i(ompas

advertisement
I(OMPAS
.
o Senin o Selasa
2
3
18
4
OPeb
-'~
6
5
21
20
19
o Mar
::) Rabu 0
OApr
7
22
.Me;
Kamis
8
23
9
10
24
OJun
o Sabtu
JumC't
OJul
12
11
25
0
0
13
26
27
Ags
o Sep
Minggu
14
28
0
Ok'
15
29
0
16
30
Nov
0..--Des
Erosi Tumbuhan Gbat
_
__
- ~~...
LIo _
-
-
Urang Sunda
--
-
~-
---
---
Oleh
JOHAN
ISKAND'lR
P
ada masa silam urang Sunda sangat peduli dengan kesehatan keluarga. Karena itu, dikenal ungkapan urang
Sunda, bahwa untuk kesempumaan hidup dalam ke-
luarga, para anggotanya harus cageur(sehat), bageur(baik
hati,jujur, tidak korupsi), pinter (pandai), dan singer (terampil).
Tumbuhan obat
penduduk bermanfaat untuk meBerdasarkan falsafahhidup ter- ngurangi rasa sakit ibu yang akan
sebut, urangSunda senantiasa me- melahirkan dan mempercepat kemerhatikan hidup sehat (cageur), luarnya bayi.
Cara penggunaannya, ramuan
baik rohani maupun badaniah. Karena itu, tak mengherankan, kelu- jamu tepung sasambetan yangbiaarga Sunda sangat memerhatikan sanya disimpan dalam botol diamkesehatan anggotanya. Sejak usia bil sesendok makan, dihaluskan
dini, misalnya,bayi baru lahir,bayi dan diberi air secukupnya, kemumenjelang urnur 40 hari, dan bayi dian dibalurkan pada ibu hamil
di atas 40 hari, termasuk para ibu yang sudah merasa mulas akan
yang akan bersalin dan setelah melahirkan sehingga tubUhnya
bersalin, mendapatkan perawatan menjadi hangat.
Jamu empat puluh hari biasakesehatan dalam keluarga secara
saksama.
nya dibuat dari ramuan pucuk keDi masyarakat Sunda dikenal muning (Muraya paniculata), damacam-macam jamu bagi ibu M- un jawer kotok (Coleus scutellamil yang akan melahirkan, ibu se- rioides),koneng santen (Curcuma
telah melahirkan, dan bayi yang sp), lempuyang wangi (Zingiber
barulahir. Beberapajamu bagi ka- aromaticum), daun saga (Abrus
urn ibu yang akan melahirkan dan precatorius), akar teter (Solanum
setelah melahirkan adalah jamu verbascifolium), akar tapak liman
(Elephantopus scaber),akar sengsasambetan, wewejah,jamuempat
puluh hari, balur haneut, pipilis, gang (Amaranthus spinosus), akar
dan poko. Sementara itu, ramuan carulang (Spatholobus felTllginjamu untuk bayi baru lahir, antara eus),pentil cangkudu (Morinda d''lain, bura beuweung (sasawanan) trifolia), dan pentil delima putih
dan ubar haseurn (Prawairasugan- (Punicagranatum).
Ramuan ubar haseurn biasanya
da, 1964).
Sebagai contoh, jamu sasam- dibuat dari beas beunyeur (Oriza
betan biasanya dibuat dari berba- sativa), daun dilem (Pogostemon
gai jenis tumbuhan, seperti pang- cablin), daun tanjung (Mimusops
lay (Zingiberpwpureum), daunja- elengl), pucuk asem (Tamarindus
ringao (Acorus calamus), bawang indica), pucuk masoyi (Massoia
merah (Allium cepa),bawang pu- aromatica),daun kemuning (Murtih (Allium sativum), ketumbar raya paniculata), lempuyang wa(Coriandum sativum), merica hi- ngi (Zingiber aromaticum), pucuk
tam (Piper nignun), dan cabe daunjeruknipis (Citrusaurantifoareuy. Jamu tersebut dipercayai lia), dan cariu mentah (Entada
Kliplng
- - .
Humas
Unpad
LUHUR
phaseoloides).Semua bahan tersebut dijemur hingga kering, lantas
ditumbuk halus dan disimpan di
tempat yang aman. Ramuan itu digunakan untuk bayi yang telah
berumur4Ohari.
Erosl
Dalam
perkEnnbangannya,
sungguh disayangkan,pengetahuan tradisional urang Sunda tentang jenis-jenis tumbuhan herbal
dan cara pengobatannya
kian
.:
ca~lun-
2009
---
31
tur. Hal tersebut, antara lain, disebabkan generasi muda kurang tertarik belajar pengetahuan dan pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan
untuk obat-obatan tradisional dari
orangtua atau leluhurnya.
Sementara itu, banyak orang
tua yang memiliki pengetahuan
mendalam tentang jenis-jenis
. tumbuhan obat, seperti dukun dan
dukun bayi (paraji atau indung
beuranli), telah meninggal dunia.
Padahal, pengetahuan tradisional
mereka tentang jenis-jenis tumbuhan obat, cara meramu obat,
dan cara pengobatannya belum diwariskan atau didokumentasikan
secara saksama kepada generasi
muda. Akibatnya,pengetahuan 10kal penduduk tentang jenis-jenis
tumbuhan sebagai obat tersebut
telah mengalami erosi.
Beberapa jenis tumbuhan obat
tradisional juga kian langka ditemukan di alam, seperti ekosistem
pekarangan, kebuncampuran, dan
hutan. Sebab,banyak lahan hutan
yang pada masa silam ditumbuhi
aneka tumbuhan obat telah dikonversikan dengan peruntukan lain.
Pada masa lalu sistem agroforestri tradisional, seperti peka~
I rangan dan kebun campuran, banyak ditanami dengan tanaman
obat. Namun, kini struktur pekarangan dan kebun campuran tersebut sudah banyakberubah, yaitu
didominasijenis tanaman hiasdan
sayur yang bersifat monokultur
dan komersial.Akibatnya,beberapajenis tumbuhan obat yang masa
silam sangat umum digunakan
penduduk kini sulit ditemukan di
alamoContohnya adalah tumbuhan peundeuy (ParMa roxburgiI),
yang pada masa lalu bijinya
umum digunakan sebagai obat
oleh ibu yang baru melahirkan sebagai jamu wewejah, pipilis, dan
pahinum sayur.
Kini tumbuhan berpohon tersebut kian langka mengingat
peundeuy hanya tumbuh liardi kawasan hutan pada ketinggian 5700 meter dpl dan jarang dibudidayakan penduduk. Pohon cariu
(Entada phaseoloides), yang masa
silam umum digunakan sebagai
bahan jamu wewejah, pipilis, dan
ubar haseum, pun kini kian langka
karena banyakhutan telah gundul.
Kasus lainialahjenis tumbuhan
kahitutan (Paederia skandens) be-
rupa semak-semak belukar yang
pada masa silam biasa tumbuh di
pekarangan. Daunnya digunakan
sebagai ramuan jamu wewejah
dan diminum oleh ibu yang baru
bersalin. Kinijenis tumbuhan tersebut kian langka karena penduduk jarang memanfaatkan dan
membudidayakannya di pekarangan.
Meski demikian, umumnya jenis tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon grandifIorus),yangbiasadijadikan campuran godokanjamu wewejah,masih cukup banyak
ditemukan di pekarangan mengingat dewasa ini penduduk masih
menggunakan daunnya sebagai
obat gangguan saluran kencing.
dan kencingkurang lancar.Karena
itu, penduduk pun.masih membudidayakannyadi pekarangan.
Terkait dengan itu, sangat penting dilakukan penelitian etnofarmakologiberdasarkan pengetahuan lokal penduduk dan uji ilmiah
secara farmakologitentang berbagaijenis tumbuhan yangbiasa dijadikan obat tradisional oleh urang
Sunda untuk pengembangan obat
baru yangmurah di Indonesia.
JOHANISKANDAR
Dosen Biologi dan
Peneliti PPSDAL
LPPMUnpad
Download