Ringkasan Khotbah Minggu, 02 Oktober 2016 oleh Bp. Bambang Sulistyo, M. Th. KELAHIRAN KEMBALI Yohanes 3: 1 – 21 Konsep kelahiran kembali tidak bisa dipahami oleh orang yang tidak percaya kepada Kristus, bahkan segelintir orang percaya dari aliran tertentu tidak mengakui konsep kelahiran kembali. Tetapi dalam Injil Yohanes, Yesus menegaskan bahwa: “Kamu harus dilahirkan kembali,” (Yoh. 3:7). Sebuah cerita dalam pewayangan bisa digunakan untuk menjelaskan konsep ini. Orang Jawa mengenal wayang purwa, dimana Sang Hyang Tunggal suatu ketika memancarkan dua cahaya. Cahaya yang satu sangat terang yang nantinya akan melahirkan Batara Guru, yakni pemimpin para dewa, lahir dari titisan cahaya Sang Hyang Tunggal. Kemudian, cahaya yang satu lagi lebih gelap dan berubah menjadi Semar. Jadi, Semar adalah titisan Sang Hyang Tunggal dari cahaya yang lebih gelap. Tugas Semar di muka bumi adalah membimbing orang yang mau hidup benar. Orang benar ini disebut Pandawa. Di dalam kekristenan, sedikit ada kemiripan dengan wayang purwa namun konsepnya berbeda. Firman telah menjadi manusia bernama Yesus. Yohanes memberitakan kedatangan Yesus agar orang bisa memahami konsep Firman yang menjadi manusia. Nikodemus ingin mengenal Yesus karena dia melihat Yesus tidak seperti kebanyakan orang, dan Yesus mengajarkan tentang konsep kelahiran kepadanya: kelahiran dari daging (Mzm. 139:13-17) dan kelahiran kembali (Yoh. 3:5-7). Orang yang tidak dilahirkan kembali tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga. Kelahiran kembali adalah percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Kelahiran kembali dimulai dari kematian menuju pada sebuah kehidupan. Cara menerima kelahiran baru: 1. Bertobat. Semua orang menerima dosa warisan dari Adam yang harus diakhiri dengan kelahiran kembali. Pertobatan akan membawa pada kelahiran kembali. 2. Percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Bertobat dan percaya bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan. Ada orang yang menyesal dengan dosa-dosanya, bertobat menjadi orang baik, tetapi tidak mau percaya kepada Yesus. Kelahiran kembali memerlukan pertobatan yang diikuti dengan percaya kepada Yesus untuk memperoleh hidup yang kekal. Hasil kelahiran kembali: 1. Diselamatkan (Yoh. 3:5). Orang yang dilahirkan kembali mendapat keselamatan, sebaliknya orang yang tidak dilahirkan kembali tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Kita bisa memiliki kekayaan dan kesuksesan, tetapi artinya jika kita tidak diselamatkan? Orangtua harus menanamkan kepada anak-anak untuk percaya dan mengasihi Yesus karena inilah aset terbesar yang bisa diberikan orangtua kepada anak-anaknya. 2. Menjadi baru (2 Kor. 5:17). Seseorang yang dilahirkan kembali adalah seperti seekor kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, meninggalkan hidup yang lama dan hidup di dalam hidup yang baru. Orang yang percaya kepada Kristus disebut sebagai ciptaan baru. Seorang ciptaan baru akan: a) Mudah bertobat (2 Kor. 12:20-21). Ketika menjadi ciptaan baru, terkadang kita masih berbuat dosa. Tetapi, hati nurani kita akan mengingatkan untuk segera bertobat. b) Memiliki iman yang progresif (Rm. 1:17). Dalam hidup kita akan mengalami berbagai kendala. Iman kepada Allah akan menolong kita melewati kendala yang harus dihadapi. c) Mampu hidup benar (Ibr. 4:15-16). Iblis sering menuduh agar kita kalah, setelah menjadi ciptaan baru kita dimampukan untuk hidup benar. d) Hidup dalam kasih (Flp. 1:9).Mudah mengasihi, mengampuni, dan membangun hubungan yang tulus dengan orang lain. e) Dipimpin oleh Roh Kudus/semakin dewasa rohani (Rm. 8:13; Gal. 5:16-17). Kehidupan orang lahir baru akan banyak perubahan karena dipimpin Roh Kudus makin dewasa dari hari ke hari. Amin!