5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal.
Menurut
Stephen
P.
Robbins
(2009,p8),
manajemen
adalah
proses
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Menurut Patterson dan Plowman (2009,p122) “Management adalah suatu
teknik,maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu yang di tetapkan,dijelaska
dan dijalankan.
Sedangkan menurut Manullang dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen (2004 :
5) manajemen didefinisikan sebagai berikut :
“Manajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasian, Penyusunan,
pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”.
Dari semua definisi menurut para ahli diatas pengertian manajemen adalah suatu
seni yang tujuannya melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksana, pengarahan
dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai suatu target melalui sumber yang telah
ditetapkan.
2.2
Manajemen Operasional
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010:4), manajemen operasi adalah
serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
Richard L. Daft (2012:216) mendefinisikan Manajemen Operasi sebagai bidang
manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang. Artinya kegiatan operasi hanya
berfokus pada kegiatan memproduksi barang dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan sektor produksi.
5
6
Menurut Schroeder (2007) inti dari manajemen operasi dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1). Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu
organisasi.
2). Manajer Operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi dan hubungannya
dengan fungsi lain. Manajer operasional merencanakan dan memantau proses
produksi dan interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar.
Manajemen Operasional adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan
barang,jasa dan kombinasinya melalui suatu proses untuk menghasilkan suatu produksi
yang diinginkan.
2.3
Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi sangat penting untuk manusia, karena memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
Sedangkan metode transportasi adalah
suatu metode yang digunakan untuk
mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk-produk yang sama di
tempat- tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur
sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi (alokasi) dari suatu
sumber ke beberapa tujuan yang berbeda – beda dan dari beberapa sumber ke suatu
tujuan juga berbeda – beda.
Menurut
Siswanto
(2006,265)
“transportasi
berkaitan
dengan
masalah
pendistribusian barang-barang dari pusat-pusat pengiriman atau sumber kepusat-pusat
penerimaan atau tujuan.”
Menurut Mulyono, Sri (2007,p.111) “Transportasi diartikan sebagai distribusi
suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas , menuju
beberapa tujuan , dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum. Karena
7
hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuan dapat memnuhi permintaanya dari
satu atau lebih sumber.”
Dari Pengertian diatas , dapat disimpulkan bahwa transportasi merupakan suatu
kegiatan untuk memindahkan suatu produk atau jasa dari suatu tempat ketempat yang
lainnya.
2.4
Metode Transportasi
Menurut Heize dan Render (2006 :631) “Metode transportasi merupakan suatu
teknik/metode yang digunakan untuk mencari cara yang termurah untuk mengirim
barang dari beberapa sumber ke beberapa tujuan. Titik asal (sumber) dapat berupa
pabrik,gudang,atau titik lain dari barang-barang dikirimkan. Tujuan adalah titik titik
yang menerima barang. Untuk menggunakan model transportai , kita harus mengetahui
hal-hal berikut :
1.
Titik asal dan kapasitas atau pasokan pada setiap periode
2.
Titik tujuan dan permintaan pada setiap periode
3.
Biaya pengiriman satu unit dari setiap titik asal ke setiap titik tujuan
2.5
Tujuan Transportasi
Metode transportasi yang digunakan perusahaan dalam pengalokasian produknya
akan menentukan biaya pengiriman produk.
Menurut Heizer dan Render
(2006 : 424): “Tujuan metode transportasi
(transportation model) adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik
pemasok (sumber) kebeberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian rupa sehingga
meminimalkan biaya produksi dan transportasi total. Setiap perusahaan dengan suatu
jaringan titik pasokan dan permintaan menghadapi permasalahan yang sama”.
8
2.6
Langkah–Langkah Metode Tansportasi
Metode NWC
Menurut Siswanto (2006 :74): “ Metode Sudut Barat Lau (North West Corner
Method) adalah sebuah metode untuk menyusun table awal dengan cara mengalokasikan
distribusi mulai dari sel yang terletak pada sudut kiri atas. Itulah sebabnya dinamakan
Metode Barat laut.”
Menurut Mulyono (2007 :117): “Metode North West Corner adalah metode
paling sederhana diantara keempat metode yang telah disebutkan untuk mencari solusi
awal. Langkah-langkahnya dapat diringkas sebagai berikut:
1.
Mulai pada pojok barat laut tabeldan dialokasikan sebanyak mungkin pada tabel
bagian sudut kiri atas tanpa menyimpang dari kendala penawaran atau permintaaan
(artinya X11 ditetapkan sama dengan yang terkecil diantara nilai S1 dan D1 )
2.
Ini akan menghabiskan penawaran pada sumber 1 dan atau permintaan pada tujuan
1.akibatnya, tak ada barang yang dapat dialokasikan kekolom atau baris yang telah
dihabiskan dan kemudian baris atau kolom itu dihilangkan. Kemudian dialokasikan
sebanyak mungkin kekotak didekatnya pada baris atau kolom yang tak dihilangkan.
Jika kolom maupun baris telah dihabiskan, pindahlah secara diagonal kekotak
berikutnya.
3.
Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah dihabiskan dan
keperluan permintaan telah dipenuhi.
Menurut Render dan Heizer
(2006 : 633): “ Aturan North West Corner
mengharuskan perhitungan dimulai pada bagian kiri atas (northwest-corner) table dan
mengalokasikan unit pada rute pengiriman sebagai berikut:
1.
Habiskan pasokan (kapasitas pabrik) pada setiap baris
2.
Habiskan kebutuhan (permintaan gudang) dari setiap kolom
3.
Pastikan bahwa semua permintaan dan pasokan telah dipenuhi
9
Metode Least Cost
Menurut Render dan Heizer (2006 :634 ): “Metode Least Cost adalah metode
yang membuat alokasi berdasarkan kepada biaya yang terendah. Metode ini merupakan
sebuah pendekatan yang sederhana, yang menggunakan langkah-langkah berikut :
1.
Identifikasi sel dengan biaya yang paling rendah. Pilih salah satu jika terdapat biaya
yang sama.
2.
Alokasikan unit sebanyak mungkin untuk sel tersebut tanpa melebihi pasokan atau
permintaan. Kemudian coret kolom atau baris itu(atau keduanya) yang sudah penuh
terisi.
3.
Dapatkan sel dengan biaya yang paling rendah dari sisa sel (yang belum dicoret).
4.
Ulangi langkah ke 2 dan 3 sampai semua unit habis dialokasikan.
Metode Vogel’s Approximation (VAM)
Menurut Siswanto (2006, p279), “Langkah-langkah metode VAM dapat
diringkas sebagai berikut:
Buatlah matrik yang menunjukan kebutuhan masing-masing sumber dan biaya
transportasi per unit.
Carilah selisih antara dua biaya terkecil di masing-masing kolom baris.
Pilih selisih terbesar di antara selisih-selisih yang telah dihitung pada langkah
pertama.
Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukan alokasi yang sudah
dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom dimana penawaran dan
permintaan telah dihabiskan.
Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah 1,
jika semua penawaran dan permintaan solusi awal terperoleh.
2.7
Pengertian Efisiensi
Menurut Robbins dan Coulter (2010,p23) Efficiency it’s often reffered to as”Doing
thinks right” , or getting the most output from least amount of inputs. Efisiensi adalah
10
sering digambarkan “melakukan pekerjaan dengan benar” atau memperoleh output
terbesar dengan input yang terkecil.
Amirullah dan Hanafi (2002) efektifitas menunjukann kemampuan suatu
perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan
suatu perusahaan tersebut telah memerhatikan efektivitas operasionalnya.
Jadi bisa dikatakan efisiensi merupakan suatu ukuran yang dinilai dari bagaimana
kita dapat mencapai suatu target atau tujuan dari segala upaya yang telah kita jalani.
2.8
Pengertian Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang
paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan
singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya
telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3
kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan
fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi,
biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya
gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu:
(1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab
satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan
produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya
tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
11
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya
dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap
konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat
kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable
cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan
volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung
unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. (4). Biaya
Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu; (1). Pengeluaran
Modal
(Capital
Expenditure),
yaitu
pengeluaran
yang akan
memberikan
manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat
memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran
Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat
hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
2.9
Pengertian Distribusi
Menurut Yunarto (2006,p42) menyatakan bahwa dalam saluran distribusi dikenal
tiga komponen utama yaitu Intermediary (perantara), Agent (agen), dan Facilitator
(fasilitator):
a. Intermediary (perantara)
Adalah pihak-pihak seperti wholesaler (grosir/pedagang besar) dan retailer
(pengecer) yang membeli barang, memilikinya dan menjual kembali barang tersebut.
Wholesaler dan retailer sering disebut juga dengan istilah merchant (pedagang)
b. Agent (agen)
Adalah pihak-pihak seperti broker (pedagang perantara yang biayanya dibayar
dengan imbalan komisi) dan sales agent (agen penjualan). Broker dan agent akan
mencari pembeli, bertindak dipihak penjual, negosiasi dengan pembeli, tetapi tidak
memiliki barang yang diperantarakan atau diperdagangkan
12
c. Facilitator (fasilitator)
Adalah pihak-pihak lain yang memfasilitasi atau membantu proses distribusi
dalam hal pengiriman barang secara fisik, pengiriman informasi, ataupun proses
pembayaran. Fasilitator adalah pihak ketiga yang tidak terlibat proses jual beli barang
dan tidak memiliki barang yang dikirim atau diperdagangkan tersebut
2.9.1
Fungsi Saluran Distribusi
Menurut
Kotler
(2005,
p183),
Anggota-anggota
saluran
pemasaran
melaksanakan sejumlah fungsi utama:
• Mereka mengumpulkan informasi mengenai calon pelanggan dan pelanggan
sekarang, pesaing, dan pelaku dan kekuatan lainnya dalam lingkungan pemasaran
tersebut.
• Mereka
mengembangkan
dan
menyebarkan
komunikasi
persuasive untuk
merangsang pembelian.
• Mereka
mencapai
kesepakatan
mengenai
harga
dan
ketentuan- ketentuan
lain sehingga peralihan kepemilikkan dapat terlaksana.
• Mereka melakukan pemesanan kepada produsen.
• Mereka memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada tingkat yang
berbeda dalam saluran pemasaran.
• Mereka menanggung risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi
saluran.
• Mereka
mengatur
kesinambungan
penyimpanan
dan
perpindahan produk-
produk fisik.
• Mereka mengatur pelunasan tagihan mereka kepada pembeli melalui bank dan
lembaga keuangan lainnya.
• Mereka mengawasi peralihan kepemilikan aktual dari suatu organisasi atau orang
kepada organisasi atau orang lainnya.
2.9.1.1 Tingkat Saluran Distribusi
Kotler (2009:456) membagi tingkat saluran menjadi empat: saluran tingkat nol,
saluran tingkat satu, saluran tingkat dua, dan saluran tingkat tiga.
13
a)
Saluran tingkat nol (zero-level channel) atau disebut juga saluran pemasaran
langsung (direct marketing channel), bisa dikatakan pada tingkat ini produsen
yang memproduksi barang tidak membutuhkan perantara untuk menjual produk.
Produsenlah yang langsung menjual produknya kepada pelanggan akhir.
Contohnya adalah penjualan dari pintu ke pintu, pemasaran lewat telepon,
penjualan lewat internet, penjualan lewat TV, pesanan surat, arisan, dan toko milik
produsen.
b)
Saluran tingkat satu, produsen menyalurkan produknya ke satu perantara penjualan
seperti pengecer. Setelah itu, pengecer akan menyalurkan produk kepada
pelanggan akhir.
c)
Saluran tingkat dua, pada tingkat ini ada dua perantara yang dilewati produk agar
dapat mencapai pelanggan akhir. Biasanya dua perantara ini adalah pedagang
grosir dan pengecer.
d)
Tingkat terakhir adalah saluran tingkat tiga, ada tiga perantara yaitu pedagang
grosir yang menjual produk kepada pedagang besar, dan kemudian menjual
kembali ke pengecer. Ketika tingkat saluran semakin banyak, produsen akan
semakin sulit untuk mendapat informasi penggunaan akhir dan penerapan kendali
produk.
2.10
Manajemen Startegi
2.10.1 Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Stephen P.Robin (2007:218) manajemen strategis adalah sekelompok
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi.
Manajemen strategis penting karena dapat membuat perbedaan dalam seberapa baik
kinerja suatu organisasi dan berhubungan dengan kenyataan bahwa organisasi dari
semua jenis dan ukuran menghadapi siatuasi yang terus berubah.
Menurut Pearson dan Robinson (2008:5), manajemen strategis didefinisikan
sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi)
dan pelaksanaan(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan.
14
Menurut Tunggal (2002:1) pengertian manajemen strategi adalah proses
perencanaan, implementasi, dan pengendalian suatu organisasi, dan juga menentukan
misi dan tujuan organisasi tersebut berkaitan dengan lingkungan eksternalnya.”
David (2013: 35) “Strategic management can be defined as the art and science of
formulating , implementing , and evaluating cross-functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives”. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
manajemen
strategik
merupakan
seni
dan
pengetahuan
tentang
formulasi,implementasi,dan mengevaluasi keputusan untuk mencapai tujuan jangka
panjang perusahaan.
Menurut Siagin (2007:7) manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan
tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasi oleh
seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka tujuan organisasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
1.
Manajemen strategis adalah rencana.
2.
Manajemen strategis meliputi proses formulasi, implementasi, dan evaluasi.
3.
Manajemen strategis dibuat oleh manajemen puncak.
4.
Manajemen strategis berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi.
Hariadi (2003:3) berpendapat “Strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang dengan sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,menjalankan
strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik
bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisai”.
Berdasarkan definsi menurut David, Fred R, (2011:42) Strategic Managemenet
Concept and Cases, menyatakan bahwa:
“strategi adalah individu yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau
kegagalan organisasi. Strategi memiliki berbagai jabatan, seperti CEO, presiden,
pemilik, ketua dewan, direktur eksekutif, rekor, dekan, atau pengusaha.”
15
Selain dari itu, definisi dari strategi juga dapat dinyatakan dalam sumber yang
sama, seperti menurut David, Fred R, (2011:44), Strategic Management Concept and
Cases, menyatakan bahwa:
“Strategi adalah cara dimana tujuan jangka panjang akan tercapai. Strategi bisnis dapat
mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi
pasar, penghematan, divestasi, likuidasi, dan joint venture.”
Berdasararkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen strategis
adalah suatu proses manajemen di dalam suatu perusahaan yang berguna dalam
merumuskan keputusan lintas-fungsional yang menghasilkan strategi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan dari pendapat para ahli yang diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen strategi merupakan suatu keputusan dan tindakan melalui proses
perencanaan, implementasi dan pengendalian didalam suatu organisasi.
16
2.11
Kerangka Penelitian
Analisa Efisiensi
Distribusi
Analisa Menggunakan
Metode Transportasi
dengan QM dan Uji
Statistik
Mengetahui Hasil
Efisiensi dan
Efektifitas Sistem
Distribusi
Memperbaiki Sistem
Distribusi
Sumber: diolah oleh penulis
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Download