ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PT. TELKOM INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada Bidang penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan juga melakukan pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Digital. Prioritas utama Telkom sebagai BUMN adalah untuk menghasilkan pelayanan yang prima dengan tujuan untuk terciptanya kepuasan pelanggan. Pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang berperan penting dalam menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa yang mereka kelola. Melalui kritik dan saran yang pelanggan sampaikan, juga sebagai bentuk kepedulian Telkom terhadap aspirasi ataupun suara setiap pelanggan. Komitmen PT Telkom terhadap para pelanggan tersebut ditunjukkan dengan realisasi dari serangkaian kebijakan manajemen untuk melakukan investasi pengembangan infrastruktur, pengembangan produk, memastikan keamanan produk, memberi jaminan purnajual dan menyediakan layanan pengaduan konsumen. PT Telkom kemudian menilai keberhasilan penerapan kebijakan tersebut melalui dua pendekatan, yakni nilai indeks kepuasan pelanggan yang menunjukkan kemampuan Telkom dalam memenuhi harapan para pelanggan, dan bertambahnya volume penjualan jasa, yang menunjukkan bertambahnya kepercayaan pelanggan terhadap produk serta jasa yang disediakan oleh Telkom. Oleh karena peran customer yang demikian strategis, dengan mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom mengupayakan untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perkembangan bisnis, terutama dalam faktor lingkungan eksternal. Faktor lingkungan eksternal tersebut terdiri dari beberapa topik, yaitu lingkungan demografi, sosial, budaya, politik domestik, politik internasional, alam, teknologi informasi, pemerintahan. Dari setiap topik tersebut akan dianalisis mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan serta implikasinya terhadapkegiatan bisnis perusahaan. Analisis tersebut juga dapat dijadikan acuan untuk memproyeksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Kata kunci : PT. Telkom Indonesia, Lingkungan Eksternal Bisnis, Peluang, Ancaman, Implikasi Bisnis. DAFTAR ISI Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Metode Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian Bab II Profil Perusahaan 2.1. Tentang Perusahaan 2.2. Visi dan Misi 2.3. Produk dan Jasa Bab III Analisis Faktor Eksternal 3.1. Lingkungan Demografi 3.1.1. Peluang 3.1.2. Ancaman 3.1.3. Implikasi Bisnis 3.2. Faktor Politik Dalam Negeri 3.2.1. Peluang 3.2.2. Ancaman 3.2.3. Implikasi Bisnis 3.3. Faktor Politik Luar Negeri 3.3.1. Peluang 3.3.2. Ancaman 3.3.3. Implikasi Bisnis 3.4. Faktor Ekonomi 3.4.1. Peluang 3.4.2. Ancaman 3.4.3. Implikasi Bisnis 3.5. Faktor Sosial 3.5.1. Peluang 3.5.2. Ancaman 3.5.3.Implikasi Bisnis 3.6. Teknologi 3.6.1. Peluang 3.6.2. Ancaman 3.6.3.Implikasi Bisnis 3.7. Faktor Lingkungan 3.8. Faktor Hukum dan Regulasi 3.8.1. Peluang 3.8.2. Ancaman 3.8.3.Implikasi Bisnis 3.9. Pemerintahan 3.9.1. Peluang 3.9.2. Ancaman 3.9.3.Implikasi Bisnis 4.1. Kesimpulan DAFTAR TABEL 1.1. Tabel Jumlah pelanggan telkom indonesia tahun 2014 sampai 2017 DAFTAR GAMBAR 2.1. Logo PT. Telkom Indonesia 3.2.1. Grafik Laju pertumbuhan PDB Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telekomunikasi adalah salah satu kebutuhan tersier yang di primerkan oleh masyarkat di belahan dunia seiring semakin derasnya arus globalisasi dan era digital, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin mudah dan cepat antar Daerah maupun Negara Peranan telekomunikasi sangat penting bagi kehidupan masyarakat dimanapun, teknologi inilah yang memungkinkan seseorang dapat mengirimkan informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan. Teknologi ini membuat jarak seperti tidak ada lagi, ratusan atau bahkan ribuan kilometer bukanlah menjadi hambatan untuk berkomunikasi secara online. Sejauh ini pun perkembangan teknologi komunikasi semakin bervariatif selain hanya sekedar untuk bertelekomunikasi melalui media cetak, telegram, handphone, televisi dan radio. Teknologi komunikasi juga telah melahirkan berbagai macam aplikasi yang memudahkan masyarakat, seperti layanan internat, data internet, atm, belanja online, dll yang sangat memudahkan dan mengefisiensi waktu konsumen. Masyarakat Indonesia terkhususnya semakin merasakan efek telekomunikasi dan hadirnya era digital yang memasuki berbagai bidang kehidupan, mengikuti trend yang terjadi di tataran global. Digitalisasi telah merubah cara manusia berperilaku, khususnya dalam bidang ekonomi karena proses bisnis menjadi lebih cepat, efisien, dan efektif. Disaat yang sama, era digital menawarkan peluang-peluang ekonomi baru yang tidak terlihat sebelumnya, melalui berbagai cara kreatif yang berbasis layanan digital. Model bisnis dalam bertransaksi juga bergerak cepat dari sistem pasar konvensional menuju pasar berplatform e-commerce, yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah baik bagi produsen maupun konsumen. Karena tuntutan perkembangan gaya hidup ini, membuat pelbagai Perusahaan-perusahaaan yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan Telekomunikasi memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik konsumen menggunakan produk dan layanan yang mereka sediahkan. Dalam menghadapi ini PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada Bidang penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan juga melakukan pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan. Bagi Telkom prioritas pertama mereka adalah menghasilkan pelayan yang prima untuk kepuasan pelanggan, hal ini karena pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa yang mereka lakukan. Melalui kritik dan saran yang mereka sampaikan, pelanggan juga adalah mitra utama dalam mengembangkan usaha di masa depan. Oleh karena perannya yang demikian strategis, dengan mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom senantiasa menjalin komunikasi erat dengan pelanggan, memahami dan berupaya memenuhi harapannya. Komitmen PT Telkom terhadap para pelanggan tersebut ditunjukkan dengan realisasi dari serangkaian kebijakan manajemen untuk melakukan investasi pengembangan infrastruktur, pengembangan produk, memastikan keamanan produk, memberi jaminan purnajual dan menyediakan layanan pengaduan konsumen. PT Telkom kemudian menilai keberhasilan penerapan kebijakan tersebut melalui dua pendekatan, yakni nilai indeks kepuasan pelanggan yang menunjukkan kemampuan Telkom dalam memenuhi harapan para pelanggan, dan bertambahnya volume penjualan jasa, yang menunjukkan bertambahnya kepercayaan pelanggan terhadap produk serta jasa yang disediakan oleh Telkom. Oleh karena pembangunan infrastruktur era digital yang baik untuk memudahkan pelanggan dan strategi yang mengutamakan kepuasan pelanggan pengguna penyedia jaringan telekomunikasi melalui PT telkom terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terlihat seperti pada tabel berikut : Tabel 1. 1 Tabel Jumlah Pelanggan PT. Telkom Indonesia tahun 2014-2016 Pada tabel diatas dapt dilihat perbedaan jumlah pengguna produkproduk PT Telkom tiga tahun terakhir, 2014, 2015, 2016 terus mengalami peningkatan. Hal ini tentunya terjadi karena kerja keras dari seluruh elemen yang berada pada PT Telkom, dengan bertambahnya pengguna secara otomatis juga menambah penghasilan pajak negara dan keuntungan untuk PT Telkom. Karena peningkatan-peningkatan yang semakin baik ini PT Telkom juga memberikan bantuan-bantuan kepada daerah terisolir , masyarakat kecil dan menengah dalam bidang Sosial, sebagai wadah penampung dan pengerak UKM –UKM, maupun dalam membangun bidang pendidikan dengan menyalurkan beasiswa khususnya bagi mereka yang pintar dan potensial, tapi terkendala finansial. Untuk itu ditahun 2017 ini PT Telkom terus berupaya mempertahankan dan mengembang usaha mereka untuk terus mengutamakan kesejahteraan rakyat dan perkembangan ekonomi masyarakat saat ini dengan melakukan pengkajian-pengkajian faktor-faktor eksternal yang memungkinkan menjadi peluang maupun ancaman bagi PT Telkom. 1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.1.1. Identifikasi Masalah PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan di indonesia yang mempunyai banyak pengguna diseluruh penjuru negeri ini maupun luar negeri, berupaya untuk selalu mentransformasikan diri mengikuti perkembangan dan kebutuhan konsumen pada era ini, untuk itu berdasarkan latar belakang yang ada penulis berusaha untuk mencari segala faktor eksternal yang memungkinkan menjadi peluang ataupun ancaman dala kegiatan Bisnis dan kelangsungan hidup PT. Telkom Indonesia. 1.1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai sebagai berikut : 1. Apa saja peluang dan ancaman dari faktor lingkungan eksternal yang dihadapi oleh PT. Telkom Indonesia? 2. Bagaimana implikasi bisnis yang harus dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia? 3. Bagaimana cara PT. Telkom Indonesia dalam memanfaatkan Peluang dan menghindari Ancaman dari Faktor-faktor eksternal tersebut dimasa akan datang untuk keberlangsungan Perusahaan? 1.3. Tujuan Penilitian 1. Menganalisis peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh PT. Telkom Indonesia dari setiap faktor-faktor eksternal yang secara langsung mupun tidak langsung mempengaruhi bisnis PT. Telkom Indonesia. 2. Mengidentifikasi implikasi bisnis yang dirasakan oleh PT Telkom dari peluang dan ancaman tersebut. 3. Menemukan solusi dan mamanfaatkan setiap peluang dan menghindari ancama-ancaman yang akan dihadapi perusahaan. 1.4. Metode Penelitian Untuk dapat menjawab permasalahan yang di atas, maka dilakukan studi literatur dengan menganalisis data sekunder, baik data perusahaan, data statistik dari lembaga-lembaga pemerintah dan data-data lainnya. Analisis PEST merupakan analisis eksternal makro-lingkungan yang akan mempengaruhi semua perusahaan. P.E.S.T. merupakan akronim untuk politik, Ekonomi, sosial dan tegnologi faktor eksternal makrolingkungan. Ditambahkan juga dua unsur Enviroment (lingkungan) dan Law & Regulation (Hukum dan Regulasi). 1.5. Manfaat Penelitian Dengan mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi serta implikasi terhadap kegiatan bisnis PT. Telkom Indonesia dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait dengan keputusankeputusan manajemen. Pengambilan keputusan akan mempengaruhi kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. Pengambilan keputusan yang tepat diharapkan dapat menjamin keberlangsungan perusahaan sebagai tujuan dari berdirinya PT. Telkom Indonesia, Tbk. BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Tentang Perusahaan PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimilki oleh pemerintah Indonesia 52,09% dan oleh publik sebesar 47,91%. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas disembilan anak perusahaan, Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel). Gambar 2. 1 Logo PT. Telkom Indonesia Riwayat Telkom secara singkat dimulai pada tanggal 23 Oktober 1856, ketika Pemerintahan Belanda untuk pertama kalinya di Indonesia menyediakan layanan telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Bogor. Tanggal 23 Oktober kemudian diperingati sebagai tanggal berdirinya Telkom. Sebelum memasuki masa kemerdekaan, Pemerintah Belanda mendirikan “Post en Telegraafdienst” yang beroperasi menyediakan layanan pos dan telegraf, serta membentuk Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst) yang mengatur tata layanan pos dan telekomunikasi. Setelah merdeka, Pemerintah Indonesia mengubah status jawatan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”) pada tahun 1961. Kemudian, pada tahun 1965, Pemerintah melakukan spin-off jasa telekomunikasi dengan membentuk badan baru Perusahaan Negara Telekomunikasi (“PN Telekomunikasi”). PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (Perumtel) pada tahun 1974 dan kemudian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25 Tahun 1991 hingga sekarang. Untuk Mendukung dan bersaing pada Era Globalisasi saat itu, Pada tanggal 26 Mei 1995, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) didirikan yang ditandai dengan peluncuran kartuHalo paskabayar. Telkomsel secara konsisten melayani negeri, menghadirkan akses telekomunikasi kepada masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Telkomsel adalah operator seluler di Indoensia dan memiliki jaringan terluas yang mampu menjangkau lebih dari 95% populasi Indonesia di seluruh penjuru Nusantara untuk melayani kebutuhan komunikasi berbagai lapisan masyarakat. Kegiatan usaha Telkom awalnya dibagi dalam 12 Wilayah Telekomunikasi (Witel). Kemudian pada tahun 1995 ditata ulang menjadi tujuh Divisi Regional (Divre), yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jakarta dan sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divre V JawaTimur, Divre VI Kalimantan, dan Divre VII Indonesia BagianTimur. Pada tahun yang sama, yaitu pada tanggal 14 November 1995, Telkom untuk pertama kalinya mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saham Telkom juga tercatat dan diperdagangkan di NYSE (New York Stock Exchange) dan LSE (London Stock Exchange) dalam bentuk ADS dan secara publik ditawarkantanpa listing di Tokyo Stock Exchange. Memasuki awal dekade kedua abad milenium, pada tahun 2012 Telkom mengukuhkan diri menjadi penyelenggara TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services) untuk meningkatkan business value creation. Selain itu, Telkom juga membangun Image baru dengan menampilkan logo dan tagline Perseroan yang baru “the world in your hand”. Setahun kemudian, Telkom merambah ke mancanegara di kawasan benua Asia dan Amerika Paradigma baru mendorong Telkom mengembangkan produk berbasis digital dan melakukan investasi pada infrastruktur telekomunikasi dan informasi. Telkom menyelesaikan proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa pada April 2010 yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram. Kabel bawah laut Telkom juga terbentang dari benua Asia ke benua Eropa dan Amerika Kemudian Telkom juga menggelar Telkom Nusantara Super Highway dan True Broadband Access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20 Mbps-100 Mbps bagi masyarakat diseluruh Indonesia. Pada Desember 2014, Telkom melalui entitas anak Telkomsel meluncurkan layanan 4G secara komersial. Tahun berikutnya, Telkom melahirkan IndiHome yang menyediakan akses internet, telepon rumah, dan TV interaktif (TV kabel UseeTV) bagi pelanggannya. Pada tahun 2016, Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha digital TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutaiment and Services) menuju model Customer Facing Unit dan Functional Unit, atau disebut CFU dan FU. Transformasi tersebut akan membuat organisasi Telkom menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas. Untuk itu dalam mendukung segala pelayanan yang berkualitas juga PT. Telkom Indonesia membangun banyak kantor kantor- kantor cabang ataupun Grapari yang tersebar di Indonesia maupun Luar Negeri untuk memudahkan pelanggan, diantaranya : 7 kantor Telkom regional (Telkom Regional), 59 wilayah Telekomunikasi, 566 Outlet plasa Telkom, 7 GraPARI luar negeri di Mekah-Saudi Arabia, Singapura, Hongkong, Macau, Taipe & Tainan-Taiwan dan Malaysia, 416 GraPARI, termasuk yang dikelola pihak ketiga, dan 487 unit Mobile GraPARI. Pada tahun 2016 Telkom juga kembali menerima berbagai penghargaan yang berkaitan dengan tema keberlanjutan baik secara langsung maupun melalui unit bisnis dan anak usaha dari berbagai lembaga independen, Penghargaan Terkait Keberlanjutan yang diperoleh, diantaranya: 1. Top 10 Companies/ Organization to Work For versi Job Seeker Survey dalam Indonesian Employers of Choice Award 2015. 2. Asian Most Admired Knowledge Enterprises (MAKE) 2016. 3. Telkom meraih Digital Brand of The Year kategori BUMN. 4. “Top Performing Listed Companies 2016” dalam ajang Investor Award 2016. 5. Top 20 Perusahaan Idaman Pilihan Responden dalam Indonesia Most Admired Companies Award. 6. “The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2016” melalui layanan Sambungan Langsung Internasional 007 (Telkom SLI 007). 7. Peringkat pertama dalam ajang penghargaan Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2016 dengan brand value 2.620 million US Dollar dan brand rating AAA-. 8. Meraih CSR kategori dalam Indonesia’s Best Companies Awards. 9. Best Employer 2016 dan Best of The Best 2016 dalam AON’s Best Employer Award 2016. PT. Telkom Indonesia juga dalah salah satu perusahaan yang jumlah pelanggannya terbanyak di Indonesia dibandingkan perusahaan telekomunikasi swasta lainnya yaitu : 1. 4,3 juta broadband dengan rincian 4,3 juta pelanggan fixed broadband dan 60 juta pelanggan mobile broadband. 2. 173,9 juta pelanggan selular dengan rincian 4,2 juta pelanggan pasca bayar (kartuHalo) dan 169,7 juta pelanggan pra bayar (simPATI, kartu As, LOOP). 3. 0,7 juta pelanggan telepon tetap. Hal ini membuat PT. Telkom terus berusaha menjadi yang terbaik dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia maupun Luar Negeri yang telah bekerjasama. 2.2. Visi dan Misi Vision:. Be the King of Digital in the Region. Mission : Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization . 2.3. Produk dan Jasa PT. Telkom mengelompokkan produk dan layanan menjadi enam kategori meliputi ; 1. Mobile Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As dan Loop untuk pra bayar. 2. Fixed Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan IndiHome. 3. Wholesale & International Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service, Wi-Fi, VAS, hubbing, data center dan content platform, data dan internet, dan solution. 4. Network Infrastructure Produk yang ditawarkan infrastruktur dan tower. meliputi network service, satelit, 5. Enterprise Digital Terdiri dari layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service. 6. Consumer Digital Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, PT. Telkom juga menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT). BAB III ANALISIS FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL 3.1. Lingkungan Demografi Demografi merupakan salah satufaktor non-ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, baik sebagai faktor pendorong maupun sebagai faktor penghambat. Oleh karena itu, demografi merupakan komponen pusat dari konteks dan perubahan sosial. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, industri telekomunikasi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan ini juga diakselerasi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang menggunakan spektrum radio frekuensi sebagai alternatif sarana telekomunikasi yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan kabel dan satelit. Terdapat beberapa faktor atau kondisi yang mendukung prospek pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia, antara lain Kondisi demografi di Indonesia dimana populasi terbesar keempat di dunia dan kelas menengah yang tumbuh pesat, serta ekonomi Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil yang diharapkan akan terus mendorong permintaan akan layanan telekomunikasi dan data. sisi lain masyarakat semakin terbuka terhadap globalisasi gaya hidup digital, dan terutama meningkat pesatnya penggunaan perangkat ponsel cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun tingginya aktivitas di jejaring sosial, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan layanan mobile internet. Dan juga persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi industri yang lebih tinggi, maupun munculnya inovasi-inovasi pada produk dan layanan yang akan meningkatkan kemajuan telekomunikasi. 3.1.1. Peluang Dengan perkembangan yang pesat, memberikan peluang PT Telkom untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kedepannya sehingga customer akan menjadi pengguna tetap data dan layanan lainnya yang di tawarkan PT Telkom. 3.1.2. Ancaman Banyaknya persaingan data yang murah, di khawatirkan dapat menurunkan kualitas pelayan. Hal ini dikarenakan ada penawaran yg tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan yang akan menurunkan daya beli. 3.1.3. Implikasi Bisnis PT Telkom dalam hal ini diharuskan untuk tetap menjaga kualitas pelayanan yang ditawarkan. Melihat penggunaan komunikasi yang berkembang pesat diindonesia, akan menjadi sebuah peluang yang besar. Selain itu dengan perkembangan ini, PT Telkom selaku penyedia layanan komunikasi. Dapat juga menciptakan berbagai lapangan usaha seperti konter yang diharapkan sebagai sarana penjualan paket paket yg ditawarkan perusahaan. 3.2. Faktor Politik Dalam Negeri Politik merupakan salah satu elemen yang tidak dapat dipisahkan dari ekonomi dan bisnis karena saling bergantungan, salah satu negara yang merasakannya adalah negeri kita sendiri, Indonesia, dimana lingkungan politik dalam negeri memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi negara yang akan memberikan dampak terhadap kegiatan bisnis, dan sebaliknya kondisi ekonomi negara juga dapat mempengaruhi kondisi politik dalam negeri ini. Seperti yang diketahui dalam permainan politik sekarang mengenai penyakit black campaign dikalangan elit politik yang dinilai tidak sehat dan dikhawatirkan dapat merusak tatanan perpolitikan Indonesia yang sedang belajar menuju sistem demokrasi. Beberapa waktu yang lalu, Indonesia di hadapi oleh informasi hoax oleh salah satu komunitas yang sering dijuluki SARACEN. Komunitas ini memberikan jasa kepada para klien yang beberapa klien terdiri dari kalangan elit politik yang ingin melakukan kampanye. Dengan menyebarkan konten hoax dan sara di media sosial, dan di media cyber yang mereka miliki. Alhasil banyak pengguna Gadged di Indonesia yang meyerap informasi yang tidak benar. 3.2.1. Peluang Peningkatan penggunaan media komunikasi oleh masyarakat Indonesia meningkat diakibatkan oleh informasi hoax yang disebarkan oleh komunitas SARACEN. Masyarakat tidak ingin ketinggalan informasi mengenai perkembangan terbaru. Hal ini sangat memberikan peluang kepada PT Telkom. 3.2.2. Ancaman Dengan adanya informasi yang tidak benar disebarkan oleh komunitas SARACEN kepada masyarakat umum mengakibatkan perubahan paradigma masyarakat. Hal ini akan mengurangi tingkat kepercayaan akan keaslian dan kebenaran informasi yang diberikan. Hal ini akan mengurangi penggunaan media informasi yang tentunya berdampak pada penurunan jasa PT Telkom. 3.2.3. Implikasi Bisnis Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan strategi sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan masalah Black Campaign, PT Telkom bekerjasama dengan Kepolisian indonesia berusaha untuk memberantas tindak kejahatan informasi ini agar tidak ada lagi penyebaran informasi yang dapat merugikan satu atau sekelompok orang termasuk PT. Telkom Indonesia. 3.3. Faktor Politik Luar Negeri Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu Negara dalam hubunganya dengan Negara-Negara lain. Dalam arti luas, politik luar negri adalah pola perilaku yang digunakan oleh suatu Negara dalam hubunganya dengan Negara-Negara lain. Politik luar negeri dapat diartikan sebagai suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka hubunganya dengan dunia internasional dalam usaha mencapai tujuan nasional. Politik luar negri Indonesia bersifat bebas aktif, Bebas, dalam artian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam falsafah Pancasila. Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negrinya, Indonesia tidak bersikap pasif-reaktif atas kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap aktif. Seperti masalah internasional yang lagi hangat dibicarakan sekarang, yakni Vietnam-Rohingya yang tidak terlepas dari campur tangan Indonesia. Hubungan bilateral antara kedua Negara bukan hanya dibindang diplomasi dan-atau dibidang ekonomi saja, tetapi juga dibidang komunikasi dan informasi. Adanya konflik kemanusiaan di Myanmar membawa dampak bagi Negara lain yang menjalin hubungan bilateral, terkhusus bagi Indonesia dalam kerjasamanya dibidang komunikasi dan informasi. Namun, ekspansi bisnis PT.Telekomunikasi Indonesia di Myanmar tidak terganggu seiring terjadinya konflik kemanusiaan rohingya di daerah rakhine, karena bisnis perusahaan sendiri ada di Rangoon, sehingga tidak ikut terkontaminasi oleh kondisi yang terjadi di Rakhine. 3.3.1. Peluang Hasrat Telkom menjadi salah satu operator seluler di Myanmar pernah kandas pada tahun 2013 silam. Namun kegagalan itu tidak begitu saja menciutkan nyali BUMN telekomunikasi Indonesia untuk mencoba peluang bisnis lainnya seperti penetrasi bisnis Information & Communication Technology(ICT). Peluang yang dimaksud adalah bisnis dengan risiko lebih rendah, return yang lebih cepat dan value yang lebih tinggi, seperti bisnis digital media dan solusi ICT yang dibutuhkan oleh Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi. Pemerintah Myanmar tengah menggencarkan upaya menyediakan akses teknologi informasi bagi rakyatnya. Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah dicanangkan. Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia, dan Malaysia. 3.3.2. Ancaman Hubungan kerjasama bisnis antara Indonesia dengan Myanmar kini sedang dalam pengkajian ulang. Indonesia mengancam akan memutuskan hubungan bilateral dengan Myanmar sebagai bentuk protes pemerintah atas aksi represif pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya. Ancamaan Pemutusan hubungan kerja antara kedua Negara ini dilihat juga dari angka perdagangan yang dinilai tidak terlalu signifikan dan tidak berdampak bagi laju perekonomian di Indonesia. Perusahaan Telkom menjadi jasa penyedia internet gateway atau sebagai operator layanan data di Myanmar selama satu tahun terakhir. Menanggapi rencana pengkajian ulang hubungan bisnis Indonesia dengan Myanmar, manajemen Telkom tidak mengklaim pihaknya akan ikut sertamerta memberhentikan bisnisnya tetapi menunggu arahan dari pemerintah. 3.3.3. Implikasi Bisnis Sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan perubahan kebijakan PT Telkom harus selalu mengikuti perkembangan politik di myanmar dan kondisi perekonomian Indonesia, sehingga perusahaan dapat mempersiapkan strategi yang tepat ketika memasuki masa tersebut. 3.4. Faktor Lingkungan Ekonomi Pembangunan ekonomi sangat diharapkan mempunyai nilai nyata yang tinggi, secara tradisional ekonomi mempunyai definisi yaitu kemampuan perekonomian nasional untuk menghasilkan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) riil per kapita secara menerus. Kemudian definisi dalam perspektif ekonomi baru yang berarti suatu proses multidimensional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan kemiskinan yang disertai perubahan struktur sosial, sikap bersama, dan kelembagaan nasional. Berdasarkan definisi tersebut dapat digambarkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang tidak hanya fokus terhadap peningkatanpeningkatan indikator ekonomi, tetapi juga harus didukung dengan perbaikan sistem kelembagaan yang ada di suatu negara. Fundamental ekonomi Indonesia saat ini dinilai terus menguat. Penguatan itu terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi terbukti ditengah ketidakpastian ekonomi global Indonesia masih bisa tumbuh 5,02% tahun lalu pada tahun 2016 Pertumbuhan ekonomi naik pertama kali dalam 5 tahun terakhir. PDB. Setelah penguatan di 2016, pertumbuhan ekonomi 2017 diharapkan akan sangat membantu bagi kenaikan harga komoditas dan diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 5,2% dan semoga naik 5,3% di 2018. Yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Gambar 3. 1 Grafik laju pertumbuhan PDB Indonesia, Sumber: BPS Dari data diatas sudah jelas jika pertumbuhan pembangunan ekonomi Indonesia sedang lebih baik dari tahun sebelumnya, hal ini tentunya memberikan dampak, baik itu dampak positif yang menjadi peluang maupun dampak negatif yang menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan terkhusunya PT Telkom. 3.4.1. Peluang a. Perubahan pola konsumsi masyarakat Pertumbuhan ekonomi yang baik akan berpengaruh terhadapa pola konsumsi masyarakat terkhusunya pada dunia Telekomunikasi dan digital, salah satunya adalah mencari penyedia jasa telekomunikasi maupun jaringan yang lebih cepat untuk memudahkan usaha bisnis mereka ataupun urusan pribadi, seperti penggunaan internet dulu yang harus menggunakan kabel sekarang sudah berubah dengan hadirnya Indihome dari PT Telkom yang lebih mudah, praktis penggunaannya dan penggunaan aplikasi bisnis yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis lebih penggunaannya. di mudahkankan dan sederhana dalam b. Daya beli mayarakat yang semakin tinggi Dengan adanya pertumbuhan ekonomi indonesia maka secara langsung meningkatnya daya beli masyarakat, yang semakin digitalisasi dan mobilisasi yang memudahkan masyarakat sendiri. Hal ini otomatis akan berdampak pada daya beli pengguna lebih tinggi terhadap jasa telekomunikasi dan Industri telekomunikasi akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan akan meningkatkan permintaan layanan telekomunikasi. 3.4.2. Ancaman a. Meningkatnya persaingan Petumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan dan pendapatan masyarakat baik berupa kebijakan kenaikan gaji dari instansi masing-masing, maupun dibukanya lapangan pekerjaan lagi, hal ini tentu sebagai bentuk untuk mensejahterakan rakyat, dengan meningkatnya roda ekonomi ini perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga akan memanfaatkan dengan melakukan inovasi-inovasi untuk menarik pelanggan yang sekarang serba menggunakan dunia digital dalam melakukan segala jenis kegiatan. b. Trend yang cepat berubah Perkembangan dunia yang semakain maju membuat perubahan selera masyarakat yang semakin cepat berubah membuat perusahaan dapat kehilangan pangsa pasarnya, yang dapat mengancam keberlanjutan dari kegiatan bisnis. sehingga perlu terus dilakukan perkembangan-perkembangan inovasi yang semakin memudahkan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan masyarakat saat ini. c. Perubahan teknologi yang cepat Perubahan selera yang cepat juga didukung dengan perubahan teknologi yang cepat, sehingga dapat menyebabkan perusahan kehilangan daya saing terhadap perusahaan lain. Hal ini juga dapat mengancam keberlanjutan dari kegiatan bisnis. 3.4.3. Implikasi Bisnis a. Mengikuti perkembangan bisnis PT Telkom sebagai suatu bentuk kegiatan bisnis yang dikelola oleh pemerintah berusaha selalu mengikuti perkembangan lingkungan bisnis yang ada di Indonesia, seperti halnya perkembangan informasi, teknologi, lingkungan ekonomi, dan lingkungan makro lainnya. b. Inovasi dan Peningkatan Kualitas Produk Untuk mengatasi kemungkinan ancaman yang akan dihadapi oleh PT Telkom, perusahaan hendaknya terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas, baik terhadap produk maupun jasa telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan pasar atau konsumen saat ini, dilihat dari keadaan perkembangan pola tingkah laku masyarakat yang ada. Hal ini perlu dilakukan PT Telkom untuk mempertahankan posisi saat ini dan untuk memenangkan persaingan. c. Memperhatikan masalah sosial Selain itu juga, PT Telkomn juga memperhatikan masalah masalah sosial yang terjadi di sekitar lingkungan bisnis mereka. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan tanggung jawab sosial, Melalui CSR (Corporate Social Responsibility) disini PT Telkom selaku unit kegiatan bisnis milik pemerintah tidak hanya semata-mata memperkenalkan kegiatan bisnis mereka, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya CSR, kegiatan bisnis secara tidak langsung mendukung program pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 3.5. Faktor Sosial & Budaya Indonesia bukan saja memiliki berjuta keindahan alam namun juga memiliki sejuta kekayaan budaya yang dapat di temui dari sabang sampai merauke. Sudah beberapa kebudayaan indonesia yang tidak asing lagi di mata dunia, seperti tarian adat bali, dan lainnya. Dengan adanya kebudayaan yang beraneka ragam ini maka akan ada usaha untuk memperkenalkan di mata dunia. Maka dari itu telekomunikasi juga sangat di perlukan baik digital maupun langsung. Terkenalnya kebudayaan indonesia tidak terlepas dari komunikasi internet sebagai media promosi yang terus meningkat. Dewasa ini, setiap perusahaan negara maupun swasta tidak hanya memiliki kepentingan untuk menghasilkan profit semata. Tetapi Perusahaan harus melihat suatu bisnis dari dua sisi yang saling berhubungan. Suatu perusahaan saat ini dituntut untuk memahami permasalahan sosial yang ditimbulkan dari aktivitas bisnis yang dijalankan dan juga harus memahami permasalahan sosial yang dapat mempengaruhi berlangsungnya suatu bisnis, Pemahaman perusahaan terhadap permasalahan sosial diwujudkan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap lingkungan sekitar. peran BUMN dalam upaya pembangunan desa diwujudkan melalui Balkondes, di desa tuksongo sebagai bentuk kepedulian terhadap kehidupan ekonomi, social dan budaya masyarakat. Telkom juga berupaya mengembangkan seni dan budaya khas daerah setempat sejalan dengan program tanggung jawab sosial Telkom Peduli Budaya. Bangunan atau fasilitas Balkondes Telkom meliputi penginapan (homestay) yang memungkinkan wisatawan dapat menginap dan menikmati lingkungan asri pedesaan. Selain itu, beberapa fasilitas lain diantaranya Rumah Joglo dan Plaza atau Amphitheatre sebagai panggung kesenian dan pentas budaya, 2 rumah limasan sebagai ruang pajang hasil UMKM dan resto, serta 1 limasan kecil sebagai lokasi workshop para pelaku UMKM. Implementasi CSR di Indonesia diyakini mampu mendatangkan manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Pertama, pelaksanaan CSR mampu menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan memunculkan citra positif di kalangan masyarakat. Kedua, implementasi CSR mampu meningkatkan aksesibilitas perusahaan dalam menambah modal. Ketiga, pelaksanaan CSR mampu mendorong perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas. Keempat, perencanaan CSR dalam perusahaan seringkali mendorong peningkatan kemampuan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis, sehingga mempermudah perusahaan dalam pengelolaan manajemen risiko. Di Indonesia, tuntutan pelaksanaan CSR tertuang dalam upaya pemerintah melalui pembuatan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui undang-undang ini, suatu perusahaan dituntut untuk melaksanakan program CSR, tidak terkecuali PT Telkom yang menjadi bagian dari usaha milik negara yang wajib melakukan program ini untuk mendukung negara. Saat ini, PT Telkom telah melakukan program CSR yang sangat baik, sehingga dapat dijadikan peluang yang besar tetapi tidak menutup kemungkinan munculnya ancaman terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan. 3.5.1. Peluang a. Peningkatan target pasar Dengan melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar dan daerah terpencil di Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tehadap keberadaan PT Telkom yang hadir untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Karena BUMN hadir untuk melayani semua masyarakat diseluruh pelosok negeri ini. Dengan hal ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan target pasar perusahaan. peningkatan target pasar merupakan paluang bagi PT Telkom untuk bersaing dan meningkatkan lagi kinerja perusahaan yang sudah baik menjadi lebih dan lebih baik lagi dalam melayani bangsa. b. Mendukung iklim usaha Melakukan tanggung jawab sosial akan membuat Citra perusahaan yang positif, hal ini akan mendukung iklim usaha bagi PT Telkom yang dapat menjamin keberlangsungan perusahaan. 3.5.2. Ancaman PT Telkom sebagai perusahaan negara yang keberadaan kantor kantor cabang bearda hampir di seantero pelosak negeri ini tidak akan terlepas dari ancaman konflik yang mungkin terjadi disekitar kantor. Ancaman konflik yang mungkin terjadi dapat menghambat perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis. 3.5.3. Implikasi Bisnis a. Memperhatikan masalah sosial PT Telkom sebagai perusahaan yang hadir di tengah masyarakat dalam bidang penyedia jasa telekomunikasi harus memperhatikan masalah sosial yang ada di indonesia. hal ini perlu dilakukan untuk menghindari munculnya potensi konflik yang mungkin terjadi. b. Meningkatkan program CSR secara menyeluruh Untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh masyarakat indonesia, perusahaan terus menjalankan program CSR ataupun meningkatkan CSR terhadap kondisi Negeri ini. Program CSR ini dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis. 3.6. Teknologi Kesuksesan sebuah bisnis bergantung pada produk dan jasa yang dipasarkan oleh sebuah perusahaan dan bagaimana cara mereka dapat menarik konsumen dengan segala jasa dan produk yang dijual seperti yang dilakukan PT Telkom melakuakn segala upaya agar jasa dan product mereka dapat dinikmati oleh setiap insan di Indonesia dengan menggunakan tegnologi-tegnologi yang dipunya sendiri. Tantangan perusahaan penyedia teknologi jaringan dan jasa telekomunikasi adalah menciptakan produk dan jasa yang lebih cepat dan inovatif, Tantangan dimasa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadikan perusahaan yang lebih fokus lagi kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja bersama secara efektif. Selain itu Telkom juga secara agresif telah bertumbuh dalam bisnis new wave yang telah mengubah sejumlah pilihan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi melalui Platform multimedia 3.6.1. Peluang a. Mengembangkan produk yang lebih populer Teknologi new wave telah berkembang secara pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini dan sedang merubah cara kita berkomunikasi anatara satu dengan yang lainnya, dalam mengakses hiburan dan pekerjaan. Walaupun Telkom mengharapkan layanan tidak bergerak kabel akan tetap menjadi dasar bisnis untuk kedepannya, namum Telkom juga secara agresif telah bertumbuh dalam bisnis new wave yang telah mengubah sejumlah pilihan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi melalui Platform multimedia dibuat dalam melakukan kegiatan-kegiatan apa saja termasuk berbisnis. Hal ini terus ditingkatkan terus dilakukan pengembangan produk untuk dapat dinikamati oleh setiap masyarakat Indonesia. b. Platform Multimedia akan menjadi pilihan Teknologi yang baru ini akan menjadikan produk Telkom dilirik masyarakat, hal ini dikarenakan penggunaannya yang lebi mudah dan praktis dalam melakukan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan berbisnis melalui aplikasi yang telah disediahkan oleh PT Telkom. 3.6.2. Ancaman a. Persaingan yang meningkat Dengan semakin berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, teknologi juga semakin cepat mengalami perubahan. Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dengan PT Telkom sehingga dapat meningkatkan persaingan.ini menjadi sebuah ancaman bagi PT Telkom. b. Kualitas sumber daya manusia Terciptanya teknologi yang semakin maju perlu diikuti oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di perusahaan untuk mampu menciptakan ide yang inovatif dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak kalah saing dengan perusahaan swasta lainnya. ancaman bagi PT Telkom apabila terdapat karyawan yang tidak dapat menemukan ide yang baik mengikuti perkembagan zaman yang semakin dihadapkan dengan kecangihan-kecangihan teknologi. 3.6.3. Implikasi Bisnis a. Pelatihan karyawan Perlu dilakukan pelatihan dan seminar secara khusus mengenai teknologi yang berkembang dan persaingan yang terjadi. Melalui pelatihan dan seminar tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran serta kualitas sumber daya yang terdapat di PT Telkom yang akan mendukung kegiatan bisnis. b. Riset terhadap teknologi Melakukan riset lebih dahulu untuk mengetahui teknologi atau alat-alat yang ada saat ini, apakah teknologi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan tidak digunakan atau dimanfaatkan di kemudian hari. 3.7. Lingkungan Alam Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 18 ribuan pulau, yang terletak di daerah tropis. Selain itu juga rentan terhadap bencana alam dan fenomena lain diluar kendali PT Telkom, yang dapat menimbulkan gangguan serius pada bisnis Telkom dan memberi dampak merugikan pada hasil operasi Telkom. Beberapa daerah operasi Telkom rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, petir, angin puyuh, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran atau peristiwa lain yang berada diluar kendali Telkom. Semua hal diatas tersebut dapat menganggu kegiatan operasional perusahaan dan mengakibatkan kerusakan peralatan yang memberi dampak merugikan pada kinerja keuangan dan hasil operasi Telkom. Untuk mengurangi resiko-resiko diatas Telkom telah menerapkan Business continuity management disaster recovery plan dan telah mengasuransikan asetnya untuk melindungi telkom dari potensi kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam dan peristiwa lain yang terjadi diluar kendali telkom. Walaupun demikian, tidak ada jaminan bahwa pertanggungan asuransi akan cukup melindungi telkomdari potensi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam dan kejadian lainnya diluar kendali Telkom. 3.8. Hukum dan Regulasi Pemerintah merupakan regulator yang membuat, menerapkan dan menegakkan peraturan yang relevan terkait penetapan tarif. Selain itu, Pemerintah menerbitkan lisensi bagi para operator. Pemerintah mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan keputusan pelaksanaan undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang luas, sehingga memberikan keleluasaan bagi kementerian untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan. Terkait dengan peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham dan satu saham Dwiwarna yang beredar berada di bawah perlindungan Departemen Keuangan. Sebaliknya, sesuai dengan wewenang Departemen Keuangan, Menteri Negara BUMN menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai pemegang saham pengendali Telkom. Beberapa lisensi tertentu mengharuskan Telkom untuk membayar biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disediakan dan biaya hak penggunaan frekuensi radio kepada Menkominfo. Sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar. Tetapi Hubungan yang terjalin antara Telkom dengan Pemerintah sangat menyeluruh dalam berbagai hal. Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali Perusahaan. Sebagai regulator, Pemerintah menerbitkan lisensi serta membuat, mengawasi dan menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan sektor telekomunikasi dan memutuskan penetapan tarif. Di satu sisi, Pemerintah juga merupakan salahsatu pelanggan dan salahsatu pemberi pinjaman bagi Telkom. Revisi PP 52 dan 53 tahun 2000 yang membuat kisruh industri telekomunikasi di Indonesia sudah mulai diketahui. keberadaan revisi dua PP tersebut, bersumber dari Pasal 12 revisi PP 52 tahun 2000 dan pasal 25 revisi PP 53 tahun 2000 sebagai titik tolak utama. Dalam dokumen yang beredar di lembaga pemerintah menyebutkan bahwa Kementrian Kominikasi dan Informatika (Kominfo) mengajukan revisi PP 52 dan 53 tahun 2000. Pasal 12 revisi PP 52 tahun 2000 membahas mengenai network sharing. Dalam revisi PP tersebut dijelaskan aturan network sharing merupakan kewajiban bagi seluruh operator telekomunikasi di Indonesia. 3.8.1. Peluang Pro kontra rencana penurunan biaya interkoneksi hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. Meski saat ini semua operator sudah menyampaikan Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI), namun pemerintah melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengaku masih memerlukan waktu untuk mengevaluasi semua dokumen. Kubu Telkom dan Telkomsel beranggapan rencana penurunan biaya tidak berbasis recovery cost perusahaan sebesar Rp285, sehingga berpotensi mengganggu iklim usaha. penurunan tarif interkoneksi justru membuka peluang besar bagi industri telekomunikasi. Mengingat, penetapan tarifnya secara spesifik hanya melibatkan antar pelaku bisnis. Menurunnya biaya interkoneksi justu menjadikan kompetisi bukan lagi terbatas persaingan kuatnya modal, tapi mendorong hadirnya inovasi produk dan jasa pelayanan kepada konsumen, penurunan biaya interkoneksi akan menghilangkan dominasi pasar karena mampu menjaga kompetisi bisnis yang sehat. Ada korelasi antara penurunan biaya inter koneksi terhadap tarif ritel. Penetapan tarif asimetris justru akan menguntungkan pelanggan karena biaya yang diberlakukan dihitung berdasarkan recovery cost operator. Mengingat, operator akan terhindar dari kompetisi penetapan tarif dan duplikasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi. 3.8.2. Ancaman Di antara permasalahan yang timbul karena lemahnya regulasi antara lain Mandiri (independent ketentuan regulatory tentang Badan body), ketentuan Regulasi tentang interkoneksi, juga tak kalah penting masuk dalam bagian intim masalah penentuan tarif telekomunikasi secara luas, serta manajemen pemberian lisensi, baik bagi izin bagi operator maupun lisensi frekuensi. Permasalahan lain yang membayangi adalah sistem pentarifan telekomunikasi. Sesuai dengan ketentuan Pasal 28 dan penjelasannya PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Indonesia, tarif disusun berdasarkan komponen biaya. Mendasarkan pada ketentuan ini, penyusunan formula tarif yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan metode price cap yang diklaim paling cocok dengan kondisi Indonesia. Sayangnya, metode ini ternyata sangat rentan oleh faktor inflasi karena menggunakan customer price index (CPI) sebagai unsur utamanya, di samping faktor efesiensi operator sendiri. Akibatnya nilai rupiah mengalami depresiasi yang sedemikian besar beberapa tahun terakhir yang berakibat pada naiknya angka inflasi, penyesuaian tarif telepon juga meroket. Apalagi, mengingat selama masa krisis, faktor CPI yang seharusnya berubah tiap tahun ternyata tidak diikuti dengan penyesuaian tarif. Hal ini mengakibatkan konsumen telepon harus menanggung kenaikan tarif yang dirapel untuk sekaligus tiga tahun. Lebih repot lagi dengan tambahan adanya rebalancing yang sebenarnya ingin mengurangi subsidi silang antara tarif telepon lokal dengan tarif telepon SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh). Akibatnya, kenaikan tarif tidaklah flat atau bervariasi antara jenis lokal dan SLJJ. 3.8.3. Implikasi bisnis Dalam revisi PP tersebut dijelaskan aturan network sharing merupakan kewajiban bagi seluruh operator telekomunikasi di Indonesia. Sekilas memang revisi ini akan memberikan dampak positif terhadap industri telekomunikasi di Indonesia apabila diimbangi dengan komitment pembangunan infrastruktur, tentu akan menguntungkan operator yang kurang produktif dalam membangun jaringan infrastrktur. Khususnya operator yang selama ini terkenal malas dan lamban dalam membangun infrastrktur di daerah terpencil. Kominfo dianggap adil dalam menjalankan regulasi dan berdiri dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), apabila di dalam revisi PP 52 tahun 2000 juga ditulis kewajiban operator untuk membangun jaringan. Selain seharunya di dalam revisi pp tersebut network sharing bukanlah suatu keharusan (mandatory). Network sharing seharusnya menjadi yang nomor dua bagi operator untuk melakukan atau tidak melakukannya. Selain itu juga mungkin pemerintah perlu menambahkan aturan untuk memberikan insentif dan disinsentif bagi operator yang memenuhi atau tidak komitmen pembangunan. Masalah ini dapat selesai apabila kominfo membuka kepada public mengenai dokumen revisi tersebut agar masyarakat dapat menilai secara bijak sehingga usaha bisnis Telkom menjadi panutan dimata masyarakat. 3.9. Lingkungan Pemerintahan Penggunaan media telekomnuikasi di indonesia sangat berkembang, hal ini ditandai dengan komunikasi instan yang disediakan oleh pengembang. Perkembangan ini juga di fungsikan oleh pengembang aplikasi di indonesia untuk melakukan berbagai macam aplikasi guna memberikan kemudahan komunikasi dan lainnya. Dalam sistem pemerintahan juga tidak terlepas dari media komunikasi yang transparan. Presiden ke-7 kita yang sekarang ini Bapak Joko Wododo, sering mengupload berbagai kegiatan kerjanya hal ini tentu sangat positif agar masyarakat dapat lebih mengetahui apa saja yang di kerjakan oleh orang Nomor 1 di Negara Indonesia ini. Dengan komunikasi yang transparan ini tak sedikit pengikut media sosial yang mengikuti akun media sosial para pejabat negara. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui apa saja yang dilakukan pejabat negara. 3.9.1. Peluang Dengan Komunikasi yang positif, akan memberikan kemajuan terhadap perusahaan PT. Telkom Indonesia Selanjutnya dapat mempertahankan peringkat PT Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbaik pada kelasnya. 3.9.2. Ancaman Dengan pemberitaan yang tidak benar akan sebuah berita, dapat mengurangi penggunaan komunikasi pada suatu situs yang ada kerjasama dengan PT Telkomunikasi. hal ini dikarenakan akan mengurangi kepercayaan pembaca pada berita yang menyediakan situs tidak benar tersebut. 3.9.3. Implikasi Bisnis PT Telkom selalu menjaga pelayanan yang baik dengan menghidari dan mencegah terjadinya tindakan pemberitaan hoax yang dapat merugikan perusahaan. Maka dari itu banyak kampanye dan sosialisai yang dilakukan oleh PT Telkom dan masyarakat yang sadar akan komunikasi positif untuk mencegah terjadinya tindakan yang melawan hukum. KESIMPULAN PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak pada Bidang penyedia jasa Telekomunikasi dan jaringan juga melakukan pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan. Bagi Telkom prioritas pertama mereka adalah menghasilkan pelayan yang prima untuk kepuasan pelanggan, hal ini karena pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha melalui pembelian produk dan jasa yang mereka lakukan. Melalui kritik dan saran yang mereka sampaikan, pelanggan juga adalah mitra utama dalam mengembangkan usaha di masa depan. Oleh karena perannya yang demikian strategis, dengan mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki, PT Telkom senantiasa menjalin komunikasi erat dengan pelanggan, memahami dan berupaya memenuhi harapannya. Setelah menganalisis seluruh faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi PT. Telkom Indonesia, penulis membuat beberapa kesimpulan mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT. Telkom Indonesia dari seluruh faktor eksternal serta implikasi bisnis yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Tabel 4.1 di bawah ini menunjukkan ringkasan dampak seluruh faktor eksternal terhadap perusahaan. Analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis PT. Telkom Indonesia dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait aktivitas perusahaan dan penentuan arah perusahaan. Selain itu, dapat dijadikan sebagai acuan dalam memproyeksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Tabel 4. 1 Ringkasan Dampak Seluruh Faktor Eksternal terhadap PT. Telkom Indonesia No. Lingkungan Bisnis Peluang Ancaman Bisnis Implikasi 1 Lingkungan Demografi • Peningkatan Daya • Pesaing Data • Menjaga Beli. • Banyak Produk yang murah Kualitas layanan. yang di tawarkan 2 Politik dalam Negeri • Peningkatan media komunikasi • Kurangnya tingkat • Mencegah tindakan ilegal kepercayaan masyarakat. 3 Politik Luar Negeri • Bisnis dengan resiko rendah • Pengkajian • Mengikuti ulang perkembangan hubungan politik di bisnis myanmar dan kondisi perekonomian Indonesia 4 Ekonomi • Peningkatan pola konsumsi • Meningkatny • Inovasi dan a persaingan peningkatan kualitas produk 5 Faktor Sosial • Peningkatan target • Konflik pasar • Menghindari Konflik • Mendukung iklim usaha 6. 7 Teknologi Lingkungan alam • Mengembangkan • Kealitas produk yang lebih sumber daya populer. manusia • Menambah dan mengembangkan usaha di seluruh wilayah • Rentan terhadap bencana alam akibat dari • Riset teknologi • Mengasuransik an juga setiap properti yang baru untuk Indonesia. • Lebih dikenal oleh Mayarakat Indonesia. 8 Hukum dan regulasi • Penurunan Biaya perubahan iklim. • Lemahnya meminimalisir kerugian. • Revisi regulasi 9 Pemerintahan • Mempertahankan • Mengurangi • Menjaga agar peringkat kepercayaan pelayanan tetap perusahaan pembaca yang terbaik. DAFTAR PUSTAKA Laporan Tahunan 2016 PT Telkom Indonesia “ Membangun Ekonomi Digital Indonesia “ Laporan Keberlanjutan 2016 PT Telkom “ Membangun Ekonomi Digital Indonesia Yang Berkelanjutan “ Badan Pusat Statistik, Grafik Laju pertumbuhan PBD Indonesia seri 2010 mencakup tahun 2015 sampai 2017, https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1138, diakses pada Tanggal 01 Oktober 2017 Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Dan Orbit Satelit Website Resmi PT Telkom Indonesia, Identitas Perusahaan, http://www.telkom.co.id/tentang-telkom, diakses pada tanggal 03 Oktober 2017.