PENDIDIKAN DASAR: ANTARA HARAPAN

advertisement
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
PENDIDIKAN DASAR: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN
Suryanti
Ketua Umum Himpunan Dosen PGSDI
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya
E-mail : [email protected]
Abstrak
Kualitas pendidikan memepengaruhi kualitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan pendidikan selalu
menjadi perhatian serius di berbagai negara, tidak terkecuali negara Indonesia. Indonesia mempunyai pekerjaan
rumah untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan merata. Kualitas pendidikan Indonesia
masih rendah dengan adanya fakta menunjukkan bahwa nilai PISA siswa-siswi Indonesia masih rendah dibarengi
dengan rendahnya nilai UKG di Indonesia. Pendidikan di Indonesia juga masih rendah dengan masih banyaknya
siswa yang belum sekolah bahkan putus sekolah disertai dengan fasilitas sekolah yang belum memadai. Melihat
fenomena tersebut terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi dalam sistem dan pelaksanaan pendidikan di
Indonesia, diantaranya yaitu dengan meningkatkan kualiatas pembelajaran yang bermakna dan kontekstual yang
memberikan pengalaman kepada siswa dengan pengetahuan yang menggunakan analisis, logika, dan argumentasi.
Selain itu juga dengan mengembangkan keterampilan 4C (critical thinking, creative, communication, dan
collaboration). Guru juga harus mampu berpikir jauh ke depan dan mengembangkan diri melalui peningkatan
kompetensi dan kemampuan baik secara mandiri maupun institusional. Dalam pemerataan pendidikan, Indonesia
menyelenggarakan program pengiriman sarjana pendidikan ke daerah-daerah dan pelosok seperti halnya SM-3T,
Jatim Mengajar, dan lain sebagainya.
Kata Kunci: Pendidikan, Harapan, Kenyataan
masyarakat di belahan dunia manapun sebagai
PENDAHULUAN
Indonesia tampaknya masih mempunyai
usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan akan
pekerjaan rumah yang cukup berat berkenaan
pendidikan yang semakin terasa dari tahun ke
dengan pendidikan. Penyelenggaraan pendidi-
tahun.
kan ini erat kaitannya dengan tujuan bangsa
memposisikan proses pembelajaran sesuai
Indonesia seperti yang tercantum dalam
dengan harapan masyarakat menjadi sorotan
pembukaan UUD 1945 yaitu untuk dapat
tersendiri. Namun dalam realitas pendidikan,
mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu,
kita masih dihadapkan dengan banyak kendala
menurut undang-Undang Sistem Pendidikan
dan permasalahan tanah air.
Nasional No. 20 tahun 2003 menyebutkan
Perhatian
Ada
beberapa
tentang
bagaimana
indikasi
yang
bahwa pendidikan harus dilaksanakan secara
menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia
merata, berkualitas, dengan manajemen yang
masih jauh dari yang dicita-citakan dan
relevan dan efisien untuk dapat menghadapi
diamanatkan oleh undang-undang. Apalagi jika
tantangan lokal, nasional, dan global di masa
dibandingkan dengan negara lain di dunia.
yang akan datang. Pendidikan diyakini sebagai
Berdasarkan
proses
Education for All Global Monitoring Report
yang
dilakukan
oleh
sebagian
laporan
tahunan
UNESCO
1
ISBN 978-602-70471-2-9
2012, kualitas pendidikan Indonesia berada di
negara ASEAN pun berada di peringkat atas dan
peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh
mengungguli Indonesia, seperti Vietnam dan
dunia.
Thailand.
Selain
Perkembangan
itu
berdasarkan
Pendidikan
Indeks
(Education
Kualiatas pendidikan erat kaitannya
Develoment Index, EDI) tahun 2011 Indonesia
dengan kualitas guru. Guru merupakan ujung
berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara
tombak dalam proses pembelajaran (Idris:
(prestasi-iief.org: 2013). Adapun indikator
2014). Dimana peningkatan kualitas pendidikan
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
dimulai dengan peningkatan kualitas gurunya
diantaranya yaitu rendahnya nilai PISA siswa-
terlebih dahulu. Guru yang berkualitas dan
siswi Indonesia, kualitas guru yang masih
profesional akan dapat menjadi fasilitator
rendah dilihat dari nilai UKG, keterbatasan
pendidikan yang hebat. Salah satu indikator
akses pendidikan, fasilitas di banyak sekolah
kuliatas guru dapat dilihat dari hasil nilai UKG.
yang tidak memadai, serta banyaknya kasus
Dari laman slideshare.net/vinaserevina1 (2015)
putus sekolah atau bahkan tidak sekolah
didapatkan data bahwa rata-rata hasil UKG
dikarenakan berbagai faktor.
nasional tahun 2012 – 2014 adalah 47,8.
Salah satu indikator bahwa kualitas
Sedangkan pada tahun 2015 pada laman
pendidikan masih tertinggal dari negara lain
kemdikbud.go.id/main (2016) disebutkan rata-
adalah hasil nilai PISA siswa Indonesia yang
rata nasional hasil UKG pada dua bidang
masih rendah. Seperti yang dilansir oleh
pedagogik dan profesional sebesar 53,02.
Organisation for Economic Co-operation and
Kompetensi yang dinilai dalam UKG ini
Develompent (OECD) tentang hasil tes dan
meliputi kompetensi kepribadian, profesional,
survey PISA pada tahun 2015 yang baru dirilis
pedagogik, dan sosial. Apabila hasil uji
pada bulan Desember 2016 menyatakan bahwa
kompetensi guru tertera seperti data tersebut
rata-rata skor pencapaian siswa-siswi Indonesia
maka dapat dimungkinkan pendidikan menjadi
untuk bidang sains, membaca, dan matematika
diragukan kualitasnya. Karena hasil UKG yang
berturut-turut berada pada peringkat 62, 61, dan
rendah menjadi salah satu indikator bahwa
63 dari 72 negara. Tercatat bahwa negara
kualitas guru juga rendah yang berakibat pada
tetangga, Singapura, menjuarai semua aspek
rendahnya kualitas pendidikan.
dan
indikator
menimbulkan
penilaian.
ini
bagi
tentu
Amanat
bangsa
pada
pendidikan
negara
selanjutnya yaitu penyelenggaraan pendidikan
Indonesia tentang daya saing sumber daya
yang merata. Pendidikan di Indonesia masih
manusia ke depannya. Ditambah lagi, beberapa
belum sepenuhnya merata. Data menunjukkan
2
kekhawatiran
Hal
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
bahwa lebih dari 1,5 juta anak tiap tahun tidak
itu, sejak tahun 2015 Indonesia telah memasuki
dapat melanjutkan sekolah (kompas.com:
era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang
2012). Selain itu, masih banyak sekolah yang
sangat memungkinkan terjadinya persaingan
belum memiliki fasilitas sekolah yang memadai
bebas, sehingga SDM dari negara lain di Asia
seperti halnya di daerah 3T (Terdepan,
mempunyai akses yang sama besarnya dengan
Tertinggal, dan Terluar).
SDM dalam negeri sendiri.
Dari
uraian tersebut
diatas, dapat
Tingkat
pendidikan
angkatan
kerja
diketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih
(SDM) di Indonesia yang ada masih relatif
jauh dari harapan. Rendahnya kualitas dan
rendah. Indonesia dalam kancah persaingan
belum meratanya pendidikan menjadi salah satu
global menurut World Competitiveness Report
penyebab dari rendahnya pendidikan di
menempati urutan ke-45 dari seluruh negara
Indonesia di mata dunia. Perlu adanya diskusi
yang diteliti, jauh di bawah singapura yang
dan pembahasan lebih lanjut mengenai sebab
berada di urutan ke-8, Malaysia di urutan ke-34,
dan solusi yang dapat dilakukan untuk dapat
Cina di urutan ke-35, Filipina di urutan ke-38,
mengatasi masalah pendidikan ini, terutama
dan Thailand di urutan ke-40 (kompasina.com:
pada pendidikan dasar.
2013). Kondisi yang demikian tentunya menjadi
sebuah pekerjaan rumah yang cukup berat bagi
PEMBAHASAN
bangsa untuk dapat melahirkan SDM yang
Pendidikan mempunyai peranan yang
mumpuni
dan
ahli
untuk
dapat
sangat penting dalam pembentukan dan
mempertahankan dan meningkatkan harkat dan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
martabat negara, sehingga tidak akan menjual
Walaupun pada dasarnya pendidikan bukanlah
diri dengan menjual Sumber Daya Alam (SDA)
cara satu-satunya dalam pembentukan dan
dengan SDM yang dibayar murah.
pengembangan SDM, namun sejauh ini
Negara Indonesia mempunyai harapan
pendidikan formal (sekolah) masih dipandang
yang besar terhadap pendidikan melalui
sebagai sarana dan wahana utama yang
Pembukaan Undang-undang 1945 dan UU
sistematis
untuk
Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Amanat tersebut
mengembangkan
tentunya erat kaitannya dengan meningkatkan
dan
berjenjang
menyelenggarakan
dan
kemampuan
keterampilan
dan
individu.
dan mengembangkan kemampuan SDM di
Terlebih lagi dewasa ini telah memasuki era
Indonesia.
global dimana terjadi persaingan yang sangat
pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata
ketat di berbagai bidang, termasuk SDM. Selain
berkualitas dan merata. Hal ini dapat dilihat dari
Namun
pada
kenyataannya,
3
ISBN 978-602-70471-2-9
beberapa indikator, diantaranya yaitu seperti
sedangkan
tersebut dalam paparan sebelumnya bahwa nilai
meningkat satu poin dari 396 menjadi 397.
hasil PISA terbaru Indonesia masih sangat
Peningkatan tersebut berhasil mengangkat
rendah pada tiga ranah penilaian, nilai UKG
Indonesia 6 posisi ke atas bila dibandingkan
guru yang masih sangat rendah, minimnya
posisi peringkat kedua pada tahun sebelumnya.
fasilitas yang dimiliki sekolah untuk dapat
Walaupun mengalami peningkatan, Indonesia
menyelenggarakan pendidikan yang bermutu,
masih menempati peringkat rendah. Rata-rata
serta belum meratanya pendidikan di Indonesia
skor Indonesia berada di peringkat 62 untuk
termasuk banyak siswa yang mengalami putus
sains, 61 untuk membaca, dan 63 untuk
sekolah. Berikut akan dibahas mengenai kondisi
matematika dari 72 negara peserta PISA. Hal ini
pendidikan di Indonesia saat ini.
menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat
a.
untuk dapat meningkatkan ranking Indonesia
Nilai PISA Siswa Indonesia Rendah
Programme for International Students
Assessment (PISA) merupakan sistem ujian
pada
kompetensi
PISA
sebagai
membaca
salah
satu
hanya
wujud
meningkatnya mutu pendidikan ke depannya.
bagi siswa yang diinisiasi oleh Organisation for
Peningkatan pengetahuan (membaca,
Economic Cooperation and Development
sains, dan matematika) siswa ini dapat
(OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan
dilakukan dengan berbagai cara. Terdapat tiga
di seluruh dunia. PISA dilakukan setiap tiga
aspek penting
tahun sekali. Peserta PISA setiap tahun
peningkatan literasi sains menurut hasil riset
diselenggrakannnya meningkat. Pada tahun
tahunan, yaitu 1) Aspek peranan sekolah. Nilai
2015 terdapat 72 negara yang tercatat mengikuti
sains siswa dalam sekolah yang dikelola oleh
ujian ini. Terdapat tiga kompetensi yang
kepala sekolah yang menjalankan kewajibannya
diujikan dalam tes ini, yaitu kompetensi
atas
membaca, matematika, dan sains. Terdapat
mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan
peningkatan nilai PISA Indonesia pada tiga
dengan sekolah yang mengeluhkan kekurangan
kompetensi tersebut. Menurut data dari Badan
materi. 2) Aspek sekolah, siswa Indonesia yang
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
bersekolah negeri mencatat nilai 16 poin lebih
Kemdikbud bahwa peningkatan terbesar dari
tinggi di bidang kompetensi sains dibandingkan
tahun 2012 dan tahun 2015 terlihat pada ketiga
siswa di sekolah swasta. 3) Aspek latar belakang
kompetensi. Pada kompetensi sains dari 382
sosial ekonomi, 1 dari 4 rsponden sampel PISA
poin menjadi 403 poin, pada kompetensi
Indonesia
matematika dari 375 poin menjadi 386 poin,
4
tata
yang berpengaruh dalam
kelola
memiliki
sekolah
orang
dengan
tua
baik,
dengan
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
pendidikan hanya tamat SD atau tidak tamat
ujian-ujian. Lebih dari itu, siswa harus
SD.
dipersiapkan
sejak
awal
untuk
dapat
Mulis dalam Qoni’ah (2017) menyatakan
menghadapi permasalahan yang kontekstual
bahwa salah satu faktor rendahnya nilai siswa
dan yang menggunakan analisis, argumentasi,
Indonesia dalam PISA yaitu karena siswa
dan logika. Salah satu hal yang bisa diperhatikan
Indonesia kurang terlatih dalam menyelesaikan
dalam pembelajaran untuk dapat meningkatkan
soal-soal
penalaran,
kualitas pendidikan tersebut adalah dengan
dalam
membekali siswa dengan kemampuan yang
menyelesaikannya. Dimana semua itu adalah
dibutuhkan, seperti diantaranya yaitu creative,
karakteristik dari soal-soal PISA. Jika kita
critical
bandingkan dengan soal UN di Indonesia, soal-
collaboration. Kreatif (creative) merupakan
soal tersebut masih dominan untuk mengukur
bentuk
aspek pengetahuan dalam ranah menghafal dan
melakukan perbaruan atau menciptakan atau
mengaplikasikan rumus. Begitupun soal-soal
juga mengembangkan sesuatu yang bermakna
atau pembelajaran di dalam kelas. Guru hanya
dan bermanfaat (Mednick: 1962). Pembelajaran
menyampaikan definisi dan menyelesaikan
di kelas harus mengakomodir kemampuan
permasalahan yang tidak jauh dari ranah
tersebut yaitu yang bisa membuat perubahan
menghafal baik definisi maupun angka.
siswa dari yang hanya bisa mendeskripsikan
Kualitas soal UN pada IPA dan Matematika
menjadi bisa menciptakan, responsif, serta
ditinjau dari keterampilan berpikir masih belum
terbuka.
kontekstual,
argumentasi
dan
logika
kreatifitas
thinking,
dari
communication,
dan
kemampuan berpikir untuk
optimal sebagaimana dengan kebutuhan siswa
Berpikir Kritis (critical thinking) masuk
yang disiapkan untuk menghadapi persaingan
dalam high order thinking skill (HOTS) dimana
akademik di tingkat global (Qoni’ah: 2017). Dia
mengarah pada berpikir reflektif yang berfokus
juga menyebutkan bahwa menurut
hasi
pada hal-hal tertentu untuk memutuskan apa
penelitian, jumlah pertanyaan dalam soal-soal
yang harus dilakukan atau diungkapkan (Ennis:
ujian di beberapa negara masih sedikit yang
1991). Berpikir kritis akan dapat membiasakan
menuntut kategori proses kognitif menganalisis,
diri siswa dalam menyusun, mengungkapkan,
mengevaluasi, dan mencipta ataupun berpikir
menganalisa,
kritis dan kreatif. Sangat berbeda dengan soal
permasalahan kontekstual. Pembelajaran yang
PISA yang menggunakan aspek-aspek tersebut.
dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
Hal ini bisa diatasi dengan cara
ini tentunya tidak hanya mengacu pada bacaan
meningkatkan tingkat soal yang dipakai dalam
siswa atau guru di kelas, namun pembelajaran
serta
menyelesaikan
5
ISBN 978-602-70471-2-9
kontekstual
sangat
disarankan
bahkan
anggota kelompok sehingga dapat menambah
pemberian isu-isu global dapat dihadirkan untuk
dan melengkapi ide gagasan antar anggota
didiskusikan
dalam kelompok.
yang
kemudian
dapat
diaplikasikan dalam bentuk permasalahan
(soal).
Harapannya dengan pembelajaran model
demikian, siswa dapat memiliki kapasitas untuk
Komunikasi (Communication) merupa-
mengidentifikasi, memahami, dan terlibat
kan pertukaran informasi antar individu yang
dalam konten yang bermakna. Ketika siswa
terlibat (dua atau lebih) yang melibatkan
memiliki kemampuan tersebut memungkin
vocalising,
mendengarkan,
siswa untuk berpikir secara logika dan kritis
mengekspresikan, pemahaman, keterampilan
dalam menafsirkan dan menganalisa situasi baik
soal, membaca, menulis, dan menggunakan
dalam soal-soal ujian maupun situasi sehari-hari
isyarat,
(pisaindonesia.wordpress.
berbicara,
ekspresi
wajah,
dan
simbol
com).
Anak
(International Communication Project: 2014).
diberikan kebebasan untuk mengembangkan
Jika
dilakukan
dan mengeksplorasi dirinya. Seperti yang
pengembangan kemampuan berkomunikasi
disampaikan oleh Holt (2012) bahwa anak
yang maksimal, siswa akan lebih mampu dalam
diberikan akses yang cukup terhadap dunia
mengungkapkan dan berargumentasi dalam
sekitarnya agar mereka tahu apa yang mereka
penyelesaian masalah. Siswa juga akan lebih
butuhkan menuju dunia yang mereka inginkan
terampil dalam menggunakan segala macam
secara menyeluruh. Hal ini dapat diwujudkan
informasi yang disajikan dalam mengambil
salah satunya dengan memberikan stimulus
kesimpulan dan penyelesaian.
secara terus menerus agar anak gemar
dalam
pembelajarannya
Kolaborasi (Collaboration) merupakan
adanya saling keterlibatan peserta dalam upaya
membaca, mencari yang mereka sukai dan
inginkan untuk diketahui.
terkoordinasi untuk memecahkan masalah
bersama-sama (Lai: 2011). Pembelajaran yang
didalamnya
Nilai Hasil UKG Guru Rendah
mengembangkan
Guru merupakan salah satu komponen
kemampuan kolaborasi tentunya akan berusaha
yang sangat penting dalam pendidikan. Dalam
membuat peserta didik berkelompok dalam
proses pendidikan guru berada di garda terdepan
menyelesaikan permasalahan. Permasalahan
yang berhadapan dengan peserta didik. Pada
yang diberikan kepada siswa juga permasalahan
dasarnya menjadi guru diperlukan keterampilan
yang menimbulkan munculnya ide atau
yang
gagasan-gagasan baru dari masing-masing
melahirkan manusia atau individu yang matang
6
berusaha
b.
memungkinkan
guru
untuk
dapat
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
secara lahir dan batin melalui pendidikan
yang berbeda, tidak mau keluar dari zona
formal. Namun, saat ini faktanya rekruitmen
nyaman, dan gagap teknologi.
guru kebanyakan hanya mementingkan aspek
formal
dan
tingkat
pendidikan
dengan
mengesampingkan kompetensi keguruannya.
Peningkatan kompetensi guru dapat
dilakukan melalui pendidikan kilat, bimbingan
teknis, maupun workshop (lokakarya). Pada
Salah satu instrumen penilaian nasional
hakikatnya, bagi para calon pendidik pun
untuk guru yaitu adanya Uji Kompetensi Guru
memerlukan adanya proses penggemblengan
(UKG). UKG dilaksanakan untuk melihat
dalam kecakapan ilmu pendidikan yang
kompetensi seorang guru dalam empat ranah
mendalam melalui sekolah guru berasrama, tak
yaitu
cukup dengan bekal kesarjanaan di berbagai
kompetensi
akademik,
pedagogik,
kompetensi
kompetensi
institusional,
dan
disiplin ilmu. Selain itu, dalam upaya
kompetensi profesi. Kompetensi pedagogik
meningkatkan
profesionalitas
adalah integrasi pengajaran ke dalam proses
pemerintah
pembelajaran. Kompetensi profesional adalah
sertifikasi
kompetensi dasar bidang studi sesuai kualifikasi
kesejahteraanya
akademik guru (tribunnews.com: 2013).
memberikan solusi terhadap persoalan dunia
yaitu
guru
dengan
untuk
yang
guru
oleh
mengadakan
meningkatkan
diharapkan
dapat
Rata-rata nasional hasil UKG tahun 2015
pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas
pada kedua bidang kompetensi seperti yang
pembelajaran dan mutu pendidikan di era global
dirilis oleh Kemdikbud yaitu 53,02. Dijen GTK
sekarang ini (kompasiana.com: 2012).
Kemdikbud mengatakan bahwa rata-rata bidang
Dalam diri guru harus ditumbuhkan
pedagogik hanya 48,94 yang berarti berada di
keyakinan bahwa guru adalah seorang produsen
bawah standar kompetensi minimal (SKM)
pengetahuan, sehingga dapat menggunakan
tahun berjalan, yaitu 55. Artinya rata-rata guru
kurikulum sebatas alat untuk guru dapat
di
bereksplorasi
Indonesia
mengajarnya.
masih
Dengan
kurang
lebih
luas
dan
secara
berkelanjutan dalam proses memperbarui diri
diharapkan dapat dijadikan potret untuk
melalui penelitian (Kinchelo: 2014). Guru harus
memperbaiki diri, karena UKG dibuat sebagai
melek
salah satu instrumen untuk meningkatkan
mengembangkan diri dan memikirkan yang
kompetensi
dan
terjadi jauh ke depan, karena waktu berganti dan
pendidikan yang lebih terarah sesuai dengan
zaman berubah, sehingga konsep guru sebagai
hasil UKG. Banyak faktor yang menentukan
peneliti atau produsen pengetahuan harus
hasil UKG rendah, diantaranya yaitu standar
ditanamkan kepada guru. Kinchelo juga
dengan
data
cara
ini
guru
adanya
baik
pelatihan
informasi
dan
literasi,
terus
7
ISBN 978-602-70471-2-9
menyebutkan bahwa dalam budaya sekolah
tidak berpendidikan melakukan urbanisasi
baru, guru sebagai pembelajar, bukan pelaksana
dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang
atasan. Selain sebagai peneliti dan pekerja
meningkatkan tingkat ekonominya, namun
pengetahuan yang tercermin pada kebutuhan
mereka hanya menjadi tenaga kasar. Dengan
profesional dan wawasan. Adanya peningkatan
kondisi yang demikian maka pemerataan
kompetensi guru baik secara mandiri dan
pendidikan harus direalisasikan.
institusional
akan
membantu
guru
Peningkatan kualitas pendidikan tidak
meningkatkan dan mengembangkan kompe-
hanya dibutuhkan di kota-kota besar, tetapi juga
tensi dan keterampilan dalam dirinya.
di kota kecil dan tidak hanya di Jawa tetapi di
seluruh Indonesia. Strategi yang dikembangkan
Pendidikan di Indonesia Belum Merata
oleh Kementerian Pendidikan Nasional dalam
Seperti yang diamanatkan oleh UUD
pemerataan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu
1945 bahwa pemerintah berkewajiban untuk
1) Persamaan kesempatan dalam memperoleh
memenuhi hak setiap warga negara dalam hal
pendidikan, 2) aksesibilitas yang berarti bahwa
memperoleh
untuk
setiap orang mempunyai akses yang sama
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia.
terhadap pendidikan pada semua jenis dan jalur
Menurut
(2011)
pendidikan, 3) keadilan (equity) bahwa setiap
pemerintah telah memulai dengan pendidikan
peserta didik diperlakukan sesuai dengan
dasar wajib 6 tahun pada tahun 1984 dan pada
kemampuan, bakat, dan minatnya (Marpaung
tahun 1994 menjadi pendidikan dasar wajib 9
dan Mirani: 2011). Sedangkan komponen-
tahun yang kemudian menjadi landasan baik
komponen pemerataan dalam Widiani (2015)
bagi bangsa Indonesia untuk keluar dari zona
yaitu equality of access, equality of survival,
buta aksara. Namun sampai tahun 2013 masih
equality of output, dan equality of outcome.
c.
layanan
Marpaung
pendidikan
dan
Mirani
tercatat lebih dari 1,5 juta anak tiap tahun tidak
dapat
melanjutkan
sekolah.
Sedangkan
Equality of access atau pemerataan
kesempatan
memasuki
sekolah
berkaitan
berdasarkan data survei BPS (Badan Pusat
dengan tingkat partisipasi pendidikan dengan
Statistik) 2016 di Indonesia terdapat 73% kasus
memberikan kesempatan dan kemudahan bagi
anak putus sekolah yang disebabkan oleh faktor
anak
usia
sekolah
ekonomi
pendidikan.
Equality
(Firmanda:
2017).
Sedangkan
untuk
of
memperoleh
survival
atau
fenomena yang ada saat ini, arus urbanisasi juga
pemerataan kesempatan untuk bertahan di
semakin meningkat. Masyarakat daerah yang
sekolah menitikberatkan pada kesempatan
tidak mempunyai pendidikan atau bahkan yang
individu untuk memperoleh keberhasilan dalam
8
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
pendidikan, sehingga tidak ada siswa yang
Pratini (2016) menyebutkan bahwa sesuai
mengulang kelas dan putus sekolah. Equality of
dengan data media informasi (detik news tahun
output atau pemerataan kesempatan untuk
2009) bahwa jenjang pendidikan dasar terdapat
memperoleh keberhasianl dalam belajar dengan
146.052 lembaga yang menampung sebanyak
memberikan kemampuan dan keterampilan
25.918.898 siswa dengan yang memiliki ruang
yang tinggi kepada lulusan tanpa membedakan
kelas hanya sebanyak 865.258. dari seluruh
suku, daerah, status ekonomi, dan sebagainya.
kelas hanya 42,12% berada dalam kondisi baik.
Output ini dapat diukur dengan prestasi belajar
untuk dapat
akademis. Equality of outcome atau pemerataan
fasilitas yang memadai sangat diperlukan oleh
kesempataan
manfaat
sekolah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
pendidikan dalam kehidupan masyarakat yang
Darmawan (2012) bahwa tersedianya sumber
berarti suatu sistem pendidikan dan pelatihan
belajar yang memadai akan dapat mengatasi
dihubungkan dengan penghasilan lulusan
hambatan ruang dan waktu yang terkait dengan
individu, jumlah dan komposisi lulusan
proses pembelajaran di kelas.
dalam
menikmati
melaksanakan pembelajaran,
disesuaikan dengan kebutuhan akan tenaga
KESIMPULAN
kerja dalam masyarakat.
Pemerataan sistem pendidikan pada
Pendidikan diyakini sebagai proses yang
seluruh lapisan masyarakat tanpa terbatas ruang
dilakukan oleh sebagian masyarakat di belahan
harus digalakkan. Salah satu upaya yang
dunia manapun sebagai usaha untuk dapat
dilakukan oleh pemerintah selain dengan
memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang
menaikkan APBD untuk bidang pendidikan
semakin terasa dari tahun ke tahun. Pendidikan
diantaranya
program-
mempunyai peranan yang sangat penting dalam
program pengiriman tenaga pendidik ke daerah
pembentukan dan pengembangan Sumber Daya
pelosok seperti Indonesia Mengajar, SM-3T
Manusia (SDM). Terlebih lagi dewasa ini telah
(Sarjana Mendidik Daerah Terdepan, Terluar,
memasuki era global dimana terjadi persaingan
dan Tertinggal), Sekolah Indonesia Luar
yang sangat ketat di berbagai bidang, termasuk
Negeri, Jatim Mengajar, dan lain sebagainya.
SDM.
yaitu
mengadakan
Selain banyaknya siswa yang belum
Ada
beberapa
indikasi
yang
sekolah atau yang putus sekolah, fasilitas di
menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia
banyak sekolah juga belum memadai. Banyak
masih jauh dari yang dicita-citakan dan
sekolah yang memiliki gedung yang rusak,
diamanatkan oleh undang-undang. Adapun
ketidak lengkapan buku, dan lain sebagainya.
indikator rendahnya kualitas pendidikan di
9
ISBN 978-602-70471-2-9
Indonesia beserta upaya yang dapat dilakukan
mendalam
adalah sebagai berikut:
berasrama
a.
Nilai PISA Siswa Indonesia Rendah, upaya
sekolah
guru
3. Mengadakan sertifikasi guru untuk
yang dapat dilakukan yaitu:
meningkatkan kesejahteraan
1. Memperbaiki kualitas dan manajemen
4. Menumbuhkan keyakinan bahwa guru
sekolah
adalah seorang produsen pengetahuan,
2. Mengenalkan karakteristik PISA pada
5. Guru harus melek informasi dan
siswa dengan membiasakan siswa
literasi, terus mengembangkan diri dan
menyelesaikan soal-soal kontekstual,
memikirkan yang terjadi jauh ke depan,
logika penalaran, argumentasi dan
6. Membiasakan
kreatifitas dalam menyelesaikannya.
3. Membekali siswa dengan kemampuan
b.
melalui
guru
melakukan
penelitian
c.
Pendidikan di Indonesia Belum Merata,
yang dibutuhkan, seperti diantaranya
upaya yang dapat dilakukan yaitu:
yaitu
1. Memberikan kesempatan pada semua
creative,
critical
thinking,
communication, dan collaboration.
orang untuk memperoleh pendidikan
Nilai Hasil UKG Guru Rendah, upaya
yag layak, melalui program wajib
peningkatan
belajar 9 tahun.
kompetensi
guru
dapat
dilakukan melalui:
1. Melakukan
2. Mengirimkan
pembinaan
dan
melakukan
dengan
penyebaran guru ke daerah dan pelosok
dalam
melalui program seperti Indonesia
Pendidikan kilat, bimbingan teknis,
Mengajar, SM-3T (Sarjana Mendidik
maupun workshop (lokakarya).
Daerah
mengikutsertakan
guru
Terdepan,
Terluar,
dan
2. Adanya proses penggemblengan dalam
Tertinggal), Sekolah Indonesia Luar
kecakapan ilmu pendidikan yang
Negeri, Jatim Mengajar, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, D. 2012. Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan
Pembelajaran Online. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.
10
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
Ennis, R. H. 1991. Critical thinking tests. In A. Costa (Ed.), Developing minds. Washington,
DC: Association for Supervision and Curriculum Development. Pp. 368-369.
Firmanda, R. 2017. Mewujudkan Akses Pendidikan yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan.
Tersedia: http://metrobali.com [Diakses 1 April 2017].
Holt, J. 2012. Bagaimana Siswa Belajar (How Children Learn). Jakarta: Penerbit Erlangga
Idris, Z. 2014. Uji Kompetensi Guru (UKG) Dan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Tersedia
http://www.academia.edu [Diakses 1 April 2017].
Kinchelo, J.L. 2014. Guru Sebagai Peneliti: Pemberdayaan Mutu Guru dengan Metode
Panduan Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: IRCiSoD
Lai. E.R. 2011. Collaboration: A literature review (research report). Person
Marpaung, Z.S., dan Mirani, D. 2011. Pemerataan Kesempatan memperoleh Pendidikan di
Daerah. Laporan Penelitian Dosen Muda SATEKs UNSRI. Tersedia:
http://www.dwimirani.unsri.ac.id [Diakses 1 April 2017].
Mednick, S.A. 1962. Psychological Review: The Associativ Basis of The Creative Process. Vol
69, No. 3, 220-232
Pratini, T. 2016. Terpuruknya Kualitas Pendidikan di Indonesia. Tersedia
http://www.kompasiana.com [Diakses 1 April 2017].
Qoni’ah, L. 2017. Analisis Soal Ujian Nasional Matematika Tngkat SMP/MTs tahun 20132015
Berdasarkan
Perspektif
Higher
Order
Thinking.
Tersedia:
http://eprints.ums.ac.id [Diakses 31 Maret 2017].
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.
Serevina, V. 2015. Hasil Tes UKG sebagai Cermin dari Kualitas pendidikan Guru di
Indonesia. Tersedia http://www.slideshare.net/vinaserevina1 [Diakses 17 Maret 2017].
Trilestari, K. 2013. Peran Guru dalam Era Globalisasi. Tersedia: http://www.kompasiana.com
[Diakses 31 Maret 2017].
Widiani, R.N. 2015. Dampak Kebijakan Jaminan Pendidikan Daerah Terhadap Pemerataan
Pendidikan jenjang Menengah di Kota Yogyakarta. Kebijakan dan Manajemen
Publik, Vol. 3, No. 1 Januari- April 2015.
______. 2016. Hasil PISA 2015 Membaik. Tersedia: http://www.pisaindonesia.wordpress.com
[Diakses 29 Maret 2017].
______. 2012. Pendidikan Tak Merata, kualitas Masyarakat Tertinggal. Tersedia:
http://www.kompas.com [Diakses 31 Maret 2017].
______. 2016. Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami peningkatan. Tersedia
http://www.kemdikbud.go.id [Diakses 25 Maret 2017].
______. 2016. Simposium Bertema Guru Mulia Karena Karya Resmi Dibuka. Tersedia
http://www.kemdikbud.go.id [Diakses 25 Maret 2017].
______. 2016. 7 Propinsi Raih Nilai Terbaik Uji Kompetensi Guru 2015. Tersedia
http://www.kemdikbud.go.id [Diakses 25 Maret 2017].
______.
2014.
International
Communication
Project:
2014
Tersedia:
http://www.internationalcommunicationproject.com [Diakses 31 Maret 2017].
______. 2013. Hasil Uji Kompetensi Guru UKG Hanya 4,25. Tersedia:
http://www.tribunnews.com [Diakses 29 Maret 2017].
______. 2013. Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia.Tersedia: http://www.prestasiiief.org [Diakses 24 Maret 2017].
11
ISBN 978-602-70471-2-9
______. 2012. Tantangan SDM Indonesia di Era Globalisasi. Tersedia: http://kompasiana.com
[Diakses 29 Maret 2017].
12
Download