1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA

advertisement
1
KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA
DI SMP NEGERI 16 SIGI
Linda Agustina1
Jamaludin2
Hasdin3
ABSTRAK
Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina
karakter siswa di SMP Negeri 16 Sigi. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini dalah 2 orang guru PKn, 1 orang
kepala sekolah, dan 9 orang siswa kelas VIII dengan menggunakan teknik
pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru PKn memiliki kemampuan dalam membina
karakter siswa di SMP Negeri 16 Sigi. Hal ini dapat dibuktikan dengan upaya
yang dilakukan oleh guru PKn dalam membimbing dan mengarahkan agar lebih
memahami pentingnya nilai-nilai pancasila dan pendidikan karakter dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam membina karakter siswa dibutuhkan
kerja sama yang baik antara guru dan orang tua siswa seluruh komponen yang
terlibat dalam proses pendidikan.
Kata Kunci : Kemampuan Guru PKn. Pembinaan Karakter Siswa
1
Penulis adalah Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan
IPS, Semester Akhir:Stambuk A 321 12 024.
2
Pembimbing I
3
Pembimbing II
2
1.
PENDAHULUAN
Menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, dibutuhkan guru
yang visioner dan mampu mengelola pembelajaran yang secara efektif dan
inovatif. Tentunya semua itu diperlukan perubahan strategi dan model
pembelajaran yang sedemikian rupa memberikan nuansa yang menyenangkan
bagi guru dan peserta didik.
Lingkungan belajar sering dipersepsikan sebagai suatu lingkungan yang
menyiksa, membosankan, kurang merangsang, dan berlangsung secara monoton
sehingga anak-anak belajar secara terpaksa dan kurang bergairah. Mulyasa
(Kunandar, 2007:42) 4 mengemukakan bahwa:
Terdapat tujuh kesalahan yang sering dilakukan guru dalam
pembelajaran, yaitu: (1) mengambil jalan pintas dalam pembelajaran. (2)
menunggu peserta didik berprilaku negatif. (3) menggunakan destruktife.
(4) mengabaikan perbedaan peserta didik. (5) merasa paling pandai dan
tahu. (6) tidak adil (diskriminatif) dan (7) memaksa hak peserta didik.
Seorang guru profesional harus memiliki dan memahami benar kompetensi
dasar guru, agar mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan generasi penerus
bangsa. Pembelajaran yang baik hanya akan terjadi bila dilaksanakan dan
diperankan oleh guru yang bermutu. Kualitas guru menjadi kunci yang sangat
strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu tidak
hanya meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar akan tetapi meningkatkan
kemampuan
guru
secara
profesional
dalam
mengembangkan
strategi
pembelajaran.
Banyak strategi atau cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
mutu pendidikan khususnya mutu pembelajaran yang dilakukan di kelas. Secara
konkrit, guru dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi
belajar siswanya, seperti : menggunakan metode mengajar secara bervariasi,
menggunakan media, memperdalam materi sebelum melaksanakan pembelajaran,
4
Kunandar. (2007). Guru Proffesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
3
menyiapkanperangkat pembelajaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
berupa melaksanakan pembelajaran secara sistematis dan mampu membina
karakter siswa.
Hakekatnya pendidikan adalah proses pembentukan dan pembangunan
manusia seutuhnya. Maka dari itu pendidikan diharapkan dapat melahirkan
peserta didik yang bukan hanya memiliki ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki
karakter atau kepribadian yang baik. Tujuannya agar lahir sebagai generasi yang
berkembang dengan karakter berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Karena kesuksesan seseorang lebih dipengaruhi dari karakter yang dimiliki
dibandingkan dengan kecerdasannya. Karena orang yang baik belum tentu
berkarakter akan tetapi orang yang berkarakter sudah tentu orang yang baik
(Jarjani Usman, 2012:13) 5.
Fenomena yang kita saksikan bersama, pendidikan hingga kini masih belum
menunjukkan hasil yang diharapkan sesuai dengan landasan dan tujuan dari
pendidikan itu. Setiap persoalan yang berkenaan dengan masalah siswa pasti akan
bersinggungan langsung dengan guru, dengan tugas yang berada digarda paling
depan dalam pembinaan siswa maka seorang guru harus mempunyai kompetensi
yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugas utamanya tersebut. Masalah
kompetensi guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun.
Guru sebagai salah satu unsur penetapan dalam proses pendidikan secara
formal dituntut untuk melaksanakan tanggung jawabnya mencerdaskan siswa,
atau minimal siswa mencapai ketuntasan belajar sesuai yang diharapkan. Majid
(2005:74)6 menjelaskan “Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukan kualitas dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam
bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya
sebagai guru”.
5
Moh, User Usman. (2005). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
4
Tujuan pendidikan karakter yaitu agar lahir generasi yang berkembang dengan
karakter berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Dimana guru di sini
bertindak sebagai faktor utama yang menentukan mutu pendidikan. Guru adalah
tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta
didik di sekolah. Selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga
bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada kepada peserta didik dalam
mengembangkan karakter peserta didik di sekolah. Sikap dan perilaku seorang
sangat membekas dalam diri siswa sehingga ucapan, karakter, dan kepribadian
guru menjadi cermin bagi siswa (Zahra,2014:4) 7.
Siswa adalah sekelompok orang dengan usia yang belajar baik secara individu
maupun secara kelompok yang harus memiliki rasa tanggungjawab, disiplin, dan
toleransi. Artinya seorang siswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri
sendiri. Tanggungjawab siswa adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas
sekolah, serta disiplin terhadap tata tertib sekolah. Kemudian arti seorang siswa
yang disiplin adalah tidak terlambat masuk sekolah, melaksanakan jadwal piket,
membuang sampah pada tempatnya, dan duduk dengan rapih. Serta ada sikap
toleransi yang harus ditanamkan dalam diri siswa itu sendiri. Sikap toleransi yang
dimaksud adalah mampu menghargai dan menjalin silaturahmi antara teman yang
berbeda agama, suku, dan etnis.
Namun, setiap siswa di SMP Negeri 16 Sigi cenderung memiliki perilaku yang
menyimpang yang tidak seharusnya dilakukan oleh siswa seperti bolos, absen
terus-menerus (alpa), berkelahi, sering terlambat masuk kelas, serta tidak disiplin
dan kurang menghargai sesama teman dan guru. Melihatkondisi tersebut maka
sebagai calon pendidik, penulis merasa prihatin terhadap sikap atau perilakuperilaku menyimpang yang banyak terjadi dikalangan siswa, seperti contohnya
yaitu siswa kurang bertanggungjawab, disiplin dan bertoleransi.
7
Zahra, I. (2014). Peran Guru Mata Pelajaran PKn dalam Mengembangkan KarakterSiswa SMP
Negeri Palasa. Skripsi sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak di terbitkan.
5
II.
METODE PENELITIAN
2.1. Jenis Penelitian
Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode
penelitian deskriptif kualitatif, yang di mana terdapat fakta masalah mengenai
karakter siswa yang menjadi permasalah didalam penelitian ini. Menurut Nawawi
(2003:64) 8 metode deskriptif yaitu “metode-metode penelitian yang memusatkan
perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat
penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang
akan diselidiki sebagaimana adanya yang diiringi dengan interprestasi yang
rasional dan akurat yaitu mengenai 3 fakta karakter yang menjadi tujuan
penelitian”. Dengan demikian peneliti akan menggambarkan fakta-fakta dan
menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan
mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh, yang
berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi penjelasan-penjelasan
yang lengkap yang didasarkan pada yang diteliti untuk memperoleh data.
2.2. Tempat dan Waktu Penelitian
2.2.1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 16 Sigi Desa Uenuni
Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, adapun pertimbangan penulis memilih lokasi
tersebut karena terdapat beberapa masalah yang menjadi objek penelitianbagi
penulis di lokasi tersebut, yakni mengenai masalah karakter siswa tentang rasa
tanggung jawab, disiplin dan toleransi.
8
Nawawi. H. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.
6
2.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari dikeluarkannya surat izin penelitian dari pihak
Pimpinan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako
pada tanggal 06 Juli 2016 sampai dengan tanggal 06 Oktober 2016.
3.1 3.3. Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Subjek
1.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16
Sigi yang siswanya berjumlah 96 siswa dari kelas VIII A sampai dengan
kelas VIII C, dengan jumlah siswa laki-laki 42 orang dan siswa perempuan
54 orang, untuk memperoleh informasi yang relevan dan mendalam maka
penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, dalam hal ini
sampel ditetapkan dengan sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau
pertimbangan tertentu”. (Sanapiah Faisal dalam Taslih, 2005:20).
2.
Kriteria atau pertimbangan yang dimaksud ialah dengan cara melihat atau
menentukan subjek atau informan yang berada dilokasi penelitian sesuai
dengan informasi dan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Maka berdasarkan
pertimbangan atau kriteria maka peneliti menetapkan jumlah informan 12
orang yaitu: 9 orang siswa kelas VIII, 2 orang guru PKn, dan 1 orang kepala
sekolah. Penetapan jumlah informan ini didasari anggapan dan keyakinan
peneliti bahwa ke-12 orang informan yang telah ditetapkan ini bisa mewakili
seluruh siswa dan guru dan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
. 1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengalaman langsung dengan
narasumber, yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, guru pkn dan beberapa siswa kelas VIII.
7
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi dan catatan
yang sifatnya menunjang dan berhubungan langsung dengan objek penelitian
seperti data sekolah.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1 Observasi
Metode ini dimaksudkan untuk mengadakan pengamatan langsung di lokasi
penelitian. Adapun hal-hal yang diobservasi atau diamati yaitu mencatat hal-hal
yang dianggap perlu dan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3.5.2 Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, guru PKn dan siswa yang
dianggap mengetahui dan mengerti serta dapat membantu dalam memberikan
informasi mengenai Kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui
pembelajaran PKn yang akan diteliti oleh peneliti.
3.5.3 Dokumentasi
Penulis juga mengambil data dokumentasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini berupa gambar dan/foto-foto yang berhubungan dengan pelaksanaan dalam
penelitian. Penggunaan dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai
data pelengkap dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 16 Sigi
di Desa Uenuni Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
8
III HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui pembelajaran PKn
di SMP Negeri 16 Sigi berdasarkan observasi penulis bahwa guru dalam
melakukan pembinaan karakter terhadap siswa masih sangat rendah dibuktikan
dengan, dimana guru acuh tak acuh terhadap tingkat kedisiplinan siswa di dalam
dan di luar lingkungan kelas. Dari 9 siswa yang menjadi narasumber dalam
penelitian ini di temukan bahwa di mana seorang guru masih kurang efektif dalam
melaksanakan pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas. Guru masih
kurang memperhatikan tingkat kedisiplinan siswa sehingga banyak diantara siswa
yang masih melakukan pelanggaran di sekolah. Karakter yang diberikn guru
seperti disiplin, bertanggungjawab dan saling menghargai antara siswa dan guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan 2 orang guru
PKn di SMP Negeri 16 Sigi yaitu:
1. Budi Tabuntiti S.Pd
Cara guru PKn dalam membina karakter siswa melalui sikap tanggung jawab,
hal utama yang guru harus lakukan guru sebagai pendidik dan sebagai panutan
bagi para peserta didik yaitu memberikan hal-hal yang positif dalam hal ini adalah
iman. Ketika iman tumbuh dalam diri siswa maka dengan sendirinya sikap
tanggung jawab akan muncul dalam diri siswa tersebut.
Guru dalam membina karakter siswa melalui sikap disiplin, guru memberikan
aturan terhadap siswa harus selalu tepat waktu dalam mengerjakan sesuatu hal.
Setiap siswa harus selalu mematuhi peraturan yang ada di sekolah, dan guru
memberikan sanksi atau hukuman kepada siswa yang melanggar aturan. Ketika
semua hal kecil yang guru lakukan dalam membina setiap sikap disiplin siswa
mampu terwujud maka karakter warga negara yang menjadi tujuan nilai dalam
pendidikan karakter siswa juga akan terwujud, bukan hanya sikap disiplin siswa
namun semua nilai karakter yang menjadi tujuan dalam pendidikan karakter.
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
Dalam hal ini kemampuan guru dalam membina karakter siswa melalui sikap
9
toleransi yaitu dengan menanamkan sikap menghargai sesama umat beragama dan
menghargai teman yang berbeda agama atau keyakinan selama menjalankan
ibadah.
Baik, dimana siswa aktif mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Sebagaimana yang telah dijadwalkan oleh pihaksekolah dan rajin mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Dari sikap disiplin dan toleransi di mana siswa
mengerjakan tugas dengan baik dan siswa saling menghargai ketika siswa yang
berbeda keyakinan melakukan ibadah.
Sikap siswa dalam menanggapi guru dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran PKn, di mana siswa menanggapi guru dengan sikap yang
sopan baik dalam proses pembelajaran maupun di luar konteks pembelajaran.
Hambatan yang ditemukan guru dalam pembinaan guru, dalam hal ini siswa
kurang perhatian terhadap pelajaran, tugas, dan keluar masuk kelas pada proses
belajar mengajar sedang berlangsung di kelas. Upaya yang dilakukan guru dalam
pembinaan karakter siswa antara lain : memberikan teguran, sanksi dan memberi
arahan sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.
2. Dra. Bungaria Rapa
Guru dalam membina sikap siswa dengan memberikan contoh tanggungjawab
sebagai salah satu nilai untuk pengembangan karakter siswa, guru selalu
memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana menjadi
orang
yang
bertanggungjawab. Upaya yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan sikap
bertanggungjawab dan memberikan dasar-dasar nilai pendidikan karakter serta
nilai-nilai pancasila.
Guru dalam membina sikap disiplin siswa, menerapkan aturan yang telah
disepakati dan menjadi pedoman para siswa harus mampu menerapkan aturan
yang telah disepakati dan menunjukkan dasar-dasar aturan yang ada di sekolah
serta mematuhi peraturan yang telah disepakati.
Guru memiliki peran penting dalam membina karakter siswa. Dimana guru
harus mengajarkan toleransi terhadap siswa. Toleransi ialah saling menghargai
10
dan menghormati antar umat beragama dan setiap umat beragama tidak boleh
saling menghakimi keimanan atau keyakinan umat lain.
Sikap tanggungjawab merupakan suatu kesadaran akan tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja atau tidak disengaja. Setiap siswa selalu diharapkan
aktif menerima pelajaran yang guru berikan dan aktif mengikuti proses belajar
mengajar. Guru PKn berperan penting dalam membina karakter siswa melalui
sikap tanggugjawab dengan menerapkan sikap kedisiplinan dan memberikan
sanksi
terhadap
siswa
yang
melakukan
pelanggaran,
sehingga
sikap
tanggungjawab siswa akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.
Sikap disiplin siswa di sekolah dan di kelas dalam mengikuti proses
pembelajaran, siswa selalu aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Di
lingkungan sekolah sikap disiplin siswa juga baik, karena ada respon yang siswa
tunjukkan selama proses pembelajaran.
Dalam hal sikap toleransi antar siswa di sekolah berjalan baik. Ketika salah
satu agama merayakan hari besar dan melaksanakan ibadah di lingkungan
sekolah, semua siswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan menghargai
setiap pelaksanaan ibadah yang dilakukan di lingkungan sekolah tersebut.
Kemudian sikap siswa dalam menanggapi guru dalam proses pembelajaran
khusunya pelajaran PKn, siswa selalu aktif, penuh perhatian dan ada timbal balik
selama proses pembelajaran berlangsung serta siswa selalu antusias selama proses
pembelajaran.
Adapun hambatan-hambatan yang ditemukan guru PKn dalam membina
karakter siswa melalui pembelajaran PKn yaitu:
(a) Ada beberapa siswa yang kurang minat dengan pelajaran PKn,
(b) Waktu pembelajaran PKn yang tidak efektif dan efesien, dan
(c) Kurangnya respon mengenai pentingnya pendidikan karakter.
Upaya guru PKn dalam menghadapi hambatan-hambatan dalam pembinaan
karakter siswa yaitu: memberikan teguran sanksi, dan arahan kepada siswa
sebagai salah satu bentuk pembinaan karakter serta memberi pemahaman kepada
siswa arti penting pendidikan karakter.
11
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data
melalui pedoman wawancara dan dokumentasi. Dengan permasalahan yang
ditetapkan oleh peneliti yaitu :
1.
Kemampuan guru dalam membina karakter siswa di SMP Negeri 16 Sigi
Peran guru sebagai pengajar pada dasarnya suatu kemampuan guru dalam
mengembangkan kompetensi akademik siswa. Guru memegang peranan penting
yang membuat laju perkembangan pendidikan secara maksimal. Guru sebagai
pengajar bertugas membantu perkembangan siswa untuk mampu menerima,
memahami serta menguasai ilmu pengetahuan yang disampaikan. Guru adalah
pendidik menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi siswa. Demikian guru PKn
telah memiliki kemampuan dalam membina karakter siswa melalui pembelajaran
PKn di SMP Negeri 16 Sigi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara
dengan siswa dan guru PKn. Upaya yang dilakukan guru PKn dalam membina
karakter siswa dengan caramemberikan bimbingan dan mengarahkan siswa
tentang pentingnya berperilaku sebagai warga Negara yang baik sesuai dengan
nilai-nilai pancasila.
Pembinaan karakter siswa yang dilakukan oleh guru PKn tidak terlepas dari
tujuan pendidikan kewarganegaraan yang merupakan wahana pengembangan
kemampuan, watak, dan karakter warga Negara yang bertanggungjawab, disiplin
dan bertoleransi.
Sikap tanggungjawab, disiplin dan toleransi berarti melaksanakan tugas dan
kewajiban, mematuhi aturan, menghargai perbedaan pendapat serta perbedaan
agama. Sehingga siswa dapat berperilaku sesuai dengan norma dan peratuaran
yang berlaku di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Berkaitan dengan
kemampuan guru sebagai pendidik, guru memiliki tanggung jawab terhadap
segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah. Hal yang penting diperhatikan
guru menyangkut pembinaan karakter siswa yaitu guru perlu memperlihatkan
perilaku berbudi luhur agar kesan baik bagi peserta didik bahwa guru mereka
pantas diteladani.
12
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru memegang peranan penting yang membuat laju
perkembangan pendidikan secara maksimal. Guru yang berwibawa ialah guru
yang memiliki kepribadiaan kuat, memiliki pengetahuan yang luas, berdisiplin
dan mampu meletakkan dirinya sebagai pendidik bagi peserta didiknya baik di
lingkungan sekolahmaupun di dalam masyarakat dan secara moral terhindar dari
perbuatan yang merendahkan derajatnya sebagai guru (Fenny Fatriany, 2013;161).
Hal demikian telah dilakukan oleh guru PKn di SMP Negeri 16 Sigi selalu
memberikan contoh teladan terhadap siswa misalnya berpakaian rapi, serta selalu
memberikan motivasi yang sifatnya membangun karakter siswa dan saling
menghargai sesama dalam pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
Bertolak dari penjelasan di atas maka upaya yang dilakukan guru PKn dalam
membina karakter siswa melalui pembelajaran PKn di SMP Negeri 16 Sigi baik
dalam pembelajaran dan di lingkungan sekolah yaitu melalui pemberian
bimbingan dan arahan, contoh keteladanan, dan pemberian sanksi bagi siswa yang
melanggar, yang sifatnya membangun karakter warga Negara pada siswa,
sehingga dapat tercipta generasi muda yang cerdas secara intelektual dan
berakhlak mulia.
2.
Faktor Penghambat Dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMP Negeri
16 Sigi
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara yang dilakukan peneliti
dengan guru PKn di SMP Negeri 16 Sigi bahwa ada beberapa hal yang menjadi
hambatan guru dalam pembinaan karakter siswa.
Hambatan pada pembinaan karakter siswa yang ditemukan oleh guru PKn
adalah kurangnya minat siswa terhadap pelajaran PKn. Masalah waktu
pembelajaran PKn yang kurang efektif dan efesien, kurangnya respon mengenai
pentingnya pendidikan karakter, dalam kegiatan belajar mengajar banyak siswa
13
yang keluar masuk, siswa malas belajar atau mengikuti kegiatan belajar mengajar
dan tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Upaya yang
dilakukan guru PKn dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
memberikan sanksi yang sifatnya membangun karakter siswa dan selain sanksi,
juga diberikan peringatan kepada siswa yang melakukan pelanggaran.
IV PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
dirumuskan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu guru PKn di SMP Negeri 16
Sigi memiliki peran dalam membina karakter siswa. Pembinaan karakter yang
dilakukan oleh guru PKn melalui pemberian pemahaman dalam proses
pembelajaran tentang tujuan dari pendidikan kewarganegaraan, mengajarkan
untuk selalu bertanggungjawab, disiplin, dan mengajarkan arti kerukunan antar
umat beragama agar saling menghormati, serta memberi bimbingan kepada siswa
tentang pentingnya berperilaku sebagai warga negara yang baik.
5.1. Saran
Atas dasar kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti mengajukan
beberapa saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi peningkatan peranan guru
PKn dalam pembinaan budi pekerti bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian
ini. Saran-saran tersebut diberikan kepada :
5.2.1. Kepada sekolah
Dalam membina pembinaan budi pekerti siswa hendaknya mulai dari kepala
sekolah, guru, serta karyawan yang ada di sekolah selalu memberikan contoh
keteladanan
yang
baik,
sehingga
siswa
dapat
menirunya.
Berusaha
memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia disekolah untuk menyalurkan
potensi-potensi siswa pada hal-hal yang positif.
5.2.2. Kepada guru
14
Berkaitan dengan pembinaan budi pekerti siswa khususnya guru PPKn
diharapkan lebih maksimal lagi dalam memberikan bimbingan dan pembinaan
tentang nilai, moral, dan norma yang baik bagi seluruh siswa, serta menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan dengan mengunakan berbagai macam
variasi metode sehingga siswa lebih termotifasi untuk belajar dan berkembang
baik dibidang akademik maupun non akademik.
5.2.3. Kepada Orang tua
Orang tua hendaknya dapat mengawasi dan memberikan perhatian kepada anak
baik perkembangan akademik maupun non akademik, kemudian orang tua
diharapkan dapat meningkatkan bekerjasama dengan pihak sekolah dengan cara
selalu menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.
5.2.4. Kepada Siswa
Siswa diharapkan dapat mengikuti, menaati tata tertip yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Sehubungan dengan pembelajaran siswa diharapkan lebih
berpartisipasi dalam metode pembelajaran yang digunakan oleh guru selama
proses belajar mengajar dikelas agar lebih memahami dan mengaplikasikan materi
yang disampaikan dalam pembelajaran sehingga melalui pembelajaran PKn dapat
membantu siswa dalam pembentukan pola pikir dan tingkah laku kearah yang
lebih baik.
15
DAFTAR RUJUKAN
Nawawi. H. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gaja Mada
University Press.
Kunandar. (2007). Guru Proffesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Nawawi. H. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gaja Mada
University Press.
Moh, User Usman. (2005). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Zahra, I. (2014). Peran Guru Mata Pelajaran PKn dalam Mengembangkan
KarakterSiswa SMP Negeri Palasa. Skripsi sarjana pada FKIP Universitas
Tadulako Palu: tidak di terbitkan.
Download