PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARATLAMDESAR PROVINSI MALUKU Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman Abstrak Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dari kombinasi alat bulldozer D 55 AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO 260 FM, Adapun Produktivitas excavator didapat sebesar 59 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit membuang tanah sebesar 23.527 m3 dalam waktu 398 jam. Produktivitas dump truck dari tiap tempat pembuangan berbedabeda mulai dari Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Adaut adalah sebesar 19 m3/jam dengan menggunakan 4 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Kandar adalah sebesar 12 m3/jam dengan menggunakan 5 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Lamdesar Timur adalah sebesar 17 m3/jam dengan menggunakan 4 unit dump truck. Produktivitas bulldozer didapat sebesar 225 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk membuang tanah sebesar 23.527 m3. Kata kunci 1. : excavator, dump truck, bulldozer, produktivitas, harga alat PENDAHUAN 1.1. Latar Belakang Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali diantaranya backhoe, front shovell, dumshell, alat pemuat diantaranya loader, alat pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah diantaranya roller dan compactor, dan lainlain. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek pekerjaan tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan menbengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK waktuyang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah memperhitungkan kembali produktivitas dan kebutuhan alat berat yang dipergunakan pada pelaksanaan proyek yang sedang berjalan. Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan Produktivitas alat, jumlah alat yang dibutuhkan dan harga biaya alat tersebut. 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan Produktivitas dari kombinasi alat bulldozer D 55AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO 260 FM, yang di pergunakan pada proyek/pekerjaan ruas jalan Larat-Lamdesar Provinsi Maluku. 2. TINJAUAN PUSTAKA 1 2.1. Jasa Penjualan Agen penjual (dealer) yang bonafide umumnya melengkapi diri dengan tenaga mekanik yang terlatih, peralatan yang cukup, dan fasilitas untuk melakukan pekerjaanpekerjaan pemeliharaan, serta masa jaminan. Penjual umumnya memiliki instrumen lengkap untuk memeriksa kondisi peralatan dan membandingkannya dengan kriteria atau standar yang ditentukan oleh pabrik peralatan. Oleh karna itu, sebelum menentukan membangun atau tidaknya fasilitas pemeliharaan sendiri, kontraktor atau pemilik proyek hendaknya mensurvai dan mengkaji total biaya dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti merekut dan mengkaji tenaga mekanik, membangun bengkel, persediaan suku cadang, overhead, dan masa perbaikan yang mungkin lebih lama dibanding bila dilakukan oleh bengkel penjual. 2.2. Persedian Suku Cadang Guna mencegah berhentinya oprasi alat-alat konstruksi berkepanjangan, diperlukan persediaan (inventory) suku cadang. Jenis dan volumenya amat dipengaruhi oleh letak lokasi proyek. Di daerah terpencil yang jauh dari agen penjualan (dealer) ataupun bengkelbengkel lain, jenis dan volume persedian suku cadang akan meningkat. Bila daerah lokasi proyek berada di daerah yang telah maju, di mana tersedia banyak agen penjual dan bengkel, maka pertama-tama kontraktor hendaknya mengadakan kontrak dengannya untuk mengetahui sejauh mana jasa dan fasilitas yang tersedia. Bila memungkinkan, kontraktor hanya perlu menjaga persedian suku cadang bagi perbaikan sehari-hari, dan bagianbagian yang sudah diperkirakan akan dipakai dalam waktu dekat. 2.3. Produksi dan Durasi Pekerjaan Dalam menentu durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu di ketahui adalah volume pekerjaan dan Produktivitas alat tersebut. Produktivitas alat bergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat. dasar untuk mencari Produktivitas alat adalah: kapasitas Produktivitas = CM (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK Untuk memperoleh cycle time (CM) diperlukan sebagai berikut: Cm = TL + TH + TD + TR + TW Dimana : Cm = siklus waktu (cycle time) TL = waktu pemutaran TH = waktu pengangkutan TD = waktu menumpahkan TR = waktu kembali TW = waktu menunggu Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya gunakan (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) ππ’πππβ ππππ‘ = πππππ’ππ‘ππππ‘ππ π‘πππππ ππ πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ ππππ‘ Setelah jumlah masing-masing alat diketahui maka selanjutnya perlu dihitung durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara dengan menentukan berapa Produktivitas total alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian dengan menggunakan Produktivitas jumlah alat maka durasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) π£πππ’ππ πππππππππ ππ’πππ π = πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π‘πππππππ 2.4. Elevasi Letak Proyek Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-rata berkurang sebesar + 3%; sedangkan pada mesin-mesin dua tak, penurunannya sebesar 1%. 2.5. Efisiensi Operator Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat. 2 Dalam kerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60 menit secara penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti pergantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya. Pada Tabel 2.6 di bawah ini diberikan beberapa nilai efisiensi operator. 2.6. Klasifikasi Alat Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut adalah klarifikasi alat berat dan klarifikasi operator alat berat. 2.7. Klarifikasi Fungsional Alat Berat Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi sebagai berikut : a. Alat penggali, sepeti excavator, front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell. b. Alat pengangkut material, seperti balt truck dan wagon. c. Alat pemindah material. Seperti loader dan dozer. d. Alat pemadat, seperti tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain. 2.8. Klasifikasi Operasional Alat Berat Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya dapat dibagi menjadi berikut : a. Alat dengan penggerak, seperti crawler atau roda kelabang dan ban karet. b. Alat statis, seperti tower crane, batching plant, dan crasher plant. 2.9. Faktor-faktor yang pemilihan alat berat mempengaruhi Pemiihan alat berat yang tepat pada tahap peracanaan merupakan faktor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan unutk setiap tahap konstruksi. Kesalahan pemilihan alat berat dapat berakibat terlambatnya pelaksanaan proyek yang mengakibatkan membengkaknya biaya konstruksi. Untuk itu pengetahuan atas fungsi dan spesifikasi alat PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK berat memegang peranan penting dalam pemeliharan alat berat yang benar-benar tepat. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat berat antar lain: 1. Fungsi yang akan dilaksanakan, alat berat yang digunakan disesuaikan dengan funginya terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Kapasitas peralatan, kesesuaian kapasitas pekerjaan dengan kapasitas alat merupakan hal yang penting untuk meminimalisir biaya konstruksi. 3. Cara pengoperasian, alat berat disesuaikan dengan mobilitas (arah gerak, kecepatan, siklus gerak dll) yang telah ditetapkan. 4. Ekonomi, pemilihan alat juga harus mempertimbangkan biaya investasi atau sewa, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. 5. Jenis proyek, pada jenis proyek yang berbeda, akan digunakan jenis alat berat yang berbeda pula. 6. Lokasi proyek, lokasi proyek juga akan mempengaruhi pemilihan alat berat yang digunakan. 7. Jenis dan kekuatan tanah, kekuatan tanah serta jenis tanah yang akan diolah juga mempengaruhi pemilihan alat berat yang digunakan. 8. Kondisi lapangan, kondisi lapangan yang sulit akan berbeda dengan kondisi lapangan yang standar dalam pemilihan alat. 2.10. Efisiensi kerja Dalam merencanakan suatu proyek, Produktivitas per jam dari suatu alat yang diperlukan adalah Produktivitas standar dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan dengan suatu faktor. Faktor tersebut dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti: topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar pemeliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat. Dalam kenyataanya memang sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan . Kondisi kerja kergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini: 3 a. Apakah alat sesuai dengan tofografi yang bersangkutan b. Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peratan cuaca saat itu dan penerangan pada tempat dan waktu yang diperlukan. c. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antara peralatan dan mesin. d. Metode operasional dan perencanaan persiapan. e. Pengalaman dan kepandaian operator dan pengawas untuk pekerjaan termasud. Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan: a. Penggantian pelumas dan grease (gemuk) secara teratur. b. Kondisi peralatan pemotong (blade, bucket, bowl, dan sebagainya). c. Persedian suku-suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang bersangkutan. 2.11. Macam-macam alat berat pada proyek konstruksi Pada setiap proyek atau pekerjaan ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedunng, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan lain-lain. 2.12. Proyek Gedung Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah a. pemancang tiang (pile driving), b. alat penggali excavator yang digunakan untuk penggalian basement, c. crane untuk pemindahan material secara vertikal, d. truck untuk pengangkutan material secara horizontal, e. Concrete mixer truck sebagai pengangkut campuran beton. f. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement. g. concrete mixer, dan lain-lain. 2.13. Proyek jalan Proyek jalan pada umumnya mengunakanalat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran disekitar badan jalan. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan pekerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan mengunakan asphalt finisher. Sementara itu, untuk pekerasan kaku beton diolah dengan mengunakan concrete bacthing plant yang kemudian dipindahkan dengan mengunakan truck mixer. 2.14. Koordinasi alat-alat berat yang digunakan a Excavator atau backhoe Excavator/backhoe termasuk alat penggali hidraulis memiliki backet yang dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat. Dengan demikian dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di bawah permukaan tempat alat tersebut berada. Pada perhitungan dalam mencari Produktivitas backhoe dipakai ( Sumber : Joetata Hadihardaja, 1998) π π₯ 3600 π₯ πΈ π= πΆπ Dimana : Q = Produktivitas per jam (m3/jam) q = Produktivitas per siklus (m3) q = ql x k q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3) k = faktor bucket Cm = waktu (detik) E = efisiensi kerja b Dump truck Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump truck mempunyai fungsi untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan jenis pengangkutan bergantung pada kondisi lapangan, volume material, waktu dan 4 biaya.kapasitas bak penampung truck terdiri dari struck capacity (kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas menunjang). Struck campacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak penampung. Jenis material yang lepas dengan daya letak rendah seperti pasir dan krikil umumnya tidak bisa menggunung, jadi pengangkutannya dalam kapasitas peres. Heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak. Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir yang cukup besar maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai kapasitas. Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari dump truck yang melakukan pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998) πΆ π₯ 60 π₯ πΈ π= πΆπ Dimana untuk mencari nilai c maka digunakan : πΆ = ππ₯π Keterangan : Q = Produktivitas (m3/jam) C = Produktivitas per siklus E = efisiensi kerja dump truck Cm = waktu siklus dump truck (min) M = jumlahdump truck yang bekerja q = kapasitas bucket k = faktor bucket Untuk menghitung cycle time dibutuhkan beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) V1 = kecepatan rata-rata saat muatan penuh (menit) waktu bongkar muat (TD) Dimana bisa diperkirakan dan ini tergantung dari lokasi penumpahan. waktu untuk kembali (TR) TH = D/V2................... ( 2.20.) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana: D = jarak angkut (meter) V2 = kecepatan kembali saat muatan kosong (menit) Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam pemilihan ukuran truk adalah sebagai berikut : Truk kecil Beberapa pertimbangan penting untuk menentukan pemilihan truk besar atau kruk kecil yang akan digunakan antara lain : 1. Lebih lincah dalam beroperasi. 2. Lebih mudah mengoperasikannya. 3. Lebih fleksibel terhadap jalan kerja lebih sederhana. 4. Penyesuaian terhadap kemampuan backhoe lebih mudah 5. Jika salah satu truk dalam unit angkut tidak bekerja, tidak ada masalah terhadap total produksi. 6. Lebih banyak supir operatornya. Truk besar waktu muat (TL) ππΏ = πΆπ ππΌ π₯ π π₯ πΆπ................. ( 2.18.) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana: Cm = siklus waktu (cycle time) Cd = kapasitas damp truck (m3) ql = kapasitas bucket alat pemuat (m3) K = faktor kapasitas bucket waktu tempuh TH = D/V1................... ( 2.19.) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana: D = jarak angkut (meter) Keuntungan yang didapat dengan menggunakan truk berukuran besar adalah sebagai berikut : 1. Untuk kapasitas yang sama dengan truk kecil, jumlah unit truk besar lebih sedikit. 2. Sopir atau crew yang digunakan lebih sedikit. 3. Cocok untuk angkutan jarak jauh. 4. Pemuatan dari backhoe lebih mudah sehingga waktu yang diperlukan lebih sedikit. 5. Waktu yang dibutuhkan damp truk untuk mengambil posisi dimuat kembali (TW), dimana bisa dipekirakan dan ini tergantung dari lokasi pemuatan. c PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK Bulldozer 5 Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang bulldozer juga disebut traktor yang diberikan suatu alat tambahan yang berupa pisau pendorong. Berdasarkan bladenya dozer dapat dibagi menjadi : 1. Universal blade (U-Blade) Universal Blade pada umumnya digunakan untuk keperluan reklamasi tanah (land reclamation) dan pekerjaan penyediaan bahan (stock pile work). Hal ini dimungkinkan karna bentuk blade aga melengkung sehingga bulldozer dapat mendorong muatan lebih banyak, cocok untuk mendorong tanah non kohesif. 2. Stright Blade (S-Blade) Blade ini paling cocok untuk digunakan di segala macam medan (heavy duty blade)banyak di gunakan untuk mendorong material cohesive, penggalian struktur dan penimbunan dengan memiringkan blade, ujung blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras atau boulder dan lain-lain. 3. Angling Blade (A-Blade) Angle blade biasanya digunakan untuk membuang muatan kesamping, pembukan jalan perintis, menggali saluran. Sangat efektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling. 4. Cushion Blade (C-Blade) Blade ini dilengkapi dengan rubber cushion atau bantalan karet untuk meredam tumbukan. Biasanya blade ini digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya. Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari bulldozer yang melakukan pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998) π π₯ 60 π₯ π π₯ ππππ‘ππ π‘πππβ π= πΆπ Produksi per siklus Produksi kerja bulldozer pada penggusuran adalah sebagai berikut : Produksi (q) = L x H² x a Dimana : L = lebar blade/ sudut (m/yd) H = tinggi blade (m) a = faktor blade PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK Untuk menghitung Produktivitas standar dari bulldozer, volume tanahyang dipindahkan dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudu x (tinggi sudut)². Pada kenyataannya dilapangan produksi persiklus akan berbedabeda tergantung dari jenis tanah sehingga faktor sudu perlu disesuaikan karena pengaruh tersebut. 1. Waktu siklus ππ = π· π· π₯ + π (πππππ‘) πΉ π Dimana : D = jarak angkut/gusur (meter) F = kecepatan maju (m/menit) R= kecepatan mundur (m/menit) Z= waktu ganti persnelling (menit) Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur berkisar antara 5-7 km/jam. jika menggunakan mesin dengan torqflow, kecepatan maju diambil 75% maksimum, dan mundur 85% kecepatan maksimum. 2.15. Analisa Biaya Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total untuk memperoleh alat dan bagaimana cara pembayaran biaya tersebut selama priode tertentu. 2.16. Cara sewa Menyewa suatu peralatan dapat dikatakan ekonomis bila jumlah pekerjaan terbatas/sedikit atau bila alat tersebut dibutuhkan hanya sesekali saja. Perhitungan biaya dilakukan dengan mengalikan biaya sewa dengan jumlah peralatan dan lama waktu sewa. Untuk cara ini biasanya terdapat minimal sewa alat, misalnya minimal sewa 200 jam/bln. 2.17. Cara leasing saat Merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk kepemilikan alat yang dilakukan secara berkala dan biasanya dilakukan setiap bulan, kuartal dan setiap setengah tahun selama jangka waktu tertentu. Apabila jangka waktu leasing tersebut telah habis, maka kontraktor 6 (pihak lease) mempunyai hak pilih untuk memiliki peralatan tersebut atau tidak selama berlangsung perjanjian leasing, pihak lease tidak diperkenankan mengakhiri perjanjian sebelum waktunya. Jika hal tersebut sampai terjadi, pihak lease harus mengganti rugi kepada pihak lessor. Pada akhir perjanjian leasing, pihak lease mempunyai hak pilih untuk membeli barang tersebut seharga nilai sisa atau mengembalikan barang tersebut pada pihak lessor untuk juga mengadakan perjanjian leasing lagi untuk tahap kedua atau barang yang sama. 2.18. Cara membeli Pembelian alat berat meliputi pembiayaan awal oleh pembeli untuk memperoleh hak pemilikan atas alat. Pembiayaan awal meliputi pembayaran tunai untuk : 1. Harga pembelian alat. 2. Pembayaran bea atau pajak impor bila diperlukan. 3. Pembayaran ongkos angkut ke tempat pemesanan. 4. Pembayaran ongkos pemeriksaan awal bila diperlukan. 5. Pembayaran untuk modifikasi, perbaikan awal atau perakitan bila diperlukan. i = suku bunga bank 3. Angsuransi alat-alat berat Angusran alat-alat berat dimaksudkan untuk melindungi terjadinya resiko-resiko cukup besar, adapun biaya untuk mengansuransikan peralatan tersebut diberlakukan sebagai berikut: π+1 Dimana : Ac = biaya asuransi N = umur ekonomis alat E = harga peralatan murni Ai = bunga asuransi h = jam kerja peralatan per-jam karena hanya pembelian, bunga modal, pajak, asuransi serta umur ekonomis alat merupakan bilangan tetap/konstan, maka biaya kepemilikan disebut biaya tetap 4. Biaya operasi Biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan-keperluan pengoprasian alat. Untuk mengitung biaya operasi tersebut adalah (sumber: Joetata Hadihardaja,2009) 2.19. Biaya Kepemilikan Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam rupiah yang harus diterima kembali oleh pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya untuk pembelian alat, angkutan, pajak, asuransi, setiap jam selama umur ekonomis alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik alat setiap jam selama umur ekonomis alat. Biaya kepemilikan terdiri dari 1. Biaya penyusutan (Depresiasi) Jangka waktu penyusutan biasanya diberikan oleh pabrik pembuat sesuai jenis alat dan kondisi kerja. 2. Bunga pinjaman bank Besarnya suku bunga disesuaikan dengan suku bunga yang berlaku. Biaya bunga per-jam dihitunng dengan : π (1+π)αΆΊ (1+π)αΆΊ −1 ....................( 2. 25.) T=F+G+H+J+K Yang terdiri dari biaya-biaya untuk : a. Bahan bakar dan pelumas (H) Pengunaan bahan bakar dan pelumas sangat tergantung dari daya dukung mesin alat. Bahan bakar dan pelumas tersebut yang dimaksudkan adalah biaya untuk fuel dan oil + grease. (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Untuk bahan bakar : ππ’ππ = (12% − 15%) π₯ ππ€ π₯ ππ Sedangkan : πππ + πππππ π = (2,5% − 3%)π₯ ππ€ π₯ ππ b. Workshop (G) Biaya workshop untuk operasi alat per-jam efektif dapat dihitung sebagai berikut (sumber: Joetata Hadihardaja,1998) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana : A = umur ekonomis alat PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 1 π΄π = [2 π₯ π π₯ πΈ π₯ π΄π] π₯ β (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) πΊ= (6,25%@8,75%) π₯ π΅ π πΉ ππ‘ππ’ πΊ = 2 . c. Perawatan dan perbaikan (F) 7 Biaya perbaikan dapat diperkirakan sesuai dengan jam penggunaannya. Tetapi, pada umumnya, biaya perbaikan merupakan biaya rata-rata seluruh total biaya perbaikan selama waktu tertentu. (Sumber: Joetata Hadihardaja,1998) (12,5% − 17,5%) π₯ π΅ πΉ= π Dimana : B = biaya setempat (Rp) W = jumlah jam kerja yang digunakan secara efektif setahun (jam) d. Gaji / upah operator / mekanik Besarnya sangat tergantung dari tempat/lokasi pelaksanaan pekerjan, perusahaan yang bersangkutan dan peraturan peraturan yang ada, yang berlaku di lokasi tersebut dan yang berlaku antara operator dan perusahaan yang bersangkutan. 3. PEMBAHASAN DAN ANALISA 3.1. Data Pekerjaan Proyek Pada pelaksanaan proyek pembangunan ruas jalan larat-lamdesar yang berlokasi di provinsi maluku utara di peroleh data sebagai berikut : Efisiensi kerja : 0,75 (tabel 2.7) Tabel data waktu siklus excavator Komatsu PC 50 Pengamatan waktu (menit) Siklus 1. 2. 3. Gali 3 3 4 Isi+putar 6 7 7 Jumlah ratarata 3,33 6,67 sumber : Data lapangan Buang 5 5 4 4,67 3,67 18,33 perhitungan : volume tanah hasil galian atau yang harus dikeruk = 18.821,75 π₯ 1.25 = 23.527,18 π³ Produktivitas per jam : π= π π₯ 3600 π₯ πΈ πΆπ Mencari q: Waktu pelaksanaan kalender : 240 hari kerja π= Jam kerja/hari : 7 jam/hari Q = 58,919 m³/jam ~ 59 m³/jam q = ql x k π = 0,5 π₯ 0,8 = 0,40 0,40 π₯ 3600 π₯ 0,75 18,33 Produksi per hari = πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π₯ πππ πππππ Alat penggali = 59 π₯ 7 πππ = 413 π³/βπππ Data Alat Waktu yang dibutuhkan excavator/backhoe Tipe alat : PC50 Volume bucket : 0,5 m³ Kondisi alat : baik Faktor Bucket : 80% = 0,8 (Tabel 2.9) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK total 19 18 18 55 Volume tanah galian : 18.821,75 m³ Faktor konversi tanah : padat 0,90 , asli 1,00 lepas 1,25 3.2. Analisa Data putar (kosong) 5 3 3 8 = π£πππ’ππ π‘πππβ π¦πππ ππππππ πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ 23.527,18 = = 398,76 πππ 59 siklus Lokasi Jarak (km) 8,5 16,4 Waktu yang disediakan = βπππ πππππ π₯ πππ πππππ = 90 π₯ 7 = 630 πππ πππππ Excavator yang dibutuhkan = πππ πππππ π€πππ‘π’ πππππ = 398,76 = 0,632 ππ‘ππ’ 1 π’πππ‘ 630 Pengamatan waktu (menit) kembali berangkat (50 (30km/jam) km/jam) 17,00 10,20 32,80 19,68 1 2 Adaut Kandar Lamdesar 3 Timur 10 Jumlah 34,9 rata-rata 11,333 sumber : Data lapangan Perhitungan 20,00 69,80 23,27 12,00 49,20 16,40 0,183 0,616 0,205 a. Lokasi Adaut Waktu pemuat (T1) Site out put per hari = 1 π’πππ‘ π₯ 59 π³/πππ π₯ 7 πππ = 413 π³/βπππ π1 = π1 = Alat pemuat dan pengangkut ππ π₯ πΎ π₯ πΆπ π1 22 π₯ 0,80 π₯ 18,33 = 645,216 πππ‘ππ 0,5 = 10,754 πππππ‘ Data Alat : Waktu pengangkutan Dump truck πβ = π· ππΌ πβ = 8500 = 17 πππππ‘ 500 Tipe Alat loading 0,200 0,233 ππΌ = 30 πΎπ πππ = 500 πππ‘ππ/πππππ‘ : Hino FM 260 JD Volume vassel (Cd) : 22 m³ Status alat : Baik Efisiensi kerja (E) : 0,75 (tabel 2.9) Waktu kembali Jarak angkut dump truck (4.2) : Liat tabel ππ = π· π2 πππππ‘ π2 = 50 πΎπ πππ = 833,33 πππ‘ππ/ 8500 = 10,20 πππππ‘ 833,33 Kecepatan rata-rata saat muatan penuh (V1) : 30 km/jam ππ = Kecepatan kembali saat muatan kosong (V2) : 50 km/jam Waktu buang + waktu tunggu Faktor bucket (K) : 0,80 Kapasitas dump truck (q) : 22 m³ = 3 menit Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat Kapasitas bucket excavator (q1): 0,5 m³ =1 menit Cycle time excavator (Cm) 18,33 detik Waktu siklus dump truck Tabel data waktu siklus dan perjalanan pembuangan tanah dumptruk Cm = 10,754 + 17 + 10,20 + 3 + 1 = 41,954 menit PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 9 Produksi per siklus Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat =ππ₯π = 1 menit = 22 π₯ 0,80 = 17,6 π³ Waktu siklus dump truck Produktivitas dump truck Cm = 10,754 + 32,8 + 19,68 + 3 + 1 = 67,234 menit π π₯ 60 π₯ πΈ π= πΆπ Produksi per siklus 17,6 π₯ 60 π₯ 0,75 π= = 18,877 π³/πππ 41,954 =ππ₯π Produksi dump truck per hari = 22 π₯ 0,80 = 17,6 π³ = 18,877 π₯ 7 πππ = 132,14 π³/βπππ Produktivitas dump truck : Jumlah dump truck yang dibutuhkan π= π π₯ 60 π₯ πΈ πΆπ 17,6 π₯ 60 π₯ 0,75 = 11,779 π³/πππ 67,234 = π ππ‘π ππ’π‘ ππ’π‘ ππ₯πππ£ππ‘ππ πππππ’ππ π πππ βπππ ππ’ππ π‘ππ’ππ π= = 413 = 3,12 π’πππ‘ ~ 4 π’πππ‘ ππ’ππ π‘ππ’ππ 132,14 Produksi dump truck per hari b. Lokasi Kandar = 11,779 π₯ 7 πππ = 82,458 π³/βπππ Waktu pemuat (T1) Jumlah dump truck yang dibutuhkan π1 = ππ π₯ πΎ π₯ πΆπ π1 π1 = 22 π₯ 0,80 π₯ 18,33 = 645,216 πππ‘ππ 0,5 = 10,754 πππππ‘ Waktu pengangkutan πβ = πππππ‘ π· π1 π1 = 30 = 500 πππ‘ππ/ Waktu kembali ππ = π· π2 πππππ‘ π2 = 50 π ππ‘π ππ’π‘ ππ’π‘ ππ₯πππ£ππ‘ππ πππππ’ππ π πππ βπππ ππ’ππ π‘ππ’ππ = 413 = 5 π’πππ‘ 82,458 c. Lamdesar Timur πΎπ πππ 16400 = 32,8 πππππ‘ 500 πβ = = πΎπ πππ Waktu pemuat (T1) π1 = ππ π₯ πΎ π₯ πΆπ π1 π1 = 22 π₯ 0,80 π₯ 18,33 = 645,216 πππ‘ππ 0,5 = 10,754 πππππ‘ = 833,33 πππ‘ππ/ 16400 ππ = = 19,68 πππππ‘ 833,33 Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit Waktu pengangkutan πβ = πππππ‘ πβ = π· π1 π1 = 30 πΎπ πππ = 500 πππ‘ππ/ 10.000 = 20 πππππ‘ 500 Waktu kembali PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 10 ππ = π· π2 π2 = 50 πππππ‘ ππ = πΎπ πππ = 833,33 πππ‘ππ/ Alat perata 10.000 = 12 πππππ‘ 833,33 Data Alat : Bulldozer Waktu buang + waktu tunggu Tipe Alat :komatsu D155Ax = 3 menit Lebar blade (L) :0,90 meter Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat siklus kecepatan rata-rata maju (km/jam) 2,77 3,12 4,61 10,5 Pengamatan waktu (menit) kecepatan rata-rata jarak mundur gusur (km/jam) (meter) 4,15 20 7,14 35 5,12 40 16,41 95 1 2 3 jumlah ratarata 3,50 5,47 31,667 sumber : hasil pengamatan di lapangan = 1 menit waktu tukar persenelling (menit) 0,10 0,12 0,15 0,37 Tinggi blade (H) : 1,90 meter Faktor blade (a) : 0,80 (tabel 2.12) Status alat : Baik Kondisi operator : Baik Efisiensi kerja (E) : 0,75 (tabel 2.9) Jarak angkut (D) : 31,67 meter Kecepatan maju (F) : 3,50 km/jam Kecepatan mundur (R) : 5,47 km/jam Waktu ganti persnelling (Z) 0,123 : 0,12 menit Tabel data waktu siklus bulldozer komatsu D 155AX Waktu siklus dump truck Cm = 10,754+ 20 + 12 + 3 + 1 = 46,754 menit Perhitungan Produksi persiklus π = πππππ π π’ππ’ π₯ (π‘πππππ π π’ππ’)2 π₯ ππππ‘ππ π π’ππ’ Produksi per siklus =ππ₯π = 1,90 π₯ ( 0,90)2 π₯ 0,80 = 22 π₯ 0,80 = 17,6 π³ = 1,23 π³ Produktivitas dump truck : Waktu siklus (Cm) π= π π₯ 60 π₯ πΈ πΆπ Kecepatan maju (F) = 3,5 km/jam = 58,33 m/menit π= 17,6 π₯ 60 π₯ 0,75 = 16,939 π³/πππ 46,754 Kecepatan mundur (R) = 5,47 km/jam = 91,17 m/menit Produksi dump truck per hari Waktu ganti persnelling (Z) = 0,12 menit = 16,939 π₯ 7 πππ = 118,578 π³/βπππ Jumlah dump truck yang dibutuhkan = π ππ‘π ππ’π‘ ππ’π‘ ππ₯πππ£ππ‘ππ = πππππ’ππ π πππ βπππ ππ’ππ π‘ππ’ππ 413 118,578 = 3,48 π’πππ‘ ~ 4 π’πππ‘ ππ’ππ π‘ππ’ππ PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK πΆπ = π· π· π₯ + π, πππππ‘ πΉ π πΆπ = 31,67 31,67 π₯ + 0,12 58,33 91,17 11 πΆπ = 0,308 πππππ‘ Produktivitas bulldozer π= π π₯ 60 π₯ πΈ π₯ ππππ‘ππ π‘πππβ πΆπ 1,23 π₯ 60 π₯ 0,75 π₯ 1,25 π= 0,308 π = 224,635 π³/πππ Produksi bulldozer per hari = 224,635 π₯ 7 ππ = 1.572,445 π³/βπππ Jumlah bulldozer yang dibutuhkan = π ππ‘π ππ’π‘ ππ’π‘ ππ₯πππ£ππ‘ππ πππππ’ππ π πππ βπππ ππ’πππππ§ππ 413 = = 0,262 π’πππ‘ ~ 1 π’πππ‘ 1.572,445 4. Analisa biaya Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya pasti perjam, dan total biaya alat sebagai berikut : 4.1. Excavator Biaya operasi per jam = π π. 465.187,50 Jumlah jam kerja excavator = 23.527,18 βΆ 59 = 398,76 πππ πππππ Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =π π. 465.187,50 π₯ 398,76 πππ = π π. 185.498.167.50 Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah = π π. 185.498.167,50 βΆ 23.527,18 = π π. 7.884,41 4.2. Dump truck 4.2.1 Lokasi Adaut Biaya operasi per jam = π π. 564.743,75 Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah = π π. 703.863.318,30 βΆ 23.527,18 = π π. 29.917,02 4.2.2 Lokasi Kandar Biaya operasi per jam = π π. 564.743,75 Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 βΆ 11,779 = 1997,38 πππ πππππ Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =π π. 564.743,75 π₯ 1997,38 πππ = π π. 1.128.009.836,00 Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah = π π. 1.128.009.836,00 βΆ 23.527,18 = π π. 47.944,96 4.2.3 Lokasi Lamdesar Timur Biaya operasi per jam = π π. 564.743,75 Jumlah jam kerja dump truck 16,939 = 1388,93 πππ πππππ 23.527,18 βΆ Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =π π. 564.743,75 π₯ 1388,93 πππ = π π. 784.392.695,00 Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah π π. 784.392.695,00 βΆ 23.527,18 = π π. 33.339,85 4.3. Bulldozer Biaya operasi per jam = π π. 745.687,60 Jumlah jam kerja bulldozer = 23.527,18 βΆ 224,635 = 104,735 πππ πππππ Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan π π. 745.687,60 π₯ 104,735 πππ = π π. 78.099.701,24 Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah π π. 78.099.701,24 βΆ 23.527,18 = π π. 3319,55 jumlah biaya alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ruas jalan larat-lamdesar adalah : Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 βΆ 18,877 = 1246,34 πππ πππππ Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =π π. 564.743,75 π₯ 1246,34 πππ = π π. 703.863.318,30 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 12 5.2 Saran 1. 2. 3. 4. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Produktivitas excavator didapat sebesar 59 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk membuang tanah sebesar 23.527,18 m3 dalam waktu 398,76 jam 2. Produktivitas dump truck dari tiap tempat pembuangan berbeda-beda mulai dari: a. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Adaut adalah sebesar 18,887 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 4 unit dump truck b. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Kandar adalah sebesar 11,779 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 5 unit dump truck c. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Lamdesar Timur adalah sebesar 16,939 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 4 unit dump truck 3. Produktivitas buldozer didapat sebesar 224,635 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit untuk membuang tanah sebesar 23.527,18 m3. 4. jumlah biaya alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ruas jalan LaratLamdesar adalah sebesar Rp. 3.390.134.000,00,- DAFTAR PUSTAKA 1. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK Hasil galian sebagian bisa digunakan untuk timbunan di lokasi sekitar agar tidak memakan waktu untuk pembuangan tanah, dengan lokasi yang cukup jauh dari lokasi pekerjaan. Dalam mengoptimalisi jumlah alat berat yang dipakai harus dipikirkan bagaimana suatu pekerjaan proyek, dapat berjalan dengan waktu yang cepat tetapi dengan biaya minim. Alat-alat berat yang akan dipakai, harus diketahui jelas fungsi dari masing-masing alat. Alat yang digunakan untuk excavator hanya 1 unit dengan cadangan 2 unit, dan tidak perlu dipergunakan semuanya 1 2 3 4 Hadihardaja, Joestata, Pemindahan Tanah Mekanik, ITN Malang, 1998 Rochman Hadi, Pengantar dan Dasardasar Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen PU. Jakarta. 1982 Rochman Hadi, Kapasitas dan Produksi Alat Berat, Departemen PU. Jakarta. 1992 Anonim, jenis alat berat untuk proyek bangunan (http:// ilmusipil.com/jenisalat-berat-untuk-proyek-bangunan, diakses pada tanggal 20 januari 2016 pukul 20:30) RIWAYAT 1. 2. 3. Tri Purwanto. (alumni 2016) Program Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. Ir. Puji Wiranto, MT. Pembing I/Dosen Program Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. Ir Hikmad Lukman, MT. Pembimbing II/Dosen Program Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. 13