BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Komunikasi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
manusia. Dalam setiap kegiatanya, manusia akan selalu berinteraksi dengan
makhluk lain. Dalam interaksi inilah komunikasi berperan. Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi dan keahlian dan lain-lain
melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, dan
lainnya.1
Komunikasi merupakan proses dinamis dimana orang berusaha untuk
berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalui penggunaan simbol.2
Jadi penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses interaksi antar
manusia dengan tujuan berusaha berbagi masalah internal dengan mereka melalui
penggunaan simbol-simbol.
Riswandi Ilmu Komunikasi, Graham Ilmu 2009: Jakarta Hal 2
Larry A. Samovar, Richard E Porter, Edwin R. Mcdaniel Communication Between Cultures, 7th
Salemba Humanika. Jakarta 2010. Penerjemah : Indri Mangareta Sidabalok. Hal 18
1
2
7
8
2.1.1 Fungsi Komunikasi
Menurut Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel fungsi
komunikasi diantaranya adalah :
1. Komunikasi memungkinkan anda menggumpulkan informasi tentang orang
lain.
Pengalaman pribadi akan memberi tahu bahwa ketika kita bertemu seorang
untuk pertama kalinya, kita akan langsung mulai untuk mengumpulkan
informasi tentang orang tersebut.
2. Komunikasi menolong seseorang memenuhi kebutuhan interpersonal
Walaupun cara menyatakan perasaan dan emosi berbeda dalam setiap budaya,
semua orang, secara alamiah atau melalui ajaran, memiliki kebutuhan akan
komunikasi dan interksi dengan orang lain.
3. Komunikasi membentuk identitas pribadi
Komunikasi berperan penting dalam menentukan dan menjelaskan identitas
kita dan memfasilitasi kita dalam menentukan jati diri.
4. Komunikasi mempengaruhi orang lain
Suatu komunikasi mengizinkan kita untuk mengirim pesan verbal ataupun non
verbal yang dapat membentuk tingkah laku orang lain.3
Dari uraian fungsi komunikasi menurut Larry A Samovar tersebut dapat
diartikan bahwa komunikasi sangat fungsional, dan sangat berperan penting dalam
menentukan jati diri seorang manusia.
Sedangkan menurut Deddy Mulyana komunikasi memiliki fungsi yaitu :
3
Opcit, Larry A. Samovar, Richard E Porter, Edwin R. Mcdaniel, hal 16
9
1. Komunikasi sosial
Komunikasi perperan penting dalam membangun konsep diri, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari
tekanan dan ketegangan, antara lain dengan komunikasi yang bersifat
menghibur, memupuk hubungan dengan orang lain, melalui komunikasi kita
bekerja sama dengan anggota untuk mencapai tujuan bersama.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ini dapat dilakukan baik sendiri maupun kelompok, dalam
komunikasi
penyampaian
perasaan-perasaan
dilakukan
lebih
melalui
komunikasi non verbal.
3. Komunikasi Ritual
Erat kaitanya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang
biasanya dilakukan secara kolektif.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi
instrumental
mempunyai
beberapa
tujuan
umum
:
menginformasikan (to inform), mengajar, mendorong, mengubah sikap, dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga
menghibur.4
Dari kedua fungsi komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
komunikasi itu sangat fungsional dan melalui komunikasi kita dapat bekerja
sama dengan individu lain atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Deddy Mulyanna, Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar, Bandung :PT Remadja Roskakarya, 2009,
Hal,5
4
10
2.2 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi dipandang dari dari suatu interprentif (subjektif)
adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi.
Komunikasi organisasi adalah "perilaku pengorganisasian" yang terjadi dan
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses situ bertransaksi dan memberi
makna atas apa yang sedang
terjadi. Lebih jelasnya komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna
atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.5
Secara umum komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai hubungan
timbal balik antar individu dalam konteks organisasi dimana terdapat jaringan
pesan satu sama lain yang saling berinteraksi dan menciptakan suatu makna.
2.3. Public Relotions
Hubungan masyarakat yang biasanya disingkat Humas adalah merupakan
terjemahan dari Public Relations. Public artinya masyarakat atau khalayak atau
kelompok orang yang menjadi sasaran atau target komunikasi dari suatu
organisasi atau perusahaan baik secara internal ataupun eksternal.
Menurut Onong Uchjana Effendy "Humas adalah sikap budi yang
menyenangkan bagi organisasi disatu pihak dan public lainya. Untuk
mencapainya harus dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal
balik antara keduanya".6
Onong Uchajana Effedny, Ilmu Teori Dan Pilsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1993, Hal 13
6
Onong Uchjana Effedny, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
1993, Hal 13
5
11
Dari pengertian tersebut, penulis dapat mengetahui bahwa humas adalah
suatu kegiatan berencana yang terus menerus dilakukan dengan maksud untuk
menciptakan, membina, dan memelihara sutu sikap budi yang baik, menenangkan
dan harmonis bagi perusahaan atau lembaga serta pihak lainya dalam pencapaian
perlu adanya komunikasi yang baik secara timbal balik.
Sedangkan menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.7
Dari pengertian tersebut penulis memahami bentuk komunikasi yang
dijalankan oleh humas merupakan komunikasi terencana baik kedalam maupun
keluar, yang dilakukan oleh sebuah organisasi itu sendiri untuk mencapai suatu
tujuan.
2.4. Humas Pemerintahan
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di
institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan mereka. Memberi informasi secara teratur tentang kebijakan,
rencana-rencana serta hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada
masyarakat tentang peraturan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar humas pemerintahan
dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi
7
Frank Jefkins, Public Relations. Erlangga Jakarta : 2004. Hal 10
12
para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau
kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang
dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan.8
Jadi dapat disimpulkan bahwa humas pemerintahan mempunyai tugas
mempublikasikan dan mempromosikan kebijakan institusi tetapi tidak bersifat
politis, dan sangat mungkin untuk memberi masukan kepada pejabat tentang
segala kebijakan dan saran untuk kebaikan institusi terkait.
2.5 Fungsi Public Relations
Dalam sebuah perusahaan mengkoordinasikan pesan-pesan yang serta
mengaplikasikan pesan tersebut seorang public relations harus mampu diperoleh
dari para kebutuhan khalayaknya melalui lisan ataupun dengan bantuan media
agar terciptanya sebuah pemahaman yang sama.
Pada umumnya, posisi public relations meliputi satu atau lebih fungsi diantaranya
:
1. Penyusunan kegiatan "programming”, ini meliputi analisis masalah dan
alternative, penetapan tujuan public ( kelompok yang dukungan atau
pengertianya diperlukan), dan pemberian saran serta perencanaan aktivitas
programming bisa meliputi penyusunan anggaran dari persetujuan terhadap
tanggung jawab bagi orang-orang tertentu, termasuk mereka yang non public
relations.
8
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, Jakarta : PT. Ghalia Indonesia 2002. Hal 37
13
2. Keterpautan "relationship" para petugas public relations yang berhasil
mengembangkan keterampilan pribadinya dalam mengumpulkan informasi
dari manajemen, dari rekan organisasinya dan dari sumber ekstemal ( diluar
organisasi).
3. Penulisan dan penyuntungan "writing and editing" karena seorang public
relations sering kali berusaha untuk menjangkau kelompok besar dalam
masyarakat, maka alat yang paling digunakan adalah kata-kata tercetak
contohnya adalah : news release, brosur, artikel, majalah, pidato, naskah film
dll.
4. Informasi "information" menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran
materi kepada surat kabar, stasiun radio, majalah, serta mengadakan kontak
dengan mereka untuk mengetahui kepentingan dalam mempublikasikan berita
feature organisasi, merupakan aktivitas public relations yang sudah umum.
5. Produksi "productions", brosur, laporan khusus film, dan program multimedia
adalah cara-cara yang penting dalam berklomunikasi.
6. Peristiwa khusus "special event". Konfrensi pers, pameran, pertunjukan
khusus, perayaan ulang tahun, kontes dan program berhadiah, perlawatan, dan
pertemuan khusus semua itu merupakan peristiwa khusus yang dapat
digunakan untuk menarik perhatian dan memperoleh penerimaan dari
masyarakat.
7. Pidato
"speaking"
pekerjaan
public
relations
sering
kali
menuntut
keterampilan dalam berkomunikasi tatap muka, mencari forum yang cocok,
mempersiapkan pidato bagi orang lain, dan menyampaikan pidato.
14
8. Penelitian dan penilaian " reseqrch and evaluations" aktivitas pertama yang
selalu harus dilaksanakan oleh seorang public relations adalah fact finding
(pengumpulan data). Kegiatan ini bersifat sangat pribadi melalui wawancara,
pengkajian materi perpustakaan, dan percakapan yang bersifat informal.
Setelah membuatkan program selesai, public relations harus mempelajari
hasilnya dan menilai pelaksanaan dan keefektifan program tersebut.9
2.6. Media Internal
Media intenal adalah saluran yang digunakan untuk mendukung kegiatan
Public Relations dalam berkomunikasi dengan Publik internalnya (karyawan)
dalam suatu organisasi. Media atau saluran komunikasi diharapkan dapat menjadi
sarana dalam memberikan informasi mengenai langkah organisasi dalam
mencapai tujuan dan memotivasi para karyawan yang dalam hal ini adalah
anggota Polda Metro Jaya dapat berlangsung lewat media komunikasi tersebut.
Media merupakan saluran, sarana penghubung, atau alat-alat komunikasi.
Sementara media Public Relations adalah berbagai macam sarana penghubung
yang digunakan Public Relations dengan publiknya untuk membantu mencapai
tujuan.10 Sedangkan pengertian media menurut Ronald adalah "merupakan jalur
penting dalam kegiatan-kegiatan Public Relations".11 Karena dengan media, PR
Frazier Moore, Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Cetakan Kedua, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2005 Hal 150-152
10
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada, 1998. Hal 19
11
Ronald D.Smith, Stragic Planning For Pulic Relations New Jersey. Lawrence Elbaum
Associates Publisher 1992.P.153
9
15
dapat mengatur pesan penting yang akan disampaikan dalam suatu kemasan
dengan baik dan ditujukan kepada sasaran yang tepat.
Sedangkan pengertian media internal menurut Ardianto adalah media yang
dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non kamersial serta lazim
digunakan dalam aktivitas Public Relations.12
Di sini peneliti mengartikan bahwa media internal adalah media yang
digunakan untuk kalangan tertentu didalam perusahaan yang biasanya memiliki
format sebagai majalah, tabloid, dan lainya kalangan tertentu yang di maksud
adalah karyawan yang dalam hal ini dalah anggota Polda Metro Jaya. Dimana
media tersebut dibagikan secara gratis kepada para anggota untuk memberikan
berbagai informasi tentang perusahaan.
2.6.1 Tujuan dan Fungsi Media Internal
Tujuan diterbitkannya media internal oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi pada karyawan mengenai kebijksanaan dan kegiatan
perusahaan.
2. Menekan kebutuhan dan hasil yang diinginkan karyawan.
3. Membantu meningkatkan semangat kerja dan loyalitas.
4. Memberikan informasi kepada karyawan tentang produk dan operasional.
5. Memperbaiki hubungan perburuhan.13
Dalam media internal, adapun informasi yang terkandung didalamnya
harus mempunyai fungsi bagi pembacanya, diantaranya adalah :
Soemirat Dan Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations. Bandung :Remaja Rosdakarya, 2009
Hal 75
13
H. Freezer Moore Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus Dan Masalah PT. Remadja
Rosdakarya Bandung. 1998 Hal 291
12
16
1. Fungsi informatif, artinya materi publikasi berfungsi informati apabila materi
itu menambah pengetahuan baru bagi pembacanya.
2. Fungsi edukatif, memperlihatkan kepada pembaca tentang cara baru untuk
melakukan suatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi sebuah masalah.
3. Fungsi hiburan, materi publikasi berfungsi menghibur apabila informasi yang
terkandung memberikan ganjaran psikologis.14
2.6.2 Bentuk-bentuk Media Internal
Media perusahaan yang biasa di pergunakan sebagai saluran atau sarana
komunikasi yang sering di pergunakan oleh praktisi Public Relations untuk
menyampaikan pesan kepada publiknya dan sekaligus mampu meningkatkan citra
melalui berbagai jenis media publikasi, antara lain sebagai berikut .15
1. House Journal
Media internal atau house organ (in house Journal) di pergunakan oleh PR/
Humas untuk keperluan publikasi atau sebagai sarana komunikasi yang
ditujukan pada kalangan terbatas; seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah,
atau konsumen.
Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori Dan Teori Dan Praktek, Bandung. PT Remadja
Rosdakarya, 1994, Hal 212
15
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta :PT Raja Grafindo
Persada, 1998 Hal 218
14
17
2. Printed Media
Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaian pesanpesanya yang berbentuk seperti: brochure, leaflet, booklet, kop surat, kartu
nama, kartu ucapan, diskusi panel, seminar, pameran dan lain sebagainya.
3. Media pertemuan (event)
Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui tatap
muka langsung (face to face), misalnya presentasi, diskusi panel, seminar,
pameran dan lain sebagainya.
4. Broadcasting media dan internet
Publikasi PR yang disiarkan melalui stasiun TV/RRI milik pemerintah dan
stasiun TV komersial atau siaran radio komersial termasuk media elektronik
computer serta internet (email) yang dimanfaatkan sebagai media publikasi
dan komunikasi PR/ humas.
5. Media sarana Humas/PR
Yaitu termasuk media humas yang berkaitan dengan penampilan identitas
perusahaan (corporate identity) yang merupakan symbol atatt nama
perusahaan, logo, warna standar perusahaan dan kemasan produk (corporate
and product colour image), penampilan dan citra lobby kantor (font office
lobby image), pakaian seragam (uniform) dan hingga model huruf atau logo
perusahaan (style of identity mark) yang sekaligus merupakan citra
penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan competitor lainya.
18
6. Media Personal
Media personal merupakan media PR/ humas yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung (face to face
contact) untuk maksud mengadakan pendekatan personal tersonal approach
atau melobi dan kemudian meningkat untuk bernegosiasi (negosiatiorar)
sehingga kedua pihak yang terlibat dalam perundingan akan mencapai kata
sepakat (deal). 16
2.7 Motivasi
2.7.1 Motivasi Kerja
Motivasi menurut Malayu Hasibuan17 adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama,
bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
tujuan.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja antara
lain adalah atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan jasa
uang dan non uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Motivasi individu untuk
bekerja di pengaruhi pula oleh kepentingan pribadi dan kebutuhannya masingmasing.18
Deddy Mulyana Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remadja Rosdakarya, 2000,
Hal 45
17
H. Malayus.P Hasibuan, Organisasi &Motivasi, Bandung, Bumi Aksara. 1996 Hal 95
18
H. Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka Setia Bandung.2006
Hal 282
16
19
Beberapa pengertian motivasi yang dikutip oleh S.P. Malayu Hasibuan19 dalam
bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", yakni:
a) American Ensyclopedia, motivation : that predisposition ( it self the
subject of much controvercy) within the individual which arouses sustain
and direct his behavior. Motivation involve such factor as biological and
emotional needs that can only be inferred from observation behavior.
Motivasi adalah kecenderungan ( suatu sifat yang merupakan pokok
pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan
mengarahkan tindak tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan
biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah
laku manusia.
b) Merle J. Moskowits : motivation is usually refined the initiation and
direction of behovior, and the study of motivation is in effict the study of
course behovior. Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi dan
pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan
pelajaran tingkah laku.
c) GR.Terry : motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakon- tindakan. Istilah
motivasi memiliki tiga unsur esensial, yakni :
1. Faktor pendorong/ pembangkit motif
2. Tujuan yang ingin dicapai
19
H Malayu SP. Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta. PT. Bumi Aksara Hal 143
20
3. Strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan tersebut
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja.
2.8 Teori Persepi Tentang Motivasi
Dalam kaitanya dengan motivasi, didalam efek komunikasi terdapat teori
persepsi tentang motivasi yaitu:
1. Harapan
Kita mulai bekerja dengan antisipasi dan harapan apa yang kita lakukan akan
membawa kemajuan dalam pendapatan, jabatan, status, tanggung jawab dan
atau manfaat lainya.
2. Pemenuhan
Pemenuhan dalam bekerja menunjukan bahwa pegawai merasa bahwa mereka
telah mampu mendefinisikan diri mereka sendiri sesuai dengan keinginan
mereka dan diterima. Apa yang telah mampu mereka lakukan menunjukan
bahwa janji organisasi dan harapan pegawai telah terwujud dan bahwa
kehidupan seseorang sangat memuaskan.
3. Peluang
Unsur yang paling kuat dari empat unsur yang mempengaruhi vitalitas kerja
karena mempunyai konsekuensi yang secara potensial merusak bila tak hadir.
Peluang merupakan suatu situasi atau kondisi yang mnyenangkan untuk
21
mencapai tujuan. Terdapat faktor yang mempengaruhi sikap pegawai
diantaranya adalah Self Esteem, aspirasi, komitmen, pemecahan masalah.
4. Kinerja
Kinerja yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja
pegawai yakni bagaimana ia melakukan sesuatu yang berhubungan dengan suatu
pekerjaan, jabatan atau peranan dalam organisasi.20
2.9. Efek
Suatu peristiwa atau pesan yang dikomunikasikan pasti mempunyai
tujuan, yakni memberikan efek khalayak. efek adalah salah satu elemen dalam
komunikasi yang kita inginkan. Efek bisa terjadi dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan perilaku. Pada tingkat pengetahuan efek bisa terjadi dalam bentuk perubahan
persepsi dan pendapat.21
Seperti dinyatakan Donalt K Robert, ada yang beranggapan bahwa efek
hanyalah perubahan perilaku berkaitan dengan pesan yang disampaikan media.
Hal ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan sosial dari media, yakni karena
perpanjangan diri kita timbul karena skala baru yang dimaksudkan pada
kehidupan kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru. Media adalah
pesan karena media membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk hubungan
dan tindakan manusia.22
R Wayne Pace, Don Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005 Hal 126
21
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2007, Hal 165
22
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal 220
20
22
Efek dalam melaksanakan suatu program adalah adanya perubahan yang
terjadi pada khalayak penerima dari program tersebut. Jika program itu sesuai
dengan tujuan dari alasan mengapa program itu diselenggrakan, maka program itu
dapat dikatakan positif atau baik.
Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri
penerima, karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini
meliputi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Perubahan dipihak penerima
ini diketahui dari tanggapan yang diberikan sebagai umpan balik.
Secara umum akibat atau efek pesan atau hasil komunikasi tersebut dapat
dibedakan atas :23
1. Efek kognitif (Pengetahuan)
Ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, di persepsi khalayak, efek
ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai.
2. Efek Afektif (sikap)
Ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak.
Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap atau nilai.
3. Efek Konatif ( tingkah laku)
Disebut juga efek behavioral. Konatif merupakan efek untuk menggerakan
seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau perilaku atas suatu
reaksi yang sedang dihadapinya.
Penelitian ini hanya meneliti efek kognitif dan afektif saja, karena efek onatif
tidak langsung timbul timbul sebagai akibat terpaan media, melainkan
23
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung Remadja Rosdakarya. 2009. Hal 218
23
didahului oleh efek kognitif dan afektif, maka pada penelitian ini peneliti
menitik beratkan pada dua tahap efek yaitu kognitif dan afektif sedangkan
pada kognitif hanya diberikan penjabaranya.
Bila dihubungkan dengan Komunikasi yang efektif adalah bagaimana cara
penyebar pesan (komunikator) mengirim pesan kepada penerima pesan
(komunikan) yang tepat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu
pesan (efek). Perubahan yang terjadi di sebut efek positif atau efektifitas .24
Terdapat banyak model yang menjelaskan tentang hal-hal yang dapat
dijadikan sebagai indicator dari hasil komunikasi yang terjadi pada pihak
penerima untuk seriap aspek (kognitif, afektii konatif . Salah satunya adalah
model hierarki Efek, mencakup enam tahap , yaitu: menyadari (awareness),
mengetahui (knowledge), menyukai (liking), memilih (reference), meyakini
(conviction) dan
mengadopsi / tindakan. 25
Efek dapat diukur dengan melakukan deskripsi terhadap objek yang
menjadi tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam efek
komunikasi adalah sebagai berikut : 26
1. Penerima atau pemakai pesan ( receive or user) penerima pesan vs
penerima yang dituju. Penerima pesan merupakan objek yang diharapkan
dalam menerima pesan tersebut.
Rosady Ruslan. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
2002 Hal. 20
25
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
2003 Hal, 223
26
Andre Harjana, Audit Komunikasi Teori Dan Praktek Jakarta. PT. Grasindo, 2000 Hal. 24
24
24
2. Ketepatan waktu (timing) : sesuai jadwal vs menyimpang jadwal Pesan
yang dimaksudkan sampai pada penerima pesan tepat pada waktunya.
Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi.
3. Media komunikasi (media): saluran yang digunakan vs saluran yang
dimaksud.
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan.
4. Format pesan (format) : struktur yang diterima vs yang dikirim terdapat
kesesuaian format antara yang dimaksudkan pengirim dengan penerima.
5. Sumber pesan (source): orang yang melakukan vs orang yang bertanggung
jawab
Artinya ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
sehingga pesan yang disampaikan akurat.
2.10. Karyawan
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor,
perusahaan, dsb) dengan mendapatkan gaji atau upah, karyawan adalah meliputi
semua orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi, yakni mulai dari
pimpinan (pihak manajemen) sampai kepada pihak pelaksana operasional
(pegawai), mereka bisa terpusat di satu gedung atau pula terpencar dari beberapa
daerah atau tempat dengan variasi jabatan disertai dengan variasi pendapatan,
status, sosial, etnis, dan unsur lainya.27
27
Joseph A Devito , Komunikasi Antar Manusia, Jakarta : 1997. Hal 94
25
Dalam hal ini penulis menganggap bahwa seluruh anggota Polda Metro
Jaya adalah karyawan. Karena mereka merupakan orang yang bekerja pada suatu
lembaga pemerintahan dengan mendapatkan gaji atau upah dan meliputi semua
orang yang bekerja atau menunjang suatu organisasi dalam hal ini adalah Polda
Metro Jaya.
Download