PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA

advertisement
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX
PADA REMAJA DESA MUNJAN
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
SANITA
NIM : 110569201045
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
1
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX
PADA REMAJA DESA MUNJAN
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Sosiologi
Oleh
SANITA
NIM : 110569201045
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
2
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA REMAJA
DESA MUNJAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
SANITA
[email protected]
Jurusan Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2015
Abstrak
Masa depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda
bangsa ini. Munculnya fenomena kecenderungan kenakalan remaja terutama yang
masih berstatus sebagai pelajar akhir-akhir ini menjadi permasalahan yang
mengkhawatirkan. Salah satu fenomena perilaku menyimpang adalah
penyalahgunaan obat batuk komix yang dilakukan oleh remaja Desa Munjan
Kabupaten Anambas. Untuk menganalisa penyebab penyalahgunaan obat batuk
komix di kalangan remaja desa Munjan, peneliti menggunakan teori differential
association oleh Shuterland.
Penelitian ini dilakukan terhadap delapan orang remaja desa Munjan yang
melakukan penyalahgunaan obat batuk komix serta terhadap keluarga dan aparat desa.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pemilihan informan menggunakan teknik
purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu remaja desa
Munjan yang berusia 13-17 tahun yang melakukan penyalahgunaan obat batuk
komix, kemudian juga orangtua remaja.
Dari hasil penelitian ditemui penyebab penyalahgunaan obat batuk komix
pada remaja di desa Munjan adalah karena dua hal, yaitu proses mempelajari perilaku
teman bermain dan longgarnya kontrol terhadap jalannya nilai serta norma yang
berlaku dalam masyarakat. Dari proses mempelajari, informan mendapatkan
informasi mengenai cara, motivasi dan sikap perihal penyalahgunaan obat batuk
komix. Lemahnya kontrol terhadap nilai dan norma dikarenakan pekerjaan orangtua
yang sebagian besarnya berprofesi sebagai nelayan yang bekerja pada waktu malam
hari dengan waktu kerja yang relatif lama sehingga tidak sempat mengawasi dan
mengontrol aktifitas anak. Selain itu pengawasan yang dilakukan aparat desa dan
sanksi yang diberikan pada penyalahguna obat batuk komix tidak diterapkan secara
maksimal.
Kata Kunci : Perilaku Penyimpangan, Penyalahgunaan Obat, Remaja
3
ABSTRACT
The future of the Indonesian nation is determined by the younger generation
of this nation. The emergence of the tendency of the phenomenon of juvenile
delinquency mainly still a student lately become an alarming problem. One of the
phenomena of deviant behavior is Komix cough medicine abuse committed by
juveniles Village Munjan Anambas. To analyze the causes of cough medicine abuse
among teens Komix Munjan village, researchers used the theory of differential
association by Shuterland.
The research was conducted on eight Munjan village youth who committed
abuse of cough medicine Komix as well as on the family and village officials. This
type of research is qualitative and selection of informants using purposive sampling
technique with some predetermined criteria which Munjan village youth ages 13-17
who did Komix cough medicine abuse, then also the parents of teenagers.
From the research found the cause of cough medicine abuse among
adolescents in the village Komix Munjan is due to two things, the process of studying
the behavior of friends playing and lax control over the course of the values and
norms prevailing in society. From the study, informants to get information about
how, motivation and attitudes concerning drug abuse Komix cough. Lack of control
for the values and norms because of their parents' job is mostly fishermen who work
at night time with work time is relatively long so did not have time to supervise and
control the activities of children. Besides the oversight conducted by village officials
and the sanctions provided in Komix cough medicine abusers are not implemented to
the fullest.
Keywords: Deviation Behavior, Substance Abuse, Teen
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
ABSTRAK.............................................................................................................
ii
ABSTRACT ..........................................................................................................
iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................
iv
1.1 Latar Belakang............ ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan .................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan........................................................................................ 5
1.4 Tinjauan Pustaka....................... ........................................................................ 6
1.5 Metode Penelitian............................. ................... ............................................ 8
1.6 Hasil Penelitian ................................................................................................. 12
1.7 Penutup.............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
5
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX
PADA REMAJA DESA MUNJAN
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
bentuk perbuatan kriminal, asusila, dan
pergaulan bebas, masalah budaya dalam
1.1 Latar Belakang
Munculnya fenomena kecenderungan
bentuk kehilangan identitas diri, terpengaruh
kenakalan remaja terutama yang masih
budaya baratdan masalah degradasi moral
berstatus sebagai pelajar akhir-akhir ini
yang diwujudkan dalam bentuk kurang
menjadi
menghormati orang lain, tidak jujur sampai
permasalahan
mengkhawatirkan
pendidikan,
baik
sosial,
Kehidupan remaja
dari
maupun
yang
perspektif
ke
budaya.
yang ditandai
usaha
menyakiti
diri
seperti
mengkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan
oleh
dan bunuh diri (Puspitawati, 2009, 2010)
berbagai macam kenakalan remaja, adalah
Suatu fenomena dari kenakalan remaja
bukti lemahnya moralitas dan kepribadian
hingga sampai ke pelosok negeri atau
usia remaja. Di Indonesia selama dasawarsa
wilayah terluar yaitu Kabupaten Kepulauan
terakhir
menunjukkanadanya
Anambas yang secara geografis mempunyai
kecenderungan yang semakin serius tentang
255 buah pulau, termasuk di dalamnya 5
permasalahan remaja Indonesia khususnya
pulau yang berbatasan langsung dengan
masalah sosial,
negara tetangga, yakni 26 pulau berpenghuni
Sebagai
ini,
tentang
dan 229 pulau belum berpenghuni dengan
mengalami
wilayah laut 46.074 Km2. Pulau memperuk
masalah sosial yang ditunjukkan dalam
adalah salah satu dari sekian banyaknya
banyaknya
contoh,
budaya, dan moralitas.
gambaran
remajaIndonesia
6
pulau-pulau kecil di kabupaten Anambas
tersembunyi, ratusan bungkus obat batuk
Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Pulau
komix saset ditemukan. Bahkan, ditemukan
kecil ini memiliki luas sekitar 1000 Ha
juga kemasan dalam bentuk box. Diduga,
dengan
obat Komix tersebut, tidak digunakan untuk
ketinggian
max
270an
mdpl,
termasuk salah satu pulau tertimur di
terapi
Kabupaten Anambas.
disalahgunakan untuk mabuk oleh kalangan
Dipulau
ini
perkampungan
terdapat
desa,
titik
batuk.
Namun,
remaja Desa Munjan.
secara
Penyalahgunaan obat batuk komix
sebenarnya
semakin menyebar diindikasikan dengan
hanya satu yaitu Desa Munjan, dikatakan
kerapnya temuan-temuan dan kasus-kasus
dua desa dikarenakan salah satunya agak
remaja di masyarakat desa Munjan yang
berjauhan. Dibutuhkan satu jam perjalanan
semakin meningkat. Seringkali dijumpai
jika menggunakan sampan boat nelayan
remaja desa Munjan dengan kondisi tubuh
setempat, sementara jalur darat belum
yang terlihat lemas, mata merah, bicara tidak
tersedia
terkontrol,
administrasi
atau
dua
pengobatan
kependudukan
dan
pekerjaan
sehari-hari
berjalan
sempoyongan
yang
masyarakat dipulau ini pada umumnya
mirip dengan orang mabuk narkoba ataupun
adalah nelayan.
minuman keras. Berdasarkan data dari
Maraknya penyalahgunaan obat batuk
komix,
dapat
ditemukannya
tersebut
dilihat
dari
kantor Desa Munjan jumlah remaja yang
banyak
berusia 13-19 tahun sebanyak 192 orang.
bungkusan
obat
batuk
Usia
tersebut
berada
pada
ditempat-tempat
yang
biasa
pendidikan SMP dan SMA.
rentang
Dari jumlah
dijadikan tempat berkumpulnya remaja. Di
tersebut, sebanyak 78 orang remaja desa
tepi laut, di barisan batu-batu besar yang
Munjan adalah pelaku penyalahgunaan obat
7
batuk
komix.
Remaja
desa
Munjan
melainkan perempuan juga turut ikut-ikutan.
menggunakan obat batuk komix dengan
Hal ini dilihat dari banyaknya kasus remaja
tujuan mabuk biasanya pada saat malam
yang hamil diusia muda, dan kemudian
minggu, libur sekolah dan perayaan pesta
harus terpaksa dinikahkan meski dibawah
pernikahan atau perayaan pesta lainnya.
umur, dan juga adanya aduan warga yang
Dari sisi dampak yang lain bahwa
remaja
Desa
Munjan
yang
tidak senang setiap mengadakan acara selalu
diduga
dirusakkan oleh kelakuan anak remaja yang
melakukan penyalahgunaan obat memiliki
mabok komix dengan mengganggu biduan
kecenderungan
penurunan
diacara tersebut sehingga acaranya menjadi
produktifitas seperti mereka yang biasanya
rusak. Sementara itu dikarenakan mabok
rajin dalam membantu orang tua sekarang
obat komix remaja juga menjadi jarang
bermalas-malasan,
pulang kerumah.
mengalami
suka
menyendiri,
membatasi diri dalam bersosialisasi yaitu
hanya
berinteraksi
dengan
Penurunan
kelompok
produktifitas
remaja
tersebut dikarenakan obat batuk komix
tertentu. Banyak para orang tua di Desa
mengandung
Munjan
sering
merupakan termasuk narkotika gologan III
membolos sehingga dipanggil oleh pihak
(tiga). Narkotika yang mempunyai definisi
sekolah
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
mengeluhkan
untuk
anaknya
dimintai
keterangan.
Penyalahgunaan obat batuk komix ini telah
bukan
sampai
semisintetis
ditahap
yang
meresahkan
dektrometorfan
tanaman
yang
masyarakat desa munjan, yang dimana saat
penurunan
atau
ini bukan hanya laki-laki yang melakukan
hilangnya
rasa,
penyalahgunaan obat batuk komix ini,
8
baik
sintetis
dapat
yang
maupun
menyebabkan
perubahan
mengurangi
kesadaran,
sampai
menghilangkan
rasa
nyeri,
dan
dapat
diharapkan dapat memberikan manfaat
menimbulkan ketergantungan.
sebagai berikut:
a. Sebagai sumbangan pemikiran
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
bagi pengembangan ilmu sosial
telah di paparkan di atas, maka rumusan
pada
masalah
sosiologi
yang
penelitian
ini
dapat
adalah
diambil
“Apa
dalam
penyebab
umumnya
dan
ilmu
khususnya
di
Universitas Maritim Raja Ali
Haji Tanjungpinang.
penyalahgunaan obat batuk komix pada
b. Hasil
remaja di Desa Munjan, Kabupaten
penelitian
diharapkan
Kepulauan Anambas?”
dapat
memberikan
informasi
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
yang
mendalam
tentang
penyebab penyalahgunaan obat
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada
batuk Komix pada remaja di
penelitian ini ialah untuk mengetahui
desa
penyebab penyalahgunaan obat batuk
Kepulauan Anambas.
komix pada remaja di desa Munjan,
Munjan,
Kabupaten
c. Hasil penelitian ini diharapkan
Kabupaten Kepulauan Anambas.
dapat menjadi sumber informasi
1.3.2 Kegunaan Penelitian
bagi peneliti selanjutnya dan
Suatu penelitian seharusnya dapat
dapat dijadikan sebagai bahan
memberikan manfaat baik bagi penulis
rujukan
itu sendiri, maupun bagi pihak lain
tertarik untuk melanjutkan pada
terkait. Dilakukannya penelitian ini
bidang yang sama.
9
bagi
peneliti
yang
permasalahan dan memahami dinamika
1.4 Landasan Teori
1.4.1 Perilaku Menyimpang
perkembangan perilaku sebagai berikut :
Menurut James Vander Zanden (1979)
a.
dalam Sunarto (2004;182), penyimpangan
Perilaku menyimpang adalah hasil dari
proses belajar atau yang dipelajari.
merupakan perilaku yang oleh sejumlah
b.
Perilaku menyimpang adalah akibat
besar orang dianggap sebagai hal yang
dari interaksi sosial yang melibatkan
tercela dan di luar batas toleransi. Meskipun
proses komunikasi.
masyarakat telah berusaha agar setiap
c.
Penyimpangan seseorang akibat dari
anggota berperilaku sesuai dengan harapan
pergaulan
masyarakat, namun dalam tiap masyarakat
media massa hanya memainkan peran
kita selalu menjumpai adanya anggota yang
sekunder.
menyimpang
menjumpai
adanya
d.
yang
akrab,
sedangkan
Sebagai teknik-teknik penyimpangan
penyimpangan atau nonkonformitas. Secara
dan petunjuk khusus seperti motif,
sederhana dapat dikatakan suatu prilaku atau
dorongan, rasionalisasi, dan sikap-
tindakan itu menyimpang apabila menurut
sikap berperilaku menyimpang.
anggapan
sebagian
besar
masyarakat
e.
(minimal disuatu kelompok atau komunitas
Terjadi pelanggaran terhadap normanorma yang sudah ada.
tertentu) perilaku atau tindakan tersebut
f.
Menganggap lebih menguntungkan
diluar kebiasaan, aturan atau nilai dan norma
untuk melanggar norma dari pada
yang
tidak melanggar.
berlaku
(Budirahayu,
2009:
3).
(Budirahayu, 2009: 2004) dalam teori
g.
Terbentuknya
asosiasi
asosiasi diferrensiasi sutherland terdapat
tergantung
beberapa proporsi untuk mencari akar
prioritas, dan intensitas.
10
dari
differensial
frekuensi,
durasi,
h.
i.
Proses
mempelajari
perilaku
laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria
menyimpang melalui kelompok atau
masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-
asosiasi yang juga menyimpang atau
21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun
sebaliknya.
(Thalib, 2010).
Sementara
perilaku
menyimpang
1.4.3
Penyalahgunaan obat
Menurut
merupakan pernyataan kebutuhan dan
kamus
besar
bahasa
nilai umum, akan tetapi hal tersebut
Indonesia penyalahgunaan adalah proses,
tidak dijelaskan oleh kebutuhan dan
cara,
nilai-nilai umum itu, sebab perilaku
penyelewengan.
yang bukan kejahatan juga merupakan
adalah suatu kegiatan dimana seseorang
pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan
melakukan kegiatan yang menyalahgunakan
dan nilai-nilai yang sama.
apapun
perbuatan
itu
menyalahgunakan;
Dalam
diluar
dari
artian
luasnya
koridor
yang
seharusnya.
1.4.2 Remaja
1.5 Metode Penelitian
Berdasarkan tahapan perkembangan
1.5.1
individu dari masa bayi hingga masa tua
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi
kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
menjadi tiga tahapan yakni masa remaja
untuk memahami fenomena tentang apa
awal, masa remaja pertengahan, dan masa
yang
remaja akhir. Adapun kriteria usia masa
dialami
misalnya
remaja awal pada perempuan yaitu 13-15
oleh
perilaku,
subjek
penelitian
persepsi,
motivasi,
tindakan dan lain-lain secara holistik, dan
tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun.
dengan cara deskrispsi dalam bentuk kata-
Kriteria usia masa remaja pertengahan pada
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-
11
yang alamiah dan dengan memanfaatkan
a. Terdapat
fenomena
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2012:6).
penyalahgunaan
obat
Penelitian kualitatif berupaya memberikan
komix pada remaja desa Munjan
jawaban secara sistematis, faktual dan akurat
Kabupaten Kepulauan Anambas.
mengenai fakta-fakta yang sesuai dengan
Penyalahgunaan
ruang lingkup judul penelitian.
Komix sudah sampai pada tahap
obat
batuk
batuk
Dengan demikian penelitian ini
yang meresahkan, hal ini ditandai
untuk mengumpulkan data-data tentang
dengan dikeluarkannya aturan
penyebab penyalahgunaan obat batuk komix
batasan penjualan obat batuk
pada remaja di Desa Munjan, Kabupaten
komix
Kepulauan
Kepala Desa Munjan.
Anambasberkaitan
proses
dalam
bentuk
edaran
mempelajari perilaku yang meliputi cara,
b. Telah terjadi beberapa kasus
motivasi, sikap dan lemahnya kontrol.
Over Dosis penggunaan Obat
Hasilnya diuraikan secara jelas tentang
Batuk Komix pada Remaja Desa
gambaran dilapangan mengenai penyebab
Munjan.
penyalahgunaan obat batuk komix.
1.5.3
Sumber Data
a. Data
1.5.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa
Primer,
data
primer
adalah sumber data yang secara
Munjan Kabupaten Kepulauan Anambas.
langsung
memberikan
data
Adapun alasan dipilihnya lokasi ini adalah
kepada
pengumpul
data
sebagai berikut:
(Sugiyono,
2015:225).
Data
yang diperoleh langsung dari
12
informan baik melalui observasi
3) Sikap, yang meliputi perilaku
maupun wawancara. Observasi
remaja
pengguna
dilakukan melalui pengamatan
penyalahgunaan obat batuk
langsung pada objek penelitian.
Komix
Adapun yang menjadi fokus
sehari-hari.
dalam
kehidupan
pengamatan dalam penelitian ini
4) Interaksi, meliputi interaksi
meliputi cara, perilaku, proses
remaja dengan keluarga dan
dan
lingkungan sekitar.
sikap
penyalahgunaan
remaja
Obat
batuk
Komix. Wawancara dilakukan
b. Data Sekunder, data sekunder
pada remaja pengguna obat
merupakan sumber data yang
batuk Komix dan Orang tua
tidak
pengguna yang meliputi:
secara
1) Proses
mempelajari,
yaitu
memberikan
informasi
langsung
kepada
pengumpul data.
Sumber data
meliputi bagaimana remaja
sekunder ini dapat berupa hasil
mempelajari
cara
pengolahan lebih lanjut dari data
batuk
primer yang disajikan dalam
menggunakan
obat
komix.
bentuk lain atau dari orang lain
2) Motivasi, yaitu faktor yang
(Sugiyono, 2015:225). Data ini
mendorong keinginan remaja
digunakan
neggunakan
infomasi dari data primer yang
obat
batuk
Komix.
untuk
mendukung
diperoleh baik dari wawancara,
maupun dari observasi langsung
13
ke
lapangan.
Data
yang
penelitian. Kriteria informan dalam
diperoleh dari Instansi terkait
penelitian ini yaitu:
seperti dari kantor Desa Munjan,
a. Remaja yang menetap dan tinggal di
KESBANGPOL
Kabupaten
Kepulauan
Anambas,
Puskesmas
Munjan,
Desa Munjan
Pembantu
Petugas
b. Berusia 13-17 tahun
Desa
c. Remaja yang menyalahgunakan obat
Keamanan
batuk
Desa Munjan dan media cetak.
komix
hingga
mengalami
remaja
yang
mabuk
d. Orangtua
menyalahgunakan obat batuk komix
hingga mengalami mabuk
e. Tokoh masyarakat dan aparat Desa
1.5.4 Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini
Munjan
adalah remaja Desa Munjan yang secara
aktif menggunakan obat batuk komix
1.5.5
dengan tujuan mendapatkan seperti
menggunakan
Data
narkoba.Teknik
a. Observasi
penentuan informan yang digunakan
adalah Purposive Sampling
bahwa
penetuan
mempertimbangkan
Teknik dan Alat Pengumpulan
Observasi
dilakukan
untuk
artinya
mendekatkan peneliti ke orang-orang yang
informan
ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan
kriteria-kriteria
mereka
yang
sebenarnya.
Dalam
tertentu yang telah dibuat terhadap
pengamatan ini peranan pengamat secara
obyek
terbuka diketahui oleh umum karena itu
yang sesuai
dengan tujuan
14
maka segala informasi termasuk rahasia
remaja, dan untuk evaluasi yaitu melakukan
sekalipun dapat dengan mudah diperolehnya
pengukuran
(Moleong, 2012:177)
melakukan
Observasi merupakan suatu cara yang
terhadap
aspek
tertentu
umpan
balik
terhadap pengukuran tersebut.
sitematis tentang fenomena sosial dan
Observasi dilakukan di lokasi yang
gejala-gejala alam dengan pengamatan dan
menjadi tempat beraktifitas pengguna obat
pencatatan, dilakukan secara langsung atau
batuk komix sehari-hari seperti keluarga,
mengadakan peninjauan dari dekat ke
tempat tinggal,
tempat sumber data. Adapun
tempat
alat yang
dan lokasi yang menjadi
berkumpulnya
pengguna
dalam
digunakan adalah berupa daftar pemeriksaan
melakukan aktifitas penyalahgunaan obat
(checklist) mengenai lapangan penelitian
batuk komix. Observasi dalam penelitian ini
dan dalam hal ini penulis hanya memberi
meliputi:
tanda terhadap jawaban yang benar atau
1.
Prilaku dan sikap pengguna
sesuai dengan kenyataan diapangan.
2.
Penampilan/Performance
Beberapa informasi yang diperoleh
3.
Aktivitas pengguna
dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
4.
Interaksi pengguna
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian
5.
Kebiasaan lainnya
atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
b. Wawancara
peneliti melakukan observasi adalah untuk
Wawancara adalah percakapan dengan
menyajikan gambaran realistik perilaku atau
maksud
kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
wawancara
membantu
mengenai
mengerti
penyebab
penyalahgunaan obat batuk komix pada
tertentu.
Maksud
adalah
orang,
mengadakan
mengkosntruksi
kejadian
organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan
15
lain-lain
kebulatan;
merekonstruksi
merekosntruksi
ditentukan oleh kriteria-kriteria yang telah
kebulatan-kebulatan
ditetapkan.
demikian sebagai yang dialami masa lalu;
memproyeksikan
kebulatan-kebulatan
1.5.6
Teknik Analisa Data
sebagai yang diharapkan untuk dialami pada
Teknik analisis data yang digunakan
masa yang akan datang, memverifikasi,
dalam penelitian ini adalah analisis data
mengubah, dan memperluas informasi yang
model Miles and Huberman. Analisis data
diperoleh dari orang lain, baik manusia
dilakukan pada saat pengumpulan data
maupun bukan manusia (triangulasi); dan
berlangsung
memverifikasi, mengubah dan memperluas
pengumpulan data dalam periode tertentu.
konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti
Aktivitas dalam analisis data kualitatif
sebagai pengecekan anggota (Moleong,
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
2012:186).
secara terus menerus sampai tuntas sehingga
Cara
yang
dilakukan
dan
setelah
selesai
untuk
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
mendapatkan informasi yaitu dengan jalan
analisis data yaitu reduksi data, penyajian
bertanya langsung kepada informan untuk
data, dan kesimpulan/verifikasi.
memperoleh informasi dari remaja. Untuk
a. Reduksi data (Data Reduction)
mengetahui makna di balik tindakan, penulis
Menurut
Sugiyono
(2015:340),
melakukan wawancara mendalam (indepth
mereduksi data berarti merangkum, memilih
interview). Informan dalam penelitian ini
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
adalah remaja pelaku penyalahgunaan obat
hal yang penting, dicari tema dan polanya.
batuk komix dan keluarganya. Informan
Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih
16
jelas, dan mempermudah peneliti untuk
Bentuk penyajian data dalam penelitian ini
melakukan pengumpulan data selanjutnya,
yaitu bentuk teks yang bersifat deskriptif.
dan mencarinya bila diperlukan.
c. Kesimpulan/ Verifikasi (Conclusion
Dalam
menjadikan
penelitian
Desa
camptempat
ini,
Munjan
peneliti
dan
melakukan
Drawing/ Verification)
base
Menurut
aktifitas
kesimpulan
Sugiyono
dalam
(2015:344),
penelitian
kualitatif
penyalahgunaan obat batuk komix sebagai
mungkin dapat menjawab rumusan masalah
tempat
dalam
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
mereduksi data, peneliti memfokuskan pada
juga tidak. Hal ini karena masalah dan
penyebab pengguanaan obat batuk komix,
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
dengan mengategorikan pada aspek sumber
bersifat sementara dan akan berkembang
informasi, jenis, dan karakteristik kebutuhan
setelah penelitian di lapangan.
penelitian.
Kemudian
informasi.
Kesimpulan merupakan temuan baru
yang
b. Penyajian Data(Data Display)
Penyajian
data
dirancang
untuk
sebelumnya
Temuan
dapat
belum
berupa
pernah
ada.
deskripsi
atau
menggabungkan informasi yang tersusun
gambaran obyek dalam bentuk hubungan
dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori
dipahami. Menurut Sugiyono (2015:342),
(Sugiyono,
dengan
akan
kesimpulan diverifikasi dengan menguji
memudahkan untuk memahami apa yang
kebenaran, kekuatan, dan kecocokan makna-
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
makna yang muncul dari data untuk menguji
berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
validitas makna-makna tersebut. Apabila
penyajian
data
maka
data
17
display
2010:253).
yang
telah
Kesimpulan-
dikemukakan
sebelumnya telah didukung oleh data-data
1.6.1
yang
Sebagai
mantap,
maka
dapat
dijadikan
kesimpulan yang kredibel.
Analisa
data
Penyalahgunaan
Proses
Komix
Belajar
dan
Dipelajari
proses
Perilaku menyimpang merupakan
penyederhanaan data kedalam bentuk yang
perilaku yang dipelajari dalam lingkungan
lebih mudah dibaca serta diinterpretasikan
sosialsemua tingkah laku dapat dipelajari
dalam
dalam
dengan berbagai cara. Karena itu, perbedaan
analisis
tingkah laku yang conform dengan kriminal
menganalisi
penelitian
ini
triangulasi
yaitu
adalah
data,
data
menggunakan
mengumpulkan
data
adalah
bertolak
ukur
pada
apa
dan
melalui wawancara serta melihat keabsahan
bagaimana sesuatu itu dipelajari (Santosa,
data
2011 : 81).
yang
dilapangan.
diperoleh
melalui
Selanjutnya
catatan
moleong
Sebagai makhluk sosial perilaku manusia di
(2010:330) menyatakan bahwa “ triangulasi
pengaruhi oleh lingkungan dimana manusia
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
itu berada. Begitu juga dengan perilaku
yang memanfaatkan sesuatu yang lain,
remaja Desa Munjan yang terbentuk melalui
diluar data itu untuk keperluan pengecekan
proses dengan lingkungan sosial dimana
atau sebagai pembanding terhadap data itu.”
remaja Desa Munjan tersebut berinteraksi.
Analisa data dilakukan terhadap semua data
Perilaku individu, dimana dalam penulisan
yang diperoleh agar dapat memberikan
ini adalah Remaja Desa Munjan dengan
gambaran tentang penyebab penyalahgunaan
lingkungan sosialnya memiliki hubungan
obat batuk komix pada remaja desa munjan
yang saling mempengaruhi. Melalui proses
Kabupatem Kepulauan Anambas.
interaksiremaja Desa Munjan
melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan yaitu
1.6 Hasil Penelitian
18
dunia
yang
berada
diluar
individu
ketika memasuki usia remaja lebih banyak
tersebut.Dalam proses belajar atau yang
berada diluar rumah dengan teman sebaya.
dipelajari terhadap perilaku menyimpang
Sikap,
pembicaraan,
minat,
yang dilakukan oleh remaja Desa Munjan
penampilan dan perilaku teman sebaya lebih
Kabupaten Anambas ini bahwa mereka
besar pengaruhnya daripada keluarga.Hal ini
mengenal
yang
tidak terkecuali model pakaian, minat,
disalahgunakan adalah dari proses belajar
motivasi, serta tempat-tempat yang biasa di
dan
jadikan
obat
dipelajari
batuk
dari
komix
lingkungan
teman
bermain yang diterimanya.
tempat
kelompok
Pada saat usia remaja, individu
nongkrong.
sebaya,
remaja
Didalam
berusaha
menemukan dirinya. Disini ia dinilai oleh
lebih cenderung untuk bergaul dengan
teman
teman
banyak
sanksi–sanksi dunia dewasa. Kelompok
menghabiskan waktu ddengan merka. Hal
sebaya memberikan lingkungan yaitu dunia
ini dikarenakan teman sebaya adalah orang
tempat remajadapat melakukan sosialisasi
yang tingkat umur dan kedewasaan yang
dimana nilai yang berlaku bukanlah nilai
relatif sama (Santrock 2007 : 55). Teman
yang
sebaya adalah lingkungan kedua setelah
melainkan oleh teman seusianya. Dalam
keluarga, yang berpengaruh bagi kehidupan
proses belajar atau yang dipelajari terhadap
individu. Melalui hubungan interpersonal
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
dengan teman sebaya, individu belajar
remaja Desa Munjan Kabupaten Anambas
menilai dirinya sendiri dan kedudukannya
yang menggunakan obat batuk komix yang
dalam
disalahgunakan sehingga ada rasa penasaran
sebayanya
dan
lebih
kelompok masyarakat. Individu
19
sebayanya
ditetapkan
tanpamempedulikan
oleh
orang
dewasa
bagi remaja Desa Munjan ikut terpengaruh
dari
untuk mencobanya
penyalahgunaan obat batuk komix ini,
Kepercayaan dan kedekatan remaja
kelompoknya,
sebagian
besar
termasuk
informan
dalam
melakukan
kepada teman bermain yang membentuk
penyalahgunaan obat batuk komix sebagai
kelompoknya
bentuk dari meniru gaya teman-temannya
sendiri
akan
membuat
kecendrungan anak untuk menirukan gaya
hidup
dan
bermainnya,
kebiasaan
dari
kelompok
yang dipelajari dari upaya mabuk dengan
penyerapan terhadap perilaku menyimpang
obat batuk komix ini adalah dengan meniru
akan semakin cepat bagi perkembangan jiwa
dari teman yang menggunakannya. Baik
remaja, apabila nilai yang dikembangkan
cara menggunakan obat batuk tersebut agar
dalam kelompok sebaya adalah nilai yang
didapati efek mabuknya ataupun mengikuti
negatif,
apabila
apa yang disebut trend bagi remaja Desa
kelompok sebaya ini cenderung tertutup
Munjan bahwa jika melakukan perilaku
(closed group), dimana setiap anggota tidak
menyimpang yaitu dengan mabuk obat
dapat terlepas dari kelompok nya dan harus
batuk komix maka disebut remaja yang
mengikuti nilai yang dikembangkan oleh
“gaul” dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri
pimpinan kelompok, sikap, pikiran, perilaku,
pengaruh
dan gaya hidupnya merupakan perilaku dan
dirasakan sangat kental untuk mengikat dan
gaya hidup kelompoknya. Perasaan merasa
mempengaruhi pandangan remaja Desa
ingin sama dengan kelompok atau teman
Munjan.Lingkungan
bermain akan membuat remaja mudah
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
menirukan gaya atau sikap maupun perilaku
pembentukan sikap yang masih dalam masa
lebih
sinilah
Proses dalam hal pembelajaran atau
proses
akan
dan
dari
dan dianggap sebagai trend masa kini.
berbahaya
20
proses
belajar
teman
dari
teman
bermain
pertumbuhan dan mencari jati diri, rasa
kita. Hal ini sesuai dengan teori dari
penasaran dan ingin merasa sama dengan
Sutherland
teman
menyimpang akibat dari proses belajar dan
Remaja Desa Munjan lebih suka
bahwa
terjadinya
perilaku
di pelajari yakni pengaruh ajakan temanyang
bermain di pantai dan sekitarnya untuk
sering
berkumpul dengan kelompok-kelompoknya.
menyimpang baik itu di lingkungan tempat
Ada kelompok-kelompok tertentu dalam
tingal maupun dalam lingkungan teman-
perkumpulan remaja Desa Munjan, yang
teman bermain mereka. Menurut salah
suka olahraga biasanya ketika berkumpul
seorang informan dalam penelitian ini,
ada di lapangan voli ataupun lapangan bola
dalam aktivitas kesehariannya seringkali
kaki dan suka bermain di tepi pantai namun
melihat teman-teman sebaya mereka yang
ada juga perkumpulan remaja yang berada di
sering meminum obat-obatan komik ini
bebatuan di sekitaran pantai yang lumayan
sebagai minuman wajib ketika berkumpul.
jauh sehingga sulit dideteksi dan diawasi apa
melihat
Didapati
perilaku-perilaku
bahwa
remaja
desa
yang mereka lakukan dalam perkumpulan
Munjan jika bersama kawan-kawannya akan
tersebut.
sanggup maksimal
Sikap
dan
perilaku
mengkonsumsi
obat
lingkungan dan teman bermain sangat
batuk komix sampai 10 kotak dan minimal
berpengaruh
adalah 5 Kotak
terhadap
perilaku
dan untuk responden
penyimpangan sosial, apa yang kita lihat,
lainnya menjawab hampir serupa atas obat
yang kita dengar, dan
yang menjadi
batuk komix yang dikonsumsinya untuk
kebiasaan orang lain sering kali mendorong
mabuk. Penyalahgunaan obat batuk komix
kita untuk mengikuti perilaku menyimpang
yang mendasari remaja Desa Munjan yang
seperti yang terjadi di lingkungan sekitar
di awali dari generasi sebelumnya hingga
21
sekarang ikut terpengaruh untuk berbuat
yang ditimbulkan setelah menggunakannya
yang serupa. Informasi yang mengalir
dan yang lainnya adalah rasa penasaran
karena kemudahan dalam penggunaan obat
apakah
batuk
mabuk.
komix
ini
yang
hanya
tinggal
komix
tersebut
bisa
membuat
diminum saja akan memberikan efek mabuk
Remaja Desa Munjan pertama kali
yang cukup signifikan. Demikian yang
meminum obat batuk komik ini hanya
didapati penulis bahwa setiap generasi
karena ingin coba-coba sehingga kemudian
memberikan sebuah gambaran yang akan
terbiasa dan ingin mengulangi tindakan
diteruskan
tersebut. Hal ini didorong oleh banyaknya
kepada
generasi
berikutnya.
Pemahaman yang cukup mendasar dari
remaja-remaja
proses penyalahgunaan obat batuk komix
batuk komik sebagai sarana untuk mabuk ini
tersebut dikarenakan cara penggunaannya
sehingga muncul dorongan untuk mengikuti
tidak sulit cukup diminum dalam dosis yang
apa yang dilakukan oleh teman mereka
banyak akan mendapatkan efek mabuk yang
sebagai proses pembelajaran dari apa yang
diinginkan penggunanya. Paparan informasi
mereka lihat dalam lingkungan bermain
generasi terdahulu bisa disimpan oleh
mereka. Menurut sebagian besar remaja
generasi berikutnya disaat sudah mengetahui
Desa Munjan merupakan sesuatu yang
bentuk dan cara yang relative mudah dalam
memberikan
penggunaan obat batuk komix untuk mabuk.
relaksasi yang dimiliki oleh obat batuk
Rasa yang dimiliki oleh sebagian remaja
komix ini dirasakan penggunanya sebagai
Desa Munjan adalah Rasa penasaran untuk
ajang
mabuk dengan obat batuk komix. Rasa
sehingga
penasaran yang dimiliki adalah apa efek
22
hiburan
yang menggunakan obat
kenyamanan.Faktor
pada
kegiatan
memungkinkan
para
efek
tertentu
pemakai
merasakan
kenikmatan
sesaat
ketika
peraturan yang berada di Desa Munjan
menggunakannya.
tentang perilaku mabuk menggunakan obat
1.6.2 Aturan yang Longgar
batuk komix yang dilakukan oleh remaja
Perilaku
individu
dibentuk
oleh
yang berlarut-larut.
lingkungan yang memiliki nilai serta norma
Sebagian besar informan mengaku
yang berlaku di dalamnya. Norma dan nilai
orangtuanya tidak memberikan aturan pada
sosial masyarakat yang satu berbeda dengan
anak untuk bepergian baik pada siang
norma dan nilai sosial masyarakatyang lain.
maupun malam hari. Sisanya, informan yang
Longgarnya kontrol terhadap pelaksanaan
mengaku
nilai
memberikan
dan
norma
yang
berlaku
akan
bahwa
orangtua
larangan-larangan
mereka
dan
berdampak pada perilaku dalam masyarakat.
peringatan pada mereka dalam pergaulan,
Semakin longgar kontrol atas nilai dan
mengaku bahwa hal itu hanya sekedar
norma dalam masyarakat secara tidak
peringatan belaka. Jadi, aturan tersebut
langsung turut menjadi salah satu penyebab
longgar sehingga mereka masih saja bisa
terjadinya
melakukan
penelitian
perilaku
ini
menyimpang.
diberikan
Pada
pertanyaan
perilaku
menyimpang
penyalahgunaan komix. Orangtua sekalipun
mengenai peraturan, kontrol orang tua
memberikan
terhadap
segala
yang
namun tidak secara tegas dan meyebabkan
menjadi
inform
Informan
anak masih bisa leluasa bepergian dan
kontrol
mabuk menggunakan komix dengan teman-
diberikan
aktifitas
remaja
penelitian.
pertanyaan
seputar
peringatan
pada
anaknya,
orangtua terhadap pergaulannya sehari-hari,
temannya.
bagaimana komunikasi antara orang tua
penyimpangan yang dilakukan oleh para
dengan
remaja di desa Munjan para aparat desa
informan,
dan
juga
mengenai
23
menyerahkan seluruhnya kepada orangtua.
Orangtua
para
remaja
pelaku
Sehingga ketika para remaja melakukan
penyimpangan juga terkesan cuek terhadap
tindakan yang tidak sesuai norma, aparat
prilaku
desa tidak sepenuhnya bisa menindak lanjuti
menganggap perhatian yang mereka lakukan
anak-anak tersebut. Aparat desa hanya bisa
tanpa kontrol yang kuat sudah cukup untuk
memberikan sanksi berupa cabut rumput di
tumbuh kembang anaknya. Pengawasan
sekitar kantor desa dan menasihati remaja
orangtua juga sangat penting dalam hal ini
saja. Sehingga tidak ada sanksi yang
agar
memberikan efek jera.
terjerumus ke jurang penyimpangan yang
Bagian
menjalankan
keamanan
juga
telah
tugasnya
sebagaimana
anak-anaknya.
anak-anak
tidak
Para
terus
orangtua
menerus
lebih dalam lagi.
1.7 Penutup
mestinya, namun ketika para remaja telah
1.7.1
ditangkap namun hanya diberikan nasihat
Secara sederhana dapat dikatakan
saja tentu itu bukan hal yang diharapkan
suatu prilaku atau tindakan itu menyimpang
dapat menyelesaikan masalah ini. Dalam
apabila menurut anggapan sebagian besar
permasalahan ini diharapkan ada sanksi
masyarakat (minimal disuatu kelompok atau
yang sesuai sehingga remaja tidak lagi
komunitas tertentu) perilaku atau tindakan
membuang-buang waktu untuk melakukan
tersebut diluar kebiasaan, aturan atau nilai
tindakan yang tidak ada manfaatnya. Remaja
dan norma yang berlaku. Melalui penelitian
yang seharusnya belajar dan mempunyai
ini, didapatkan hasil bahwa penyebab
aturan waktu yang sesuai dengan ketentuan
penyalahgunaan obat batuk komix pada
tetapi malah dilanggar seenaknya.
remaja desa Munjan antara lain sebagai
berikut:
24
Kesimpulan
1. Berdasarkan keterangan dari informan
desa menyerahkan seluruhnya kepada
penelitian bisa disimpulkan penyebab
orangtua. Sehingga ketika para remaja
penyalahgunaan obat batuk komix
melakukan tindakan yang tidak sesuai
adalah dikarenakan adanya proses
norma, aparat desa tidak sepenuhnya
yang dipelajari teman sepermainan
bisa
dan adanya aturan yang longgar.
tersebut. Aparat desa hanya bisa
2. Informan mempelajari cara, motivasi
menindak
memberikan
lanjuti
sanksi
anak-anak
berupa
cabut
dan sikap dalam penyalahgunaan obat
rumput di sekitar kantor desa dan
batuk komix dari teman sepermainan
menasihati remaja saja. Sehingga tidak
melalui interaksi. Bahwa perilaku
ada sanksi yang memberikan efek jera.
yang dilakukan oleh para remaja Desa
Sikap orangtua para remaja pelaku
Munjan
dorongan
penyimpangan juga terkesan cuek
untuk merasa bahagia dan mengetahui
terhadap perilaku anak-anaknya. Para
cara serta sikap yang dilakukan oleh
orangtua menganggap perhatian yang
teman-teman mereka yang akhirnya
mereka lakukan tanpa kontrol yang
menjadi contoh yang diikuti oleh
kuat sudah cukup untuk tumbuh
remaja Desa Munjan yang lainnya
kembang anaknya
ini
merupakan
3. Lemahnya kontrol dari orang tua
berkaitan dengan penyimpangan yang
1.7.2
dilakukan oleh para remaja di desa
Dalam upaya pencegahan perilaku
Saran
Munjan disebabkan oleh kesibukan
menyimpang
dalam pekerjaan dan ketidakmampuan
penyalahgunaan
menjalankan fungsi kontrol. Aparat
dilakukan
25
terhadap
komix
penanganan
kasus
ini,
hendaknya
guna
mengatasi
perilaku menyimpang anak remaja Munjan
penggunaan
dalam
berlebihan termasuk penyalahgunaan
penggunaan
obat
batuk
komix
sebagai bahan yang dapat membuat mabuk.
obat-obatan
yang
komix
Perilaku menyimpang di kalangan remaja
3. Masyarakat juga diharapkan memiliki
desa Munjan tidak ada habis-habisnya akan
peran dalam pengawasan tingkah laku
tetapi
meminimalisir
anak-anak serta menerapkan nilai-nilai
terjadinya perilaku menyimpang tersebut
dan norma-norma yang berlaku agar
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan
anak-anak
diantaranya yaitu:
terjerumus
setidaknya
untuk
1. Orang tua sebaiknya menjalankan
fungsi
kontrol
munjan
kedalam
tidak
perilaku
menyimpang
dapat
4. Anak juga diharapkan memilih teman
mengawasi tingkah laku anak dalam
bermain agar tidak terjebak kedalam
berprilaku dan bergaul agar anak tidak
prilaku meyimpang.
terjerumus
sehingga
remaja
kedalam
perilaku
5. Pemerintah melalui BPOM hendaknya
menyimpang.
mengawasi
2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
yang
peredaran
sering
obat-obatan
disalahgunaan
yang membentuk kepribadian anak
masyarakat
didiknya
menimbulkan efek tidak baik bagi
hendaknya
pengetahuan
tentang
memberikan
bahayanya
kesehatan tubuh.
26
sehingga
oleh
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Tjandra Yoga. 2010. Kemenkes RI: Urbanisasi Jadi Masalah Kesehatan Paling Utama
di Dunia.
Ali, M. & Asrori, M.(2006). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara
Arif Muhammad. 2012. Penyalahgunaan Obat Dextromethorphan, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin : Makassar
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2012. Info POM :Mengenal Penyalahgunaan
Dekstrometorfan. BPOM RI: Jakarta.
Budirahayu, Tuti, 2009, Sosiologi Perilaku Menyimpang, Surabaya : PT. Revka Petra Media.
Bugin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Idrus, Muhammad 2009. Metode penelitian ilmu sosial (edisi kedua). Yogyakarta: Penerbit
Erlangga.
Kabalmay. 2002. Designing Qualitative Research. London (Edisi Bahasa Indonesia) : Sage
Publication
Martono, Lydia Harlina. 2006. Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai
Pustaka
Moleong, Lexy. J 2010, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdaya
Santosa, Iman. 2011. Sociology the Key concepts. PT. Raja Grafindo: Jakarta
Soekanto, Soerjono.2004. Sosiologi Keluarga.Jakarta; PT. Rineka Cipta
Sugiyono, 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung, Alfabeta.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Syamsul Bachri Thalib (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.
Jakarta: Kencana
Umar Tirtarahardja dan La Sula. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Fitramaya
27
Yogyakarta:
Referensi Lain
Arif Muhammad Ammar NIM 09108241047 (skripsi Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya
Dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Bedagas Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga), Universitas Negeri Yogyakarta, 2014
http://batampos.co.id/2016/03/16/pelajar-di-anambas-konsumsi-komix-untuk-mabuk-mabukan/
http://bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/humas/berita/12649/ancaman-narkotikagolongan-iii,diakses tanggal 10 April 2016
http://www.kompasiana.com/phadli/jumlah-pengguna-narkoba-di_indonesia_55
3ded8d6ea834b92bf39b35
http://ejournal.sos.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/06/Jurnal%20De
wi%20Anggreni%20(06-24-15-03-10-17).pdf
http://portalindonesianews.com/posts/view/1626/tahun_2015_jumlah_pengguna_narkoba_di_ind
onesia_capai_5_juta_orang#sthash.cjQOlsjw.dpuf
Jonaidi, (eJournal Sosiatri-Sosiologi, 2013)
Kartini Kartono. 2010. Patologi Sosial II Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Masngudin. (2011). Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan
Keberfungsian Sosial Keluarga: Kasus di Pondok Pinang Pinggiran Kota
Puspitawati, Herien. (2009). Keterkaitan Sistem Keluarga dan Sekolah terhadap Kenakalan
Pelajar. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Rima Melati, 2014, Jurnal, Perilaku Sosial Remaja Putri Penyalah Guna Narkoba Di
Perumahan Btn Manggar Balikpapan Timur, Universitas Mulawarman
Seger Waluyo.2011.Pengendalian Sosial Terhadap Perilaku Menyimpang Penyalahgunaan
Narkotika. Universitas Terbuka. Palangkaraya
Supardi, S., dan Raharni, 2006, Penggunaan Obat Yang Sesuai Dengan Aturan Dalam
Pengobatan Sendiri Keluhan Demam-Sakit kepala, Batuk dan Flu, Jurnal Kedokteran
Yarsi, Vol. 14, No. 1
28
29
Download