PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi DISUSUN OLEH CITRA KUSUMAWARDHANI 071334025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS STUDI KASUS HOMESCHOOLING KAK SETO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi DISUSUN OLEH CITRA KUSUMAWARDHANI 071334025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman Persembahan Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus yang selalu menjadi kekuatan dalam hidupku, Bapak, mama, bimo, dan dinda yang selalu menjadi penyemangat dan mendoakanku, Eyang kakung dan eyang putri yang selalu mendoakanku dalam setiap langkahku, Maz sapto yang telah mengajarkan beberapa hal tentang kehidupan yang tak pernah aku tahu sebelumnya, Dan untuk keluarga besar Journey to the west, mari kita bersama-sama mencari kitab suci jilid ke dua.. Halaman Motto iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS TINGKAT INTERAKSI SOSIAL REMAJA PESERTA HOMESCHOOLING MENGGUNAKAN METODE KOMUNITAS Studi Kasus Homeschooling Kak Seto Semarang Citra Kusumawardhani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun menggunakan metode komunitas. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada siswa homeschooling di Homeschooling Kak Seto Semarang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena jumlah populasi sedikit yaitu berjumlah 27 orang. Teknik analisis data penelitian adalah dengan menggunakan analisis data sebelum di lapangan dan analisis data di lapangan model Miles And Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti, subyek memiliki tingkat interaksi sosial yang baik; (2) pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan subyek dalam berkomunikasi dengan tutor/guru, teman di dalam maupun di luar homeschooling baik; (3) pada aspek sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, subyek memiliki kemampuan bersikap baik; (4) pada aspek tingkah laku kelompok, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, dalam kehidupan berkelompok baik dan; (5) pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Ini berarti, kemampuan menataati dan menghargai peraturan di dalam kelompok baik. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS OF TEENEGER SOCIAL INTERACTION OF HOMESCHOOLING PARTICIPANTS LEVEL BY APPLYING COMMUNITY METHOD A Case Study Of Kak Seto Homeschooling Semarang Citra Kusumawardhani Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 This study aims to determine the high and low levels of social interaction of teenager homeschooling participants whose ages are sixteen to eighteen by applying the community method. The study was conducted in August 2011. This is a descriptive study on homeschooling students in Homeschooling Kak Seto Semarang. Samples are not needed in this study as the population is only 27. Miles and Huberman model is applied in analysing the data, either before or during the study. The results of this study indicate that: (1) the level of teenager social interaction using the method of homeschooling in Kak Seto community in Semarang tends to be high. This means, the subject has a good level of social interaction; (2) on the communication aspect, the subject tends to be in the high category. This means, the ability of subjects to communicate with tutors/teachers, friends inside and outside of homeschooling is good; (3) the aspect of attitude, the subject tends to be at high category. This means, the subject has the ability to be good; (4) on aspects of group behavior, the subjects tend to be in the high category. This means, in the lives of groups are good and; (5) on aspects of social norms, the subject tends to be in the high category. This means, the ability to obey and respect the rules in group is good. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. S.A. selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen yang dengan sabar telah mengajar dan mendidik selama perkuliahan. 6. Staff, tutor, dan siswa homeschooling Kak Seto Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian. 7. Kedua orangtuaku Ir. Cipta Santosa dan Artha Natali yang tiada lelah untuk memberi dukungan terhadap apa yang aku kerjakan selama ini hingga terselesaikan semua tugas skripsi ini. 8. Eyang kakung, eyang putri, tante bertha, om sono, om cindy dan tante tien yang telah memberi dukungan, mendoakan dan selalu memompa semangatku lagi. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Adik-adikku Bimo, Adinda, Abel, dan Nathan yang telah memberi dukungan secara moril. 10. M. Sapto Nugraha yang menjadi penyemangatku dan dengan setia selalu mendukungku untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Keluarga besar Journey to the west: Biksu Tong (Endah), Sun go kong (Nila), adik Tsa (Heni), Dewi Kuan In (Windi), Ti pat kai (Lando), En-en (Tami), Putri Kipas (Ria), Siluman Gagak (Ratri), dan Siluman Kura-kura (Luci) yang menjadi teman seperjuangan, penyemangat, dan telah membantu banyak hal terutama dalam mengerjakan skripsi ini. Mari kita melanjutkan perjalanan ke barat jilid 2. 12. Ovi yang telah memberikan tumpangan selama menginap di Semarang. 13. Teman-teman pengurus HIMAPENSI 2007 atas pengalaman organisasi yang aku terima. 14. Teman-teman asisten fasilitator PPKM 2008 dan 2009 atas pengalaman yang telah diberikan. 15. HMPC Semarang dan HMPC Salatiga atas pengkondisiannya selama mengurus penelitian di Semarang dan Salatiga. 16. JMPC atas dukungan, sharing dan pengalaman yang diberikan. 17. Angkringane JAC, Gadhomiee, dan Kopi Joss Pak Wik. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................... Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................. Halaman Pengesahan ................................................................................. Halaman Persembahan .............................................................................. Halaman Motto ......................................................................................... Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................ Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis ........................................................ Abstrak ...................................................................................................... Abstract ...................................................................................................... Kata pengantar .......................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................... Daftar Tabel .............................................................................................. Daftar Lampiran ........................................................................................ Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang ............................................................................... i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiv xv 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 3 C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4 Bab II. Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritik ........................................................................... 6 1. Pengertian Interaksi Sosial ....................................................... 6 2. Pengertian Remaja ................................................................... 11 3. Pengertian Homeschooling ....................................................... 13 4. Tokoh-Tokoh Homeschooling .................................................. 14 5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling ............................. 15 6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling ............................... 16 7. Metode Komunitas dalam Homeschooling Kak Seto Semarang ......................................... 18 B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 19 Bab III. Metode Penelitian A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24 C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 24 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Populasi ......................................................................................... 25 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25 F. Jenis Data ...................................................................................... 26 G. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27 H. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 28 I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34 Bab IV. Gambaran Umum A. Latar Belakang ............................................................................... 37 B. Visi dan Misi ................................................................................. 38 C. Kurikulum ..................................................................................... 39 D. Proses Pembelajaran ...................................................................... 39 Bab V. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Pra Penelitian .................................................................. 40 B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 41 C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial .................................................. 45 D. Pembahasan ................................................................................... 48 Bab VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan A. Kesimpulan .................................................................................... 54 B. Keterbatasan .................................................................................. 55 C. Saran ............................................................................................. 55 Daftar Pustaka ........................................................................................... Lampiran ................................................................................................... Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ 57 60 83 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 ................................................................................................... Tabel 3.2 ................................................................................................... Tabel 3.3 ................................................................................................... Tabel 3.4 ................................................................................................... Tabel 5.1 ................................................................................................... Tabel 5.2 ................................................................................................... Tabel 5.3 ................................................................................................... Tabel 5.4 ................................................................................................... Tabel 5.5 ................................................................................................... Tabel 5.6 ................................................................................................... Tabel 5.7 ................................................................................................... Tabel 5.8 ................................................................................................... Tabel 5.9 ................................................................................................... Tabel 5.10 ................................................................................................. xiv 27 29 31 33 42 42 43 43 44 45 45 46 47 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Kuesioner Penelitian .................................................................. Lampiran Pedoman Pertanyaan Wawancara .............................................. Lampiran Surat Ijin Penelitian Lampiran 1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................ Lampiran 2. Data Induk Penelitian ............................................................ Lampiran 3. Rumus Perhitungan Data Dan Pengkategorian Subyek ........... Lampiran 4. Tabel Pengkategorisasian ....................................................... Lampiran 5. Tabel Deskripsi Pengkategorisasian Subyek .......................... xv 60 63 64 69 73 74 76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 bahwa secara empiris barangkali salah satu faktor yang mempengaruhi mengapa terjadi pergeseran dinamika pemikiran masyarakat terhadap pola pendidikan di Indonesia dikarenakan para orang tua murid sudah begitu menyadari bahwa sudah lama pendidikan kita dihantui oleh tingginya kekerasan sosiologis yang selama ini terjadi dalam interaksi dunia pendidikan kita. Kemunculan homeschooling pun tidak semulus yang dibayangkan. Dalam perkembangannya sampai sekarang, homeschooling masih memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Masyarakat yang pro terhadap homeschooling merupakan masyarakat yang tidak puas dan kecewa dengan pendidikan yang diberikan oleh Negara. Pendidikan sudah dianggap tidak lagi mendidik dan membuat anak menjadi senang dalam belajar tetapi pendidikan menjadikan anak semakin terbeban dengan rangkaian tugas yang semakin berat serta tidak disesuaikan dengan perkembangan anak. Sedangkan masyarakat yang kontra menganggap bahwa homeschooling tidak membawa dampak yang baik kepada anak-anaknya terutama dalam aspek interaksi sosialnya, karena anak belajar sendiri di rumah dan akan membentuk anak menjadi pribadi yang individual. Selain itu masyarakat yang kontra menganggap homeschooling hanya ditujukan untuk anak-anak yang hyperactive serta mengalami down syndrome yang tidak bisa melakukan pembelajaran dengan anak-anak normal lainnya. Homeschooling juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Haniar (2009) menyatakan bahwa kelebihan dari homeschooling, yaitu anak lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 mandiri, bertanggung jawab dan kreatif; memiliki fleksibilitas waktu dan tempat; belajar lebih menyenangkan dan tidak terpaksa. Sedangkan kelemahan dari homeschooling, yaitu dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu dan tempat; sosialisasi seumur relative kurang; anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok. Homeshooling di Indonesia baru berkembang dan masih banyak kelemahan dari homeschooling, salah satunya adalah peserta homeschooling dianggap kurang baik dalam kemampuan interaksi sosialnya. Peneliti memilih remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia tersebut anak sedang mencari jati dirinya dan mulai berinteraksi dengan dunia di luar lingkungan keluarga. Berdasarkan kelemahan dan adanya perubahan interaksi pada remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat Interaksi Sosial Remaja Peserta Homeschooling Menggunakan Metode Komunitas. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, pembahasan tentang interaksi sosial remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 homeschooling komunitas dan berfokus pada empat aspek dasar yaitu: komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah dalam makalah ini sebagai berikut : Bagaimanakah tingkat interaksi sosial pada remaja peserta homeschooling usia enam belas sampai delapan belas tahun karena pada rentang usia ini anak sedang mencari jati diri dan memulai untuk melakukan interaksi dengan lingkungan di luar lingkungan keluarga? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas usia enam belas sampai delapan belas tahun. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat bagi tempat penelitian, universitas, penulis, dan masyarakat : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 1. Homeschooling Kak Seto, yaitu sebagai bahan evaluasi bagi pengembangan metode homeshooling. 2. Universitas Sanata Dharma, yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait dengan pengembangan pendidikan homeschooling. 3. Masyarakat, yaitu untuk mengubah pola pikir/paradigma masyarakat tentang homeschooling dan menjadi salah satu referensi pendidikan bagi para orang tua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Sedangkan menurut Sarwono (2009:185) dalam bukunya psikologi umum, menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan kelompoknya, serta kelompok satu dengan kelompok lainnya. Dalam interaksi sosial tidak hanya terpaku pada sesama individu saja, tetapi juga bisa terjadi antara individu dengan kelompok dan sesama kelompok. Menurut Maryati dan Suryawati dalam http://jurnal- sdm.blogspot.com/2009/05/interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : a. Interaksi antara individu dan individu Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan). b. Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya. c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Interaksi yang kelihatannya sangat sederhana, sebenarnya merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Apabila dilihat dari teori insting yang dikemukakan oleh Mc Dougall, manusia itu secara instingtive akan berhubungan satu dengan yang lain (Walgito, 2003:58). Namun perilaku dalam interaksi sosial tidak sesederhana itu, tetapi perilaku itu didasari oleh berbagai faktor psikologis lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Floyd Allport dalam Walgito (2003:58) bahwa perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitarnya dengan perilakunya yang spesifik. Menurut Ahmadi (1991:57) dalam bukunya Psikologi Sosial menyatakan bahwa interaksi sosial memiliki beberapa faktor, yaitu : a. Faktor Imitasi Merupakan dorongan untuk meniru orang lain, misalnya dalam hal tingkah laku, mode pakaian dan lain- lain. b. Faktor Sugesti Yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari orang lain. c. Faktor identifikasi Merupakan suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. d. Faktor Simpati Merupakan suatu perasaan tertarik kepada orang lain. Interaksi sosial yang didasarkan atas rasa simpati akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 berdasarkan sugesti atau imitasi saja. Dalam bagian ini akan dibahas juga aspek yang mendasari interaksi sosial menurut Sarwono (2009:185), yaitu : a. Komunikasi Komunikasi adalah proses pengiriman berita dari seseorang kepada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat komunikasi ini dalam pelbagai bentuk, misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku cerita, koran, surat, telepon, facsimile, internet, email, sms dan sebagainya. Dalam tiap bentuk komunikasi di atas terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu : 1. Adanya pengirim berita; 2. Adanya penerima berita; 3. Adanya berita yang dikirimkan; 4. Adanya media atau alat pengirim berita; dan 5. Adanya sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita. b. Sikap Sikap adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. “Sesuatu” itu bisa benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Bila yang timbul terhadap sesuatu itu adalah perasaan senang, maka disebut sikap positif, sedangkan bila perasaan tidak senang, maka disebut sikap negatif. Bila tidak timbul perasaan apa-apa, berarti sikapnya netral. Sikap dinyatakan dalam tiga domain ABC, yaitu affect, behaviour, cognition. Affect adalah perasaan yang timbul (senang, tak senang), behaviour adalah perilaku yang mengikuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 perasaan itu (mendekat, menghindar), dan cognition adalah penilaian terhadap objek sikap (bagus, tidak bagus) (Sarwono, 2009). c. Tingkah Laku Kelompok Sebelum membicarakan tingkah laku kelompok, perlu dibicarakan mekanismemekanisme apa yang terjadi dalam kelompok sehingga kelompok itu bertingkah laku. Mekanisme yang mendorong tingkah laku kelompok ini disebut dinamika kelompok. Teori dinamika kelompok diajukan pertama kali oleh Kurt Lewin (1890-1947) yang menyatakan tingkah laku kelompok adalah fungsi dari kepribadian individu dan situasi sosial dengan rumusan : B = f(P, E), dengan penjelasan B = Behaviour, f = fungsi, P = Personality (kepribadian), E = Environment (lingkungan). Dengan demikian, kelompok tidak mempunyai jiwa tersendiri. Perilaku kelompok tidak dapat dipisahkan dari perilaku individu-individu anggotanya. d. Norma Sosial Norma sosial adalah nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok, yang membatasi tingkah laku individu dalam kelompok itu. Yang membedakan norma sosial dengan produk-produk budaya, serta konsep-konsep psikologi lainnya adalah bahwa dalam norma sosial ada terkandung sanksi sosial (Horne, 2001) artinya barangsiapa yang melakukan sesuatu yang melanggar norma, akan dikenai tindakan tertentu oleh masyarakatnya. Sanksi ini bisa berupa bahan gunjingan, sampai dicela di depan publik (dalam masyarakat yang sudah maju bisa melalui media massa) atau disingkirkan (diisolasi) dari pergaulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 2. Pengertian Remaja Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa (Gunarsa, 1979:13). Terdapat berbagai istilah remaja yang memiliki arti berbeda. Untuk menghindari kesalahpahaman, maka akan dibahas istilah tersebut, antara lain : puberteit, adolescentia, dan youth (Gunarsa ,1979:14) Puberteit (pubertas) adalah masa antara dua belas sampai enam belas tahun. Pubertas meliputi perubahan-perubahan fisik dan psikis. Perubahan pada masa ini menjadi obyek penyorotan terutama perubahan dalam lingkungan dekat, yaitu dalam hubungan dengan keluarga. Adolescentia adalah masa sesudah pubertas, yaitu masa antara tujuh belas sampai dua puluh dua tahun. Pada masa ini lebih diutamakan perubahan dalam hubungan dengan lingkungan hidup yang lebih luas yaitu masyarakat. Hurlock (Gunarsa, 1979:18) mengartikan remaja dari tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksuil dengan timbulnya gejala-gejala biologis. Sedangkan Neidhart (Gunarsa, 1979:18), berpendapat bahwa adolencentia merupakan masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak ke masa dewasa, dimana ia sudah harus dapat berdiri sendiri. Pendapat lain dari E. H. Erikson mengemukakan adolencentia merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain. Menurut Anna Freud (Gunarsa, 1979:18) menyatakan adolencentia merupakan suatu masa yang meliputi proses perkembangan dimana terjadi perubahan-perubahan dalam hal motivasi seksuil, organisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 daripada ego, hubungan dengan orang tua, orang lain dan cita-cita yang dikejarnya. Remaja mengalami perubahan dalam dirinya baik secara jasmani, kepribadian, intelek, dan peranan di dalam maupun di luar lingkungannya. Gejala perubahan itu terjadi karena dilatarbelakangi oleh masa peralihan yang dialami oleh remaja. Menurut Gunarsa (1979:12) dalam bukunya Psikologi Remaja menyatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam diri remaja dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : a. Perubahan yang mudah diketahui, karena proses perkembangannya jelas dan mudah diamati oleh orang lain; b. Perubahan yang sulit dilihat oleh orang lain, maupun oleh ramaja yang mengalaminya sendiri. Sedangkan proses perkembangan yang menghasilkan perubahan tersebut tidak mudah diamati oleh orang lain, tetapi dapat dihayati oleh remaja itu sendiri. Proses perkembangan yang terjadi pada remaja adalah perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas yang mempengaruhi tingkah laku remaja. Dengan adanya perkembangan dalam diri remaja tersebut, maka akan menimbulkan permasalahan dengan diri remaja tersebut dan lingkungannya. Permasalahan yang dihadapi oleh remaja dikarenakan remaja sedang mengalami pembentukan identitas diri. 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pengertian Homeschooling Homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan non formal. Akar homeschooling dapat dipahami dengan istilah yang umum, yaitu belajar otodidak atau belajar mandiri. Homeschooling pada dasarnya merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada masalah sikap dan pendekatan belajar yang lebih mandiri (http://www.sekolahrumah.com). Salah satu pengertian umum homeschooling adalah sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah (http://www.sumardiono.com). Menurut Olivia (Setyowati, 2010:1), homeschooling adalah sebuah tindakan proaktif untuk turut campur di dalam pendidikan anak kita dan bertanggung jawab untuk memberikan sebuah kecintaan terhadap belajar. Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati (http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling-Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html), adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan dimana orang tua yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengatur sendiri dan bertanggung jawab terhadap kurilulum 14 serta melaksanakan sendiri proses pembelajarannya. 4. Tokoh-Tokoh Homeschooling Di Amerika, banyak contoh praktisi homeschooling yang berhasil dan terkenal di dalam kehidupannya, antara lain (http://www.sekolahrumah.com) : a. Benyamin Franklin Seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil, dan pelayan publik (public servant). Franklin hanya dua tahun mengikuti sekolah karena orang tuanya tak mampu membayar biaya pendidikan. b. Pearl S. Buck Peraih hadiah Nobel tahun 1938, dikenal sebagai penulis besar. Anak seorang misionaris ini besar di China dan menjalani homeschooling melalui korespondensi dan tutor. Setelah kembali ke Amerika, dia meneruskan pendidikannya di College, kembali ke China sebagai guru dan menjadi penulis. c. Thomas Alfa Edison Edison hanya mengikuti sekolah selama 3 bulan karena dianggap terbelakang. Dia dididik sendiri oleh ibunya dengan memperlakukan pendidikan sebagai petualangan (adventure) dan bermain (playing games). Edison dikenal sebagai penemu besar, antara lain lampu listrik, generator, transmitter telepon. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 d. Hanson Ini adalah grup musik terkenal saat ini yang terdiri tiga remaja: Ike, Taylor, dan Zach. Mereka melakukan homeschooling yang membuat mereka dapat meluangkan waktu yang banyak untuk mengembangkan bakat mereka di bidang musik. Di Indonesia, contoh sosok yang dibesarkan dalam sistem pendidikan homeschooling antara lain: KH Agus Salim, Ki Hajar Dewantara, dan Buya Hamka (Makalah Dr. Seto Mulyadi, 18 Juni 2006). Untuk era modern, belum ada lagi sosok homeschooling di Indonesia yang menjulang dan dikenal luas secara nasional. Homeschooling sedang menemukan momentum barunya pada saat ini dan sedang mencari bentuknya di tengah sistem pendidikan sekolah yang reguler. Mulai banyak orang tua yang menempuh homeschooling bagi anak-anaknya, salah satunya adalah Seto Mulyadi (Ketua Komnas Anak, tokoh pendidikan anak) yang menjalankan program homeschooling bagi putriputrinya. 5. Alasan Orang Tua Memilih Homeschooling Para orang tua memiliki alasan yang beragam ketika memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Alasan tersebut berbeda-beda, menurut hasil penelitian Haniar (www.sumardiono.com) yaitu: a. Orang tua ingin meningkatkan kualitas pendidikan anak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 b. Orang tua tidak puas dengan kualitas pendidikan di sekolah reguler. c. Orang tua sering berpindah-pindah atau melakukan perjalanan. d. Orang tua merasa keamanan dan pergaulan sekolah tidak kondusif bagi perkembangan anak. e. Orang tua menginginkan hubungan keluarga yang lebih dekat dengan anak. f. Orang tua merasa sekolah yang baik semakin mahal dan tidak terjangkau. g. Anak-anak memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi di sekolah umum. h. Orang tua memiliki keyakinan bahwa sistem yang ada tidak mendukung nilainilai keluarga yang dipegangnya. i. Orang tua merasa terpanggil untuk mendidik sendiri anak-anaknya. Dari beberapa alasan tersebut sebagian besar alasan orang tua memilih homeschooling yaitu karena mereka tidak puas dengan sistem pendidikan yang ada di sekolah formal, dan biaya pendidikan yang semakin mahal menjadi alasan orang tua juga untuk memilih homeschooling. 6. Kelemahan dan Kelebihan Homeschooling Setiap model pendidikan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan, begitu juga dengan homeschooling. Kelemahan dan kelebihan homeschooling sebagai berikut : a. Kelebihan homeschooling: 1) Anak lebih mandiri, tanggung jawab, kreatif dan percaya diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 2) Proses menuju kemandirian dan tanggung jawab anak tidak terjadi begitu saja, orangtua memegang peranan penting dalam mengarahkan anak. 3) Fleksibilitas waktu dan tempat. Bagi anak berkebutuhan khusus (autis misalnya) orangtua dapat menggabungkan program terapi dan proses pendidikannya. Anak yang berprestasi dalam olahraga dan seni dapat terus menjalankan latihan mereka. 4) Belajar lebih menyenangkan, tidak terpaksa. Sesuai dengan semboyan yang dianut beberapa homeschooler, ”Belajar bisa di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja.” b. Kelemahan homeschooling : 1) Dapat terjebak dalam fleksibilitas waktu. Dengan fleksibilitas waktu yang tinggi dalam homeschooling sehingga menuntut disiplin dan komitmen yang tinggi pula dari para homeschooler (baik orangtua maupun anak). 2) Sosialisasi seumur relatif kurang berkembang dibandingkan dengan anak sekolah. Orangtua yang menyadari hal ini mengantisipasi dengan memasukkan anak ke dalam kursus-kursus yang sesuai dengan level anak atau bergabung dalam komunitas, sekolah minggu (gereja) dan lain-lain. 3) Anak kurang mampu bersaing dan bekerja kelompok (team work). Kekurangan homeschooling sebenarnya disesuaikan dengan pribadi peserta didik dan bagaimana cara orang tua mendidik peserta didik. Seperti yang diceritakan oleh Olivia (Setyowati, 2010:9-10), saat ini di sekolah-sekolah banyak terjadi kasus bullying dan ada beberapa pihak yang merasa bila orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 tua yang overprotective akan memilih homeschooling untuk anaknya sehingga anak tidak memiliki sikap untuk bertahan dalam menghadapi segala persoalan. Padahal bila dilihat dengan terjadinya kasus bullying seperti itu bukannya malah membuat peserta didik bertahan tapi akan mengancam emosi atau mental anak sehingga anak akan terbentuk dengan memiliki rasa takut dan tertekan. 7. Metode Komunitas dalam Homeschooling Kak Seto Semarang Homeschooling memiliki tiga jenis metode, yaitu metode tunggal, metode majemuk, dan metode komunitas. Pada metode homeschooling tunggal, orang tua terjun langsung dalam proses pembelajaran sebagai guru, jika ada guru yang didatangkan secara privat hanya akan membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Guru tersebut bisa berasal dari lembaga-lembaga yang khusus menyelengarakan program homeschooling. Pada metode homeschooling majemuk dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing. Sedangkan pada homeschooling komunitas merupakan gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Dalam hal ini beberapa keluarga memberikan kepercayaan kepada Badan Tutorial untuk memberi materi pelajaran. Badan tutorial melakukan kunjungannya ke tempat yang disediakan komunitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Model pembelajaran dalam metode komunitas memiliki sedikit perbedaan dengan metode tunggal dan majemuk. Dalam komunitas proses pembelajaran dengan mengumpulkan peserta di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-temannya, jadwal belajar peserta pun ditentukan oleh tutorial. Sedangkan pada metode tunggal dan majemuk, model pembelajaran yang digunakan adalah Distance Learning. Distance Learning merupakan proses pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dengan modul dan orang tua yang berperan besar sebagai pendidiknya. Adapula program Tutor Visit yaitu metode pembelajaran di mana peserta belajar di rumah dan didampingi oleh tutor. Dalam tutor visit jadwal belajar disusun sesuai kesepakatan antara peserta, orangtua dan tutor. B. Kerangka Berpikir Hubungan antar manusia, manusia dengan kelompoknya, maupun antar kelompok disebut interaksi sosial (Sarwono, 2009:185). Menurut H. Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Ahmadi, 1991:54). Aspek yang mendasari interaksi sosial menurut Sarwono (2009) dalam bukunya Psikologi Umum yaitu komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma-norma sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Menurut Gunarsa (1979:19) permulaan masa remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksuil dan bersamaan dengan itu akan dimulai proses perkembangan psikis remaja, dimana mereka mulai melepaskan diri dari ikatan orang tua dan mengalami perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat. Santrock (2003:24) mengungkapkan bahwa pada masa transisi sosial, remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell dalam Santrock (2003:125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan dalam Santrock (2003:220) mengemukakan bahwa anakanak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih sayang (ikatan yang aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan seksual. Menurut Steinberg dalam Santrock (2002:42) mengemukakan bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealisme dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan remaja. Konflik yang terjadi antara remaja dan orang tua dikarenakan orang tua berpikir bahwa remaja berubah dari seorang anak yang selalu menurut menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menentang standar-standar orang tua. Oleh karena itu maka banyak orang tua cenderung mengekang, mengendalikan, dan memberi tekanan terhadap remaja. Berikut ada beberapa strategi untuk mengurangi konflik antara orang tua dan remaja (Santrock, 2002: 24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal balik. 3) Mencoba melakukan corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah dicapai. Jadi, poses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya, serta masyarakat sekitar. Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan keluarganya. Sebagaimana Desmita (Setiawati, 2010) menyebutkan bahwa sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama dalam perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak sekolah reguler. Anak homeschooling tidak akan merasakan betapa beratnya hidup bersebelahan di antara teman-temannya, bagaimana harus berjuang di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 antara komunitas, tidak akan merasakan penolakan-penolakan dari teman sebaya, yang mana semua itu akan memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak dari mudahnya subjek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan keluarga atau dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010) menyatakan bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai, namun pada aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan Setiawati, Molina (2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih senang melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih lanjut lagi dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki kenalan teman sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka mengikuti homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman sebaya yang telah mereka kenal semenjak di sekolah formal. Berdasarkan pro dan kontra dari hasil penelitian tentang interaksi sosial remaja homeschooling, maka peneliti ingin melakukan penelitian ulang tentang interaksi sosial remaja homeschooling. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi atau gejala-gejala sosial. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di tempat bimbingan homeschooling yaitu Homeschooling Kak Seto Semarang. 2. Waktu Penelitian dilakukan pada 03 Agustus 2011 sampai dengan 10 Agustus 2011. C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah remaja yang mengikuti program homeschooling. 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah interaksi sosial. D. Populasi Populasi adalah seluruh kelompok yang akan diteliti dan memiliki paling sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dari penelitian ini adalah remaja usia enam belas sampai delapan belas tahun yang mengikuti program homeschooling komunitas yang berjumlah 27 orang. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:142). Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan tujuh pilihan jawaban. 2. Wawancara Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2009:231) menyatakan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Ada beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi terstuktur, dan tidak terstruktur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diperoleh yaitu tingkat 26 interaksi remaja peserta homeschooling menggunakan metode komunitas. F. Jenis Data 1. Data Kuantitatif Interaksi sosial memiliki empat aspek yang mendasari terjadinya interaksi (Sarwono, 2009:185) yaitu: komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial. Untuk menguji keempat aspek tersebut maka peneliti menggunakan skala Likert dengan tujuh alternatif jawaban. Respon yang tersedia meliputi “Sangat Tidak Setuju” sampai “Sangat Setuju”. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dengan menunggu subyek pada saat mengisi skala interaksi sosial yang diberikan. Cara pemberian skor pada aitem pernyataan dalam skala interaksi sosial ini dengan didasarkan pada tujuh kategori jawaban yaitu : a. Pernyataan Mendukung Sangat Tidak Setuju (STS)=1 sampai Sangat Setuju (SS)=7. b. Pernyataan Tidak Mendukung Sangat Setuju (SS)=1 sampai Sangat Tidak Setuju (STS)=7. Kriteria dalam penilaian ini adalah semakin tinggi skor yang diperoleh, dapat dikatakan subyek memiliki interaksi sosial yang semakin tinggi. 2. Data Kualitatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Pada bagian data kualitatif, data didapat dari ekplorasi langsung terhadap subyek. Eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh tentang tingkat interaksi sosial remaja peserta homeschooling, dalam hal ini berkaitan dengan penelitian ini meski mungkin belum dapat terungkap melalui skala. Data kualitatif ini diharapkan akan memberi lebih banyak masukan tentang interaksi sosial remaja peserta homeschooling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kualitatif ini adalah wawancara secara langsung dengan beberapa subyek, subyek diminta menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian yang sifatnya terbuka. Data yang didapat dari metode wawancara ini dikumpulkan dan dicatat secara langsung ketika wawancara yang kemudian digunakan untuk membantu menjelaskan tentang permasalahan yang terungkap pada akhir penelitian setelah hasil analisis data kuantitatif diperoleh. G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara, dan daftar pernyataan kuesioner. Kuesioner ini berdasarkan teori dari Sarwono dalam bukunya Pengantar Psikologi Umum (2009:185). Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian, yaitu : Tabel 3.1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Skala Interaksi Sosial Aspek – Aspek Komunikasi Sikap Tingkah Kelompok Norma Sosial Indikator 1. Adanya pengirim berita 2. Adanya penerima berita 3. Adanya media atau alat pengirim berita 4. Adanya sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan berita 1. Affect 2. Behaviour 3. Cognition Laku 1. Perilaku dalam kebersamaan 2. Situasi social 1. Sanksi sosial 2. Tekanan dari kelompok Jumlah Item Positif 1,2,3 Item Negatif 4 Jumlah 18 5,6 7,8 9,10,11 12,13 14,15,16 17,18 19,20 23 27,28 31,32,33 21,22 24,25,26 29,30 34,35 36,37,38 41,42,43 46,47,48 39,40 44,45 49,50 10 29 21 50 12 10 H. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Prinsip dasar validitas adalah membandingkan hasil pengukuran gejala dengan kriterium yang dianggap valid (Hadi, 2000). Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Keterangan : r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = Skor total dari seluruh item X = Skor total dari setiap item n = Jumlah responden ∑XY = Hasil kali X dan Y Jika jumlah nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Dari pengujian validitas diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial No. aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 r hitung 0.509 0.443 0.519 0.451 0.457 0.522 0.726 0.451 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 0.567 0.589 0.617 0.726 0.523 0.721 0.678 0.512 0.523 0.811 0.589 0.721 0.811 0.590 0.357 0.590 0.483 0.611 0.601 0.448 0.492 0.603 0.523 0.664 0.436 0.515 0.454 0.539 0.417 0.442 0.458 0.367 0.539 0.489 0.443 0.413 0.379 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 47 48 49 50 0.664 0.523 0.617 0.542 0.539 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 31 Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel di atas terlihat bahwa aitem nomor 23 tidak valid karena r hitung sebesar 0.357 kurang dari r tabel dengan jumlah responden (n) 30, dan taraf signifikansi 5% sebesar 0.361. Oleh karena itu, maka item nomor 23 dibuang dan dilakukan pengolahan kembali. Setelah dilakukan pengolahan kembali, maka hasil uji validitas sebagai berikut : Tabel 3.3 Kesimpulan Hasil Pengolahan Kembali Uji Validitas Interaksi Sosial No. aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 r hitung 0.503 0.433 0.515 0.454 0.452 0.527 0.722 0.454 0.573 0.595 0.612 0.722 0.515 0.720 0.678 0.516 0.515 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 19 20 21 22 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 0.806 0.595 0.720 0.806 0.591 0.591 0.474 0.615 0.608 0.444 0.482 0.592 0.523 0.673 0.410 0.510 0.463 0.537 0.430 0.454 0.461 0.363 0.537 0.499 0.457 0.413 0.377 0.673 0.523 0.612 0.544 0.537 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 32 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Setelah melakukan pengolahan kembali, dari data di atas dapat dilihat bahwa seluruh aitem valid karena hasil r hitung lebih besar dari r tabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran hanya dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama selama aspek yang diukur masih sama (Azwar, 2005). Reliabilitas suatu instrumen adalah proporsi variansi skor perolehan yang merupakan variansi skor murni. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengujian satu kali yaitu metode alpha (Cronbach) untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pernyataan = varians total = jumlah varians butir Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Tabel 3.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Reliabiltas Interaksi Sosial Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .955 .957 49 Dari 49 item interaksi sosial diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach 0.955 lebih besar dari 0.6 sehingga disimpulkan bahwa item interaksi sosial adalah reliabel. H. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2009:245). Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009:245) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif, yaitu: 1. Analisis Sebelum di Lapangan Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (2009:246) menyatakan analisis data penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 penelitian tersebut masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. 2. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009:246), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data di lapangan menurut Miles dan Huberman, yaitu: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. a. Reduction Data Pada data reduction, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mereduksi data dengan memfokuskan pada komunikasi, sikap, tingkah laku kelompok, dan norma sosial subyek penelitian dengan teman sebaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 b. Data Display Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih mendisplay data dengan uraian singkat karena peneliti ingin melihat tinggi-rendahnya interaksi sosial remaja peserta homeschooling. c. Conclusion Drawing/Verification Pengambilan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009:252). Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM A. Latar Belakang Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, dan setiap anak sedapat mungkin memperoleh pendidikan yang layak bagi mereka. Namun dalam pengalaman di lapangan bahwasanya anak mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan selama bersekolah. Sebut saja, kasus bullying , bentakan, kekerasan dari guru bahkan pemasungan kreativitas anak. Pengalaman-pengalaman yang kurang berkesan tersebut menimbulkan fobia terhadap sekolah (school phobia ) bagi anak dan orang tua. Kemudian, upaya penyeragaman kemampuan dan keterampilan semua anak untuk seluruh bidang turut mematikan minat dan bakat anak yang tentunya berbeda-beda, karena setiap anak adalah unik. Lebih jauh lagi kurikulum yang terlalu padat dan tugas-tugas rumah yang menumpuk membuat kegiatan belajar menjadi suatu beban bagi anak-anak. Melihat kondisi ini maka perlu dicarikan solusi alternatif bagi anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal, salah satu bentuknya adalah dengan kegiatan homeschooling (sekolah rumah). Berdasarkan inilah para pemerhati pendidikan di Jawa Tengah bekerjasama dengan Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto) membangun komunitas sekolah rumah di 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Semarang dengan nama Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang, yakni di Jalan Klenteng Sari I/3, sebagai sebuah institusi pendidikan alternatif yang senantiasa memperhatikan hak anak-anak atas pendidikan. B. Visi dan Misi HSKS Semarang dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja”. Visi : Menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu intitusi pendidikan anak yang unggul dalam menyediakan program pendidikan bagi anak untuk dapat terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Misi : 1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, gaya belajar, kekuatan dan keterbatasan yang dimilikinya. 2. Membantu peserta didik menemukan minat dan bakatnya serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal. 3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pembelajar seumur hidup yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan karakter yang kuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 39 Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan dari pelajaran yang dipelajari dengan kehidupan nyata. 5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik dengan melakukan pendekatan personal. C. Kurikulum Kurikulum HSKS Semarang mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Selain itu, kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang didukung oleh HSKS. Dalam kegiatan tutorial kedua acuan tersebut disusun dan disampaikan dengan metode HSKS sehingga dirasakan berbeda dengan sekolah formal, sehingga peserta dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menyenangkan. D. Proses Pembelajaran Metode pembelajaran pada HSKS adalah menggunakan pendekatan yang lebih tematik, aktif, kontruktif, dan kontekstual serta belajar mandiri melalui penekanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Untuk itulah proses pembelajaran di HSKS dilakukan menyenangkan dan tidak terpaku dengan akademik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Penelitian Interaksi dengan teman sebaya akan membuka pandangan baru pada anak dan memberi kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya akan membantu anak mempelajari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bermacam-macam corak keadaan keluarganya. Sebagaimana Desmita dalam Setiawati (2010) menyebutkan bahwa sekolah mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan anak terutama dalam perkembangan sosialnya. Interaksi dengan guru dan teman sebayanya di sekolah, memberikan peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan sosial, memperoleh pengetahuan tentang dunia serta mengembangkan konsep diri sepanjang masa pertengahan dan akhir anak-anak. Dengan demikian, anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang dunia tetapi juga tentang perilaku-perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Anak homeschooling lebih sering belajar di lingkungan rumah, tentunya tidak akan memperoleh pengalaman sebanyak anak sekolah regular, seperti merasakan betapa beratnya hidup bersebelahan di antara 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 teman-temannya, bagaimana harus berjuang di antara komunitas, tidak akan merasakan penolakan-penolakan dari teman sebaya, yang mana semua itu akan memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Menurut Gloria (2009) dari hasil penelitian, menyatakan bahwa interaksi sosial pada subjek homeschooling berkembang dengan baik, hal ini tampak dari mudahnya subyek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah baik dengan keluarga atau dengan teman-temannya. Sedangkan menurut Setiawati (2010) menyatakan bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai, namun pada aspek kognisi mereka di atas rata-rata. Sependapat dengan Setiawati, Molina (2006) menyatakan interaksi sosial dengan teman sebaya pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal karena keduanya lebih senang melakukan aktivitas sendiri seperti membaca buku di rumah. Lebih lanjut lagi dapat disimpulkan bahwa kedua orang subyek tidak memiliki kenalan teman sebaya yang baru untuk dijadikan teman dekat semenjak mereka mengikuti homeschooling. Mereka cenderung hanya mempertahankan teman sebaya yang telah mereka kenal semenjak di sekolah formal. B. Deskripsi Data Penelitian Homeschooling Kak Seto Semarang memiliki jumlah siswa sebanyak 27 orang, karena jumlah populasi yang sedikit maka peneliti memilih untuk tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 menggunakan sampel. Kuesioner diberikan kepada 27 orang, dan jumlah kuesioner yang kembali ke peneliti sebanyak 27 buah. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%. Subyek dalam penelitian ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, pernah/tidak mengikuti sekolah formal, dan alasan memilih homeschooling. 1. Jenis Kelamin Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden Aspek Jenis kelamin: ï‚· Laki-laki ï‚· Perempuan Frekuensi Prosentase 15 12 55.55% 44.44% Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah 15 orang (55.55%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah 12 orang (44.44%). 2. Usia Responden Tabel 5.2 Usia Responden Usia 16 tahun 17 tahun 18 tahun Frekuensi 20 1 6 Prosentase 74.07% 3.70% 22.22% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden yang berusia enam belas tahun adalah 20 orang (74.07%), berusia tujuh belas tahun adalah 1 orang (3.70%), dan berusia delapan belas tahun adalah 6 orang (22.22%). 3. Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal/Reguler Tabel 5.3 Pernah/Tidak Bersekolah di Sekolah Formal Frekuensi Pernah mengikuti 27 sekolah formal Tidak pernah mengikuti 0 sekolah formal Prosentase 100% 0% Tabel 5.3 menunjukkan jumlah responden yang pernah mengikuti sekolah formal adalah 27 orang (100%) dan tidak ada yang belum pernah mengikuti sekolah formal. 4. Alasan Memilih Homeschooling Tabel 5.4 Alasan Memilih Homeschooling Alasan Frekuensi Prosentase Ketidakpuasan terhadap sistem 15 55.55% pendidikan yang dilakukan di sekolah formal Memiliki kebutuhan lain diluar 10 37.03% proses belajar yang tidak bisa didapatkan di sekolah formal Memiliki kegiatan lain diluar 2 7.40% dari belajar, seperti pemain piano internasional, berdagang Tabel 5.4 menunjukkan alasan responden memilih homeschooling karena adanya ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang dilakukan di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 sekolah formal adalah 15 orang (55.55%), memiliki kebutuhan lain di luar belajar yang tidak bisa dipenuhi di sekolah formal adalah 10 orang (37.03%), dan memiliki kegiatan lain seperti pianis internasional, berdagang adalah 2 orang (7.40%). Untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai data penelitian, berikut ini diperoleh hasil perhitungan pada tabel 5.5: Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Data Secara Teoritis Skor max Skor min Range (r) Mean teoritis (µ) Standar deviasi ( ) Data teoritis 343 49 294 196 49 Skor/rentang minimum-maksimum adalah 49 sampai dengan 343, sehingga luas jarak sebarannya (range) adalah 294. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai = 49, dan mean teoritisnya (µ) adalah 196. Tabel 5.5 dapat digunakan sebagai penggolongan subyek ke dalam lima (5) kategori diagnosis tingkat interaksi sosial, maka penggolongan keenam satuan deviasi standar ke dalam 5 bagian, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 C. Deskripsi Tingkat Interaksi Sosial Tabel 5.6 Pengkategorian dan Prosentase Interaksi Sosial Kategori 49-123 124-172 173-221 222-270 271-343 Frekuensi 0 1 6 14 6 Prosentase 0% 3.70% 22.22% 51.85% 22.22% Kriteria Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan kriteria interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%), dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 6 orang (22.22%), dikategorikan tinggi sebanyak 14 orang (51.85%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. 1. Aspek Komunikasi Tabel 5.7 Pengkategorian dan Prosentase Aspek Komunikasi Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria 18-45 0 0% Sangat Rendah 46-63 1 3.70% Rendah 64-81 8 29.62% Sedang 82-99 17 62.96% Tinggi 100-126 1 3.70% Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan kriteria aspek komunikasi remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%), dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 8 orang (29.62%), dikategorikan tinggi sebanyak 17 orang (62.96%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 1 orang (3.70%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek komunikasi remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. 2. Aspek Sikap Tabel 5.8 Pengkategorian dan Prosentase Aspek Sikap Kategori 11-28 29-39 40-50 51-61 62-77 Frekuensi 0 2 4 15 6 Berdasarkan tabel 5.8 Prosentase 0% 7.40% 14.81% 55.55% 22.22% Kriteria Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi menunjukkan kriteria aspek sikap remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan sangat rendah (0%), dikategorikan rendah sebanyak 2 orang (7.40%), dikategorikan sedang sebanyak 4 orang (14.81%), dikategorikan tinggi sebanyak 15 orang (55.55%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 6 orang (22.22%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek sikap remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. 3. Aspek Tingkah Laku Kelompok Tabel 5.9 Pengkategorian dan Prosentase Aspek Tingkah Laku Kelompok Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria 10-25 1 3.70% Sangat Rendah 26-35 0 0% Rendah 36-45 7 25.92% Sedang 46-55 11 40.74% Tinggi 56-70 8 29.62% Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan kriteria aspek tingkah laku kelompok remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang dikategorikan sangat rendah 1 orang (3.70%), tidak ada yang dikategorikan rendah (0%), dikategorikan sedang sebanyak 7 orang (25.92%), dikategorikan tinggi sebanyak 11 orang (40.74%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 8 orang (29.62%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat tingkah laku kelompok remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. 48 Aspek Norma Sosial Tabel 5.10 Pengkategorian dan Prosentase Aspek Norma Sosial Kategori Frekuensi Prosentase Kriteria 10-25 0 0% Sangat Rendah 26-35 1 3.70% Rendah 36-45 5 18.51% Sedang 46-55 12 44.44% Tinggi 56-70 9 33.33% Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan kriteria aspek norma sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang tidak ada yang dikategorikan (0%), dikategorikan rendah sebanyak 1 orang (3.70%), dikategorikan sedang sebanyak 5 orang (18.51%), dikategorikan tinggi sebanyak 12 orang (44.44%), dan dikategorikan sangat tinggi sebanyak 9 orang (33.33%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek norma sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. D. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas baik. Pada aspek komunikasi, kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman sebaya di dalam maupun di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap, kemampuan untuk menyatakan rasa senang dan tidak senang, perilaku yang mengikuti rasa senang atau tidak senang, serta penilaian terhadap objek baik. Pada aspek tingkah laku kelompok, kemampuan berperilaku dalam kebersamaan baik. Pada aspek norma sosial, kemampuan mematuhi dan menghargai peraturan di dalam kelompok baik. Pada aspek komunikasi, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari subyek terbiasa menyampaikan materi kepada teman sekelas dengan power point, sering bertukar informasi dengan teman sebaya di sekitar rumah, sering bermain dengan teman sebaya, tidak hanya diam ketika ada teman yang merasa kesulitan, selalu kritis terhadap informasi yang diberikan, dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh tutor/guru, selalu mengulang materi pelajaran yang diberikan oleh guru/tutor, sering mengerjakan rumah yang diberikan oleh guru, sering menggunakan yahoo messenger untuk berbincang materi dengan guru, terbiasa bertukar informasi dengan teman lewat telepon, sering menggunakan facebook untuk ngobrol dengan teman, berkomunikasi dengan teman lewat SMS, mengangkat tangan ketika ingin bertanya kepada guru, selalu tersenyum ketika bertemu dengan guru atau karyawan di lembaga homeschooling, selalu berjabat tangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 ketika bertemu dengan teman-teman, sering memberikan apresiasi kepada teman dengan bertepuk tangan, dan melambaikan tangan saat akan pulang terlebih dahulu. Pada aspek sikap, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari sikap senang bermain bersama teman sekelompok, suka mengerjakan tugas secara bersama-sama, senang bila mendapat teman baru, suka dengan teman yang banyak bicara, sering bermain dengan teman sebaya di sekitar rumah, tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas, peduli dengan kegiatan yang dilakukan dengan teman di sekitar rumah, menyukai sesi sharing karena bisa membuat saling mengenal satu sama lain, mengikuti organisasi dengan baik, bermain bersama teman sebaya di rumah dengan baik, dan memiliki teman lewat facebook atau twitter dengan baik. Pada aspek tingkah laku kelompok, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari seringnya belajar bersama teman-teman, sering bermain dengan teman di homeschooling, sering mengikuti kegiatan sosial bersama teman-teman, tidak terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di rumah, tidak menerima ajakan teman untuk membolos, meniru cara belajar teman yang efektif, memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok, selalu belajar dari pengalaman, kegiatan yang dilakukan mendukung tujuan kelompok, dan tidak terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Pada aspek norma sosial, subyek cenderung berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari menghargai aturan dan norma kelompok, mengikuti aturan yang terdapat dalam kelompok, selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat dalam kelompok, tidak pernah mendapat sanksi dari guru, tidak selalu merasa pendapat paling benar, memiliki sikap toleran terhadap semua anggota kelompok, belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan materi, selalu menyapa teman, guru, maupun karyawan di homeschooling, menerima dengan lapang dada ketika pendapatnya tidak diterima, dan selalu memberikan ide kepada teman. Selain dari hasil kuesioner tersebut, ada hal lain yang mendukung penelitian ini yaitu dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga orang subyek yang pernah dididik di sekolah formal menyatakan bahwa dalam homeschooling mereka merasa lebih percaya diri dan ada rasa saling memberikan motivasi dengan teman-teman di homeschooling. Subyek pertama bercerita di dalam homeschooling lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran dan rasa kerja sama satu dengan yang lain lebih tinggi. Ia pun semakin aktif di dalam kegiatan di luar homeschooling, seperti kegiatan gereja. Di dalam homeschooling, ia merasa secara tidak langsung diajarkan agar lebih percaya diri. Subyek kedua bercerita bahwa ia dulu adalah seorang yang jarang berinteraksi dengan sekelilingnya terutama saat di sekolah formal, karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 jumlah siswa di sekolah formal yang banyak sehingga mereka sulit menerima karakter masing-masing dan ia merasa tidak percaya diri saat berinteraksi dengan teman sebaya, tetapi sejak ia berada di homeschooling, ia merasa jauh lebih nyaman dan percaya diri. Selain itu, interaksi dengan teman sebaya, staff, maupun tutor di homeschooling pun lebih sering. Subyek ketiga adalah seorang pemain orchestra sehingga ia memilih homeschooling sebagai tempat menuntut ilmu. Alasannya karena di sekolah formal ia sering ketinggalan pelajaran, berbeda dengan homeschooling yang waktu pelajarannya bisa disesuaikan dengan kesibukannya. Dalam pergaulannya dengan sesama homeschooler maupun teman-teman di luar homeschooling baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh subyek ketika ia mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, teman-teman dan tutor dalam homeschooling membantunya sampai ia memahami materi yang kurang dimengerti. Sedangkan di luar homeschooling, ia juga sering bertukar cerita dengan teman-teman. Dengan demikian, hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Gloria (2009), yang menyatakan bahwa interaksi sosial pada subyek homeschooling berkembang dengan baik. Hal ini tampak dari mudahnya subyek beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki cukup banyak teman bermain serta mampu menyelesaikan masalah, baik dengan keluarga atau dengan teman-temannya. Dengan demikian, penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 dilakukan oleh Setiawati (2010) dan Molina (2006) yang menyatakan bahwa kematangan sosial siswa homeschooling kurang memadai serta interaksi sosial dengan teman sebaya pada dua orang subyek homeschooling kurang optimal. Perbedaan ini kemungkinan karena adanya perbedaan waktu dan tempat penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas di Homeschooling Kak Seto Semarang cenderung tinggi. Ini berarti tingkat interaksi sosial remaja homeschooling menggunakan metode komunitas baik. Pada aspek komunikasi, kemampuan berkomunikasi dengan tutor/guru, teman sebaya di dalam maupun di luar homeschooling baik. Pada aspek sikap, kemampuan untuk menyatakan rasa senang dan tidak senang, perilaku yang mengikuti rasa senang atau tidak senang, serta penilaian terhadap objek baik. Pada aspek tingkah laku kelompok, kemampuan berperilaku dalam kebersamaan baik. Pada aspek norma sosial, kemampuan mematuhi dan menghargai peraturan di dalam kelompok baik. 54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 B. Keterbatasan Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan sehingga hasil penelitian jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dihadapi oleh penulis. 1. Keterbatasan kemampuan responden dalam memahami isi pernyataan serta kejujuran untuk menjawab kuesioner yang diberikan, karena kemungkinan kesalahan bisa saja terjadi sehingga analisis yang dihasilkan bisa kurang akurat. 2. Ketika melakukan penelitian, HSKS sedang melakukan renovasi ruangan sehingga saat wawancara menjadi kurang kondusif. 3. Penelitian ini dilaksanakan hanya pada homeschooling komunitas. C. Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Lebih memperhatikan penyusunan alat ukur yang didasarkan pada indikator alat ukur yang lebih spesifik. Penggunaan skala yang sudah valid sangat membantu kualitas penelitian. b. Penelitian bisa dikembangkan lagi, tidak hanya untuk metode komunitas tetapi untuk metode tunggal dan majemuk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 2. Bagi Subyek Penelitian Homeschooling Kak Seto Semarang perlu kiranya mempertahankan dan meningkatkan proses pembelajaran yang bisa mendukung interaksi remaja baik dengan sesama teman di dalam maupun di luar homeschooling. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Molina, Yosi. (2006). Social Interaction With Peers Groups to Adolescent Homeschooling : A Descriptive Study. Tersedia: http://unimolly.multiply.com/journal/item/19/Interaksi_sosial_dengan teman_sebaya_pada_remaja_yang_homeschooling (20 Februari 2011). Sarwono, Sarlito. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. Setiawati, Eka. (2010). Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Pada Anak Homeschooling dan Anak Sekolah Reguler. Tersedia: http://etd.eprints.ums.ac.id/8099/1/F100050230.pdf (20 Februari 2011). Setyowati, Holy. 2010. Homeschooling Creating The Best of Me. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. -----------. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, S. 1992. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali. Trinanda, Andi. (2008). Pendidikan Homeschooling Sudah Adaptifkah dengan Pendidikan di Indonesia. Tersedia: http://trinanda.wordpress.com/2008/06/04/pendidikan-home PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 schooling-sudah-adaptifkah-dengan-pendidikan-di-indonesia/(20 Februari 2011). Walgito, Prof. Dr. Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi. Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. http://www.sekolahrumah.com (10 Oktober 2010). http://www.sumardiono.com (10 Oktober 2010). http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/artikel/20090915092455/Homeschooling-Model-Pengembangan-Sistem-Pendidikan.html (25 Oktober 2010). http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/ (07 April 2011) http://st298237.sitekno.com/page/28197/program-pembelajaran.html (05 Juli )2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN KUESIONER DAN PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUESIONER PENELITIAN Identitas Usia : Jenis kelamin : Petunjuk Pengisian : Lingkari jawaban yang sesuai dengan yang anda rasakan. Pilihan mulai angka 1 dimaknai sangat tidak setuju sampai dengan 7 sangat setuju No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pernyataan Sangat setuju Saya terbiasa menyampaikan materi pelajaran dengan 1 2 presentasi Saya sering bertukar informasi dengan teman sebaya di 1 2 sekitar rumah Saya sering bermain dengan teman sebaya 1 2 Ketika ada teman kesulitan, saya hanya diam 1 2 Saya selalu kritis terhadap setiap informasi yang 1 2 diberikan Saya dapat dengan mudah menerima materi pelajaran 1 2 yang diberikan oleh guru Saya tidak pernah mengulang materi pelajaran yang 1 2 diberikan Saya sering tidak mengerjakan tugas rumah yang 1 2 diberikan oleh guru Saya sering menggunakan yahoo messenger untuk 1 2 berbincang materi dengan guru Saya terbiasa bertukar informasi dengan teman lewat 1 2 telepon Saya sering menggunakan facebook untuk ngobrol 1 2 dengan teman Sms tidak membantu saya untuk berkomunikasi dengan 1 2 teman sekelas Internet tidak membuat interaksi sosial meningkat 1 2 Saya mengangkat tangan ketika saya ingin bertanya 1 2 kepada guru Saya selalu tersenyum ketika bertemu dengan guru atau 1 2 karyawan di lembaga homeschooling Saya dan teman-teman selalu berjabat tangan ketika 1 2 bertemu Menurut saya, memberikan apresiasi kepada teman 1 2 tidak setuju-Sangat 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 dengan bertepuk tangan tidak penting Saya tidak terbiasa melambaikan tangan saat akan pulang terlebih dulu Saya merasa senang bermain bersama teman sekelompok Saya suka mengerjakan tugas secara bersama-sama Saya tidak senang bila mendapat teman baru Saya tidak suka dengan teman yang banyak bicara Saya tidak pernah bermain dengan teman sebaya di sekitar rumah Saya tidak pernah berkumpul dengan teman yang malas Saya tidak peduli kegiatan yang dilakukan teman di sekitar rumah Menurut saya, sesi sharing baik dilakukan karena bisa membuat saling mengenal satu sama lain Menurut saya, ikut berorganisasi sangat baik Menurut saya, sering bermain dengan teman sebaya di sekitar rumah tidak baik Menurut saya, memiliki teman lewat facebook atau twitter tidak baik Saya sering belajar bersama teman-teman Saya sering bermain dengan teman di homeschooling Saya sering mengikuti kegiatan sosial bersama temanteman Saya terbiasa menyendiri ketika ada kegiatan di rumah Saya sering menerima ajakan teman untuk membolos pelajaran Saya meniru cara belajar teman yang efektif Saya memiliki kewajiban menjaga nama baik kelompok Saya selalu belajar dari pengalaman Kegiatan yang saya lakukan tidak mendukung tujuan kelompok Saya sudah terbiasa menyelesaikan segalanya sendiri Saya menghargai aturan dan norma kelompok Saya mengikuti aturan yang terdapat di dalam kelompok Saya selalu mentaati setiap keputusan yang dibuat di dalam kelompok Saya terbiasa mendapatkan sanksi dari guru Saya selalu merasa pendapat saya yang paling benar Saya memiliki sikap toleran terhadap semua anggota kelompok Saya harus belajar dengan rajin agar tidak ketinggalan materi Setiap hari saya slalu menyapa teman, guru, maupun karyawan di lembaga homeschooling 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 49 Ketika pendapat saya tidak diterima kelompok, saya 1 merasa tidak dihargai Saya menerima saja ide yang diberikan teman, 1 meskipun saya tidak setuju 2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 PEDOMAN PERTANYAAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama kamu mengikuti homeschooling? 2. Sebelum mengikuti homeschooling, regular/formal? apakah pernah ikut sekolah 3. Bila pernah, perbedaan apa yang kamu rasakan antara sekolah dengan homeschooling dengan sekolah formal? 4. Setujukah kamu bila ada pernyataan bahwa anak yang mengikuti homeschooling kurang dalam bersosialisasi? Alasannya apa? 5. Menurut kamu, bagaimana interaksi anak homeschooling dengan teman sebaya baik dengan teman sesama homeschooling maupun di luar? 6. Menurut kamu, apakah proses komunikasi saat proses pembelajaran efektif dan menyenangkan atau tidak? 7. Apakah yang kamu rasakan ketika bertemu dengan teman-teman, guru, dan karyawan di homeschooling? 8. Perilaku teman sekelas apakah ada yang membuat kamu nyaman? Kalo ada kenapa, kalo tidak kenapa? 9. Apakah di dalam kelompok mu terdapat norma sosial? Bagaimana norma sosial tersebut dapat kamu lakukan di dalam setiap kegiatanmu? 10. Apakah teman-teman satu kelas saling memotivasi? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN I UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Case Processing Summary N Cases % Valid 30 100.0 0 .0 30 100.0 a Excluded Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .955 N of Items .957 50 Scale Statistics Mean 285.20 Variance Std. Deviation 381.200 N of Items 19.524 50 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted aitem1 279.23 367.702 .509 . .955 aitem2 279.33 366.644 .443 . .955 aitem3 278.43 372.392 .519 . .955 aitem4 279.27 368.754 .451 . .955 aitem5 279.73 371.995 .457 . .955 aitem6 279.83 359.661 .522 . .955 aitem7 279.20 364.579 .726 . .954 aitem8 280.27 368.754 .451 . .955 aitem9 280.03 366.723 .567 . .954 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aitem10 280.17 362.420 .589 . .954 aitem11 278.60 369.145 .617 . .954 aitem12 280.20 364.579 .726 . .954 aitem13 279.07 366.064 .523 . .955 aitem14 280.20 360.303 .721 . .954 aitem15 280.03 362.654 .678 . .954 aitem16 280.00 367.724 .512 . .955 aitem17 280.07 366.064 .523 . .955 aitem18 280.33 355.471 .811 . .953 aitem19 279.17 362.420 .589 . .954 aitem20 279.20 360.303 .721 . .954 aitem21 279.33 355.471 .811 . .953 aitem22 279.87 365.844 .590 . .954 aitem23 279.83 372.351 .357 . .955 aitem24 278.87 365.844 .590 . .954 aitem25 279.63 367.206 .483 . .955 aitem26 279.70 360.493 .611 . .954 aitem27 279.87 360.257 .601 . .954 aitem28 279.87 365.292 .448 . .955 aitem29 278.73 370.064 .492 . .955 aitem30 279.83 366.626 .603 . .954 aitem31 278.97 366.102 .523 . .955 aitem32 279.00 363.931 .664 . .954 aitem33 278.87 371.706 .436 . .955 aitem34 279.77 370.944 .515 . .955 aitem35 279.43 364.116 .454 . .955 aitem36 279.07 370.409 .539 . .955 aitem37 278.80 371.821 .417 . .955 aitem38 278.97 370.171 .442 . .955 aitem39 279.67 366.161 .458 . .955 aitem40 280.00 369.862 .367 . .955 aitem41 280.07 370.409 .539 . .955 aitem42 279.70 366.976 .489 . .955 66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aitem43 279.90 367.886 .443 . .955 aitem44 279.57 370.116 .413 . .955 aitem45 279.70 370.010 .379 . .955 aitem46 279.00 363.931 .664 . .954 aitem47 278.97 366.102 .523 . .955 aitem48 278.60 369.145 .617 . .954 aitem49 278.80 367.890 .542 . .954 aitem50 280.07 370.409 .539 . .955 Case Processing Summary N Cases Valid % 30 100.0 0 .0 30 100.0 Excludeda Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items .955 N of Items .957 49 Scale Statistics Mean 279.83 Variance 372.351 Std. Deviation 19.296 N of Items 49 Item-Total Statistics 67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Cronbach's Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation Alpha if Item Deleted aitem1 273.87 359.154 .503 . .955 aitem2 273.97 358.240 .433 . .955 aitem3 273.07 363.720 .515 . .955 aitem4 273.90 359.955 .454 . .955 aitem5 274.37 363.344 .452 . .955 aitem6 274.47 350.878 .527 . .955 aitem7 273.83 356.006 .722 . .954 aitem8 274.90 359.955 .454 . .955 aitem9 274.67 357.885 .573 . .954 aitem10 274.80 353.614 .595 . .954 aitem11 273.23 360.530 .612 . .954 aitem12 274.83 356.006 .722 . .954 aitem13 273.70 357.597 .515 . .954 aitem14 274.83 351.730 .720 . .953 aitem15 274.67 354.023 .678 . .954 aitem16 274.63 358.930 .516 . .954 aitem17 274.70 357.597 .515 . .954 aitem18 274.97 347.068 .806 . .953 aitem19 273.80 353.614 .595 . .954 aitem20 273.83 351.730 .720 . .953 aitem21 273.97 347.068 .806 . .953 aitem22 274.50 357.155 .591 . .954 aitem24 273.50 357.155 .591 . .954 aitem25 274.27 358.754 .474 . .955 aitem26 274.33 351.747 .615 . .954 aitem27 274.50 351.431 .608 . .954 aitem28 274.50 356.741 .444 . .955 aitem29 273.37 361.551 .482 . .955 aitem30 274.47 358.189 .592 . .954 aitem31 273.60 357.421 .523 . .954 68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aitem32 273.63 355.068 .673 . .954 aitem33 273.50 363.500 .410 . .955 aitem34 274.40 362.317 .510 . .955 aitem35 274.07 355.168 .463 . .955 aitem36 273.70 361.734 .537 . .954 aitem37 273.43 362.806 .430 . .955 aitem38 273.60 361.145 .454 . .955 aitem39 274.30 357.390 .461 . .955 aitem40 274.63 361.275 .363 . .955 aitem41 274.70 361.734 .537 . .954 aitem42 274.33 358.023 .499 . .955 aitem43 274.53 358.809 .457 . .955 aitem44 274.20 361.407 .413 . .955 aitem45 274.33 361.333 .377 . .955 aitem46 273.63 355.068 .673 . .954 aitem47 273.60 357.421 .523 . .954 aitem48 273.23 360.530 .612 . .954 aitem49 273.43 359.151 .544 . .954 aitem50 274.70 361.734 .537 . .954 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN II DATA INDUK PENELITIAN \ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI no.res aitem1 aitem2 aitem3 aitem4 aitem5 aitem6 aitem7 aitem8 aitem9 aitem10 aitem11 1 3 5 6 6 4 5 5 2 1 5 7 2 4 5 7 7 6 7 2 6 3 5 2 3 6 5 7 5 7 6 4 4 4 6 6 4 2 7 7 1 6 4 2 4 6 6 6 5 1 3 1 7 7 4 3 7 1 7 1 6 3 4 7 7 5 6 6 6 1 1 7 7 6 1 2 7 1 7 1 7 7 2 2 8 3 4 5 7 3 5 5 3 4 4 3 9 3 2 6 4 4 5 4 5 1 3 6 10 4 4 6 6 4 4 5 5 1 4 6 11 1 2 2 7 7 4 7 7 4 4 7 12 4 5 4 6 5 6 4 5 2 5 2 13 5 7 5 7 1 6 6 7 1 2 5 14 3 3 6 6 3 4 6 7 1 2 6 15 1 1 2 7 3 5 3 3 4 5 7 16 4 1 3 7 5 2 7 2 5 2 6 17 6 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 18 3 7 7 7 3 4 6 7 3 5 4 19 4 1 7 7 7 6 1 6 1 7 1 20 3 3 4 7 4 4 1 4 1 7 7 21 3 5 6 7 5 4 5 5 3 6 2 22 1 1 5 7 6 3 3 7 1 1 1 23 4 4 4 6 5 4 4 5 1 6 4 24 3 2 3 6 6 4 2 1 1 2 5 25 1 1 7 7 2 4 7 7 1 7 7 26 1 4 7 7 4 3 5 7 1 7 4 27 6 3 7 7 5 6 4 5 1 3 4 aitem12 aitem13 7 6 7 4 4 7 5 2 7 7 7 7 6 1 7 6 6 5 6 7 3 7 4 5 5 7 7 6 6 1 5 6 7 7 7 7 7 1 7 6 3 6 7 7 6 5 7 6 7 5 6 6 5 7 69 aitem14 aitem15 1 6 5 4 6 6 6 6 4 7 3 7 7 7 4 5 6 6 2 3 7 7 6 4 5 6 6 5 7 7 5 6 7 7 5 5 7 7 6 6 6 7 5 6 4 4 3 5 7 7 3 4 7 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aitem16 2 3 5 7 2 3 6 7 2 2 4 4 4 4 3 7 7 4 7 4 4 1 3 3 1 4 4 70 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem24 aitem25 aitem26 aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 3 2 7 4 7 6 7 2 3 7 7 7 7 5 5 3 6 7 7 5 7 2 7 7 6 6 6 4 7 4 7 6 6 4 4 2 4 7 7 5 4 6 1 6 6 5 1 2 6 6 5 6 6 6 2 4 7 7 1 1 7 1 1 3 1 7 4 3 7 1 7 7 7 7 7 4 6 5 5 7 6 6 6 4 1 1 2 7 7 1 1 1 2 7 7 7 1 7 6 4 7 6 6 2 4 4 5 5 6 4 4 6 2 3 5 5 6 4 6 5 4 4 4 5 6 4 6 4 4 5 7 5 7 6 5 4 4 6 7 3 7 2 5 1 7 2 1 2 1 6 6 1 4 5 5 3 5 4 5 4 6 5 4 6 5 5 2 4 6 5 5 5 6 3 6 1 7 6 7 6 5 5 3 4 3 2 7 1 3 5 6 6 5 5 6 4 2 6 3 5 4 5 4 3 3 3 5 5 7 3 6 5 4 6 7 5 3 7 5 4 7 6 7 7 7 1 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 5 3 7 7 7 7 7 4 6 2 6 7 7 4 4 7 7 7 7 2 1 4 7 7 7 7 4 5 3 6 7 6 6 6 4 6 2 7 4 6 5 5 7 6 7 5 7 7 6 4 7 7 7 7 3 7 4 4 5 5 7 1 2 7 2 6 4 6 5 1 4 4 4 5 6 4 6 4 4 4 4 5 6 5 2 2 5 5 6 4 2 6 2 5 4 6 7 2 7 7 7 7 7 7 1 1 7 7 7 1 7 7 4 5 7 4 4 4 5 4 4 7 7 4 4 4 4 2 7 7 2 1 1 4 4 7 7 7 4 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 aitm31 aitem32 aitem33 aitem34 aitem35 aitem36 aitem37 aitem38 aitem39 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 6 5 2 6 6 6 4 6 7 5 2 2 7 7 3 6 4 6 3 5 5 4 2 5 3 6 7 4 6 7 7 7 7 7 6 5 3 6 6 5 5 3 6 6 2 4 6 6 6 3 2 7 6 7 2 3 1 3 1 1 3 1 7 1 1 7 3 2 1 4 5 5 7 6 7 7 6 6 2 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 5 4 4 6 5 6 5 7 6 4 6 6 5 3 2 6 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 6 5 4 6 6 5 4 4 4 5 5 1 4 7 7 5 5 7 7 1 7 7 7 7 7 4 4 3 5 5 4 6 4 2 6 6 5 4 5 6 5 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7 6 4 5 6 7 4 6 5 7 5 4 6 7 7 4 3 5 5 4 4 4 6 4 5 6 4 6 3 3 5 6 7 6 7 7 6 4 5 6 7 7 5 7 4 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 7 7 6 7 5 6 6 7 7 6 7 7 5 5 1 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 4 4 4 7 1 4 6 5 4 6 6 6 7 4 4 7 7 6 7 5 5 6 5 3 6 4 5 7 7 5 4 3 7 1 1 6 7 2 1 1 4 7 4 5 4 4 7 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 2 5 2 3 6 3 7 2 6 6 5 6 6 2 7 7 7 7 7 7 7 5 2 7 1 7 7 7 4 4 4 7 7 7 7 4 1 7 7 7 1 1 5 7 5 4 7 6 7 5 4 5 5 5 1 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI aitem45 aitem46 aitem47 aitem48 aitem49 jumlah 3 5 7 3 2 236 7 7 5 7 2 246 6 7 7 2 4 267 7 6 5 6 2 231 5 1 7 1 1 171 7 6 6 3 5 274 7 7 7 1 7 249 4 6 5 4 6 244 5 4 4 5 5 214 4 5 4 5 5 232 7 7 7 4 4 238 5 6 3 5 5 221 7 7 6 3 6 272 4 7 4 6 4 239 6 7 6 4 1 210 6 5 7 6 3 260 7 7 7 3 7 317 6 7 5 7 5 282 7 7 6 1 1 257 4 7 5 4 2 237 4 6 7 7 3 271 4 5 4 5 7 199 4 6 4 4 6 217 5 6 2 5 5 201 7 7 7 7 1 272 7 7 4 4 4 234 3 7 4 1 7 233 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN III RUMUS PERHITUNGAN DATA SECARA TEORITIS DAN PENGKATEGORIAN SUBYEK PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Rumus Perhitungan tabel 5.5: B. Rumus perhitungan pengkategorian subyek: 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN IV TABEL PENGKATEGORISASIAN BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL, ASPEK KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK NORMA SOSIAL PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Tabel Hasil Pengkategorian Interaksi Sosial Kategori Perhitungan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi B. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Komunikasi Kategori Perhitungan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi C. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Sikap Kategori Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Perhitungan 74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Tingkah Laku Kelompok Kategori Perhitungan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi E. Tabel Hasil Pengkategorian Aspek Norma Sosial Kategori Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Perhitungan 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN V TABEL DESKRIPSI PENGKATEGORISASIAN SUBYEK BERDASARKAN INTERAKSI SOSIAL, ASPEK KOMUNIKASI, ASPEK SIKAP, ASPEK TINGKAH LAKU KELOMPOK, DAN ASPEK NORMA SOSIAL PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. 76 Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Berdasarkan Interaksi Sosial No. responden Jumlah Keterangan 1 236 Tinggi 2 246 Tinggi 3 267 Tinggi 4 231 Tinggi 5 171 Sedang 6 274 Tinggi 7 249 Tinggi 8 244 Tinggi 9 214 Sedang 10 232 Tinggi 11 238 Tinggi 12 221 Tinggi 13 272 Tinggi 14 239 Tinggi 15 210 Sedang 16 260 Tinggi 17 317 Tinggi 18 282 Tinggi 19 257 Tinggi 20 237 Tinggi 21 271 Tinggi 22 199 Sedang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. 23 217 Sedang 24 201 Sedang 25 272 Tinggi 26 234 Tinggi 27 233 Tinggi Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Komunikasi No. responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jumlah 76 85 99 84 83 94 72 85 73 79 89 79 90 82 73 84 115 Keterangan Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi 77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 C. 92 88 83 90 70 77 63 92 82 87 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Sikap No. responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah 64 66 56 51 36 66 43 53 54 60 36 51 Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi 78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 D. 57 49 47 61 71 67 60 59 67 50 52 52 59 54 51 79 Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Tingkah Laku Kelompok No. responden 1 2 3 4 5 Jumlah 53 42 61 45 20 Keterangan Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 55 70 52 39 48 49 41 63 54 42 58 65 59 55 46 58 37 45 38 63 49 54 Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sedang Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Tabel Deskripsi Pengkategorian Subyek Aspek Norma Sosial No. responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah 43 53 51 51 32 59 64 54 48 45 64 50 62 54 48 57 66 64 54 49 56 42 43 Keterangan Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sedang Sedang 81 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 25 26 27 48 58 49 41 Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang 82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Daftar Riwayat Hidup PERSONAL DATA Name : Citra Kusumawardhani Place and Date of birth : Palembang, 16th 1990 Address : Jl. Pringgodani Gg. Bambang Tetuko No. 9 RT 21/08, Yogyakarta Gender : Female Marital Status : Single Religion : Christiani Hobbies : Sport, Singing, Travelling Nationality : Indonesian EDUCATION 1995-2001 Elementary High School Budi Mulia Bogor. 2001-2004 Junior High School Negeri 9 Denpasar. 2004-2007 Senior High School PSKD 7 Depok. 2007-2011 Sanata Dharma University Yogyakarta. INFORMAL EDUCATION 2007 Studium Generale “More Time More Money” Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 2008 Sarasehan Hari Bumi “Healing The World Is Possible” Komunitas Cinta Bumi. 2008 Workshop Pengelolaan Sampah Mapasadha. 2008 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2010 Pelatihan Asisten Fasilitator Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2010 Peserta Pelatihan English Club Pendidikan Akuntansi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 ORGANIZATIONAL EXPERIENCES 2008 Wakil Ketua II Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Ekonomi. 2008 Sie. Acara Olimpiade Ekonomi-Akuntansi antar Siswa SMA se-DIY dan Jawa Tengah. 2008 Sie. Humas dan Publikasi Studium Generale HIMAPENSI. 2008 Sie. Humas dan Publikasi Seminar Ilmiah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2009 Pendamping Kelompok Inisiasi Mahasiswa Baru Keguruan. 2009-2010 Asisten Fasilitator Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.