BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian

advertisement
 10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut para ahli carl I.hovland yang pertama kali
dalam karyanya social communication mengetengahkan definisinya mengenai
ilmu komunikasi. Menurut carl I.hovland “science of communication” adalah
upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian
informasi serta pembentukan opini dan sikap.7
Paradigma Lasswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
yaitu :
1.
Komunikator (comunicator, source, sender): orang yang menyampaikan
pesan.
2.
Pesan (message): pernyataan yang didukung oleh lambang.
3.
Media (channel): sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya dan banyak jumlahnya.
4.
Komunikan (comunican, comunicates, receiver, recipient): orang yang
menerima pesan.
5.
Efek (efek, impact, influence): dampak sebagai pengaruh dipesan.8
Jadi komunikan adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi
7
8
Onong Uchjana Effendi, Televisi Siaran Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 1999 hal 2
Ibid, hal 3
11 berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan.
Dengan kata lain komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala
(tuned) bagi komunikator dan komunikan. Proses komunikasi melalui media
massa adalah proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti, lewat
media seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.
2.2 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner (Rakhmat, 2003:188), yakni : komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
communication is messages communicated through a mass medium to a large
number of people).9
Secara umum yang di maksud dengan komunikasi massa (mass
communication) adalah komunikasi melalui media massa merupakan singkatan
dari komunikasi media massa (mass media communication). Media massa dalam
cakupan komunikasi massa itu adalah surat kabar, majalah, radio, televisi atau
film, jadi media massa modern sebagai produk teknologi modern yang selalu
berkembang menuju kesempurnaan.10
9
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi
Revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2007. hal.3
10
Onong Uchjana Effendi, Televisi Siaran Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 1999. hal
13
12 Komunikasi massa menurut pakar komunikasi jalaludin rakhmat, di
artikan sebagai jenis komunikasi yang di tunjukkan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen, dan anomin melalui media cetak, surat kabar, majalah,
elektronik, radio dan televisi. Komunikasi massa mempelajari tentang komunikasi
massa (pers, radio, televisi, dan film), isinya bersifat umum atau terbuka (bukan
rahasia atau bukan masalah pribadi) sehingga mencangkup baik komunikasi
dengan menggunakan media massa. Dengan kata lain komunikasi massa,
menekankan pada isi atau pesan dengan penggunaan media. Jadi singkatnya
komunikasi massa atau mass communication adalah proses komunikasi dengan
menggunakan atau melalui media massa visi. Sehingga pesan yang sama dapat di
terima secara serentak dan sesaat.11
Proses komunikasi yang dimaksud adalah Global TV sebagai media massa
visi yang menyampaikan informasi keberbagai kota di indonesia secara serentak
dan sesaat.
Komunikasi massa melibatkan banyak komunikator, berlangsung melalui
sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah (artinya jauh), memungkinkan
penggunaan satu atau dua saluran indrawi (penglihatan, pendengaran), dan
biasanya tidak memungkinkan umpan balik.12
Komunikasi massa merupakan salah satu tingkatan proses komunikasi.
Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas.
Komunikasi massa dilakukan langsung melalui media massa seperti radio,
11
12
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya. Bandung, 2001. hal.34
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta 2002 hal71
13 majalah, surat kabar dan televisi. Sifat isi pesan yang disampaikan dalam
komunikasi menyangkut orang banyak, tidak bersifat pribadi. Komunikasi massa
juga dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variable yaitu:
sumber, khalayak, pesan, proses dan konteks yang terkandung dalam setiap tindak
komunikasi dan memperhatikan bagaimana variable-variable ini bekerja pada
media massa.13
Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa inggris, mass
communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media
massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi
yang “mass mediated”.14
Komunikasi massa merupakan suatu proses kepada khalayak, baik dengan
menggunakan media cetak atau elektronik. Sedangkan definisi komunikasi massa
menurut Tan dan Wright, dalam Liliweri.1991 adalah “bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
(terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.15
Komunikasi massa hanya merupakan salah satu proses komunikasi yang
berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh
ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan yang
sebenarnya). Proses lain yang kedudukannya hampir sama dalam pengertian ruang
13
Joseph A. Devinto. Komunikasi Antar Manusia. Profesional book. 1997.hal 505
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta, 2000 hal.2
15
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
2004. hal.3
14
14 lingkup dan keberadaannya yang muncul dimana-mana adalah pemerintahan,
pendidikan, dan agama. Masing-masing memiliki jaringan institusional tersendiri
yang kadangkala sangat banyak berkaitan dalam proses transmisi atau tukarmenukar informasi dan gagasan. Terlepas dari hal itu, dewasa ini komunikasi
massa mungkin lebih banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak
pula meskipun intensitasnya lebih rendah.16
2.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik komunikasi massa di sini ada lima jenis media massa yang di
kenal sebagai “the big five of mass media” yakni surat kabar, majalah, radio, dan
film. Berikut adalah penjelasan secara konseptual dari karakteristik komunikasi
massa :
a.
Komunikasi melalui media massa pada dasarnya di tunjukan pada khalayak
yang luas, heterogen, anonim. Khalayak yang heterogen adalah masyarakat
luas yang bermacam-macam tidak di batasi oleh latar belakang pendidikan,
penghasilan, dan status sosialnya. Khalayak bersifat anonim diantara satu
dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling kenal. Diantara pembaca
Koran, pembaca majalah, pendengar radio atau pemirsa televisi satu dengan
yang lain terpisah.
b.
Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan
perorangan atau pribadi. Isi pesan yang di sampaikan menyangkut
kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan adalah kegiatan-
16
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Erlangga, Jakarta, 1987. hal.7
15 kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan
mencangkup orang banyak yang terorganisasi oleh media.
c.
Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu
menjangkau khalayak luas, tidak terbatas baik secara geografis karena
karakteristik media massa di sebut sebagai message multiplier (yang
memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan
menjangkau khalayak luas).
d.
Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah.
Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) berlangsung
secara tertunda.
e.
Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana,
terjadwal dan terorganisasi, komunikator pada media massa bekerja melalui
aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Isi pesan yang
disampaikan media massa dapat mencangkup berbagai aspek kehidupan
manusia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain)15.
Berdasarkan keterangan di atas karakteristik komunikasi massa, setiap
stasiun televisi memiliki organisasi dan pembagian aturan kerja yang jelas sesuai
dengan departemen masing-masing. Mekanisme kerja yang terjadwal sesuai
dengan agenda kerjanya. Produksi program acara yang beragam untuk membuat
khalayak mendapatkan sesuatu yang baru. Proses produksi sebuah program
televisi melalui proses yang begitu panjang hingga sampai pada tayangan yang
siap tayang dan bisa di saksikan oleh khalayak.
15
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2002 hal.159-161
16 2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Lasswell dan Wright17 komunikasi massa memiliki beberapa
fungsi:
1
Pengawasan Lingkungan
Menunjukan pada fungsi pengumpulan dan penyebaran informasi
mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik diluar maupun didalam
masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut handling of news.
2
Korelasi
Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan
tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian. Untuk sebagian, fungsi
ini di identifikasikan sebagai fungsi ediotorial dan propaganda.
3
Tranmisi
Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan
norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi yang lain atau dari
anggota-anggota suatu masyrakat kepada pendatang baru. Fungsi ini di
identifikasikan sebagai fungsi pendidikan.
4
Hiburan
Menunjukan pada kegiatan-kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
memberikan hiburan tanpa mengharapkan tanpa efek-efek tertentu.
Sementara itu fungsi komunikasi massa terhadap individu menurut
Becker18 :
17
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta 2000. hal.10
17 1.
Pengawasan atau pencarian informasi
Dengan mengetahui segala informasi yang ada akan dapat membantu
seseorang dalam berbuat sesuatu, mengambil keputusan dan memiliki
kepercayaan dalam perilakunya.
2.
Mengembangkan konsep diri
Dapat membandingkan dan mempertentangkan segala informasi yang
didapatkan itu, akhirnya akan membantu dalam mengambil keputusan atau
berbuat secara profesioanl sesuai dengan pekerjaannya.
3.
Fasilitas dalam hubungan sosial
Media massa selalu menyediakan topik-topik yang dapat menjadi
pembicaraan hangat dalam setiap pergaulan kita dengan orang lain.
4.
Substitusi dalam hubungan sosial
Dalam hubungan pergaulan dengan teman lain maka kita akan terlibat
secara psikologis dengan hubungan akrab tersebut. Aspek-aspek psikologis dalam
hubungan sosial ini sering kita dapatkan atau temui dalam isi pesan media massa.
5.
Membantu melegakan emosi
Membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan memberi hiburan
melepaskan emosi atau membuat kita tertawa dan bergembira.
6.
Sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan
Dengan membaca koran, mendengarakan radio atau menonton tv, kita
akan dapat melupakan ketegangan dan keterasingan
7.
Sarana bagian dari kehidupan rutin atau rutinitas
18
Ibid, Hal 11-13
18 Setiap pagi kita tidak lupa untuk meluangkan waktu dalam membaca
koran, sore dan malam hari kita akan selalu menonton film-film atau cerita-cerita
tertentu di televisi. Hadirnya berbagai media massa ini telah menambah rutinitas
dalam kehidupan.
2.3 Televisi Sebagai Media Massa
Media dapat menunjukan bukan hanya apa yang dapat dan harus
dipikirkan tetapi juga bagaimana masyarakat harus berfikir mengenai suatu
realitas. Tidaklah mengherankan jika media lalu menjadi ajang untuk pertarungan
berbagai kepentingan, dan media juga merupakan pesan yang didalamnya
mengandung daya untuk mempengaruhi dan memaksa pendapat sehingga terjadi
perubahan didalam lingkungan masyarakat.
Media massa memiliki dua jenis alat untuk menyampaikan pesan yaitu
media cetak, dan elektronik. Media cetak seperti : surat kabar, majalah sedang
untuk elektronik seperti, radio, televisi dan film. Kedua media
ini tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan, namun media massa yang mempunyai
peranan yang paling mendasar dan penting yaitu televisi, karena televisi memiliki
jangkauan siaran yang luas, dapat dilihat dan didengar, dan pemirsa televisi dapat
secara langsung melihat suatu kejadian dengan mengesampingkan jarak dan
waktu.
Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa
bersifat politis bisa pula informatif, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan
dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para
19 pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk
menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator
dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihar secara visual19.
Televisi merupakan media massa yang paling efektif dalam memberikan
informasi atau sebuah tayangan yang menghibur, karena televisi memberikan
gambar (visual) dan suara (audio) dalam satu kemasan secara bersamaan, tidak
hanya itu saja jangkauan televisi yang luas dan heterogen.
2.3.1 Televisi Berdiri dari Faktor Audio dan Video
Istilah televisi terdiri dari perkataan “tele” yang berarti jauh dan “visi”
(vision) yang berarti penglihatan. Segi “ jauh”-nya ditransimisikan dengan
prinsip-prinsip frekwensi. Sedang segi “penglihatan”-nya diwujudkan dengan
prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar dan bentuk gambar tersebut
menjadi hidup atau bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still
picture).
Para pemirsa tidak akan menangkap siaran televisi, kalau tidak ada
prinsip-prinsip radio yang mentransmisikannya dan tidak mungkin melihat
gambar-gambar yang bergerak atau hidup, jika tidak ada unsur-unsur film yang
memvisualisasiakannya. Jadi televisi merupkan paduan antara audio dan video.
19
6
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi. Rineka Cipta,1996.hal
20 Terjadinya proses pentransmisian oleh pemancar televisi ke pesawatpesawat televisi dalam jarak jauh mengandung faktor-faktor yang sifatnya audial
dan visual itu, disebabkan proses elektronik. Karena televisi merupakan media
massa elektronik, maka segala sesuatu yang disampaikan kepada pemirsa serba
sekilas, dalam arti kata bahwa apa yang muncul pesawat televisi tidak dapat dikaji
ulang.
2.3.2 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa
Menurut Skomis dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat
kabar, majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat
istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat
informatif, hiburan maupun pendidikan bahkan gabungan dari ketiga unsur
diatas.20
Sama halnya seperti media massa lain, televisi juga memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan sendiri. Keunggulan televisi dapat dilihat dari sisi
progmatis yaitu (1) Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun
direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas. (2)
Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian
sepenuhnya, dan intim. (3) Memiliki tokoh berwatak, sementara media lainnya
memiliki bintang yang direkayasa.21
Televisi merupakan sumber citra dan pesan tersebar (shared images and
mesagges) yang sangat besar dalam sejarah dan lini telah menjadi mainstream
20
Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment, Kancah baru Jurbnalistik Dalam Industri Televisi,
Pilar Media 2006, hal 70
21
A.Alatas fahmi: Bersama Televisi Merendah Wajah Bangsa, YPKMD. Jakarta, 1997, hal 30-32
21 bagi lingkungan simbolik masyarakat. Televisi merupakan sistem bercerita
(storytelling) yang tersentralisasi. Ini dapat saja berbentuk sinetron, iklan
komersial, berita dan program lainnya yang disiarkan dari ruang produksi,
terkendali dan disebarluaskan melalui transmitter kesetiap rumah yang memiliki
televisi.
1. Fungsi penerangan (the information function)
2. Fungsi pendidikan (the educational function)
3. Fungsi hiburan (the entertainment function)
2.3.3 Karakteristik Televisi
Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi
antara komunikator dengan komunikan. Sebagai media komunikasi massa, televisi
memiliki kharakteristik sebagai berikut :22
1.
Audiovisual, televisi dapat didengar dan dilihat (audiovisual). Apabila
khalayak radio hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka
khalayak televisi dapat melihat gambar bergerak. Karena sifatnya yang
audiovisual itu pula, maka semua program televisi harus dilengkapi dengan
gambar, baik gambar diam maupun gambar bergerak. Dengan adanya gambar
tersebut, khalayak memperoleh gambaran yang lengkap tentang program
yang disiarkan serta memiliki keyakinan akan kebenaran berita.
22
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
2004. hal.128-130
22 2.
Berpikir dalam gambar, seorang komunikator yang akan menyampaikan
informasi seharusnya memiliki kemampuan berpikir dalam gambar. Ada dua
tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah
visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang
menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, komunikator
harus berusaha menunjukan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas
dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga mengandung suatu makna.
Objek tersebut bisa manusia, benda, kegiatan dan lain sebagainya (Effendy,
1993:96). Tahap kedua adalah penggambaran (picturezation) yaitu kegiatan
merangkai gambar individual sedemikian rupa sehingga memiliki pola yang
berkesinambungan dan mengandung makna.
3.
Pengoperasian
lebih
kompleks,
dibandingkan
dengan
radio
siaran,
pengoperasian televisi siaran tergolong lebih kompleks dan melibatkan lebih
banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dengan cara
pengoperasian yang juga lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang
yang terampil dan terlatih.
Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang yang menghabiskan wajtunya lebih lama di depan
pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang Tv adalah teman, Tv
menjadi cermin perilaku masyarakat dan Tv dapat menjadi candu. Tv membujuk
kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. Tv memperlihatkan
bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang bagaimana kita
23 ingin menjalani hidup ini. Ringkasnya, Tv mampu memasuki relung-relung
kehidupan kita lebih dari yang lain.23
Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan televisi sudah menjadi kebutuhan
bagi masyarakat. Saat ini hampir semua memiliki televisi. Lewat televisi, kita bisa
memperoleh berbagai macam informasi dan juga hiburan. Dari televisi, kita bisa
mengetahui segala kejadian dibelahan bumi lain melalui siaran langsung. Televisi
memang telah menjadi bagian dari irama kehidupan dan masyarakat.
Menurut Sasa Djuarsa Sendjaya isi pesan yang disampaikan media
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1.
Sesuatu yang baru (Novelty)
Sesuatu yang “baru” merupakan unsur yang terpenting bagi suatu media.
2.
Jarak (dekat atau jauh)
Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasinya peristiwa itu,
mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal
yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
3.
Popularitas
Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang
penting dan terkenal akan menarik perhatian khalayak.
23
Morissan, 2005, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, Tangerang, hal.1
24 4.
Pertentangan (conflict)
Hal-hal yang mengungkap pertentangan baik dalam bentuk kekerasan atau
menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai khalayak yakni
untuk mengetahui siapa yang akan keluar sebagai pemenang
5.
Komedi (humor)
Bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor (komedi) lazimnya
disenangi khalayak karena manusia pada dasarnya tertarik dengan hal-hal
yang lucu dan menyenangkan.
6.
Seks dan keindahan
Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan atau
kecantikan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. Karena unsur
seks dan keindahan, kecantikan yang bersifat universal dan menarik perhatian
khalayak, maka media massa seringkali menonjolkan kedua unsur ini.
7.
Emosi
Menurut Abrahan A. Maslow, kebutuhan dasar manusia mencakup
kebutuhan fisik (pangan, sandang, papan), rasa aman sosial, harga diri dan
aktualisasi diri.
8.
Nostalgia
Pengertian nostalgia disini adalah menunjukan pada hal-hal yang
mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.
25 9.
Human interest
Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal yang
menyangkut kehidupan orang lain. Gambaran tentang kehidupan orang ini
(cerita-cerita human interest) dapat dikemas dalam bentuk berita, feature, biografi
dan berbagai bentuk acara deskriptif lainnya.24
2.4
Program Tayangan Infotainment
Infotaiment. Kata “infotaiment” berasal dari dua kata, yaitu information
yang berarti informasi dan entertaiment yang berarti hiburan, namun infotaiment
bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotaiment adalah
berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal
masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada
industri hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya, maka
berita mengenai mereka disebut juga dengan infotaiment. Infotaiment adalah
saalah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera
ditayangkan. Program berita reguler terkadang menampilkan berita mengenai
kehidupan selebritis yang biasanya disajikan pada segmen akhir suatu program
berita. Namun dewasa ini infotaiment disajikan dalam program berita sendiri yang
terpisah dan khusus menampilkan berita-berita mengenai kehidupan selebritis.25
24
Sasa Djuarsa Sendjaja, 2005, Pengantar Komunikasi : cetakan kelima, Universitas Terbuka,
Jakarta, hal.7.15-7.17
25
Morissan. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Penerbit Ramdina Prakarsa, hal 68
26 Untuk itu pakar komunikasi (termasuk didalamnya Everet M. Rogers ahli
komunikasi pembangunan) di Center of Communication Program (CCP)
merumuskan berbagai metode penyampaian pesan-pesan kesehatan yang secara
efektif dapat memgubah perilaku positif. Salah satu konsep yang dihasilkan
adalah infotainment.26
Ide dasar konsep infotainment berasal dari asumsi informasi, kendati
dibutuhkan oleh masyarakat namun tidak diterima begitu saja, apabila untuk
kepentingan merubah sikap negatif menjadi sikap positif manusia. Pilihannya
dengan
menyusupkan
entertainment
(hiburan)
yang
menarik
perhatian
masyarakat ditengah-tengah penyampaian information (informasi). Dari sini
kemudian muncul istilah infotainment, yaitu kemasan acara yang bersifat
informatif namun dibungkus dan disisipi dengan entertainment untuk menarik
perhatian khalayak sehingga informasi sebaga pesan utamanya dapat diterima.
Jerry Kang dari UCLA professor hukum yang belajar dampak teknologi
pada ruang pribadi mengatakan27, “ Apa yang berlangsung dalam 10 tahun yang
akan datang di dalam tempat ruang pribadi yang akan mempunyai implikasi untuk
bagaimana kita berhubungan dengan satu sama lain secara sosial, secara ekonomis
dan secara politis”, kemudian dia menambahkan, “ kita seharusnya tidak menjadi
tidak terlalu cepat untuk berbalik data pribadi diatas kekuatan pasar”. Usaha ini
sudah terlihat nasibnya cepat gagal, suatu generasi konsumen baru, sekarang
26
Iswandi Syahputra, , Jurnalistik Infotainment, Kancah baru Jurbnalistik Dalam Industri Televisi,
Pilar Media 2006 , hal 65
27
Jerry Kang, UCLA, News Week April3,2006
27 anak-anak muda sedang tumbuh dewasa tanpa ragu-ragu mengerjakan atau
membuka rahasia tiap-tiap potongan informasi tentang diri mereka di internet.
Veven SP Wardhana juga menjajarkan infotainment dengan istilah
edutainment, dari education dan entertainment, yang dimaksud dengan sajian
pendidikan dalam format menghibur. Ditandaskan pula, realitas infotainment
dalam tayangan televisi indonesia bukanlah informasi non hiburan, melainkan
sebatas informasi perihal dunia hiburan dan para penghibur28.
Para ahli komunikasi dan media menyebut infotainment sebagai soft
journalism, jenis jurnalisme yang menawarkan berita-berita sensasional, lebih
personal, dengan selebriti sebagai perhatian liputannya, infotainment menjual
informsi yang dipertimbangkan memenuhi selera pasar sehingga kerap kali
meninggalkan kaidah penting jurnalisme atas nama “pembohongan terhadap
publik”.
Maraknya program infotainment di televisi memang menjadi indikator
kuat, bahwa program tersebut diminati masyarakat. Program infotainment sedikit
banyak memberi kontribusi bagi popularitas seorang artis, karena bukanlah
popularitas merupakan aset yang berharga bagi seorang artis? Namun
kenyataannya tidaklah seluruhnya demikian.29
28
29
Jerry Kang, UCLA, News Week April 3, 2006 Ilham Bintang, “Salam Dari Meruya:. Jakarta, PT Bintang Media Citra Utama, Hal 34
28 2.5 Departement Pemberitaan
Bagian pemberitaan (news departemen) merupakan salah satu unit dalam
perusahaan televisi yang memiliki struktur dan sifat dalam melakukan produksi
acara yang tidak sama dengan unit lainnya. Perbedaan itu terletak pada kerja yang
tidak sama dengan departement lainnya, struktur organisasi pada bagian
pemberitaan (news program) stasiun televisi biasanya terdiri dari sejumlah jabatan
mulai dari direktur pemberitaan (news direktor), eksekutif produser, produser,
kordinator liputan (korlip), reporter dan juru kamera.30
2.5.1 Direktur Pemberitaan
Direktur pemberitaan terbaik adalah seorang yang independent, bahkan ia
harus independent dari pemilik stasiun televisi itu sendiri. Agar dalam melaporkan
berita secara akurat dan adil, staf pemberitaan dan direktur pemberitaan harus
bebas dari tekanan politik dan ekonomi. Direktur pemberitaan membutuhkan
akses langsung dengan pimpinan stasiun televisi karena suatu berita besar dapat
terjadi setiap saat dan butuh kepuasan cepat untuk menayangkannya
2.5.2 Produser Eksekutif
Produser eksekutif bertanggung jawab atas penampilan jangka panjang
program berita secara keseluruhan. Produser eksekutif bertugas memikirkan
setting dekorasi latar belakang atau penampilan suatu program berita yang akan
menjadi ciri khas program berita itu sendiri.
30
Ibid, hal 275
29 Produser eksekutif bertanggung jawab terhadap beberapa program acara
khususnya berita, ia juga memiliki keputusan akhir mengenai berita apa yang
harus ditayangkan atau tidak. Ia juga harus memikirkan cara untuk memperbaiki
mutu program dan menjaga peringkat acara (rating) agar tetap baik.31
2.5.3 Produser
Pada stasiun televisi, produser bertanggung jawab terhadap suatu program
acara. Produser akan memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan
dalam program beritanya, berapa lama durasi suatu berita ditayangkan, format
berita apa yang akan digunakan (apakah VO, Paket, Reader, dan lain-lain), berapa
VO, dan berapa paket yang harus dibuat, secara garis besar bertugas membentuk
program beritanya.32
2.5.4 Kamerawan
Kamerawan bertugas melakukan pengambilan gambar, selain itu
kamerawan juga harus mempunyai rasa seni yang khususnya seni dalam
komposisi gambar, agar menghasilkan karya yang mempunyai nilai-nilai artistik
yang tinggi, kamerawan juga terampil dalam mengoperasikan kamera.33
2.5.5 Editor
Bagaimanapun hebatnya materi berita yang diperoleh kamerawan
dilapangan, itu tak akan banyak berarti bila gagal dalam mengeksplorasikannya
31
Ibid, Hal 276
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Penerbit Ramdina Prakarsa, Hal 277 33
Salajan. Horea. Eds. Peasgood. Rssel.dan Reynolds. Imelda. Paket berita TV. Jakarta : FISIP
Universitas Indonesia Internews.2001.hal 67
32
30 diruang editing. Ada dua tahap suatu berita televisi, yaitu mengumpulkan materi
(berita) dan mengedit meteri tersebut.34 Orang yang mengedit bahan berita
tersebut disebut dengan editor.
2.5.6 Reporter
Reporter bekerja secara langsung di bawah pengawasan redaktur tertentu
(kriminal, kota, olahraga dan lain-lain) mereka bergabung dengan jajaran redaksi
yang disebut desk. Reporter pada sebagaian besar peliputan berita adalah seorang
produser dan sutradara yang memiliki tugas ganda: memastikan bahwa
kamerawan mendapatkan news shots (gambar berita) yang dibutuhkan untuk
menyampaikan laporan berita, serta mengumpulkan informasi faktual selengkaplengkapnya untuk menulis Voice Over.35
2.5.7 Presenter
Proses penayangan yang dibawakan oleh seorang presenter tidaklah kalah
penting dari yang lainnya, disinilah citra suatu tayangan dimunculkan oleh
seorang presenter dengan berbagai macam sikap, gaya, tata bicara, bahkan tingkah
laku. Seorang presenter yang baik harus dapat membawa penonton masuk
kedalam isi cerita yang akan disuguhkan dalam programnya.
2.6
Proses Produksi Televisi
Suatu produksi program televisi melibatkan banyak peralatan, orang dan
dengan sendirinya biaya yang besar. Allan Wurtzel di dalam bukunya “Television
34
35
Ibid, hal 65
Ibid, hal 69 31 Production”, menjelaskan bahwa produksi televisi dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:36
a. Pra-produksi (perencaaan dan persiapan)
Praproduksi merupakan proses awal dari seluruh kegiatan, yakni
penuangan ide atau materi program, mengkonsep model produksi,
mengkonsep
proposal
program,
merinci
anggaran
biaya
dan
menuangkannya ke dalam proposal program. Pra-produksi meliputi tiga
bagian sebagai berikut :37
1. Penemuan Ide
Dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta
penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah
riset.
2. Perencanaan
Meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain
estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan
bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan
teliti.
36
Wibowo,Fred. Dasar-dasar Produksi Program Tv. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1997. Hal20-23
37
Ibid, Hal20-23 32 3. Persiapan
Merupakan pemberesan semua kontrak perjanjian dan surat
menyurat.
b. Produksi (pelaksanaan)
Sesudah melakukan perencanaan dan persiapan selesai, kemudian
pelaksanaan produksi dimulai. Produser bekerja sama dengan asisten dan
editor mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan
tulisan menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam
pelaksanaan produksi ini, produser menentukan jenis shoot yang akan
diambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu
daftar shot (shot list) dari setiap adegan.38
c. Pasca-produksi (penyelesaian dan penayangan)
Pada tahap ini, adalah bagian dari pekerjaan editor untuk
melaksanakan proses editing. Editor bertugas mengolah , ( memotong,
memilah-memilah, serta menyusun ) gambar mentah dari kaset mini dv
sehingga menghasilkan sebuah karya yang enak dilihat.
2.7
Peran
Peran adalah suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan
yang terutama dalam terjadinya hal atau peristiwa.39
38
39
Op.cit hal 21 Budiono, Kamus Lengkap BahasaIndonesia, Karya Agung, Surabaya, 2005 hal.381
33 Peran, dalam setiap proses komunikasi terdapat berbagai unsur yang
menjadikan kesuksesan terselenggaranya kegiatan tersebut. Untuk itu diperlukan
support atau peran dari semua unsur yang menjadi bagian dari system tersebut.
Menurut Maslow dalam buku Naisaban, peran bisa diartikan sebagai kebutuhan
akan aktualisasi diri.40
Selain itu menurut Soejono Soekanto mengemukakan pengertian peran
sebagia berikut : “peran merupakan aspek dinamis kedudukan (statis). Apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka ia menjalankan suatu peran”.
Adapula konsep peran (role) menurut Komarudin (1994;768) dalam buku
“Ensiklopedia Manajemen” mengemukakan sebagai berikut :
1.
Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen
2.
Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status
3.
Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata
4.
Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang
ada padanya
5.
Fungsi setiap variable dalam sebab akibat
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peran
merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjang
usaha pencapaian tujuan yang diterapkan atau ukuran mengenai hubungan dua
variable yang mempunyai hubungan sebab akibat.41
40
41
Naisaban Ladislaus, Para Psikologi Terkemuka Dunia, Grasindo, Jakarta, 2004 hal.279
Komarudin “Ensiklopedia Manajemen” 1994. Hal 768
34 2.7.1 Fungsi Peran
Suatu peran memiliki beberapa fungsi yang sangat baik bagi individu
maupun suatu organisasi. Fungsi tersebut antara lain :42
1.
Peran yang dimainkan oleh seseorang dapat memberikan suatu sumber
pertahanan terhadap kelangsungan struktur masyarakat, seperti sebuah
peran sebagai ayah dan ibu.
2.
Peran yang dimainkan oleh seseorang dapat pula digunakan untuk
memberikan bantuan terhadap mereka yang tidak mampu dalam interaksi
disuatu masyarakat, tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut
memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat dan pekerja
sosial.
3.
Peran yang dimainkan oleh seseorang juga dapat memberikan sarana
aktualisasi diri, seperti seorang laki-laki sebagai suami atau bapak, seorang
wanita sebagi istri atau ibu, seorang seniaman dan karyanya.
4.
Peran yang dimainkan oleh seorang individu dalam sistem keorganisasian
untuk mencapai tujuan bersama. Seperti peran seorang video editor dalam
pemberitaan stasiun televisi.
2.8
Editor
Editor adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses editing
dimana didalamnya terdapat hal-hal yang berkenaan dengan nilai artistik dan
teknik, dimana dari sekian banyak stock gambar atau footage yang orisinil yang
kita miliki disusun sedemikian rupa dan dirubah menjadi sesuatu versi yang baru.
42
www.Google/Definisiperan.com
35 Bagaimanapun hebatnya materi berita yang diperoleh camera person dilapangan,
itu tidak akan banyak berarti bila gagal mengeksploitasikannya diruang editing.
Orang yang melakukan proses editing disebut editor. Ada dua tahap dalam proses
pembuatan bertita, yaitu mengumpulkan materi (bahan mentah) dan mengedit
materi tersebut atau sering juga dikenal sebagai post production (paska
produksi).43
Proses artistik dari editing video terdiri keputusan-keputusan dari elemenelemennya (stock gambar) untuk tetap dipakai, dihapus dan dikombinasi dengan
berbagai variasi sehingga stock gambar menjadi satu dari satu kesatuan, logis dan
enak untuk ditonton. Sedang proses teknik dari video editing terdari dari proses
mengkopi dari macam-macam variasi elemen-elemen kedalam pita video menjadi
CD, DVD, dan media yang lain, sebagai hasil akhir untuk ditonton dan
didistribusikan.44
Editor adalah pintu teakhir dari produksi siaran berita televisi. Editor
menjadi sensor terakhir dari proses sebelum ditayangkannya hasil reportase
mengenai peristiwa yang terjadi dilapangan. Editor akan memilih dari sekian
banyak shot yang diambil oleh kamera person, untuk disusun sesuai naskah.
Editor biasa menjadikan susunan gambar menjadi lebih layak untuk ditonton,
karena lebih menampilkan shot yang sopan, tidak menampilkan adegan-adegan
43
Morisan, jurnalistik Televisi Mutakhir.Jakarta: PT. Ramdina Prakarsa, 2004, hal 233
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara TYelevisi, Duta Wacana University Press, 1994, hal
127-129
44
36 kekerasan, korban kekerasan, pornografi dan unsur lain yang tidak layak
ditayangkan.45
Seorang penyunting gambar dalam melakukan tugasnya akan selalu
dihadapkan pada dua hal : pertama, durasi gambar versi edit yang dibatasi dan
durasi proses edit yang juga dibatasi, Yaitu oleh dead line, dimana hasil pekerjaan
editor harus siap untuk ditayangkan.
Dalam penyusunan peket berita, maka gambar pertama yang ditampilkan
adalah gambar yang paling dramatis, paling menarik, dan paling penting dalam
upaya untuk menarik perhatian penonton.46
Perangkat alat edit yang banyak digunakan stasiun televisi di Indonesia
adalah menggunakan perangkat alat edit linier yang bekerja dengan merekam atau
memindahkan gambar dari satu kaset ke kaset yang lainnya.47 Dan pada
Infotaiment Obsesi Global Tv teknik yang digunakan adalah Teknik editing
nonlinier.
Proses NonLinier editing, dengan system ini, materi mentah akan
dipindahkan atau disimpan terlebih dahulu kedalam komputer yang memiliki
software editing gambar. Keuntungan dari teknik editing nonlinier ini adalah hasil
pengambilan gambar bisa di atur ulang kapan saja sebelum potongan terakhir di
rekam kedalam kaset.48
45
Morisson. Jurnalistik Televisi Mutakhir.Jakarta: PT. Ramdina Prakarsa, 2004, hal 240
Ibid, hal 238
47
Ibid, hal 236
48
Ibid, hal 236 46
37 2.8.1 Peran Editor
Dalam hal ini peranan seorang editor adalah sebagai orang yang mengedit
potongan gambar dengan memotong dan merangkai (menyambung) potonganpotongan gambar sehingga menjadi film berita yang utuh, logis (masuk akal) dan
dapat dimengerti masyarakat audiens, serta memiliki nilai berita yang
ditayangkan.49
Film berita adalah sebuah tayangan televisi yang didalamnya mengandung
informasi-informasi penting yang harus disebarkan kepada masyarakat luas.
Informasi tersebut biasanya sekitar informasi tentang sistem pemerintahan,
ekonomi, politik, sosial, budaya, bencana alam dan olah raga. Karena informasi
atau berita tersebut menarik perhatian masyarakat dan dibutuhkan banyak orang.
Merangkai atau menyambung rangkaian potongan gambar menjadi film
berita yang utuh, adalah memilih gambar terbaik dari kaset bahan mentah
kemudian dalam proses editing digabungkan atau diedit sesuai dengan tema
berita dan sesuai dengan durasi penayangannya, durasi gambar yang terlalu lama
dipotong menjadi singkat tetapi tetap menjaga keutuhan informasi.
Merangkai atau menyambung potongan gambar secara logis atau masuk
akal adalah gambar hasil proses editing yang ditayangkan harus sesuai dengan
keadaan sebenarmya tidak boleh dibuat-buat dan bisa diterima akal pikiran
pemirsanya. Apabila gambar tidak sesuai dengan logika maka program tersebut
bukan program berita melainkan program hiburan drama (sinetron) atau film .
49
Ibid, hal 104
38 2.8.2 Fungsi Editor
Fungsi editor pada hakekatnya menjadikan susunan gambar menjadi lebih
layak untuk ditonton, Karena lebih menampilkan shot yang sopan, tidak
menampilkan adegan-adegan kekerasan, korban kekerasan, pornografi, dan unsur
lain yang tidak layak ditayangkan, dimana dari sekian banyak stok gambar atau
footage yang orisinil yang dimiliki disusun sedemikian rupa dan dirubah menjadi
suatu gambar dengan versi yang baru.
2.8.3 Karakteristik Editor
Editor sebagai suatu proses dalam menghasilkan gambar yang akan
ditayangkan kepada pemirsanya memiliki karakteristik, yaitu :
a.
Memelihara alur cerita
Agar hasil editing bisa berjalan sesuai dengan hal yang sudah kita
perkirakan dari semua pergerakan objek, perlu dipastikan bergerak sesuai
dengan irama yang diarahkan dari potongan gambar yang satu kepotongan
gambar selanjutnya.
b.
Memelihara garis pandang
Melewati garis pandang dari masing-masing objek pada sebuah adegan
bisa mengejutkan bagi para pemirsanya dan mengganggu alur cerita.
c.
Bergerak dari gambar besar menjadi detail
Tugas dari editing untuk membuat detail pada tahap inilah yang
memberikan gambaran dari kondisi yang umum dari sebuah adegan
menjadi detail yang terjadi didalamnya.
39 d.
Mengawasi kontinuitas gambar
Kontinuiti dalam video artinya pakaian, pemain, dan gaya yang terus sama
dengan gaya yang realistis sebuah adegan dari sebuah program. Apabila
terjadi perubahan maka akan menjadi hambatan dalam menjaga
kontinuitas gambar.
e.
Penghubung
Diantara dua gambar kita lakukan insert gambar penghubung untuk
membantu agar antara dua shot tidak terjadi jumping, sehingga kesan
natural dari sebuah pergerakan dapat terjadi.
f.
Panjang dan waktu gambar
Dengan banyaknya variasi gambar dan waktu yang berbeda , seorang
editor dibutuhkan pemikiran dalam memilih gambar tersebut untuk
ditayangkan.
g.
Mendekatkan
Dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan dan efek. Agar pemirsa dapat
membedakan dua shot dan menyimpulkannya sebagai sebuah rangkaian
cerita
h.
Memadukan aksi
Ini dilakukan sebagai penghubung antar dua shot yang menunjukan sebuah
kesinambungan sebuah aksi.
i.
Transisi
Tediri dari wipe, fade, dan dissolve adalah transisi yang biasa digunakan
dalam proses editing, untuk membantu memberikan kesan yang seperti
40 diingnkan dalam naskah. Untuk menghubungkan sebuah tempat atau
peristiwa yang berbeda jarak dan waktu bisa menggunakan dissolve.
Fade digunakan utk mengawali atau mengakhiri satu adegan. Wipe
digunakan untuk menunjukan bahwa kita sudah berganti suasana. Namun
dalam pengeditan tayangan infotainment kita dapat juga memberikan
berbagai macam efek yang kita inginkan agar terkesan menarik dan lebih
artistik.
Download