanfaatkan pada waktu pagi sampai siang hari, sedangkan pencahayaan buatan dibutuhkan saat malam hari. Pencahayaan pada ruangan indoor diharapkan tidak memberi efek silau dan pantulan dari silau. 2.3 Elaborasi Tema Berikut akan dijelaskan studi banding, pengertian tema yang dipilih, interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul. 2.3.1 Studi Banding Tema Arsitektur Eklektik 2.3.1.1 Brisith Museum London (1823-1846) British Museum di London adalah salah satu museum terbesar dan terpenting dalam sejarah dan budaya manusia di dunia. Koleksinya termasuk lebih dari 7 juta benda dari seluruh benua. Semuanya menggambarkan dan mendokumentasikan sejarah budaya manusia dari awal hingga kini. Bangunan yang dirancang oleh Sir Robert Smirke ini memadukan 2 gaya arsitektur yakni Romawi dan Yunani. Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pintu masuk terdapat portico yang mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle bergaya Yunani, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya (Gambar 2.3). 27 Universitas Sumatera Utara b a c Gambar 2.3 (a) pintu masuk British Museum London (b) pedimen bergaya romawi, dan (c) kolom bergaya yunani Sumber : http://www.britishmuseum.org/ 2.3.1.2 Albert Memorial, London (1863-1872) Dirancang oleh Sir George Golbert Scott, Albert Memorial monument dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu Victoria. Monumen ini didominasi konsep gotik. Bagian utama monument ini adalah patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief yang biasanya digunakan untuk menaruh patung dan pajangan sejak zaman romawi dan yunani kuno), berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan empat buah kolom bentuk Romawi). Atap cungkup meruncing keatas 28 Universitas Sumatera Utara penuh dengan ornament seperti banyak terdapat pada gereja-gereja Gotik (Gambar 2.4). Puncak Gothic Kolom Romawi a b c Gambar 2.4 (a) Albert Memorial, (b) kolom bergaya romawi, dan (c) puncak gothic Sumber : https://www.royalparks.org.uk/ 2.3.1.3 House Of Parliament, London (1795-1860) Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Pada bagian atas (Gambar 2.5) keempat sisi 29 Universitas Sumatera Utara sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben menjadi pertanda kota London. Sering juga disebut New Palace of Westminster karena bangunan lama musnah terbakar tahun 1834 kemudian didirikan gedung baru berdasarkan sayembara yang dimenangkan oleh Sir Charles Barry. Gambar 2.5 House Of Parliament, London Sumber : http://www.parliament.uk/ Beberapa hal penting dalam pembuatan House Of Parliement sehingga dikatakan sebagai arsitektur eklektik yaitu detail otentik dari Pugin dapat memancarkan karakter kuno dari kembalinya Gotic pada masa itu, penampilan yang dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris, serta kesan formal dipadukan dengan kesan informal terutama apabila dipandang dari arah seberang sungai dengan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian-bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan. 2.3.1.4 Massachusetts State House, Boston (1798) Massachusetts State House, juga dikenal sebagai Massachusetts Statehouse atau State House Baru, adalah ibukota negara dan pusat pemerintahan untuk Commonwealth of Massachusetts, yang terletak di 30 Universitas Sumatera Utara Beacon Hill/Downtown, daerah sekitar Boston. Bangunan, yang dirancang oleh arsitek, Charles Bulfinch, selesai pada tahun 1798, dan telah berulang kali diperbesar sejak didirikan. Hal ini dianggap sebagai karya arsitektur federal di antara karya-karya terbaik Bulfinch, dan bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic Landmark signifikansi arsitektur. a b c d Gambar 2.6 (a) Massachusetts State House, Boston, (b) kubah byzantine, (c) kolom romawi, dan (d) jendela renaissance Sumber : http://pioneerinstitute.org/ Bangunan ini mengambil konsep Arsitektur Eklektik. Dapat terlihat dari tampak bangunan, Charles Bulfinch menggunakan 3 gaya arsitektur yaitu Byzantine pada kubah, dengan kolom Romawi dan jendela Renaissance (Gambar 2.6). 31 Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Pengertian Tema Arsitektur Eklektik Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur (Amos Rappoport, 1981). Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura, arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara unsur keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas), dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Sedangkan menurut Robert Gutman (1976), arsitektur sesungguhnya merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah, psikologis dan sosial manusia. Eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu. Menurut Sumalyo, eklektik adalah memilih yang terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Sumalyo (1997) juga menambahkan bahwa arsitektur eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitektur eklektik bisa dikatakan sebagai hasil karya arsitektur yang mempergunakan metode merancang secara eklektik. Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan (kombinasi) berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur terbaik dengan kombinasi yang ada. Pergerakan ini diawali dari filsafat yang dikaitkan dengan penggabungan berbagai perspektif pondasi filsafat untuk membentuk filsafat baru yang lebih baik. Metodenya kemudian diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang lain, diantaranya kedalam arsitektur (Hindarto, 2009). Maka dapat dipahami bahwa Arsitektur Eklektik berarti suatu pemilihan, perpaduan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri 32 Universitas Sumatera Utara dengan menggabungkan berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat kombinasi arsitektur terbaik yang ada. 2.3.3 Interpretasi Tema Arsitektur Eklektik Dalam Arsitektur Eklektik, tidak hanya menerapkan 1 unsur saja, tetapi juga dapat menggabungkan beberapa unsur yang disesuaikan dengan lingkungan. Ciri khas Arsitektur Eklektik yaitu mengulang bentuk-bentuk lama yang sudah ada sebelumnya tetapi dipadukan dengan pola, konsep dan bentuk yang baru. Perpaduan inilah yang nantinya menghasilkan sebuah gaya baru yang dianggap terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur Eklektik tidak selalu memadukan, terkadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Untuk menerapkan Arsitektur Eklektik pada kawasan tradisional yaitu menggabungkan unsur-unsur yang tidak jauh dari tradisional. Arsitektur Eklektik dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi. Eklektisme yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi yang lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern. 2.3.4 Keterkaitan Tema Arsitektur Eklektik Dengan Judul Desa Tongging merupakan desa di Sumatera Utara yang dijadikan objek kunjungan wisata karena memiliki keindahan panorama dan potensi alam yang banyak, diantaranya yaitu Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso. Selain itu, Desa Tongging juga dikenal dengan sebutan “Agropolitan”, yaitu kawasan yang tumbuh dan berkembang dengan sektor usaha pertanian. Berbagai macam sayur-mayur maupun buah-buahan dapat tumbuh di desa ini. Hal inilah yang menjadikan Desa Tongging berpotensi mengembangkan pariwisatanya dengan penanganan yang tepat yaitu membuat suatu kawasan 33 Universitas Sumatera Utara wisata yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif yang nantinya juga difasilitasi dengan akomodasi melalui proyek “Tongging Lakeside Leisure Resort”. Tema yang diangkat untuk judul proyek ini adalah Arsitektur Eklektik, melihat bagaimana melekatnya kebudayaan yang ada di Desa Tongging, yang nantinya akan dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Melalui tema ini, diharapkan dapat memberikan kawasan wisata bukan hanya budaya, tetapi juga rekreatif dan edukatif namun tetap memberikan respon terhadap lingkungan dan iklim Desa Tongging. 34 Universitas Sumatera Utara