71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian integral organisasi sosial dan medik, yang
bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar beserta
lingkungannya. Sebagai institusi publik, rumah sakit memberikan pelayanan yang
ekstra efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut setidaknya pihak rumah
sakit harus meningkatkan pelayanannya baik dari segi medis maupun non medis.
Sistem pelaporan rekam medis yang akurat dan efisien merupakan salah satu dari
bagian yang terpenting dari mutu pelayanan rumah sakit.
Rumah sakit dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya memiliki
tanggung jawab tidak hanya terhadap masalah kesehatan perorangan pasien yang
berkunjung saja, tetapi juga terhadap seluruh anggota masyarakat yang
berdomisili di wilayah cakupannya. Rumah sakit juga wajib melakukan
pembinaan
fasilitas
kesehatan
dibawahnya,
seperti
puskesmas,
sesuai
kemampuannya, meliputi rujukan teknologi, rujukan pasien dan spesimen, serta
rujukan pengetahuan dan keterampilan.
Rumah Sakit Harapan Bunda adalah sebuah rumah sakit swasta yang
berlokasi di Jakarta Timur. Rumah Sakit Harapan Bunda berdiri pada tahun 1984
sebagai rumah sakit bersalin dan mulai beroperasi sebagai rumah sakit umum
pada tahun 1998.
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
Saat ini Rumah Sakit Harapan Bunda memiliki fasilitas rawat inap dengan
kapasitas 206 tempat tidur dan memiliki berbagai peralatan kedokteran yang
lengkap sehingga menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Jakarta saat ini.
Dengan ruang tunggu yang luas dan nyaman serta operator telepon 24 jam
dengan fasilitas Call Centre, RS Harapan Bunda menjadi salah satu rumah sakit
pilihan di Jakarta Timur. Fasilitas umum yang meliputi kantin, apotik 24 jam,
wartel, bank, mini market, mushola dan dapur yang diawasi oleh dokter spesialis
gizi yang berpengalaman bahkan kamar jenazah dengan pelayanan keperluan
pemulasaran serta sarana parkir yang luas dan aman. Hal ini menjadi beberapa
alasan penting yang membuat RS Harapan Bunda sesuai dengan visi dan misinya.
4.1.2. Visi dan Misi Rumah Sakit
Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur memiliki visi yang dijadikan
untuk mencapai tujuan bersama untuk kepentingan kemajuan rumah sakit
tersebut. Visi Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur yaitu menjadi rumah
sakit pilihan dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Adapun Misi Rumah Sakit Harapan Bunda yaitu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, cepat, tepat, ramah dan informatif kepada masyarakat
dengan biaya terjangkau.
Untuk Motto Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur adalah mencapai
3S-I-H yaitu Senyum, Sapa, Sopan, Informatif, dan Hati.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
4.1.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama dalam wujud
pembagian kerja guna mencapai suatu tujuan bersama tertentu. Adapun struktur
organisasi Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur sebagai berikut :
1. Direktur
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur bertugas memimpin,
menyusun kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai peraturan. Komite medik, tim
PPI, tim K3 dan tim KPRS berada langsung dibawah pengawasan direktur.
2. Direktur Operasional
Direktur operasional bertugas membantu Direktur dalam bidang pelayanan
dan medis. Direktur operasional membawahi langsung Wakil Direktur Medik,
Wakil Direktur Umum, Wakil Direktur Keuangan dan SDM, dan Wakil Direktur
Marketing dan Humas.
3. Komite Medik dan Staf Medik Fungsional
Komite medik adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih
dari anggota staf medis fungsional. Komite medik berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur. Komite medik mempunyai tugas membantu
Direktur menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya, serta
melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
staf medis fungsional serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di instalasi dalam
jabatan fungsional. Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan
diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan
pengembangan.
4. Wakil Direktur Medik
Wakil direktur medik bertugas dalam menangani bidang pelayanan medik
(instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi
medical chek up, instalasi hemodialisa, instalasi bedah sentral, instalasi rawat
intensif, pelayanan jaminan), bidang penunjang medik (instalasi farmasi, instalasi
gizi, instalasi radiologi, instalasi rehab medik, instalasi laboratorium, instalasi
rekam medik, instalasi bank darah, laundry), dan bidang keperawatan (seksi
peralatan, seksi mutu, seksi SDM dan etika).
5. Wakil Direktur Umum
Wakil direktur umum bertugas mengawasi bagian tata usaha, bagian umum
logistik (operator telepon, IPSRS, security, cleaning service, limbah, kendaraan
dan parker) dan bagian teknologi informatika (IT/SIRS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
6. Wakil Direktur Keuangan dan SDM
Wakil direktur keuangan dan SDM mempunyai tugas membantu Direktur
dalam bidang keuangan dan SDM. Wadir keuangan dan SDM membawahi bagian
SDM (sub bagian kepegawaian dan sub bagian diklat), bagian pembelian (sub
bagian pembelian medis alkes, farmakes, alat medis dan sub bagian pembelian
non medis), bagian keuangan (sub bagian penerimaan dan perencanaan, sub
bagian pembiayaan dan anggaran, sub bagian pembendaharaan dan penggajian),
dan bagian akunting (sub bagian pencatatan akunting dan sub bagian pelaporan
pajak).
7. Wakil Direktur Marketing dan Humas
Wadir Marketing dan Humas bertugas dalam pelayanan pemasaran dan
publik. Dibawah wadir marketing dan humas terdapat bagian marketing dan
bagian humas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
DIREKTUR
Komite
Medik
Direktur
Operasional
-Tim PPI
Staf Medis
Fungsional (GP
dan Dokter)
-Tim K3
-Tim KPRS
Wadir
Medik
Sub Komite
Kredelusial
Sub Komite
Mutu
Profesi
Sub Komite
Etika &
Disiplin
Profesi
Bid
Pelayanan
Medik
Bid
Keperawatan
Bid
Penunjang
Medik
-Inst rawat
jalan
-Inst farmasi
-Inst gizi
-Inst rawat
inap
-Inst gawat
darurat
-Inst MCU
-Inst
hemodialisa
-Inst bedah
sentral
-Inst
radiologi
-Inst rehab
medik
-Sie
perawatan
-Sie Mutu
-Sie SDM &
etika
-Inst
laboratorium
-Inst rekam
medik
-Inst rawat
intensif
-Pelayanan
jaminan
-Inst bank
darah
-Laundry
Wadir
Keuangan
& SDM
Wadir
Umum
Bag Tata
Usaha
Bag
umum
IT/SIRS
Sub Bag
Logistik
medis/non
medis
Bag SDM
Bag
Pembelian
-Sub Bag
Kepegawaian
-IPSRS
-Sub Bag Diklat
-Operator telepon
Bag
Keuangan
-Sub Bag
Pembelian
medis alkes,
farmakes,
alat medis
-Sub Bag
Pembelian
non medis
-Security
-Cleaning Service
-Limbah
-Kendaraan&parkir
Sumber : Lampiran SK Direktur Utama PT Harapan Bunda Sejahtera
Gambar 4.1
Struktur Organisasi RS Harapan Bunda
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Wadir
Marketing
& Humas
Bag
Akunting
-Sub Bag
Penerimaan &
Perencanaan
-Sub Bag
Pencatatan
akunting
-Sub Bag
Pembiayaan &
anggaran
-Sub Bag
Pelaporan
Pajak
--Sub Bag
Pembendaharaan
& Penggajian
Bag
Marketing
Bag
Humas
77
4.1.4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
1.
Medical Check Up
Terdiri atas tujuh paket yaitu Paket Basic, Deluxe, Executive, Saluran cerna dan
hati, Pra nikah, Paket narkoba dan Uji kesehatan khusus jantung.
2.
Pelayanan 24 jam
Unit Gawat Darurat, Instalasi farmasi/apotek, laboratorium, ambulance dan empat
buah kamar operasi sentral (dapat melakukan 4 operasi secara bersamaan).
3.
Unit Pelayanan Kesehatan
a. Unit Penyakit Umum
Dilayani oleh dokter-dokter umum yang berpengalaman dan telah
mendapat pelatihan.
b. Unit Penyakit THT
Dilayani oleh dokter spesialis THT yang berpengalaman dan dilengkapi
dengan endoscopy THT untuk mengetahui kelainan-kelainan daerah
nasofaring. Kemampuan pendengaran dan alat untuk operasi FESS yang
canggih.
c. Unit Penyakit Gigi dan Mulut
Dilayani oleh dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis yang
berpengalaman. Penyakit gigi dan mulut sangat erat kaitannya dengan
penyakit lain dan memperberat infeksi pada organ-organ tubuh.
d. Unit Penyakit Anak
Dilengkapi dengan intermediate room dan ICU khusus untuk bayi dan
anak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
e. Unit Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Dilengkapi dengan USG biasa, USG Transvaginal dan USG 4D.
f. Unit Penyakit Dalam
Dilengkapi dengan USG Penyakit Dalam, Endoscopy, Gastrocopy dan
Colonoscopy.
g. Unit Penyakit Jantung
Dilengkapi dengan Echocardiografi, treadmill dan EKG.
h. Unit Penyakit Syaraf
Dilengkapi dengan EEG (Electro Encephalography) untuk pemeriksaan
syaraf.
i.
Unit Onkologi
j.
Unit Fisioteraphy
k. Unit Skin Care
4.
Ruang Perawatan yang Nyaman
5.
Pemeriksaan Penunjang Medis
6.
Intensive Care Unit ( ICU )
Khusus untuk merawat pasien yang membutuhkan perawatan yang ketat.
Dilengkapi dengan peralatan canggih (ventilator, monitor) dan didukung oleh
dokter ahli yang berpengalaman dan perawat yang terampil dan terdidik yang siap
melakukan tindakan medis selama 24 jam.
7.
NICU
Khusus untuk merawat pasien bayi/anak yang membutuhkan penanganan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
8.
Jakarta Timur Eye Center
Pusat pelayanan kesehatan mata dengan fasilitas dan perlengkapan modern
serta didukung oleh tim ahli yang mengutamakan keselamatan, ketepatan, dan
kenyamanan pada pasien.
Jakarta Timur Eye Center ( JTEC) adalah Eye Center pertama yang ada di
Jakarta Timur dan kedua di Indonesia yang telah diresmikan pada tanggal 24
Februari 2007 oleh dr. Farid W. Husain, Sp.B.(K) selaku Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Jakarta Timur Eye Center berperan sebagai pusat rujukan dari rumah sakit,
puskesmas, perusahaan dan instansi yang tidak memiliki sarana kesehatan mata
yang lengkap. Hadirnya Jakarta Timur Eye Center diharapkan menjadi tempat
yang tepat untuk kesehatan mata masyarakat yang tinggal di Jakarta dan
sekitarnya terutama Jakarta Timur.
Pelayanannya seperti :
a. Lasik : untuk mata minus dan silinder
b. Presby lasik : untuk mata plus/kacamata baca
c. Katarak
d. Glaukoma
e. Pediatric Opthalmology/Mata Anak
f. Retina
g. Strabismus/Mata Juling
h. Rekonstruksi
i.
Penyakit mata umum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan keinginan pasien, tersedia
ruang perawatan yang terdiri atas 206 tempat tidur. Ruang perawatan terdiri atas
kamar Super VIP, VIP, Kelas Utama, Kelas 1, Kelas 2, dan Kelas 3.
4.1.5. Fasilitas Penunjang Medis Rumah Sakit
1.
Laboratorium
Mencakup patologi anatomi, patologi klinik dan pemeriksaan astrup (Analisa Gas
Darah dan Elektrolit).
2.
Radiologi
Mencakup Radiodiagnostik, pemeriksaan rontgen tanpa kontras, pemeriksaan
rontgen dengan kontras untuk mendeteksi kelainan/gangguan penyakit di paru,
organ tubuh lain, patah tulang dan lain-lain.
3.
CT Scan
Untuk melakukan pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh bagi penderita stroke
dan pendarahan.
4.
Mammografi (untuk payudara)
5.
Panoramik (rontgen gigi)
6.
Diabetic Center
7.
Rehabilitasi medik
8.
Bronkoscopi (untuk saluran napas)
9.
Endoscopi (untuk saluran cerna)
10.
Coloscopy (untuk usus besar)
11.
USG 2-4 Dimensi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
12.
Echocardiografi (USG jantung)
13.
Treadmill
14.
Spirometri (untuk paru)
15.
Audiometri (untuk THT/pendengaran)
16.
Uroflowmetri (untuk saluran kemih)
17.
Papsmear (deteksi kanker leher rahim)
18.
Vaksin Serviks (untuk kanker leher rahim)
19.
Hemodialisa (cuci darah)
20.
Farmasi
4.2.
Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Responden
Data deskripsi responden ini menggambarkan mengenai kondisi responden
(pasien rawat jalan di poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta
Timur) yang ditampilkan secara deskriptif. Data responden ini memberikan
beberapa informasi secara sederhana keadaan responden yang dijadikan obyek
penelitian, atau dengan kata lain data deskriptif memberikan jawaban tentang
wilayah responden, umur, jenis kelamin responden, pendidikan terakhir dan
pekerjaan responden.
Kuesioner telah diisi oleh 100 responden pelanggan/pasien, kemudian
dikompilasi dan diolah menjadi data penelitian, berdasarkan data yang diperoleh
maka diketahui bahwa jumlah pada semua indikator lengkap dan sesuai dengan
jumlah responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
1. Responden menurut wilayah
Responden menurut wilayah terbagi menjadi 5 wilayah yaitu Jakarta
Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Depok. Data ini telah
diolah dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
Tabel 4.1
Sebaran Responden Menurut Wilayah
Wilayah
Frekuensi Persentase (%)
Jakarta Timur
34
34%
Jakarta Selatan
20
20%
Jakarta Pusat
20
20%
Jakarta Barat
6
6%
Depok
20
20%
Total Responden
100
100%
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang beralamat di
wilayah Jakarta Timur sebesar 34 responden (34%), 20 responden (20%)
beralamat di wilayah Jakarta Selatan, 20 responden (20%) beralamat di wilayah
Jakarta Pusat, yang beralamat di wilayah Jakarta Barat sebesar 6 responden (6%)
dan 20 responden (20%) beralamat di wilayah Depok. Mayoritas responden yang
merupakan pasien rawat jalan di poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur adalah yang beralamat di sekitar wilayah Jakarta Timur (34
responden), ini karena letak rumah sakit yang berada strategis di Jakarta Timur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
2. Responden menurut umur
Responden menurut umur dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu
17 – 21 tahun, 22 – 26 tahun, 27 – 31 tahun, 32 – 36 tahun, 37 – 41 tahun dan
diatas 42 tahun. Deskripsi responden menurut umur dalam penelitian ini telah
diolah dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.2
Sebaran Responden Menurut Umur
Kelompok Umur
Frekuensi
Persentase (%)
17 - 21 tahun
14
14%
22 - 26 tahun
12
12%
27 - 31 tahun
12
12%
32 - 36 tahun
2
2%
37 - 41 tahun
14
14%
Diatas 42 tahun
46
46%
Total Responden
100
100%
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa dari 100 responden, 14 responden
(14%) adalah responden yang berumur antara 17 – 21 tahun, 12 responden (12%)
yang memiliki umur 22 – 26 tahun, umur 27 – 31 tahun sebesar 12 responden
(12%), umur 32 – 36 tahun sebesar 2 responden (2%), umur 37 – 41 tahun sebesar
14 responden (14%) dan umur diatas 42 tahun sebesar 46 responden (46%).
Mayoritas yang terbesar dalam penelitian ini adalah responden yang berumur
diatas 42 tahun, dikarenakan sebagian besar pasien rawat jalan di poli penyakit
dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur adalah orang tua.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
3. Responden menurut jenis kelamin
Responden menurut jenis kelamin dapat dikelompokkan menjadi yaitu
laki-laki dan perempuan. Oleh karena itulah dalam penelitian ini, responden
menurut jenis kelamin dapat disajikan pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3
Sebaran Responden Menurut Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1 Laki-Laki
41
41%
2 Perempuan
59
59%
Total Responden
100
100%
Sumber : Data primer diolah
Tabel 4.3 yaitu persentase frekuensi responden menurut jenis kelamin,
apabila dilihat dari jenis kelamin responden terlihat bahwa dari 100 responden
sebagian besar responden (59%) merupakan responden yang memiliki jenis
kelamin perempuan, sedangkan responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki
sebesar 41%. Berarti mayoritas pasien rawat jalan di poli penyakit dalam Rumah
Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur adalah perempuan.
4. Responden menurut pendidikan
Responden menurut pendidikan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan
atas 6 jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, SMA, Diploma, Sarjana dan Pasca
Sarjana. Oleh karena itu akan disajikan hasil olahan data frekuensi responden
menurut pendidikan terakhir responden yang dapat dilihat pada tabel 4.4 yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.4
Sebaran Responden Menurut Pendidikan
Jenis Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
Terakhir
SD
0
0%
SMP
10
10%
SMA
30
30%
Diploma
21
21%
Sarjana
33
33%
Pasca Sarjana
6
6%
Total Responden
100
100%
Sumber : Data primer diolah
Tabel 4.4 yakni persentase frekuensi menurut pendidikan terakhir
responden, jika dilihat dari jenjang pendidikan responden terlihat bahwa dari 100
responden yang berpendidikan terakhir SMP sebesar 10 responden (10%), SMA
sebesar 30 responden (30%), diploma sebesar 21 responden (21%), sarjana
sebesar 33 responden (33%), pasca sarjana sebesar 6 responden (6%). Maka
disimpulkan bahwa pelanggan yang dijadikan responden paling banyak dalam
penelitian ini adalah responden yang memiliki pendidikan sarjana (S1), ini karena
tingginya tingkat pengetahuan responden terhadap pentingnya pengobatan untuk
kesehatan.
5. Responden menurut pekerjaan
Responden menurut jenis pekerjaan dimaksudkan memberikan gambaran
mengenai jenis pekerjaan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Responden menurut jenis pekerjaan dapat dikelompokkan menurut Pegawai
Negeri Sipil (PNS), Karyawan Swasta, Pelajar/Mahasiswa, Wiraswasta, Buruh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
dan tidak bekerja. Adapun hasil olahan data deskripsi responden menurut jenis
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.5
Sebaran Responden Menurut Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Pegawai Negeri Sipil
14
14%
Karyawan Swasta
35
35%
Pelajar/Mahasiswa
18
18%
Wiraswasta
14
14%
Buruh
1
1%
Tidak Bekerja
18
18%
Total Responden
100
100%
Sumber : Data primer diolah
Tabel 4.5 yaitu persentase frekuensi menurut jenis pekerjaan, mayoritas
responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki
pekerjaan sebagai karyawan swasta (35%), sedangkan minoritas responden yaitu
bekerja sebagai buruh (1%). Untuk jenis pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil
dalam hasil penelitian ini didapatkan responden sebesar 14 responden (14%),
pelajar/mahasiswa sebesar 18 responden (18%), wiraswasta sebesar 14 responden
(14%), dan yang tidak bekerja sebesar 18 responden (18%).
4.2.2. Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan
1.
Analisis Tangibles (dapat diraba/berwujud)
1. Kebersihan, kerapian dan kenyaman ruangan dokter
Kebersihan merupakan faktor lain yang termasuk dapat dirasakan dan
dapat dilihat langsung oleh pelanggan dan termasuk salah satu faktor yang sering
dinilai oleh pelanggan. Untuk menjaga tingkat kebersihan, kerapian dan
kenyamanan, maka diperlukan adanya perawatan di dalam ruangan dokter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
Kebersihan, kerapian dan kenyamanan di ruangan dokter tidak dapat diabaikan,
hal ini menjadi sangat penting karena ini akan mencerminkan citra atau image
rumah sakit di mata pasiennya yang kemudian akan mempengaruhi pelanggan
lainnya untuk berobat ke rumah sakit. Adapun penilaian 100 responden terhadap
tingkat kinerja dan tingkat kepentingan terhadap kebersihan, kerapian dan
kenyamanan ruangan dokter dapat dilihat dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil Penilaian Responden Terhadap Kebersihan ruangan dokter
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat
Tidak Baik
Jumlah
13
51
36
0
Persentase
(%)
13%
51%
36%
0%
0
0%
0
100
100%
377
Tki =
Bobot
65
204
108
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
49
49%
Puas
51
51%
Cukup
0
0%
Tidak Puas
0
0%
Sangat
0
0%
Tidak Puas
100
100%
83.96%
Bobot
245
204
0
0
0
449
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi tangibles, faktor kebersihan, kerapian dan kenyaman
ruangan dokter diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 83,96%, ini dapat dikatakan
bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum memenuhi
harapan dari pasien secara keseluruhan, dimana skor hasil penilaian tingkat
kepentingan/harapan pasien (449) lebih besar dari pada skor hasil penilaian
tingkat kinerjanya (377).
2. Penataan eksterior dan interior dalam ruangan dokter
Dalam hal ini yang langsung terlihat oleh pasien adalah ruangan dimana
eksterior harus dalam kondisi yang baik, sedangkan interior ruangan yang
diutamakan adalah tempat duduk yang bersih dan nyaman, pengaturan letak meja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
dan alat-alat medis dokter. Adapun penilaian 100 responden terhadap tingkat
kinerja dan tingkat kepentingan terhadap penataan eksterior dan interior dalam
ruangan dokter dapat dilihat dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Penilaian Responden Terhadap Penataan eksterior dan interior
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
8
56
35
1
Persentase
(%)
8%
56%
35%
1%
0
0%
0
100
100%
371
Tki =
Bobot
40
224
105
2
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
45
45%
Puas
55
55%
Cukup
0
0%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
83.37%
Bobot
225
220
0
0
0
445
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi tangibles, faktor penataan eksterior dan interior dalam
ruangan dokter diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 83,37%, ini dapat dikatakan
bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum memenuhi
harapan dari pasien secara keseluruhan, dimana skor hasil penilaian tingkat
kepentingan/harapan pasien (445) lebih besar dari pada skor hasil penilaian
tingkat kinerjanya (371). Dengan demikian perlu adanya perbaikan pada faktor
ini, karena sangat mempengaruhi harapan dari pasien yang berobat.
3. Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai dokter
Kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai dokter sangatlah
penting untuk menunjang praktek yang akan dilakukan oleh dokter, apabila alatalat tersebut tidak lengkap dan tidak bersih akan menghambat pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter terhadap pasiennya. Adapun tingkat kinerja dan
kepentingan 100 responden terhadap faktor kelengkapan, kesiapan dan kebersihan
alat-alat yang dipakai dokter dapat dilihat dalam tabel 4.8.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Tabel 4.8
Hasil Penilaian Responden Terhadap Kelengkapan dan kebersihan alat
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
9
60
30
1
Persentase
(%)
9%
60%
30%
1%
0
0%
0
100
100%
377
Tki =
Bobot
45
240
90
2
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
50
50%
Puas
48
48%
Cukup
2
2%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
84.15%
Bobot
250
192
6
0
0
448
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi tangibles, faktor kelengkapan, kesiapan dan kebersihan
alat-alat yang dipakai dokter diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 84,15%, ini
dapat dikatakan bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien
belum memenuhi harapan dari pasien secara keseluruhan, pasien belum merasa
puas dengan kinerja yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
4. Kerapian dan kebersihan penampilan dokter
Kerapian dan kebersihan penampilan dokter salah satu faktor yang dapat
dilihat oleh pasien. Ketika penampilan dokter tidak baik atau terlihat tidak rapi
maka hal itu dapat membangun image/citra yang tidak baik terhadap kinerja
dokter tersebut. Untuk itu dapat dilihat dalam tabel berikut tingkat kinerja dan
tingkat kepentingan terhadap faktor kerapian dan kebersihan penampilan dokter
pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Penilaian Responden Terhadap Kerapian dan kebersihan penampilan
dokter
Skala
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Kinerja
Persentase
Frekuensi
(%)
12
12%
59
59%
29
29%
0
0%
Bobot
60
236
87
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
45
45%
Puas
51
51%
Cukup
4
4%
Tidak Puas
0
0%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bobot
225
204
12
0
90
Sangat
Tidak Baik
Jumlah
0
0%
0
100
100%
383
Tki =
Sangat
Tidak Puas
0
0%
0
100
100%
441
86.85%
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi tangibles, faktor kerapian dan kebersihan penampilan
dokter diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 86,85%, ini dapat dikatakan bahwa
antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum memenuhi
harapan dari pasien secara keseluruhan, pasien belum merasa puas dengan kinerja
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
2.
Analisis Reliability (kehandalan)
1. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat
Dalam pelayanan penerimaan pasien yang secara cepat dan tepat hal ini
mencerminkan tanggung jawab rumah sakit terhadap pasien-pasiennya. Dari 100
responden yang diteliti, maka telah diperoleh hasil penilaian responden terhadap
kinerja dan tingkat kepentingan terhadap prosedur penerimaan pasien yang cepat
dan tepat yang tertera pada tabel 4.10.
Tabel 4.10
Hasil Penilaian Responden Terhadap Prosedur penerimaan pasien
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
9
62
28
1
Persentase
(%)
9%
62%
28%
1%
0
0%
0
100
100%
379
Tki =
Bobot
45
248
84
2
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
46
46%
Puas
52
52%
Cukup
2
2%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
85.36%
Sumber : Hasil Kuesioner
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bobot
230
208
6
0
0
444
91
Faktor dalam prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat
memperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar 85,36%, hal ini menunjukkan bahwa
belum terpenuhinya harapan pasien dengan baik.
2. Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat
Dalam memberikan pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
yang efektif diharapkan oleh pasien agar prosesnya cepat dan tepat. Berikut
disajikan data mengenai penilaian responden terhadap kinerja dan kepentingan
rumah sakit dalam pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat
dan tepat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Penilaian Responden Terhadap Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
9
61
28
2
Persentase
(%)
9%
61%
28%
2%
0
0%
0
100
100%
377
Tki=
Bobot
45
244
84
4
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
49
49%
Puas
48
48%
Cukup
3
3%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
84.53%
Bobot
245
192
9
0
0
446
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi reliability, faktor pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan yang cepat dan tepat diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 84,53%, ini
dapat dikatakan bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien
belum memenuhi harapan dari pasien secara keseluruhan, dimana skor hasil
penilaian tingkat kepentingan/harapan pasien (446) lebih besar dari pada skor
hasil penilaian tingkat kinerjanya (377).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
3. Jadwal pelayanan dokter di rumah sakit dijalankan dengan tepat
Untuk ketepatan jadwal pelayanan dokter di rumah sakit berarti pihak
rumah sakit wajib untuk menjamin tepatnya jadwal pelayanan yang telah
ditentukan. Hal ini, mencerminkan tanggung jawab rumah sakit terhadap
pelanggan/para pasien. Berikut disajikan data mengenai pelaksanaan/kinerja dan
tingkat kepentingan terhadap jadwal pelayanan dokter di rumah sakit yang
dijalankan dengan tepat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil Penilaian Responden Terhadap Jadwal pelayanan dokter
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat
Tidak Baik
Jumlah
12
67
17
4
Persentase
(%)
12%
67%
17%
4%
0
0%
0
100
100%
387
Tki =
Bobot
60
268
51
8
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
46
46%
Puas
54
54%
Cukup
0
0%
Tidak Puas
0
0%
Sangat
0
0%
Tidak Puas
100
100%
86.77%
Bobot
230
216
0
0
0
446
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi reliability, faktor pelayanan dokter dirumah sakit
dijalankan dengan tepat diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 86,77%, ini dapat
dikatakan bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum
memenuhi harapan dari pasien secara keseluruhan, dimana skor hasil penilaian
tingkat kepentingan/harapan pasien (446) lebih besar dari pada skor hasil
penilaian tingkat kinerjanya (387). Ketepatan jadwal pelayanan dokter di rumah
sakit menjadi perhatian untuk pihak rumah sakit karena mencerminkan tanggung
jawab, dimana bila hal ini diabaikan maka akan merusak citra/image dari rumah
sakit itu sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
4. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
Dalam faktor ini diperlukan suatu kemampuan untuk dapat cepat tanggap
dari rumah sakit terhadap setiap prosedur pelayanan yang berbelit-belit, karena
apabila suatu rumah sakit prosedur pelayanan yang dijalankan dengan berbelitbelit akan memberikan kesan yang kurang baik terhadap image rumah sakitnya.
Maka itu dari 100 responden yang memilih faktor ini tingkatannya tertera pada
tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Penilaian Responden Terhadap Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
10
73
17
0
Persentase
(%)
10%
73%
17%
0%
0
0%
0
100
100%
393
Tki =
Bobot
50
292
51
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
41
41%
Puas
57
57%
Cukup
2
2%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
89.52%
Bobot
205
228
6
0
0
439
Sumber : Hasil Kuesioner
Faktor dalam prosedur pelayanan tidak berbelit-belit memperoleh hasil
tingkat kesesuaian sebesar 89,52%, hal ini menunjukkan bahwa belum
terpenuhinya harapan pasien dengan baik.
3.
Analisis Responsiveness (ketanggapan)
1. Kemampuan dokter untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang dokter yaitu harus dapat
dengan cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pasien, sesuatu masalah yang
diantisipasi dengan baik dan cepat oleh rumah sakit dapat memberikan suatu
kesan yang baik kepada pelanggan dan mereka tidak akan menjadi kecewa dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
terus mengingat kejadian itu. Berikut data hasil penilaian responden terhadap
kinerja dan tingkat kepentingan terhadap kemampuan dokter untuk cepat tanggap
menyelesaikan keluhan pasien pada tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Penilaian Responden Terhadap Kemampuan dokter untuk cepat
menyelesaikan keluhan
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
11
70
18
1
Persentase
(%)
11%
70%
18%
1%
0
0%
0
100
100%
391
Tki =
Bobot
55
280
54
2
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
41
41%
Puas
57
57%
Cukup
2
2%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
89.07%
Bobot
205
228
6
0
0
439
Sumber : Hasil Kuesioner
Pada dimensi responsiveness, faktor kemampuan dokter untuk cepat
tanggap menyelesaikan keluhan pasien sangatlah diperlukan, tetapi hasil dari
tingkat kesesuaiannya belum dapat memenuhi harapan pasien, dimana hasil
tingkat kesesuaiannya sebesar 89,07%.
2. Petugas medis memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti
Untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan, maka
petugas medis harus melakukan tugasnya dengan baik dan dalam memberikan
informasi kepada pelanggan harus yang jelas dan mudah dimengerti guna
menciptakan keunggulan daya saing dan menghindari kesalahpahaman kepada
pelanggan.
Salah satu upaya yang jelas adalah memberikan informasi dan pengertian
yang jelas mengenai kemampuan petugas medis rumah sakit dalam melayani
pasien dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh mereka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
Penilaian 100 responden terhadap tingkat kinerja dan kepentingannya
terhadap petugas medis dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah di
mengerti tertera pad tabel 4.15.
Tabel 4.15
Hasil Penilaian Responden Terhadap Petugas dalam memberikan informasi
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
12
67
20
1
Persentase
(%)
12%
67%
20%
1%
0
0%
0
100
100%
390
Tki =
Bobot
60
268
60
2
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
44
44%
Puas
52
52%
Cukup
4
4%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
88.64%
Bobot
220
208
12
0
0
440
Sumber : Hasil Kuesioner
Begitu juga dengan hasil penilaian responden untuk faktor petugas medis
memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti, tingkat kesesuaiannya
sebesar 88,64%, hal ini menunjukkan bahwa pasien belum merasa terpenuhi
harapan/tingkat kepentingannya secara keseluruhan, namun dapat dikatakan
bahwa kinerja pihak Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur cukup baik.
3. Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan
Kemampuan untuk bertindak dengan cepat tanggap dari rumah sakit
terhadap keluhan pada saat pasien membutuhkan, sesuatu masalah yang
diantisipasi dengan baik dan cepat oleh rumah sakit sehingga dapat memberikan
suatu kesan yang baik kepada pelanggan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
Hasil penilaian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.16
Hasil Penilaian Responden Terhadap Tindakan cepat saat pasien membutuhkan
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
15
58
27
0
Persentase
(%)
15%
58%
27%
0%
0
0%
0
100
100%
388
Tki =
Bobot
75
232
81
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
39
39%
Puas
58
58%
Cukup
3
3%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
88.99%
Bobot
195
232
9
0
0
436
Sumber : Hasil Kuesioner
Faktor dalam tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan memperoleh
hasil tingkat kesesuaian sebesar 88,99%, hal ini menunjukkan bahwa belum
terpenuhinya harapan pasien dengan baik, namun dapat dikatakan bahwa kinerja
Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur cukup baik.
4.
Analisis Assurance (jaminan/kepastian)
1. Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit
Pada faktor ini, menuntut dokter untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang luas agar dapat dengan tepat menetapkan dalam mendiagnosis
penyakit pasien. Adapun hasil tingkat penilaian responden terhadap kinerja
pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit
dan tingkat kepentingannya pada tabel 4.17.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Tabel 4.17
Hasil Penilaian Responden Terhadap Pengetahuan dan kemampuan dokter
menetapkan diagnosis penyakit
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
19
59
22
0
Persentase
(%)
19%
59%
22%
0%
0
0%
0
100
100%
397
Tki =
Bobot
95
236
66
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
45
45%
Puas
51
55%
Cukup
4
0%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
90.02%
Bobot
225
204
12
0
0
441
Sumber : Hasil Kuesioner
Dari hasil skor penilaian responden mengenai tingkat kinerja dan tingkat
kepentingannya dapat diperoleh tingkat kesesuaiannya sebesar 90,02%, ini dapat
dikatakan bahwa belum terpenuhinya harapan pasien dengan baik.
2. Keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya dalam bekerja
Selain menuntut dokter untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
luas, dokter juga harus memiliki keterampilan dalam bekerja, begitu juga petugas
medisnya. Berikut penilaian responden terhadap kinerja dan tingkat kepentingan
terhadap keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya dalam bekerja pada
tabel 4.18.
Tabel 4.18
Hasil Penilaian Responden Terhadap Keterampilan dokter dalam bekerja
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
22
59
19
0
Persentase
(%)
22%
59%
19%
0%
0
0%
0
100
100%
403
Tki =
Bobot
110
236
57
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
49
49%
Puas
48
48%
Cukup
3
3%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
90.36%
Sumber : Hasil Kuesioner
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bobot
245
192
9
0
0
446
98
Dari hasil skor penilaian responden mengenai tingkat kinerja dan tingkat
kepentingannya dapat diperoleh tingkat kesesuaiannya sebesar 90,36%, ini dapat
dikatakan bahwa belum terpenuhinya harapan pasien dengan baik.
3. Pelayanan yang sopan dan ramah
Dalam memberikan pelayanan yang efektif, diharapkan bersikap sopan
dan ramah kepada pelanggan/pasien. Hal ini akan mencerminkan citra/image
untuk rumah sakit terhadap pelanggannya. Berikut disajikan data mengenai
tingkat penilaian responden terhadap kinerja dan tingkat kepentingannya terhadap
pelayanan yang sopan dan ramah pada tabel 4.19.
Tabel 4.19
Hasil Penilaian Responden Terhadap Pelayanan yang sopan dan ramah
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
21
60
19
0
Persentase
(%)
21%
60%
19%
0%
0
0%
0
100
100%
402
Tki =
Bobot
105
240
57
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
47
47%
Puas
50
50%
Cukup
3
3%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
90.54%
Bobot
235
200
9
0
0
444
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi assurance, faktor pelayanan yang sopan dan ramah
diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 90,54%, ini dapat dikatakan bahwa antara
tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum memenuhi harapan dari
pasien
secara
keseluruhan,
dimana
skor
hasil
penilaian
tingkat
kepentingan/harapan pasien (444) lebih besar dari pada skor hasil penilaian
tingkat kinerjanya (402).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
4. Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
Rasa aman dan rasa kepercayaan merupakan suatu yang diperlukan oleh
setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya dan ini sudah menjadi
keharusan, demikian pula halnya dengan pelanggan/pasien di rumah sakit.
Berikut ini dari 100 responden memberikan penilaiannya terhadap kinerja
jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan di rumah sakit dan
tingkat kepentingannya pada tabel 4.20.
Tabel 4.20
Hasil Penilaian Responden Terhadap Jaminan pelayanan
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
19
59
22
0
Persentase
(%)
19%
59%
22%
0%
0
0%
0
100
100%
397
Tki =
Bobot
95
236
66
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
52
52%
Puas
47
47%
Cukup
1
1%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
88.03%
Bobot
260
188
3
0
0
451
Sumber : Hasil Kuesioner
Faktor dalam jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap
pelayanan memperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar 88,03%, hal ini
menunjukkan bahwa belum terpenuhinya harapan pasien dengan baik, namun
dapat dikatakan bahwa kinerja Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur cukup
baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
5.
Analisis Emphaty (empati)
1. Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien
Perhatian yang secara khusus kepada setiap pasien sangat diperlukan untuk
dapat memuaskan pasien yang berobat ke rumah sakit.
Kemampuan pihak rumah sakit untuk dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan pelanggannya merupakan suatu nilai tambah bagi rumah sakit tersebut,
dimana pihak rumah sakit dapat mengerti dan menganalisis kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Dari 100 responden, maka didapat data tingkat kinerjanya dan tingkat
kepentingannya yang tertera pada tabel 4.21.
Tabel 4.21
Hasil Penilaian Responden Terhadap Pemberian perhatian
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
16
56
28
0
Persentase
(%)
16%
56%
28%
0%
0
0%
0
100
100%
388
Tki =
Bobot
80
224
84
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
40
40%
Puas
57
57%
Cukup
3
3%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
88.79%
Bobot
200
228
9
0
0
437
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi emphaty, faktor dalam memberikan perhatian secara
khusus kepada pasien diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 88,79%, ini dapat
dikatakan bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum
memenuhi harapan dari pasien secara keseluruhan, dimana skor hasil penilaian
tingkat kepentingan/harapan pasien (437) lebih besar dari pada skor hasil
penilaian tingkat kinerjanya (388).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
2. Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya
Kemampuan untuk bertindak dengan cepat tanggap dari rumah sakit
terhadap keluhan pada saat pasien membutuhkan, sesuatu masalah yang
diantisipasi dengan baik dan cepat oleh rumah sakit sehingga dapat memberikan
suatu kesan yang baik kepada pelanggan.
Berikut hasil penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingannya :
Tabel 4.22
Hasil Penilaian Responden Terhadap Perhatian keluhan
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
16
62
22
0
Persentase
(%)
16%
62%
22%
0%
0
0%
0
100
100%
394
Tki =
Bobot
80
248
66
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
46
46%
Puas
54
54%
Cukup
0
0%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
88.34%
Bobot
230
216
0
0
0
446
Sumber : Hasil Kuesioner
Dalam dimensi emphaty, faktor dalam perhatian terhadap keluhan pasien
dan keluarganya diperoleh tingkat kesesuaian sebesar 88,34%, ini dapat dikatakan
bahwa antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan pasien belum memenuhi
harapan dari pasien secara keseluruhan.
3. Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lain
Dalam melakukan pelayanan sebaiknya tidak membedakan suatu hal
apapun dan tidak memandang status sosial apapun, sehingga tidak menyebabkan
perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Berikut tabel penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingannya :
Tabel 4.23
Hasil Penilaian Responden Terhadap Pelayanan tanpa memandang status sosial
Kinerja
Skala
Frekuensi
Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak
Baik
Jumlah
13
59
28
0
Persentase
(%)
13%
59%
28%
0%
0
0%
0
100
100%
385
Tki =
Bobot
65
236
84
0
Tingkat Kepentingan
Persentase
Skala
Frekuensi
(%)
Sangat Puas
41
41%
Puas
58
58%
Cukup
1
1%
Tidak Puas
0
0%
Sangat Tidak
0
0%
Puas
100
100%
87.50%
Bobot
205
232
3
0
0
440
Sumber : Hasil Kuesioner
Faktor dalam pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status
sosial dan lain-lain memperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar 87,50%, hal ini
menunjukkan bahwa belum terpenuhinya harapan pasien dengan baik, namun
dapat dikatakan bahwa kinerja Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur cukup
baik.
4.2.3. Urutan Prioritas Atribut
Urutan prioritas tingkat kepuasan konsumen (pelanggan/pasien) terhadap
pelayanan dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur pada faktorfaktor kualitas jasa diperoleh dari tingkat kesesuaian pada masing-masing faktor.
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja/pelaksanaan dengan
skor kepentingan.
Tingkat kinerja/pelaksanaan merupakan tindakan yang dilakukan oleh
seseorang, perusahaan atau instansi pelayanan untuk mengelola dan menjalankan
usahanya.
Sedangkan
tingkat
kepentingan
merupakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tingkat
harapan
103
pelanggan/pasien akan suatu produk atau jasa, baik dari segi kualitas produk
maupun layanannya. Tabel 4.24 menunjukkan tingkat kesesuaian yang diperoleh
dari perbandingan antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja terhadap 18
faktor kualitas pelayanan dokter Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur.
Tabel 4.24
Hasil Tingkat Kesesuaian Per Indikator
Dimensi
N
o
Tangibles
1
2
3
4
Reliability
5
6
7
8
Responsiveness
9
10
11
Assurance
12
13
Faktor-Faktor Kualitas
Pelayanan Dokter
Kebersihan, kerapian dan
kenyamanan ruangan
dokter
Penataan eksterior dan
interior dalam ruangan
dokter
Kelengkapan, kesiapan dan
kebersihan alat-alat yang
dipakai dokter
Kerapian dan kebersihan
penampilan para dokter
Prosedur penerimaan
pasien yang cepat dan
tepat
Pelayanan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan
yang cepat dan tepat
Jadwal pelayanan dokter di
rumah sakit dijalankan
dengan tepat
Prosedur pelayanan tidak
berbelit-belit
Kemampuan dokter untuk
cepat tanggap
menyelesaikan keluhan
pasien
Petugas medis
memberikan informasi
yang jelas, mudah
dimengerti
Tindakan cepat pada saat
pasien membutuhkan
Pengetahuan dan
kemampuan para dokter
menetapkan diagnosis
penyakit
Keterampilan para dokter
dan petugas medis lainnya
dalam bekerja
Skor
Penilaian
Kinerja
Skor
Penilaian
Kepentin
gan
X
Y
Tingkat
Kesesuaian
(%)
377
449
20.94
24.94
83.96%
371
445
20.61
24.72
83.37%
377
448
20.94
24.89
84.15%
383
441
21.28
24.50
86.85%
379
444
21.06
24.67
85.36%
377
446
20.94
24.78
84.53%
387
446
21.50
24.78
86.77%
393
439
21.83
24.39
89.52%
391
439
21.72
24.39
89.07%
390
440
21.67
24.44
88.64%
388
436
21.56
24.22
88.99%
397
441
22.06
24.50
90.02%
403
446
22.39
24.78
90.36%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
14
15
Emphaty
16
17
18
Pelayanan yang sopan dan
ramah
Jaminan keamanan
pelayanan dan
kepercayaan terhadap
pelayanan
Memberikan perhatian
secara khusus kepada
setiap pasien
Perhatian terhadap keluhan
pasien dan keluarganya
Pelayanan kepada semua
pasien tanpa memandang
status sosial dan lain-lain
402
444
22.33
24.67
90.54%
397
451
22.06
25.06
88.03%
388
437
21.56
24.28
88.79%
394
446
21.89
24.78
88.34%
385
440
21.39
24.44
87.50%
21.54
24.62
87.49%
Rata-Rata ( X dan Y )
Tabel diatas menunjukkan tingkat kesesuaian yang diperoleh dari
perbandingan antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja/pelaksanaan terhadap
18 faktor atau atribut kualitas pelayanan dokter Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur.
Diperoleh gambaran umum tingkat kesesuaian dari seluruh faktor atau
atribut belum ada yang mencapai 100% atau kinerja Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur terhadap 18 faktor atau atribut kualitas pelayanan dokter belum
memenuhi harapan pasien secara keseluruhan, dimana rata-rata nilai total tingkat
kesesuaian untuk seluruh faktor atau atribut yang diteliti diperoleh sebesar
87,49%, hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur cukup baik (mendekati 100%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
Tabel 4.25
Urutan Ranking Tingkat Kesesuaian Per Indikator
Tingkat
Ranking
Dimensi
Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan Dokter
Kesesuaian
(%)
1
Assurance
Pelayanan yang sopan dan ramah
2
Assurance
3
Assurance
4
Reliability
5
Responsiveness
6
Responsiveness
7
Emphaty
8
Responsiveness
9
Emphaty
10
Assurance
11
Emphaty
12
Tangibles
13
Reliability
14
Reliability
15
Reliability
16
Tangibles
17
Tangibles
Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan dokter
83.96%
18
Tangibles
Penataan eksterior dan interior dalam ruangan dokter
83.37%
Keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya
dalam bekerja
Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan
diagnosis penyakit
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
Kemampuan dokter untuk cepat tanggap
menyelesaikan keluhan pasien
Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap
pasien
Petugas medis memberikan informasi yang jelas,
mudah dimengerti
Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya
Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan
terhadap pelayanan
Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang
status sosial dan lain-lain
Kerapian dan kebersihan penampilan para dokter
Jadwal pelayanan dokter di rumah sakit dijalankan
dengan tepat
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
yang cepat dan tepat
Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang
dipakai dokter
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90.54%
90.36%
90.02%
89.52%
89.07%
88.99%
88.79%
88.64%
88.34%
88.03%
87.50%
86.85%
86.77%
85.36%
84.53%
84.15%
106
Ranking
Tabel 4.26
Urutan Ranking Dimensi Tingkat Kesesuaian
Dimensi
Tingkat Kesesuaian (%)
1
Assurance
89.74%
2
Responsiveness
88.90%
3
Emphaty
88.21%
4
Reliability
86.55%
5
Tangibles
84.58%
Urutan ranking dimensi pada tingkat kesesuaian faktor-faktor kualitas
pelayanan dokter dalam penelitian ini yang menempati ranking dimensi dengan
persentase tingkat kesesuaian paling besar yaitu berada pada dimensi assurance
(jaminan/kepastian) dengan faktor rata-rata tingkat kesesuaiannya sebesar
89,74%, ranking dimensi yang kedua berada pada dimensi responsiveness
(ketanggapan) dengan faktor rata-rata tingkat kesesuaiannya sebesar 88,90%,
rangking dimensi yang ketiga berada pada dimensi emphaty (empati) dengan ratarata tingkat kesesuaiannya sebesar 88,21%, reliability (kehandalan) menempati
urutan ranking dimensi yang ke empat dengan rata-rata tingkat kesesuaian sebesar
86,55%, dan ranking dimensi yang terakhir berada pada dimensi tangibles (dapat
diraba/berwujud) dengan faktor rata-rata tingkat kesesuaiannya sebesar 84,58%.
Menurut hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada kualitas pelayanan
dokter yang diberikan untuk pasien rawat jalan di poli penyakit dalam Rumah
Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur, dimensi assurance (jaminan/kepastian)
menjadi sangat penting karena kepuasan pelanggan/pasien berpengaruh terhadap
jaminan pelayanan yang efektif dan menuntut kepastian bahwa dokter yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
memeriksa harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mendiagnosis
penyakit pasien.
4.2.4. Diagram Kartesius
Untuk dapat melihat posisi penempatan data yang telah dianalisis tersebut,
maka dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu Kuadran A (Prioritas Utama),
Kuadran B (Pertahankan Prestasi), Kuadran C (Prioritas Rendah), dan Kuadran D
(Berlebihan).
Sumber : Tabel 4.24
Gambar 4.2
Hasil Perhitungan dengan Diagram Kartesius
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
Hasil pengukuran unsur-unsur jasa ini berdasarkan tingkat kepentingan
dan kinerjanya
yang
memungkinkan pihak
rumah
sakit
untuk dapat
menitikberatkan usaha-usaha perbaikan untuk hal-hal atau atribut yang benarbenar dianggap penting saja oleh para pelanggan/pasien, agar dapat memuaskan.
Dalam gambar 4.2, dari diagram kartesius ini terlihat bahwa letak dari
unsur-unsur pelaksanaan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan
pasien rawat jalan di poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta
Timur terbagi menjadi empat bagian.
Adapun interpretasi dari diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Menunjukkan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan
pasien rawat jalan poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta
Timur berada dalam kuadran ini dan penanganannya perlu diprioritaskan oleh
rumah sakit, karena keberadaan faktor-faktor inilah yang dinilai sangat penting
oleh pasien, sedangkan tingkat pelaksanaannya masih belum memuaskan. Apabila
Tidak diprioritaskan dan tidak ditingkatkan maka akan berdampak berpindahnya
pasien ke rumah sakit lain yang dirasa dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran ini adalah :
a. Jadwal pelayanan dokter di rumah sakit dijalankan dengan tepat (Atribut
7).
Faktor jadwal pelayanan dokter di rumah sakit ini dirasakan belum memuaskan
oleh pasien. Hal ini disebabkan masih adanya beberapa dokter di Rumah Sakit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
Harapan Bunda Jakarta Timur yang belum mentaati jadwal pelayanan yang telah
di atur oleh pihak rumah sakit dengan tepat. Pasien masih merasa belum puas
dengan kinerja sebagian dokter tersebut yang terkadang tidak tepat dan tidak
menaati jadwal pelayanan yang sudah ditetapkan.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Menunjukkan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan
pasien rawat jalan poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta
Timur berada dalam kuadran ini perlu dipertahankan, karena pada umunya tingkat
pelaksanaannya telah sesuai dengan kepentingan dan harapan pelanggan, sehingga
dapat memuaskan pelanggan/pasien.
Faktor-faktor yang termasuk dalam kuadran B ini adalah :
a. Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit
(Atribut 12).
Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh para dokter dalam menetapkan
diagnosis penyakit membuat pasien merasa aman untuk terus berobat di Rumah
Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur. Kepuasan yang mereka dapatkan
dikarenakan tindakan para dokter yang cekatan dan sesuai dengan prosedur
kedokteran saat memeriksa kesehatan atau penyakit mereka.
b. Keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya dalam bekerja
(Atribut 13).
Keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya dalam menangani
permasalahan dan keluhan dari pasien yang cekatan membuat pasien merasa puas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Tindakan pengobatan yang mereka lakukan sangat meyakinkan saat pemeriksaan
sehingga membuat para pasien merasa aman untuk terus berobat ke Rumah Sakit
Harapan Bunda Jakarta Timur, hal tersebut mengindikasikan adanya kepuasan
yang menghasilakn kepercayaan pasien sehingga pasien tidak akan beralih ke
rumah sakit yang lainnya.
c. Pelayanan yang sopan dan ramah (Atribut 14).
Rumah Sakit Harapan Bunda selalu menekankan kepada para dokter dan petugas
medis lainnya untuk bersikap ramah dan sopan kepada pasien. Hal tersebut
membuat para pasien merasakan kenyamanan saat berobat di Rumah Sakit
Harapan Bunda Jakarta Timur. Pelayanan yang sopan dan ramah dalam
lingkungan rumah sakit menghasilkan kepuasan pasien sehingga mereka senang
untuk terus berobat ke Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur.
d. Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
(Atribut 15).
Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang telah
dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur telah membuat
pasien merasa puas. Untuk itu pada faktor ini perlu dipertahankan oleh pihak
rumah sakit untuk menciptakan citra yang baik terhadap nama baik rumah
sakitnya.
e. Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien (Atribut 16).
Para dokter perlu memberikan perhatiannya secara khusus kepada setiap pasien
agar pasien merasa puas saat mendapatkan pengobatan dari pelayanan yang
diberikan dokter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
111
f. Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya (Atribut 17).
Tingkat harapan pada faktor ini dinilai tinggi karena para pasien merasa walaupun
tindakan medis akan tergantung kepada dokter, pasien akan merasa dihargai bila
keluhan penyakitnya diperhatikan dan ditanggapi.
g. Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lainlain (Atribut 18).
Disamping pelayanan yang sopan dan ramah yang selalu dilakukan oleh dokter di
Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur, profesionalitas juga selalu dilakukan
semaksimal mungkin di rumah sakit ini. Profesionalitas yang dimaksud adalah
dimana para dokter tidak mebeda-bedakan pasien dan selalu bersikap baik pada
pasien, atau tidak memandang status sosial pasiennya dalam memberikan
pelayanan pengobatan. Pasien yang berobat ke Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur sangat menyadari keadaan tersebut, dimana keadaan itulah yang
membuat pasien merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
para dokter Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Menunjukkan bahwa faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi
kepuasan pasien rawat jalan poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur berada dalam kuadran ini dinilai masih dianggap kurang penting
bagi pelanggan/pasien, sedangkan kualitas pelaksanaannya biasa atau cukup saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
Adapun faktor yang termasuk di dalam kuadran C adalah :
a. Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan dokter (Atribut 1).
Faktor kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan dokter memang diperlukan
tetapi tetap dianggap kurang begitu penting oleh pasien, oleh karena itu pihak
Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur tidak terlalu menekankan perbaikan
kinerja untuk faktor ini. Hal ini dikarenakan setiap ruangan dokter ditekankan
untuk selalu memperhatikan kebersihan, kerapian dan kenyamanannya untuk tetap
menjaga citra/image baik rumah sakit.
b. Penataan eksterior dan interior dalam ruangan dokter (Atribut 2).
Penataan eksterior dan interior dalam ruangan dokter dianggap kurang begitu
penting oleh pasien, oleh karena itu pihak rumah sakit tidak terlalu menonjolkan
kinerja pada faktor ini. Penataan eksterior dan interior yang menarik atau kurang
menarik dinilai pasien tidak mempengaruhi hasil jasa pengobatan yang mereka
terima. Namun penataan ekterior dan interior harus tetap dijaga dan diperhatikan
walaupun tidak menjadi prioritas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Harapan
Bunda Jakarta Timur. Pasien beranggapan bahwa penataan eksterior dan interior
dalam ruangan dokter Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur sudah cukup
baik, serta dapat menjadi pemandangan menarik untuk dinikmati pasien saat
mendapat pemeriksaan.
c. Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai dokter
(Atribut 3).
Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai dokter dianggap
kurang begitu penting oleh pasien karena dalam pengobatan yang dilakukan oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
para dokter alat-alat tersebut sudah menjadi standar yang diharuskan atau wajib
ada dalam melakukan tindakan pemeriksaan ke pasien.
d. Kerapian dan kebersihan penampilan para dokter (Atribut 4).
Kerapian dan kebersihan penampilan dokter dianggap tidak begitu penting oleh
pasien dikarenakan tidak begitu mempengaruhi hasil jasa pengobatan yang
mereka terima. Namun kerapian dan kebersihan penampilan dokter tetap perlu
diperhatikan walaupun tidak menjadi prioritas utama untuk menjaga citra/image
baik rumah sakit.
e. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat (Atribut 5).
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat dianggap tidak terlalu penting
oleh mereka, dikarenakan tidak mempengaruhi kinerja pengobatan yang mereka
butuhkan. Akan tetapi, prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat tetap
harus dipertahankan karena pasien akan merasa semakin puas terhadap pelayanan
yang diberikan di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur.
f. Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat
(Atribut 6).
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat memang
dibutuhkan tetapi dianggap kurang begitu penting oleh pasien, oleh karena itu
pihak rumah sakit tidak terlalu menekankan perbaikan kinerja untuk faktor ini.
Pasien beranggapan bahwa pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
yang cepat belum tentu baik untuk hasil jasanya seperti kesehatan pasien yang
akan langsung membaik. Pasien tidak terlalu mementingkan kecepatan tindakan
pengobatan melainkan pelayanan pengobatan. Namun pelayanan pemeriksaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat harus tetap diperhatikan
walaupun tidak menjadi prioritas untuk menjaga citra baik rumah sakit.
g. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit (Atribut 8).
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit dianggap kurang begitu penting oleh
pasien, sehingga rumah sakit tidak terlalu memprioritaskan kinerja faktor ini.
Pasien mengganggap faktor ini kurang penting dikarenakan tidak mempengaruhi
kinerja yang diberikan oleh para dokter yang mereka anggap hal terpenting yang
dibutuhkan mereka dalam berobat. Namun prosedur pelayanan tidak berbelit-belit
ini tetap harus diperhatikan agar pasien tidak perlu menunggu lama untuk jasa
pengobatannya.
h. Kemampuan dokter untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien
(Atribut 9).
Faktor ini dianggap tidak begitu penting oleh pasien, akan tetapi keluhan pasien
tetap harus diperhatikan walaupun tidak menjadi prioritas utama untuk menjaga
citra/image baik rumah sakit.
i.
Petugas medis memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti
(Atribut 10).
Informasi yang jelas dan mudah dimengerti yang diberikan oleh petugas medis
untuk melayani pasien yang berobat apabila ada yang ingin mereka tanyakan
dianggap
kurang
begitu
penting
sehingga
rumah
sakit
tidak
terlalu
memprioritaskan kinerja faktor ini. Namun ini tetap harus diperhatikan agar
pasien mendapat informasi yang sejelas-jelasnya mengenai prosedur dan tindakan
yang mereka terima saat berobat di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
j.
Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan (Atribut 11).
Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan memang diperlukan tetapi
dianggap kurang begitu penting oleh pasien, oleh karena itu pihak rumah sakit
tidak terlalu menekankan perbaikan kinerja untuk faktor ini. Pasien tidak terlalu
mementingkan kecepatan tindakan pengobatan melainkan pelayanan pengobatan.
Namun tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan harus tetap diperhatikan
walaupun tidak menjadi prioritas untuk menjaga citra baik rumah sakit.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Menunjukkan bahwa faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi
kepuasan pasien rawat jalan poli penyakit dalam Rumah Sakit Harapan Bunda
Jakarta Timur berada dalam kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya,
hal ini terutama disebabkan karena pelanggan/pasien menganggap tidak terlalu
penting terhadap adanya faktor tersebut, akan tetapi pelaksanaannya dilakukan
dengan baik sekali oleh rumah sakit, sehingga sangat memuaskan, akan tetapi
menjadi lebih mahal. Dalam hal ini, tidak terdapat faktor-faktor yang termasuk di
dalam kriteria ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
Untuk lebih jelasnya berikut tabel kuadran untuk diagram kartesius tersebut :
Tabel 4.27
Kuadran Diagram Kartesius
Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan Dokter
Kuadran
Kuadran A
Kuadran B
Jadwal pelayanan dokter di rumah sakit dijalankan dengan tepat
(Atribut 7)
Pengetahuan dan kemampuan para dokter menetapkan diagnosis
penyakit (Atribut 12)
Keterampilan para dokter dan petugas medis lainnya dalam bekerja
(Atribut 13)
Pelayanan yang sopan dan ramah (Atribut 14)
Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan
(Atribut 15)
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien (Atribut 16)
Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya (Atribut 17)
Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan
lain-lain (Atribut 18)
Kuadran C
Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan dokter (Atribut 1)
Penataan eksterior dan interior dalam ruangan dokter (Atribut 2)
Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai dokter
(Atribut 3)
Kerapian dan kebersihan penampilan para dokter (Atribut 4)
Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat (Atribut 5)
Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan
tepat (Atribut 6)
Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit (Atribut 8)
Kemampuan dokter untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan
pasien (Atribut 9)
Petugas medis memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti
(Atribut 10)
Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan (Atribut 11)
Kuadran D
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
4.3.
Pembahasan
4.3.1. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa fungsi PR yang telah dilakukan dalam kinerja pelayanan
dokter RS Harapan Bunda Jakarta Timur belum memenuhi harapan pasien secara
keseluruhan, sehingga fungsi PR yang dilakukan dalam pelayanan dokter yang
diberikan belum berjalan maksimal, dimana seharusnya PR memiliki fungsi
manajemen
yang
membentuk
dan
memelihara
hubungan
yang
saling
menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, yang menjadi sandaran
keberhasilan atau kegagalannya.
Untuk jadwal pelayanan dokter harus dilaksanakan sesuai dengan harapan
pasien karena dalam dimensi assurance menjadi sangat penting bagi kepuasan
pelanggan/pasien yang berpengaruh terhadap jaminan pelayanan yang efektif.
Tujuan yang hendak dicapai oleh public relations diantaranya good will
dan memperoleh opini publik yang favorable image atau menciptakan yang baik
dengan pelanggan. Public Relations berfungsi untuk menciptakan hubungan
harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya
atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait, pada akhir tujuan diharapkan akan
tercipta citra positif (good image), saling menghargai (mutual oppreciation),
saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara
kedua belah pihak yang terkait dengan sebagainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
Public relations merupakan penghubung antara organisasi atau lembaga
yang
diwakili
dengan
publiknya
sehingga
maksud
dan
tujuan
dari
organisasi/lembaga dapat sampai ke publiknya.
Public relations menjadi sangat penting bagi perusahaan atau organisasi
yang mampu memberikan dampak yang sangat luas bagi publik (pelanggan dan
calon pelanggan) yaitu citra positif dan terciptanya hubungan harmonis dengan
pelanggan yang pada akhirnya memberikan profit bagi perusahaan atau organisasi
dan membengun citra perusahaan atau organisasi. Ini diperkuat dengan teori Mc
Namara, yang dikutip oleh Yosal Iriantara dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategis Public Relations, “Public Relations sebagai kegiatan
berkelanjutan untuk menjamin perusahaan memiliki citra yang kuat di mata
publik”.1
Selain itu PR memiliki fungsi manajemen yang khas yang membantu
pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian,
penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan
dalam manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu
mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, menekankan tanggung
jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat demi tujuan dan
manfaat bersama, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan
dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu
antisipasi kecenderungan dan menggunakan riset komunikasi yang masuk akal
dan etis sebagai sarana utamanya.
1
Yosal Iriantara. Manajemen Strategis Public Relations. Bandung: Ghalia Indonesia, 2003 hal 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
Dapat terlihat dengan jelas bahwa Public Relations atau humas dalam
suatu perusahaan atau organisasi memiliki peranan yang sangat penting, PR harus
mampu
menciptakan
kepercayaan,
kejujuran
dan
citra
positif
dalam
menyampaikan pesan dan informasi serta publikasi positif kepada pelanggannya.
Pendekatan
customer
relations
merupakan
langkah-langkah
yang
ditempuh oleh public relations untuk menciptakan hubungan harmonis (two way
communications) antara perusahaan atau suatu lembaga organisasi dengan pihak
publiknya yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi
terciptanya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau
pelayanan jasa dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau organisasi atau
citra positif bagi lembaga bersangkutan.
Terciptanya hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan hal yang
penting dilaksanakan bagi suatu organisasi dalam menjalin komunikasi dan
kerjasama dengan pelanggan. Organisasi berusaha meningkatkan kepercayaan
pelanggan dengan cara memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan pelanggan
akan merasa dihargai.
Kegiatan customer relations diadakan untuk menjalin hubungan yang baik
dengan konsumen dan tujuannya adalah memberikan kepuasan kepada para
pelanggan. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen atau pelanggan
dibutuhkan pelayanan yang baik, karena itulah banyak organisasi berpedoman
pada kualitas pelayanan yang baik dalam melayani para pelanggannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download