Project_Citizen

advertisement
MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN PKN
melalui
MODEL PROJECT CITIZEN
Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si
Ketua Prodi PKN
Sekolah Pascasarjana
UPI
PARADIGMA PKN SEBAGAI
VALUE-BASED EDUCATION
Secara kurikuler bertujuan untuk
mengembangkan warga negara yang
berakhlak mulia, cerdas, partisipatif,
dan bertanggungjawab.
Memuat dimensi kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Mengusung nilai-nilai (content
embeding values) dan pengalaman
belajar (learning experiences).
2
REALITAS UNIVERSAL
ISI DAN MODUS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
CONTINUM OF DEMOCRAY EDUCATION
Education about Democracy
THIN
CITIZENSHIP
EDUCATION
(exclusive, elitist, formal,
content-led, knowledgebased, didactic transmission,
easier to achieve, civic
education)
(South East Asia : Indonesia)
Education in Democracy
MODERATE
CITIZENSHIP
EDUCATION
(Central, South & East Europe,
Australia)
Education for Democracy
THICK
CITIZENSHIP
EDUCATION
(inclusive, activist,
participative, process-led,
value-based, interactive,
more difficult to achieve,
citizenship education)
(North Europe, USA, New
Zealand)
Adapted from CIVITAS : 1996; & Kerr : 1999)
3
KENDALA KURIKULER
Instrumental input: kualitas guru/dosen
dan keterbatasan fasilitas dan sumber
belajar.
Environmental input: kondisi dan situasi
kehidupan politik negara yang
melenceng ke arah oligarki bukan
demokrasi
4
PELAKSANAAN PKN TIDAK MENGARAH
PADA MISI SEBAGAIMANA SEHARUSNYA
Pembelajaran dan penilaian lebih menekankan pada
dampak instruksional yang menekankan dimensi
kognitif.
Pengembangan dimensi lain (afektif dan
psikomotorik) dan perolehan dampak pengiring
belum mendapat perhatian.
Pengelolaan kelas belum mampu menyiptakan
suasana kondusif dan produktif.
Pelaksanaan ekstra-kurikuler sebagai wahana sosiopedagogis belum memberikan kontribusi signifikan.
5
PKN HARUS MENJADI POWERFUL LEARNING AREA
Bermakna (meaningful)
• Terintegrasi (integrated)
• Berbasis nilai (value-based)
• Menantang
(challenging)
• Mengaktifkan (activating)
PERLU REVITALISASI PKN
Menerapkan Model
Pembelajaran Non
Konvensional
Project Citizen
APA DAN MENGAPA PROJECT
CITIZEN?
Model pembelajaran yang dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar kepada
para peserta didik tentang langkah-langkah
dan metode yang digunakan di dalam
proses politik.
•
•Dikembangkan dari model pendekatan
berpikir kritis atau reflektif sebagaimana
dirintis oleh John Dewey (1900) dengan
paradigma “How We Think” atau model
“Reflective Inquiry” Barr, dkk (1978).
13
PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG
DIRANCANG
Berorientasi pada proses berpikir
kritis dan pemecahan masalah
atau “critical thinking-oriented and
problem solving-oriented model”.
•
14
JULUKAN LAIN DARI PROJECT
CIITIZEN
A portfolio-based civic education
project” yang dirancang untuk
mempraktikkan salah satu hak
warganegara, yakni “…the right to try to
influence the decision people in his/her
government make about all of those
problems”(CCE:1998).
•
15
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Identify a problem to study (Mengenali
masalah untuk dipelajari);
2. Gather Information (Mengumpulkan
informasi);
3. Examine Solution (Menguji pemecahan);
4. Develop students’ own public policy
(Mengembangkan kebijakan publik
peserta didik sendiri);
5. Develop an Action Plan
(Mengembangkan rencana tindakan).
1.
16
KEGIATAN AKHIR (Show-case)
Seluruh kegiatan peserta didik dengan
langkah-langkah tersebut diakhiri dengan
penyajian hasil proyek dalam bentuk
“Portfolio” di hadapan dewan juri (dan
jika memungkinkan dihadiri para pejabat
publik terkait) untuk mendapat
tanggapan, dan bila perlu dijadikan
masukan bagi pembuatan kebijakan
publik di daerahnya.
17
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
18
Download