skirining dan deteksi dini wanita sepanjang daur kehidupannya

advertisement
TUGAS TAMBAHAN YANG
TERKAIT DENGAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
1. Pelayanan kesehatan wanita dimulai sejak bayi sampai usia lanjut.
Kegiatan pelayanannya berbentuk skrining dan deteksi dini.
A. Skrining
a. Bayi Perempuan
1) Pada bayi perempuan telah memiliki folikel primordial
sebanyak 750000, yang kelak akan dikeluarkan ketika
ovulasi.
2) Genetalia interna & eksterna sdh terbentuk, sehingga sdh
dapat dibedakan dengan bayi laki-laki.
3) Pada usia 10 hari pertama, masih terpengaruh oleh hormon
estrogen sehingga kadang ditemukan pada bayi
pembengkakan payudara (kadang disertai sekresi cairan
seperti susu), kadang juga ditemukan perdarahan
pervaginam seperti mestruasi.
b. Masa Kanak-Kanak
1) Pada periode ini merupakan periode penting dalam
tumbuh kembanga anak. Perkembangan otak sangat
cepat, sehimgga pada masa ini disebut fase
pertumbuhan dasar.
2) Pada periode ini juga merupakan masa kritis dimana
anak memerlukan rangsangan atau stimulasi untuk
mengembangkan otak kanan & kirinya.
3) Bentuk skrining terhadap tumbuh kembang anak dapat
dilakukan dengan menggunakan DDST (Denver
Developmental Screening Test), sehingga bisa
diketahui atau dinilai perkembangan anak sesuai
usianya.
c. Masa Pubertas
1) Merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa..
2) Masa pubertas ditandai dengan munculnya tanda-tanda
kelamin sekunder (pembesaran payudara, tumbuhnya
rambut pubis, ketiak)
sampai kemampuan
bereproduksi.
3) Cepat lambat seorang anak memasuki masa pubertas
dipengaruhi bangsa, iklim, gizi, kebudayaan. Semakin
baik gizi seseorang semakin cepat akan memasuki
masa pubertas.
d. Masa Reproduksi
Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering
dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini
kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia produktif
dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di
usia ini wanita harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya
agar selalu dalam kondisi prima, sehingga jika terjadi
kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang
dilahirkan pun sehat. Pada periode ini masalah kesehatan
berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis akibat
merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi,
dan penyakit serius tertentu mulai menggerogoti tubuhnya.
Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah
endometriosis yang ditandai dengan gejala nyeri haid, kram
haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang air
besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri
hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
e. Masa Klimakterium
1) Masa klimakterium adalah suatu masa peralihan antara
masa reproduksi dengan masa senium (pasca
menopause).
2) Pada masa ini ibu mengalami perubahan-perubahan
tetentu yakni timbulnya gangguan dari gangguan yang
bersifat ringan sampai gangguan yang bersifat berat
seperti timbunya rasa panas pada wajah (hot flushes),
jantung berdebar, uterus mengecil, berkeringat dll.
3) Kadangkala
pada masa ini seorang wanita
membutuhkan bidan atau tenaga kesehatan untuk
membantu
mengurangi
keluhan-keluhan
yang
dirasakannya.
Bagan:
KLIMAKTERIUM
REPRODUKSI
PUBERTAS
HAMIL
BAYI
MASA KANAK-KANAK
Gambar : Daur Kehidupan Wanita
B. Deteksi Dini
1. Deteksi dini pada ibu hamil mengandung makna:
a. Dengan deteksi dini ibu hamil yang berisiko, akan dapat
menurunkan angka kematian ibu.
b. Kehamilan merupakan hal yang bersifat fisiologis, tetapi perlu
perawatan dini yg khusus agar ibu janin sehat. Tanpa perawatan
maka dari hal yang bersifat fisiologis dapat menjadi patologis.
c. Bentuk-bentuk komplikasi yang tetjadi dalam kehamilan.
2. Bayi, Balita
Pada bayi dan balita deteksi dini dapat dilakukan dengan
menggunakan DDST (Denver Developmental Screening Test)
3. Pubertas
a. Gangguan pada masa pubertas seringkali diakibatkan oleh pola
hidup remaja, dengan pola hidup yg sehat, akan didapatkan
tubuh yang sehat jasmani dan rohani.
b. Gangguan menstruasi yang dialami pada remaja putri dapat
merupakan indikasi adanya gangguan pada organ reproduksi
wanita.
c. Bidan dapat melakukan penyuluhan-penyuluhan, bimbingan
pada remaja putri dalam konteks kesehatan reproduksi.
4. Klimakterium, menopause, senium
a. Gangguan yang sering dialami pada masa ini adalah
osteoporosis atau pengeroposan tulang, hipertensi dll.
b. Untuk melakukan deteksi dini pada masa ini salah satu program
pemerintah yakni posyandu lansi dapat merupakan solusinya.
c. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan
kesehatannya secara teratur. Prioritas utamanya adalah menjaga
agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan yang benar,
dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu
olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.
2. Manajemen Terpadu Balita Sakit
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated
Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan
yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus
kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
1. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus
balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula
memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).
2. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak
program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di
rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit
(meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan).
Memeriksa tanda bahaya umum
Anak dengan tanda bahaya umum mempunyai masalah serius dan
sebagian besar perlu dirujuk segera. Periksalah tanda bahaya umum
pada semua anak sakit.
Tanda bahaya umum adalah :
1. Anak tidak bisa minum atau menetek
2. Anak memunyahkan semuanya
3. Anak kejang
4. Anak letargis atau tidak sadar
1. Menilai batuk atau sukar bernafas
Anak yang batuk atau sukar bernafas dinilai untuk:
a. Sudah berapa lama anak batuk atau sukar bernafas
b. Nafas cepat
c. Tarikan dinding dada kedalam
d. Stridor pada anak yang tenang
Anak dengan batuk atau sukar bernafas selama lebih dari 30 hari
berarti menderita batuk kronis. Kemungkinan adalah tanda TBC,
asma, batuk rejan atau penyakit lain.
Batas nafas cepat tergantung pada umur anak:
Umur anak:
Nafas cepat bila:
2 bln – 12 bulan
Frekuensi nafas : 50x/mnt atau lebih
12 bln – 5 thn
Frekuensi nafas : 40x/mnt atau lebih
2. Klasifikasi batuk atau sukar bernafas
Ada tiga kemungkinan klasifikasi bagi anak dengan batuk atau
sukar bernafas, yaitu :
GEJALA
KLASIFIKASI
a. Ada tanda bahaya umum atau
b. Ada tarikan dinding dada kedalam atau
c. Stridor
PNEUMONIA BERAT atau
PENYAKIT SANGAT BERAT
d. Nafas cepat
PNEUMONIA
e. Tidak ada tanda-tanda pneumonia atau penyakit BATUK : BUKAN PNEUMONIA
sangat berat
Ket :
1. Untuk no a, b, & c anak memerlukan perhatian dan harus segera dirujuk atau
rawat inap. Ini adalah klasifikasi berat.
2. Untk d, anak memerlukan tindakan khusus, misalnya pemberian antibiotik,
antimalaria, cairan dgn pengawasan (rencana terapi B) atau pengobatan lainnya.
3. Untk e, anak tidak memerlukan tindakan medis khusus petugas kesehatan ,
mengajari ibu cara untk merawat anak dirumah.
Download