pendidikan agama islam - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POKOK BAHASAN :
Sumbangan Islam Dalam Menciptakan Peradaban Dunia
Fakultas
Program Studi
FEB
Manajemen
2015
1
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
33012
Didin Hikmah, SE, MM
Abstract
Kompetensi
Materi ini membahas tentang
perkembangan Islam dan
sumbangan islam pada peradaban
dan perubahan dunia, menguraikan
kerangka dasar Islam, memahami
implementasi akhlak Islami terhadap
Allah, sesama manusia dan
lingkungan, mengetahui sejarah
perkembangan Islam pada masa
lalu dan kondisi saat ini
Mahasiswa mampu dan mengetahui
perkembangan Islam dan
sumbangan islam pada peradaban
dan perubahan dunia, mampu,
menguraikan kerangka dasar Islam,
Memahami implementasi akhlak
Islami terhadap Allah, sesama
manusia dan lingkungan
Mengetahui sejarah perkembangan
Islam pada masa lalu dan kondisi
saat ini
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
SUMBANGAN ISLAM DALAM MENCIPTAKAN
PERADABAN DUNIA
1.1 ISLAM DAN PERADABAN DUNIA
Kita saat ini hidup di abad modern, yang kebetulan dimulai dari Eropa Barat
Namun sesunguhnya bahan-bahan pembentuk kemodernan berasal dari pengalaman
hampir seluruh umat manusia dari Cina di Timur sampai Spanyol di Barat. Karena
rentang daerah peradaban umat manusia pra-modern itu berpusat pada kawasan Timur
Tengah dengan budaya Islamnya, maka yang paling banyak memberi sumbangan
bahan klasik bagi timbulnya abad modern itu ialah peradaban Islam.
Dalam kosa kata ilmu pengetahuan modern dapat kita temukan berbagai “jejak
kaki” yang menunjukkan sumbagan Islam itu terutama berujud berbagai bahan yang
merupakan high culture umat manusia saat itu dan sampai sekarang, sebagaimana
tercermin pada istilah-istilah seperti aljabar (al-jabr), alkohol (al-kuhul), logaritma (alkhawarizmiyyah) dan lain-lain.
Tidak seluruh bahan peradaban Islam itu dihasilkan pleh kreasi umat Islam.
Selain berkreasi, umat Islam di masa kejayaan Islam juga berfungsi sebagai
“penengah” dan “saksi” keseluruhan umat manusia. Fungsi itu dijalankan dengan
menerapkan sikap terbuka terhadap peradaban dan ilmu pengetahuan umat-umat lain.
Sikap ini melahirkan sikap lebih lanjut yang amat mendorong, perkembangan ilmu
peradaban, seperti sikap tidak segan mengambil sesuatu yang baik dan bermanfaat
dari umat lain.
Karena itu, sejarah mencatat bahwa umat Islam adalah kelompok umat manusia
yang pertama menginternasinalisasikan ilmu pengetahuan, jika sebelumnya suatu
cabang ilmu pengetahuan hanya merupakan kekayaan nasional bangsa tertentu,
seperti Yunani, Persia, India, dan Cina, maka sejak Islam dan peradaban Islam, ilmuilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama umat manusia.
2015
2
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
1.2 ISLAM DAN PERUBAHAN MASYARAKAT
Islam yang hadir di tengah kerasnya peradaban jahiliyah, melaui Muhammad
saw. Akan tetapi untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa menyebar hampir ke
seluruh penjuru jagad. Setelah masa Rasulullah saw, yang kemudian dilanjutkan oleh
masa khulafau-r-rasyidin dan dinasti-dinasti Islam yang muncul sesudahnya. Dan telah
berhasil membangun peradaban dan kekuatan politik yang menandingi dinasti besar
lainnya pada masa itu, yakni Bizantium dan Persia.[1]
Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat
manusia. Dan sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil ‘alamin, sehingga
Islam mampu berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas spiritual dan
metahistorikal yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari beragam manusia
di dalam situasi temporal maupun ruang yang berbeda. Dan secara historis Islam telah
memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada
peradaban dunia.
Dengan pernyataan diatas, memungkinkan adanya pertanyaan “Bagaimanakah
Islam mempengaruhi peradaban dunia?”
121. Arti Islam
Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukkan terhadap aturan Allah.
Islam adalah agama penghambaan kepada Allah, yang mencipta, mengatur,
memelihara alam semesta.
Bila dicari asal katanya, Islam berasal dari kata aslama yang mmerupakan
turunan (deviasi) dari kata assalmu, assalamatu, yang artinya tunduk dan patuh, bersih
dan selamat dari kecacatan lahir batin. Dari asal kata ini dapat diartikan bahwa dalam
Islam terkandung makna suci, bersih tanpa cacat atau sempurna. Kata Islam juga dapat
diambil dari kata assilmu dan assalmu yang berarti juga perdamaian dan kemanan. Dari
asal kata ini Islam mengandung makna perdamaian dan keselamatan, karena itu kata
assalamu ‘alaikum merupakan tanda kecintaan seseorang muslim kepada orang lain,
yang selalu menebarkan doa dan kedamaian kepada sesama.
Dari pengertian kata sebagaimana diungkapkan diatas dapat disimpulkan bahwa
Islam mengandung arti berserah diri, tunduk, patuh dan taat sepenuhnya kepada
2015
3
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
kehendak Allah. Kepatuhan dan ketundukkan kepada Allah itu akan melahirkan
keselamatan dan kesejahteraan diri serta kedamaian kepada sesama manusia dan
lingkungannya.
Pengertian Islam secara terminologis sebagaimana diungkapkan Ahmad
Abdullah Almasdoosi bahwa Islam adalah kaidah hidup yang diturunkan kepada
manusia sebagai mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna digelarkan ke muka bumi,
dalam Al Qur’an yang suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya yang terakhir,
yakni Nabi Muhammad SAW, suatu kaidah hidup yang memuat tuntunan yang jelas dan
lengkap mengenai aspek hidup manusia, baik spiritual maupun material.
Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, yang berisi hukum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah ke muka bumi sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad saw adalah agama Islam sebagaimana diungkapkan dalam Al
Qur’an: “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah agama Islam” (Ali Imran,
3:19)
2.1.2 Islam dan Perubahan Masyarakat
Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw, lahir
bersama dengan turunnya Al Qur’an empat belas abad lebih yang lalu. Masyarakat
jahiliyah adalah masyarakat pertama bersentuhan dengannya, serta masyarakat
pertama pula yang berubah pola pikir, sikap dan tingkah lakunya, sebagaimana
dikehendaki Islam.
Masyarakat jahiliyah memiliki pola pikir, sikap dan tingkah laku yang terpuji dan
yang tercela. Dalam hal ini, Islam menerima dan mengembangkan yang terpuji, namun
menolak dan meluruskan yang tercela. Hasan Ibrahim Hasan menyebutkan beberapa
adat kebiasaan mereka yang tercela antara lain; (a) musyrik (menyekutukan Allah) dan
penyembahan berhala; (b) perdukunan dan khurafat; (c) mabuk-mabukan, dan
sebagainya. Sementara itu, beberapa sifat positifnya dicatat oleh Ahmad Amin, seperti:
(a) semangat dan keberanian; (b) kedermawanan; dan (c) kebaktian kepada suku.
2015
4
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Perubahan dapat terlaksana melalui pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Al
Qur’an, serta kemampuan memanfaatkan dan menyesuaikan diri dengan hukum-hukum
sejarah.
Al Qur-an adalah kitab pertama yang dikenal umat manusia yang berbicara
tentang hukum-hukum sejarah dalam masyarakat dan bahwa hukum-hukum tersebut,
sebagaimana hukum-hukum alam, tidak mungkin mengalami perubahan (QS 33:62,
35:43).
1.3 Kerangka Dasar Islam
Islam pada hakekatnya adalah aturan atau undang-undang Allah SWT yang terdapat
dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulnya yang meliputi perintah-perintah dan laranganlarangan, serta petunjuk-petunjuk untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan ummat
manusia guna kebahagiaanya di dunia dan akhirat. Adapun secara garis besar ruang
lingkup ajaran Islam meliputi tiga hal pokok,yaitu:
1.3.1 A K I D A H
Sistem kepaercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang
lazim disebut Rukun Iman. Rukun Iman meliputi keimanan kepada Allah,malaikat, kitabkitab, rasul, haru akhir dan qodha dan qadar. sebagaimana firman Allah dalam surah
An-Nisa ayat 136.
" Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kapada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa inkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya,dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauhjauhnya".
Berdasarkan fondasi yang enam tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada
Islam
yang
semestinya
ada
pada
jiwa
muslim
adalah:
a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan
syariat-syariat
yang
diturunkan
sebelumnya.Sebagaimana Allah berfirman:
2015
5
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Allah
"Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah seorang laki-laki di antara
kamu,
melainkan
dia itu
utusan
Allah
dan
penutup
para
nabi"
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah
karena Islam adalah agama yang
dianut oleh para Nabi sejak Nabi Adam as
sampai Nabi Muhammad SWT. Islam datang dengan membawa kebenaran yang
bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia
selarasnya dengan fitrahnya. Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19:
"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam"
c. Meyakini Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia,
serta mampu menjawab segala persoalan yang muncul dalam segala lapisan
masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang zaman.
Sebagaimana firman Allah dalam surah As-Saba,ayat 28:
"Dan tiadalah kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk semua manusia
sebagai berita gembira dan peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui."
1.3.2 S Y A R I A H
Komponen Islam yang kedua adalah Syariah yang berisi peraturan dan perundangundangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak boleh
dikerjakan manusia.
Syariat adalah sistem nilai Islam ditetapkan oleh Allah sendiri dalam kaitan ini Allah
disebut sebagai Syaari' atau pencipta hukum.
Sistem nilai Islam secara umum meliputi dua bidang :
a. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah, seperti
sholat, puasa, dan haji, serta yang juga berdimensi hubungan dengan manusia,
seperti zakat . Hubungan manusia dalam bentuk peribadatan biasa dengan Allah
disebut ibadah mahdhah atau ibadah khusus, karena sifatnya yang khas dan tata
caranya sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci
oleh Rasulullah.
2015
6
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
b. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, dengan sesama
manusia dan makhluk lainnya disebut muamalah. Muamalah meliputi ketentuan
atau peraturan segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan
sesamanya dan dengan alam sekitarnya.
1.3.3 A K H L A K
Akhlak merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang
perilaku atau moral. Dalam kamus Bahasa Indonesia,kata akhlak diartikan sebagai
budi
pekerti
atau
kelakuan.Kata
akhlak
merupakan
bentuk
jamak
dari
kata khuluk artinya dayan kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian, akhlak pada
dasarnya adalah sikap yang melekat pada diseseorang yang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cerminan dari apa yang ada dalam jiwa
seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan
seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari.Inilah
misi diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Menurut obyek atau sasaranya pembahasan tentang akhlak biasanya dikategorikan
menjadi 3:
a. Akhlak kepada Allah, meliputi beribadah kepada Allah, berzikir kepada Allah,
berdoa kepada Allah,dan tawakkal kepada Allah.
b. Akhlak kepada manusia, meliput : pertama sabar,yaitu prilaku sesorang terhadap
dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap
apa yangmenimpanya. Kedua Syukur yaitu sikap berterima kasih atas pemberian
nikmat. Ketiga Tawadhu' yaitu rendah hati,selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua,kaya,miskin,tua dan muda.
c. Akhlak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya dengan ucapan dan
perbuatan.
d. Akhlak kepada keluarga, yaitu mengembangkan kasih sayang di antara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi melalui kata-kata maupun
prilaku.
2015
7
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
e. Akhlak kepada lingkungan hidup.
Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat, kebaikan dan kedamaian bukan
hanya
kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup,
sebagaimana firman Allah:
" Tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat
bagi seluruh alam" (Al-Anbiya.ayat 107).
Memakmurkan alam adalah mengelola sumberdaya sehingga dapat memberi
manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri.Allah
menyediakan alam yang subur ini untuk disikapi oleh manusia dengan kerja keras
mengelola
memeliharanya
sehingga
melahirkan
nilai
tambah
yang
tinggi.
Sebagaiman firman Allah dalam surah Hud ayat 61:
" Dia menciptakan kalian dari bumi dan menyediakan kalian sebagai pemakmurnya".
1.4 Implementasi Ahlak Islami
Akhlak dalam Islam berarti perbuatan dan tingkah laku yang baik dan terpuji
sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan al-Sunnah.1 Implementasi akhlak dalam
kehidupan kita secara garis besar terbagi menjadi dua bagian yaitu akhlak kepada
Khalik dan akhlak kepada makhluk. Khalik atau sang pencipta, ialah Allah SWT, Tuhan
semesta alam. Sedangkan makhluk, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah
sesuatu yang dijadikan atau diciptakan oleh Tuhan.2
a. Akhlak kepada Khalik (Pencipta)
Sebagai salah satu makhluk, pastinya kita memiliki apa yang disebut dengan khalik.
Ialah Allah SWT yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Al Qur’an Surah At Tiin ayat 4 yang artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya3
(QS: at-Tiin 4)
Sebagai wujud cinta kita kepada sang Pencipta, maka pilar kerangka yang harus kita
miliki antara lain 4:
2015
8
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
1. Al-Hubb, yakni mencintai Allah SWT melebihi cinta terhadap apapun dan siapapun
dengan menaati segala perintah Allah dan menghindari segala larangan-Nya.
2. Al-Raja, mengharapkan rahmat Allah dan berusaha keras agar dapat memperoleh
ridha Allah SWT.
3. As-Syukr, senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan.
4. Tawakkal, berserah diri kepada Allah tentang hasil nantinya, setelah berdoa dan
berikhtiar.
5. Qana’ah, yaitu menerima qadha dan qadhar yang Allah berikan setelah melakukan
usaha maksimal.
6. At-Taubat, mohon ampun dan bertaubat hanya kepada Allah SWT. Seseorang
disebut telah bertobat dengan baik jika seseorang tersebut benar-benar merasa
berdosa, bertaubat dan tidak mengulang kembali kesalahannya serta selalu tertib
melaksanakan perinta Allah. Taubat yang demikian disebut Taubat Nasuha.
b. Akhlak kepada Makhluk (Ciptaan)
Makhluk terbagi menjadi dua bagian yaitu manusia dan selain manusia. 1 Keduanya
merupakan ciptaan Allah, dan karena itulah kita harus tetap berperilaku baik pada
makhluk lain, tidak hanya manusia melainkan juga yang bukan manusia.
1. Akhlak kepada Manusia
Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial harus memiliki akhlak yang baik
kepada sesama manusia, baik yang sesama muslim maupun yang bukan, juga pada
dirinya sendiri. Akhlak kepada manusia meliputi:

4
Akhlak kepada Rasulullah SAW, dengan cara mencintai Rasulullah, senantiasa
bershalawat untuk Rasulullah, dan menjadikannya tauladan yang dengan otomatis
membuat kita mengikuti segala anjuran dan sunnah beliau serta tidak melanggar
apa yang sudah dilarangnya.

Akhlak kepada kedua orangtua (birrul walidain), orang yang telah melahirkan dan
membesarkan kita. Sudah sepantasnya kita bersikap baik pada keduanya,
mencintai mereka sebagaimana mereka mencintai kita.

Akhlak kepada diri sendiri, dengan cara memelihara kesucian diri misalnya dengan
menutup aurat, berkata jujur dan berperilaku adil pada diri sendiri dan orang lain,
2015
9
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
selalu mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, malu untuk berbuat jahat, dan
menghindari perasaan iri, dengki dan dendam.

Akhlak kepada keluarga, diimplementasikan dengan cara membangun kasih
sayang dalam keluarga, selalu melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak
yang semestinya, dan senantiasa menjaga silaturahmi dengan anggota keluarga.

Akhlak
kepada
tetangga,
dengan
cara
menjaga
silaturahmi, menghindari
permusuhan dan perselisihan, saling menghargai dan menghormati, tolong
menolong, dan tenggang rasa.

Akhlak kepada masyarakat, dengan cara menghormati nilai dan norma yang ada,
memuliakan tamu, menolong dalam kebaikan, menepati janji, membantu para fakir
miskin, bermusyawarah guna mencapai mufakat, dan mencegah terjadinya
perbuatan jahat (munkar).
2. Akhlak kepada Bukan Manusia
Makhluk selain manusia dibagi menjadi tiga bagian yakni benda mati, alam nabati atau
flora, dan alam hewani atau fauna 1. Bentuk implementasi akhlak kepada selain
manusia dapat berupa:

Sadar dan bergerak untuk menjaga kelestarian lingkungan

Memanfaatkan alam terutama hewan dan tumbuhan yang sengaja Allah SWT
siapkan untuk manusia dan makhluk lain, namun tidak dengan serakah dan tetap
menjaga kelestariannya
1.5 Masa Kejayaan Islam dan Muslim Saat ini
1.5.1 Masa Kejayaan Islam
Islam yang hadir di tengah kerasnya peradaban jahiliyah, melaui Muhammad saw. Akan
tetapi untuk selanjutnya Islam mampu bermetamorfosa menyebar hampir ke seluruh
penjuru jagad. Setelah masa Rasulullah saw, yang kemudian dilanjutkan oleh masa
khulafau-r-rasyidin dan dinasti-dinasti Islam yang muncul sesudahnya. Dan telah
berhasil membangun peradaban dan kekuatan politik yang menandingi dinasti besar
lainnya pada masa itu, yakni Bizantium dan Persia.[1]
Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat manusia.
Dan sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil ‘alamin, sehingga Islam
2015
10
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
mampu berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas spiritual dan
metahistorikal yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari beragam manusia
di dalam situasi temporal maupun ruang yang berbeda. Dan secara historis Islam telah
memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada
peradaban dunia.
Dengan pernyataan diatas, memungkinkan adanya pertanyaan “Bagaimanakah Islam
mempengaruhi peradaban dunia?”
Peradaban Islam adalah bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang meliputi berbagai
aspek seperti moral, kesenian, dan ilmu pengetahuan, serta meliputi juga kebudayaan
yang memilliki sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang luas.[2] Dengan kata lain peradaban Islam bagian dari kebudayaan
yang bertujuan memudahkan dan mensejahterakan hidup di dunia dan di akhirat.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Islam dalam menegakkan peradabannya tidak
hanya memandang satu sisi kehidupan dunia dengan pencapaian kebudayaan yang
dapat memajukan peradabannya, akan tetapi juga memperhatikan prinsip pencapaian
kebahagiaan kehidupan akhirat, dengan memberikan ajaran dengan cara berkehidupan
yang bermoral dan santun dalam memandang keberagaman dunia.
Dalam memahami peradaban Islam, amat penting untuk mengingat tidak hanya
keragaman seni dan ilmu pengetahuan, tetapi juga keragaman interpretasi teologis dan
filosofis pada doktrin-doktrin Islam, bahkan pada bidang hukum Islam. Tidak ada
kesalahan yang serius daripada pendapat yang menegaskan bahwa Islam adalah
realitas yang seragam, dan peradaban Islam tidak mengapresiasi ciptaan atau
eksistensi beragam. Meskipun kesan adanya keseragaman sering mendominasi segala
hal yang berkaitan dengan Islam, sisi keragaman di bidang interpretasi agama itu
sendiri selalu ada, sebagaimana juga terdapat aspek beragam pada pemikiran dan
kultur Islam. Akan tetapi, Nabi Muhammad saw sebagai pembawa ajaran Islam,
menganggap bahwa keragaman pendapat para pemikir Muslim adalah sebuah karunia
Tuhan.[3] Namun dengan segala keberagamannya tersebut, masih saja terlihat
kesatuan
yang
amat
mengagumkan
tetap
mempengaruhi
peradaban
Islam,
sebagaimana hal tersebut telah mempengaruhi agama yang melahirkan peradaban itu,
dan membimbing alur sejarahnya selama berabad-abad.
2015
11
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Demikianlah Islam dengan ajaran suci dan universal sebagaimana yang telah
diwahyukan, mengalami perkembangan dari masa ke masa. Adapun penyebaran Islam
dan torehan peradabannya ke penjuru dunia, tak kan lepas dari metode dan sistem
penyebarannya, mulai dari perdagangan, korespondensi (seperti yang dilakukan
Rasulullah dengan mengirim surat kepada para raja Mesir, Persia, dll.), diplomasi
politik, sampai pada peperangan perebutan kekuasaan dan pendudukan wilayah.
Sedangkan periode penyebaran Islam dan peradabannya yang dimulai sejak masa
Rasulullah saw pada abad ke-6 M hingga saat ini, terdapat masa-masa kejayaan
peradaban Islam yang kemudian diwarisi oleh peradaban dunia. Dan pereodisasi
peradaban Islam tersebut, secara umum terbagi menjadi 3 (tiga) periode,[4] yang
antara lain :
1. Periode klasik
Pada masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan Islam. Sebelum
wafatnya Nabi Muhammad saw (632 M), seluruh semenanjung Arabia telah tunduk ke
bahwah kekuasaan Islam, yang kemudian dilanjutkan dengan ekspansi keluar Arabia
pada masa khalifah pertama Abu Bakar ash-Shiddiq, hingga berlanjut pada
kekhalifahan berikutnya.
Pencapaian kemenangan Islam pada masa ini adalah dapat dikuasainya Irak pada
tahun 634 M, yang kemudian meluas hingga Suria, kemudian pada masa Umar bin
Khattab, Islam mampu menguasai Damaskus (635 M) dan tentara Bizantium di daerah
Syiria pun ditaklukkan pada perang Yarmuk (636 M), selanjutnya menjatuhkan
Alexandria (641 M) dan menguasai Mesir dengan tembok Babilonnya pada masa itu.
Dan kekuasaan Islampun meluas hingga Palestina, Syiria, Irak, Persia dan Mesir. Pada
masa khalifah Utsman bin Affan, Tripoli dan Ciprus pun tertaklukkan. Walaupun setelah
itu terjadi keguncangan politik pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, hingga
wafatnya.
Kekhalifahan berlanjut pada kekuasaan Bani Umayyah, yang pada masa ini kekuasaan
Islam semakin meluas, berawal dti Tunis, Khurasan, Afganistan, Balkh, Bukhara,
Khawarizm, Farghana, Samarkand, Bulukhistan, Sind, Punjab, dan Multan. Bukan
hanya itu, perluasan dilanjutkan ke Aljazair dan Maroko, bahkan telah membuka jalan
ke kawasan Eropa yaitu Spanyol, dan menjadikan Cordova sebagai ibu kota Islam
2015
12
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Spanyol. Lebih ringkasnya, pada masa dinasti ini kekuasaan Islam telah menguasai
Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagaian dari Asia
Kecil, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis (di Asia Tengah).
Sejak kedinastian Bani Umayyah, peradaban Islam mulai menampakkan pamor
keemasannya. Walaupun Bani Umayyah lebih memusatkan perhatiannya pada
kebudayaan Arab. Benih-benih peradaban baru tersebut antara lain perubahan bahasa
administrasi dari bahasa Yunani dan Pahlawi ke bahasa Arab, dengan demikian bahasa
Arab menjadi bahasa resmi yang harus dipelajari, hingga mendorong Imam Sibawaih
menyusun Al-Kitab yang menjadi pedoman dalam tata bahasa Arab.
Pada saat itu pula (± abad ke-7 M), bermunculan sastrawan-sastrawan Islam, dengan
berbagai karya besar antara lain sebuah novel terkenal Laila Majnun yang ditulis oleh
Qais al-Mulawwah. Lain dari pada itu, dengan adanya pusat kegiatan ilmiah di Kufah
dan Basrah, bermunculan ulama bidang tafsir, hadits, fiqh, dan ilmu kalam.
Pada bidang ekonomi dan pembangunan, Bani Umayyah di bawah pimpinan Abd alMalik, telah mencetak alat tukar uang berupa dinar dan dirham. Sedangkan
pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan masjid-masjid di Damaskus,
Cordova, dan perluasan masjid Makkah serta Madinah, termasuk al-Aqsa di al-Quds
(Yerussalem), juga pembangunan Monumen Qubbah as-sakhr, juga pembangunan
istana-istana untuk tempat peristirahatan di padang pasir, seperti Qusayr dan alMushatta.
Setelah kekuasaan Bani Umayyah menurun, dan ditumbangkan oleh Bani Abbasiyah
pada tahun 750 H, kembali Islam dengan perkembangan peradabannya terus menerus
bergerak pada kemajuan. Di masa al-Mahdi, perekonomian mengalami peningkatan
dengan konsep perbaikan sistem pertanian dengan irigasi, dan juga pertambangan
emas, perak, tembaga dan lainnya yang juga meningkat pesat. Bahkan perekonomian
menjadi lebih baik setelah dibukanya jalur perdagangan dengan transit antara timur dan
barat, dengan Basrah sebagai pelabuhannya.
Masa selanjutnya pada masa Harun al-Rasyid, kehidupan sosial pun menjadi lebih
mapan dengan dibangunnya rumah sakit, pendidikan dokter, dan farmasi. Hingga
Baghdad pada masa itu mempunyai 800 orang dokter. Dilanjutkan pada masa alMakmun yang lebih berkonsenrasi pada pengembangan ilmu pengetahuan, dengan
2015
13
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
menerjemahkan
buku-buku
kebudayaan
Yunani
dan
Sansekerta,[5] dan
berdirinya Baitu-l-hikmah sebagai pusat kegiatan ilmiahnya. Yang disusul kemudian
dengan berdirinya Universitas Al-Azhar di Mesir. Juga dibangunnya sekolah-sekolah,
hingga Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Maka, tak dapat
dipungkiri lagi bahwa masa-masa ini dikatakan sebagai the golden age.
Kemajuan keilmuan dan teknologi Islam mengalami masa kejayaan di masa ini.
Munculnya para ilmuwan, filosof dan cendekiawan Muslim telah mewarnai penorehan
tinta sejarah dunia. Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang
mereka pelajari dari buku-buku Yunani, akan tetapi menambahkan ke dalam hasil
penyelidikan yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan sains dan filsafat. Tokoh
cendekiawan Muslim yang terkenal adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
sebagai metematikawan yang telah menelurkan aljabar dan algoritma, al-Fazari dan alFarghani sebagai ahli astronomi (abad ke VIII), Abu Ali al-Hasan ibnu al-Haytam
dengan teori optika (abad X), Jabir ibnu Hayyan dan Abu Bakar Zakaria ar-Razi sebagai
tokoh kimia yang disegani (abad IX), Abu Raihan Muhammad al-Baituni sebagai ahli
fisika (abad IX), Abu al-Hasan Ali Mas’ud sebagai tokoh geografi (abad X), Ibnu Sina
sebagai seorang dokter sekaligus seorang filsuf yang sangat berpengaruh (akhir abad
IX), Ibnu Rusyd sebagai seorang filsuf ternama dan terkenal di dunia filsafat Barat
dengan Averroisme, dan juga al-Farabi yang juga seorang filsuf Muslim.
Selain sains dan filsafat pada masa ini juga bermunculan ulama besar tentang
keagamaan dalam Islam, seperti Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam Malik, Imam
Syafi’I, Abu Hanifah, Ahmad bin Hambal, serta mufassir terkenal ath-Thabari,
sejarawan Ibnu Hisyam dan Ibnu Sa’ad. Masih adalagi yang bergerak dalam ilmu kalam
dan teologi, seperti Washil bin Atha’, Ibnu al-Huzail, al-Allaf, Abu al-Hasan al-Asyari, alMaturidi, bahkan tokoh tasawuf dan mistisisme seperti, Zunnun al-Misri, Abu Yazid alBustami, Husain bin Mansur al-Hallaj, dan sebagainya. Di dunia sastra pun
mengenalkan Abu al-Farraj al-Asfahani, dan al-Jasyiari yang terkenal melalui
karyanya 1001 malam, yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia.
2. Periode pertengahan
2015
14
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Pada periode ini, terdapat periode kemunduran Islam pada sekitar 1250-1500 M. Yang
mana satu demi satu kerajaan Islam jatuh ke tangan Mongol, dan kerajaan Islam
Spanyol pun mampu ditaklukkan oleh raja-raja Kristen yang bersatu, hingga orangorang Islam Spanyol berpindah ke kota-kota di pantai utara Afrika.
Namun dengan demikian, terdapat kebangkitan kembali kedinastian Islam pada masa
1500-1800 M. Di sana terdapat 3 kerajaan besar, yang menjadi tonggak bejayanya
peradaban Islam yang ke-2. Kerajaan besar tersebut adalah Kerajaan Turki Usmani,
Kerajaan Safawi Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
Karajaan
Turki
Usmani
berhasil
mengambil
alih
Bizantium
dan
menduduki
Konstantinopel (Istambul). Hingga akhirnya kekuasaan Turki Usmani mampu
menguasai Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria, Hijaz, Yaman, Mesir, Libya, Tunis, Aljazair,
Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania.
Sedangkan di tempat lain, Persia Islam bangkit dengan dengan Kerajaan Safawi (1252
M), dengan dinasti yang berasal dari Azerbaijan Syaikh Saifuddin yang beraliran Syi’ah.
Kekuasaannya menyeluruh hingga seluruh Persia. Dan berbatasan dengan kekuasaan
Usmani di barat dan kerajaan Mughal di kawasan timur.
Kerajaan Mughal di India, yang berdiri pada tahun 1482 M dengan pendirinya Zahirudin
Babur. Kekuasaannya mencakup Afganistan, Lahore, India Tengah, Malwa dan
Gujarat. Di India, bahsa Urdu akhirnya menjadi bahasa kerajaan menggantikan bahasa
Persia. Dan kemajuannya telah membuat beberapa bukti peninggalan sejarah antara
lain, Taj Mahal, Benteng Merah, masjid-masjid, istana-istana, dan gedung-gedung
pemerintahan di Delhi.
Akan tetapi pada masa kemajuan ini, ilmu pengetahuan tidak banyak diberikan
perhatian, namun perhatiannya terhadap seni dalam berbagai bentuk adalah sangat
besar, sehingga kerajaan Usmani mendapatkan julukan the patron of art. Ketiga
kerajaan besar tersebut lebih banyak memperhatikan bidang politik dan ekonomi.
Sedangkan di Barat, mulai menuai kebangkitan dengan melihat jalur yang terbuka ke
pusat rempah-rempah dan bahan-bahan mentah dari daerah Timur Jauh melaui Afrika
Selatan.
Hingga pada Abad ke-17, di eropa mulai mencul negara-negara kuat, bahkan Rusia
mulai maju di bawah Peter Yang Agung. Dan melalui peperangan, Usmani mengalami
2015
15
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
kekalahan. Dan Safawi Persia pun ditaklukkan oleh Raja Afghan yang mempunyai
perbedaan
faham.
Dan
kerajaan
Mughal
India
pecah
dikarenakan
terjadi
pemberontakan dari kaum Hindu, bahkan Inggris pun berperan menguasainya pada
tahun 1857 M.
3. Periode Modern
Periode ini dikatakan sebagai periode kebangkitan Islam, yang mana dengan
berakhirnya ekspedisi Napoleon di Mesir, telah membuka mata umat Islam akan
kemunduruan dan kelemahannya di samping kemajuan dan kekuasaan Barat. Raja dan
pemuka-pemuka Islam mulai berpikir mencari jalan keluar untuk mengembalikan
keseimbangan kekuatan, yang telah pincang dan membahayakan umat Islam.[6] Sebab
Islam yang pernah berjaya pada masa klasik, kini berbalik menjadi gelap. Bangsa Barat
menjadi lebih maju dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradabannya.
Dengan demikian, timbullah pemikiran dan pembaharuan dalam islam yang disebut
dengan modernisasi dalam Islam. Sekian tokoh pembaharu Islam telah mengeluarkan
buah pikirannya guna membuat umat Islam kembali maju sebagaimana pada periode
klasik. Para tokoh tersebut antara lain, Muhammad bin Abdul Wahab di Arab,
Muhammad Abduh, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha di Mesir, Sayyid
Ahmad Khan, Syah Waliyullah, dan Muhammad Iqbal di India, Sultan Mahmud II dan
Musthafa Kamal di Turki, dan masih banyak lagi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, editor : Lihhiati, Ed.1, cet.1 (Jakarta:
Amzah, 2009)
Ansary, Abdou Filali, Pembaharuan Islam : dari mana dan hendak ke mana?, terj.
Machasin, (Bandung : Mizan, 2009)
Hanafi, Hassan, Oksidentalisme : Sikap Kita Terhadap Tradisi Barat, (Jakarta :
Paramadina, 2000)
Hodgson, Marshal G.S, The Venture of Islam, Iman dan Sejarah Peradaban Dunia,
(masa klasik Islam), buku ke-2, Peradaban Kekhalifahan Agung, cet. 1, terj. Mulyadhi
Kartanegara, (Jakarta : Paramadina, 2002)
2015
16
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Karim, M. Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, cet. 2 (Yogyakarta : Pustaka
Book Publisher, 2009)
Mansur, Peradaban Islam Dalam Lintasan Sejarah, (Yogyakarta : Global Pustaka
Utama, 2004)
Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barata, Deskripsi Analisis
Abad Keemasan Islam, terj. Joko S. Kahhar dan Supriyanto Abdullah, cet. 2, (Surabaya
: Risalah Gusti, 2003)
Nasr, Seyyed Hossein, Islam : Agama, Sejarah, dan Peradaban, (Surabaya : Risalah
Gusti, 2003)
Mubarak, Zakky. 2010. Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: Magenta Bhakti Guna.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Al-Qur’anul Karim.
Anonymous. Akhlak. tersedia darihttp://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/studyprogram-of-psychology-s1/pendidikan-agama-islam/ahklak diakses
Agustus 2015 pukul 2.00
2015
17
Komunikasi Bisnis
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Didin Hikmah, SE, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
pada
Rabu,
17
Download