BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas mengenai kasus proyek yang mengacu pada
terminologi judul yang digunakan, kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus
fungsi sejenis dan juga menjabarkan tinjauan teoritis yang mendukung tema
yang dipilih, interpretasi tema, serta keterkaitan tema dengan judul.
2.1 Terminologi Judul
Judul dari proyek ini adalah Tongging Lakeside Leisure Resort. Berikut
ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut :
Tongging
Tongging merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Merek, Kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tongging
juga sangat terkenal karena objek wisatanya yang sangat terkenal dan
begitu indah yakni Air Terjun Sipiso-Piso (Wikipedia, 2016).
Lakeside
Lake atau danau merupakan suatu tempat yang luas yang
mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu
(Jorgensen and Vollenweiden, 1989).
Side adalah bagian bidang (permukaan) yang di luar sekali; pinggir
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016).
Lakeside atau tepi danau adalah suatu tempat yang luas yang
mempunyai air dengan aliran tertentu yang berada pada bagian luar
(pinggir).
Leisure
Leisure atau waktu luang berasal dari kata latin “licere” yang
berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata
lain dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang
artinya waktu luang (Free Time), George Torkildsen (Januarius Anggoa,
2011).
11
Universitas Sumatera Utara
Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk
“bekerja”;
mencari
nafkah,
melaksanakan
kewajiban,
dan
mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah
waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang
digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang
adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi,
meningkatkan mutu pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi,
sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai
kegiatan menghindari sesuatu (Sukadji, 2000).
Sedangkan menurut Chris Bull dalam bukunya yang berjudul “An
introduction to leisure studies” menjelaskan pengertian waktu luang
adalah jika seseorang sedang tidak bekerja, maka ia memiliki waktu luang.
Dengan kata lain : waktu luang = tidak bekerja.
Resort
Resort dapat didefinisikan sebagai daerah tujuan yang secara
relatif mandiri dan secara tipikal menyediakan fasilitas dan pelayanan
dalam tingkat besar, termasuk perencanaan yang didesain untuk rekreasi
dan relaksasi. Pelayanan yang ditawarkan hotel resort, tidak ditekankan
pada fasilitas tempat tinggal saja, tetapi ditekankan kepada fasilitas
rekreatif lainnya sebagai bagian dari komponen utama pelayanan hotel.
Ruang terbuka dan lansekap adalah elemen yang paling diutamakan dan
diperhatikan dalam merencanakan sebuah hotel resort (Richard, 2011).
Sedangkan menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and
Management, Watson-Guptil Publication (1998), resort adalah sebuah
kawasan yang terencana, yang tidak hanya sekedar untuk menginap, tetapi
juga untuk istirahat dan rekreasi.
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa Tongging Lakeside Leisure
Resort merupakan sebidang lahan yang digunakan saat memiliki waktu yang
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi, meningkatkan mutu
pribadi, sebagai selingan dan hiburan, sarana istirahat dan rekreasi, sebagai
12
Universitas Sumatera Utara
kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan yang dilakukan di
kawasan tepi air di salah satu desa yang ada di Kecamatan Merek, Kabupaten
Karo, provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
2.2 Tinjauan Fungsi
Berikut ini akan diuraikan beberapa tinjauan fungsi seperti studi
banding, pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.
2.2.1 Studi Banding Proyek Hotel Resort
2.2.1.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok
Hotel Vila Ombak (Gambar 2.1) terletak di sisi Timur Selatan pulau
Gili Trawangan (Lombok). Radius Gili Trawangan adalah 7.5km (2.5km x
3km). Gili Trawangan adalah pulau yang terbesar dari tiga pulau yang
membentuk "The Gilis", yang juga terdiri dari Gili Air dan Gili Meno. Pulaupulau ini terkenal dengan pantai berpasir putih kristal yang indah dengan
perairan yang jelas, beragam, tempat berkembangnya kehidupan laut, suasana
damai santai di siang hari, dan kehidupan malam yang ramai.
Gambar 2.1 Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok
Sumber : http://www.vilaombak.com
Hanya beberapa menit dari pusat kota, Hotel Vila Ombak memiliki
akses yang mudah ke segudang kafe lokal dan internasional, restoran, pub
13
Universitas Sumatera Utara
dan toko-toko butik (Gambar 2.2). Gili Trawangan, itu sendiri adalah pulau
yang bebas mobil dan sepeda motor. Surga tropis dengan suasana dasar
Indonesia yang menyeimbangkan petualangan dan aktivitas dengan
ketenangan dan kedamaian.
Berikut adalah program ruang yang ada pada Hotel Vila Ombak, Lombok :
Tabel 2.1 Program Ruang Hotel Vila Ombak, Lombok
NO.
1.
2.
JENIS
KAMAR
PROGRAM
RUANG
4.
5.
UNIT
72
Superior
Lumbung
Terrace
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Teras
17𝑚2
16𝑚2
15𝑚2
Traditional
Lumbung Hut
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Balkon
Pribadi
R. Keluarga
Terbuka
20𝑚2
28𝑚2
12𝑚2
16𝑚2
-
3.
UKURAN
GAMBAR
24
Deluxe
Terrace Room
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Balkon
Pribadi
23𝑚2
16𝑚2
18𝑚2
36
Deluxe
Ombak Room
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Area Pintu
Masuk
36𝑚2
22𝑚2
4𝑚2
24
Deluxe Family
Bungalow
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
Area Pintu
Masuk
30𝑚2
28𝑚2
4𝑚2
12
14
Universitas Sumatera Utara
6.
Akoya Pool
Villas
-
-
Kamar Tidur
Kamar Mandi
R. Keluarga,
Dapur & R.
Makan
Kolam
Renang
Pribadi
30𝑚2
19𝑚2
20𝑚2
12𝑚2
Dan juga tersedia beberapa fasilitas yaitu :
Tabel 2.2 Fasilitas Hotel Vila Ombak, Lombok
NO.
FASILITAS
KETERANGAN
1.
The Roemah
Spa
-
Perawatan tubuh
2.
Meeting &
Gathering
-
Pertemuan bisnis
Pernikahan
Pertunangan
Acara Ulang tahun
Berkumpul dengan temanteman
3.
Ombak Tours
-
Menikmati pemandangan
pantai dan laut
Tur keliling daratan lombok
-
4.
Water Sport
-
5.
Gili Breizh
Divers
-
GAMBAR
Glass Bottom Boat
3 Pulau Snorkeling Trip
Banana Boating
Romantic 3 Gili Island Boat
Trip
Voli Pantai
Mini Sepak Bola Pantai
Meilihat indahnya
kehidupan laut kepulauan
Gili dengan menyelam
15
Universitas Sumatera Utara
6.
Gili Ombak
Express Fast
Boat
-
Antar-jemput gratis dari
hotel ke pelabuhan
3 Level
Swimming
Pool
-
Kolam renang air garam
dengan jacuzzi, air terjun
dan pulau kolam renang
8.
Seahorse
Restaurant
-
Menyantap sarapan pagi
dengan nuansa tropis
9.
Ombak Joglo
Restaurant
-
Restoran terbuka dengan
pemandangan laut
10.
Ipanema
-
Cafe yang menyediakan
makanan lokal dan khas
Meksiko
11.
Blue Beach
Bar
-
Bar tepi pantai
12.
Island Pool
Bar
-
Berenang sambil menikmati
minuman & makanan ringan
7.
16
Universitas Sumatera Utara
13.
Hidden Pool
Bar
-
Menyantap makanan sambil
berenang di kolam tengah
penginapan
14.
Health Clinic
-
Klinik untuk tamu dan
masyarakat pulau
17
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Master Plan Hotel Vila Ombak, Gili Trawangan, Lombok
Sumber : Olahan Pribadi
18
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Pelaku kegiatan yang terlibat dalam “Tongging Lakeside Leisure
Resort” secara umum adalah:
1. Pengunjung (Wisatawan)
-
Wisatawan domestik & mancanegara
Menggunakan fasilitas rekreasi maupun akomodasi yang ada di
Tongging Lakeside Leisure Resort.
-
Institusi pendidikan (sekolah/ perguruan tinggi)
Menambah ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan fasilitas
edukasi sambil berekreasi.
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Memantau perkembangan pariwisata yang ada di Tongging
Lakeside Leisure Resort.
-
Peneliti/ pengagum budaya dan seni
Melihat dan menikmati budaya dan seni yang ada pada Tongging
Lakeside Leisure Resort.
2. Pengelola
-
General manager
Memanajemen dan mengatur jalannya operasional kawasan
Tongging Lakeside Leisure Resort.
-
Karyawan
Menjalankan operasional kawasan dan melakukan perawatan
secara berkala pada bangunan maupun fasilitas penunjang
Pengunjung
kawasan
taman
wisata
tersebut
dapat
dibedakan
berdasarkan motivasi atau tujuan dari kunjungannya, yaitu:
1. Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu dan dengan rencana
kunjungan sebelumnya, antara lain terdiri dari: mahasiswa, pelajar,
penggemar atau pengagum budaya dan seni.
2. Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan
sebelumnya, biasanya adalah masyarakat umum yang awam terhadap
19
Universitas Sumatera Utara
bidang seni dan budaya yang datang berkunjung untuk sekedar mencari
hiburan dan tempat rekreasi.
2.2.3 Deskripsi Perilaku
Pada proses perencanaan bangunan “Tongging Lakeside Leisure
Resort”, user (pengguna) dibagi menjadi 4 kelompok. Kegiatan pengelola dan
karyawan hotel (Diagram 2.1), penghuni / tamu hotel (Diagram 2.2),
pengunjung (hotel dan area rekreasi) (Diagram 2.3), dan servis (Diagram
2.4).
Datang
Entrance/
Side Entrance
Loker
Karyawan
K.
Pengelola
Parkir
Servis
Tamu
Marketing
Pulang
Istirahat
Administrasi
Diagram 2.1 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel
Istirahat
Datang
Entrance
Lobby/Checkin/Admiistrasi
Lobby/Checkin/Admiistrasi
Rekreasi
Parkir
Pulang
Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni/Tamu Hotel
20
Universitas Sumatera Utara
Berkunjung
Datang
Lobby/Pusat
Informasi
Entrance
Pulang
Rekreasi
Parkir
Diagram 2.3 Kegiatan Pengunjung (hotel dan area rekreasi)
Servis
Parkir Servis
Loading
Dock
Entrance
R. Teknis
Registrasi
Bangunan
Diagram 2.4 Kegiatan Servis
2.2.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Dari deskripsi kegiatan, pengguna, dan perilaku, dapat disimpulkan
kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan
disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan
Fasilitas
Kegiatan
Pengguna
Kebutuhan
Kegiatan
Ruang
Area Private
Kamar Hotel
- Tamu hotel
- Beristirahat
- Kamar hotel
- Mandi & sanitasi
- Kamar
- Makan & minum
mandi
- Area lift
- Karyawan
(house
- Membersihkan kamar
- R. House
keeping
21
Universitas Sumatera Utara
keeper)
Cottage
- Tamu
penginapan
- Beristirahat
- Kamar tidur
- Mandi & sanitasi
- Kamar
- Makan & minum
mandi
- Dapur
- R. Makan
Area Publik
Lobby
- Tamu hotel
- Masuk & keluar hotel
&
- Check-in & check-out
penginapan
- Mencari informasi
- Pengunjung
- Menunggu/menerima
tamu
- Memberi informasi
koneksi)
penginapan
- Pengunjung
- Membeli/mengurus
perjalanan wisata
- Menukar/mengambil
uang
- Melayani pengunjung
- Membersihkan
perjalanan
(travel
- Money
souvenir, dan lain-lain
- Mengelola
- Biro
agent)
- Membeli barang
- Karyawan
- Area lift
center
- Sanitasi
&
informasi
- Bell boy
- Memanggil taksi
space (Area
reception
- Area Duduk
koper
- Tamu hotel
- Front desk/
- Pusat
- Mengantar/mengambil
Concession
hall
desk
- Sanitasi
- Karyawan
- Entrance
changer
- Toko buku
& majalah
- Toko
souvenir
- Drug store
- Gudang
22
Universitas Sumatera Utara
Food &
- Tamu hotel
- Mendengarkan musik
- Restoran
beverages
&
- Makan & minum
- Coffee shop
outlets
penginapan
- Berbincang-bincang
- Longue &
- Pengunjung
- Karyawan
(juru masak
& pelayan
dapur)
- Berdansa
bar
- Sanitasi
- Toilet
- Memasak
- Dapur
- Menyiapkan makanan
umum
- Counter bar
& minuman
- Menyiapkan bahan-
& service
- Gudang
bahan
makanan
- Membersihkan
kering
- Gudang
makanan
basah &
pendingin
- Room
service
Multifunction
- Tamu hotel
room, galeri, r.
&
Pertunjukan
penginapan
budaya
- Mengikuti acara
- Hall
- Sanitasi
- R. Persiapan
- R. Pameran
- Pengunjung
- Karyawan
- Stage
- Mengurus acara
- R. Duduk
- Sanitasi
- Gudang
- Toilet
Area Rekreasi
- Tamu hotel
&
penginapan
- Pengunjung
- Melakukan kegiatan
rekreasi
renang
- Menikmati suasana
- Makan & minum
- Sanitasi
- Kolam
- Restoran
outdoor
- Retail
23
Universitas Sumatera Utara
- Taman
- Area
bermain
anak-anak
- Fitness
Center
- Spa & sauna
- Galeri
- Agrowisata
- Boat tour
- Area
memancing
- Area wisata
air
Service
Kantor
eksekutif
- Tamu hotel
&
- Mengurus
- R. General
administrasi
manager
penginapan
- Karyawan
- R. Asisten
general
- Mengelola &
manager
mengatur setiap
departemen di dalam
- R. Rapat
hotel
HRD/
- Karyawan
- Menerima &
- R.
Manpower/
menyeleksi calon
Personal dept.
pegawai
Karyawan
- Menentukan jabatan
calon pegawai
- Mengabsensi &
menghitung upah/gaji
pegawai
24
Universitas Sumatera Utara
Front office
- Karyawan
- Menerima dan
- R.
reservasi kamar hotel
Karyawan
& cottage
- Membuat rekening
perhitungan biaya
tamu
- Membuat laporan
administrasi
Engineering &
- Karyawan
- Melakukan
maintenance
perencanaan,
dept.
pemasangan &
- R.
Karyawan
perawatan mekanikal
elektrikal pada
bangunan
Sales &
- Karyawan
- Melakukan
- R.
marketing
perencanaan,
Karyawan
dept.
pemasaran, periklanan
dan penjualan produk
serta fasilitas hotel
dan cottage
Accounting
- Karyawan
dept.
- Mengelola akutansi
keuangan hotel dan
- R.
Karyawan
cottage
Food &
- Karyawan
- Mengolah,
- R.
beverages
memproduksi dan
dept.
menyajikan makan &
Karyawan
minum
Housekeeping/
laundry
- Karyawan
- Merencanakan,
- R. Cuci
merawat, &
- R. Pengering
membersihkan kamar
- Gudang
25
Universitas Sumatera Utara
tamu dan semua ruang
penyimpana
yang terdapat pada
n linen
hotel
- Gudang alat
- Mencuci,
housekeepin
membersihkan dan
g
mengeringkan pakaian
Security dept.
- Karyawan
(satpam)
- Mengamankan &
mengawas keamanan
- R. CCTV
- Pos satpam
hotel & cottage
R. Mekanikal
elektrikal
- Karyawan
(teknisi)
- Mengatur sistem ME
pada bangunan
- R. Chiller
- R. Genset
- Merawat dan
- R. Shaft
memperbaiki mesin
- R. AHU
- R. Pompa air
- R. Trafo
- R. PABX
Area parkir
- Tamu hotel
&
- Memarkirkan
kendaraan
penginapan
- Pengunjung
- Karyawan
- Area parkir
roda 2
- Area parkir
roda 4
- Area parkir
bus
2.2.5 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Prinsip dasar taman wisata ini adalah sebagai kawasan rekreasi yang
dilengkapi dengan kriteria ruang yang sesuai sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan bagi para pengunjung maupun penghuni. Persyaratan dan
kriteria ruang ini meliputi luas area maupun bangunan, pencahayaan, ruang
terbuka hijau, dan organisasi ruang secara umum.
26
Universitas Sumatera Utara
1) Luas
Tongging Lakeside Leisure Resort merupakan area rekreasi. Oleh karena
itu, luasan bangunan diukur dari seberapa banyak pengunjung maupun
penghuni yang akan menginap dan berekreasi di area tersebut.
2) Pencahayaan
Pencahayaan pada area kawasan ini pada umumnya sama, terkecuali pada
area outdoor. Pada umumnya pencahayaan menggunakan percampuran
antara cahaya buatan dan cahaya matahari. Pencahayaan matahari dapat
dimanfaatkan pada waktu pagi sampai siang hari, sedangkan pencahayaan
buatan dibutuhkan saat malam hari.
Pencahayaan pada ruangan indoor diharapkan tidak memberi efek silau
dan pantulan dari silau.
2.3 Elaborasi Tema
Berikut akan dijelaskan studi banding, pengertian tema yang dipilih,
interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul.
2.3.1 Studi Banding Tema Arsitektur Eklektik
2.3.1.1 Brisith Museum London (1823-1846)
British Museum di London adalah salah satu museum terbesar dan
terpenting dalam sejarah dan budaya manusia di dunia. Koleksinya termasuk
lebih dari 7 juta benda dari seluruh benua. Semuanya menggambarkan dan
mendokumentasikan sejarah budaya manusia dari awal hingga kini.
Bangunan yang dirancang oleh Sir Robert Smirke ini memadukan 2
gaya arsitektur yakni Romawi dan Yunani. Dapat dilihat pada gambar bahwa
pada bagian depan atau pintu masuk terdapat portico yang mendukung sebuah
pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle bergaya
Yunani, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya (Gambar 2.3).
27
Universitas Sumatera Utara
b
a
c
Gambar 2.3 (a) pintu masuk British Museum London (b) pedimen bergaya
romawi, dan (c) kolom bergaya yunani
Sumber : http://www.britishmuseum.org/
2.3.1.2 Albert Memorial, London (1863-1872)
Dirancang oleh Sir George Golbert Scott, Albert Memorial monument
dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu
Victoria.
Monumen ini didominasi konsep gotik. Bagian utama monument ini
adalah patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal
(landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan
relief yang biasanya digunakan untuk menaruh patung dan pajangan sejak
zaman romawi dan yunani kuno), berada dibawah sebuah ciborium (cungkup
dengan empat buah kolom bentuk Romawi). Atap cungkup meruncing keatas
28
Universitas Sumatera Utara
penuh dengan ornament seperti banyak terdapat pada gereja-gereja Gotik
(Gambar 2.4).
Puncak Gothic
Kolom Romawi
a
b
c
Gambar 2.4 (a) Albert Memorial, (b) kolom bergaya romawi, dan (c) puncak
gothic
Sumber : https://www.royalparks.org.uk/
2.3.1.3 House Of Parliament, London (1795-1860)
Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan
kembali Gothic pada masa itu. Pada bagian atas (Gambar 2.5) keempat sisi
29
Universitas Sumatera Utara
sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben menjadi
pertanda kota London. Sering juga disebut New Palace of Westminster karena
bangunan lama musnah terbakar tahun 1834 kemudian didirikan gedung baru
berdasarkan sayembara yang dimenangkan oleh Sir Charles Barry.
Gambar 2.5 House Of Parliament, London
Sumber : http://www.parliament.uk/
Beberapa hal penting dalam pembuatan House Of Parliement sehingga
dikatakan sebagai arsitektur eklektik yaitu detail otentik dari Pugin dapat
memancarkan karakter kuno dari kembalinya Gotic pada masa itu,
penampilan yang dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks
gedung ini tidak sepenuhnya simetris, serta kesan formal dipadukan dengan
kesan informal terutama apabila dipandang dari arah seberang sungai dengan
adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian-bagian dalam
kompleks yang letaknya beraturan.
2.3.1.4 Massachusetts State House, Boston (1798)
Massachusetts State House, juga dikenal sebagai Massachusetts
Statehouse atau State House Baru, adalah ibukota negara dan pusat
pemerintahan untuk Commonwealth of Massachusetts, yang terletak di
30
Universitas Sumatera Utara
Beacon Hill/Downtown, daerah sekitar Boston. Bangunan, yang dirancang
oleh arsitek, Charles Bulfinch, selesai pada tahun 1798, dan telah berulang
kali diperbesar sejak didirikan.
Hal ini dianggap sebagai karya arsitektur federal di antara karya-karya
terbaik Bulfinch, dan bangunan ini ditetapkan sebagai National Historic
Landmark signifikansi arsitektur.
a
b
c
d
Gambar 2.6 (a) Massachusetts State House, Boston, (b) kubah byzantine, (c)
kolom romawi, dan (d) jendela renaissance
Sumber : http://pioneerinstitute.org/
Bangunan ini mengambil konsep Arsitektur Eklektik. Dapat terlihat dari
tampak bangunan, Charles Bulfinch menggunakan 3 gaya arsitektur yaitu
Byzantine pada kubah, dengan kolom Romawi dan jendela Renaissance
(Gambar 2.6).
31
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Pengertian Tema Arsitektur Eklektik
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar
fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi
tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan
sekaligus memperngaruhi arsitektur (Amos Rappoport, 1981). Menurut
Vitruvius di dalam bukunya De Architectura, arsitektur dapat dikatakan
sebagai keseimbangan dan koordinasi antara unsur keindahan/estetika
(venustas), kekuatan (firmitas), dan kegunaan/fungsi (utilitas), dan tidak ada
satu unsur yang melebihi unsur lainnya.
Sedangkan menurut Robert Gutman (1976), arsitektur sesungguhnya
merupakan kulit ketiga manusia. Arsitektur merupakan lingkungan buatan
yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan
sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan
jasmaniah, psikologis dan sosial manusia.
Eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih
sesuatu. Menurut Sumalyo, eklektik adalah memilih yang terbaik dari yang
sudah ada sebelumnya. Sumalyo (1997) juga menambahkan bahwa arsitektur
eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke
dalam bentuk tersendiri.
Arsitektur eklektik bisa dikatakan sebagai hasil karya arsitektur yang
mempergunakan metode merancang secara eklektik. Eklektisme adalah
sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan (kombinasi)
berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur
terbaik dengan kombinasi yang ada. Pergerakan ini diawali dari filsafat yang
dikaitkan dengan penggabungan berbagai perspektif pondasi filsafat untuk
membentuk filsafat baru yang lebih baik. Metodenya kemudian diterapkan
dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang lain, diantaranya kedalam
arsitektur (Hindarto, 2009).
Maka dapat dipahami bahwa Arsitektur Eklektik berarti suatu
pemilihan, perpaduan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri
32
Universitas Sumatera Utara
dengan menggabungkan berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan
untuk membuat kombinasi arsitektur terbaik yang ada.
2.3.3 Interpretasi Tema Arsitektur Eklektik
Dalam Arsitektur Eklektik, tidak hanya menerapkan 1 unsur saja, tetapi
juga dapat menggabungkan beberapa unsur yang disesuaikan dengan
lingkungan. Ciri khas Arsitektur Eklektik yaitu mengulang bentuk-bentuk
lama yang sudah ada sebelumnya tetapi dipadukan dengan pola, konsep dan
bentuk yang baru. Perpaduan inilah yang nantinya menghasilkan sebuah gaya
baru yang dianggap terbaik dari yang sudah ada sebelumnya.
Arsitektur Eklektik tidak selalu memadukan, terkadang hanya
menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam sistem konstruksi, fungsi, dan
sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli.
Untuk menerapkan Arsitektur Eklektik pada kawasan tradisional yaitu
menggabungkan unsur-unsur yang tidak jauh dari tradisional. Arsitektur
Eklektik dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi. Eklektisme
yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi yang
lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur
tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur
tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern.
2.3.4 Keterkaitan Tema Arsitektur Eklektik Dengan Judul
Desa Tongging merupakan desa di Sumatera Utara yang dijadikan
objek kunjungan wisata karena memiliki keindahan panorama dan potensi
alam yang banyak, diantaranya yaitu Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso.
Selain itu, Desa Tongging juga dikenal dengan sebutan “Agropolitan”, yaitu
kawasan yang tumbuh dan berkembang dengan sektor usaha pertanian.
Berbagai macam sayur-mayur maupun buah-buahan dapat tumbuh di desa ini.
Hal inilah yang menjadikan Desa Tongging berpotensi mengembangkan
pariwisatanya dengan penanganan yang tepat yaitu membuat suatu kawasan
33
Universitas Sumatera Utara
wisata yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif yang nantinya juga difasilitasi
dengan akomodasi melalui proyek “Tongging Lakeside Leisure Resort”.
Tema yang diangkat untuk judul proyek ini adalah Arsitektur Eklektik,
melihat bagaimana melekatnya kebudayaan yang ada di Desa Tongging, yang
nantinya akan dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Melalui tema ini,
diharapkan dapat memberikan kawasan wisata bukan hanya budaya, tetapi
juga rekreatif dan edukatif namun tetap memberikan respon terhadap
lingkungan dan iklim Desa Tongging.
34
Universitas Sumatera Utara
Download