Oleh. Amida Yusriana Komunikasi adalah tindakan, oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik Komunikasi Intrapribadi Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Kelompok kecil Komunikasi Organisasi Komunikasi Antar Budaya Komunikasi Massa Public Speaking Intrapribadi: komunikasi dengan diri sendiri, tujuannya untuk berpikir, melakukan penalaran, menganalisis, merenung Antarpribadi: komunikasi antara dua orang, tujuannya untuk mengenal, berhubungan, mempengaruhi, bermain dan membantu Kelompok Kecil: komunikasi dalam sekelompok kecil orang, tujuannya untuk berbagi informasi, mengembangkan gagasan, memecahkan masalah dan membantu Organisasi: komunikasi dalam suatu organisasi formal, tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, membangkitkan semangat kerja, memberi informasi dan meyakinkan Publik: Komunikasi dari pembicara kepada khalayak, tujuannya untuk memberi informasi, meyakinkan dan menghibur Antarbudaya: komunikasi antara orang dari budaya yang berbeda, tujuannya untuk mengenal, berhubungan, mempengaruhi, bermain dan membantu Massa: Komunikasi yang diarahkan kepada khlayak yang sangat luas, disalurkan melalui sarana audio dan/atau visual, tujuannya menghibur, meyakinkan (mengukuhkan, mengubah, mengaktifkan), memberi informasi, mengukuhkan status, membius dan menciptakan rasa persatuan Konteks (lingkungan) komunikasi setidak – tidaknya memiliki tiga dimensi: fisik, sosial – psikologis dan temporal. 1. Contoh Lingkungan fisik: taman, rumah, kantor, kelas 2. Contoh Dimensi sosial – psikologis: status di antara komunikan yang terlibat, aturan dan budaya dalam lingkungan komunikasi, rasa persahabatan dan rasa permusuhan 3. Contoh Dimensi temporal (waktu): waktu dalam satu hari, atau sejarah dimana lokasi berlangsung atau kondisi komunikasi disampaikan Anda baru saja dipuji oleh teman anda. Coba renungkan apakah pujian itu tiba – tiba muncul, atau muncul setelah anda membantunya. Jika pujian muncul setelah anda membantunya, maka pujian tersebut bentuk komunikasi yang tidak tulus. Karenanya jenis komunikasi tergantung pada konteks waktu dilakukannya. Wanita seharusnya mengurus rumah tangga, tidak bekerja. Apakah kalimat tersebut masih tepat jika ditempatkan dalam konteks zaman sekarang? Tentu tidak, karena sekarang telah dikenal emansipasi wanita. Maka, bagaimana komunikasi tergantung pada konteksnya. Misal anda berkencan. Ternyata pasangan anda terlambat datang (temporal), hal tersebut dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan – permusuhan (lingkungan sosial-psikologis) dan kemudian dapat mempengaruhi kedekatan fisik dan pemilihan tempat makan untuk berkencan (lingkungan fisik) Sumber – Penerima atau dikenal juga dengan Komunikator – Komunikan Komunikator (Sumber) Komunikan (Penerima) Dahulu dalam komunikasi masih memisahkan antara keduanya, namun sekarang komunikator juga merangkap menjadi komunikan. Mengapa? Menjadi seorang sumber – penerima atau komunikator – komunikan artinya anda menjadi pengirim pesan sekaligus sebagai penerima pesan. Anda dikatakan mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh atau tersenyum. Anda dikatakan menerima pesan ketika mendengarkan, membaca, membaui dan sebagainya. Enkoding (encoding) adalah tindakan menghasilkan pesan Dekoding (decoding) adalah tindakan menerima pesan Sama seperti komunikator – komunikan, maka enkoding – dekoding adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kompetensi Komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989) Kompetensi ini mencakup hal – hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi. Kompetensi ini dapat diperoleh dengan belajar. Contoh pemilik kompetensi komunikasi: penyiar radio, pembaca berita, reporter, dosen, public speaker Pesan komunikasi dapat memiliki banyak bentuk. Pesan dapat berupa verbal dan nonverbal. Contoh nonverbal: Busana yang kita kenakan, cara kita jalan, berjabat tangan, menggelengkan kepala, menyisir kepala, menyisir rambut, duduk, dan tersenyum. Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan Contoh saluran: TV, Radio, saluran dalam tubuh misal telinga, mata, sentuhan dan hidung. Feedback atau dikenal juga dengan umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement dan Frandsen, 1976). Umpan balik dapat berasal dari komunikator atau komunikan. Umpan balik adalah pesan, maka pesan tersebut dapat berupa verbal maupun nonverbal. Contoh nonverbal: tersenyum, mengernyitkan dahi, tepuk tangan, tamparan di pipi. Noise adalah gangguan dalam komunikasi yang dapat mendistorsi pesan Gangguan ini dapat menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada jika pesan yang diterima tidak sama/rusak dengan pesan asli yang dikirimkan oleh komunikator. Macam gangguan: 1. Gangguan fisik (orang lain berbicara) 2. Gangguan psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita) 3. Semantik (Salah mengartikan makna) Macam Definisi Contoh Fisik Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata Psikologis Interferensi kognitif atau mental Prasangka dan bias pada sumber – penerima, pikiran yang sempit Semantik Pembicara dan pendengar memberi arti yang berlainan Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi Contoh: 1. Apa dampak dari kuliah? 2. Apa dampak setelah membaca? 3. Apa dampak dari iklan yang anda lihat? 4. Apa dampak dari menonton Mario Teguh? Karena komunikasi mempunyai dampak, maka muncul masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar – salah dalam setiap tindak komunikasi. Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis tergantung pada gagasan kebebasan memilih. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. 1. Mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya 2. Tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya Contoh: Promosi yang dilakukan HRD saat melakukan recruitment pegawai. Jika ia hanya membeberkan yang baik saja maka pelamar akan menerima pekerjaan tersebut, padahal sebenarnya jika pelamar tahu kondisi sebenarnya mungkin ia tidak akan menerima pekerjaan tsb