PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN

advertisement
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARATLAMDESAR PROVINSI MALUKU
Oleh :
Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman
Abstrak
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Penelitian ini
dibatasi pada masalah produktivitas dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dari kombinasi alat
bulldozer D 55 AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO 260 FM, Adapun Produktivitas excavator
didapat sebesar 59 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit membuang tanah sebesar
23.527 m3 dalam waktu 398 jam. Produktivitas dump truck dari tiap tempat pembuangan berbedabeda mulai dari Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Adaut adalah sebesar 19 m3/jam
dengan menggunakan 4 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Kandar
adalah sebesar 12 m3/jam dengan menggunakan 5 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan
pembuangan Lokasi Lamdesar Timur adalah sebesar 17 m3/jam dengan menggunakan 4 unit dump
truck. Produktivitas bulldozer didapat sebesar 225 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk
membuang tanah sebesar 23.527 m3.
Kata kunci
1.
: excavator, dump truck, bulldozer, produktivitas, harga alat
PENDAHUAN
1.1. Latar Belakang
Alat berat merupakan faktor penting di dalam
proyek-proyek konstruksi dengan skala yang
besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut
untuk
memudahkan
manusia
dalam
mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
pada waktu yang relatif lebih singkat.
Alat yang umum dipakai didalam proyek
konstruksi antara lain dozer, alat gali
diantaranya backhoe, front shovell, dumshell,
alat pemuat diantaranya loader, alat
pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah
diantaranya roller dan compactor, dan lainlain.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai
merupakan faktor penting dalam keberhasilan
suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya
tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan
lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat
dapat mengakibatkan proyek pekerjaan tidak
lancar. Dengan demikian keterlambatan
penyelesaian pekerjaan dapat terjadi yang
menyebabkan biaya akan menbengkak.
Produktivitas yang kecil dan tenggang
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
waktuyang dibutuhkan untuk pengadaan alat
lain yang lebih sesuai merupakan hal yang
menyebabkan biaya yang lebih besar.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud
penelitian
ini
adalah
memperhitungkan kembali produktivitas dan
kebutuhan alat berat yang dipergunakan pada
pelaksanaan proyek yang sedang berjalan.
Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil
perhitungan Produktivitas alat, jumlah alat
yang dibutuhkan dan harga biaya alat tersebut.
1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi
pada masalah manajemen peralatan dan
perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan
Produktivitas dari kombinasi alat bulldozer D
55AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO
260 FM, yang di pergunakan pada
proyek/pekerjaan ruas jalan Larat-Lamdesar
Provinsi Maluku.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.1. Jasa Penjualan
Agen penjual (dealer) yang bonafide
umumnya melengkapi diri dengan tenaga
mekanik yang terlatih, peralatan yang cukup,
dan fasilitas untuk melakukan pekerjaanpekerjaan pemeliharaan, serta masa jaminan.
Penjual umumnya memiliki instrumen lengkap
untuk memeriksa kondisi peralatan dan
membandingkannya dengan kriteria atau
standar yang ditentukan oleh pabrik peralatan.
Oleh karna itu, sebelum menentukan
membangun
atau
tidaknya
fasilitas
pemeliharaan sendiri, kontraktor atau pemilik
proyek hendaknya mensurvai dan mengkaji
total biaya dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya, seperti merekut dan mengkaji
tenaga mekanik, membangun bengkel,
persediaan suku cadang, overhead, dan masa
perbaikan yang mungkin lebih lama dibanding
bila dilakukan oleh bengkel penjual.
2.2. Persedian Suku Cadang
Guna mencegah berhentinya oprasi alat-alat
konstruksi
berkepanjangan,
diperlukan
persediaan (inventory) suku cadang. Jenis dan
volumenya amat dipengaruhi oleh letak lokasi
proyek. Di daerah terpencil yang jauh dari
agen penjualan (dealer) ataupun bengkelbengkel lain, jenis dan volume persedian suku
cadang akan meningkat. Bila daerah lokasi
proyek berada di daerah yang telah maju, di
mana tersedia banyak agen penjual dan
bengkel, maka pertama-tama kontraktor
hendaknya mengadakan kontrak dengannya
untuk mengetahui sejauh mana jasa dan
fasilitas yang tersedia. Bila memungkinkan,
kontraktor hanya perlu menjaga persedian suku
cadang bagi perbaikan sehari-hari, dan bagianbagian yang sudah diperkirakan akan dipakai
dalam waktu dekat.
2.3. Produksi dan Durasi Pekerjaan
Dalam menentu durasi suatu pekerjaan maka
hal-hal yang perlu di ketahui adalah volume
pekerjaan dan Produktivitas alat tersebut.
Produktivitas alat bergantung pada kapasitas
dan waktu siklus alat. dasar untuk mencari
Produktivitas alat adalah:
kapasitas
Produktivitas = CM
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
Untuk memperoleh cycle time (CM)
diperlukan sebagai berikut:
Cm = TL + TH + TD + TR + TW
Dimana :
Cm
= siklus waktu (cycle time)
TL
= waktu pemutaran
TH
= waktu pengangkutan
TD
= waktu menumpahkan
TR
= waktu kembali
TW
= waktu menunggu
Untuk menghitung jumlah alat-alat
lainnya gunakan
(Sumber : Joetata
Hadihardaja,1998)
π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘ =
π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘‰π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ
π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘
Setelah jumlah masing-masing alat diketahui
maka selanjutnya perlu dihitung durasi
pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara
dengan menentukan berapa Produktivitas total
alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian
dengan menggunakan Produktivitas jumlah
alat maka durasi dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut. (Sumber
: Joetata Hadihardaja,1998)
π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘– = π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™
2.4. Elevasi Letak Proyek
Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja
mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh
tekanan
dan
temperatur
udara
luar.
Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft
(300 m) pertama dari permukaan laut, tidak
akan berpengaruh pada mesin-mesin empat
tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan
1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut)
HP rata-rata berkurang sebesar + 3%;
sedangkan pada mesin-mesin dua tak,
penurunannya sebesar 1%.
2.5. Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat
sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan
dari jam ke jam, tergantung pada keadaan
cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana
kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan
perangsang dalam bentuk bonus dapat
mempertinggi efisiensi operator alat.
2
Dalam kerja seorang operator tak akan dapat
bekerja selama 60 menit secara penuh, sebab
selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat
dihindari seperti pergantian komponen yang
rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan
sebagainya. Pada Tabel 2.6 di bawah ini
diberikan beberapa nilai efisiensi operator.
2.6. Klasifikasi Alat
Alat berat dapat dikategorikan ke dalam
beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut adalah
klarifikasi alat berat dan klarifikasi operator
alat berat.
2.7. Klarifikasi Fungsional Alat Berat
Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat
berdasarkan
fungsi-fungsi
utama
alat.
Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi
sebagai berikut :
a. Alat penggali, sepeti excavator, front
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
b. Alat pengangkut material, seperti balt truck
dan wagon.
c. Alat pemindah material. Seperti loader dan
dozer.
d. Alat pemadat, seperti tamping roller,
pneumatic-tired roller, compactor, dan
lain-lain.
2.8. Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi
klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya
dapat dibagi menjadi berikut :
a. Alat dengan penggerak, seperti crawler
atau roda kelabang dan ban karet.
b. Alat statis, seperti tower crane, batching
plant, dan crasher plant.
2.9. Faktor-faktor yang
pemilihan alat berat
mempengaruhi
Pemiihan alat berat yang tepat pada tahap
peracanaan merupakan faktor penentu. Tidak
semua jenis alat berat dapat digunakan unutk
setiap tahap konstruksi. Kesalahan pemilihan
alat berat dapat berakibat terlambatnya
pelaksanaan proyek yang mengakibatkan
membengkaknya biaya konstruksi. Untuk itu
pengetahuan atas fungsi dan spesifikasi alat
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
berat memegang peranan penting dalam
pemeliharan alat berat yang benar-benar tepat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
pemilihan alat berat antar lain:
1.
Fungsi yang akan dilaksanakan, alat
berat yang digunakan disesuaikan dengan
funginya terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
2.
Kapasitas peralatan, kesesuaian kapasitas
pekerjaan
dengan
kapasitas
alat
merupakan hal yang penting untuk
meminimalisir biaya konstruksi.
3.
Cara
pengoperasian,
alat
berat
disesuaikan dengan mobilitas (arah
gerak, kecepatan, siklus gerak dll) yang
telah ditetapkan.
4.
Ekonomi, pemilihan alat juga harus
mempertimbangkan biaya investasi atau
sewa, biaya operasional, dan biaya
pemeliharaan.
5.
Jenis proyek, pada jenis proyek yang
berbeda, akan digunakan jenis alat berat
yang berbeda pula.
6.
Lokasi proyek, lokasi proyek juga akan
mempengaruhi pemilihan alat berat yang
digunakan.
7.
Jenis dan kekuatan tanah, kekuatan tanah
serta jenis tanah yang akan diolah juga
mempengaruhi pemilihan alat berat yang
digunakan.
8.
Kondisi lapangan, kondisi lapangan yang
sulit akan berbeda dengan kondisi
lapangan yang standar dalam pemilihan
alat.
2.10. Efisiensi kerja
Dalam
merencanakan
suatu
proyek,
Produktivitas per jam dari suatu alat yang
diperlukan adalah Produktivitas standar dari
alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan
dengan suatu faktor. Faktor tersebut
dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja
tergantung pada banyak faktor seperti:
topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar
pemeliharaan
dan
sebagainya
yang
menyangkut operasi alat. Dalam kenyataanya
memang sulit untuk menentukan besarnya
efisiensi
kerja,
tetapi
dengan
dasar
pengalaman-pengalaman dapat ditentukan
efisiensi kerja yang mendekati kenyataan .
Kondisi kerja kergantung dari hal-hal berikut
dan keputusan terakhir harus diambil dengan
memperhitungkan semua hal tersebut dibawah
ini:
3
a. Apakah alat sesuai dengan tofografi yang
bersangkutan
b. Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti
ukuran medan dan peratan cuaca saat itu
dan penerangan pada tempat dan waktu
yang diperlukan.
c. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja
antara peralatan dan mesin.
d. Metode operasional dan perencanaan
persiapan.
e. Pengalaman dan kepandaian operator dan
pengawas untuk pekerjaan termasud.
Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam
pelaksanaan pemeliharaan peralatan:
a. Penggantian pelumas dan grease (gemuk)
secara teratur.
b. Kondisi peralatan pemotong (blade,
bucket, bowl, dan sebagainya).
c. Persedian suku-suku cadang yang sering
diperlukan
untuk
peralatan
yang
bersangkutan.
2.11. Macam-macam alat berat pada proyek
konstruksi
Pada setiap proyek atau pekerjaan ada
keunikan dimana tidak semua alat berat perlu
dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek
yang pada umumnya menggunakan alat berat
adalah proyek gedunng, pelabuhan, jalan, dam,
irigasi, dan lain-lain.
2.12. Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek
gedung adalah
a. pemancang tiang (pile driving),
b. alat penggali excavator yang digunakan
untuk penggalian basement,
c. crane untuk pemindahan material secara
vertikal,
d. truck untuk pengangkutan material secara
horizontal,
e. Concrete mixer truck sebagai pengangkut
campuran beton.
f. Alat pemadat juga sering digunakan untuk
memadatkan tanah di sekitar basement.
g. concrete mixer, dan lain-lain.
2.13. Proyek jalan
Proyek jalan pada umumnya mengunakanalat
gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader,
dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk
menggali saluran disekitar badan jalan.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan
grader untuk membentuk permukaan tanah.
Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke
dalam truck. Untuk jalan dengan pekerasan
lentur digunakan asphalt mixing plant yang
berfungsi untuk mencampurkan bahan
campuran aspal yang kemudian disebarkan,
diratakan, dan dipadatkan dengan mengunakan
asphalt finisher. Sementara itu, untuk
pekerasan kaku beton diolah dengan
mengunakan concrete bacthing plant yang
kemudian dipindahkan dengan mengunakan
truck mixer.
2.14. Koordinasi alat-alat berat yang
digunakan
a
Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe termasuk alat penggali
hidraulis memiliki backet yang dipasang di
depannya, yang dimaksud dengan alat penggali
hidraulis adalah alat yang bekerja karena
adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam
pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah
traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe
bekerja dengan cara mengerakan bucket ke
arah bawah dan kemudian menariknya menuju
badan alat.
Dengan demikian dikatakan bahwa backhoe
menggali material yang berada di bawah
permukaan tempat alat tersebut berada. Pada
perhitungan dalam mencari Produktivitas
backhoe dipakai
( Sumber : Joetata
Hadihardaja, 1998)
π‘ž π‘₯ 3600 π‘₯ 𝐸
𝑄=
πΆπ‘š
Dimana :
Q = Produktivitas per jam (m3/jam)
q
= Produktivitas per siklus (m3)
q = ql x k
q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3)
k
= faktor bucket
Cm = waktu (detik)
E = efisiensi kerja
b
Dump truck
Alat pengangkut atau lebih sering disebut
dump truck mempunyai fungsi untuk
mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan
jenis pengangkutan bergantung pada kondisi
lapangan, volume material, waktu dan
4
biaya.kapasitas bak penampung truck terdiri
dari struck capacity (kapasitas peres) dan
heaped capacity (kapasitas menunjang). Struck
campacity adalah kapasitas alat yang
muatannya mencapai ketinggian dari bak
penampung. Jenis material yang lepas dengan
daya letak rendah seperti pasir dan krikil
umumnya tidak bisa menggunung, jadi
pengangkutannya dalam kapasitas peres.
Heaped capacity adalah kondisi muatan
mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak.
Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar
butir yang cukup besar maka kapasitas
pengangkutan tanah liat dapat mencapai
kapasitas.
Untuk menghitung jumlah produksi per jam
dari dump truck yang melakukan pekerjaan
secara terus menerus digunakan sebagai
berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998)
𝐢 π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸
𝑄=
πΆπ‘š
Dimana untuk mencari nilai c maka digunakan
:
𝐢 = π‘žπ‘₯π‘˜
Keterangan :
Q
= Produktivitas (m3/jam)
C
= Produktivitas per siklus
E
= efisiensi kerja dump truck
Cm
= waktu siklus dump truck (min)
M
= jumlahdump truck yang bekerja
q
= kapasitas bucket
k
= faktor bucket
Untuk menghitung cycle time dibutuhkan
beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
V1
= kecepatan rata-rata saat muatan penuh
(menit)
waktu bongkar muat (TD)
Dimana bisa diperkirakan dan ini tergantung
dari lokasi penumpahan.
waktu untuk kembali (TR)
TH = D/V2................... ( 2.20.)
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
Dimana:
D
= jarak angkut (meter)
V2
= kecepatan kembali saat muatan
kosong (menit)
Beberapa pertimbangan (keuntungan dan
kerugian) yang harus diperhatikan dalam
pemilihan ukuran truk adalah sebagai berikut :
Truk kecil
Beberapa pertimbangan penting untuk
menentukan pemilihan truk besar atau kruk
kecil yang akan digunakan antara lain :
1.
Lebih lincah dalam beroperasi.
2.
Lebih mudah mengoperasikannya.
3.
Lebih fleksibel terhadap jalan kerja lebih
sederhana.
4.
Penyesuaian
terhadap
kemampuan
backhoe lebih mudah
5.
Jika salah satu truk dalam unit angkut
tidak bekerja, tidak ada masalah terhadap
total produksi.
6.
Lebih banyak supir operatornya.
Truk besar
waktu muat (TL)
𝑇𝐿 =
𝐢𝑑
π‘žπΌ
π‘₯ π‘˜ π‘₯ πΆπ‘š................. ( 2.18.)
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
Dimana:
Cm
= siklus waktu (cycle time)
Cd
= kapasitas damp truck (m3)
ql
= kapasitas bucket alat pemuat (m3)
K
= faktor kapasitas bucket
waktu tempuh
TH = D/V1................... ( 2.19.)
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
Dimana:
D
= jarak angkut (meter)
Keuntungan
yang
didapat
dengan
menggunakan truk berukuran besar adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk kapasitas yang sama dengan truk
kecil, jumlah unit truk besar lebih sedikit.
2.
Sopir atau crew yang digunakan lebih
sedikit.
3.
Cocok untuk angkutan jarak jauh.
4.
Pemuatan dari backhoe lebih mudah
sehingga waktu yang diperlukan lebih
sedikit.
5.
Waktu yang dibutuhkan damp truk untuk
mengambil posisi dimuat kembali (TW),
dimana bisa dipekirakan dan ini
tergantung dari lokasi pemuatan.
c
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
Bulldozer
5
Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan
tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat
berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana
traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga
tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang
bulldozer juga disebut traktor yang diberikan
suatu alat tambahan yang berupa pisau
pendorong. Berdasarkan bladenya dozer dapat
dibagi menjadi :
1.
Universal blade (U-Blade)
Universal
Blade
pada
umumnya
digunakan untuk keperluan reklamasi
tanah (land reclamation) dan pekerjaan
penyediaan bahan (stock pile work). Hal
ini dimungkinkan karna bentuk blade aga
melengkung sehingga bulldozer dapat
mendorong muatan lebih banyak, cocok
untuk mendorong tanah non kohesif.
2.
Stright Blade (S-Blade)
Blade ini paling cocok untuk digunakan
di segala macam medan (heavy duty
blade)banyak
di
gunakan
untuk
mendorong material cohesive, penggalian
struktur dan penimbunan dengan
memiringkan blade, ujung blade dapat
berfungsi untuk menggali tanah keras
atau boulder dan lain-lain.
3.
Angling Blade (A-Blade)
Angle blade biasanya digunakan untuk
membuang
muatan
kesamping,
pembukan jalan perintis, menggali
saluran. Sangat efektif untuk pekerjaan
side hill cut atau back filling.
4.
Cushion Blade (C-Blade)
Blade ini dilengkapi dengan rubber
cushion atau bantalan karet untuk
meredam tumbukan. Biasanya blade ini
digunakan untuk pemeliharaan jalan dan
pekerjaan dozing lainnya.
Untuk menghitung jumlah produksi per jam
dari bulldozer yang melakukan pekerjaan
secara terus menerus digunakan
sebagai
berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998)
π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ π‘˜ π‘₯ π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž
𝑄=
πΆπ‘š
Produksi per siklus
Produksi
kerja
bulldozer
pada
penggusuran adalah sebagai berikut :
Produksi (q) = L x H² x a
Dimana :
L
= lebar blade/ sudut (m/yd)
H
= tinggi blade (m)
a
= faktor blade
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
Untuk menghitung Produktivitas standar dari
bulldozer, volume tanahyang dipindahkan
dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar
sudu x (tinggi sudut)². Pada kenyataannya
dilapangan produksi persiklus akan berbedabeda tergantung dari jenis tanah sehingga
faktor sudu perlu disesuaikan karena pengaruh
tersebut.
1. Waktu siklus
π‘π‘š =
𝐷 𝐷
π‘₯ + 𝑍 (π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘)
𝐹 𝑅
Dimana :
D = jarak angkut/gusur (meter)
F = kecepatan maju (m/menit)
R= kecepatan mundur (m/menit)
Z= waktu ganti persnelling (menit)
Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam
dan kecepatan mundur berkisar antara 5-7
km/jam. jika menggunakan mesin dengan
torqflow, kecepatan maju diambil 75%
maksimum, dan mundur 85% kecepatan
maksimum.
2.15. Analisa Biaya
Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara
yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa
beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan
diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total
untuk memperoleh alat dan bagaimana cara
pembayaran biaya tersebut selama priode
tertentu.
2.16. Cara sewa
Menyewa suatu peralatan dapat dikatakan
ekonomis
bila
jumlah
pekerjaan
terbatas/sedikit atau bila alat tersebut
dibutuhkan hanya sesekali saja. Perhitungan
biaya dilakukan dengan mengalikan biaya
sewa dengan jumlah peralatan dan lama waktu
sewa. Untuk cara ini biasanya terdapat
minimal sewa alat, misalnya minimal sewa 200
jam/bln.
2.17. Cara leasing
saat
Merupakan biaya yang harus dikeluarkan
untuk kepemilikan alat yang dilakukan secara
berkala dan biasanya dilakukan setiap bulan,
kuartal dan setiap setengah tahun selama
jangka waktu tertentu. Apabila jangka waktu
leasing tersebut telah habis, maka kontraktor
6
(pihak lease) mempunyai hak pilih untuk
memiliki peralatan tersebut atau tidak selama
berlangsung perjanjian leasing, pihak lease
tidak diperkenankan mengakhiri perjanjian
sebelum waktunya. Jika hal tersebut sampai
terjadi, pihak lease harus mengganti rugi
kepada pihak lessor. Pada akhir perjanjian
leasing, pihak lease mempunyai hak pilih
untuk membeli barang tersebut seharga nilai
sisa atau mengembalikan barang tersebut pada
pihak lessor untuk juga mengadakan perjanjian
leasing lagi untuk tahap kedua atau barang
yang sama.
2.18. Cara membeli
Pembelian alat berat meliputi pembiayaan awal
oleh pembeli untuk memperoleh hak pemilikan
atas alat. Pembiayaan awal meliputi
pembayaran tunai untuk :
1.
Harga pembelian alat.
2.
Pembayaran bea atau pajak impor bila
diperlukan.
3.
Pembayaran ongkos angkut ke tempat
pemesanan.
4.
Pembayaran ongkos pemeriksaan awal
bila diperlukan.
5.
Pembayaran untuk modifikasi, perbaikan
awal atau perakitan bila diperlukan.
i
= suku bunga bank
3. Angsuransi alat-alat berat
Angusran alat-alat berat dimaksudkan untuk
melindungi terjadinya resiko-resiko cukup
besar, adapun biaya untuk mengansuransikan
peralatan tersebut diberlakukan
sebagai
berikut:
𝑁+1
Dimana :
Ac
= biaya asuransi
N
= umur ekonomis alat
E
= harga peralatan murni
Ai
= bunga asuransi
h
= jam kerja peralatan per-jam
karena hanya pembelian, bunga modal, pajak,
asuransi serta umur ekonomis alat merupakan
bilangan
tetap/konstan,
maka
biaya
kepemilikan disebut biaya tetap
4. Biaya operasi
Biaya operasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan
untuk
keperluan-keperluan
pengoprasian alat. Untuk mengitung biaya
operasi tersebut adalah (sumber: Joetata
Hadihardaja,2009)
2.19. Biaya Kepemilikan
Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam
rupiah yang harus diterima kembali oleh
pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya
untuk pembelian alat, angkutan, pajak,
asuransi, setiap jam selama umur ekonomis
alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik
alat setiap jam selama umur ekonomis alat.
Biaya kepemilikan terdiri dari
1. Biaya penyusutan (Depresiasi)
Jangka waktu penyusutan biasanya diberikan
oleh pabrik pembuat sesuai jenis alat dan
kondisi kerja.
2. Bunga pinjaman bank
Besarnya suku bunga disesuaikan dengan suku
bunga yang berlaku. Biaya bunga per-jam
dihitunng dengan :
𝑖 (1+𝑖)αΆΊ
(1+𝑖)αΆΊ −1
....................( 2. 25.)
T=F+G+H+J+K
Yang terdiri dari biaya-biaya untuk :
a. Bahan bakar dan pelumas (H)
Pengunaan bahan bakar dan pelumas sangat
tergantung dari daya dukung mesin alat. Bahan
bakar dan pelumas tersebut yang dimaksudkan
adalah biaya untuk fuel dan oil + grease.
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
Untuk bahan bakar :
𝑓𝑒𝑒𝑙 = (12% − 15%) π‘₯ 𝑃𝑀 π‘₯ 𝑀𝑠
Sedangkan :
π‘œπ‘–π‘™ + π‘”π‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘ π‘’ = (2,5% − 3%)π‘₯ 𝑃𝑀 π‘₯ 𝑀𝑝
b. Workshop (G)
Biaya workshop untuk operasi alat per-jam
efektif dapat dihitung sebagai berikut (sumber:
Joetata Hadihardaja,1998)
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
Dimana :
A
= umur ekonomis alat
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
1
𝐴𝑐 = [2 π‘₯ 𝑁 π‘₯ 𝐸 π‘₯ 𝐴𝑖] π‘₯ β„Ž
(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)
𝐺=
(6,25%@8,75%) π‘₯ 𝐡
π‘Š
𝐹
π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝐺 = 2 .
c. Perawatan dan perbaikan (F)
7
Biaya perbaikan dapat diperkirakan sesuai
dengan jam penggunaannya. Tetapi, pada
umumnya, biaya perbaikan merupakan biaya
rata-rata seluruh total biaya perbaikan selama
waktu
tertentu.
(Sumber:
Joetata
Hadihardaja,1998)
(12,5% − 17,5%) π‘₯ 𝐡
𝐹=
π‘Š
Dimana :
B
= biaya setempat (Rp)
W
= jumlah jam kerja yang digunakan
secara efektif setahun (jam)
d. Gaji / upah operator / mekanik
Besarnya sangat tergantung dari tempat/lokasi
pelaksanaan pekerjan, perusahaan yang
bersangkutan dan peraturan peraturan yang
ada, yang berlaku di lokasi tersebut dan yang
berlaku antara operator dan perusahaan yang
bersangkutan.
3.
PEMBAHASAN DAN ANALISA
3.1. Data Pekerjaan Proyek
Pada pelaksanaan proyek pembangunan ruas
jalan larat-lamdesar yang berlokasi di provinsi
maluku utara di peroleh data sebagai berikut :
Efisiensi kerja : 0,75 (tabel 2.7)
Tabel data waktu siklus excavator Komatsu PC
50
Pengamatan
waktu (menit)
Siklus
1.
2.
3.
Gali
3
3
4
Isi+putar
6
7
7
Jumlah
ratarata
3,33
6,67
sumber : Data lapangan
Buang
5
5
4
4,67
3,67
18,33
perhitungan :
volume tanah hasil galian atau yang harus
dikeruk
= 18.821,75 π‘₯ 1.25 = 23.527,18 π‘š³
Produktivitas per jam :
𝑄=
π‘ž π‘₯ 3600 π‘₯ 𝐸
πΆπ‘š
Mencari q:
Waktu pelaksanaan
kalender
: 240 hari kerja
𝑄=
Jam kerja/hari
: 7 jam/hari
Q = 58,919 m³/jam ~ 59 m³/jam
q = ql x k
π‘ž = 0,5 π‘₯ 0,8 = 0,40
0,40 π‘₯ 3600 π‘₯ 0,75
18,33
Produksi per hari
= π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘₯ π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Alat penggali
= 59 π‘₯ 7 π‘—π‘Žπ‘š = 413 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
Data Alat
Waktu yang dibutuhkan
excavator/backhoe
Tipe alat
: PC50
Volume bucket : 0,5 m³
Kondisi alat
: baik
Faktor Bucket : 80% = 0,8 (Tabel 2.9)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
total
19
18
18
55
Volume tanah galian : 18.821,75 m³ Faktor
konversi tanah : padat 0,90 , asli 1,00 lepas
1,25
3.2. Analisa Data
putar
(kosong)
5
3
3
8
=
π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘”π‘Žπ‘™π‘–
π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
23.527,18
=
= 398,76 π‘—π‘Žπ‘š
59
siklus
Lokasi
Jarak
(km)
8,5
16,4
Waktu yang disediakan
= β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž π‘₯ π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
= 90 π‘₯ 7 = 630 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Excavator yang dibutuhkan
=
π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
=
398,76
= 0,632 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 1 𝑒𝑛𝑖𝑑
630
Pengamatan
waktu (menit)
kembali
berangkat
(50
(30km/jam)
km/jam)
17,00
10,20
32,80
19,68
1
2
Adaut
Kandar
Lamdesar
3
Timur
10
Jumlah
34,9
rata-rata
11,333
sumber : Data lapangan
Perhitungan
20,00
69,80
23,27
12,00
49,20
16,40
0,183
0,616
0,205
a. Lokasi Adaut
Waktu pemuat (T1)
Site out put per hari
= 1 𝑒𝑛𝑖𝑑 π‘₯ 59 π‘š³/π‘—π‘Žπ‘š π‘₯ 7 π‘—π‘Žπ‘š
= 413 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
𝑇1 =
𝑇1 =
Alat pemuat dan pengangkut
𝑐𝑑
π‘₯ 𝐾 π‘₯ πΆπ‘š
π‘ž1
22
π‘₯ 0,80 π‘₯ 18,33 = 645,216 π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
0,5
= 10,754 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
Data Alat :
Waktu pengangkutan
Dump truck
π‘‡β„Ž =
𝐷
𝑉𝐼
π‘‡β„Ž =
8500
= 17 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
500
Tipe Alat
loading
0,200
0,233
𝑉𝐼 = 30
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
= 500 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
: Hino FM 260 JD
Volume vassel (Cd)
: 22 m³
Status alat
: Baik
Efisiensi kerja (E)
: 0,75 (tabel 2.9)
Waktu kembali
Jarak angkut dump truck
(4.2)
: Liat tabel
π‘‡π‘Ÿ =
𝐷
𝑉2
π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
𝑉2 = 50
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
= 833,33 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/
8500
= 10,20 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
833,33
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh (V1)
: 30 km/jam
π‘‡π‘Ÿ =
Kecepatan kembali saat muatan kosong (V2)
: 50 km/jam
Waktu buang + waktu tunggu
Faktor bucket (K)
: 0,80
Kapasitas dump truck (q)
: 22 m³
= 3 menit
Waktu bagi dump truck untuk mengambil
posisi muat
Kapasitas bucket excavator (q1): 0,5 m³
=1 menit
Cycle time excavator (Cm) 18,33 detik
Waktu siklus dump truck
Tabel data waktu siklus dan perjalanan
pembuangan tanah dumptruk
Cm = 10,754 + 17 + 10,20 + 3 + 1 = 41,954
menit
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
9
Produksi per siklus
Waktu bagi dump truck untuk mengambil
posisi muat
=π‘žπ‘₯π‘˜
= 1 menit
= 22 π‘₯ 0,80 = 17,6 π‘š³
Waktu siklus dump truck
Produktivitas dump truck
Cm = 10,754 + 32,8 + 19,68 + 3 + 1 = 67,234
menit
π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸
𝑄=
πΆπ‘š
Produksi per siklus
17,6 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75
𝑄=
= 18,877 π‘š³/π‘—π‘Žπ‘š
41,954
=π‘žπ‘₯π‘˜
Produksi dump truck per hari
= 22 π‘₯ 0,80 = 17,6 π‘š³
= 18,877 π‘₯ 7 π‘—π‘Žπ‘š = 132,14 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
Produktivitas dump truck :
Jumlah dump truck yang dibutuhkan
𝑄=
π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸
πΆπ‘š
17,6 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75
= 11,779 π‘š³/π‘—π‘Žπ‘š
67,234
=
𝑠𝑖𝑑𝑒 π‘œπ‘’π‘‘ 𝑝𝑒𝑑 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ
π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘π‘’π‘Ÿ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜
𝑄=
=
413
= 3,12 𝑒𝑛𝑖𝑑 ~ 4 𝑒𝑛𝑖𝑑 π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜
132,14
Produksi dump truck per hari
b. Lokasi Kandar
= 11,779 π‘₯ 7 π‘—π‘Žπ‘š = 82,458 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
Waktu pemuat (T1)
Jumlah dump truck yang dibutuhkan
𝑇1 =
𝑐𝑑
π‘₯ 𝐾 π‘₯ πΆπ‘š
π‘ž1
𝑇1 =
22
π‘₯ 0,80 π‘₯ 18,33 = 645,216 π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
0,5
= 10,754 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
Waktu pengangkutan
π‘‡β„Ž =
π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
𝐷
𝑉1
𝑉1 = 30
= 500 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/
Waktu kembali
π‘‡π‘Ÿ =
𝐷
𝑉2
π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
𝑉2 = 50
𝑠𝑖𝑑𝑒 π‘œπ‘’π‘‘ 𝑝𝑒𝑑 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ
π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘π‘’π‘Ÿ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜
=
413
= 5 𝑒𝑛𝑖𝑑
82,458
c. Lamdesar Timur
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
16400
= 32,8 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
500
π‘‡β„Ž =
=
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
Waktu pemuat (T1)
𝑇1 =
𝑐𝑑
π‘₯ 𝐾 π‘₯ πΆπ‘š
π‘ž1
𝑇1 =
22
π‘₯ 0,80 π‘₯ 18,33 = 645,216 π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
0,5
= 10,754 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
= 833,33 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/
16400
π‘‡π‘Ÿ =
= 19,68 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
833,33
Waktu buang + waktu tunggu
= 3 menit
Waktu pengangkutan
π‘‡β„Ž =
π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
π‘‡β„Ž =
𝐷
𝑉1
𝑉1 = 30
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
= 500 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/
10.000
= 20 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
500
Waktu kembali
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
10
π‘‡π‘Ÿ =
𝐷
𝑉2
𝑉2 = 50
π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
π‘‡π‘Ÿ =
πΎπ‘š
π‘—π‘Žπ‘š
= 833,33 π‘šπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿ/
Alat perata
10.000
= 12 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
833,33
Data Alat :
Bulldozer
Waktu buang + waktu tunggu
Tipe Alat
:komatsu D155Ax
= 3 menit
Lebar blade (L) :0,90 meter
Waktu bagi dump truck untuk mengambil
posisi muat
siklus
kecepatan
rata-rata
maju
(km/jam)
2,77
3,12
4,61
10,5
Pengamatan
waktu (menit)
kecepatan
rata-rata
jarak
mundur
gusur
(km/jam) (meter)
4,15
20
7,14
35
5,12
40
16,41
95
1
2
3
jumlah
ratarata
3,50
5,47
31,667
sumber : hasil pengamatan di lapangan
= 1 menit
waktu tukar
persenelling
(menit)
0,10
0,12
0,15
0,37
Tinggi blade (H)
: 1,90 meter
Faktor blade (a)
: 0,80 (tabel 2.12)
Status alat
: Baik
Kondisi operator
: Baik
Efisiensi kerja (E)
: 0,75 (tabel 2.9)
Jarak angkut (D)
: 31,67 meter
Kecepatan maju (F)
: 3,50 km/jam
Kecepatan mundur (R) : 5,47 km/jam
Waktu ganti persnelling (Z)
0,123
: 0,12 menit
Tabel data waktu siklus bulldozer komatsu D
155AX
Waktu siklus dump truck
Cm = 10,754+ 20 + 12 + 3 + 1 = 46,754 menit
Perhitungan
Produksi persiklus π‘ž =
π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿ 𝑠𝑒𝑑𝑒 π‘₯ (𝑑𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑑𝑒)2 π‘₯ π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ 𝑠𝑒𝑑𝑒
Produksi per siklus
=π‘žπ‘₯π‘˜
= 1,90 π‘₯ ( 0,90)2 π‘₯ 0,80
= 22 π‘₯ 0,80 = 17,6 π‘š³
= 1,23 π‘š³
Produktivitas dump truck :
Waktu siklus (Cm)
𝑄=
π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸
πΆπ‘š
Kecepatan maju (F) = 3,5 km/jam = 58,33
m/menit
𝑄=
17,6 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75
= 16,939 π‘š³/π‘—π‘Žπ‘š
46,754
Kecepatan mundur (R) = 5,47 km/jam = 91,17
m/menit
Produksi dump truck per hari
Waktu ganti persnelling (Z) = 0,12 menit
= 16,939 π‘₯ 7 π‘—π‘Žπ‘š = 118,578 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
Jumlah dump truck yang dibutuhkan =
𝑠𝑖𝑑𝑒 π‘œπ‘’π‘‘ 𝑝𝑒𝑑 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ
=
π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘π‘’π‘Ÿ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜
413
118,578
= 3,48 𝑒𝑛𝑖𝑑 ~ 4 𝑒𝑛𝑖𝑑 π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
πΆπ‘š =
𝐷 𝐷
π‘₯ + 𝑍, π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
𝐹 𝑅
πΆπ‘š =
31,67 31,67
π‘₯
+ 0,12
58,33 91,17
11
πΆπ‘š = 0,308 π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘
Produktivitas bulldozer
𝑄=
π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸 π‘₯ π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž
πΆπ‘š
1,23 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75 π‘₯ 1,25
𝑄=
0,308
𝑄 = 224,635 π‘š³/π‘—π‘Žπ‘š
Produksi bulldozer per hari
= 224,635 π‘₯ 7 π‘—π‘Ž
= 1.572,445 π‘š³/β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–
Jumlah bulldozer yang dibutuhkan
=
𝑠𝑖𝑑𝑒 π‘œπ‘’π‘‘ 𝑝𝑒𝑑 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ
π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘π‘’π‘Ÿ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– π‘π‘’π‘™π‘™π‘‘π‘œπ‘§π‘’π‘Ÿ
413
=
= 0,262 𝑒𝑛𝑖𝑑 ~ 1 𝑒𝑛𝑖𝑑
1.572,445
4.
Analisa biaya
Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya
pasti perjam, dan total biaya alat sebagai
berikut :
4.1. Excavator
Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 465.187,50
Jumlah jam kerja excavator = 23.527,18 ∢
59 = 398,76 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan
=𝑅𝑝. 465.187,50 π‘₯ 398,76 π‘—π‘Žπ‘š =
𝑅𝑝. 185.498.167.50
Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³
material tanah adalah = 𝑅𝑝. 185.498.167,50 ∢
23.527,18 = 𝑅𝑝. 7.884,41
4.2. Dump truck
4.2.1 Lokasi Adaut
Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75
Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³
material tanah adalah = 𝑅𝑝. 703.863.318,30 ∢
23.527,18 = 𝑅𝑝. 29.917,02
4.2.2 Lokasi Kandar
Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75
Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 ∢
11,779 = 1997,38 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan
=𝑅𝑝. 564.743,75 π‘₯ 1997,38 π‘—π‘Žπ‘š =
𝑅𝑝. 1.128.009.836,00
Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³
material
tanah
adalah
=
𝑅𝑝. 1.128.009.836,00 ∢ 23.527,18 =
𝑅𝑝. 47.944,96
4.2.3 Lokasi Lamdesar Timur
Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75
Jumlah jam kerja dump truck
16,939 = 1388,93 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
23.527,18 ∢
Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan
=𝑅𝑝. 564.743,75 π‘₯ 1388,93 π‘—π‘Žπ‘š =
𝑅𝑝. 784.392.695,00
Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³
material tanah adalah 𝑅𝑝. 784.392.695,00 ∢
23.527,18 = 𝑅𝑝. 33.339,85
4.3. Bulldozer
Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 745.687,60
Jumlah jam kerja bulldozer = 23.527,18 ∢
224,635 = 104,735 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan
𝑅𝑝. 745.687,60 π‘₯ 104,735 π‘—π‘Žπ‘š =
𝑅𝑝. 78.099.701,24
Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³
material tanah adalah 𝑅𝑝. 78.099.701,24 ∢
23.527,18 = 𝑅𝑝. 3319,55
jumlah biaya alat yang dibutuhkan dalam
pekerjaan ruas jalan larat-lamdesar adalah :
Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 ∢
18,877 = 1246,34 π‘—π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž
Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan
=𝑅𝑝. 564.743,75 π‘₯ 1246,34 π‘—π‘Žπ‘š =
𝑅𝑝. 703.863.318,30
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
12
5.2
Saran
1.
2.
3.
4.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Produktivitas
excavator
didapat
sebesar
59
m3/jam
dengan
membutuhkan alat 1 unit untuk
membuang tanah sebesar 23.527,18
m3 dalam waktu 398,76 jam
2.
Produktivitas dump truck dari tiap
tempat pembuangan berbeda-beda
mulai dari:
a. Produktivitas dump truck tujuan
pembuangan lokasi Adaut adalah
sebesar 18,887 m3/jam dengan
menggunakan alat sebanyak 4 unit
dump truck
b. Produktivitas dump truck tujuan
pembuangan lokasi Kandar adalah
sebesar 11,779 m3/jam dengan
menggunakan alat sebanyak 5 unit
dump truck
c. Produktivitas dump truck tujuan
pembuangan lokasi Lamdesar Timur
adalah sebesar 16,939 m3/jam dengan
menggunakan alat sebanyak 4 unit
dump truck
3.
Produktivitas buldozer didapat sebesar
224,635 m3/jam dengan membutuhkan
alat sebanyak 1 unit untuk membuang
tanah sebesar 23.527,18 m3.
4.
jumlah biaya alat yang dibutuhkan
dalam pekerjaan ruas jalan LaratLamdesar
adalah
sebesar
Rp.
3.390.134.000,00,-
DAFTAR PUSTAKA
1.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK
Hasil galian sebagian bisa digunakan
untuk timbunan di lokasi sekitar agar
tidak
memakan
waktu
untuk
pembuangan tanah, dengan lokasi
yang cukup jauh dari lokasi pekerjaan.
Dalam mengoptimalisi jumlah alat
berat yang dipakai harus dipikirkan
bagaimana suatu pekerjaan proyek,
dapat berjalan dengan waktu yang
cepat tetapi dengan biaya minim.
Alat-alat berat yang akan dipakai,
harus diketahui jelas fungsi dari
masing-masing alat.
Alat yang digunakan untuk excavator
hanya 1 unit dengan cadangan 2 unit,
dan
tidak
perlu
dipergunakan
semuanya
1
2
3
4
Hadihardaja, Joestata, Pemindahan
Tanah Mekanik, ITN Malang, 1998
Rochman Hadi, Pengantar dan Dasardasar Pemindahan Tanah Mekanis,
Departemen PU. Jakarta. 1982
Rochman Hadi, Kapasitas dan
Produksi Alat Berat, Departemen PU.
Jakarta. 1992
Anonim, jenis alat berat untuk proyek
bangunan (http:// ilmusipil.com/jenisalat-berat-untuk-proyek-bangunan,
diakses pada tanggal 20 januari 2016
pukul 20:30)
RIWAYAT
1.
2.
3.
Tri Purwanto. (alumni 2016) Program
Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik
Universitas Pakuan Bogor.
Ir. Puji Wiranto, MT. Pembing
I/Dosen Program Studi Teknik Sipil,
Falkultas Teknik Universitas Pakuan
Bogor.
Ir Hikmad Lukman, MT. Pembimbing
II/Dosen Program Studi Teknik Sipil,
Falkultas Teknik Universitas Pakuan
Bogor.
13
Download