RencanaStrategisTahun2015—2019 BABI ANALISISSWOT Sekretariat Jenderal memegang peranan fundamental untuk mewujudkan good governance serta percepatan Reformasi Birokrasi Kementerian Luar Negeri. Peranan tersebut diantaranya menyelaraskan strategi, perencanaan, dan kinerja melalui penganggaran berbasis kinerja; meningkatkan kualitas manajemen kinerja; meningkatkan kualitas SDM; melaksanakan manajemen perubahan sehingga mekanisme dan struktur organisasi Kemenlu sesuai dengan fokus strategi organisasi; memperkuat pengadaan dan pengelolaan asset; serta integrasi teknologi informasi. Pengelolaan manajemen tersebut diterapkan dengan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas, efisiensi, keadilan, dan partisipasi. Dalam menjalankan peranannya serta untuk menghadapi tantangan ke depan dan memenuhi harapan para stakeholders, Sekretariat Jenderal perlu melakukan penyempurnaan secara integral dan terstruktur. Strategi Sekretariat Jenderal untuk 5 tahun ke depan perlu dianalisis dari segi internal dan eksternal organisasi. Analisis SWOT selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut: Internal Weaknesses(W) Strengths(S) S1. Komitmen Pimpinan tertinggi Kemenlu dan pegawai Kemenlu yang tinggi terhadap perbaikan manajemen Kemenlu S2. Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian “WTP” selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2013 S3. Reputasi AKIP Kemenlu dengan Predikat “B” pada tahun 2014 S4. Implementasi e-government di Kemenlu yang meningkat dengan capaian kategori baik dengan nilai 3,31dari skala 4 pada Pemeringkatan e-Government Indonesia (PEGI) pada tahun 2014 S5. Kualitas SDM yang baik dari hasil rekrutmen dengan standar internasional W1. Peraturan yang belum memadai sesuai dengan kebutuhan organisasi W2. Pengelolaan kepegawaian yang belum optimal terkait Sistem Informasi Manajemen Pegawai, formasi dan bezetting, penempatan pegawai berdasarkan kompetensi dan sistem reward and punishment W3. Sistem Manajemen Kinerja yang belum memadai W4. Pemenuhan sarana prasarana yang belum terpenuhi secara optimal W5. Belum optimalnya keselarasan strategi dan indikator kinerja dengan anggaran W6. Belum adanya delivery unit (strategic management office) yang melakukan kontrol monitoring dan mengukur capaian kinerja strategis Support Barrier Opportunities(O) Threats(T) O1. Kejelasan mengenai arah kebijakan nasional dari Pimpinan tertinggi nasional T1. Masih kuatnya ego sektoral dalam upaya alokasi penganggaran yang berfokus pada strategi O2. Tingginya dukungan Mitra Kemenlu yang mendukung upaya perbaikan manajemen Kemenlu T2. Standar penilaian akuntabilitas kinerja yang semakin tinggi dari KemenPAN RB O3. Amanah UU ASN terhadap upaya perbaikan kinerja pegawai T3. Sistem perencanaan serta pengelolaan penganggaran dan kinerja nasional yang kurang sinergis dan terus berubah O4. Kebijakan teknologi informasi di tingkat nasional yang mendukung sistem terintegrasi T4. Sistem pengadaan barang dan jasa nasional yang tidak selaras di Perwakilan RI O5. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pelaksanaan good governance dan pelayanan publik yang prima dari instansi pemerintah O6. Tuntutan percepatan Reformasi Birokrasi yang tinggi Eksternal 1