Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjutan : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami metode perhitungan analisis kapasitas persimpangan tak bersinyal berdasarkan Manual Kapasitas jalan Indonesia (MKJI) 1997. b. Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan parameter dasar karakteristik lalu lintas, geometrik simpang tak bersinyal Mahasiswa dapat melakukan perhitungan analisis kapasitas simpang tak bersinyal untuk tipe 3 kaki saimpang maupun 4 kaki simpang dengan metode MKJI 1997 B. Pokok Bahasan Kapasitas Persimpangan Tak Bersinyal C. Sub Pokok Bahasan Definisi simpang Jenis simpang tak bersinyal Titik konflik dalam persimpangan Parameter dasar dalam analisis simpang ta bersinyal Analisis kapasitas simpang tak bersinyal , Derajat kejenuhan, Tundaan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 1 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang permasalahan kemacetan arus lalu lintas yang disebabkan oleh adanya persimpangan Ceramah Penyajian: Uraian Pendahuluan a. Dosen menjelaskan definisi simpang b. Dosen menjelaskan tentang tipe simpang tak bersinyal c. Dosen menjelaskan titik konflik dalam persimpangan d. Dosen menjelaskan jenis simpang tak bersinyal e. Dosen menjelaskan tentang parameter dasar dalam analisis simpang ta bersinyal f. Dosen menjelaskan analisis kapasitas simpang tak bersinyal , Derajat kejenuhan, Tundaan Ceramah Presentasi Media dan Alat Durasi 20’ OHP Whiteoard LCD 100’ Output Mahasiswa dapat memahami pokok permasalahan dalam arus lalu lintas akibat adanya persimpangan Mahasiswa dapat menjelaskan proses bagan alir analisis kapasitas simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode MKJI 1997 Contoh Dosen memberikan contoh berupa titik konflik pada persimpangan Dosen memberikan contoh jenis simpang kaki 3 dan 4 kaki Dosen memberikan contoh bagan alir proses analisis kapasitas simpang tak bersinyal Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Sebutkan parameter dalam analisis kapasitas simpang tak bersinyal Jelaskan faktor yang mempengaruhi kapasitas suatu simpang tak bersinyal 30’ Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam pemecahan kasus sederhana yang terjadi di simpang tak bersinyal Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa dengan studi kasus sederhana dalam penerapan analisis kapasitas simpang tak bersinyal SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 2 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) 1. Departemen Pekerjaan Umum (1997) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga. 2. Roess, R.P et al (2004), Traffic Engineering , 3rd Edition, Prentice Hall 3. Hobbs,F.D (1979) Traffic Palnning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 2 (dua) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami metode perhitungan analisis kapasitas persimpangan bersinyal berdasarkan Manual Kapasitas jalan Indonesia (MKJI) 1997. b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami analisis fase dalam simpang bersinyal Mahasiswa dapat menjelaskan tipe ,parameter dasar ,karakteristik lalu lintas, geometrik simpang bersinyal Mahasiswa dapat melakukan perhitungan analisis kapasitas simpang bersinyal untuk tipe 3 kaki saimpang maupun 4 kaki simpang dengan metode MKJI 1997 B. Pokok Bahasan Kapasitas Persimpangan Bersinyal C. Sub Pokok Bahasan Komponen siklus sinyal Tipe operasional sinyal Konsep kapasitas simpang bersinyal SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 3 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Metodologi analisis simpang bersinyal Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen mereview mengenai pemahaman mahasiswa dalam melakukan analisis fase pada simpang bersinyal Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan konsep dalam perencanaan fase bersinyal di simpang b. Dosen menjelaskan komponen dalam siklus sinyal c. Dosen menjelaskan tentang tipe operasional simpang bersinyal d. Dosen menjelaskan konsep kapasitas simpang bersinyal e. Dosen menjelaskan tentang karakteristik sinyal lalu lintas f. Dosen menjelaskan metodologi analisis simpang bersinyal g. Dosen menjelaskan perilaku lalu lintas dan parameter penting dalam analisis simpang bersinyal Ceramah Presentasi Contoh Dosen memberikan tipe operasional simpang Dosen memberikan contoh analisis sederhana kapasitas simpang metode MKJI Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Sebutkan perbedaan dalam tipe operasional simpang bersinyal Jelaskan tentang langkah- langkah dalam analisis kapasitas simpang bersinyal Media dan Alat Durasi 30’ OHP Whiteoard LCD 100’ 20’ Output Mahasiswa dapat memahami pokok permasalahan dalam penentuan fase sinyal Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dalam penentuan fase sinyal, jenis operasional simpang, metodologi kerja dan perilaku lalu lintas serta parameter penting dalam analisis simpang bersinyal Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam pemecahan kasus sederhana yang terjadi di simpang bersinyal dengan metode MKJI 1997 Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa studi kasus yang berbeda mengenai analisis kapasitas simpang bersinyal E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 4 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya F. Daftar Pustaka (Referensi) Departemen Pekerjaan Umum (1997) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga. Roess, R.P et al (2004), Traffic Engineering , 3rd Edition, Prentice Hall Hobbs,F.D (1979) Traffic Palnning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 3 (tiga) dan 4 (empat) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep bundaran dan melakukan analisis kapasitas suatu bundaran b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami manfaat bundaran dibandingkan jenis simpang lainnya Mahasiswa dapat menjelaskan perilaku lalu lintas dalam bundaran dan penerapan sistem arus dalam bundaran Mahasiswa dapat melakukan perhitungan analisis kapasitas bundaran dengan metode MKJI 1997 B. Pokok Bahasan Kapasitas simpang bundaran (roundabout) C. Sub Pokok Bahasan Tipe pulau lalu lintas Tujuan desain bundaran Aturan dalam arus di bundaran Persyaratan bundaran Metodologi perhitungan kapasitas bundaran MKJI SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 5 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang definisi bundaran serta manfaat bundaraan dibandingkan jenis simpang sebidang lainnya Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan pulau lalu lintas b. Dosen menjelaskan tujuan perencanaan bundaran c. Dosen menjelaskan tentang aturan dalam penerapan bundaran terhadap arus lalu lintas d. Dosen menjelaskan tentang persyaratan desain bundaran e. Dosen menjelaskan tentang metodologi perhitungan kapasitas bundaran MKJI Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi Output 30’ Mahasiswa dapat memahami konsep dasar bundaran. 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan perencanaan bundaran, sistem arus dalam bundaran dan metologi perhitungan kapasitas bundaran MKJI 150’ Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam pemecahan kasus sederhana yang terjadi di bundaran berdasarkan metode MKJI 1997 Contoh Dosen memberikan contoh layout bundaran dan bagian-bagian utama bundaran Dosen memberikan contoh pertiungan sederhana analisis kapasitas bundaran Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Sebutkan kelebihan bundaran dibandingkan jenis simpang lainnya? Jelaskan bagian –bagian utama bundaran Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa latihan perhitungan. E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Departemen Pekerjaan Umum (1997) Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga. Roess, R.P et al (2004), Traffic Engineering , 3rd Edition, Prentice Hall SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 6 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Hobbs,F.D (1979) Traffic Palnning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 5 (lima) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan pemodelan transportasi b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami ruang lingkup proses perencanaan transportasi dan pendekatan sistem dalam perencanaan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh aksesibilitas dan mobilitas dalam perencanaan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik perencanaan transportasi dan ciri pergerakannya B. Pokok Bahasan Perencanaan dan Pemodelan Tranportasi C. Sub Pokok Bahasan Pengertian perencanaan transportasi Lingkup perencanaan transportasi Pendekatan sistem untuk perencanaan transportasi Sistem tata guna lahan-transportasi Aksesibilitas dan mobilitas Karakteristik perencanaan transportasi Ciri pergerakan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 7 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang pentingnya perencanaan dalam bidang transportasi dan beberapa hasil perencanaan transportasi dalam kehiduoan manusia Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan pengertian perencanaan transportasi b. Dosen menjelaskan tentang lingkup perencanaan transportasi c. Dosen menjelaskan pendekatan sistem untuk perencanaan transportasi d. Dosen menjelaskan sistem tata guna lahan-transportasi e. Dosen menjelaskan tentang aksesibilitas dan mobilitas f. Dosen menjelaskan tentang karakteristik perencanaan transportasi g. Dosen menjelaskan tentang ciri pergerakan Ceramah Presentasi Contoh Dosen memberikan contoh bagan alir proses perencanaan transportasi Dosen memberikan contoh peranan model dalam perencanaan transportasi Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Jelaskan ruang lingkup perencanaan transportasi dalam menyelesaikan permasalahan transportasi kota besar dan sebutkan beberapa aplikasinya. Bagaimana hubungan antara sistem tata guna lahan – transportasi menurut konsep aksesibilitas dan mobilitas Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi Output 20’ Mahasiswa dapat memahami manfaat perencanaan transportasi 100’ Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian perencanaan transportasi, lingkup perencanaan transportasi, pendekatan sistem untuk perencanaan transportasi,sistem tata guna lahan-transportasi, aksesibilitas dan mobilitas , karakteristik perencanaan transportasi, dan ciri pergerakan 30’ Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa penerapan perencanaan transportasi khususnya permasalahan transportasi perkotaan Tindak Lanjut - SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 8 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi diskusi F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 6 (enam) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan pemodelan transportasi b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami definisi pemodelan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan proses pemodelan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik perencanaan transportasi dan ciri pergerakannya B. Pokok Bahasan Perencanaan dan Pemodelan Tranportasi C. Sub Pokok Bahasan Definisi model transportasi Proses pemodelan transportasi Metode dalam pemodelan transportasi Asumsi dasar pemodelan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 9 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Konsep pemodelan empat tahap D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang peranan pemodelan dalam perencanaan transportasi Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan tentang definisi pemodelan transportasi b. Dosen menjelaskan proses pemodelan transportasi c. Dosen menjelaskan tentang asumsi dasar pemodelan d. Dosen menjelaskan tentang metode dalam pemodelan transportasi e. Dosen menjelaskan tentang konsep pemodelan empat tahap. Ceramah Presentasi Media dan Alat Durasi 10’ OHP Whiteoard LCD 120’ Contoh Dosen memberikan contoh/latihan analisis dasar pemodelan Dosen memberikan perbedaan pendekatan dalam metode pemodelan 20’ Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Jelaskan tentang konsep pemodelan empat tahap Bagaimana penerapan metode-metode dalam pemodelan transportasi ? Tindak Lanjut - SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 Output Mahasiswa dapat memahami tentang peranan pemodelan dalam perencanaan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi pemodelan transportasi ,pemodelan transportasi ,asumsi dasar pemodelan,metode dalam pemodelan transportasi ,konsep pemodelan empat tahap. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep pemodelan empat tahap. 10 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 7(tujuh) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan pemodelan transportasi b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami pengertian bangkitan pergerakan dan klasifikasi pergerakan Mahasiswa dapat menjelaskan proses pemodelan transportasi Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik perencanaan transportasi dan ciri pergerakannya B. Pokok Bahasan Analisis model bangkitan pergerakan C. Sub Pokok Bahasan Definisi bangkitan pergerakan Klasifikasi pergerakan Faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan Model faktor pertumbuhan Model analisis regresi linear SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 11 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Model analisis berbasis zona D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang pemahaman dalam proses model bangkitan pergerakan Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan definisi bangkitan pergerakan b. Dosen menjelaskan klasifikasi pergerakan c. Dosen menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan d. Dosen menjelaskan model faktor pertumbuhan e. Dosen menjelaskan model analisis regresi linear f. Dosen menjelaskan model analisis berbasis zona Ceramah Presentasi Contoh Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 20’ Mahasiswa dapat memahami tentang proses dalam model bangkitan pergerakan 100’ Mahasiswa dapat menjelaskan definisi bangkitan pergerakan ,klasifikasi pergerakan , faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan ,model faktor pertumbuhan ,model analisis regresi linear dan model analisis berbasis zona 30’ Mahasiswa mampu menentukan persamaan model untuk analisis bangkitan pergerakan berbasis zona. Dosen memberikan contoh analisis menentukan parameter yang mempengaruhi bangkitan pergerakan pada suatu zona. Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana menentukan persamaan model untuk analisis bangkitan pergerakan berbasis zona ? Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas take home SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 Output 12 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 8(delapan) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan analisis pemodelan transportasi dengan beberapa metode analogi b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami membuat matriks asal tujuan (MAT) Mahasiswa dapat membedakan dalam penerapan metode analogi tanpa batasan dan satu batasan untuk menyelesaikan permasalahan transportasi Mahasiswa dapat menggunakan beberapa metode dengan dua batasan (Fratar, Rata-rata dan Furness) dalam menyelesaikan permasalahan transportasi B. Pokok Bahasan Analisis model sebaran pergerakan metode analogi C. Sub Pokok Bahasan Matrik asal tujuan (MAT) Metode analogi (seragam/tanpa batasan, dengan satu batasan) Metode analogi dengan dua batasan : metode Fratar, Rata-rata, Furness) SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 13 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Metode Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang pengertian dasar matrik asal tujuan (MAT) Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan penggunaan Matrik asal tujuan (MAT) untuk analisis pemodelan untuk sebaran pergerakan b. Dosen menjelaskan tentang analisis model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode seragam/tanpa batasan c. Dosen menjelaskan analisis model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode satu batasan d. Dosen menjelaskan analisis model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode dua batasan metode Fratar, Rata-rata, Furness Ceramah Presentasi Media dan Alat Durasi 20’ OHP Whiteoard LCD 100’ Contoh Dosen memberikan contoh jenis alat stereoskop beserta perlengkapan. Dosen memberikan contoh tahapan persiapan pengamatan foto udara. Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, bagaimana tingkat akurasinya dan penerapan untuk kondisi yang bagaimana 30’ Output Mahasiswa dapat memahami tentang dasar-dasar membuat MAT Dosen menjelaskan penggunaan Matrik asal tujuan (MAT) untuk analisis pemodelan untuk sebaran pergerakan, analisis model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode seragam/tanpa batasan , analisis model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode satu batasan dan model sebaran pergerakan metode analogi dengan metode dua batasan metode Fratar, Rata-rata, Furness Mahasiswa dapat memahami measing-masing metode dalam analisis model sebaran pergerakan. Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa latihan perhitungan analisis model sebaran pergerakan dengan masing-masing metode yang dijelaskan. SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 14 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 9 (sembilan) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar perencanaan dan analisis pemodelan transportasi dengan beberapa metode gravity b. Khusus : Mahasiswa dapat memahami konsep dalam model sebaran pergerakan model sintesis Mahasiswa dapat memahami konsep dalam model sebaran pergerakan metode gravity dengan tanpa batasan, satu batasan dan dua batasan. B. Pokok Bahasan Analisis sebaran pergerakan metode gravity C. Sub Pokok Bahasan Metode sintesis Model gravity tanpa batasan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 15 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Model gravity dengan batasan bangkitan Model gravity dengan batasan tarikan D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan tentang pengertian survai GPS, lingkup kerja yang memanfaatkan GPS, teknik survai GPS. Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan analisis model sebaran pergerakan metode sintesis b. Dosen menjelaskan model gravity tanpa batasan c. Dosen menjelaskan model gravity dengan batasan bangkitan d. Dosen menjelaskan model gravity dengan batasan tarikan Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 30’ 120’ Contoh Dosen memberikan langkah-langkah perhitungan analisis model sebaran pergerakan dengan masing-masing metode Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing metode sintesis ? Bagaimana perbandingan antara metode sintesis dengan metode analogi? Apa perbedaannya? 20’ Output Mahasiswa dapat memahami konsep dasar hukum gravitasi yang dikembangkan oleh Isaac Newton Mahasiswa dapat menjelaskan analisis model sebaran pergerakan metode sintesis, model gravity tanpa batasan, model gravity dengan batasan bangkitan serta model gravity dengan batasan tarikan Mahasiswa dapat menganalisis model sebaran pergerakan dengan metode sintesis Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan permasalahan pergerakan antara zona untuk menghasilkan sebaran pergerakan di masing-masing zona tersebut SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 16 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 10 (sepuluh) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami beberapa metode survei lalu lintas yang digunakan sebagai pengambilan data untuk studi transportasi b. Khusus : Mahasiswa dapat mengetahui beberapa jenis survei yang digunakan untuk studi transportasi Mahasiswa dapat memahami tujuan dan maksuda dari survei-survei lalu lintas yang digunakan. Mahasiswa dapat memahami metode pengambilan sampel di lapangan sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan B. Pokok Bahasan Teknik survei lalu lintas C. Sub Pokok Bahasan Jenis survei pada bidang transportasi Tujuan dan maksud survei lalu lintas SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 17 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Tahap pelaksanaan survei lalu lintas Beberapa metode survei lalu lintas D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan kebutuhan data yang diperlukan dalam studi transportasi sehingga memahami pentingnya teknik dan metode survei yang digunakan. Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan jenis-jenis survei yang digunakan untuk studi transportasi b. Dosen menjelaskan tujuan dan maksud survei lalu lintas c. Dosen menjelaskan metode serta tahapan dalam pekerjaan suatu survei lalu lintas d. Dosen menjelaskan beberapa metode survei lalu lintas (traffic count, kecepatan,parkir) Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 10’ Output Mahasiswa dapat memahami pentingnya metode survei yang tepat sesuai kebutuhan data yang dipakai untuk studi transportasi 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis survei yang digunakan untuk studi transportasi, tujuan dan maksud survei lalu lintas, metode serta tahapan dalam pekerjaan suatu survei lalu lintas serta beberapa metode survei lalu lintas (traffic count, kecepatan,parkir) 20’ Mahasiswa dapat membuat perencanaan suatu survei Contoh Dosen memberikan langkah-langkah perhitungan analisis model sebaran pergerakan dengan masing-masing metode Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan untuk suatu jenis survei lalu lintas? Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan permasalahan tentang perencanaan suatu survei SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 18 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: a. Umum : b. Khusus : : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 11 (sebelas) Mahasiswa dapat memahami parameter dalam perencanaan parkir dan melakukan analisis kinerja parkir dengan benar Mahasiswa dapat mengetahui sistem pengelolaan parkir berdasarkan regulasi yang ada. Mahasiswa dapat mengetahui persyaratan dalam perencanaan lahan parkir untuk memenuhi kebutuhan parkir suatu tata guna lahan Mahasiswa dapat melakukan analisis kinerja suatu pengoperasian lahan parkir B. Pokok Bahasan Manajemen parkir C. Sub Pokok Bahasan Sistem perparkiran di Indonesia SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 19 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Tipe parkir Satuan ruang parkir Ketentuan perencanaan parkir Analisis kinerja parkir Studi kasus D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan pengaruh fasilitas parkir terhadap sistem transpotasi suatu kawasan Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan regulasi sistem parkir di Indonesia. b. Dosen menjelaskan beberapa tipe atau pola parkir yang umum digunakan c. Dosen menjelaskan parameter dasar dalam penyediaan lahan parkir seperti satuan ruang parkir) menurut peraturan yang ada. d. Dosen menjelaskan ketentuan yang digunakan untuk analisis kebutuhan parkir e. Dosen menjelaskan bagaimana menganalisis kinerja suatu pengoperasian lahan parkir. Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 10’ Output Mahasiswa dapat memahami pentingnya penyediaan parkir yang baik untuk sistem transportasi yang ada. 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan regulasi pengelolaan parkir, pola parkir dan perencanaan kebutuhan lahan parkir serta menganalisis kinerja operasional suatu lahan parkir. 20’ Mahasiswa dapat membuat perencanaan parkir sesuai dengan jenis tata guna lahan yang ada. Contoh Dosen memberikan contoh studi kasus dalam menganalisis kinerja operssional lahan parkir berdasarkan hasil survei parkir. Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana merencanakan kebutuhan lahan parkir suatu tata guna lahan Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan permasalahan tentang perencanaan lahan SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 20 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya parkir/analisis kinerja parkir E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: a. Umum : b. Khusus : : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 12 (dua belas) Mahasiswa dapat memahami prinsip teori antrian dan penerapannya dalam bidang transportasi Mahasiswa dapat mengetahui komponen antrian dan jenis disiplin antrian Mahasiswa dapat mengetahui model disiplin antrian yang umum terjadi dalam bidang transportasi Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam menyelesaikan kasus-kasus sederhana dalam bidang transportasi dengan menggunakan prinsip teori antrian B. Pokok Bahasan Teori antrian C. Sub Pokok Bahasan Komponen antrian SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 21 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Disiplin antrian Model antrian Penerapan analisis antrian dalam biang transportasi D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan definisi antrian, proses terjadinya antrian dan dampak antrian dalam suatu arus lalu lintas Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan komponen –komponen dalam antrian b. Dosen menjelaskan beberapa model disiplin antrian c. Dosen menjelaskan parameter dasar dalam analisis suatu antrian d. Dosen menjelaskan metode penyelesaian suatu kasus sederhana dalam antrian lalu lintas dengan model disiplin antrian yang berbeda. Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 10’ Output Mahasiswa dapat memahami makna dan proses terjadinya antrian. 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan prose antrian untuk berbagai model disiplin antrian dan mampu menyelesaikan beberapa kasus sederhana suatu permasalahan transportasi akibat terjadinya antrian 20’ Mahasiswa dapat membuat analisis sederhana untuk beberapa penerapan kebijakan aturan di gerbang tol. Contoh Dosen memberikan contoh proses antrian dan penerapan dari model disiplin antrian yang berbeda Dosen memberikan suatu contoh analisis kinerja suatu antrian kendaraan memasuki gerbang tol Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana mengurangi panjang antrian daari suatu arus lalu lintas di gerbang tol? Langkah –langkah apa yang harus diupayakan? Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan permasalahan tentang antrian. SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 22 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: a. Umum : b. Khusus : : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 13 (tiga belas belas) Mahasiswa dapat prinsip teori antrian dan penerapannya dalam bidang transportasi Mahasiswa dapat mengetahui komponen antrian dan jenis disiplin antrian Mahasiswa dapat mengetahui model disiplin antrian yang umum terjadi dalam bidang transportasi Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam menyelesaikan kasus-kasus sederhana dalam bidang transportasi dengan menggunakan prinsip teori antrian B. Pokok Bahasan Dampak lalu lintas C. Sub Pokok Bahasan Definisi dampak lalu lintas Ruang lingkup analisis dampak lalu lintas Fenomena dampak lalu lintas Tahapan dampak lalu lintas SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 23 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Metode analisis dampak lalu lintas D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan beberapa contoh dampak perubahan tata guna lahan maupun kebijakan terhadap lalu lintas. Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan definisi dampak lalu lintas b. Dosen menjelaskan fenomena dampak lalu lintas c. Dosen menjelaskan ruang lingkup analisis dampak lalu lintas d. Dosen menjelaskan metode analisis dampak lalu lintas Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 10’ Output Mahasiswa dapat memahami hubungan antara perubahan tata guna lahan terhadap arus lalu lintas 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, ruang lingkup dan metode analisis dampak lalu lintas 20’ Mahasiswa dapat membuat analisis sederhana untuk mengetahui dampak perubahan tata guna lahan terhadap lalu lintas yang ada Contoh Dosen memberikan dampak yang diberikan oleh pembangunan suatu gedung perkantoran terhadap jaringan jalan yang ada Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah dalam analisis dampak lalu lintas ? Langkah –langkah apa yang harus diupayakan? Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan permasalahan tentang damapak lalu lintas E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 24 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Durasi Pertemuan Pertemuan ke A. Kompetensi: a. Umum : b. Khusus : : Rekayasa Transportasi Lanjut : TSP-413 : 3 SKS : 3 x 50 Menit : 14 (empat belas) Mahasiswa dapat mengerti konsep pembangunan suatu kawasan yang berorientasi pada pergerakan manusia. Mahasiswa dapat mengetahui komponen antrian dan jenis disiplin antrian Mahasiswa dapat mengetahui model disiplin antrian yang umum terjadi dalam bidang transportasi Mahasiswa dapat melakukan analisis dalam menyelesaikan kasus-kasus sederhana dalam bidang transportasi dengan menggunakan prinsip teori antrian B. Pokok Bahasan Transit Oriented Development (TOD) C. Sub Pokok Bahasan Definisi TOD Konsep TOD Faktor faktor yang mempengaruhi perencanaan TOD SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 25 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya D. Kegiatan Belajar Mengajar Rincian Kegiatan Pendahuluan Dosen menjelaskan beberapa contoh pembangunan yang berkonsep transit oriented development Metode Ceramah Penyajian: Uraian a. Dosen menjelaskan definisi TOD b. Dosen menjelaskan prinsip dasar dalam kriteria pembangunan berwawasan TOD c. Dosen menjelaskan faktor –faktor yang penting untuk memenuhi kriteria pembangunan yang memiliki konsep TOD Ceramah Presentasi Media dan Alat OHP Whiteoard LCD Durasi 10’ Output Mahasiswa dapat memahami model pembangunan yang berwawasan transportasi berkelanjutan 120’ Mahasiswa dapat menjelaskan definisi, prinsip dan persyaratan dalam mewujudkan pembangunan yang memnuhi kriteria TOD 20’ Mahasiswa dapat membuat analisis sederhana untuk merencanakan fasilitas publik yang berkonsep TOD Contoh Dosen memberikan dampak yang diberikan oleh pembangunan suatu gedung perkantoran terhadap jaringan jalan yang ada Penutup Umpan Balik Dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan : Bagaimana mengaplikasikan konsep TOD untuk bangunan publik seperti stasiun, terminal maupun perkantoran ? Tindak Lanjut Dosen memberikan tugas menyelesaikan analisis TOD untuk bangunan stasiun E. Evaluasi Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pertemuan F. Daftar Pustaka (Referensi) Tamin, O.Z (2000), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi ke -2 , Penerbit ITB SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 26 dari 27 Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Jaya Papacostas,C.S and P.D Prevedouros (1993), Transportation Engineering and Planning, Prentice Hall. Hobbs,F.D (1979) Traffic Planning and Engineering ,2nd Edition, Oxford Pergamon Press. SAP-Rekayasa Transportasi Lanjutan (TSP-413) Versi/Revisi : 01/00 27 dari 27