prarancangan pabrik metil ester dari minyak jarak pagar dan

advertisement
PRARANCANGAN PABRIK METIL ESTER
DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL
KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Oleh :
Ratri Sulistyaningsih
D500110027
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PRARANCAITGAIY PABRIK METIL ESTER
DARI MINYAK JARAK PAGAR DA}{ METAIIOL
KAPASITAS
7O.OOO
TON/TAIIIJN
PI]BLIKASI ILMIAII
Oleh :
RATRI ST]LISryANINGSIH
D 500 I l0 027
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
t A-*
Tri widaYatpo. ST.. M.Sc.. Ph.D.
NIK. 960
IIAI,AMAN PEN(]EST\HAN
I-INIVERSI'I AS N,TTJHAN,INIADIYAH SUILAKARTA
I.-AKULTAS TEKNIK
JTJIIT]SAN TEKNIK KINIIA
Nama
: Ilatri Sulist),aningsih
N inr
:D500
Judul TPP
: Prarencangan Pabrik
110 027
Metil Ester Dari Njin),ak Jarak
Pagar Dan Mctanol Kapasiras 70.000 ton/rahun
:
Dosen Pembimbing
1.
Tri Widayatno- S.T.. MS.c.. Ph.D
l.
Ir. Haryanto AR.. MS
Sumkafia, Oklober 2016
Menyetujui
Dosen pembimbing
Doscn pembimbing
I
r,-.
NtK.960
l1
s"(J.,^,n-ul-J\
NrP. r96.307.05I .990.031 .002
Mengetahui
Fakultas Teknik
Ketua
Ju
lsan
{r
Rois Fatoni. S.T.. M.Sc. Ph I)
NIK.892
PERNYATAAN
Dengan ini saya rnenyatakan bal1wa dalanr naskah publikasi
ini tidak terdapat karya
yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar
kesadanaan di perguruan Tinggt dan
sepengetahuan saya. tidak teftlapat karya orang lain
atau pendapat yang pemah
diterbitkan atau ditulis, kecuali yang secara terrulis
diacu clalanr naskah
ini
disebutkan dalam datiar pustaka.
Surekafia, 17 Okober 2016
PenLLlis
R-{TRI SULISTYANINGSIH
D 500 110 027
llr
dan
PRARANCANGAN PABRIK METIL ESTER
DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL
KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan penghasil minyak bumi di dunia,
namun sampai saat ini masih mengimpor bahan bakar minyak (BBM) untuk mencukupi
kebutuhan bahan bakar di sektor transportasi dan energi. Salah satu upaya untuk
mengurangi jumlah impor serta menanggulangi ketergantungan terhadap bahan bakar
fosil maka didirikan pabrik Metil Ester dari minyak jarak pagar dan metanol dengan
kapasitas 70.000 ton/tahun direncanakan dibangun di Gresik, Jawa Timur beroperasi
selama 330 hari/tahun.
Proses pembuatan Metil Ester dilakukan dengan proses transesterifikasi yang
dilakukan dalam reaktor alir tangki berpengaduk. Pada reaktor ini reaksi berlangsung
pada fase cair-cair dengan perbandingan mol minyak jarak pagar dengan metanol 1 : 6.
Reaksi berlangsung secara reversible, eksoterm dengan kondisi non adiabatic
isothermal pada suhu 60oC dan pada tekanan 1 atm. Pabrik ini digolongkan beresiko
rendah karena kondisi operasi pada tekanan atmosferis. Kebutuhan bahan baku Minyak
Jarak pagar sebesar 8.882,30 kg/jam dan metanol sebesar 1.912,14 kg/jam. Bahan baku
penunjang NaOH sebesar 266,47 kg/jam. Produk berupa Metil Ester sebesar 8.838,38 kg
per jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air diperoleh dari sungai sebesar
18.436,70 kg/jam dan penyediaan saturated steam sebesar 55.282,63 kg/jam yang
diperoleh dari boiler dengan bahan bakar solar sebesar 52,67 liter/jam, kebutuhan listrik
diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 400 kW. Pabrik ini didirikan dikawasan
industri, Gresik, Jawa Timur dengan luas tanah 20.000 m2 dan jumlah karyawan
sebanyak 154 orang.
Pabrik Metil Ester yang didirikan memerlukan modal sebesar
Rp.437.943.991.999 dan modal kerja sebesar Rp 161.044.388.332. Dari analisis
ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak
Rp.130.768.256.995 /tahun setelah dipotong pajak 30% keuntungan mencapai
Rp 91.537.781.996 /tahun. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 29,86%
dan setelah pajak 20,90%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 2,5 tahun dan
setelah pajak 3,2 tahun. Break Even Time (BEP) sebesar 51,68%, dan Shut Down Point
(SDP) sebesar 27,72%. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 39,77%. Dari
data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak
untuk didirikan.
Kata Kunci : Minyak jarak pagar, transesterifikasi, metanol
1
Abstract
Indonesia is one country with oil producers in the world, but is still importing
fuel oil (BBM) for sufficient fuel in the transport and energy sectors. One effort to
reduce the amount of imports and overcome the dependence on fossil fuels then
established factory Methyl Ester of castor oil and methanol with a capacity of 70,000
tons / year will be built in Gresik, East Java operated for 330 days /year.
The process of making Methyl Ester done by a transesterification process is
carried out in a flow reactor stirred tank. In the reactor the reaction at liquid-liquid phase
mole ratio of castor oil with methanol 1: 6. The reactions are reversible, exothermic with
non-adiabatic isothermal conditions at 60 ° C and at a pressure of 1 atm. This plant is
classified as a low risk operating at atmospheric pressure conditions. Raw material
requirements Jatropha Oil of 8882.30 kg / h and methanol amounted to 1912.14 kg /
hour. NaOH supporting materials amounted to 266.47 kg / hour. Methyl Ester product in
the form of 8838.38 kg / hour. Support utilities includes supplying process water
extracted from the river at 18436.70 kg / hour and the supply of saturated steam at
55282.63 kg / h obtained from the boiler with diesel fuel amounted to 52.67 liters / hour,
demand for electricity is obtained from the PLN and generator set of 400 kW. The
factory was established industrial region, Gresik, East Java, with a land area of 20,000
m2 and the number of employees 154 people.
Methyl Ester factory founded by Rp.437.943.991.999 need capital and working
capital of Rp 161 044 388 332. From the economic analysis of this plant demonstrates a
pretax profit Rp.130.768.256.995 /year after taxes 30% profit reached Rp
91,537,781,996 /year. Percent Return On Investment (ROI) before tax after tax 29.86%
and 20.90%. Pay Out Time (POT) before tax for 2.5 years and 3.2 years after tax. Break
Even Time (BEP) amounted to 51.68%, and Shut Down Point (SDP) amounted to
27.72%. Discounted Cash Flow (DCF) accounted for 39.77%. From the data above
feasibility analysis concluded that the plant is profitable and feasible to set.
Keywords: Jatropha oil, transesterification, methanol
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan bahan bakar minyak
semakin meningkat. Perkembangan penelitian dan penggunaan motor diesel
pada industri tidak akan berhenti hanya karena menipisnya bahan bakar fosil.
Pencarian bahan bakar alternatif sebagai pengganti solar terus dilakukan
disamping untuk menangani permasalahan krisis energi dan lingkungan global
juga dapat membantu dalam mengembangkan teknologi otomotif sebagai karya
budaya manusia.
2
Metil ester merupakan Bahan Bakar Nabati yang dapat digunakan untuk
menggerakkan mesin diesel. Minyak nabati tersedia dalam jenis dan jumlah yang
besar di Indonesia, misalnya minyak kelapa, minyak kelapa sawit, jarak pagar,
kemiri, kacang. Mengingat semakin menipisnya bahanbakar fosil maka bahan
bakar minyak nabati yang dijadikan metil ester ini merupakan sebagai solusi
sumber energi di Indonesia.
Kebutuhan Metil Ester di Indinesia diperkirakan akan terus meningkat
seiring dengan berkembangnya teknologi. Oleh karena itu, didirikannya pabrik
ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan metil ester di Indonesia, selain
itu juga menguntungkan bagi para petani jarak pagar sebagai produsen bahan
baku serta dapat membuka lapangan kerja baru.
B. Perancangan Kapasitas
Konsumsi metil ester di Indonesia mengalami perubahan setiap tahunnya,
yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1.1. Perkembangan Kebutuhan Metil Ester di Inonesia.
Tahun
Berat ton/tahun
2011
2.223,633
2012
2.044,947
2013
1.211,517
2014
2.753,021
2015
2.389,842
Konsumsi metil ester di Indonesia mengalami perubahan setiap tahunnya,
Maka
kapasitas
pabrik
dirancang
70.000
ton/tahun.Untuk
mengatasi
kelangkaan sumber energi dalam negeri, Indonesia juga mengimpor metil ester.
C. Dasar Reaksi
Proses transesterifikasi merupakan konversi dari tligliserida (minyak
nabati) menjadi metil ester atau alkohol ester(fatty acid methyl ester) dengan
reaksi dengan alkohol dan menghasilkan produk samping gliserol. Reaksi ini
3
menggunakan katalis dalam reaksinya untuk mempercepat reaksi. Reaksi
tranesterifikasi ini bersifat reversibel (bolak-balik).
D. Tinjauan Kinetika
Reaksi pembuatan biodiesel ini merupakan reaksi orde satu. Dimana
menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Said (2009), diperoleh nilai
konstanta kecepatan reaksi sebesar :
k = 0,105 L/menit
Reaksi yang berlangsung selama 60 menit dengan suhu 60⁰C dan pada
tekanan 1 atm dengan menggunakan metanol berlebih.
E. Langkah Proses
Dalam proses pembuatan Metil Ester dari trigliserida minyak jarak pagar
dengan metanol dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Penyiapan Bahan Baku
2. Tahap Pembentukan Produk
3. Tahap Pemisahan dan pemurnian Produk
4. Metanol Recorvery
1. Proses Penyiapan Bahan Baku
Trigliserida dialirkan menggunakan pompa (L-03) dari truk
pengangkut, selanjutnya disimoan dalam tangki penyimpanan (F-02)
pada tekanan atmosferik dan suhu 30⁰C, untuk memenuhi kebutuhan
selama 14 hari. Selanjutnya trigliserida dipompa ke dalam reaktor (R-01)
melewati heater 1 (E-1.1) sehingga suhunya sesuai dengan kondisi
operasi di dalam reaktor (R-01).
Metanol
dengan
kadar
99,85%
disimpan
dalam
tangki
penyimpanan (F-01) yang dialirkan ke dalam mixer (M-01) dengan
menggunakan pompa (L-02). Selanjutnya metanol dari F-01 dicampur
dengan metanol recycle dari menara destilasi (D-2.1). Di dalam mixer
campuran dilakukan pengadukan, sehingga NaOH dapat terlarut dan
4
membentuk larutan sodium methoxide serta panas pencampuran dan
kedua bahan tersebut. Panas pencampuran yang terjadi berkisar 49,42⁰C,
sehingga setelah dari mixer campuran ini perlu dipanaskan ladi
menggunakan heater 2 (E-1.2) agar suhunya menjadi 60⁰C. Kemudian
dialirkan ke dalam reaktor menggunakan pompa (L-05).
2. Tahap Pembentukan Produk
Dalam proses pembentukan biodiesel berlangsung melalui reaksi
transesterifikasi yang terjadi di dalam reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB) pada suku 60⁰C dan tekanan 1 atm.Pengaduk dalam reaktor
berfungsi untuk mencampur kedua reaktan (trigliserida dan metanol)
dengan NaOH.
Kondisi operasi dari bahan baku yang masuk ke dalam reaktor
sudah disesuaikan sehingga bahan baku sudah dapat bereaksi. Reaksi
yang terjadi di dalam reaktor adalah :
Katalis
C57H106O6 + 3CH3OH
3C19H37O2+ C3H8O3 ……… (2.5)
Trigliserida
Metil Ester
Metanol
Gliserol
Reaksi terjadi yang merupakan reaksi eksotermis, sehingga alam
perancangan reaktor diperlukan pendingin jaket, dan suhu di dalam
reaktor dijaga sekitar 60⁰C. Reaksi yang terjadi berlangsung dengan
waktu tinggal selama 1 jam dan menghasilkan konversi 86% dan akan
dinaikkan kembali konversinya menjadi 98%.
3. Proses Pemisahan Dan Pemurnian Produk
Dekanter 2 (H-1.2) yang digunakan bertujuan untuk memurnikan
metil ester dengan cara pembentukan lapisan metanol dan air yang
tersisan lalu dialirkan menuju collecting tank. Metil ester yang keluar
dari dekanter 2 (H-1.2)menggunakan pompa (L-07) merupakan produk
utama yaitu biodiesel, selanjutnya sebelum disimpan ke dalam tangki
penyimpanan F-05 biodiesel akan didinginkan di dalam cooler terlebih
dahulu sehigga suhunya menjadi 35⁰C. Hasil bawah dari dekanter 2 (H5
1.2) kemudiakan akan dialirkan menggunakan pompa (L-08) menuju
collecting tank (F-04). Pada Netraliser di masukkan larutan HCl
menggunakan pompa (L-10) untuk menetralkan kandungan NaOH yang
masih terikut sehingga akan membentuk NaCl dan air. Hasil dari
Netraliser (M-02) dialirkan menuju collecting tankmenggunakan pompa
(L-11),
selanjutnya
dialirkan
menuju
Evaporator
(V-01)
untuk
mengentalkan hasil samping yaitu Gliserol dan menguapkan air dan
metanol yang selanjutnya akan di recycle di Menara Destilasi (D-1.1)
selanjutnya dialairkan lagi menggukan pompa 13 (L-013) menuju Mixer
(M-01). Hasil samping Gliserol dialirkan menuju Tangki penyimpanan
(F-06) menggunakan pompa (L-12).
4. Recovery Metanol
Hasil atas dari D-2.1 berupa campuran uap air dan uap metanol
yang kemudian dikondensasikan oleh kondenser 2 (E-3.2) dan akan
dialirkan menggunakan pompa (L-13) menuju mixer (M-01). Sedangkan
untuk hasil bawah berupa gliserol dialirkan menggunakan pompa (L-15)
menuju cooler 3 (E-2.3) untuk menurunkan suhunya menjadi 35⁰C dan
selanjutnya dialirkan menuju UPL.
F. Spesifikasi Alat Utama Proses
1. Mixer
Kode
: M-01
Fungsi
: Mencampur katalis NaOH, Metanol segar
dengan arus recycle Metanol untuk diumpankan
ke Reaktor ( R-01 )
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Kondisi
: 49,42 oC, 1 atm
Ukuran
:
a. Diameter
: 1,67 m
b. Tinggi
: 1,90 m
6
c. Tebal shell
: 0,18 in
d. Tebal head
: 0,18 in
Pengaduk
a. Diameter
: Jenis impeller
: 22 in
b. Kecepatan pengadukan : 263,34 rpm
c. Jumlah Pengaduk
: 1 buah
Bahan
: Silinder vertikal
Motor
: 5 Hp
Jumlah
: 1 buah
2. Reaktor
Kode
Fungsi
: R-01
: Tempat berlangsungnya reaksi Metanol dengan
Trigliserida menjadi Metil ester dan Gliserol
dengan menggunakan katalis NaOH
Jenis
:
Reaktor Continuous Stirred Tank Reactor
(CSTR)
Sistem Operasi
: Isotermal adiabatis
a. Kondisi Operasi
1. Suhu
: 60 ˚C
2. Tekanan
: 1 atm
b. Fase Reaksi
: cair -cair
c. Katalis
: NaOH
d. Dimensi reaktor
: 2,15 m
e. Waktu tinggal cairan
: 30 menit
f. Volume reaktor
: 9,89 m3
g. Tinggi reaktor
: 3,03 m
h. Tebal shell
: 3/16 in
i. Tebal head
: 4/16 in
j. Pendingin
: Koil
7
1. Diameter koil
: 0,06
2. Panjang
: 5,40 m
k. Jumlah
: 2 buah
3. Decanter-01.1
Kode
Fungsi
: H-01.1
: Memisahkan fase terlarut dalam air dengan yang
tidak terlarut dalam air dari cairan keluar reaktor
Kondisi operasi
: 60 oC, 1 Atm
Jenis
: horizontal silinder
Volume
: 6,38m3
Diameter dalam
: 1,39 m
Panjang
: 4,75 m
Tebal shell
: 0,18 in
Tebal head
: 0,18 in
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Stainless Steel
Tinggi pipa pemasukan
: 2,37 m
Tinggi pipa pengeluaran atas : 4,27 m
Tinggi pipa pengeluaran bawah : 3,74 m
4. Decanter-01.2
Kode
Fungsi
: H-01.2
: Memisahkan fase terlarut dalam air dengan yang
tidak terlarut dalam air dari cairan keluar reaktor
Kondisi operasi
: 60 oC, 1 Atm
Jenis
: horizontal silinder
Volume
: 11,80 m3
Diameter
: 1,71 m
Panjang
: 5,70 m
8
Tebal shell
: 0,18 in
Tebal head
: 0,18 in
Jumlah
: 1 buah
Bahan
: Stainless Steel
Tinggi pipa pemasukan
: 5,13 m
Tinggi pipa pengeluaran atas : 2,85 m
Tinggi pipa pengeluaran bawah : 5,23 m
5. Tangki Pencuci
Kode
: H-02.1
Fungsi
: Mencampur katalis NaOH, Metanol segar
dengan arus recycle Metanol untuk diumpankan ke
Reaktor ( R-01 )
Jenis
: Tangki silinder tegak berpengaduk
Kondisi
: 59,55 oC, 1 atm
Ukuran
:
a.
Diameter
: 3,72 m
b.
Tinggi
: 3,95 m
c.
Tebal shell
: 0,18 in
d.
Tebal head
: 0,18 in
Pengaduk`
: Jenis impeller
a.
Diameter
: 48,92 in
b.
Kecepatan pengaduka : 171,17 rpm
c.
Jumlah Pengaduk
: 1 buah
Bahan
: Silinder vertikal
Motor
: 57 Hp
Jumlah
: 1 buah
6. Netraliser
Kode
: N-01
9
Tugas
:
Menetralkan
NaOH
yang
masih
terikut
menggunakan HCl
Jenis
: Tangki Tegak Berpengaduk
Kondisi
: 53,61 oC, 1 atm
Ukuran
:
a. Diameter
: 1,7 m
b. Tinggi
: 1,40 m
c. Tebal shell
: 0,18 in
d. Tebal head
: 0,18 in
Pengaduk
: Jenis impeller
a. Diameter
: 0,57 in
b. Kecepatan pengadukan : 133,27 rpm
c. Jumlah Pengaduk
: 1 buah
Bahan
: Carbon Steel
Motor
: 6 Hp
Jumlah
: 1 buah
7. Evaporator
Kode
: V-01
Tugas
:Mengurangi kadar air dan metanol 1.453,33
Kg/jam untuk memekatkan Gliserol
Jenis
: Singgle Effect Forward Feed Evaporator, Long
Tube vertical Evaporator
Kondisi Operasi
 Masuk
: 90,65 oC ; 1 Atm
 Keluar
: 110 oC ; 1 Atm
Diameter
Tinggi total
Tebal head
Tebal shell
: 1,11 m
: 5,77 m
: 0,18 in
: 0,18 in
10
Tinggi head
: 5,57 in
Bahan
: Carbon steel
8. Menara Destilasi
Kode
: D-1
Fungsi
: Untuk memisahkan antara Metanol dengan air
Jenis Alat
: Sieve Tray
Kondisi Operasi
:
a. Tekanan
: 1,12 atm
b. Temperatur masuk
: 70 oC
c. Temperatur atas
: 64,72 oC
d. Temperatur bawah
: 100,05 oC
e. Diameter
: 2,41 m
f. Tinggi Menara
: 7,65m
g. Jumlah plate
: 10
h. Tebal shell
: 0,18 in
i. Tebal head
: 0,18 in
j. Tinggi head
: 0,50 m
k. Bahan
: carbon steel
l. Jumlah
:1
G. Unit Pendukung (Utilitas) Proses Dan Laboratorium
A. Unit Pendukung (Utilitas)
1. Unit penyediaan dan pengolahan air
Berfungsi sebagai air proses, air pendingin, air umpan boiler dan air
sanitasi untuk air perkantoran dan air untuk perumahan.
2. Unit penyediaan steam
Digunakan untuk proses pemanasan di heater
3. Unit penyediaan listrik
11
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun
penerangan. Listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebagai cadangan
apabila PLN mengalami gangguan.
4. Unit penyediaan bahan bakar
Berfungsi menyediakan bahan bakar untuk boiler dan generator
5. Unit pengolahan limbah
Berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik yang berupa padat,
cair maupun gas
6. Unit penyediaan udara tekan
Berfungsi sebagai penyedia udara tekan untuk menjalankan sistem
instrumentasi. Udara tekan diperlukan untuk alat kontrol pneumatik. Alat
penyediaan udara tekan berupa kompresor dan tangki udara.
B. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Dan peran lain
laboratorium adalah pengendalian pencemaran lingkungan, baik udara maupun
cair. Laboratorium kimia mempunyai sarana untuk mengadakan penelitian
bahan baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
dan menjaga kualitas produksi perusahaan. Analisa dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku, analisa proses, dan analisa
kualitas produk. Laboratorium mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan bahantambahanlainnya yang
akandigunakandalampabrik.
b. Menganalisadanmenelitiproduk yang akandipasarkan.
c.
Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
Sebagai pengontrol terhadap mutu air proses, air umpan boiler, air
pendingin, steamdan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses
produksi.
12
H. Analisis Ekonomi
Pabrik Metil Ester digolongkan pabrik memiliki kondisi operasi yang
tinggi yaitu pada suhu 60oC dan tekanan 1 atm. Hasil analisis kelayakan
ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan sebelum pajak Rp 130.768.259.995 per tahun
Keuntungan setelah pajak Rp 91.537.781.996 per tahun
2. ROI (Return On Investment) sebelum pajak 29,86 %
ROI sesudah pajak 20,90 %
ROI sebelum pajak untuk pabrik berisiko tinggi minimal 11 %.
3. POT (Pay Out Time) sebelum pajak 2,5 tahun
POT sesudah pajak 3,2 tahun
POT sebelum pajak untuk pabrik berisiko tinggi maksimal 5 tahun.
4. BEP (Break Even Point) adalah 51,68 % dan SDP (Shut Down Point) adalah
27,72%. BEP untuk pabrik kimia pada umumnya berkisar antara 40 % - 60 %
5. DCF (Discounted Cash Flow) adalah 39,77 %
Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, BEP, dan DCF untuk pabrik beresiko
tinggi dikarenakan tekanan operasinya diatas tekanan atmosfer namun
perhitungannya memenuhi standar, sehingga pabrik Metil Ester ini layak untuk
didirikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional, B. (2006). SNI 04-7182-2006. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Brown, G.G.(1950)."Unit Operation". John Wiley and Sons Inc., New York.
Brownell, E.L., and Young , E.H., (1959)."Process Equipment Design". Wiley Eastern
Ltd., New Delhi.
Coulson, J.M., and Richardson, J.F., (1983)."Chemical Engineering". 1st ed., Vol. 6,
Pergamon Press, New York.
Faith, W.L., Keyes D.B., and Clark, R.L. (1957)"Industrial Chemical". 4th ed., John
Wiley and Sons Inc., Toronto.
Freedman, B., Pryde Eh. Mounts TI. (1984). "Variable Afecting The Yield o Fatty Ester
From Transesterified VegetableOil". J. An. Oil Chem. Soc. 61:1638-1643.
Heyne, K. (1987). buhan Berguna Indonesia Jilid 3. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Hidayat, Wahyu. (2009). "Tugas AKhir ; Unit Pemurnian Metil Ester Hasil
Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit". Departmen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik Universitas Sumatra Utara.
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, McGraw-Hill International Book Company
Inc., New York
Khan, Adam Kail. (2002). "Research Into Biodiesel Kinetics and Development".
University of Queensland, Queensland
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., (1980)."Encyclopedia of Chemical Processing
andDesign". 3rd ed., Vol. 1, 3,4, 5, Marcell Dekker Inc., New York.
Lestari, E. (2012). Prarancangan Pabrik Metil ester dari Minyak Jarak Pagar dan
Metanol Kapasitas 15.000 Ton/Tahun. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mc Cabe, W.I. and Smith, J.C. (1985). Unit Operation of Chemical Engineering. 4th
edition, McGraw Hill Book Company, Singapoe
Mc Ketta, j.j. and Cunningham, W.A., 1992, “Encyclopedia of Chemical Processing and
Design”, Vol 5, Marcel Decker inc., New York
Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7th ed.,
McGraw-Hill Book Company, New York
Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2004, “Plant Design and Economic for Chemical
Engineering”, 5th ed., McGraw-Hill International Book Company Inc., New York
14
Prastowo, B. (2007). "Potensi Sektor Pertanian Sebagai Penghasil dan Pengguna
Energi Terbarukan". Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan, 6(2), 84–92.
Retrived from
http://amikom.ac.id/research/index.php/KIM/article/viewFile/2807/1140
Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant,
Volume One : Principles and Techniques”, John Wiley and Sons, Inc., New York
Said, Muhammad. (2009). "Jurnal Penelitian, Metanolisis Minyal Jarak Pagar
Menghasilkan Biodiesel: Pengaruh Waktu Reaksi, Jumlah Katalis dan Rasio
Reaktan terhadap konversi minyak jarak". Majalah Dinamika Penelitian BIPA,
Palembang. Diakses 30 April 2015 Pukul 8:38 PM
Said, M. Septiarty, W. Tutiwi Tri. (2010). "Studi Kinetika Reaksi Pada Metanolisis
Minyak Jarak Pagar". Jurnal Teknik Kimia. No 1 . Vol 17. Januari 2010. Diakses 9
April 2015 Pukul 1:58 PM
Susilo, Bambang. (2006). "Biodiesel; Pemanfaatan Biji Jarak Pagar Sebagai Alternatif
Bahan Bakar". Trubus Agrsarana, Surabaya
Syah. (2006). "Biodiesel Jarak Pagak; Bahan Bakar Alternatif yang Ramah
Lingkungan". Argomedia Pustaka, Jakarta
Syakir, M. (2010). "Prospek dan Kendala Pengembangan Jarak Pagar ( Jatropha
curcas L)". Sebagai Bahan Bakar Nabati di Indonesia. Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Perkebunan, 9(2), 55–65
Ulrich, G.D. (1988). “A Guide Engineering Process Design and Economics”. John
Wiley and State of Amerika
Yaws, 1999, “Thermodynamic and Physical Properties Data”, Mc Graw Hill Book Co.
Singpore
http://martche.com/EquipCost. “Harga Alat-alat Proses”. Diakses tanggal 26 Agustus
2016 Pukul 8:14 PM
http://www.alpensteel.com/article/114-101-energi-terbarukan-renewable-energy/2843-minyak-jarak-sebagai-bahan-biodiesel-yang-banyak-digunakan. Diakses tanggal 8
Agustus 2015
https://www.bps.go.id/all_newtemplate.php “Tabel Eskpor-Impor Metil Ester tahun
2011-2015”. Diakses pada tanggal 9 Juni 2015.
15
Download