pengembangan buku pengayaan menemukan gagasan utama

advertisement
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
PENGEMBANGANBUKUPENGAYAANMENEMUKANGAGASANUTAMA
WACANABERBASISKEARIFANLOKALDENGANPENDEKATAN
KONTEKSTUALUNTUKSISWAKELAS7SMP
Ra ikaFajrin
PascasarjanaPendidikanBahasaIndonesia
UniversitasSebelasMaret
ra [email protected]
Abstract
Thepurposeofthisstudydescribethelearningprocessof indingthemainideathroughthedevelopment
ofenrichmentbooks indthemainideaofdiscoursebasedonlocalwisdomwithcontextualapproach,
and enthusiastic students change using the enrichment book a companion book that can inspire
creativeactivityofstudents.Thisstudyisatestthatrequiresvalidationofexpertlecturersandteachers.
Materialaspectsoftheassessmentresults/contentsobtainedanaveragevalueof90.15,aspectsofthe
presentationof the material obtained anaverage value of91.7, aspectsof languageand readability
obtainedanaveragevalueof78.13,graphicaspectsoftheaveragevalueof92.7,chargeoflocalwisdom
averagevalueof100,andacomponentofthecontextualapproachobtainedanaveragevalueof91.35.
Thisstudycanbeusedasanalternativetothedevelopmentofenrichmentbooks indthemainidea.
Keywords: enrichment books, ind the main idea of discourse, based on local wisdom, contextual
approach
Abstrak
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran menemukan gagasan utama melalui
pengembanganbukupengayaanmenemukangagasanutamawacanaberbasiskearifanlokaldengan
pendekatan kontekstual, dan perubahan antusias siswa menggunakan buku pengayaan tersebut
menjadibukupendampingyangdapatmenginspirasiaktivitaskreatifsiswa.Penelitianinimerupakan
penelitianyangmembutuhkanujivalidasidaridosenahlidanguru.Hasilpenilaianaspekmateri/isi
diperolehnilairata-rata90,15,aspekpenyajianmateridiperolehnilairata-rata91,7,aspekbahasadan
keterbacaandiperolehnilairata-rata78,13,aspekgra ikanilairata-rata92,7,muatankearifanlokal
nilairata-rata100,dankomponenpendekatankontekstualdiperolehnilairata-rata91,35.Penelitian
inidapatdigunakansebagaialternatifpengembanganbukupengayaanmenemukangagasanutama.
KataKunci:bukupengayaan,menemukangagasanutamawacana,berbasiskearifanlokal,pendekatan
kontekstual
Pendahuluan
Pengembanganketerampilanmenemukangagasanutamawacanabelumdapatdilakukan
secaramaksimal.Halitudapatdilihatdarisiswayangkurangberminatdalampembelajaran,
tingkatpemahaman,konsentrasi,dandayaanalisissiswaterhadapartikelmasihrelatifrendah,
kurangnyadayakreativitasgurudalammenyajikandanmengembangkanmateri,sertakurang
tersedianya buku pendamping yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Oleh
karenaitu,diperlukanberbagaiupayauntukmewujudkanprosespengembangankemampuan
ini secara baik. Selain dengan cara melakukan strategi pembelajaran yang sesuai, upaya
peningkatan kemampuan menemukan gagasan utama wacana juga dapat dilakukan dengan
carapenggunaanproduk-produkpendidikanyangdapatmenunjangpembelajaran.
Permasalahan yang akan dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut (1) bagaimana
ketersediaandankondisibukupendampingbelajaryangberedar?,(2)bagaimanakebutuhan
siswadanguruterhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacanaberbasiskearifan
lokaldenganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMP?,(3)bagaimanaprototipebuku
pengayaan menemukan gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan
482
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
kontekstual untuk siswa kelas 7 SMP yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru?, (4)
bagaimana hasil penilaian dan perbaikan terhadap prototipe buku pengayaan menemukan
gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual untuk siswa
kelas7SMPyangsesuaidengankebutuhansiswadanguru?,(5)bagaimanatanggapansiswa
terhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacana?.
Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini dapat memberikan manfaat secara
teoretis dan praktis, yaitu manfaat teoretisnya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
penambah khasanah di bidang membaca artikel, khususnya pembuatan buku menemukan
gagasanutamawacanadenganpendekatankontekstualuntukmenginspirasiaktivitaskreatif
siswakelas7SMPdanmanfaatpraktis,yaitubagisiswa,guru,sekolah,maupunpenelitilain.
Bagi siswa adalah agar mereka mengetahui beberapa teknik menemukan gagasan utama
wacana sekaligus dapat menginspirasi ide-ide kreatifnya yang dapat dilakukannya kelak
untukmasadepannya.BagigurumatapelajaranbahasaIndonesia,penelitianinidiharapkan
membuatgurulebihsemangatdalammengajarkanpembelajaranmenemukangagasanutama
wacanasehinggaprestasibelajarsiswaakanmeningkat.Bagipenelitiyanglain,hasilpenelitian
inidapatdijadikansebagaidasarkajianpenelitianyangsama.
Gagasanutamadalamwacanaluasterdapatpadaparagrafutama.Paragrafutamaadalah
paragraf yang menyatakan topik yang diuraikan, dijelaskan, atau dirinci lebih lanjut dengan
paragraf atau paragraf-paragraf uraian, penjelas, atau rincian. Paragraf utama ini di dalam
wacana luas dapat terletak di muka, di belakang, di tengah, atau di muka dan di belakang
(Hartono2000:94-95).Daripenjelasantersebutpenulismengadaptasibahwagagasanutama
wacanaterletakpadaawal,akhir,awaldanakhir,danseluruhwacana.
Berdasarkan fungsinya, materi ajar yang akan dikembangkan berfungsi sebagai buku
pengayaan keterampilan. Dalam materi ajar ini termuat materi yang dapat meningkatkan
mengembangkan, dan memperkaya dalam kemampuan menghitung, memberi nama,
menghubungkan, dan mengomunikasikan kepada orang lain sehingga mendorong untuk
berkaryadanbekerjasecarapraktis(PusatPerbukuan2008:12-13).Dalammengembangkan
materiajar,penulisperlumemperhatikanaspek-aspekyangharusdiperhatikandalammenulis
buku.Keempataspektersebut,yakni(1)aspekisiataumateri,(2)penyajianmateri,(3)bahasa
danketerbacaan,dan(4)gra ika.Aspek-aspekinisalingberkaitsatusamalain.
Pendekatankontekstualdapatdikatakansebagaisebuahpendekatanpembelajaranyang
mengakuidanmenunjukkankondisialamiahdaripengetahuan.Melaluihubungandidalamdan
diluarkelas,pendekatankontekstualmenjadikanpengalamanlebihrelevandanberartibagi
siswadalammembangunpengetahuanyangakanmerekaterapkandalampembelajaranseumur
hidup (Senduk dan Nurhadi 2003:6). Tujuh elemen penting dalam pendekatan kontekstual,
yaitukonstruktivisme(constructivism),penemuan(inquiri),bertanya(questioning),pemodelan
(modeling), masyarakat belajar (learning community), re leksi (re lection), dan penilaian
sebenarnya(authenticassessment).
MetodePenelitian
PenelitianiniadalahpenelitianpengembanganatauResearchandDevelopment(R&D),
yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2000:204). Sumber data untuk mengetahui
ketersediaandankondisibuku,kebutuhansiswadanguruakanmateriajar,danpenilaiandosen
ahlidanguruterhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacana,penelitimemilih
siswa-siswi dari tiga sekolah yang berbeda. Sekolah-sekolah tersebut adalah SMP Negeri 2
Kendal,SMPNegeri2Patebon,danMTsNU09GemuhKendal
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket. Angket yang
digunakan adalah angket ketersediaan dan kondisi buku pendamping belajar, angket
483
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
kebutuhan,danangketujivalidasiuntukmenentukankualitasbukupengayaan.Teknikyang
digunakandalammenganalisisketersediaandankondisibukupendampingbelajardilakukan
mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mentransformasikan,
danmeresponsdatamentahyangadadilapangan.
HasilPenelitiandanPembahasan
Hasilpenelitianyangdipaparkanpadababinimeliputiempathal,yaitu1)hasilanalisis
ketersediaandankondisibukupendampingbelajarbahasaIndonesia,2)hasilanalisiskebutuhan
siswadanguruterhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacanaberbasiskearifan
lokaldenganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMP,3)prototipebukupengayaan
menemukan gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual
untuksiswakelas7SMP,dan4)hasilpenilaiandanperbaikanbukupengayaanmenemukan
gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual untuk siswa
kelas7SMP.Berikutjabaranlengkapnya.
Berdasarkan hasil angket ketersediaan dan kondisi buku pendamping belajar dapat
diketahui bahwa ketersediaan dan kondisi buku yang sudah ada kurang memadai. Aspek
ketersediaandankondisibukupendampingbelajarbagisiswaterbagiatasempataspek,yaitu
(1) materi atau isi buku, (2) penyajian materi buku, (3) bahasa dan keterbacaan buku, dan
(4)gra ikabuku.Berdasarkananalisisdata,didapatkanbeberapakomponenbukuyangperlu
disempurnakan,yaknipenyajiancontohmasihsedikit,penyajianmaterimasihbelumlengkap,
danilustrasiyangdigunakankurangsesuaidenganmateri.Penggunaanbahasadanstruktur
kalimatbelumsesuaidengantingkatketerbacaansiswakelas7SMP.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan siswa dan guru terhadap buku pengayaan
menemukan gagasan utama wacana terbagi atas empat indikator, yaitu (1) isi atau materi,
(2) penyajian (3) bahasa dan keterbacaan, dan (4) gra ika. Adapun penyesuaian beberapa
haltersebutmenghasilkansebuahprototipemateriajaryangpenjelasantiapaspeknyaakan
dipaparkansebagaiberikut.
PenilaianprototipebukupengayaandilakukanolehtigagurubahasaIndonesiadaritiga
sekolahyangberbedadanduaahliyangmasing-masingmerupakanahlimateriajardanahli
pembelajaran membaca. Hasil penilaian tersebut nantinya akan menentukan kualitas buku
pengayaanmenemukangagasanutamawacanayangdikembangkanolehpeneliti.Berikuthasil
penilaiandaritigagurudanduaahlipadaaspekmateri,penyajian,bahasadanketerbacaan,
gra ika,sertasoaldanlatihan.
Penilaianpadaaspekmateridarigurumemperolehnilairata-ratasebesar92,8dandari
dosenahlisebesar87,5.Berdasarkankeduanilaitersebut,dapatdiperolehnilairata-rata90,15.
Hasiltersebutmenunjukkanbahwapenilaianterhadapaspekmateribukumenemukangagasan
utamawacanaberbasiskearifanlokaldenganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMP
berkategorisangatbaik.
Penilaianpadaaspekpenyajianmateridarigurumemperolehnilairata-ratasebesar91,7
dandaridosenahlisebesar91,7.Berdasarkankeduanilaitersebut,dapatdiperolehnilairatarata 91,7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penilaian pada aspek penyajian materi buku
menemukan gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual
untuk siswa kelas 7 SMP sangat baik. Pada aspek penyajian materi baik guru maupun ahli
tidak memberikan saran, masukan, serta perbaikan. Mereka berpendapat aspek penyajian
materibukumenemukangagasanutamawacanaberbasiskearifanlokaldenganpendekatan
kontekstualuntuksiswakelas7SMPsudahtepat.
Penilaian pada aspek bahasa dan keterbacaan dari guru memperoleh nilai rata-rata
sebesar 100 dan dari dosen ahli sebesar 78,13. Berdasarkan kedua nilai tersebut dapat
484
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
diperolehnilairata-rata89,07.Hasiltersebutmenunjukkanbahwapenilaianpadaaspekbahasa
danketerbacaanbukupengayaanmenemukangagasanutamawacanaberbasiskearifanlokal
denganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMPsudahsangatbaik.
Penilaianpadaaspekgra ikadarigurumemperolehnilairata-ratasebesar91,7dandari
dosenahlisebesar92,7.Berdasarkankeduanilaitersebut,dapatdiperolehnilairata-rata92,2.
Hasiltersebutmenunjukkanbahwa penilaianpadaaspekgra ika bukumenemukan gagasan
utamawacanaberbasiskearifanlokaldenganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMP
sangatbaik.Selainpenilaiantersebut,adabeberapasaranperbaikanyangdirekomendasikan
timahlipadaaspekgra ika,yaitukoverbukudigantidenganwarnayangmencolokdangambar
ilustrasipadasampuldisesuaikandengananakkelas7SMP.
Penilaianpadaaspekkomponenpendekatankontekstualdarigurumemperolehnilairataratasebesar91,6dandariahli91,1.Berdasarkankeduanilaitersebut,dapatdiperolehratarata91,35.Hasiltersebut menunjukkanbahwa penilaianpadaaspekkomponenpendekatan
kontekstual buku pengayaan menemukan gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal
denganpendekatankontekstualuntuksiswakelas7SMPtergolongsangatbaik.
Penutup
Berdasarkanuraianhasilpenelitiandapatdipaparkansimpulanyangberkaitandengan
pengembangan buku pengayaan menemukan gagasan utamawacana berbasis kearifan lokal
denganpendekatankontekstualuntuk siswa kelas7 SMP. Berikut ini simpulannya.Pertama,
Analisis ketersediaan dan kondisi buku pendamping belajar bahasa Indonesia yang beredar
dapat disimpulkan bahwa buku pendamping yang beredar belum memadahi, materi tidak
terlalulengkap,penyajianbukukurangmenarik,danbahasamasihterkesankaku.
Kedua,Analisisterhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacanaberbasis
kearifanlokaldenganpendekatankontekstualuntuksiswakelas 7SMP,siswamaupunguru
membutuhkan materi ajar tersebut. Selain dapat digunakan sebagai buku pengayaan, siswa
dapatterinspirasidenganmembacawacanaberbasiskearifanlokalyangdisajikan.Ketiga,Guru
dan dosen ahli telah melakukan penilaian terhadap prototipe buku pengayaan menemukan
gagasan utama wacana berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual untuk siswa
kelas7SMP.
Adapunhasilpenilaiantersebutadalah(1)aspekmaterimemperolehnilai90,15dengan
kategori sangat baik, (2) aspek penyajian materi memperoleh nilai 91,7 dengan kategori
sangatbaik,(3)aspekbahasadanketerbacaanmemperolehnilai89,07dengankategorisangat
baik,(4)aspekgra ikamemperolehnilai92,2dengankategorisangatbaik,(5)kearifanlokal
memperolehnilai100dengankategorisangatbaik,dan(6)komponenpendekatankontekstual
mendapatnilai91,35dengankategorisangatbaik.
Perbaikanyangdilakukanterhadapbukupengayaanmenemukangagasanutamawacana
berbasis kearifan lokal dengan pendekatan kontekstual untuk siswa kelas 7 SMP, yaitu (1)
perbaikan yang dilakukan pada aspek materi yaitu keefektifan penulisan cara menemukan
gagasan utama wacana, (2) perbaikan yang dilakukan aspek bahasa dan keterbacaan yaitu
pemilihankatayangsesuaitingkatpemahamansiswasertakesesuaianbahasayangdigunakan
dengan tingkat keterbacaan siswa, dan (3) perbaikan yang dilakukan pada aspek gra ika
meliputiperbaikanwarnasampuldanpemilihantataletakilustrasi/gambar.
Tanggapan siswa terhadap buku pengayaan menemukan gagasan utama wacana ialah
siswa memberikan pernyataan setuju terhadap beberapa pernyataan yang diajukan, seperti
sampulbukusudahmenarikminat,tebaldanukuranbuku,jenisdanukuranhurufsudahdapat
dibaca,bahasa,pilihankata,dankalimatmudahdipahamisiswa,sertasistematikapenyajian
materidapatmemudahkansiswabelajar.
485
-KonferensiNasionalBahasadanSastraIII-
DaftarPustaka
Hartono, Bambang. 2000. Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Semarang: Fakultas Bahasa dan
SeniUniversitasNegeriSemarang.
Pusat Perbukuan. 2008. Pedoman Penulisan Buku Nonteks: Buku Pengayaan, Referensi, dan
PanduanPendidik.Jakarta:Depdiknas
Senduk,AgusGerraddanNurhadi.2003.PembelajaranKontekstualdanPenerapannyadalam
KBK.Malang:UniversitasNegeriMalang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
486
Download