VITAMIN LARUT DALAM AIR

advertisement
VITAMIN LARUT DALAM AIR
Oleh
dr. Sri Utami B.R. MS
Vitamin B (vitamin B kompleks)
Larut dalam air
Terdapat pada, ragi, biji-bijian, nasi, sayuran,
ikan, daging
Diperlukan sebagai ko-enzym dalam
metabolisme perantara, terutama dalam
mekanisme pelepasan energi dan hematopoesis
Reaksi pelepasan energi menyediakan sumber
ikatan energi tinggi ATP, sehingga bila terjadi
defisiensi vitamin B bisa timbul gangguan pada
jaringan yang memiliki metabolisme berkadar
tinggi
Beberapa kelainan defisiensi vitamin B
kompleks :
– Dermatitis, gastritis
– Kelainan darah dan sumsum tulang
– Stomatitis
– Degenerasi otak dan saraf
– Diare berat
Tiamin (Vitamin B1)
Setelah melalui konversi menjadi tiamin
pirofosfat, bekerja sebagai ko-enzym
yangpenting sekali dalam metabolisme
karbohidrat intrasel dalam jalur pentosa
fosfat dan daur asam tri karboksilat
Karena larut dalam air, sehingga perlu
masukan terus-menerus tiap hari
Defisiensi vitamin B1, tampak pada
malnutrisi berat
Sumber vitamin B1
Biji-bijian, kacang polong, buncis, daging sapi,
daging babi, kacang-kacangan
Defisiensi vitamin B1
– Alkohol: mengganggu absorbsi dalam usus
– Hamil dengan muntah berat
– Nutrisi parenteral lama
– Penyakit kronik
– Infus glukosa
Klinis defisiensi vitamin B1 disebut beriberi
Organ yang terkena: jantung, susunan
saraf
Biasanya salah satu organ terkena:
– Beri-beri basah: kegagalan jantung
– Beri-beri kering: gangguan saraf
Penyakit jantung Beri-Beri :
– Delatasi jantung, ke-4 ruangnya melebar otot
jantung melemah
– Jantung gagal memompa darah
– Jantung kanan lebih parah, menyebabkan
bengkak (odem) pada tungkai dan perut 
beri-beri basah
Gangguan pada saraf pusat
– Terdapat gangguan aliran darah otak, sehingga saraf
otak kekurangan oksigen, terjadi degeneratif dan
menyusut
Gejala gangguan saraf ;
–
–
–
–
–
–
Penglihatan terganggu
Hilang keseimbangan
Kejang-kejang
Bingung
Daya ingat kurang  hilang
Inisiatif hilang
Gangguan saraf perifer
Otot-otot tungkai atas dan bawah lemah
Terapi pada gangguan jantung/saraf perifer
– Ringan bisa sembuh dengan dosis tinggi
– Berat (degenerasi saraf otak, sulit/tidak
sembuh)
Riboflavin (Vitamin B2)
Vitamin yang diperlukan ko-enzym flavin
mononukleotida (FMN) dan flavin adenin
dinukleotida (FAD), terutama terlibat
dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi
metabolisme peralihan
Riboflavin terdapat pada :
– Daging sapi, unggas, ikan, telur, susu dan
produk susu
Penyakit penyebab kekurangan Riboflavin:
– Penyakit usus difus
– Alkoholisme kronik
– Pemakai obat psikotropik lama
– Penyakit kronik disertai muntah dan nafsu
makan turun
Tanda klinis
– Lesi di bibir, lidah, kulit, mata, sumsum tulang
– Stomatitis angularis: merah pada sudut bibir,
sakit, menyebar semua tepi bibir
– Lidah: merah, licin
– Luka di kulit antara hidung dan bibir atas meluas
ke pipi, sekitar telinga, bersisik, selapus lendir
mata, luka, tukak
– Sumsum tulang kurang menghasilkan sel darah
merah  anemia
Terapi: Riboflavin dosis tinggi tidak
menyebabkan keracunan
NIASIN
Nama untuk asam Nikotinat + derivatnya
Dibutuhkan untuk pembentukan ko-enzim
nikotin amida adenin dinukleotida (NAD)
dan nikotin amida adenin dinukleotida
fosfat (NAOP), yang berpartisipasi dalam
berbagai reaksi redoks, termasuk
metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak, khususnya “respirasi sel”
Niasin dapat disintesis secara endogen
dari triptofan
Defisiensi Niasin: pada: (=Pelagra)
– Alkoholisme kronik
– Diare berat
– Rendah triptofan
– Kadar asam amino (eosin tinggi dalam tubuh)
Gejala: dermatitis, diare, dimensia
Kelainan kulit:
– Merah, menebal, kasar lalu mengelupas
terinfeksi, depigmentasi, hiperpigmentasi,
– Lidah merah
Diare karena atrofi mukosa usus
Dimensia: perubahan regresif saraf otak dan
sumsum tulang belakang
Terapi: per oral melalui suntik: bisa merah,
panas, gatal di kulit, hilang 1 jam kemudian
PIRIDOKSIN : Vitamin B6
Berperan penting sebagai ko-enzym
dalam metabolisme peralihan asam amino
dan kompleks glikolipid
Defisiensi vitamin B6 klinis tidak nyata
Piridoksin dalam jumlah kecil dihasilkan
oleh flora usus
Banyak di: sayuran, buah, biji-bijian,
daging
Defisiensi primer
Defisiensi sekunder :
– Obat INH lama
– Alkoholisme
– Bayi dengan diare berat
Kelebihan vitamin B6: kesemutan,
dermatitis, glossitis
Vitamin B12 dan Folat
Defisiensi vitamin B12 dan folat  anemia
megaloblast karena cacat maturasi prekursor sel
darah merah di sumsum tulang, sel darah merah
berkembang jadi besar
Sering terjadi pada (defisiensi vitamin B12):
vegetarian
Defisiensi folat:
– Wanita hamil
– Alkoholis berat
Makanan pada suhu 100oC  15 menit:
merusak folat
Sayuran, buah segar lebih baik (masuk kulkas)
Vitamin C (Asam Askorbat)
Defisiensi vitamin C = Scorbut
Jarang terjadi
Terjadi bila :
– Diet rendah serat/buah/sayuran di negara
maju
– Peminum alkohol
– Orang tua, gizi tidak lengkap
– Kemiskinan
Vitamin C adalah anti-oksidan kuat,
berperan dalam reaksi redoks dan
pemindahan ion hidrogen
Fungsi penting :
Sintesis kolagen normal
Sintesis kondroitin-sulfat
Pemeliharaan cadangan folat
Memudahkan absorbsi besi dan mobilisasi besi
yang disimpan di sel-sel
Sintesis transmiter saraf
Memeliharan mobilitas dan aktifitas fagositosis
neutrofil dan makrofag
Defisiensi vitamin C = Scorbut
– Pembuluh darah rapuh  perdarahan di
bawah kulit, organ
– Cacat sintesis kolagen
– Tulang jadi rapuh
– Gigi tanggal
– Luka susah sembuh, susah tertutup
Gejala klinis scorbut
–
–
–
–
–
–
–
–
Anoreksia
BB 
Hidup lesu
Gangguan pertumbuhan pada bayi
Anemia mikrositer
Sendi tulang meregang (longgar)
Perdarahan gusi, gigi lepas
Kadar vitamin C darah rendah
Terapi: Vitamin C dosi tinggi
Bahaya megadosis vitamin C: biasa untuk
pencegahan selesma dan kanker
– Erosi lambung
– Batu oxalat, asam urat
Download