BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah prinsip ekonomi menjelaskan bahwa setiap konsumen akan mengkonsumsi suatu produk dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhannya. Pada dasarnya kebutuhan konsumen sendiri akan terus berkembang setiap waktunya dengan jumlah yang beragam. Sehingga berbagai produk diciptakan dan dipasarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, salah satunya produk Fast Moving Consumer Good (FMCG). Menurut Kotler dan Keller (2006:11) Produk FMCG merupakan produk yang dapat dijual dengan cepat dan dengan biaya yang relatif rendah, sehingga tergolong jenis produk low involvement karena konsumen tidak perlu banyak pertimbangan untuk membeli produk tersebut. Para pelaku bisnis di Indonesia memprediksi bahwa tren pasar consumer good akan mengalami peningkatan di pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, tentunya hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Peningkatan jumlah perkapita masyarakat dan pertumbuhan kelas menengah yang mencapai hingga 131 juta orang juga menyebabkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang tentunya dapat memicu permintaan untuk mengkonsumsi berbagai produk fast moving consumer goods (FMCG). 1 Menurut Fisamawati (2003), pasar consumer goods di Indonesia kian tumbuh positif. Terjadi peningkatan sebesar 9,6% di tahun 2011 dari tahun sebelumnya, sehingga nilai pasar industri telah mencapai angka Rp 165,95 triliun. Sedangkan pada tahun 2010, nilai penjualan consumer goods naik 11% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang terus-menerus positif ini akan turut menaikkan nilai investasi pada bidang ini nantinya. Hal ini disampaikan oleh Jeffrey Bahar, selaku Managing Director Southeast Asia Spire Research & Consulting Gambar 1.1 Kategori Produk Fast Moving Consumer Good sumber: http://www.marketing.co.id/ (2013) Gambar di atas menunjukkan berbagai jenis produk yang tergolong dalam industri consumer goods dimulai dengan kategori makanan, produk rumah tangga dan perawatan tubuh. Terlihat jelas bahwa sekian banyak produk yang tergolong kedalam produk consumer goods, sehingga keberadaan industri ini tidak akan pernah ‘mati’. Hal ini sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat untuk 2 mengkonsumsi produk-produk di atas setiap harinya. Sehingga tidak heran jika akan semakin banyak perusahaan baru yang akan turut meraimaikan pasar. Salah satu perusahaan di Indonesia, yaitu PT. Cleanshop Indonesia yang juga turut meramaikan industri consumer goods sejak tahun 2010. Produk-produk dari Cleanshop masuk ke dalam kategori produk kebersihan rumah tangga dan health & personal care. Salah satu produk dari Cleanshop ialah Q-San Toilet Seat Sanitizer, yaitu produk sanitasi khusus untuk dudukan toilet. Produk ini tergolong kedalam kategori health & personal care. Menjaga kebersihan toilet sangat penting, karena di Indonesia masih kurangnya edukasi mengenai hal tersebut. Salah satu tempat atau area yang paling sering kita kunjungi setiap harinya adalah toilet atau kamar mandi. Terlebih saat kita berada di luar rumah tentunya kita terpaksa menggunakan toilet umum. Belakangan ini keberadaan toilet jongkok di beberapa toilet mulai tergantikan dengan kloset duduk. Alasan modernisasi dan kepraktisan memang diutamakan. Walaupun terkesan lebih simple, namun faktor kebersihan dan higenitasnya tetap perlu diperhatikan, karena sumber bakteri dan virus penyakit tersebar di toilet yang kita gunakan setiap harinya. Terlebih saat kita menggunakan toilet umum yang kebersihan dan higenitasnya tentu berbeda jauh dengan higenitas toilet di rumah yang dapat kita kontrol. Menurut (kompas.com, 2011), kondisi toilet bersih di Indonesia saat ini masih tergolong memprihatikan. Saat ini kebersihan toilet umum di Indonesia masih menduduki peringkat 12 terburuk dari 18 Negara di Asia. Menurut Naning 3 Adiwoso, pendiri Asosiasi Toilet Indonesia. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan toilet. Fasilitas toilet umum di Indonesia masih terbilang tertinggal jauh jika dibandingkan dengan Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hal ini disebabkan karena pengelola belum mengetahui bagaimana cara mengelola toilet dengan bersih. Bahkan, Naning Adiwoso menambahkan seharusnya Indonesia bisa menjadi lebih baik, namum budaya masyarakat yang belum merasa memiliki menjadikan fasilitas umum seperti toilet tidak terpelihara kebersihannya, hal tersebut dijelaskan dalam (www.bisniswisata.co.id, 2014). Padahal, dengan menjaga kebersihan toilet umum di Indonesia juga dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Artikel dalam website (www.kesekolah.com, 2014), menjelaskan bahwa keadaan kloset yang tidak higenis dapat menyebabkan seseorang terjangkit Infeksi Saluran Kemih (ISK). Hal ini diakibatkan seseorang tersebut terpapar bakteri E.Coli, Pseudomonas dan Klebsiella. Selain itu Bambang Heriyanto, mentor GPKSI (Gerakan Pencegahan Kanker Serviks Indonesia) menjelaskan bahwa “Saat ke toilet, jangan langsung duduk,” karena tanpa disadari kuman dan virus HPV yang bersumber dari pengguna sebelumnya terdapat pada dudukan toilet tersebut. Sehingga virus tersebut dapat menempel pada bagian pantat dan menempel pada vagina. Hal itu merupakan salah satu yang menyebabkan orang terkena kanker serviks. Untuk mencegahnya sebaiknya bersihkan terlebih dahulu dudukan toilet dengan menggunakan air, tisu atau cairan pembersih antiseptik khusus. 4 Kanker serviks atau kanker mulut rahim masih menjadi perhatian besar di Negara-negara berkembang. Menurut data (www.depkes.go.id, 2007), Badan Kesehatan Dunia WHO, sampai saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat kedua teratas setelah kanker payudara yang menjadi penyebab kematian pada wanita di seluruh dunia. Menurut data WHO, pada tahun 2005 terdapat lebih dari 250.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks dan terbanyak terjadi di Negara Berkembang termasuk di Indonesia. PT. Cleanshop Indonesia memiliki concern mengenai kebersihan dan higenitas toilet dan manfaatnya bagi masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi PT. Cleanshop Indonesia membuat produk Q-San Toilet Seat Sanitizer yaitu produk pembersih dan sanitasi khusus untuk dudukan toilet. Cleanshop mengangkat tagline “Langkah Awal Cegah Kanker Serviks” guna mengedukasi masyarakat mengenai bahaya terburuk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan kloset yang tidak bersih dan higenis. Tantangan dalam persaingan bisnis akan selalu ada, tak terkecuali pada industri consumer goods. Sehingga dengan perkembangan pangsa pasar industri yang kian ketat ini, membuat beberapa tindakan strategis dan efektif mau tidak mau harus dilakukan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan agar tidak kehilangan pasar yang selama ini sudah ada. Inovasi dan pemasaran juga merupakan elemen yang sangat berperan penting dalam keberhasilan suatu produk. Segala bentuk komunikasi perusahaan harus direncanakan dan dipadukan ke dalam berbagai program komunikasi pemasaran yang diintegrasikan secara cermat. Komunikasi yang baik merupakan elemen 5 penting bagi usaha perusahaan dalam membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Saat ini banyak perusahaan mulai menyadari akan pentingnya mengintegrasikasn berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang selama ini telah dilakukan secara terpisah-pisah. Instrumen dasar yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan komunikasi perusahaan, disebut dengan bauran promosi atau promotional mix. Morissan (2010:17), menjabarkan elemen-elemen promotion mix yang mencakup 1) memasang iklan di media massan (advertising); 2) promosi penjualan (sales promotion); 3) pemasaran langsung (direct marketing); 4) hubungan masyarakat (public relations) untuk mencapai komunikasi pemasaran yang efektif; 5) pemasaran interaktif; 6) penjualan personal (personal selling). Masing-masing elemen dari promotion mix dipandang sebagai sebuah instrumen komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peranan penting dalam suatu program IMC. Shimp (2007:24), mendefinisikan Integrated Marketing Communications adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelangggan secara berkelanjutan. Menurut Morissan (2010:43) beberapa tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh perusahaan, antara lain : menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan mengenai kelebihan produk, menciptakan citra positif produk, preferensi dan keinginan untuk membeli produk bersangkutan. 6 Dengan usia produk berumur empat tahun, menciptakan kesadaran masyarakat terhadap produk Q-San Toilet Seat Sanitizer masih menjadi tujuan utama yang ingin dicapai oleh PT. Cleanshop Indonesia. Selama ini, cara mengukur brand awareness dilakukan berdasarkan peningkatan penjualan produk dan feedback yang diperoleh dari customer yang sudah menggunakan produk. Sehubungan dengan hal yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai Implementasi Kegiatan Promotion Mix Produk Q-San Toilet Seat Sanitizer Milik PT. Cleanshop Indonesia dalam Meningkatkan Brand Awareness Tahun 2011-2014. 1.2 Rumusan Masalah Meninjau dari latar belakang yang telah dijabarkan di atas mengenai fakta menarik mengenai keadaan kloset duduk yang tidak higenis menyebabkan berbagai penyakit, sekilas mengenai bauran promosi pemasaran dan keunggulan produk Q-San Toilet Seat Sanitizer, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi Kegiatan Promotion Mix Produk Q-San Toilet Seat Sanitizer Milik PT. Cleanshop Indonesia dalam Meningkatkan Brand Awareness Periode Tahun 2011-2014?” 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka terdapat tujuan penelitian yang akan dicapai oleh penulis yaitu untuk mengetahui Implementasi Kegiatan Promotion Mix Produk Q-San Toilet Seat 7 Sanitizer Milik PT. Cleanshop Indonesia dalam Meningkatkan Brand Awareness Periode Tahun 2011-2014 1.4 Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para pembaca dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti lain dalam melakukan penelitian terkait masalah yang serupa. Selain itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan strategi yang tepat dalam menguatkan program aktivitas marketing communication dalam perusahaan di tengah persaingan industri bisnis sekarang ini. 1.4.1 Kegunaan Akademis a) Bagi Mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, khususnya terkait dengan menjalankan kegiatan promotion mix dalam meningkatkan brand awareness perusahaan. b) Bagi penulis sendiri, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menambah wawasan baik dalam teori maupun praktik yang diperoleh dari hasil penelitian ini. 1.4.2 Kegunaan Praktis a) Bagi Perusahaan, sebagai masukan bagi pihak PT. Cleanshop Indonesia dalam menjalankan aktivitas Integrated Marketing Communications kedepannya. Serta menjadi bahan kajian perusahaan lain dalam 8 menjalankan aktivitas marketing communication guna meningkatkan brand awareness produk perusahaan. b) Bagi praktisi marketing communication, penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk pengetahuan para praktisi marketing communication khusunya terkait aktivitas marketing communication dalam meningkatkan brand awareness suatu produk. 9