MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

advertisement
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 1, No. 5, Oktober 2016
ISSN 2477-2240 (Media Cetak).
2477-3921 (Media Online)
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK
Sih Yuwono
SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn, (2) Menganalisis metode kerja kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflection). Metode pengambilan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode non
tes yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Alat pengambilan data yang digunakan
berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Penelitian dilakukan di SD Negeri Kalilembu,
Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode kerja kelompok dapat meningkatkan
minat siswa dalam pembelajaran PKn sehingga dapat pula meningkatkan hasil belajarnya yang
ditunjukkan dari nilai tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus II.
© 2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia
Kata Kunci: Minat; Hasil Belajar; Kerja Kelompok.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Perkembangan IPTEK yang semakin maju untuk meningkatkan suatu mutu pendidikan agar dapat
bersaing dengan bangsa lain di seluruh dunia. Menurut Daoed Joesoef (Achmad Munib, 2010)
menegaskan bahwa pengertian mengandung dua aspek yakni sebagai proses dan sebagai
hasil/produk. Proses yang dimaksud adalah proses bantuan, pertolongan, bimbingan, pengajaran,
pelatihan. Sedangkan hasil/produk yang dimaksud adalah manusia dewasa, susila, bertanggung
jawab, dan mandiri. Pembelajaran di sekolah merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
tujuan pembelajaran di sekolah.
Mutu pendidikan di Indonesia ini terus menerus di tingkatkan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah
untuk meningkatkan sumber daya manusia baik dari segi peningkatan media pembelajaran, maupun
peningkatan profesional guru dalam pembelajaran di sekolah tingkat dasar memerlukan perhatian
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE
KERJA KELOMPOK
Sih Yuwono
1
yang lebih dibandingkan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Karena di tingkat dasar inilah awal
penanaman konsep pada siswa.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengajarkan, melatih, menilai, dan mengawasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah. Dari pengertian itulah
maka peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk membawa peserta didik menjadi siswa yang
cerdas, mempunyai keterampilan, pengetahuan luas, dan berkepribadian luhur melalui kegiatan
pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
dengan 2 jam pelajaran perminggu. Sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai
hukum dan moral yang berakarkan pada budaya bangsa Indonesia.
Peningkatan prestasi belajar pada hakekatnya merupakan tujuan setiap saat selalu ada pada
pembelajaran di sekolah, akan tetapi tidak sedikit guru dalam proses pembelajaran tidak
menggunakan media pembelajaran secara optimal. Metode yang kurang tepat dan sumber belajar
yang kurang memadai, khususnya pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pembelajaran PKn
kelas IV SD Negeri Kalilembu khususnya tentang Sistem Pemerintahan Pusat.
Sistem Pemerintahan Pusat adalah salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran PKn
kelas IV semester ganjil. Materi tersebut membahas tentang pengertian pemerintahan dalam arti
sempit dan pemerintahan dalam arti luas. Materi tersebut juga membahas tentang lembaga negara
yang terdapat pada sistem pemerintahan pusat (http://suhartono077.blogspot.co.id/2013/10/matapelajaran-pkn-sd-kelas-iv.html).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dari 27 siswa diperoleh rata-rata 62.6
dari KKM yang ditetapkan. Sedangkan yang tuntas hanya 7 siswa dari 27 atau 25,93%, berarti masih
ada 20 siswa atau 74,07% yang belum tuntas.
Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa.
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran pada umumnya dinyatakan dengan nilai yang
diperoleh. Hasil ulangan PKn sebelum perbaikan rata-rata 62.63 dengan nilai terendah 50 dan
tertinggi 70. Hal ini menunjukkan tingkat penguasaan siswa pada materi pelajaran sangat kurang.
Dengan permasalahan yang seperti itu, peneliti sadar dan tergerak hatinya dengan berbekal
kejujuran untuk mencoba merefleksikan masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas
yaitu: tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih kurang, aktivitas belajar rendah,
hasil belajar rendah. Setelah peneliti melakukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat dapat
dianalisis bahwa faktor penyebab rendahnya minat belajar dan hasil karya siswa adalah pembelajaran
hanya terfokus pada satu buku sumber, guru tidak memanfaatkan sumber media dan guru kurang
kreatif dan kurang memberi motivasi belajar pada siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah metode kerja
kelompok. Dalam metode kerja kelompok lebih menitik beratkan pada proses belajar pada kelompok
dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. proses belajar dalam kelompok akan membantu
siswa menentukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Para siswa
dalam kelompok belajar bersama-sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benarbenar menguasai konsep yang telah dipelajari. Karena keberhasilan mereka sebagai kelompok
bergantung dari pemahaman masing-masing anggota. Dengan kerja kelompok siswa akan lebih
2
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 1, No. 5, Oktober 2016
mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat mendiskusikan
masalah-masalah tersebut dengan temannya.
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan cara
mengelompokkan siswa yang kemudian mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
pengajaran (www.m-edukasi.web.id). Sagala (2006) mengatakan bahwa metode kerja kelompok
adalah metode pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok, dimana
setiap kelompok dipandang sebagai salah satu kesatuan tersendiri untuk mempelajari materi yang
telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama.
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji
adalah: (1) Apakah dengan penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat pada
mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV? (2) Apakah dengan penggunaan metode kerja kelompok
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn? Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk: (1) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV
pada mata pelajaran PKn. (2) Menganalisis metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan
menurut Arikunto (2009) secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalilembu, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten
Pekalongan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa yang terdiri
dari 10 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian dilakukan di semester ganjil tahun
pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan
dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik
kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis siswa pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II. Sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas
belajar siswa, dan kinerja guru pada masing-masing siklus. Data hasil tes dan hasil observasi tersebut
dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil tes dan hasil observasi pra siklus, siklus I,
dan siklus II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
1. Perencanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan awal sebelum melakukan tindakan. Adapun kegiatan
yang dilakukan pada proses perencanaan yaitu menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
RPP merupakan pedoman guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. RPP yang disusun
peneliti disesuaikan dengan silabus dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Alokasi waktu dan
pembagian materi yang akan disampaikan sesuai dengan silabus. Pada siklus pertama, proses
pembelajaran dibagi ke dalam 2 pertemuan. Pada siklus pertama materi yang dibahas tentang
pemerintahan pusat secara klasikal, kemudian peliti memutarkan CD pembelajaran tentang sistem
pemerintahan pusat.
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE
KERJA KELOMPOK
Sih Yuwono
3
2. Pelaksanaan
Pada siklus pertama dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan
dilakukan pembelajaran menggunakan Lembar Kegiatan Kelompok.
Pada pelaksanaan kegiatan awal pada siklus satu guru mengabsen siswa yang sebelumnya
dipimpin berdoa terlebih dahulu oleh ketua kelas sambil menagih tugas PR, dilanjutkan apersepsi
dengan beberapa pertanyaan yang ada kaitannya dengan sistem pemerintahan, seperti : Siapa
Presiden pertama di Indonesia?, apakah tugas presiden?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
guru secara klasikal menyuruh siswa untuk menyerahkan hasil lembar pengamatan kemarin untuk
diadakan penilaian. Secara bergiliran siswa disuruh maju untuk membacakan hasil pengerjaan lembar
kerja.
Pelaksanaan pada kegiatan inti terlebih dahulu peneliti membagikan lembar kerja dan
memutarkan CD pembelajaran tentang sistem pemerintahan pusat dan tugas masing – masing pejabat
Siswa mendapat tugas secara terstruktur menulis pada lembar kerja tentang sistem
pemerintahan pusat dan tugas masing – masing pejabat, karena waktu yang dibutuhkan cukup lama
sekitar 60 menit maka siswa yang belum selesai dalam mengerjakan tugas maka dilanjutkan di rumah
sebagai tugas. Tugas akan di minta pada pertemuan berikutnya. Untuk diadakan penilaian. Maka
peneliti menutup pembelajaran dan memberi penguatan secara klasikal tentang materi yang baru saja
disampaikan.
3. Observasi
Observer melakukan observasi terhadap minat siswa saat kegiatan berlangsung dengan
menggunakan lembar pengamat yang telah dipersiapkan. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan
penilaian bagi siswa yang telah selesai mengerjakan tugas.
Motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan metode kerja kelompok ternyata membuahkan
hasil yang sangat signifikan. Sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus I, minat siswa yang positif
sebanyak 7 dengan persentase 25,93% kemudian meningkat pada siklus I menjadi 20 dengan
persentase 74,07%.
4. Refleksi
Setelah pembelajaran pada siklus I berlangsung peneliti bersama observer melakukan diskusi
membahas tentang pelaksanaan pembelajaran dengan lembar pengamatan dilakukan analisis
deskriptif. Hasil analisis dibandingkan dengan indikator pembelajaran pada hasil studi awal, ternyata
ada kenaikan 90,78 % minat siswa yang positif,pada studi awal hanya 62,63 % atau ada kenaikan 13
siswa yang positif. Studi awal hanya ada 7 siswa yang positif dari 27 siswa. Dan pada prestasi hasil
yang dicapai mencapai 69,41 % atau 20 yang tuntas belajar dari 27 siswa. sedang pada studi awal
yang mencapai ketuntasan hanya ada 7 siswa dari 27 atau 25,93 %.
Siklus II
1. Perencanaan
Bagian ini merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus satu, yang
belum mencapai standar ketuntasan minimal yang di tetapkan. Karena masih ada 7 siswa yang belum
tuntas belajar. Dan perlu mendapatkan bimbingan secara maksimal dalam menyebutkan sistem
pemerintahan pusat dan tugas masing – masing pejabat.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan awal (5 menit)
Pada pelaksanaan kegiatan awal pada siklus dua guru mengabsen siswa yang sebelumnya
dipimpin berdoa terlebih dahulu oleh ketua kelas dilanjutkan apersepsi dengan beberapa pertanyaan
4
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 1, No. 5, Oktober 2016
yang ada kaitannya dengan sistem pemerintahan pusat, seperti: Apakah sistem pemerintahan negara
kita? Menteri di pilih oleh siapa? Setelah siswa menjawab beberapa pertanyaan. Peneliti
menyampaikan hasil yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya untuk memotivasi agar
dalam kegiatan pembelajaran ini siswa dapat mencapai hasil yang baik. Kemudian peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
Setelah upaya yang dilakukan pada siklus satu, upaya yang dilakukan adalah bimbingan secara
maksimal serta dengan diskusi kelompok selama 10 menit. Kemudian siswa disuruh untuk kembali
ke tempat duduk masing-masing, dan disuruh untuk mengerjakan tugas dengan mengisi lembar kerja
yang sudah di persiapkan oleh peneliti. Dengan cara demikian. sehingga pemahaman siswa terhadap
materi tentang sistem pemerintahan pusat secara individu siswa dapat memahaminya. Saat siswa
mengerjakan tugas peneliti berkeliling sambil memberi bimbingan pada siswa yang masih menemui
kesulitan. Sedang observer mengamati jalannya kegiatan siswa
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa mendapat tugas secara terstruktur mengisi lembar kerja secara individu, karena waktu
yang dibutuhkan cukup lama sekitar 60 menit maka siswa yang belum paham sekalian di persilakan
untuk bertanya. Setelah pekerjaan selesai di kumpulkan, Maka peneliti menutup pembelajaran dan
memberi penguat secara klasikal tentang materi yang baru saja disampaikan
3. Observasi
Observer melakukan observasi terhadap minat siswa saat kegiatan berlangsung dengan
menggunakan lembar pengamat yang telah dipersiapkan. Pada akhir pembelajaran dilaksanakan
penilaian bagi siswa yang telah selesai mengerjakan. Hasil observasi pada siklus II, minat siswa yang
positif sebanyak 26 siswa atau sebesar 92,59%.
4. Refleksi
Setelah melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan, 7 siswa dari 27 pada siklus kesatu, yang
nilainya masih di bawah standar minimal. Masih 1 siswa yang belum mencapai di atas standar
ketuntasan minimum yang ditetapkan yaitu 68. Mungkin karena diskusi kelompok dan bimbingan
dari guru yang masih kurang sehingga siswa pada pertemuan I belum bisa tuntas semua. Untuk itu
maka pada pertemuan ke II harus di tingkatkan bimbingan dan penjelasan ulang pada siswa.
Dengan demikian berdasarkan kriteria keberhasilan, pada siklus kedua ini, sudah 92,59%
dari jumlah siswa mencapai standar ketuntasan minimal yang ditetapkan. Namun masih ada 1 siswa
dari 27 yang belum bisa mencapai KKM 68. Tetapi sudah di atas 75% dari indikator keberhasilan
yang ditetapkan berdasarkan refleksi, dan hasil tes formatif peneliti mengadakan diskusi dengan
observer. Dari hasil diskusi diperoleh kesimpulan bahwa pemberian balikan yang diberikan peneliti
terhadap siswa cukup efektif untuk meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa dalam
Menyebutkan organisasi pemerintah tingkat pusat, seperti presiden, wakil presiden dan para menteri.
Sedang satu anak tersebut juga meningkat bila dibanding dengan hasil studi awal dan pada siklus
pertama.
Dengan dilakukannya perbaikan pembelajaran maka hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat
pada tabel 1.
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE
KERJA KELOMPOK
Sih Yuwono
5
Tabel 1. Peningkatan Pemahaman Siswa terhadap Materi
Hasil Belajar
No.
Kegiatan pembelajaran
Siswa Tuntas Belajar
1.
Studi Awal
7
2.
Siklus I
20
3
Siklus II
26
Persentase
25,93%
74,07%
92,59%
Nilai Ratarata
62,63
69,41
75,.85
Berdasarkan analisis nilai tes formatif seperti pada tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa setiap
siklus kegiatan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut :
a. Hasil belajar pada siklus naik 48,14 % bila dibandingkan dengan studi awal siswa yang tuntas
naik 13 siswa.
b. Hasil belajar pada siklus kedua naik 18,52% bila dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus
satu siswa yang tuntas naik 6 siswa. Dapat dilihat pada grafik berikut :
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
Prestasi
20,00%
0,00%
Studi Siklus Siklus
Awal
I
II
Gambar 1. Grafik Ketuntasan Belajar Pada Studi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
Dari grafik di atas dapat diperoleh keterangan bahwa nilai belajar dan nilai rata-rata formatif
pada setiap siklus perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan secara rinci penjelasan sebagai
berikut :
a. Pada studi awal, jumlah siswa yang tuntas belajar sebesar 25,93% dengan nilai rata-rata 62,63.
b. Pada siklus satu jumlah siswa yang tuntas belajar 74,07% dengan nilai rata rata 69,41.
c. Pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas belajar 92,59% dengan nilai rata-rata 75,85.
Motivasi siswa terhadap pembelajaran dengan metode tugas melalui pemanfaatan
perpustakaan ternyata membuahkan hasil yang sangat signifikan. Hasil pengamatan observer selama
tindakan berlangsung pada kegiatan pembelajaran sebelum siklus satu yaitu:
Tabel 2. Persentase Hasil Pengamat Observer
No
Kegiatan pembelajaran
Minat siswa yang positif Persentase
1.
Sebelum siklus
7
25,93%
2.
Siklus I
20
74,07%
3.
Siklus II
26
92,59%
6
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 1, No. 5, Oktober 2016
Berdasarkan tabel 2 dapat diperoleh keterangan bahwa siswa yang memiliki minat yang positif
terhadap pembelajaran meringkas bacaan dalam pembelajaran PKn mengalami peningkatan pada
setiap siklus. Peningkatan hasil belajar pada materi meringkas bacaan seperti pada tabel 4.2 di
atas,akan lebih jelas jika dilihat pada grafik di bawah ini
100,00%
80,00%
60,00%
Minat
40,00%
20,00%
0,00%
Siklus I
Siklus II
Gambar 2. Grafik minat belajar secara positif terhadap pembelajaran PKn
Dari hasil temuan pada siklus satu sudah menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan ,baik
pada tingkat ketuntasan siswa maupun pada aspek minat siswa untuk belajar. Siswa yang tuntas pada
siklus satu ada 74,07% berarti dapat dilihat dari studi awal ada kenaikan 48,14% dan siswa yang
memiliki minat belajar secara positif sebanyak 74,07% dan pada studi awal hanya 25,93%.
Pada siklus ke dua, angka perbaikan semakin signifikan baik pada prestasi belajar maupun
minat siswa untuk belajar. Kenaikan pada siklus kedua ini ada 18,52% berarti pada siklus satu
74,07% menjadi 92,59%. Kenaikan prestasi in karena peneliti menggunakan Lembar kerja bervariasi
dan ternyata dilihat dari prestasi maupun minat siswa mengalami perubahan yang cukup berarti.
Sehingga dengan dimulainya pembelajaran dengan menggunakan Lembar kerja Kelompok bervariasi
PKn siswa merasa bertambah ilmu pengetahuannya. Sedangkan siswa yang belum memiliki minat
belajar secara positif tinggal 1 siswa (3,70%).
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan: 1) Hasil belajar
siswa dari siklus I sebesar 69,75 menjadi 75,85 pada siklus II. Persentase tuntas belajar pada siklus I
sebesar 74,07% menjadi 92,49% pada siklus II, 2)Persentase Minat positif siswa pada siklus I sebesar
sebesar 74,07% menjadi 92,49% pada siklus II.
Saran yang dapat peneliti berikan yaitu Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
memaksimalkan atau mengembangkan penggunaan metode kerja kelompok atau dengan
menggunakan model pembelajaran lain sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan hasil penelitian berikutnya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada Kepala SDN Kalilembu, Kolaborator, Guru, serta
siswa kelas IV SDN Kalilembu, Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya.
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE
KERJA KELOMPOK
Sih Yuwono
7
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Munib.2010. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.
Saiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. iBandung: CV. Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2009. penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
http://suhartono077.blogspot.co.id/2013/10/mata-pelajaran-pkn-sd-kelas-iv.html [diakses pada tanggal: 5 Oktober
2016]
www.m-edukasi.web.id [diakses pada tanggal: 5 Oktober 2016]
8
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)
Vol. 1, No. 5, Oktober 2016
Download