- Repository UNPAD

advertisement
PENCARIAN BAKTERI TANAH PENGHASIL ENZIM
PROTEASE DARI GUNUNG GALUNGGUNG
TASIKMALAYA
USULAN KEGIATAN
PENELITIAN DASAR
DIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN ANGGARAN 2008
Oleh:
Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt
Sri Agung Fitri Kusuma, S. Si, M Si., Apt
Tina Rostinawati, S.Si., M Si., Apt
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2007
USULAN PENELITIAN
PENELITIAN DASAR
SUMBER DANA : DIPA UNPAD
TAHUN ANGGARAN 2008
1. a. Judul penelitian
: Pencarian Bakteri Tanah Penghasil Enzim
Protease dari Gunung Galunggung Tasikmalaya
: FARMASI
: I
b. Bidang Ilmu
c. Kategori penelitian
2. Ketua peneliti
a. Nama lengkap dan gelar
b. Jenis kelamin
c. Gol / Pangkat /NIP
d. Jabatan fungsional
e. Jabatan struktural
f. Fakultas/jurusan
g. Pusat penelitian
: Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt.
:P
: IIIb/Penata Muda Tk.I/132317748
: Asisten ahli
:: Farmasi
: Fakultas Farmasi UNPAD
3. Jumlah Anggota Peneliti
a. Nama Anggota Peneliti I
b. Nama Anggota Peneliti II
: 2 orang
: Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si., Apt. NIP :
132300464/Penata Muda/IIIb
: Tina Rostinawati, M.Si., Apt. NIP : 132317752/
Penata Muda Tk I/ IIIb
4. Lokasi penelitian
: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi
UNPAD
5. Kerjasama dengan Institusi Lain :
a. Nama institusi
:
b. Alamat
:
6. Lama penelitian
: 8 bulan
7. Biaya yang diperlukan
:
a. Sumber dari UNPAD
: Rp. 5.000.000,b. Sumber Lain, sebutkan
: Tidak ada
Jumlah
: Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah)
Bandung, 31 Desember 2007
Ketua Peneliti,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Farmasi
Prof. Dr.Anas Subarnas
NIP 131 479 508
Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt
NIP 132 317 748
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Padjadjaran
Prof. Oekan S. Abdoellah, MA., Ph. D
NIP. 130 937 900
1
SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN
A. JUDUL PENELITIAN
Pencarian Bakteri Tanah Penghasil Enzim Protease dari Gunung Galunggung
Tasikmalaya.
B. BIDANG ILMU
Farmasi
C. PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai gunung api aktif
terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 30% dari gunung aktif dunia ada di Indonesia.
Salah satu gunung berapi tersebut adalah gunung Galunggung yang terletak di
Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Letusan terakhir Gunung
Galunggung terjadi pada tahun 1982-83, yang berlangsung secara sporadis
selama lebih kurang delapan bulan, menghancurkan kubah lava Gunung Jadi dan
meninggalkan danau kawah serta sebuah kerucut sinder di tengahnya (Pratomo,
2006). Setelah peristiwa itu terjadi, potensi wisata daerah tersebut menjadi
meningkat. Disamping itu, tanah di sekitar gunung Galunggung dilaporkan menjadi
semakin subur sehingga tidak mengherankan bila hampir 35% penduduknya menjadi
petani.
Potensi tanah pasca letusan tersebut pun dapat digali kembali untuk
mendapatkan bakteri penghasil enzim protease. Bakteri adalah sumber enzim yang
paling banyak digunakan dibandingkan dengan tanaman dan hewan. Sebagai sumber
enzim, bakteri memiliki keunggulan karena pertumbuhannya cepat, mudah
ditumbuhkan, mudah diatur produksinya dan mudah direkayasa secara genetika.
Diduga bakteri yang terdapat di tanah sekitar letusan gunung ini bersifat termostabil.
Keunggulan bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil enzim protease
yang mampu menghasilkan enzim protease dengan sifat ekstrim yang diinginkan.
Penemuan bakteri penghasil enzim protease dari tanah di sekitar gunung
Galunggung
Kabupaten
Tasikmalaya
ini dapat menambah
potensi
keanekaragaman hayati Indonesia.
Enzim protease merupakan enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi
pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis (R. K. Murray et al., 2003).
Protease merupakan enzim penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena
penggunaannya sangat luas. Enzim ini memainkan peranan yang penting pada
industri makanan, misalnya dalam proses konversi susu menjadi keju, sebagai
bahan pada deterjen maupun pada pemrosesan kulit (Saefudin, 2006). Oleh karena
itu, tidak mengherankan apabila protease yang digunakan mencapai 60% dari total
enzim yang diperjualbelikan di seluruh dunia (Ward, 1985). Nilai perdagangan
enzim dunia mencapai 3-4 miliar dolar per tahun, 4-5 juta diantaranya dari pasar
Indonesia yang keseluruhannya diimpor dari negara-negara produsen enzim
(Rajasa, 2003).
2
D. PERUMUSAN MASALAH
Tanah pasca letusan gunung berapi merupakan salah satu sumber penapisan
bakteri penghasil enzim protease dengan sifat termostabil. Enzim protease dengan
sifat ini dapat memberikan banyak manfaat terutama bagi industri-industri yang
menggunakan panas dalam proses produksi secara enzimatis.. Oleh karena itu
perlu dilakukan pencarian enzim protease dari bakteri tanah di daerah sekitar
pasca letusan gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya. Mengingat Indonesia
merupakan salah satu negara tropis yang dikenal sebagai negara yang kaya akan
keanekaragaman hayati sehingga kita dapat menggali potensi et rsebut untuk
mendapatkan enzim protease dari bakteri tanah.
E. TINJAUAN PUSTAKA
a. Tanah
Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang
menyediakan substrat bagi kehidupan tumbuh- tumbuhan dan hewan. Ciri- ciri
lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki
kedalaman, sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda. Tanah memiliki
lima unsur utama yaitu air, mineral, gas, bahan organik, dan jasad hidup (Pelczar
dan Chan, 1988).
Berdasarkan kandungan tanah tersebut, tanah dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber paling tepat untuk menapis mikroorganisme penghasil metabolit yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia. Seperti antibiotik, enzim protease, enzim
amilase, antitumor dan substansi bioaktif lainnya (Suwandi., 1993).
b. Bakteri Tanah
Mikroba tanah merupakan berbagai jenis mikroorganisme yang hidup di
tanah. Jumlah dan jenis mikroorganisme yang hidup ditanah tergantung dari ciriciri lingkungan tanah dan unsur– unsur yang terkandung di dalam tanah tersebut.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dalam setiap hektar tanah terdapat
2.200 kilogram jamur, 1.100 kilogram bakteri, 220 kilogram protozoa, 125
kilogram algae, dan 125 kilogram ragi (Dinata., 2002).
Salah satu mikroorganisme yang hidup dalam tanah adalah bakteri. Bakteri
tersebut berperan penting dalam proses penguraian unsur dan senyawa-senyawa
yang terkandung dalam tanah menjadi senyawa atau unsur yang bermanfaat bagi
jasad hidup lainnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bakteri yang
biasa terdapat dalam tanah adalah Arthrobacter (5- 60% ) , Bacillus (7- 67%),
Pseudomonas (3- 15%), flavobacterium (2- 10%), dan Alkaligenes (2- 12%).
Sedangkan untuk Corynebacterium, Xanthomonas, Sarcina, Mycobacterium dan
Staphylococcus kurang dari 5% ( Suwandi., 1993). Berdasarkan data tersebut,
dapt diketahui bahwa Bacillus merupakan genus yang paling banyak terdapat di
dalam tanah. Genus Bacillus ini pun dilaporkan merupakan salah satu bakteri
proteolitik.
c. Bakteri Proteolitik
Bakteri proteolitik adalah bakteri yang memproduksi enzim protease
ekstraselular, enzim protease ini diproduksi di dalam sel kemudian dilepaskan ke
3
mediumnya. Semua bakteri mempunyai enzim protease di dalam sel, namun tidak
semua enzim protease tersebut dilepaskan ke mediumnya (Abraham et al., 1993).
Dekomposisi protein lebih sulit dibandingkan pemecahan karbohidrat. Produk
akhir dari dekomposisi protein pun lebih bervariasi. Hal ini disebabkan struktur
protein yang lebih kompleks. Mikroorganisme dengan sistem enzim yang
kompleks, memecah protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana
(Abraham et al., 1993).
Bakteri proteolitik dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
1. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, tidak membentuk spora
2. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, membentuk spora
3. Bakteri anaerobik pembentuk spora
2.4 Enzim Protease
Protease adalah enzim yang memutuskan ikatan peptida pada protein.
Berdasarkan tempat pemutusan ikatan peptida, enzim protease dibagi menjadi dua
yaitu endopeptidase dan eksopeptidase. Endopeptidase ialah enzim yang
mengkatalis pemecahan ikatan peptida pada bagian dalam rantai polipeptida,
sedangkan enzim yang mengkatalis pemecahan ikatan peptida pada ujung-ujung
rantai polipeptida disebut eksopeptidase (Murray et al., 2003).
Berdasarkan gugus aktif dan gugus fungsinya, enzim protease dibedakan
menjadi empat golongan yaitu: protease serin, protease tiol, protease karboksil,
dan protease logam (Creighton, 1993). Protease serin merupakan endopeptidase
yang mempunyai residu serin pada sisi aktifnya (Fersht., 1985). Contoh protease
serin ialah tripsin, kimotripsin dan elastase.
Protease Tiol merupakan endopeptidase yang mempunyai residu sistein pada
sisi aktifnya (Fersht., 1985). Protease tiol banyak ditemukan di alam. Pada
tumbuh-tumbuhan, protease tiol ditemukan pada buah pepaya dengan enzimnya
bernama papain. Pada buah nanas ditemukan enzim bromelin sedangkan pada
buah kiwi ditemukan enzim actinidin. Pada bakteri, enzim protease tiol ditemukan
pada Clostridium histolyticum dengan nama enzimnya closripain dan pada
mamalia ditemukan protease tiol kaptepsin B1 dan B2 (Creighton., 1993).
Protease karboksil mempunyai dua residu aspartat pada issi aktifnya
(Fersht., 1985). Enzim dari kelas ini dikenal juga sebagai protease asam karena
umumnya enzim ini aktif pada pH asam (Creighton, 1993). Protease karboksil
mempunyai berat molekul kira-kira 35 KDa dan semua spesifi
k untuk
menghidrolisis ikatan peptida yang terletak antara residu hidrofobik. Pepsin yang
termasuk ke dalam protease karboksil, mempunyai berat molekul 34 KDa dengan
327 residu asam amino dan dapat mengakomodasi 4, 5, atau 7 residu asam amino
dari substrat (Fersht, 1985).
Protease logam adalah enzim protease yang menggunakan ikatan logam
pada sisi aktifnya, biasanya adalah Zn2+ (Creighton, 1993). Enzim yang termasuk
ke dalam zink protease adalah termolisin dan karboksipeptidase. Termolisin
merupakan endopeptidase yang mempunyai berat molekul 34 KDa dan
mengandung 316 residu asam amino. Enzim ini berasal dari bakteri yang
mengkatalisis ikatan peptida non terminal pada substrat polipeptida (Fersht.,
4
1985). Karboksipeptidase merupakan eksopeptidase yang mengkatalisis Cterminal dari substrat polipeptida (Creighton, 1993).
F. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menapis bakteri tanah penghasil enzim protease
yang bersifat termostabil.
G. KONTRIBUSI PENELITIAN
Dalam jangka panjang, dapat diperoleh enzim protease dengan karakteristik
termostabil yang dapat bermanfaat dalam bidang industri terutama di Indonesia.
H. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
a. Bahan
a.1. Sampel uji
Sampel tanah dari daerah gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya.
a.2. Bahan Kimia
Nutrient agar (Oxoid), Nutrien broth (Oxoid), Agar (Bacto),Air suling steril, Susu
skim, karbol gential violet , Lugol, alkohol 95%, air fuksin, fenol merah, minyak
emersi, kovac, gliserol (Brataco), media gula-gula (glukosa, manitol, sukrosa,
laktosa, maltosa) (Merck), indikator metil merah (Merck) Agar Simmon Citrate
(Difco), media motil Indol (Difco), media Metil Red-Voges Proskauer (Merck),
Kalium Hidroksida 0.1 N (Merck), dan α-naftol (Merck).
b. Alat
Timbangan analitik (Mettler Toledo), oven (Memmert), spatel, inkubator (Sakura
IF-4), autoklaf (Hirayama), ose, mikropipet volume 10-200 µL (Eppendorf), alat
sentrifugasi (Hettick), tabung sentrifugasi 15 mL, perforator berdiameter 9 mm,
cawan petri (Pyrex), tabung reaksi (Duran), erlenmeyer (Pyrex), dan volume pipet
(Pyrex).
c. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
c.1 Pengumpulan Sampel
Sampel tanah diperoleh dari daerah pegunungan Galunggung. Tanah diambil
pada kedalaman kurang lebih 20 cm dari permukaan tanah.
c.2 Isolasi Bakteri Tanah
Tanah disuspensikan kedalam media Nutrien Broth (NB) lalu diinkubasi
pada suhu ruang selama 18 jam. Suspensi mikroba tersebut kem
udian
diinokulasikan pada permukaan media Nutrient Agar (NA) dan diinkubasi selama
18 jam pada suhu ruang.
5
c.3 Pembuatan Master Plate Bakteri Uji
Masing- masing isolat bakteri uji yang tumbuh, diinokulasikan kembali pada
NA baru dan diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam.
c.4 Penapisan Bakteri Penghasil Enzim Protease
A. Penyiapan Media Uji
Susu skim 1% ( 0,2 gram susu skim serbuk dilarutkan dengan 1 ml air suling steril
lalu dipasteurisasi pada suhu 60ºC) disuspensikan dalam 19 ml media NA
bersuhu 45ºC , kemudian dibiarkan sampai membeku.
B.
Pembuatan Kontrol Negatif
Media uji tanpa perlakuan apapun diinkubasi pada suhu ruang selama 18
jam.
C.
Pengujian Aktivitas Enzim Protease Bakteri Uji
Satu ose isolat bakteri uji digoreskan pada media uji kemudian diikubasi
pada suhu ruang selama 18 jam. Aktivitas enzim protease ditunjukkan dengan
terbentuknya zona bening disekitar isolat bakteri tersebut.
c.5 Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel dan Pengujian Aktivitas Isolat
Bakteri Penghasil Enzim Protease Terbesar
A. Peyiapan Media Uji
Susu skim 1% disuspensikan pada media Agar murni (Bacto) bersuhu 45ºC
kemudian dibiarkan sampai membeku. Kemudian media uji tersebut dilubangi
menggunakan perforator.
B.
Pembuatan Kontrol Negatif
Media Bacto yang telah mengandung susu skim 1% diinkubasi pada suhu
ruang selama 18 jam.
C. Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel Terhadap Aktivitas Enzim Protease
1.
Produksi Enzim Protease Menggunakan Metode Induksi
Sebanyak 1 ml susu skim 1% disuspensikan dalam 9 ml NB kemudian satu
ose bakteri diinokulasikan kedalamnya dan diinkubasi pada suhu ruang selama 18
jam.
2.
Pembuatan Kontrol Negatif
Sebanyak 1 ml susu skim 1% disuspensikan dalam 9 ml NB kemudian
diinkubasi pada suhu ruang selama 18 jam.
6
3.
Pengujian Aktivitas Enzim Protease Produk Ekstrasel Dengan Variasi
Konsentrasi
Suspensi bakteri disentrifugasi selama 30 menit pada kecepatan 8000 rpm.
Supernatan dari hasil sentrifugasi diambil, kemudian dilakukan pengenceran
konsentrasi 100 %, 80 %, 40 % dan 20 % menggunakan air suling steril.
D.
Pengujian Aktivitas Enzim Protease Terbesar
Supernatan hasil pengenceran diambil sebanyak 50 µl menggunakan
mikropipet lalu dimasukkan ke dalam lubang media uji dan diinkubasi pada suhu
ruang selama 18 jam.
I. JADWAL PELAKSANAAN
Penelitian akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan jadwal waktu sebagai
berikut :
No. Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6..
7.
Bulan ke1 2 3 4
5
6
Pengumpulan Sampel
Isolasi Bakteri Tanah
Pembuatan Master Plate Bakteri Uji
Penapisan Bakteri Penghasil
nEzim
Protease
Pengaruh Konsentrasi Produk Ekstrasel
Pengujian Aktivitas Isolat Bakteri Penghasil
Enzim Protease Terbesar
Pembuatan laporan akhir
J. PERSONALIA PENELITI
1. Ketua Peneliti
Nama lengkap dan gelar
Golongan/Pangkat/ NIP
Fakultas/Jurusan
Perguruan Tinggi
Bidang keahlian
Waktu yang disediakan
: Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt
: IIIb/Penata Muda Tk.I/132317748
: Farmasi
: Universitas Padjadjaran
: Farmakologi
: 12 jam per minggu
2. Anggota Peneliti I
Nama lengkap dan gelar
Golongan/Pangkat/ NIP
Fakultas/Jurusan
Perguruan Tinggi
Bidang keahlian
Waktu yang disediakan
: Sri Agung Fitri Kusuma, S.Si, M Si., Apt
: IIIb/Penata Muda /132300464
: Farmasi
: Universitas Padjadjaran
: Mikrobiologi Molekuler/ Bioteknologi
: 10 jam per minggu
7
7
8
3. Anggota Peneliti II
Nama lengkap dan gelar
Golongan/Pangkat/ NIP
Fakultas/Jurusan
Perguruan Tinggi
Bidang keahlian
Waktu yang disediakan
: Tina Rostinawati, S.Si., M.Si., Apt
: IIIb/Penata muda Tk I. /132317752
: Farmasi
: Universitas Padjadjaran
: Mikrobiologi Molekuler/Bioteknologi
: 10 jam per minggu
K. PRAKIRAAN BIAYA PENELITIAN
Jenis Kegiatan
Pengumpulan literatur
Bahan habis pakai
alat
Perjalanan
ATK
seminar
publikasi
TOTAL
Biaya (Rp)
200.000
3.225.000
590.000
400.000
235.000
200.000
150.000
5.000.000
8
DAFTAR PUSTAKA
Abraham A. G., G. Antoni L., and Añon A. C., 1993. Proteolytic Activity of
Lactobacillus bulgaricus Grown in Milk, Journal of Diary Science. La Plata,
Argentina
Creighton E. T., 1993. Protein Struktur and Molecular Properties. Ed2nd. New
York : W. H. Freeman and Company.
Dinata A., 2002. Peran Mikroba dalam Proses Mineralisasi Jasad Hidup,
Suplemen Pikiran Rakyat Khusus Iptek. Jakarta.
Fersht A., 1985. Enzyme Structure and Mechanism. Ed2nd. New York: W. H.
Freeman and Company.
Hadioetomo R. S., Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur
Dasar laboratorium. Jakarta: PT Garmedia.
Holtj G., Kreig N. R., Sneath P.H.A., Stanley J.T., and Williams S.T., 1994.
Bergeys Manual Determinative Bacteriology. Baltimore: Williamn and Wilkins.
75, 178
Lehninger L. A., 1995. Dasar- Dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Murray R. K. et al., 2003. Biokimia Harper. Alih bahasa: Andry Hartono. Ed.25,
Jakarta: EGC. Hal 96
Pelczar M. J. dan E. C. S. Chan, 1988, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 2,
Terjemahan Ratna Sri Hadioetomo, dkk., Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Perry J. R. and Staley J. T., 1991. Mycrobiology Dynamics and Diversity. USA:
Soundas College Pulishing. 497
Rajasa, H. 2003. Pidato pembukaan 3nd conference on industrial enzyme
and biotechnology. Technology and Business Opportunity for Industrial Enzyme
in Harmony with Environment. BPPT. Jakarta, 6-7 Oktober 2003.
Saefudin A., 2006. Enzim. Cibinong:Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.
Suwandi U., 1993. Skrining Mikroorganisme Penghasil Antibiotik, Cermin Dunia
Kedokteran, 46(89), 48. Jakarta.
Pratomo, I., 2006, Klasifikasi Gunung Api Aktif Indonesia, Studi Kasus Dari
Beberapa Letusan Gunung Api Dalam Sejarah, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1
No. 4 Desember: 209-227
9
Ward, O.P. 1985. Proteolytic enzymes. In Young, M.M.(Ed.). Comprehensive
Biotechnology: The prin- ciples, Applications, and Regulations of Biotechnology in Industry, Agriculture and Medicine. Vol. 3. Pergamon Press. Oxford.
10
LAMPIRAN PERINCIAN BIAYA
1. Biaya Pembelian Alat
No. Nama Alat
1. Ose
2. Tabung reaksi
3. Cawan petri
Jumlah
5
20
19
Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)
10.000
50.000
8.000
160.000
20.000
380.000
Jumlah total
590.000
2. Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai
No. Nama Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
Biaya
(Rp)
Jumlah
Nutrient Broth
100 g
Nutrient Agar
300 g
agar bacto
250 g
Susu skim
200 g
Tabung Eppendorf 1,5 mL 100 buah
Tip mikropipet 100 µL
200 buah
Sarung tangan
2 kotak
Air suling
5 L
Lisol
5 botol
Spiritus
10 botol
Etanol 95%
5L
Natrium klorida
30 g
TOTAL
Satuan
Biaya (Rp)
3000
3500
3000
3500
1.000
500
20.000
1.000
5.000
5.000
15.000
1.000
300.000
1.050.000
750.000
700.000
100.000
100.000
40.000
5.000
25.000
50.000
75.000
30.000
3.225.000
3. Biaya lain-lain
Jenis Kegiatan
Pengumpulan literatur
Perjalanan
ATK
seminar
publikasi
TOTAL
Biaya (Rp)
200.000
400.000
235.000
200.000
150.000
1.185.000
11
CURRICULUM VITAE KETUA PENELITI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama lengkap
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
Unit kerja
Alamat & Tlp. Rumah, HP
8. Alamat Kantor
: Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt
: 132 317 748
: Penata muda Tk I/ IIIb
::: Fakultas Farmasi UNPAD
: Dusun Awilega Rt03/09 Ds. Kutamandiri
kec. Tanjungsari Kabupaten Sumedang, No.
Hp : 08562269205
: Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21
Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200
9. Riwayat pendidikan
1997 – 2002
: Sarjana Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran Bandung
2002 – 2003
: Profesi Apoteker
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran Bandung
10. Riwayat pekerjaan
: Staf pengajar Farmasi UNPAD
11. Pengalaman penelitian
:
2004
: Formulasi dan uji aktivitas antibakteri sari
buah mengkudu (Morinda citrifolia)
Bandung, 7 Januari 2008
Irma Melyani Puspitasari, S.Si., Apt
NIP. 132 317 748
12
CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI
1.
2.
3.
4.
5.
Nama lengkap
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
6. Unit kerja
7. Alamat & Tlp. Rumah, HP
8. Alamat Kantor
: Sri Agung Fitri Kusuma, S.Si., M.Si., Apt
: 132 300 464
: Penata Muda/ IIIb
: Lektor
: Sekretaris UPT Kerjasama dan Humas
Fakultas Farmasi UNPAD
: Fakultas Farmasi UNPAD
: Jl. Ir. H. Juanda Gg. H. Yusuf No. 16/159A
Bandung, No. Hp : 081573923200, (022)
92432827, email : [email protected]
: Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21
Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200
9. Riwayat pendidikan
1997 – 2002
: Sarjana Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran Bandung
2002 – 2003
: Profesi Apoteker
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran Bandung
2003 – 2005
: Magister Mikrobiologi Farmasi
School of Pharmacy
Institut Teknologi Bandung
10. Riwayat pekerjaan
: Staf pengajar Farmasi UNPAD
11. Pengalaman penelitian
:
2005
: Regulasi Produksi Ornitin Karbamoyltransferase
Streptococcus pyogenes CS24 Oleh Albumin Serum
Manusia
Laboratorium Biokimia Dan Rekayasa genetika
KPP Bioteknologi ITB
2006
: Deteksi Keberadaan Gen Resistensi Ampisilin
Pada Bakteri Escherichia coli Isolat Klinik
Dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)
Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Farmasi
Universitas Padjadjaran Bandung
13
Publikasi :
R. Ellyasheva, S.A. Fitri Kusuma, S.A. Lestari, C. Riani, B. Iskandar, and D. S.
Retnoningrum, 2005, Overexpression and Purification of Ornithine Carbamoyl
Trasferase, a Human Serum Albumin Induced Protein of Streptococcus pyogenes
CS24, 9th National Congress of Indonesian Society for Microbiology and 3rd
Asian Conference for Lactic Acid Bacteria, Denpasar, Indonesia, 25 – 27 August
2005.
Bandung, 7 Januari 2008
Sri Agung Fitri Kusuma, S.Si., M.Si., Apt
NIP. 132 300 464
14
CURRICULUM VITAE ANGGOTA PENELITI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nama lengkap
NIP
Pangkat/ Golongan
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
Unit kerja
Alamat & Tlp. Rumah, HP
8. Alamat Kantor
:
:
:
:
:
:
:
Tina Rostinawati, S.Si. M.Si., Apt
132 317 752
Penata muda Tk I/ IIIb
Fakultas Farmasi UNPAD
Jl. Babakan Sumedang No. 40 Komplek
Boromeus
Cinunuk Bandung, No. Hp : 081394078173
: Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21
Jatinangor 45363, No. Telp : (022) 7796200
9. Riwayat pendidikan
1992 – 1997
: Sarjana Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
1997 – 1998
: Profesi Apoteker
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
2003 – 2006
: Magister Mikrobiologi Farmasi
School of Pharmacy
Institut Teknologi Bandung
10. Riwayat pekerjaan
11. Pengalaman penelitian
2006
: Staf pengajar Farmasi UNPAD
:
: Kloning Fragmen DNA Pengkode S80-180
Galur Alami dan Mutan G145R Virus
Hepatitis B pada Escherichia coli BL 21
Bandung, 7 Januari 2008
Tina Rostinawati, S.Si. M.Si., Apt
NIP. 132 317 752
15
Download