1 I b r 4:12 S e b a b f i r m a n A l l a h h i d u p d a n k u a t d a n l e b i h t a j a m d a r i p a d a p e d a n g b e r m a t a d u a m a n a p u n ; i a m e n u s u k a m a t d a l a m sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi–sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan Santapan Harian Minggu Juni 2016 Senen Selasa Rabu Kamis Imansejati Daily Bible Reading Bacalah di Facebook: Jumat Sabtu Klik pada tanggal Renungan ringkas bagian Alkitab setiap hari – klik atau sentuh banner1ini 06 2 3 4 22 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 23 24 21 26 Bacalah di Facebook: Renungan ringkas bagian Alkitab setiap hari – klik atau sentuh banner ini Santapan Harian adalah penerbitan dari Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) Dikutip dari Santapan Harian dengan ijin. Hak cipta dipegang oleh penerbitnya yaitu Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat Anda peroleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph: 3442461-2; 35197423; Fax: 344972; email: [email protected]. Informasi lengkap tentang PPA di: http://www.ppa.or.id. Bentuk penerbitan Santapan Harian ini diusahakan oleh Pieter Kuiper (the Netherlands) [email protected] Copyright transkrip ada di pihak Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab www.imansejati.net 2 Saat teduh dengan Metode Baca-Gali Alkitab Sebelum bersaat teduh, siapkan diri Anda. Fokuskan diri Anda, sediakan waktu cukup, dan cari tempat khusus untuk bersekutu akrab dengan Allah. Ikutilah langkah-langkah berikut: Berdoalah. Gapailah Roh dengan segenap hati Anda dalam doa. Mohon pencerahan-Nya (Mzm. 119:18) . Bacalah. Allah ingin Anda menapak maju dengan panduan Alkitab. Bacalah nas hari ini berulang kali sampai meresap (Mat. 5:6) . Renungkanlah. Renungkanlah nas ini dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut (Mzm. 1:2): 1. Apa saja yang kubaca: peristiwa apa? Hal apa? Siapa? Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya? 2. Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas ini: Janji? Peringatan? Teladan? dan seterusnya? 3. Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap pesan firman itu agar menjadi bagian dalam hidupku? Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan SANTAPAN HARIAN. Ini bisa membuat kehidupan rohani Anda diperkaya, kepekaan Anda terhadap pesan firman dipertajam, atau dapat berdialog lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis. 17:11) . Berdoalah agar Allah memberdayakan Anda melakukan dan membagikan pesan firman tersebut (Mat. 7:24) . Maz. 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang jalanku 3 D a f t a r I s i - Santapan harian 2016 Bulan - Juni Hari Judul Kitab 1 Risiko Ketidaktaatan Ulangan 28 15 -46 2 Allah akan Memusnahkan Umat-Nya Ulangan 28 47 -68 3 Perjanjian yang Mengikat Ulangan 29 1 -29 4 Di Antara Dua Pilihan Ulangan 30 1 -20 5 Bergirang dalam Tuhan Mazmur 70 6 Kunci Keberhasilan Masa Depan Ulangan 31 1 -13 7 Nyanyian Sebagai Saksi Hidup Ulangan 31 14 -30 8 Angkatan yang Bengkok Ulangan 32 1 -25 9 Tawaran Restorasi dari Allah Ulangan 32 26 -43 10 Bukan Ucapan Kosong Ulangan 32 44 -52 11 Yesyurun Ulangan 33 1 -29 12 Bersandar pada Tuhan Mazmur 71 1 -16 13 Melihat, tetapi Tidak ke Sana Ulangan 34 1 -12 14 Terjebak dalam Persoalan Sia-Sia 1 Timotius 1 1 -11 15 Sangat Besar Anugerah-Nya 1 Timotius 1 12 -20 16 Doa bagi Orang Lain 1 Timotius 2 1 -7 17 Sikap dalam Beribadah 1 Timotius 2 8 -15 18 Pemimpin Rohani 1 Timotius 3 1 -16 19 Penolong dan Pelindung yang Setia Mazmur 71 17 -24 20 Menghadapi Pengajar Sesat 1 Timotius 4 1 -16 21 Memperlakukan Saudara Seiman 1 Timotius 5 1 -16 22 Memperlakukan Pemimpin Rohani 1 Timotius 23 Belajar Mencukupkan Diri 1 Timotius 6 2 -10 24 Manusia Allah 1 Timotius 6 11 -21 25 Anugerah dan Kekuatan dari Allah 2 Timotius 1 1 -10 26 Doa bagi Pemimpin Mazmur 27 Mengenal Tuhan yang Kita Percayai 2 Timotius 1 11 -18 28 Panggilan Menderita 2 Timotius 2 1 -13 29 Pekerja Kristus 2 Timotius 2 14 -26 30 Manusia Akhir Zaman 2 Timotius 3 1 -9 Pasal 5/6 Ayat 17 -2 72 4 Rabu, 1 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 28: 15 – 46 15 16 17 18 19 20 21 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 “Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan–Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau: Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang. Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu. Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar. TUHAN akan mendatangkan kutuk, huru–hara dan penghajaran ke antaramu dalam segala usaha yang kaukerjakan, sampai engkau punah dan binasa dengan segera karena jahat perbuatanmu, sebab engkau telah meninggalkan Aku. TUHAN akan melekatkan penyakit sampar kepadamu, sampai dihabiskannya engkau dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. TUHAN akan membawa engkau dengan raja yang kauangkat atasmu itu kepada suatu bangsa yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu; di sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain, kepada kayu dan batu. Engkau akan menjadi kedahsyatan, kiasan dan sindiran di antara segala bangsa, ke mana TUHAN akan menyingkirkan engkau. Banyak benih yang akan kaubawa ke ladang, tetapi sedikit hasil yang akan kaukumpulkan, sebab belalang akan menghabiskannya. Kebun–kebun anggur akan kaubuat dan kauusahakan, tetapi engkau tidak akan meminum atau menyimpan anggur, sebab ulat akan memakannya. Pohon–pohon zaitun akan kaupunyai di seluruh daerahmu, tetapi engkau tidak akan berurap dengan minyaknya; sebab buah zaitunmu akan gugur. Engkau akan mendapat anak–anak lelaki dan anak–anak perempuan, tetapi mereka bukan bagi dirimu, sebab mereka akan menjadi tawanan. Segala pohon–pohonmu dan hasil bumimu akan diduduki oleh kawanan belalang. Orang asing yang ada di tengah–tengahmu akan menjadi makin tinggi mengatasi engkau, tetapi engkau menjadi makin rendah. Ia akan memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya; ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekor. Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan–Nya kepadamu; semuanya itu akan menjadi tanda dan mujizat di antaramu dan di antara keturunanmu untuk selamanya.” 5 Judul: Risiko Ketidaktaatan Allah Israel adalah Allah maha kasih dan maha adil. Di satu sisi, Ia tidak segan-segan menghajar umat-Nya apabila mereka mengingkari ketetapan Allah. Di sisi lain, Ia akan memberkati kehidupan umat-Nya jika mereka berlaku setia pada ikatan perjanjian dan hukum-Nya. Dalam ikatan perjanjian antara Allah dengan Israel, ada konsekuensi logis yang akan diterima oleh Israel apabila mereka hidup dalam ketidaktaatan, yaitu kutukan Allah (15). Kutukan ini dijabarkan dengan panjang lebar dan detail. Apa saja kutukan Allah itu? Pertama, wabah penyakit akan melanda seluruh Israel (20-24, 27, 35, 38-40). Hal itu terlihat dari kata "penyakit sampar, batuk kering, demam kepialu, sakit radang, barah Mesir, borok, kedal, kudis, dan lainnya. Wabah penyakit akan melanda hasil bumi umat Allah, seperti: kekeringan, hama, dan penyakit gandum. Kedua, mengalami kekalahan dalam perang (25-26, 28-29). Hal ini terlihat dari kata "terpukul kalah oleh musuhmu, bertujuh jalan akan lari dari depan mereka, menjadi kengerian bagi segala kerajaan, mayatmu menjadi makanan binatang, menjadi gila, buta, kehilangan akal, diperas, dirampasi, dan sebagainya. Ketiga, mengalami penghinaan dari bangsa-bangsa lain (30-34). Hal ini tercermin dari kata "orang lain akan meniduri orang yang bertunangan, mendirikan rumah, tetapi tidak mendiaminya, membuat kebun anggur, tetapi tidak mengecap hasilnya, anak-anak lelaki dan perempuan diserahkan kepada bangsa lain, dan lain sebagainya. Keempat, mereka menjadi tawanan bangsa yang keji dan kejam (36-37, 42). Bangsa ini akan menjadikan umat Israel sebagai budak. Tenaga dan hasil bumi mereka diperas. Kelima, derajat Israel sebagai bangsa direndahkan Allah di hadapan para pendatang (43-44). Hal ini terlihat dari kekayaan yang mereka miliki. Para pendatang akan semakin makmur, sedangkan orang-orang Israel semakin melarat. Jika bangsa Israel masih tidak bertobat, maka kutukan Allah ini akan memusnahkan keberadaan mereka sebagai bangsa (45-46). Bertobatlah sebelum murka Allah turun atas kita. 6 Kamis, 2 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 28: 47 – 68 47 48 49 50 51 52 53 60 61 62 63 64 65 66 67 “Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala–galanya, maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala–galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan–Nya. TUHAN akan mendatangkan kepadamu suatu bangsa dari jauh, dari ujung bumi, seperti rajawali yang datang menyambar; suatu bangsa yang bahasanya engkau tidak mengerti, suatu bangsa yang garang mukanya, yang tidak menghiraukan orang tua–tua dan tidak merasa kasihan kepada anak–anak; yang akan memakan habis hasil ternakmu dan hasil bumimu, sampai engkau punah; yang tidak akan meninggalkan bagimu gandum, air anggur atau minyak, ataupun anak lembu sapimu atau anak kambing dombamu, sampai engkau dibinasakannya. Engkau akan ditekannya di segala tempatmu, sampai runtuh tembok–tembokmu yang tinggi dan berkubu, yang kaupercayai itu di seluruh negerimu, bahkan engkau akan ditekan di dalam segala tempatmu, di seluruh negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Dan engkau akan memakan buah kandunganmu, yakni daging anak–anakmu lelaki dan anak–anakmu perempuan yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ––dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu. Ia akan mendatangkan pula segala wabah Mesir yang kautakuti itu kepadamu, sehingga semuanya itu melekat padamu. Juga berbagai–bagai penyakit dan pukulan, yang tidak tertulis dalam kitab Taurat ini, akan ditimbulkan TUHAN menimpa engkau, sampai engkau punah. Dari pada kamu hanya sedikit orang yang tertinggal, padahal kamu dahulu seperti bintang–bintang di langit banyaknya—karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu. Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan membuat kamu banyak, demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memunahkan kamu, dan kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; di sanalah engkau akan beribadah kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, yakni kepada kayu dan batu. Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa–bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. Hidupmu akan terkatung–katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu. Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu. 7 68 TUHAN akan membawa engkau kembali ke Mesir dengan kapal, melalui jalan yang telah Kukatakan kepadamu: Engkau tidak akan melihatnya lagi, dan di sana kamu akan menawarkan diri kepada musuhmu sebagai budak lelaki dan budak perempuan, tetapi tidak ada pembeli.” Judul: Allah akan Memusnahkan Umat-Nya A llah Israel bukan hanya Allah yang cemburu, tetapi juga adalah api yang menghanguskan (Ul. 4:24; Ibr. 12:29). Pernyataan ini memperlihatkan Allah itu konsisten dan konsekuen dengan ikatan perjanjian-Nya dengan nenek moyang bangsa Israel. Persoalannya bukan pada diri Allah, melainkan pada umat Israel. Kedegilan hati dan tegar tengkuk sebagai umat pilihan menyebabkan Allah memberikan peringatan keras kepada generasi baru Israel. Apabila mereka melanggar titah-Nya, maka Allah akan memusnahkan mereka sampai tidak tersisa. Itu sebabnya kata "punah" menjadi ekspresi Allah terhadap umat-Nya. Kata "punah" melukiskan dua hal, yakni: sebagai hasil akhir dari puncak murka Allah (20, 24, 45, 48, 61, 63) dan sebagai simbol pembuangan dari hadirat Allah. Cara Allah memunahkan mereka, yaitu dengan kutukan beruntun dan bergelombang. Tingkat dan kekuatan kutukan ini makin lama semakin keras dan mematikan (58-59). Ada beberapa kutukan dahsyat yang bakal menimpa mereka, antara lain: Pertama, bangsa Israel menjadi tawanan dan siksaan bangsa yang keji dan kejam (47-52, 63-68). Mereka akan mengalami kondisi lebih parah dari penindasan yang dialami oleh nenek moyang Israel sewaktu diperbudak di Mesir. Tidak ada satu pun yang tersisa bagi mereka. Semua hasil bumi dan kekayaan mereka dirampas tanpa belas kasihan. Yang tersisa hanyalah kelaparan, telanjang, dan rasa haus yang luar biasa. Kedua, kanibalisme akan terjadi di tengah-tengah Israel (53-57). Saking laparnya, mereka saling bertikai dan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan hidupnya. Anak-anak, bayi, ari-ari bayi, dan orang lemah menjadi korban kanibalisme. Ketiga, tulah-tulah di Mesir dan segala jenis penyakit yang belum pernah ada di muka bumi akan menimpa bangsa Israel (58-61). Dahsyatnya kutukan Allah membuat populasi mereka menjadi sedikit dan hampir punah sebagai bangsa (62). Allah cemburu karena kita adalah milik-Nya. Ia tidak ingin umat-Nya mendua hati. Ia menjatuhkan hukuman sebagai bentuk peringatan. 8 Jumat, 3 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 29: 1 – 29 1 2 3 4 5 6 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Inilah perkataan perjanjian yang diikat Musa dengan orang Israel di tanah Moab sesuai dengan perintah TUHAN, selain perjanjian yang telah diikat–Nya dengan mereka di gunung Horeb. Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul, lalu berkata kepada mereka: “Sudah kamu lihat segala yang dilakukan TUHAN di tanah Mesir di depan matamu terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan terhadap seluruh negerinya: cobaan–cobaan yang besar yang telah dilihat oleh matamu sendiri, tanda–tanda dan mujizat–mujizat yang besar itu. Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar. Empat puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu. Roti tidak kamu makan, anggur atau minuman yang memabukkan tidak kamu minum—supaya kamu tahu bahwa Akulah TUHAN, Allahmu. maka TUHAN tidak akan mau mengampuni orang itu, tetapi murka dan cemburu TUHAN akan menyala atasnya pada waktu itu; segenap sumpah serapah yang tertulis dalam kitab ini akan menghinggapi dia, dan TUHAN akan menghapuskan namanya dari kolong langit. TUHAN akan memisahkan orang itu dari segala suku Israel supaya dia mendapat celaka, sesuai dengan segala sumpah serapah perjanjian yang tertulis dalam kitab hukum Taurat ini. Maka keturunan yang akan datang, yakni anak–anakmu yang bangkit sesudah kamu, dan orang asing yang datang dari negeri jauh akan berkata—apabila mereka melihat hajaran dan penyakit yang dijatuhkan TUHAN ke negeri itu, seluruh tanahnya yang telah hangus oleh belerang dan garam, yang tidak ditaburi, tidak menumbuhkan apa–apa dan tidak ada tumbuh–tumbuhan apapun yang timbul dari padanya, seperti pada waktu ditunggangbalikkan–Nya Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim, yakni yang ditunggangbalikkan TUHAN dalam murka dan kepanasan amarah–Nya— bahkan segala bangsa akan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat demikian kepada negeri ini? Apakah artinya murka yang hebat bernyala–nyala ini? Maka orang akan menjawab: Sebab mereka itu telah melalaikan perjanjian TUHAN, Allah nenek moyang mereka, yakni perjanjian yang diikat–Nya dengan mereka ketika mereka dibawa–Nya keluar dari tanah Mesir, dan sebab mereka itu sudah pergi berbakti kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, yakni allah yang tidak dikenal mereka dan yang tidak diberikan TUHAN kepada mereka sebagai bagiannya. Itulah sebabnya murka TUHAN bangkit terhadap negeri ini, sehingga didatangkan ke atasnya segala kutuk yang tertulis dalam kitab ini: TUHAN telah menyentakkan mereka dari tanah mereka dalam murka dan kepanasan amarah dan gusar–Nya yang hebat, lalu melemparkan mereka ke negeri lain, seperti yang terjadi sekarang ini. 9 29 Hal–hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal–hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak–anak kita sampai selama–lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Judul: Perjanjian yang Mengikat Ikatan perjanjian Allah dengan orang-orang Israel di gunung Horeb tidak dibatalkan oleh Allah (1; band. Kel. 24:7-8). Karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan, sebagian besar dari mereka telah dibinasakan Allah di padang gurun selama 40 tahun. Ia memperbarui perjanjian itu dengan generasi baru yang lahir di padang gurun. Meski generasi baru belum pernah melihat pelbagai tanda dan mukjizat ajaib dari Allah, seperti: Laut Teberau terbelah dua, manna, tiang awan dan api dan sebagainya, bukan berarti mukjizat dan pemeliharaan Allah tidak hadir dalam kehidupan mereka (2-4). Musa mengatakan kepada mereka bahwa penyertaan Allah tidak selalu harus spektakuler, tetapi juga dapat terlihat pada hal-hal biasa yang luput dari pengamatan manusia. Contohnya: Pertama, pakaian dan kasut mereka tidak lapuk dan rusak selama 40 tahun di padang gurun (5). Kedua, mereka tidak makan roti buatan manusia dan tidak minum anggur, namun mereka dapat mengalahkan raja Hesybon dan Basan serta merebut wilayah mereka untuk dibagikan kepada dua setengah suku Israel (6a-8). Jika bukan perbuatan Allah, mustahil Israel baru ini dapat melakukan hal itu (6b). Untuk itulah, Musa menasihati mereka berlaku setia terhadap ikatan perjanjian-Nya agar masa depan mereka terjamin (9). Musa menyuruh seluruh bangsa Israel berdiri di hadapan Allah untuk mengadakan pembaharuan perjanjian (10-12, 14-15). Perjanjian ini sifatnya mengikat sebab Allah menjadi Allah Israel dan Israel menjadi umat-Nya (13). Untuk mencegah terulangnya sejarah pemberontakkan kepada Allah, Musa mengingatkan mereka akan dosa penyembahan berhala (16-18). Karena ikatan ini tidak dapat dibatalkan, maka ada konsekuensi yang patut ditanggung Israel baru, yaitu Allah akan menghancurkan, meremukkan, dan melenyapkan mereka (19-23). Kutukan dan murka Allah atas mereka akan membuat bangsa-bangsa lain mencibir kedegilan hati bangsa Israel (24-28). Sebab itu, umat Israel harus menjaga kesetiaan mereka kepada Allah (29). Jangan remehkan anugerah Allah dengan cara tetap hidup dalam kubangan dosa. 10 Sabtu, 4 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 30: 1 – 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 “Maka apabila segala hal ini berlaku atasmu, yakni berkat dan kutuk yang telah kuperhadapkan kepadamu itu, dan engkau menjadi sadar dalam hatimu di tengah–tengah segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, menghalau engkau, dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara–Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak–anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau. Sekalipun orang–orang yang terhalau dari padamu ada di ujung langit, dari sanapun TUHAN, Allahmu, akan mengumpulkan engkau kembali dan dari sanapun Ia akan mengambil engkau. TUHAN, Allahmu, akan membawa engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek moyangmu, dan engkaupun akan memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu dan membuat engkau banyak melebihi nenek moyangmu. Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup. TUHAN, Allahmu, akan menjatuhkan segala sumpah serapah itu kepada musuhmu dan pembencimu, yang telah mengejar engkau. Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah–Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu— apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan–Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” “Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya? Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, 11 16 17 18 19 20 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan–Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan–Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara–Nya dan berpaut pada–Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.” Judul: Di Antara Dua Pilihan Perjanjian Allah dengan bangsa Israel memiliki dua akibat, yaitu berkat atau kutuk. Berkat berkaitan dengan kehidupan, sedangkan kutuk berhubungan dengan kematian. Sehebat apapun amarah Allah terhadap umat-Nya, Ia adalah Allah yang berbelas kasihan dan pengampun. Apabila bangsa Israel menyadari segala kesalahannya dan berbalik kepada Allahnya, maka Allah Israel akan memulihkan status kebangsaan dan kehidupan Israel. Tindakan pertobatan itu harus dilandasi dengan segenap hati dan jiwa (1-2). Jika pertobatan itu sungguh terjadi, maka Allah berjanji akan memulihkan kesejahteraan mereka. Umat Allah yang telah terserak ke seluruh penjuru bumi akan dikumpulkan dan disatukan Allah di Tanah Perjanjian. Ia akan membuat populasi umat-Nya sangat banyak melampaui nenek moyang Israel (3-5). Dengan ketaatan dan kesungguhan menjalani setiap hukum-Nya, Allah akan menyunat hati umat-Nya dan keturunan mereka, yaitu sunat hati (6). Dengan sunat hati, diharapkan kasih dan kesetiaan mereka kepada Allah semakin kuat. Ganjarannya, kesejahteraan mereka di Tanah Perjanjian akan terjamin. Misalnya, segala hal yang dilakukan orang Israel akan dibuat berhasil oleh Allah; Allah akan memberikan kesuburan bagi kaum perempuan Israel sehingga keturunan mereka menjadi sangat banyak; hasil ternak dan bumi akan berkelimpahan (8-10). Bahkan Tanah Perjanjian dapat diwariskan kepada anak cucu mereka (16, 20). Semuanya ini disebabkan oleh kebaikan Allah. Jadi, kata " segenap hati dan jiwa" menjadi kunci utama Allah mengampuni dan memberkati umat-Nya. Apakah hal ini merupakan keputusan yang sukar bagi bangsa Israel? Musa mengingatkan mereka bahwa hal itu tidak sulit sama sekali (11-14). Yang dibutuhkan hanyalah memilih dengan bijak dan tepat, yakni memilih kehidupan dan keberuntungan atau kematian dan kecelakaan (15, 19). Jika menolak, sudah dipastikan mereka pasti binasa (17-18). Bersandar pada Allah, maka hidupmu akan selamat. 12 Minggu, 5 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 70 1 2 3 4 5 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud, pada waktu mempersembahkan korban peringatan. Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN! Biarlah mendapat malu dan tersipu–sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku; biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: “Syukur, syukur!” Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada–Mu selalu berkata: “Allah itu besar!” Tetapi aku ini sengsara dan miskin—ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang! Judul: Bergirang dalam Tuhan Mazmur ini digolongkan sebagai salah satu dari mazmur ratapan karena memiliki unsur seruan meminta pertolongan Allah. Permohonan ini dinaikkan saat Daud mempersembahkan korban peringatan kepada Allah (1). Dalam doanya, Daud meminta Allah segera menolong dan menyelamatkannya dari maut (2). Kata "segera" di sini menandakan sesuatu gawat dan mendesak. Daud mendesak Allah untuk turut campur dalam persoalan yang sedang dihadapinya. Dalam doanya, Daud sangat gelisah dan takut sebab para musuhnya tiada hentinya berupaya ingin mencelakai dan mencabut nyawanya (3). Kondisi putus asa ini membuat Daud tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa selain Allahnya. Selain itu, Daud juga berdoa agar Allah Israel bukan hanya menolongnya, tetapi juga mempermalukan para musuh yang menyumpahi dirinya (4). Ada rasa kesal dan marah dalam diri Daud melihat para musuhnya tidak bosan-bosan mengutuki dan menyumpahinya. Permohonan doa Daud mendapat jawaban dari Allah sehingga ia mengajak orang-orang benar bersama dengan dirinya bersukacita (5a). Landasan kegembiraan Daud adalah Allah. Sebab, Allah tidak mengecewakan orang yang sungguh-sungguh mencari dan berharap kepada-Nya. Daud yakin bahwa orang yang mencari Allah dan mencintai keselamatan-Nya akan memuji Allah itu besar (5b). Karena karya Allah hadir dalam kehidupan mereka. Perbuatan Allah yang ajaib membuat mereka selalu takjub akan kebesaran Allah. Tidak heran jika Allah lebih utama dalam kehidupan mereka daripada hal-hal yang lain. Dalam sukacitanya, Daud merendahkan diri di hadapan Allah. Ia mengungkapkan dirinya sebagai manusia fana dan miskin (6a). Kefanaan Daud membuat dirinya memusatkan hidup dan keselamatannya pada Allah. Tanpa arogansi dan pemaksaan kehendak, Daud menyerahkan semua keputusan kepada Allah (6b). Ia percaya bahwa pertolongan Allah tepat waktu (6c). Bergiranglah dalam Allah karena Dialah perlindungan dan keselamatan kita. 13 Senin, 6 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 31: 1 – 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel. Berkatalah ia kepada mereka: “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi. TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa–bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN. Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan–Nya terhadap Sihon dan Og, raja–raja orang Amori, yang telah dipunahkan–Nya itu, dan terhadap negeri mereka. TUHAN akan menyerahkan mereka kepadamu dan haruslah kamu melakukan kepada mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama–sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.” Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam–imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua–tua Israel. Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: “Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun, apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih–Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel. Seluruh bangsa itu berkumpul, laki–laki, perempuan dan anak–anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini, dan supaya anak–anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, ––selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Judul: Kunci Keberhasilan Masa Depan D alam kehidupan manusia, regenerasi merupakan fakta yang tidak terelakkan oleh siapapun. Demikian pula halnya dengan kepemimpinan Musa yang tidak lama lagi harus diganti oleh orang lain. Musa adalah pemimpin yang tahu diri. Dalam usianya yang lanjut (120 tahun), sudah tidak memungkinkan dirinya memimpin generasi baru memasuki Tanah Perjanjian. Lagi pula Allah telah memutuskan bahwa Musa hanya dapat melihat Tanah Perjanjian dari kejauhan (1-2; band. Bil. 20:12, 27:12-14). Pernyataan Musa 14 membuat bangsa Israel sedih, putus asa, dan takut. Sebab, bangsa Kanaan sangat kuat dan kota serta benteng mereka sangat kokoh. Namun Musa menghibur dan menguatkan mereka bahwa Allah Israel akan berperang bagi umat-Nya (3-5). Artinya, bangsa Israel harus belajar menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran yang abadi. Itu sebabnya orang-orang Israel tidak perlu gentar terhadap penduduk Kanaan sebab Israel memiliki Allah yang setia dan senantiasa menyertai umat-Nya (6). Selain menguatkan umat Allah, Musa juga menghibur Yosua yang akan memimpin umat Allah memasuki dan menduduki Tanah Perjanjian (7). Musa juga menjamin bahwa Allah Israel akan menyertai dan memimpin kehidupan Yosua sebagai pemimpin baru Israel (8). Sebelum Musa wafat (14), ia telah menuliskan seluruh hukum Taurat dan mewajibkan bangsa Israel menaati dan menjalani pelbagai ketetapan dan hukum Allah. Ada tiga hal utama yang patut dilakukan umat Israel pada akhir tujuh tahun, yakni: Pertama, penghapusan utang-piutang di hari raya Pondok Daun (10). Hal ini penting agar tidak ada orang miskin di tengah-tengah mereka (Ul. 15:3-5). Kedua, setiap orang wajib membaca hukum Taurat (11). Pembacaan hukum Allah dilakukan di rumah dan hadirat Tuhan. Tujuannya, agar mereka belajar hidup takut akan Allah (12). Ketiga, takut akan Allah harus diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini (13). Berarti, hukum Taurat menjadi makanan rohani dan kunci keberhasilan hidup di masa depan. Kesuksesan sejati terletak pada takut akan Allah. 15 Selasa, 7 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 31: 14 – 30 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahwa engkau akan mati; maka panggillah Yosua dan berdirilah bersama–sama dengan dia dalam Kemah Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya.” Lalu pergilah Musa dan Yosua berdiri dalam Kemah Pertemuan. Dan TUHAN menampakkan diri di kemah itu dalam tiang awan, dan tiang awan itu berdiri pada pintu kemah. TUHAN berfirman kepada Musa: “Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama–sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian–Ku yang Kuikat dengan mereka. Pada waktu itu murka–Ku akan bernyala–nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah–Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah–tengah kita? Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah–Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain. Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi–Ku terhadap orang Israel. Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah–limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada allah lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan perjanjian–Ku akan diingkari mereka. Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan tetap melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung mereka pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka.” Maka Musa menuliskan nyanyian ini dan mengajarkannya kepada orang Israel. Kepada Yosua bin Nun diberi–Nya perintah, firman–Nya: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau.” Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan, maka Musa memerintahkan kepada orang–orang Lewi pengangkut tabut perjanjian TUHAN, demikian: “Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama–sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati. 16 28 29 30 Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua–tua sukumu dan para pengatur pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang berikut kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap mereka. Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati–Nya dengan perbuatan tanganmu.” Lalu Musa menyampaikan ke telinga seluruh jemaah Israel nyanyian ini sampai perkataan yang penghabisan. Judul: Nyanyian Sebagai Saksi Hidup Sebelum Musa dikumpulkan dengan nenek moyangnya, hal apa yang membuatnya sangat gentar sekaligus geregetan? Generasi Israel yang baru tidak mau belajar dari sejarah pemberontakan nenek-moyang mereka di padang gurun. Kedegilan dan tengar tengkuk bangsanya merupakan kelemahan terbesar mereka. Selama Musa masih hidup, bangsa Israel berulang kali melawan Allah. Berkali-kali Musa minta pengampunan dari Allah (lih. Ul. 32-34). Tidak heran Musa menegur dan memperingati dengan keras generasi Israel agar tidak lupa diri jika hidup mereka menjadi nyaman di Tanah Perjanjian (27-29). Musa sama sekali tidak mengetahui apa yang bakal terjadi dengan bangsa Israel di kemudian hari. Allah yang membuka rahasia itu kepada Musa bahwa orang-orang Israel akan mengikuti jejak nenek moyangnya (14-16). Bahkan hukuman yang akan mereka terima disingkapkan Allah kepada Musa, yaitu: Pertama, murka Allah akan menimpa umat-Nya dengan pelbagai malapetaka dan kesusahan (17). Kedua, Allah menyembunyikan wajah-Nya kepada bangsa Israel (18). Artinya, Allah mencabut pemeliharaan dan penyertaan-Nya atas orang-orang Israel. Mereka tidak hidup dalam anugerah Allah, melainkan hidup dalam kutukan Allah. Sebagai buktinya, Allah memerintah Musa menuliskan sebuah nyanyian yang menceritakan diri bangsa Israel (19-22). Lagu ini wajib dinyanyikan oleh semua orang tanpa memandang usia, golongan, latar belakang sosial dan ekonomi (22, 30). Tujuannya, untuk mengingat identitas mereka sebagai budak di Mesir dan mawas diri atas kecenderungan mendua hati terhadap Allah. Dengan demikian, nyanyian itu dijadikan sebagai alat bukti dan saksi hidup antara Allah dengan bangsa Israel (24-26). Kenyataan ini harus diterima oleh Yosua. Masa depan bangsa Israel terletak di pundak kepemimpinannya. Untuk itu, Musa menguatkan Yosua agar tidak gentar dan takut (23). Sebab Allah Israel akan menyertai kepemimpinan Yosua. Hidup benar dan jadilah saksi Kristus bagi dunia ini. 17 Rabu, 8 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 32: 1 – 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 “Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku. Mudah–mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh–tumbuhan. Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang pekerjaan–Nya sempurna, karena segala jalan–Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia. Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak–anak–Nya, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat–belit. Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau? Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun–tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua–tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu. Ketika Sang Mahatinggi membagi–bagikan milik pusaka kepada bangsa–bangsa, ketika Ia memisah– misah anak–anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa–bangsa menurut bilangan anak– anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat–Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi–Nya. Didapati–Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah–tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi–Nya dia dan diawasi–Nya, dijaga–Nya sebagai biji mata–Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang–layang di atas anak–anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat–Nya dia berkendaraan mengatasi bukit–bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat–Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak–anak domba; dan domba– domba jantan dari Basan dan kambing–kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum. Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang, ––bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun—dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu keselamatannya. Mereka membangkitkan cemburu–Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati–Nya dengan dewa kekejian, mereka mempersembahkan korban kepada roh–roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak–anaknya lelaki dan perempuan. 18 20 21 22 23 24 25 Ia berfirman: Aku hendak menyembunyikan wajah–Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak–anak yang tidak mempunyai kesetiaan. Mereka membangkitkan cemburu–Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati–Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal. Sebab api telah dinyalakan oleh murka–Ku, dan bernyala–nyala sampai ke bagian dunia orang mati yang paling bawah; api itu memakan bumi dengan hasilnya, dan menghanguskan dasar gunung– gunung. Aku akan menimbun malapetaka ke atas mereka, seluruh anak panah–Ku akan Kutembakkan kepada mereka. Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu. Pedang di luar rumah dan kengerian di dalam kamar akan melenyapkan teruna maupun dara, anak menyusu serta orang ubanan. Judul: Angkatan yang Bengkok Nas ini lebih cocok disebut nyanyian Allah. Musa hanyalah perantara yang dipakai Allah untuk mengungkapkan isi hati-Nya tentang kondisi umat-Nya (Ul. 31:19, 30). Dalam nyanyian ini diceritakan tentang kebaikan serta kesetiaan Allah dan pengkhianatan bangsa Israel terhadap Allahnya. Dalam pembuka nyanyian tersebut, Musa memuji dan bersaksi tentang siapakah Allah dan apa karya-Nya dalam ciptaan-Nya. Bagi Musa, Allah itu setia, adil, benar, sempurna, dan dapat diandalkan. Karena itu, segala ciptaan-Nya patut memberi hormat kepada Penciptanya (1-4). Tetapi Allah seperti ini telah dihina dan dikhianati oleh umat-Nya. Di sini, bangsa Israel dilukiskan sebagai angkatan yang bengkok dan tidak jujur (56). Ibarat air susu dibalas dengan air tuba, yaitu tindakan kebaikan dibalas dengan tindakan kejahatan. Dalam kedegilan hati dan tegar tengkuk, bangsa Israel lupa diri siapakah yang selama ini memberikan rahmat kepada mereka dan nenek moyangnya. Mereka lupa bahwa apa yang dimiliki saat ini merupakan hasil pemberian Allah atas ikatan perjanjian-Nya dengan nenek moyang mereka (7-9). Allah seperti induk rajawali yang begitu sabar dan teliti merawat Israel yang adalah biji mata-Nya (10-11). Dalam status sebagai budak, Allah telah membuat orang-orang Israel menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Ia maju memerangi bangsa-bangsa Kanaan agar umat-Nya mendapat tempat untuk menetap. Ia memberkati umatNya dengan hasil bumi berlimpah-limpah (12-14). Kemakmuran dan kenyamanan hidup telah membuat bangsa Israel lupa akan Allahnya. Dengan gampangnya hati mereka beralih kepada allah bangsa lain (15, 17-18). Mereka telah melukai dan menyakiti hati Allahnya sehingga Ia bangkit melawan dan memerangi umat-Nya tanpa belas kasihan (16, 19-22). Ia mengirim pelbagai malapetaka dan bencana melanda bangsa pilihan-Nya. Tidak dibiarkan orang-orang Israel dapat hidup dengan tenang. Kehidupan umat-Nya penuh dengan teror dan horor (23-25). Jangan bermain dengan kesucian Allah. Sebab murka-Nya sulit untuk dipadamkan. 19 Kamis, 9 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 32: 26 – 43 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Seharusnya Aku berfirman: Aku meniupkan mereka, melenyapkan ingatan kepada mereka dari antara manusia, tetapi Aku kuatir disakiti hati–Ku oleh musuh, jangan–jangan lawan mereka salah mengerti, jangan– jangan mereka berkata: Tangan kami jaya, bukanlah TUHAN yang melakukan semuanya ini. Sebab mereka itu suatu bangsa yang tidak punya pertimbangan, dan tidak ada pengertian pada mereka. Sekiranya mereka bijaksana, tentulah mereka mengerti hal ini, dan memperhatikan kesudahan mereka. Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang, kalau tidak gunung batu mereka telah menjual mereka, dan TUHAN telah menyerahkan mereka! Sebab bukanlah seperti gunung batu kita gunung batu orang–orang itu; musuh kita boleh menjadi hakim! Sesungguhnya, pohon anggur mereka berasal dari pohon anggur Sodom, dan dari kebun–kebun Gomora; buah anggur mereka adalah buah anggur yang beracun, pahit gugusan–gugusannya. Air anggur mereka adalah racun ular, dan bisa ular tedung yang keras ganas. Bukankah hal itu tersimpan pada–Ku, termeterai dalam perbendaharaan–Ku? Hak–Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat–Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba– hamba–Nya; apabila dilihat–Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada. Maka Ia akan berfirman: Di manakah allah mereka, ––gunung batu tempat mereka berlindung— yang memakan lemak dari korban sembelihan mereka, meminum anggur dari korban curahan mereka? Biarlah mereka bangkit untuk menolong kamu, sehingga kamu mendapat perlindungan. Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan–Ku. Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan–Ku ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama– lamanya, apabila Aku mengasah pedang–Ku yang berkilat–kilat, dan tangan–Ku memegang penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan–Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku. Aku akan memabukkan anak panah–Ku dengan darah, dan pedang–Ku akan memakan daging: darah orang–orang yang mati tertikam dan orang–orang yang tertawan, dari kepala–kepala musuh yang berambut panjang. Bersorak–sorailah, hai bangsa–bangsa karena umat–Nya, sebab Ia membalaskan darah hamba– hamba–Nya, Ia membalas dendam kepada lawan–Nya, dan mengadakan pendamaian bagi tanah umat–Nya.” 20 Judul: Tawaran Restorasi dari Allah Murka Allah yang bernyala-nyala mendorong diri-Nya untuk memusnahkan umat-Nya dari muka bumi ini (26). Allah mengurungkan niat tersebut karena tindakan-Nya sama sekali bisa disalah pahami oleh bangsa-bangsa barbar sebagai hasil kerja keras mereka (27). Mereka mengira bahwa kemenangan tersebut merupakan bentuk pertolongan allah mereka. Karena mereka adalah bangsa yang tidak berhikmat dan berakal budi sehingga mustahil bagi mereka dapat memahami bahwa kehancuran Israel disebabkan oleh Allahnya menyerahkan umat-Nya kepada bangsa-bangsa lain (28-30). Allah Israel adalah gunung batu yang sejati. Tiada dewa atau allah mana pun yang dapat menandingi Allah Israel (31). Tetapi bangsa Israel telah meninggalkan Allahnya dan mencari allah lain sebagai pengganti sandaran yang kokoh. Pola pikir dan perilaku mereka telah terkontaminasi oleh adat kebiasaan bangsabangsa barbar. Israel tidak ubahnya seperti orang-orang Sodom dan Gomora. Segala perilaku mereka hanya menghasilkan kejahatan dan kekejian di mata Allah (32-33). Itu sebabnya Allah akan menunggang balikan Israel melalui penghakiman-Nya (34-36a). Penghakiman Allah yang dahsyat membuat bangsa Israel hampir punah dari muka bumi (36). Di saat seperti itu, Allah menyindir dan mengolok-olok umat-Nya yang memercayai allah-allah palsu. Ia menantang mereka memanggil allah palsu untuk menolong mereka (37-38). Di saat tiada pengharapan, Allah tampil sebagai pemenang (39a). Ia menunjukkan kemahakuasaan-Nya atas segala bangsa (39b). Bahkan tiada seorang pun yang dapat luput dari keadilan dan penghakiman-Nya (39c). Ia membuktikan diri-Nya sebagai Allah yang sejati dan hidup (40). Mereka yang menentang-Nya akan dibinasakan (41-42). Ia akan tampil sebagai pembela Israel dengan membalas segala perbuatan keji bangsa-bangsa terhadap umat-Nya. Ia pula yang akan merestorasi kondisi umat-Nya (43). Jangan sekalipun kita mengingkari iman kepada Allah. Hidup kita pasti menuju ambang kehancuran. 21 Jumat, 10 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 32: 44 – 52 44 45 46 47 48 49 50 51 52 Lalu datanglah Musa bersama–sama dengan Yosua bin Nun dan menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi. Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang Israel, berkatalah ia kepada mereka: “Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak–anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Pada hari itulah juga TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya, kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya— oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah–tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan–Ku di tengah–tengah orang Israel. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.” Judul: Bukan Ucapan Kosong Tuntutan untuk mematuhi hukum Taurat merupakan aturan yang tidak dapat ditawar oleh seluruh orang Israel. Sebab Taurat TUHAN menjadi penentu masa depan umat Allah di Tanah Perjanjian. Jika mereka memilih hidup takut akan Allah, maka mereka akan selamat. Apabila mereka memilih membangkang, maka kehancuran yang akan mereka dapatkan. Setelah Musa selesai menuliskan nyanyian tersebut, ia dan Yosua mengajarkannya kepada bangsa Israel untuk dinyanyikan dan diingat (44-45). Kehadiran Yosua bersama Musa secara tidak langsung memberitahukan kepada mereka bahwa kepemimpinan Musa akan diganti oleh Yosua. Dalam kesempatan itu, Musa kembali menegaskan kepada orang-orang Israel agar tidak meremehkan segala ajaran, nyanyian peringatan, dan Taurat TUHAN yang telah ia sampaikan kepada mereka (46a). Semua yang telah mereka dengar wajib diajarkan dan dilakukan oleh bangsa Israel dan keturunannya dengan setia (46b). Sebab kelangsungan berkat Allah atas kehidupan mereka dan anak cucu di Tanah Perjanjian tergantung kepada seberapa besar keinginan mereka untuk memelihara dan menaati Taurat TUHAN. Itu sebabnya Musa mengarisbawahi bahwa segala hukum Taurat yang telah diajarkan kepada mereka bukan ucapan kosong, melainkan sumber kehidupan mereka (47). Pada saat itu, Allah memanggil Musa naik ke gunung Nebo untuk terakhir kalinya, sebelum ia wafat dan dikumpulkan dengan leluhurnya (48-49a, 50). Meski Musa tidak dapat melihat dan mengalami secara konkret realisasi janji Allah atas Tanah Perjanjian, setidaknya ia dapat melihat luasnya Tanah Perjanjian itu dari kejauhan, yakni di atas gunung Nebo (49b, 52). Alasan TUHAN sederhana, yakni Musa dianggap membangkang perintah-Nya saat bangsa Israel bertikai dengan Musa mengenai air minum. Karena ketidaktaatan Musa kepada perintah Allah, maka hal itu sama artinya menodai kekudusan-Nya (51; band. Bil. 20:2-13, 27:12-14). 22 Sabtu, 11 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 33: 1 – 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Inilah berkat yang diberikan Musa, abdi Allah itu, kepada orang Israel sebelum ia mati. Berkatalah ia: “TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah–tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan– Nya tampak kepada mereka api yang menyala. Sungguh Ia mengasihi umat–Nya; semua orang–Nya yang kudus—di dalam tangan–Mulah mereka, pada kaki–Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman–Mu. Musa telah memerintahkan hukum Taurat kepada kita, suatu milik bagi jemaah Yakub. Ia menjadi raja di Yesyurun, ketika kepala–kepala bangsa datang berkumpul, yakni segala suku Israel bersama–sama. Biarlah Ruben hidup dan jangan mati, tetapi biarlah orang–orangnya sedikit jumlahnya.” Dan inilah tentang Yehuda. Katanya: “Dengarlah, ya TUHAN, suara Yehuda dan bawalah dia kepada bangsanya. Berjuanglah baginya dengan tangan–Mu, dan jadilah Engkau penolongnya melawan musuhnya.” Tentang Lewi ia berkata: “Biarlah Tumim dan Urim–Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba; yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara–saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak–anaknya. Sebab orang–orang Lewi itu berpegang pada firman–Mu dan menjaga perjanjian–Mu; mereka mengajarkan peraturan–peraturan–Mu kepada Yakub, hukum–Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi–wangian di depan–Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah–Mu. Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit.” Tentang Benyamin ia berkata: “Kekasih TUHAN yang diam pada–Nya dengan tenteram! TUHAN melindungi dia setiap waktu dan diam di antara lereng–lereng gunungnya.” Tentang Yusuf ia berkata: “Kiranya negerinya diberkati oleh TUHAN dengan yang terbaik dari langit, dengan air embun, dan dengan air samudera raya yang ada di bawah; dengan yang terbaik dari yang dihasilkan matahari, dan dengan yang terbaik dari yang ditumbuhkan bulan; dengan yang terutama dari gunung–gunung yang sejak dahulu, dan dengan yang terbaik dari bukit– bukit yang berabad–abad, dan dengan yang terbaik dari bumi serta segala isinya; dengan perkenanan Dia yang diam dalam semak duri. Biarlah itu semuanya turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara–saudaranya. Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk–tanduknya seperti tanduk–tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa–bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung. Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang Manasye yang ribuan.” Tentang Zebulon ia berkata: “Bersukacitalah, hai Zebulon, atas perjalanan–perjalananmu, dan engkaupun, hai Isakhar, atas kemah–kemahmu. Bangsa–bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.” 23 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Tentang Gad ia berkata: “Terpujilah Dia yang memberi kelapangan kepada Gad. Seperti singa betina ia diam dan menerkam lengan, bahkan batu kepala. Ia memilih bagian yang terutama, sebab di sanalah tersimpan bagian panglima; ia datang kepada para kepala bangsa itu; dilakukannya kebenaran TUHAN serta penghukuman–penghukuman–Nya bersama–sama dengan orang Israel.” Tentang Dan ia berkata: “Adapun Dan ialah anak singa yang melompat keluar dari Basan.” Tentang Naftali ia berkata: “Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat TUHAN; milikilah tasik dan wilayah sebelah selatan.” Tentang Asyer ia berkata: “Diberkatilah Asyer di antara anak–anak lelaki; biarlah ia disukai oleh saudara–saudaranya, dan biarlah ia mencelupkan kakinya ke dalam minyak. Biarlah dari besi dan dari tembaga palang pintumu, selama umurmu kiranya kekuatanmu. Tidak ada yang seperti Allah, hai Yesyurun. Ia berkendaraan melintasi langit sebagai penolongmu dan dalam kejayaan–Nya melintasi awan–awan. Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan–lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah! Maka Israel diam dengan tenteram dan sumber Yakub diam tidak terganggu di dalam suatu negeri yang ada gandum dan anggur; bahkan langitnya menitikkan embun. Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit–bukit mereka.” Judul: Yesyurun Ajaran, wejangan, teguran, dan peringatan telah Musa sampaikan kepada bangsa Israel. Saat-saat terakhir kehidupannya, Musa hanya menyampaikan berkat Allah kepada dua belas suku Israel (1, 6-25). Dalam pembuka berkatnya, Musa menaikkan pujian kepada Allah yang telah memberikan hukum-Nya kepada bangsa Israel (2, 4). Hukum ini menjadi menjadi makanan rohani dan sumber kehidupan bagi umatNya yang kudus (3). Tidak heran jika Musa menyebut umat Israel dengan kata "yesyurun" (5, 26a). Kata "yesyurun" merupakan panggilan untuk Yakub atau Israel, yang artinya orang jujur, benar, tulus hati, dan yang dicintai. Musa mengenakan nama ini kepada bangsa Israel. Dengan panggilan seperti itu, Musa berharap mereka menyadari status dan derajat sebagai umat Allah yang harus hidup dalam kebenaran, kejujuran, dan ketulusan hati. Sebagai umat pilihan Allah, seharusnya bangsa Israel berbahagia. Tidak ada sejarah bangsa yang sama dengan Israel. Sejarah Israel sangat unik dan istimewa sebab mereka ditebus dan diselamatkan oleh Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Karena itu Allah Israel dilukiskan Musa sebagai perisai dan pedang (29a-b). Kata "perisai" memperlihatkan Allah Israel menjadi tempat perlindungan yang menopang kehidupan dan keselamatan mereka (27a). Kata "pedang" menunjukkan keperkasaan Allah Israel yang membela umat-Nya dan menumpas semua musuh mereka (27b, 29c). Dengan armada perang-Nya, Allah maju berperang demi umat-Nya. Ia membuat nama Israel menjadi masyhur dan ditakuti oleh bangsa-bangsa (26b). Itu sebabnya Musa berupaya menyadarkan bangsa Israel bahwa Allah mereka itu adalah tempat perlindungan abadi yang paling aman. Di bawah naungan-Nya, bangsa Israel akan hidup sejahtera dan tentram. Kehidupan mereka dan anak cucu akan terjamin senantiasa. Bahkan di tanah yang kering dan tandus, Allah Israel dapat menjadikan wilayah itu sebagai tempat yang subur (28). Orang percaya adalah surat Kristus yang terbuka. Hiduplah selaras dengan nama itu. 24 Minggu, 12 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 71: 1 – 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Pada–Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali–kali aku mendapat malu. Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan–Mu, sendengkanlah telinga–Mu kepadaku dan selamatkanlah aku! Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang–orang lalim dan kejam. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH. Kepada–Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji–puji. Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat. Mulutku penuh dengan puji–pujian kepada–Mu, dengan penghormatan kepada–Mu sepanjang hari. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. Sebab musuh–musuhku berkata–kata tentang aku, orang–orang yang mengincar nyawaku berunding bersama–sama dan berkata: “Allah telah meninggalkan dia, kejar dan tangkaplah dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!” Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah menolong aku! Biarlah mendapat malu dan menjadi habis orang–orang yang memusuhi jiwaku; biarlah berselubungkan cela dan noda orang–orang yang mengikhtiarkan celakaku! Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji–pujian kepada–Mu; mulutku akan menceritakan keadilan–Mu dan keselamatan yang dari pada–Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Aku datang dengan keperkasaan–keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak memasyhurkan hanya keadilan–Mu saja! Judul: Bersandar pada Tuhan Pemazmur berada dalam usia lanjut dan telah kehilangan kekuatan fisiknya. Ia mendapatkan ancaman yang berasal dari anggota keluarganya, anaknya sendiri. Absalom ingin menggulingkan pemerintahan ayahnya dengan cara yang kejam (2 Sam.16). Pemazmur merasa malu dan terancam (1). Ia mengadukan perkataan musuh-musuhnya yang menganggap bahwa Allah telah meninggalkan pemazmur dan tidak ada yang dapat melepaskannya, sehingga ia dengan mudah dikejar dan ditangkap (10-11, band. 2Sam. 16:8, 15:3-4, 17:1-2). Ia menaikkan doa kepada Allah agar melepaskan, meluputkan, mendengarkan, dan menyelamatkannya. Ia memohon agar Allah menjadi tempat perteduhan dan pertahanan yang kokoh baginya, yang meluputkan dia dari orang fasik (2-4). Ia juga memohon agar TUHAN tidak membuang atau meninggalkannya saat dia sudah berusia tua dan tidak punya kekuatan (9). Pemazmur juga memohon agar Allah segera mendekat dan menolongnya, mempermalukan, dan menghabisi musuh-musuhnya yang mengingini kecelakaannya (12-13). Pemazmur masih berada dalam kondisi yang dipermalukan, diancam, dan sendirian. Tetapi ia mengingat dan berharap akan Tuhan yang telah ia percayai sejak masa muda. Bahkan ia menyadari bahwa sejak dalam kandungan hingga dilahirkan, Tuhan telah menopangnya. Banyak orang yang menyaksikan perlindungan 25 Tuhan yang kuat dan ajaib dalam kehidupannya (5-7). Dengan keyakinan akan Allah yang seperti ini, pemazmur dapat menaikkan pujian di tengah-tengah penderitaannya. Ia bukan hanya memuji dan menghormati Tuhan. Pemazmur tidak tenggelam dalam ketakutannya saat ini. Ia justru menceritakan keadilan, keselamatan dan keperkasaan Tuhan sepanjang hidupnya (14-16). Tidak ada seorang pun yang selalu berada dalam kekuatan dan jaminan yang kokoh, serta rekan-rekan yang mendukung setiap saat. Tetapi TUHAN selalu dapat diandalkan! Tanamkan iman yang kokoh kepada anak sejak kecil. 26 Senin, 13 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Ulangan 34: 1 – 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kemudian naiklah Musa dari dataran Moab ke atas gunung Nebo, yakni ke atas puncak Pisga, yang di tentangan Yerikho, lalu TUHAN memperlihatkan kepadanya seluruh negeri itu: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon korma itu, sampai Zoar. Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana.” Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkan–Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet–Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari–hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel. Judul: Melihat, tetapi Tidak ke Sana Tidak jarang ada orang-orang yang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati semua hasil jerih payah atau apa yang telah mereka usahakan. Musa telah berusaha dengan segala kekuatannya untuk memimpin dan membawa Israel keluar dari perbudakan menuju ke tanah perjanjian. Tetapi ketika tujuan itu hampir diraih, ia harus kembali kepada Tuhan. Musa hanya dapat menyaksikan tanah perjanjian itu dari jauh, dari atas gunung Nebo (1-3). Tuhan menegaskan bahwa ia hanya diijinkan untuk melihat dengan matanya sendiri, tetapi tidak boleh menyeberang ke sana; akibat ketidaktaatannya (4, band. Bil. 20:2-13). Sesudah melihat seluruh perbatasan tanah itu, Musa pun mati pada umur 120 tahun dalam kondisi yang masih kuat dan belum rabun. Kondisi fisik Musa menunjukkan bahwa ia sebenarnya masih sanggup untuk memimpin Israel merebut dan menduduki tanah perjanjian, tetapi TUHAN tidak mengijinkannya (7). Ia dikuburkan oleh TUHAN sendiri di suatu lembah di Moab. Tempat itu hanya TUHAN yg tahu (5-6). Orang Israel berkabung selama 30 hari atas kematian Musa (8). Musa adalah satu-satunya orang yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka. Hanya 27 melalui Musa TUHAN menyatakan kuasa dengan mukjizat-mukjizat-Nya yang sangat besar atas orang Mesir dan atas umat-Nya (10-12). Musa mati, tidak bisa ke Kanaan, apalagi mengantarkan umat. Tetapi TUHAN telah memerintahkan Musa mempersiapkan Yosua untuk memimpin Israel memasuki Kanaan (9). Musa tidak marah kepada TUHAN. Dia tidak merasa usahanya sia-sia atau protes karena tidak menikmati hasil jerih payahnya. Terkadang TUHAN memanggil seseorang hanya untuk membuka pelayanan, tetapi tidak dapat melihat atau menikmati hasilnya. Pelayanan itu milik TUHAN dan seturut kehendak-Nya. Hanya taati perintah-Nya dalam ketaatan agar dapat melakukan pelayanan dengan setia hingga akhir kehidupan kita. Kesulitan dalam pelayanan memang tanggungjawab kita, tetapi TUHAN yang berotoritas menyelesaikannya. 28 Selasa, 14 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 1: 1 – 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang–orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus–putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman. Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia–sia. Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok–pokok yang secara mutlak mereka kemukakan. Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku. Judul: Terjebak dalam Persoalan Sia-Sia Paulus mengenal dirinya sebagai rasul, yaitu utusan dari Kristus Yesus berdasarkan perintah Allah dan Kristus Yesus, yang menyelamatkan Paulus dan setiap kita (1). Paulus juga menyatakan bahwa Timotius adalah anaknya dalam iman yang diberi kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus (2). Di gereja Efesus tempat Timotius melayani, rasul Paulus mendapatkan laporan tentang adanya beberapa orang yang mengajarkan ajaran lain (3). Artinya, ada sekelompok orang yang berusaha mengaitkan kebenaran Injil dengan adat istiadat atau kepercayaan masyarakat setempat agar Injil dapat diterima oleh penduduk lokal. Mereka bermaksud untuk menjadikan Injil kontekstual, tetapi sayangnya mereka sendiri gagal memahami arti dan esensi dari Injil. Pada akhirnya mereka terjebak dalam persoalan silsilah atau takhyul setempat yang justru menimbulkan persoalan baru (4) yang dikatakan sebagai hal yang sia-sia (6). Nasihat Paulus ini dilandaskan pada motivasi yang murni, yaitu kasih dari hati yang suci, nurani yang murni, dan iman yang tulus ikhlas (5). Pelayan yang bukan utusan Allah belum mengalami kasih karunia membuat mereka kurang mengerti akan ajaran dan pokok-pokok dasar iman kristiani. Mereka tersesat karena mengajarkan sesuatu yang bertolak belakang dengan tujuan awal Injil. Injil menawarkan kasih karunia yang menyelamatkan dan membebaskan 29 orang dari perbudakan dosa untuk hidup dalam kekudusan. Pengajar sesat ini justru membuat orang-orang terikat dalam aturan-aturan lahiriah dari hukum Taurat, yang hanya menunjukkan dosa-dosa dan tindakan jahat manusia (7-11). Pengenalan akan diri, panggilan dan kasih karunia Allah dalam hidup kita akan menjadi pedoman tentang tujuan dan arah pelayanan kita. Ajarkan kebenaran seturut Injil kasih karunia dan jangan mengikat apalagi menyesatkan orang lain dalam pengajaran yang lain dan aturan-aturan lahiriah semata! 30 Rabu, 15 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 1: 12 – 20 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku— aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani–Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran–Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada–Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama–lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin. Tugas ini kuberikan kepadamu, Timotius anakku, sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan tentang dirimu, supaya dikuatkan oleh nubuat itu engkau memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat. Judul: Sangat Besar Anugerah-Nya Lagu Amazing Grace (Sangat Besar Anugerah-Nya) merupakan salah satu lagu rohani yang menggambarkan besarnya anugerah Allah bagi orang berdosa. Lagu ini lahir dari pengalaman pribadi John Newton yang memandang hidupnya begitu rusak dan membenci Allah. Karena anugerah Allah, ia diselamatkan. Paulus juga menyadari dirinya dahulu tanpa pengenalan yang benar adalah seorang yang sangat jahat dan membenci para pengikut Kristus (13a). Ia sadar bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa (15c, 16b). Namun Allah telah berbelas-kasihan kepadanya dan melimpahkan anugerah keselamatan yang besar bagi Paulus (13, 14, 16). Allah juga memercayakan pelayanan kepada Paulus dan memberikan kekuatan kepadanya untuk melakukan pelayanan itu. TUHAN mengenal Paulus dan tahu tantangan yang akan ia hadapi ke depan. Tetapi, TUHAN yakin bahwa Paulus dapat bertahan dan menyelesaikannya hingga akhir (12, band. Kis. 9:22; 2 Tim. 4:17). Allah juga menjadikan Paulus sebagai contoh bagi orang-orang lain untuk percaya kepada Kristus (16c). Kesadaran diri Paulus akan anugerah dan kepercayaan yang Allah berikan kepadanya membuat Paulus sangat menghormati dan memuliakan Allah (17). Kehidupannya berdampak bagi orang lain. Kerinduan dan gairah pelayanan Paulus dibagikan kepada anak rohaninya (Timotius) dengan harapan agar Timotius berjuang dalam pelayanan dengan iman dan hati nurani yang murni (18) sehingga ia mampu menghadapi para penyesat (19-20). 31 Anugerah Allah yang dialami oleh John Newton dan Paulus telah mengubahkan kehidupan mereka. Mereka yang dahulu hidup dalam perbudakan dosa, membenci Allah dan pengikut-Nya, diubahkan menjadi pelayan-pelayan Allah. Tidak ada kata terlambat bagi siapapun untuk menerima anugerah Allah yang mengubahkan kehidupan. Bagi setiap orang yang telah mengalami anugerah itu, jangan berdiam diri! Layani Dia sepenuh hati dan jadilah berkat bagi orang lain. 32 Kamis, 16 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 2: 1 – 7 1 2 3 4 5 6 7 Pertama–tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja–raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri–Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul—yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta—dan sebagai pengajar orang–orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran. Judul: Doa bagi Orang Lain Martin Luther pernah berkata: "Menjadi orang Kristen tanpa doa adalah sama tidak mungkinnya dengan hidup tanpa bernafas" (To be a Christian without prayer is no more possible than to be alive without breathing). Dalam doa kita berkomunikasi secara pribadi dengan Allah. Dalam suratnya kepada Timotius, nasihat pertama yang Paulus berikan kepadanya adalah tentang doa (1). Ia mendorong Timotius menggerakkan jemaat untuk menaikkan permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur (1). Semua itu dipanjatkan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk semua orang dan para pemimpin (1-2). Alasan pertama yaitu agar jemaat di Efesus dapat hidup tenteram dalam kesalehan dan kehormatan (2). Dengan mendoakan, umat Allah sesungguhnya sedang mewujudkan kepedulian dan kesaksian yang baik. Selain itu, alasan kedua adalah karena itu dipandang baik dan berkenan kepada Allah (3). Doa-doa yang kita panjatkan berisi tentang Allah yang rindu untuk menyelamatkan manusia berdosa melalui karya Kristus Yesus sehingga dapat menjadi kesaksian bagi banyak orang yang belum mengenal Allah (4-6). Paulus menegaskan bahwa untuk alasan yang sama itulah ia ditetapkan sebagai pemberita dan rasul Allah (7). Artinya, ketika kita berdoa bagi orang lain dan para pemimpin, doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah itu pun dapat menjadi kesaksian dan pemberitaan keselamatan dan kasih Allah. Betapa dahsyatnya kuasa doa itu. Jika kita memahami pentingnya doa dari sudut pandang ini, percayalah bahwa kehidupan doa Anda tidak akan pernah membosankan lagi sebab kita paham betul seberapa besar dampaknya bagi orang lain. Mulai hari ini, luangkanlah waktu khusus untuk mendoakan orang lain (anggota keluarga, rekan sekerja, rekan pelayanan, sahabat, kolega, tetangga, dll) dan para pemimpinmu (pemimpin gereja, pemimpin di tempat Anda bekerja, maupun pemimpin bangsa kita). Nantikan dan saksikanlah Allah bekerja di dalam kehidupan mereka. 33 Jumat, 17 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 2: 8 – 15 8 9 10 11 12 13 14 15 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana–mana orang laki–laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan. Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang–kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal–mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki–laki; hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan. Judul: Sikap dalam Beribadah A da beberapa sikap yang harus dimiliki dalam beribadah kepada Allah. Pertama, berdoa dengan ketulusan tidak dengan kebencian (8, band. Mat. 5:23-24; 1 Yoh. 4:20). Hampirilah Allah dengan ketulusan, bukan dengan kepura-puraan apalagi kebencian terhadap orang lain. Kedua, berpenampilan sopan dan sederhana (9-10). Paulus menekankan agar para wanita menjaga kesopanan dan kesederhanaan penampilan mereka agar penampilan mereka dapat menjadi teladan dan kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitar mereka yang belum percaya. Ketiga, berdiam diri dan patuh dalam menerima ajaran (11). Pada masa itu, kebanyakan kaum perempuan tidak mendapatkan pengajaran yang cukup dalam bidang keilmuan termasuk pengetahuan akan firman TUHAN. Sementara pengajaran sesat telah berkembang dan memanfaatkan kekurangpemahaman kaum perempuan ini untuk menyebarkan beritanya. Akibatnya, tidak sedikit perempuan yang tidak bertindak dan berbicara benar, sesukanya tanpa penghargaan dan ketundukan termasuk kepada laki-laki . Berdiam diri dan patuh dalam hal ini bukan larangan total bagi perempuan untuk hadir dalam pertemuan jemaat atau mengajar (12). Perempuan pada masa itu disarankan untuk berdiam diri dalam pertemuan jemaat dan menanyakan sesuatu hal tentang pengajaran kepada suaminya di rumah, sebagai kepala keluarga (1 Tim. 3:4; 1 Kor. 14: 34-35). Bagaimanapun, laki-laki memegang otoritas yang lebih tinggi sebagai manusia yang pertama diciptakan dan mendengarkan penugasan dari Allah (13-15). Di kemudian hari, setelah perempuan lebih terpelajar, beberapa wanita ikut memberitakan Injil (Fil. 4:2-3). TUHAN mengingatkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan ketulusan, tanpa keinginan jahat; berpenampilan yang sopan, tetapi sederhana. Orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah harus memiliki pemahaman yang benar dan menghormati ordinasi yang telah TUHAN tetapkan sejak awalnya. Lakukanlah ibadah seturut kehendak TUHAN, bukan kehendak atau motivasi pribadi. 34 Sabtu, 18 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 3: 1 – 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Benarlah perkataan ini: “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.” Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak–anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. Demikian juga diaken–diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula isteri–isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak–anaknya dan keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa. Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri–Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri–Nya kepada malaikat–malaikat, diberitakan di antara bangsa–bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” Judul: Pemimpin Rohani Pada zaman ini terjadi krisis di berbagai bidang, termasuk krisis kepemimpinan rohani. Banyak pemimpin gereja yang mahir membuat program, organisatoris yang hebat, pengkhotbah hebat, tetapi hidup pribadi dan rumah tangganya, bahkan karakternya menjadi batu sandungan bagi orang lain. Paulus mengajarkan kepada Timotius agar tidak sembarangan dalam menentukan pemimpin-pemimpin rohani di tengah jemaat, baik itu penilik jemaat maupun diaken. Ada kualifikasi-kualifikasi yang perlu dipenuhi sebelum orang-orang tersebut ditetapkan sebagai pemimpin jemaat. Pertama, kualifikasi dalam kehidupan pribadi (2-3, 6, 8-10). Calon pemimpin itu perlu memiliki karakter dan kepribadian yang baik dan teruji, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kedua, kualifikasi dalam kehidupan keluarga (2, 4-5, 11-12). Hal ini sangat penting, sebab jika calon pemimpin itu tidak dapat memimpin keluarganya dengan baik, 35 bagaimana mungkin ia mampu memimpin jemaat Tuhan. Ketiga, kualifikasi dalam kehidupan sosial (7), yaitu si calon pemimpin haruslah merupakan orang yang punya nama baik di luar jemaat. Mengapa Paulus perlu menekankan kualifikasi-kualifikasi tersebut? Pertama, karena jabatan sebagai pemimpin jemaat adalah pekerjaan yang indah (1) yang berasal dari Allah. Sebab itu, si pemangku jabatan tersebut haruslah orang-orang yang punya keteladanan hidup yang baik, yang menghormati Allah sebagai pemberi jabatan itu dan menghormati sesamanya, yang dilayaninya. Kedua, agar kehidupan dan kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin rohani tersebut dapat menjadi kesaksian yang baik di tengah masyarakat yang belum mengenal Allah (7, 13). Jabatan kepemimpin rohani bukan sekadar status di hadapan manusia, tetapi suatu keindahan di hadapan Allah. Kepemimpinan rohani bukan sekadar keahlian atau kehebatan secara manusiawi. Pilihlah orang yang memiliki hati yang takut akan TUHAN dalam segala hal dan dapat membimbing keluarganya di dalam kasih dan kekudusan Allah. 36 Minggu, 19 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 71: 17 – 24 17 18 19 20 21 22 23 24 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan–Mu yang ajaib; juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa–Mu kepada angkatan ini, keperkasaan–Mu kepada semua orang yang akan datang. Keadilan–Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah melakukan hal–hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau? Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali. Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku. Akupun mau menyanyikan syukur bagi–Mu dengan gambus atas kesetiaan–Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi–Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel. Bibirku bersorak–sorai sementara menyanyikan mazmur bagi–Mu, juga jiwaku yang telah Kaubebaskan. Lidahku juga menyebut–nyebut keadilan–Mu sepanjang hari, sebab akan mendapat malu dan tersipu–sipu orang–orang yang mengikhtiarkan celakaku. Judul: Penolong dan Pelindung yang Setia Bagi banyak orang, masa tua diharapkan menjadi masa istirahat dan menikmati hasil kerja keras selama ini, masa di mana hidup dengan santai dan tanpa banyak pergumulan. Namun tidak demikian bagi Daud. Pada masa tuanya, Daud masih mengalami pergumulan yang berat, di mana ada orang-orang yang masih menginginkan kecelakaannya (24). Meski hal itu menyusahkan hati Daud, namun ia tetap yakin Allah tidak melupakannya. Mengapa? Karena ada begitu banyak bukti dari pengalaman Daud bersama dengan Tuhan yang membuktikan bahwa Allah menolong dan melindunginya melewati berbagai kesusahan dan malapetaka (17, 19-21). Jejak-jejak pengalaman Daud ditolong dan dilindungi Allah itu membuat Daud meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang setia (22). Dalam pandangan Daud, Allah itu penolong dan pelindung yang setia. Oleh karena itu, kepada Allah yang demikianlah Daud memohon perlindungan di masa tuanya. Sebagaimana Allah telah memelihara hidupnya dari sejak kecil (17), Daud percaya sampai masa tuanya pun Allah tidak meninggalkannya (18). Karena itu, Daud punya alasan untuk tetap bersorak-sorai dan memuji kesetiaan Allah dalam hidupnya, meski di tengah pergumulan sekalipun (23). Bagaimana pengenalan kita terhadap Allah? Pengenalan itu mempengaruhi cara pandang dan cara kita menyikapi segala persoalan yang terjadi di dalam hidup kita. Daud mengenal Allah sebagai penolong dan pelindung yang setia melalui perjalanan hidupnya bersama Allah. Karena itu, meski di tengah pergumulan, keyakinannya kepada Allah tidak goyah. Daud bahkan dapat selalu memuji Allah dan kebesaran-Nya di tengah-tengah pergumulannya. 37 Bagaimana dengan kita? Mari memperdalam pengenalan kita akan Allah. Semakin dalam kita mengenal Allah, semakin dalam pula kita mengenal diri kita. Semakin dalam kita mengenal Allah kita, semakin kuat pula iman kita; sebab kita tahu benar bahwa hidup kita dipelihara dan dilindungi oleh Allah yang setia. 38 Senin, 20 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 4: 1 – 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu–waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh–roh penyesat dan ajaran setan–setan oleh tipu daya pendusta–pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa. Dengan selalu mengingatkan hal–hal itu kepada saudara–saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal–soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek–nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang– orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab–kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Judul: Menghadapi Pengajar Sesat Sejak gereja mula-mula terbentuk, umat Allah diperhadapkan dengan pengajar-pengajar sesat, sebagaimana dihadapi oleh Timotius dalam pelayanannya di jemaat Efesus. Paulus memperingatkan Timotius agar berhati-hati dalam mengambil sikap terhadap hal tersebut (6). Paulus memberitahukan kepada Timotius mengenai ciri-ciri dari para pengajar sesat dan ajarannya (1-3). Pengaruh ajaran askese pada masa itu membuat orang-orang menjauhkan diri dari makanan tertentu, kewajiban selibat, mendengarkan cerita-cerita yang tidak berasal dari Allah (Rm. 14:1-4). Lalu Paulus menegaskan apa yang benar menurut firman Tuhan (4-5, 9) dan menasihati Timotius agar memagari dirinya dan jemaat Efesus dengan ajaran yang benar (6), rajin beribadah dan melayani sesuai karunia (7-9, 14), tetap berjuang dalam kebenaran Allah (10), bertekun dalam firman dan pengajaran (11, 13, 15-16), dan menjadi teladan (12). 39 Paulus mengingatkan bahwa semua itu perlu dilakukan untuk menangkal pengajaran sesat dan adanya pengharapan yang kita miliki di dalam Allah yang hidup (10b). Tradisi pada masa itu mengajarkan bahwa seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun belum layak untuk suatu posisi pimpinan (band. 1 Sam. 17:33). Tetapi Paulus meminta Timotius untuk melakukan peran seorang pemimpin yang dewasa, dan bertindak sebagai teladan dalam komunitas. Ketika Timotius dapat melakukan peran itu melalui karunia yang ia miliki, maka dia tidak akan dipandang rendah oleh siapapun; pemberitaannya akan didengarkan sehingga menyelamatkan semua orang yang mendengarkannya (16, band. 2Tim. 3:15). Umat dan hamba TUHAN harus mempersiapkan diri menghadapi pengajar atau ajaran sesat yang menyusup ke dalam kehidupan persekutuan umat Allah. Bertekunlah dalam pengajaran firman Allah yang benar, beribadah, dan layanilah Allah dengan sungguh, berjuanglah dalam kebenaran dan kekudusan. Jadilah teladan bagi orang-orang di sekitar kita. 40 Selasa, 21 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 5: 1 – 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang–orang muda sebagai saudaramu, perempuan–perempuan tua sebagai ibu dan perempuan–perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian. Hormatilah janda–janda yang benar–benar janda. Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama–tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah. Sedangkan seorang janda yang benar–benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam. Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih–lebihan, ia sudah mati selagi hidup. Peringatkanlah hal–hal ini juga kepada janda–janda itu agar mereka hidup dengan tidak bercela. Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman. Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun, yang hanya satu kali bersuami dan yang terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak, memberi tumpangan, membasuh kaki saudara–saudara seiman, menolong orang yang hidup dalam kesesakan—pendeknya mereka yang telah menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik. Tolaklah pendaftaran janda–janda yang lebih muda. Karena apabila mereka sekali digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu ingin kawin dan dengan memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada–Nya, mereka mendatangkan hukuman atas dirinya. Lagipula dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas–malas dan bukan hanya bermalas–malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal orang lain dan mengatakan hal–hal yang tidak pantas. Karena itu aku mau supaya janda–janda yang muda kawin lagi, beroleh anak, memimpin rumah tangganya dan jangan memberi alasan kepada lawan untuk memburuk–burukkan nama kita. Karena beberapa janda telah tersesat mengikut Iblis. Jika seorang laki–laki atau perempuan yang percaya mempunyai anggota keluarga yang janda, hendaklah ia membantu mereka sehingga mereka jangan menjadi beban bagi jemaat. Dengan demikian jemaat dapat membantu mereka yang benar–benar janda. Judul: Memperlakukan Saudara Seiman Paulus memberikan nasihat praktis kepada Timotius tentang bagaimana memperlakukan saudara seiman. Secara khusus, Paulus menyoroti tentang etika menegur (1-2) dan menghormati serta memelihara (3-16). Paulus menasihati Timotius agar menegor orang tua sebagai bapa, orang muda sebagai saudara, wanita tua sebagai ibu, dan perempuan muda sebagai adik (1-2). Timotius diharapkan menegur mereka dengan kasih yang murni sebagaimana ia memperlakukan anggota keluarganya. 41 Paulus menasihati Timotius agar menghormati dan mengurus para janda, khususnya mereka yang sudah tua dan tidak mempunyai sanak keluarga (3-5, 9-10). Sedangkan bagi janda-janda yang sudah tua tetapi masih punya anak atau kerabat untuk mengurus, hendaknya diurus oleh anak atau kerabatnya itu (4, 16). Kemudian bagi janda-janda yang masih muda disarankan untuk menikah lagi agar terhindar dari prasangka dan perbuatan yang buruk di kemudian hari (6-7, 11-15). Timotius sebagai seorang pemimpin memiliki otoritas untuk mengajar dan menegur jemaat, terlebih yang melakukan kesalahan. Tetapi Allah ingin agar teguran yang diberikan kepada masing-masing kelompok usia dalam jemaat, dilakukan sebagaimana hubungan dalam keluarga. Meskipun mereka membutuhkan koreksi, teguran harus dilakukan di dalam kasih yang penuh kemurnian. Pemeliharaan terhadap janda-janda merupakan perintah TUHAN yang tidak dapat diabaikan oleh umat TUHAN (Ul. 10:17-18; Kel. 22:22). Tetapi gereja dan umat harus peka dan mengenali janda yang mana yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan, menegaskan tanggungjawab keluarga terhadap para janda, dan menetapkan tindakan gereja terhadap janda yang tidak perlu ditolong secara finansial atau masih muda. Gereja dan umat TUHAN harus belajar untuk menjalin hubungan termasuk menegur sesama dalam persekutuan dengan kasih dan dalam kemurnian. Pelihara atau berikan teguran kepada janda-janda seturut dengan perintah TUHAN. 42 Rabu, 22 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 5: 17/ 6: – 2 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 Penatua–penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. Bukankah Kitab Suci berkata: “Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik,” dan lagi “seorang pekerja patut mendapat upahnya.” Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat–malaikat pilihan–Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak. Janganlah engkau terburu–buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa–bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu. Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah. Dosa beberapa orang menyolok, seakan–akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian. Demikianpun perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi. Semua orang yang menanggung beban perbudakan hendaknya menganggap tuan mereka layak mendapat segala penghormatan, agar nama Allah dan ajaran kita jangan dihujat orang. Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih. (6–#2B) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Judul: Memperlakukan Pemimpin Rohani Mendekati akhir dari suratnya kepada Timotius, Paulus memberikan beberapa petunjuk praktis tentang perlakuan terhadap pemimpin rohani atau penatua. Paulus menasihati Timotius agar menghormati para penatua yang berkhotbah dan mengajar dengan benar dua kali lipat (17-18). Paulus mengajarkan agar penghormatan kepada penatua bukan hanya diberikan melalui sikap, tetapi juga dengan mencukupi kebutuhan mereka. Ada pembandingan dengan perintah untuk memberikan makanan yang cukup untuk binatang yang bekerja bagi kita, apalagi seorang pelayan Firman harus memperoleh kecukupan dalam pelayanannya (Ul. 25:4 band. 1 Kor. 9:14). Penghormatan terhadap penatua ini ditunjukkan melalui dukungan ketika ada yang menuduhnya. Tuduhan itu hanya layak diterima apabila jumlah saksi cukup (19, bdk. Ul. 19:5). Reputasi para penatua sangat penting dan menjadi kesaksian gereja, bahkan dapat menjadi alat serangan setan untuk merendahkan gereja. Oleh karena itu, penatua yang terbukti melakukan kesalahan harus mendapatkan teguran di depan umum (20-21, band. 3:7; Titus 2: 5, 8, 10). 43 Paulus juga menasihatkan Timotius sebagai pemimpin jemaat untuk bersikap bijak dan menjaga kekudusan hidupnya serta berani mengingatkan kesalahan orang lain (22, 24-25), serta menjaga kesehatannya (23). Timotius juga harus mengingatkan jemaat agar tetap menghargai tuan mereka, bahkan melayaninya lebih baik lagi karena kesamaan status sebagai orang percaya (6:1-2). Kemajuan pesat yang dialami oleh jemaat Efesus dan adanya serangan bertubi-tubi dari pengajar-pengajar sesat membutuhkan pemimpin rohani yang menghormati orang lain; bertindak tanpa memihak dan tetap memelihara kekudusan serta kesehatan fisiknya. Sebagai jemaat, hormatilah pemimpin rohani kita. Jangan sembarang menuduhnya dan cukupi kebutuhannya. Sebagai pemimpin rohani, jaga kekudusan hidup, sampaikan ajaran yang benar dengan benar, jangan berpihak terhadap kejahatan, dan jaga kesehatan fisik! 44 Kamis, 23 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 6: 2 – 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih. (6–#2B) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat—yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus—dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa–apa. Penyakitnya ialah mencari–cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang–orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa–apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai– bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai–bagai duka. Judul: Belajar Mencukupkan Diri Paulus memperingatkan Timotius tentang orang-orang yang menyesatkan di tengah umat, yaitu orang yang mengajarkan ajaran atau doktrin yang berbeda dengan kebenaran firman Tuhan (3). Isi pengajarannya bukan hanya tidak setuju dengan kebenaran yang disampaikan langsung oleh TUHAN, khususnya tentang materi (Mat. 6:19-34). Mereka memecah-belah persatuan di tengah jemaat (4-5) dan mencari keuntungan dalam ibadah (5b, 9-10). Orang-orang seperti ini menyusup secara perlahan ke tengah komunitas umat Allah dan menimbulkan perpecahan dari dalam dengan saling memfitnah, mencari-cari kesalahan orang lain, mencurigai, dan berlagak tahu segalanya. Mereka menipu dan mencari keuntungan di tengah perpecahan. Tuhan memberkati orang-orang yang beribadah dengan sungguh dalam kesalehan, namun Tuhan tidak ingin kita beribadah karena motivasi demi meraih keuntungan atau demi kekayaan. Sebab, cinta uang adalah akar kejahatan dan dapat membuat seseorang menyimpang dari iman (10). Oleh karena itu, Paulus mengingatkan Timotius dan jemaat Efesus agar mereka setia dalam pengajaran firman (2b) dan mencukupkan diri di dalam segala perkara (6, 8). Karena, kita lahir dan mati tanpa membawa apa-apa (7). Ungkapan "asal ada makanan dan pakaian" merupakan ukuran kebutuhan mendasar yang ada dalam literatur kuno dan pengajaran firman TUHAN (Mat. 6:25). Dengan kesetiaan dalam firman dan rasa cukup dalam segala keadaan, maka umat Allah akan terhindar dari penyimpangan dan kedukaan (10), serta tetap teguh di dalam iman kepada Tuhan. 45 Banyak orang menjadi Kristen bukan karena sungguh-sungguh ingin ikut Tuhan, melainkan karena ingin menjadi kaya dan sukses. Ketika mereka tidak mengalami seperti yang mereka inginkan (menjadi kaya), dengan mudah mereka meninggalkan kekristenan. Apakah kekristenan kita seperti demikian? Semoga tidak. Marilah kita sama-sama belajar untuk mencukupkan diri di dalam segala keadaan dan tetap setia dalam pengajaran firman Tuhan. 46 Jumat, 24 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 1 Timotius 6: 11 – 21 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri–Nya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu–satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu–satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi–Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. Peringatkanlah kepada orang–orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan– Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya. Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan–pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu! Judul: Manusia Allah Kita mengenal sebutan manusia super, manusia setengah dewa, manusia robot, manusia serigala, dan lain sebagainya. Kata yang ditambahkan setelah kata "manusia" itu memberikan keterangan atau sifat dari manusia tersebut. Menarik sekali cara Paulus menutup suratnya kepada Timotius. Pada perikop terakhir dari suratnya, Paulus menyebut Timotius sebagai manusia Allah. Sebutan ini bukan menunjukkan bahwa Timotius manusia setengah dewa, yang memiliki kekuatan adidaya. Sebutan "manusia Allah" ini dipakai Paulus kepada Timotius untuk menunjukkan bahwa ia adalah abdi Allah atau manusia yang dimiliki Allah. Sebutan yang sama juga diberikan kepada Musa (Ul. 33:1) dan Samuel (1 Sam. 9:6). Sebagai manusia Allah atau hamba Allah, Timotius diingatkan oleh Paulus akan beberapa hal penting, yakni: Pertama, agar Timotius mengejar karakter-karakter ilahi dan menjauhi hal-hal yang fana (11-13). Kedua, agar Timotius menaati perintah Allah senantiasa (14-16). 47 Ketiga, agar Timotius menjaga hidup sesuai dengan kebenaran (20-21). Dengan kata lain, Paulus menasihati Timotius untuk mengejar keteladanan rohani dalam menjalankan kepemimpinannya. Selain itu, ada tugas lain yang diminta oleh Paulus kepada Timotius. Sebagai hamba Allah, Paulus meminta Timotius untuk memperingatkan orang-orang kaya untuk tidak mengejar kekayaan duniawi dengan kesombongan, melainkan mengejar kekayaan rohani dengan kerendahan hati dan perbuatan baik (17-19). Peringatan ini terkait dengan persoalan yang telah diungkapkan Paulus pada bagian sebelumnya. Karena cinta uang, ada beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri sendiri (1 Tim. 6:10). Ketika kita percaya Kristus, kita adalah manusia Allah dan bukan manusia duniawi. Kita milik Allah dan mengabdi kepada Dia, sang Pemilik hidup kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita mengejar hal-hal yang rohani, bukan hal-hal yang duniawi; mengejar karakter dan kekayaan rohani, bukan kekayaan duniawi. 48 Sabtu, 25 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 2 Timotius 1: 1 – 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama–tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil–Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia–Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Judul: Anugerah dan Kekuatan dari Allah Orang Kristen tidak kebal dari penderitaan, termasuk juga rohaniwan. Kekristenan tidak menjamin umat Allah akan kebal dan bebas dari penderitaan. Sebaliknya, kekristenan mengajarkan kekuatan yang kita miliki sebagai anak-anak Allah untuk menanggung penderitaan yang Ia izinkan terjadi di dalam hidup kita. Mengawali suratnya yang kedua kepada Timotius, pertama-tama Paulus menyampaikan salam kasihnya kepada Timotius (1-2), anak rohani yang dikasihinya. Paulus menyebutkan kehendak Allah yang telah menjadikannya sebagai pemberita janji tentang hidup dalam Kristus Yesus. Kesadaran akan kehendak Allah ini memampukan Paulus untuk mengucap syukur kepada-Nya karena keberadaan Timotius dalam pelayanannya (3-5). Paulus tahu, pelayanan Timotius di Efesus tidak mudah. Dengan usia Timotius yang tergolong muda dan peliknya persoalan yang diakibatkan oleh para pengajar sesat yang menyusup di tengah jemaat Efesus, tentu tidak mudah menghadapi semua itu. Paulus tahu betapa berat kesedihan yang dialami oleh Timotius dalam pelayanannya (4). Karena itu, Paulus menguatkan Timotius. Dasar penguatan pertama yang Paulus berikan adalah karena kasih karunia yang telah dimiliki oleh Timotius dari Allah (6, 9). Paulus mengingatkan bahwa hanya karena kasih karunia Allah saja, maka Timotius beroleh keselamatan dan panggilan pelayanan (9-10). Dasar penguatan kedua yang Paulus berikan kepada Timotius, 49 yaitu bahwa Allah yang telah menyelamatkannya, juga memberikan kekuatan kepadanya (7). Berdasarkan pada anugerah dan kekuatan dari Allah yang telah ia terima, Paulus menasihati Timotius agar tidak malu bersaksi dan tidak takut untuk menderita bagi Kristus (8). Bila Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan atau pun kesulitan dalam pelayanan, ingatlah bahwa ada anugerah dan kekuatan dari Allah yang diberikan bagi setiap orang yang berharap kepada-Nya. Apapun situasi hidup kita, jangan malu bersaksi demi Kristus dan jangan takut untuk menderita bagi-Nya. 50 Minggu, 26 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net Mazmur 72 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Dari Salomo. Ya Allah, berikanlah hukum–Mu kepada raja dan keadilan–Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat–Mu dengan keadilan dan orang–orang–Mu yang tertindas dengan hukum! Kiranya gunung–gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit–bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberi keadilan kepada orang–orang yang tertindas dari bangsa itu, menolong orang– orang miskin, tetapi meremukkan pemeras–pemeras! Kiranya lanjut umurnya selama ada matahari, dan selama ada bulan, turun–temurun! Kiranya ia seperti hujan yang turun ke atas padang rumput, seperti dirus hujan yang menggenangi bumi! Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! Kiranya penghuni padang belantara berlutut di depannya, dan musuh–musuhnya menjilat debu; kiranya raja–raja dari Tarsis dan pulau–pulau membawa persembahan–persemb kiranya raja–raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya. Hiduplah ia! Kiranya dipersembahkan kepadanya emas Syeba! Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari! Biarlah tanaman gandum berlimpah–limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, bulir–bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi. Biarlah namanya tetap selama–lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia. Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang melakukan perbuatan yang ajaib seorang diri! Dan terpujilah kiranya nama–Nya yang mulia selama–lamanya, dan kiranya kemuliaan–Nya memenuhi seluruh bumi. Amin, ya amin. Sekianlah doa–doa Daud bin Isai. Judul: Doa bagi Pemimpin Mazmur ini disebut sebagai doa Salomo untuk raja. Hal ini dapat disebabkan oleh kemiripan dengan doa yang pernah ia panjatkan dalam masa pemerintahannya sebagai raja Israel (1 Raj. 3:9). Dalam doanya, pemazmur memohon agar Tuhan mengaruniakan kebenaran dan keadilan kepada raja dalam memerintah (1-4, 12-14). Dengan keadilan yang dari Allah, ia akan dimampukan untuk menyatakan kebenaran dengan meremukkan para pemeras tetapi menegakkan keadilan dengan menolong orang-orang miskin. 51 Kedua, pemazmur berdoa agar Tuhan mengaruniakan pemerintahan yang kekal kepada raja (5-7). Adapun perwujudan dari kekekalan itu adalah dengan umur panjang dan kebijaksanaan, serta adanya damai sejahtera dalam masa pemerintahannya. Ketiga, pemazmur berdoa agar raja memperoleh pemerintahan yang tiada terbatas (band. Kel. 23:31). Ia memohon agar raja memiliki belas kasihan kepada rakyatnya yang miskin dan tertindas (12-14), serta dikenal dan memperoleh berkat yang tidak berkesudahan, yaitu hikmat dan kemakmuran (15-17). Seorang pemimpin yang baik, memimpin dengan penuh hikmat. Oleh karena itu, pemazmur mendoakan agar raja diberkati dengan hikmat dan berkat kemakmuran yang dari Allah saja. Pada bagian akhir, pemazmur menaikkan pujian kepada TUHAN, Allah Israel (18-20). Penggenapan seorang raja seperti yang didoakan pemazmur tidak dapat ditemukan di antara umat manusia. Bagian ini justru sangat dekat dengan nubuatan Mesias yang terdapat dalam Yes. 11:1-5, 60-62. Hanya di dalam diri Mesias, karakter dan kepemimpinan raja yang sempurna, benar, adil dan kekal serta tidak terbatas dapat ditemukan. Bersyukur atas anugerah TUHAN. Doakanlah agar Tuhan mengaruniakan kepada para pemimpin kita, baik di pemerintahan maupun kerohanian: keadilan, kehormatan, dan hikmat yang dari Tuhan sehingga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan takut akan Tuhan. 52 Senin, 27 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 2 Timotius 1: 11 – 18 11 12 13 14 15 16 17 18 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan–Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan–Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita. Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes. Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat–Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang–ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat–Nya kepadanya pada hari–Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku. Judul: Mengenal Tuhan yang Kita Percayai Mengenal TUHAN yang kita percayai adalah hal terutama bagi setiap orang percaya, terlebih hamba TUHAN. Paulus bukan hanya meminta Timotius untuk bertekun dan kuat dalam penderitaan serta tidak malu bersaksi bagi Tuhan. Paulus sendiri menunjukkan bahwa ia tidak malu bersaksi dan menderita demi Kristus, meski ia mengalami berbagai penderitaan dalam pelayanan dan penolakan dari orang-orang tertentu, seperti Figelus dan Hermogenes (12, 15). Ia menyadari tujuan penetapannya sebagai pemberita Injil yang dijalaninya sebagai rasul dan guru adalah untuk Injil itu sendiri (11-12). Paulus mengenal siapa Tuhan yang dipercayainya, yang telah memanggilnya ke dalam keselamatan. Ia juga meyakini akan kuasa pemeliharaan TUHAN yang mampu menguatkan dia dalam pelayanan (12). Penderitaan maupun penolakan yang ia alami tidak membuatnya mundur dari pelayanan dan meragukan Tuhan. Sebaliknya, hal itu membuat Paulus semakin bertekun dan bersemangat melayani dan menguatkan pelayan-pelayan Tuhan lainnya, salah satunya Timotius. Berdasarkan apa yang ia alami, sampaikan, dan contohkan dalam ajarannya, Paulus meminta Timotius untuk memegang pengajaran itu dengan cara melakukannya dan memeliharanya sebagai harta yang dipercayakan Allah melalui Roh Kudus-Nya (12-14). Paulus menguatkan Timotius dengan menunjukkan bahwa TUHAN masih menyediakan orang yang mendukung pelayanannya, seperti keluarga Onesiforus yang tidak malu menjumpainya di penjara, menemuinya di Roma, dan melayani di Efesus. Hal ini menyegarkan hati Paulus dan seharusnya menyegarkan bagi Timotius (16-18). Tidak ada jaminan pelayanan yang bebas dari penderitaan. Pengenalan yang mendalam akan TUHAN dan keyakinan akan kuasa-Nya memberi keberanian dan kekuatan untuk memberitakan Injil-Nya bahkan menjadi teladan bagi siapapun. Bersyukur atas setiap orang yang TUHAN pakai untuk mendukung para hamba TUHAN dalam pemberitaan Injil. 53 Selasa, 28 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 2 Timotius 2: 1 – 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang– orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal–soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan–peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu. Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang–orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri–Nya.” Judul: Panggilan Menderita Penderitaan merupakan sesuatu hal yang sebisa mungkin dihindari oleh banyak orang. Ini manusiawi karena manusia tidak suka hidup menderita. Akan tetapi, Paulus justru mendorong Timotius untuk menjadi kuat (1) dan ikut menderita (3) dalam pelayanan pemberitaan Injil. Paulus bukan tanpa alasan mendorong Timotius untuk menderita. Dasar alasan Paulus adalah kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus (1; lih. 2 Tim. 1:9). Paulus memberikan tiga gambaran kepada Timotius tentang bagaimana menjadi kuat dalam penderitaan, yakni: Pertama, seperti seorang prajurit yang baik, yang berjuang dengan komitmen penuh kepada Kristus Yesus yang memilikinya (3-4). Kedua, seperti seorang olahragawan yang bertanding sesuai aturan untuk memperoleh mahkota (5, band. 1 Kor. 9:24-25). Ketiga, seperti seorang petani yang bekerja keras dan menikmati hasilnya (6). Berjuang, bertanding, dan bekerja keras merupakan tiga hal yang dinasihatkan Paulus kepada Timotius untuk dilakukan agar ia menjadi pelayan Tuhan yang kuat dan tangguh menghadapi penderitaan. 54 Selain itu, Paulus menegaskan bahwa dalam segala sesuatu yang dialami Timotius, Tuhan akan memberikan hikmat dan pengertian yang dibutuhkannya (7). Yesus Kristus pernah menderita, tetapi kemudian menerima kemuliaan yang kekal (8). Paulus adalah bukti nyata dari anugerah dan kekuatan Allah itu (8-10). Karena pemberitaan Injil yang diberitakan, Paulus telah mengalami banyak penderitaan. Namun dengan anugerah dan kekuatan Allah, ia sabar menanggung semua penderitaan itu. Pada bagian akhir dari perikop ini, Paulus menguatkan Timotius dengan janji kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah (11-13). Jangan takut menghadapi penderitaan karena Kristus. Jadilah kuat dan ikutlah berbagian dalam penderitaan karena pemberitaan Injil-Nya. Penderitaan yang kita alami karena nama-Nya tidak akan sia-sia. Tuhan menjamin dengan kesetiaan-Nya, Ia akan menyertai kita. 55 Rabu, 29 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 2 Timotius 2: 14 – 26 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh–sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan–Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.” Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal–hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama–sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. Hindarilah soal–soal yang dicari–cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal–soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya. Judul: Pekerja Kristus Timotius menghadapi persoalan yang tidak mudah dalam pelayanannya. Ia berhadapan dengan para pengajar sesat yang suka bersilat lidah dan mengacaukan (14), suka omongan kosong, dan hidup penuh kefasikan (16-18). Paulus menasihatkan Timotius agar berusaha menjadi pekerja Kristus yang pantas sehingga para pengajar sesat itu tidak menemukan celah untuk menjatuhkan Timotius dan mencemarkan nama Tuhan. Dalam rangka menjadi pekerja Kristus yang layak, Paulus menasihatkan dua hal kepada Timotius, yaitu: 56 Pertama, bijak dalam perkataan (14-19, 23-26). Artinya, tidak malu memberitakan kebenaran (15), tidak mempertengkarkan hal-hal yang tidak layak (23-24), dan melayani dengan kelemahlembutan (25). Kedua, menjaga kesucian (20-22) dengan menjauhi nafsu, mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan kedamaian (22). Perhatikan bahwa di tengah peliknya persoalan yang ditimbulkan oleh para pengajar sesat di Efesus, Timotius didorong untuk menghadapi mereka dengan bijaksana dan tidak dengan kekerasan (25). Meski ada beberapa orang yang dengan jelas telah menyimpang dari kebenaran (17-18), namun Paulus menasihatkan Timotius untuk menghadapinya dengan lemah lembut (25). Dengan demikian, mungkin saja Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan mengenal kebenaran yang sejati. Orangorang itu dapat tersesat akibat jerat Iblis yang menjerumuskan mereka (26). Tidak jarang sebagai pemimpin rohani, kita tidak sabar dalam membimbing seseorang yang telah melenceng dari kebenaran dan dengan mudah mengucilkannya dari komunitas umat Allah. Sebelum kita mengkonfrontir orang yang tersesat, hendaklah terlebih dahulu kita belajar untuk menjadi bijak dalam perkataan dan menjaga kesucian hidup sehingga orang lain atau iblis tidak menemukan celah untuk menjatuhkan kita dan mempermalukan Kristus. Dengan kelemahlembutan, kita akan dimampukan Allah dalam anugerah-Nya untuk membimbing dan mengarahkan orang tersebut ke jalan yang benar. 57 Kamis, 30 Juni 2016 Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net 2 Timotius 3: 1 – 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketahuilah bahwa pada hari–hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sebab di antara mereka terdapat orang–orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan–perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai–bagai nafsu, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang. Judul: Manusia Akhir Zaman Topik mengenai akhir zaman merupakan salah satu topik yang menarik dan masih menjadi misteri bagi banyak orang Kristen. Pembicaraan dan bahasan mengenai akhir zaman umumnya lebih menyoroti mengenai fenomena-fenomena alam yang akan terjadi nanti (band. kitab Wahyu). Pada bacaan nas hari ini, Paulus membahas mengenai keadaan manusia pada akhir zaman. Paulus memperingatkan Timotius bahwa pada akhir zaman nanti, dalam hal karakter, manusia akan menjadi sangat egois, sombong, cuek, saling bertengkar, menyukai kejahatan, suka berkhianat, memberontak kepada orang tua dan Allah. Manusia hanya akan cinta kepada dirinya sendiri dan kesenangan (2-4, band. Rm. 1:28-32). Semua hal yang mereka lakukan hanya demi kepentingan diri sendiri dan tidak peduli tentang orang lain atau Allah. Dalam hal spiritualitas, ibadah yang dilakukan oleh mereka hanya merupakan ibadah yang palsu (5). Mereka beribadah hanya demi memenuhi kewajiban-kewajiban agama secara lahiriah saja, padahal hatinya tidak sungguh-sungguh mau menyembah Tuhan. Bagi Paulus, ibadah tanpa kekuatan Allah yang mentransformasi kehidupan seseorang adalah sia-sia. Kemudian dalam hal pengetahuan akan iman kepada Kristus, mereka menentang kebenaran sejati (6-9). Pemberontakan terhadap kebenaran itu mereka lakukan karena kebodohan dan kebebalan diri mereka sendiri, seperti Yanes dan Yambres memberontak kepada Musa (7). Semua hal yang disampaikan itu sudah terjadi di sekitar kehidupan kita. Hidup kita sudah begitu dekat dengan akhir zaman, meski kita tidak tahu kapan tepatnya. Paulus menegaskan bahwa itu adalah masa yang sukar (1) bagi umat Allah. Sebagai orang percaya, tidak selayaknya kita ikut-ikutan terjerumus dengan segala nafsu dan jeratan para penyesat. Persiapkan diri dengan baik menghadapi keadaan di akhir zaman dengan memiliki pengajaran dan kehidupan yang benar! Pagari diri kita dengan kebenaran firman Tuhan. Jalani hidup kita dengan bersandar penuh pada kasih dan kebenaran Tuhan.