pengadaan tanah

advertisement
PENGADAAN TANAH UNTUK
RUANG TERBUKA HIJAU DI
KAWASAN PERKOTAAN
Disajikan oleh:
LIA MAULIDA, SH., MSi.
(Kabag PUU II, Biro Hukum, Kemen PU)
Sekilas RTH


Di dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang, RTRW Kota
rencana penyediaan dan pemanfaatan
ruang terbuka hijau = minimal 30% dari luas
wilayah kota.
Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang
terbuka hijau selain dimuat dalam RTRW
Kota, RDTR Kota, atau RTR Kawasan
Strategis Kota, juga dimuat dalam RTR
Kawasan Perkotaan yang merupakan rencana
rinci tata ruang wilayah Kabupaten.
MAKSUD RTH
Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR
Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk
menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:
a. kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
b. kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;
c. area pengembangan keanekaragaman hayati;
d. area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan
perkotaan;
e. tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
f. tempat pemakaman umum;
g. pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan;
h. pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
i. penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan
serta kriteria pemanfaatannya;
j. area mitigasi/evakuasi bencana; dan
k. ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan
perundangan dan tidak mengganggu fungsi utama RTH tersebut.
TUJUAN RTH
Tujuan penyelenggaraan RTH adalah:
a. Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan
resapan air;
b. Menciptakan aspek planologis perkotaan
melalui keseimbangan antara lingkungan
alam dan lingkungan binaan yang berguna
untuk kepentingan masyarakat;
c. Meningkatkan keserasian lingkungan
perkotaan sebagai sarana pengaman
lingkungan perkotaan yang aman, nyaman,
segar, indah, dan bersih.
FUNGSI RTH
Fungsi Utama/fungsi ekologis
 Fungsi Tambahan: (sosial budaya, ekonomi
dan estetika)

---------- MANFAAT RTH (langsung dan
tidak langsung)
KEPEMILIKAN RTH
Publik (taman dan hutan kota, jalur hijau
jalan, RTH fungsi tertentu)
 Privat (pekarangan, taman RT, RW,
kelurahan dna kecamatan, jalur pejalan
kaki serta pulau jalan dan median jalan)

PENYEDIAAN RTH
30% = 20% PUBLIK + 10% PRIVAT
 Berdasarkan jumlah penduduk

KRITERIA VEGETASI RTH
Kriteria tanaman2 yang dapat dipilih
 Kriteria Vegetasi untuk RTH Pekarangan Rumah Besar, Sedang, Kecil,
Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan Tempat Usaha
 Kriteria Vegetasi untuk Taman Atap Bangunan dan Tanaman dalam Pot
 Kriteria Vegetasi untuk RTH Taman dan Taman Kota
 Kriteria Vegetasi untuk Hutan Kota
 Kriteria Vegetasi untuk Sabuk Hijau
 Kriteria Vegetasi untuk RTH Jalur Hijau Jalan (untuk Taman Pulau Jalan
dan Median Jalan, RTH Jalur Pejalan Kaki, dan di Bawah Jalan Layang)
 Kriteria Vegetasi untuk RTH Fungsi Tertentu (untuk Jalur Hijau
Sempadan Rel Kereta Api, untuk Jalur Hijau Jaringan Listrik Tegangan
Tinggi, untuk RTH Sempadan Sungai, untuk RTH Sempadan Pantai,
untuk RTH pada Sumber Air Baku/Mata Air, dan untuk RTH
Pemakaman)
PROSEDUR PERENCANAAN
RTH  RTRW Kota/RTR Kawasan
perkotaan/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis
Kota/Rencana Induk RTH) ditetapkan oleh pemda
setempat;
 Tahapan penyediaan dan pemanfaatan RTH publik
meliputi:
1) perencanaan;
2) pengadaan lahan;
3) perancangan teknik;
4) pelaksanaan pembangunan RTH;
5) pemanfaatan dan pemeliharaan.
 RTH privat (masy & pengembang)  perijinan
pembangunan

PENGADAAN TANAH

Pemenuhan RTH 20% untuk RTH Publik
(tidak termasuk pengertian kepentingan
umum dalam Perpres No 65 Tahun 2006
tentang Perubahan Perpres No 36 Tahun
2005 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk
Kepentingan Umum)
REKOMENDASI PENGADAAN
TANAH

Pemenuhan RTH 20% dapat dilakukan
sebagai pengadaan tanah bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
sehingga sesuai dengan UU No 26 Tahun
2007 Usul di RUU Pengadaan Tanah
TERIMA KASIH
Download