Sesi 6-2016 - Dandy Maslow

advertisement
EKONOMI KESEHATAN
KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Dari Berbagai Sumber
HAKIKAT PEMBANGUNAN
 Upaya/intervensi/program/proyek/kegiatan
untuk mewujudkan keadaan hidup yang lebih
berkualitas
 Bisa bersifat:





Pengembangan
Pemberdayaan
Peningkatan
Penguatan
Dll yang bersifat penambahan kualitas
 Menuntut
daya
kesinambungan upaya dan sumber
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
MEWUJUDKAN KONDISI SEHAT
Kondisi riil
GAP
Kondisi
Harapan
On the whole, three factors influence a nation’s
health:
1. Economic growth
2. Advances in public health and medical
research
3. The use of medical care services (Getzen,
2007)

TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Mewujudkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat:
Pemenuhan kebutuhan
 Peningkatan pendapatan
 Stabilitas harga
 Berkembangnya bisnis dan investasi

KRITERIA MENILAI PERTUMBUHAN
MAKROEKONOMI
Tingkat Inflasi
 Tingkat Pengangguran
 Tingkat Produktifitas Output dan Pendapatan
Nasional (GDP, GNP dan GNI)

KRITERIA MENILAI “ECONOMIC OUTCOME”:
 1.
Efficiency : allocative efficiency
 2.
Equity: fairness
 3.
Economic Growth: Kenaikan total output
dalam ekonomi (GDP)
 4.Stability:
kondisi
dimana
output
berkembang, tingkat inflasi rendah, dan
tingkat unemployment yang rendah
KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN.
Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual
dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi
produktivitas kerja dan kapasitas untuk
belajar di sekolah.
 Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental
akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan
mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan
ini terutama terjadi di negara-negara sedang
berkembang, dimana proporsi terbesar dari
angkatan kerja masih bekerja secara manual
(Atmawikarta, 2002).

Di Indonesia sebagai contoh, tenaga kerja lakilaki yang menderita anemia menyebabkan 20%
kurang produktif jika dibandingkan dengan
tenaga kerja laki-laki yang tidak menderita
anemia.
 Selanjutnya, anak yang sehat mempunyai
kemampuan belajar lebih baik dan akan tumbuh
menjadi dewasa yang lebih terdidik. Dalam
keluarga yang sehat, pendidikan anak cenderung
untuk tidak terputus jika dibandingkan dengan
keluarga yang tidak sehat.

CONTOH GLOBAL
Productivity loss karena Schistosomiasis
 Peningkatan produktifitas diukur dari fertilitas wanita,
tingkat pendidikan anak, output harian pekerja di
pertanian pisang
 Mushkin: loss in GNP due to malaria
 Indonesia: Produktifitas pekerja di perkebunan karet
yang tidak kena defisiensi anemia 20% lebih tinggi.
Dengan pengobatan selama 60 hari produktifitas
meningkat 15% (Sorkin, 1982)

STUDI WILFRED MALENBAUM (1973)
Seberapa jauh sebenarnya peningkatan alokasi sumber
daya untuk kesehatan akan mempengaruhi
pembangunan?
 Peningkatan disebabkan karena program kes.
(pencegahan penyakit) atau karena faktor2 lain seperti
infra struktur?
 X1= 133 + 0.34 X2 + 0.038 X3 – 0.13 X4 – 0.00095X5
– 0.024 X6
 (output pertanian dipengaruhi oleh pekerja pertanian,
pupuk, infant mortality, physician-population ratio dan
tingkat buta huruf)

EFEK PEMBANGUNAN TERHADAP PENYAKIT/
MASALAH KESEHATAN
Pendapatan yang meningkat berkaitan dengan
industrialisasi, yang seringkali menimbulkan ancaman
terhadap kesehatan masyarakat: polusi udara, polusi air,
risiko kerja, banjir dll
 Jalan tol: meningkatnya kecelakaan, transmisi penyakit
(nyamuk, lalat tsetse di Afrika dll)
 Proyek Reklamasi menyebabkan Schistosomiasis (water
snail hidup subur di habitat tsb berperan sbg intermediate
host untuk transmisi penyakit)
 Gaya hidup: efek negatif  stress, kanker, jantung,
stroke, HIV AIDS dll (Transisi Epidemiologi)

HUMAN DEVELOPMENT (UNDP, 1998)
Human development is a process of enlarging
people’s choices. Enlarging people’s choices is
achieved by expanding human capabilities and
functioning
At all levels of development the three essential
capabilities for human development are for
people to:
• To lead long and healthy lives,
• To be knowledgeable, and
• To have access to the resources needed for a decent
standard of living
HDI





The HDI is a summary measure for assessing long-term
progress in three basic dimensions of human development: a
long and healthy life, access to knowledge and a decent
standard of living. Just as in the 2013 HDR, a long and
healthy life is measured by life expectancy. Access to
knowledge is measured by:
i) mean years of education among the adult population, which
is the average number of years of education received in a lifetime by people aged 25 years and older; and
ii) expected years of schooling for children of school-entry age,
which is the total number of years of schooling a child of
school-entry age can expect to receive if prevailing patterns of
age-specific enrolment rates stay the same throughout the
child's life.
Standard of living is measured by Gross National Income
(GNI) per capita expressed in constant 2011 international
dollars converted using purchasing power parity (PPP) rates.
PARAMETER PEMBANGUNAN MANUSIA
(IPM/HDI)
Kesehatan: Umur Harapan Hidup
 Pendidikan: Angka Melek Huruf dan Rata-rata
Lama Sekolah
 Ekonomi: Kemampuan Daya Beli
 Peringkat INDONESIA: 108 dari 187 negara
(2013)
Medium human development

KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN.
Pada tingkat makro, penduduk dengan
tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk
menurunkan kemiskinan, pertumbuhan
ekonomi, dan pembangunan ekonomi
jangka panjang.
 Beberapa pengalaman sejarah besar
membuktikan berhasilnya tinggal landas
ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang
cepat didukung oleh terobosan penting di bidang
kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit
dan peningkatan gizi


Hal ini antara lain terjadi di Inggris selama
revolusi industri, Jepang dan Amerika Selatan
pada awal abad ke-20, dan pembangunan di
Eropa Selatan dan Asia Timur pada permulaan
tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Informasi yang paling mengagumkan adalah
penelusuran sejarah yang dilakukan oleh Prof.
Robert Fogel, yang menyatakan bahwa
peningkatan ketersediaan jumlah kalori untuk
bekerja, selama 200 tahun yang lalu mempunyai
kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan
per kapita seperti terjadi di Perancis dan Inggris.
 Melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja
dan pemberian kalori yang cukup, Fogel
memperkirakan bahwa perbaikan gizi
memberikan kontribusi sebanyak 30% terhadap
pertumbuhan pendapatan per kapita di Inggris.

Bukti-bukti makroekonomi menjelaskan bahwa
negara-negara dengan kondisi kesehatan dan
pendidikan yang rendah, mengahadapi
tantangan yang lebih berat untuk mencapai
pertumbuhan berkelanjutan jika dibandingkan
dengan negara yang lebih baik keadaan
kesehatan dan pendidikannya.
 Pada Tabel 1 dibawah ini ditunjukkan tingkat
pertumbuhan dari beberapa negara sedang
berkembang pada periode 1965-1994.

Pengelompokan negara-negara tersebut
didasarkan atas tingkat pendapatan dan angka
kematian bayi (sebagai proksi dari seluruh
keadaan penyakit pada tahun 1965).
 Tabel tersebut menjelaskan di negara-negara
dengan tingkat angka kematian bayi yang
rendah menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi pada periode tertentu.

Tabel 1: Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita, 19651994 ( Didasarkan atas Pendapatan dan Angka Kematian
Bayi, 1965)
Angka Kematian Bayi AKB< 50
(AKB),1965
Tahun Dasar Pendapatan,
1965
GDP < US$ 750
GDP US$ 750-1500
GDP US$ 1500-3000
GDP US$ 3000-6000
GDP > US$ 6000
Sumber: WHO-SEAR, 2002
5.9
2.8
1.9
AKB 50-100
AKB 100-150
AKB > 150
3.7
3.4
1.8
1.7
-0.5
1.0
1.1
1.1
0.3
-
0.1
-0.7
2.5
-



Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat
kesehatan yang baik dengan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
Secara
statistik
diperkirakan
bahwa
setiap
peningkatan 10% dari angka harapan hidup (AHH)
waktu lahir akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi minimal 0.3–0.4% pertahun, jika faktorfaktor pertumbuhan lainnya tetap.
Dengan demikian, perbedaan tingkat pertumbuhan
tahunan
antara
negara-negara
maju
yang
mempunyai AHH tinggi (77 tahun) dengan negaranegara sedang berkembang dengan AHH rendah (49
tahun) adalah sekitar 1.6%, dan pengaruh ini akan
terakumulasi terus menerus.
HUBUNGAN ANTARA GDP,THE
DAN STATUS KESEHATAN DI
SUATU NEGARA
Peranan kesehatan diantara berbagai faktor
pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan
dalam Diagram 1 dibawah ini.
 Dalam diagram tersebut dapat dilihat,
pembangunan ekonomi disatu fihak, merupakan
fungsi dari kebijakan dan institusi
(kebijakan ekonomi, pemerintahan yang
baik, dan penyediaan pelayanan publik),
dan faktor masukan (sumber daya manusia,
teknologi, dan modal perusahaan) dilain
fihak.
 Kesehatan mempunyai peranan ekonomi yang
sangat kuat terhadap sumber daya manusia dan
modal perusahaan melalui berbagai mekanisme
seperti digambarkan

Kesehatan yang buruk akan memberikan
pengaruh
buruk
terhadap
pertumbuhan
ekonomi, hal ini antara lain terjadi di subSahara Afrika dan Asia Selatan.
 Beban berat yang diakibatkan oleh penyakit dan
pengaruh gandanya terhadap produktivitas,
kependudukan, dan pendidikan mempunyai
peranan dalam kinerja ekonomi yang buruk dan
kronis di negara-negara Afrika.

Studi terbaru yang dilakukan oleh Bloom dan
Sachs,
menemukan
bahwa
lebih
dari
setengahnya dari keterbelakangan pertumbuhan
di negara-negara Afrika jika dibandingkan
dengan dengan negara-negara di Asia Timur,
secara statistik dapat diterangkan oleh beban
berat akibat penyakit, kependudukan, dan
geografis jika dibandingkan dengan variabelvariabel tradisional dari ekonomi makro dan
politik pemerintahan.
 Sebagai contoh, tingginya angka prevalensi
penyakit malaria menunjukkan hubungan yang
erat dengan penurunan pertumbuhan ekonomi
sebesar satu persen atau lebih setiap tahunnya.

KESEHATAN DAN KEMISKINAN
Berbagai indikator kesehatan di negara-negara
berpendapatan rendah dan menengah jika
dibandingkan dengan negara-negara
berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa
angka kesakitan dan kematian secara kuat
berkorelasi terbalik dengan pendapatan, seperti
terlihat dalam Tabel 2 dibawah ini.
 Studi lain dilakukan oleh Bank Dunia yang
membagi keadaan kesehatan antara kelompok
penduduk berpenghasilan tinggi dan rendah
pada negara-negara tertentu.

TABEL 2: ANGKA HARAPAN HIDUP DAN TINGKAT
KEMATIAN, MENURUT TINGKAT KEMAJUAN
PEMBANGUNAN NEGARA (1995-2000)
Tingkat
Pembangunan
Negara
Penduduk
(1999)
Juta
Rata-rata
Pendapatan
Tahunan
(US$)
Angka
Harapan
Hidup
(Tahun)
Angka
Kematian Bayi
(Per-1000)
Angka
Kematian
Anak Balita
(Per-1000)
Sangat Terbelakang
643
296
51
100
159
Pendapatan Rendah
1777
538
59
80
120
Pendapatan
Menengah-Bawah
2094
1200
70
35
39
Pendapatan
Menengah-Atas
573
4900
71
26
35
Pendapatan Tinggi
891
25730
78
6
6
Sub-Sahara Afrika
642
500
51
92
151
Sumber: Human Development Report 2001, Table 8, and CMH Calculation using World Development Indicators of the World Bank
Sebagai contoh, tingkat kematian anak pada
quantil termiskin di Bolivia dan Turki
diperkirakan empat kali lebih besar
dibandingkan dengan tingkat kematian pada
quantil terkaya.
 Dengan demikian kebijakan yang diarahkan
untuk menanggulangi penyakit malaria dan
kekurangan gizi secara langsung merupakan
implementasi dari kebijakan mengurangi
kemiskinan.

Sumber: Unicef
SIKLUS PEWARISAN KEMISKINAN ANTAR
GENERASI
Kemiskinan
(gangguan kesehatan dan gizi )
Ibu Hamil
Rendah IQ dan EQ
Bayi
Balita
Gangguan
Pertumbuhan &
Perkembangan Fisik
& Otak
Pendidikan
Kesejahteraan
Sosial Ekonomi
(rendah)
Sumber: Ascobat Gani (2000)
Mutu Tenaga
Kerja rendah
SIKLUS KESAKITAN DAN KEMISKINAN (DFID, 2000)
Kemiskinan
Menurunnya kualitas
hidup
Menurunnya produktivitas
Menurunnya kemampuan
belajar
Menurunnya tabungan,
Meningkatnya hutang,
dll
Kesakitan
Meningkatnya faktor
resiko personal dan
lingkungan
Meningkatnya malnutrisi
Menurunnya akses ke
Pengetahuan, informasi
Menurunnya kemampuan
mengakses pelayanan
THE MULTIDIMENSIONAL POVERTY INDEX
(MPI)




Like development, poverty is multidimensional — but
this is traditionally ignored by headline money metric
measures of poverty.
The Multidimensional Poverty Index (MPI), published
for the first time in the 2010 Report, complements
monetary measures of poverty by considering
overlapping deprivations suffered at the same time.
The index identifies deprivations across the same
three dimensions as the HDI and shows the number
of people who are multi-dimensionally poor (suffering
deprivations in 33% or more of weighted indicators)
and the number of deprivations with which poor
households typically contend with.
It can be deconstructed by region, ethnicity and other
groupings as well as by dimension, making it an apt
tool for policymakers.
THE MULTIDIMENSIONAL POVERTY INDEX
(MPI)
PENDEKATAN ASPEK DEMOGRAFI



Hal yang paling merugikan, namun kurang
diperhatikan, biaya yang tinggi dari kematian bayi
dan anak dapat ditinjau dari aspek demografi.
Keluarga miskin akan berusaha mengganti anaknya
yang meninggal dengan cara memiliki jumlah anak
yang lebih banyak.
Jika keluarga miskin mempunyai banyak anak maka
keluarga tersebut tidak akan mampu melakukan
investasi yang cukup untuk pendidikan dan
kesehatan untuk setiap anaknya.
Dengan demikian, tingginya beban penyakit pada
keluarga yang memiliki banyak anak akan
menyebabkan rendahnya investasi untuk kesehatan
dan pendidikan untuk setiap anaknya.




Bukti empiris tentang adanya hubungan antara
tingkat fertilitas dengan tingkat kematian anak
adalah sangat kuat.
Negara-negara yang memiliki angka kematian bayi
kurang dari 20, mempunyai angka rata-rata tingkat
fertilitas (Total Fertility Rate) sebesar 1.7 anak.
Negara-negara dengan tingkat kematian bayi diatas
100 mempunyai angka rata-rata tingkat fertilitas 6,2
anak.
Pola ini menuntun pengertian kita bahwa negaranegara yang mempunyai tingkat kematian bayi yang
tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk
tercepat di dunia dengan segala konsekwensinya.
Ketika angka kematian anak menurun, disertai
dengan turunnya tingkat kesuburan, secara
keseluruhan tingkat pertumbuhan penduduk
juga menurun dan rata-rata umur penduduk
akan meningkat.
 Ratio ketergantungan penduduk juga akan
menurun.
 Perubahan demografi ini
akan mendorong
keseluruhan peningkatan GNP per kapita dan
pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatnya proporsi penduduk usia kerja
secara langsung meningkatkan GNP per kapita.

KESEHATAN SEBAGAI INVESTASI
Investasi
Sektor Sosial
(Gizi, Kes,
Pendidikan)
Kemiskinan
Berkurang
Ekonomi
Meningkat
Perbaikan Gizi
Tumbuh Kembang Fisik
Dan Mental Anak
Peningkatan
Kualitas SDM
Peningkatan
Produksi
DI SAAT KRISIS EKONOMI,
PEMBANGUNAN KESEHATAN HARUS
DITINGKATKAN, BUKAN
DIKURANGI
Karena:
•
Mencegah terjadinya generasi rendah mutu
•
Merupakan salah satu upaya pengentasan
kemiskinan
•
Kesehatan adalah hak asasi manusia
KESIMPULAN
Ada hubungan timbal balik antara
pembangunan dan status kesehatan
 Kesehatan dapat mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara serta
tingkat kemiskinannya
 Kesehatan adalah investasi: secara makro
bagaimana meningkatkan aloksi dana yang
cukup?
 Tools: CBA, DALY, QALY

KESIMPULAN
Kesehatan merupakan agenda global bersama
masalah kemiskinan dan pengembangan SDM
dalam rangka pencapaian MDG’s
 Investasi dalam SDM akan meningkatkan
tingkat perekonomian suatu negara (Commission
on Macroeconomics and Health -CMH)

HAL YANG PERLU DIPELAJARI
KURVA LORENZ
 INDEKS GINI
 SDG’s TERKAIT BIDANG KESEHATAN
 INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT DAN INDIKATORNYA

SOURCES
Ede Surya (2009)
 Mardiati Nadjib (2011)
 Arum Atmawikarta (2002)
 Ascobat Gani (2000)
 Thomas Getzen (2007)
 Alan Sorkin (1982)
 Unicef, UNDP, World Bank

Download