Laporan kasus

advertisement
Pengelolaan Pasien
Dengan Angular
cheilitis
Dosen Pembimbing:
drg. Anggani Hartiwi
Disusun oleh :
Didit Chandra Halim
208.121.0041
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
TAHUN 2015
IDENTITAS
Nama
 Alamat
 Umur
 Kelamin
 Pekerjaan
 Agama
 Tanggal periksa

:
:
:
:
:
:
:
Tn. M
Tlogo, Blitar
60 tahun
Laki-Laki
Petani
Islam
13 April 2015
RIWAYAT KASUS






Keluhan Utama: luka pada bibir atas dan bawah
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke
poli gigi RSD Mardi Waluyo blitar dengan keluhan
luka pada sekeliling bibir atas dan bawah sejak 1
minggu yang lalu. Jika pasien membuka mulut luka
melebar dan sebagian mengeluarkan darah.
Mengunyah sakit, dan awalnnya hanya muncul
sariawan namun lama-lama makin banyak. Telah
diobati dengan candistatin & betadine kumur.
Riwayat Perawatan
Gigi: Pasien periksa ke puskesmas dan diberi
antibiotik dan anti jamur.
Jar.lunak R. mulut & sekitarnya: Tidak pernah
Tidak ditemukan Kelainan Sistemik Pada
Pasien
Obat-obatan yang telah /sedang
dijalani: pasien memakai obat candistatin,
betadine kumur.
 Keadaan Sosial/kebiasaan: kopi (+)
sering, rokok (+), alkohol (-)
 Riwayat Keluarga : Tidak Ditemukan
Kelainan Yang sama pada keluarga pasien.
















EKSTRA ORAL
Muka
Pipi kiri
Pipi kanan
Bibir atas
bibir
Bibir bawah
bibir
Sudut mulut
Kel. submandibularis kiri
Kel. submandibularis kanan
Kelenjar submentalis
Kelenjar leher
Kelenjar sublingualis
Kelenjar parotis
Lain-lain
:
:
:
:
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
terdapat luka ulkus disekeliling
yang mengering.
: terdapat luka ulkus disekeliling
yang mengering.
: terdapat ulkus, fissure-fissura
: tidak teraba pembesaran
: tidak teraba pembesaran
: tidak teraba pembesaran
: tidak teraba pembesaran
: tidak teraba pembesaran
: tidak teraba pembesaran
: tidak ada kelainan













. INTRA ORAL
Mukosa labial atas
Mukosa labial bawah
Mukosa pipi kiri
Mukosa pipi kanan
:
:
:
:
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
terdapat ulkus.
terdapat ulkus.
Ginggiva rahang atas
Ginggiva rahang bawah
Lidah
Dasar mulut
Palatum
Tonsil
Pharynx
Lain – lain
:
:
:
:
:
:
:
:
Hiperemi
Hiperemi
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
tidak ada kelainan
DIAGNOSIS SEMENTARA
 Angular Cheiliti s
 Karies Profunda : 32,41
 Gangren Radiks (GR) :
11,12,13,14,15,16,17,18,21,22,23,24,25,26,28,31,33,34,35,
36,37, 42,43,44,45,47,48
 Edentulous Ridge (ER) : 27,38,46
 Calculus : Rahang Bawah
DIAGNOSIS AKHIR
 Angular Cheilitis
 GR :
11,12,13,14,15,16,17,18,21,22,23,24,25,26,28,31,33,
34,35,36,37,42,43,44,45,47,48
 Periodontitis apicalis kronis oleh karena Gangren
Pulpa : 32, 41
 Perioral marginalis kronis oleh karena Calcullus :
Rahang Bawah
Definisi :
◦ Angular cheilitis atau perleche  Reaksi
inflamasi pd sudut bibir mulut yang sering
dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus
dan berlanjut hingga ke kulit.
◦ Istilah perleche sebenarnya digunakan untuk
angular cheilitis yang disebabkan defisiensi
vitamin B kompleks, namun sekarang telah
digeneralisasikan untuk semua angular cheilitis
dengan berbagai etiologi.
(Dowl W, 2010)

Kasus unilateral  Sering terjadi dikarenakan trauma
perawatan dental dan trauma pada sudut bibir.

Kasus bilateral  Jika penderita dg penyakit sistemik
seperti anemia, diabetes mellitus, dan infeksi monomial
yang kronis.

Lama penyakit bisa bervariasi dari beberapa
hingga bbrp tahun, tergantung etiologinya.
hari
Ada beberapa faktor
angular cheilitis, yaitu:
yg
menyebabkan
◦ Kandidiasis
◦ Trauma
◦ Gigi Tiruan
◦ Status Gizi Anak
◦ Manifestasi berbagai penyakit sistemik
◦ Infeksi Virus

Sering terjadi pada anak yang mempunyai
kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir dan
menghisap jari.

Hal tersebut menyebabkan saliva berkumpul
pada sudut
mulut dan tanpa disadari turut
menyediakan lingkungan yang sempurna untuk
agen infeksi dalam menyebabkan angular
cheilitis.
(Murai J.J et al.,2008)

Trauma mekanis bisa disebabkan oleh:
◦ 1. Trauma cups yang tajam
◦ 2. Peralatan ortodonti
◦ 3. Menggigit bibir atau pipi

Diagnosa jenis ini biasanya tidak sulit tergantung
pada posisi, bentuk dan ukuran ulserasi yg
harus sesuai dg penyebab yang dicurigai.

Ulserasi biasanya mulai sembuh dalam 10 hari.
Jika penyembuhan tidak terjadi maka penyebab
lain dari ulserasi harus dicurigai.
(Hari S,2010)

Gigi tiruan
terjadi.
termasuk
etiologi
yang
sering

Pada kasus
ini, pasien
sering mengalami
bilateral angular cheilitis dan dengan periode
yang lama.

Gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik
 Penutupan mulut yang kurang tepat 
saliva memenuhi sudut mulut dan terjadi
infeksi.
(Murai J.J et al.,2008)

Penyebab angular cheilitis yang menonjol
pada anak-anak adalah defisiensi nutrisi.

Defisiensi nutrisi yang dimaksud biasanya
disebabkan kurangnya asupan vitamin B
kompleks (riboflavin), zat besi dan asam
folat.
(Deritana N et al.,2007)

Banyak pasien yang menderita penyakit
yg
mempengaruhi seluruh tubuh dan
menunjukkan tanda-tanda dan gejala oral
yang spesifik, seperti:
◦ Gangguan hematologis: anemia karena defisiensi
zat besi
◦ Gangguan endokrin: Diabetes mellitus
◦ Infeksi virus: infeksi human immunodeficiency virus
◦ Penyakit ganas: penyakit ganas lanjutan, leukemia

Pada
infeksi
virus
umumnya
mempengaruhi kelompok usia yang lebih
muda dan infeksi virus yang terjadi pada
kelompok
usia
yang
lebih
tua
kemungkinan disebabkan karena adanya
keadaan imunosupresi yang mendasarinya.
(Susan ZL,2009;Irelands R,2006)
Faktor yang berperan dalam pathogenesis Angular cheilitis

Secara umum angular cheilitis mempunyai
gejala utama :
◦ Bibir kering
◦ Rasa tidak nyaman
◦ Adanya sisik-sisik dan pembentukan fisur yang
diikuti dengan rasa terbakar pada sudut mulut.

Yang paling sering, daerah eritema dan
odema yang berbentuk segitiga pada kedua
komisura atau dapat berupa atropi, eritema,
ulser, krusta dan pelepasan kulit sampai
terjadi eksudasi yang berulang.
(Murai J.J et al.,2008)




Penipisan
papilla lidah (depapillated tongue)
dikarenakan defisiensi besi.
Lidah yang merah dan berkilat (depapillated glossy
red tongue) pada pasien dengan defisiensi asam
folat, atau lidah ungu kemerahan (reddish-purple
depapillated tounge) pada defisiensi vitamin B.
Angular cheilitis yang disertai alopesia, diare dan
ulserasi oral non-spesifik yang biasanya terdapat di
lidah dan mukosa bukal, dapat diduga dikarenakan
defisiensi seng.
Lesi terjadi bilateral yang biasanya meluas beberapa
mm dari sudut mulut pada mukosa pipi dan ke lateral
pada kulit sirkum oral 1-10 mm.
Defisiensi nutrisi
Keutuhan jaringan di mucocutan
junction ↓
Rentan infeksi
Jaringan mucocutan di sudut-sudut mulut menjadi merah, lunak
dan berulserasi  Fisura-fisura eritematosa menjadi dalam dan
melebar beberapa cm dari sudut mulut ke kulit sekitar bibir atau
berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi dalam bentuk
abrasi linear
Infeksi kronis
Timbul nodula-nodula granulomatosa kecil berwarna kuning coklat
A. Herpes Labialis
B. Mouth Ulcer
Prinsip :

Menjaga kesehatan tubuh agar sistem
pertahanan tubuh tetap terjaga dan tidak
mudah terserang penyakit.

Pemeliharaan kebersihan
menggosok gigi.
mulut
dengan




Perawatan ini tergantung kepada etiologinya
Harus diingat adanya infeksi merupakan etiologi
sekunder, jika penyebab utama tidak dirawat,
pengobatan terhadap infeksi tidak akan menghasilkan
kesembuhan permanen.
Misalnya kebiasaan bernafas melalui mulut pada anak
harus
dihilangkan
penyebabnya,
begitu
juga
kebiasaan-kebiasaan lain.
Bila disebabkan oleh penyakit sistemik maka
perawatan secara lokal tidak akan berhasil bila tidak
disertai perawatan secara sistemik.
(Morrison et al,2003)

Memberikan suplemen vitamin B kompleks atau
multivitamin yang mengandung vitamin B .

Akan tetapi, defisiensi satu jenis vitamin biasanya
diikuti gejala defisiensi nutrisi, maka dalam
perawatannya pemberian multivitamin lebih efektif
daripada pemberian vitamin B kompleks saja.

Dilaporkan pengobatan penyakit akibat defisiensi
vitamin B12 dengan terapi vitamin dapat sembuh
dalam waktu 3 minggu .

(Decker RT,2005)

Pemberian antimikroba pada penderita angular
cheilitis yg disebabkan defisiensi nutrisi hanya
berfungsi menyingkat waktu penyembuhan.

Oleh karena sebagian infeksi yang terjadi
dapat
sembuh
dengan
sendiri
tanpa
memerlukan
antimikroba,
maka
sistem
pertahanan tubuh yang perlu dipertahankan
atau ditingkatkan dengan pemberian vitamin
tambahan atau multivitamin.
(Syarif A et el,2007)
Download