Key Note Speech Gubernur Bank Indonesia

advertisement
SP-37/DKNS/OJK/11/2014
SIARAN PERS
OJK JALIN KERJASAMA STRATEGIS DENGAN DEWAN SYARIAH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN MUI)
Jakarta, 11 November 2014. Pada Selasa tanggal 11 November 2014 Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menandatangani nota kesepahaman dengan Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) sebagai landasan dalam kerjasama
pengembangan
sektor
jasa
keuangan
syariah
yang
tumbuh
stabil
dan
berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah. Kerjasama strategis ini dilakukan
juga untuk mendukung pengawasan sktor jasa keuangan yang terintegrasi
sekaligus meningkatkan literasi keuangan syariah serta perlindungan konsumen
pada sektor jasa keuangan syariah.
Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Ketua Dewan Komisioner OJK
Muliaman D. Hadad dan Ketua Badan Pelaksana Harian DSN-MUI KH Ma’ruf Amin
bersamaan dengan rapat Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS)
di Jakarta.
Dalam
sambutannya,
Muliaman
D.
Hadad
menyampaikan
bahwa
untuk
mendukung pertumbuhan yang pesat di sektor jasa keuangan syariah nasional,
OJK selaku pengatur dan pengawas industri keuangan syariah membutuhkan
kemitraan strategis dengan DSN-MUI sebagai penyusun standar syariah (sharia
standard setter). Dukungan tersebut sangat diperlukan dalam penyusunan
peraturan terkait jasa keuangan, pembinaan dan pengembangan Dewan Pengawas
Syariah dan Ahli Syariah, serta edukasi dan program komunikasi sektor jasa
keuangan syariah.
KH. Amin Ma’ruf menyambut positif kerjasama dengan OJK tersebut terutama
sesuai peran DSN MUI dalam memberikan dasar syariah berupa fatwa, keputusan
dan pernyataan (opini) yang terkait dengan kesesuaian syariah pada kegiatan
usaha dan produk industri jasa keuangan syariah di Indonesia.
Di sektor jasa keuangan syariah, sampai posisi November 2014, DSN MUI telah
menetapkan 95 fatwa terkait industri jasa keuangan syariah yang cukup
komprehensif dan memadai sebagai dasar operasional produk sektor jasa
keuangan syariah. Dari 95 fatwa tersebut, sejumlah 67 fatwa merupakan fatwa di
sektor perbankan syariah, 14 fatwa di sektor pasar modal syariah, dan 6 fatwa
terkait asuransi syariah, 4 fatwa di aspek gadai syariah (Rahn), 2 fatwa terkait
penjualan langsung berjenjang (MLM) syariah,dan 2 fatwa terkait akuntansi
keuangan syariah.
Industri jasa keuangan syariah terus tumbuh dengan positif, meskipun pangsa
pasar industri keuangan syariah terhadap industri keuangan nasional masih perlu
terus ditingkatkan. Sampai dengan triwulan III- 2014, pangsa pasar perbankan
syariah berkisar 4,9%, sementara untuk pangsa NAB Reksa Dana Syariah
mencapai 4,5%, sementara pangsa nilai Obligasi Syariah/Sukuk 3,2% dan pangsa
untuk IKNB syariah 3,1%.
OJK terus mendorong perkembangan industri keuangan syariah untuk tumbuh
sehat, berkesinambungan agar dapat berkontribusi lebih maksimal dalam
peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. OJK terus
berupaya mendorong percepatan dan kualitas pengembangan industri jasa
keuangan
syariah
termasuk
dengan
membentuk
Komite
Pengambangan
Perbankan Syariah dan kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders
keuangan syariah seperti otoritas, organisasi internasional, pelaku bisnis maupun
industri keuangan syariah sendiri.
***
Informasi Lebih Lanjut:
Deputi Komisioner Pengawas Bank 1 Otoritas Jasa Keuangan Mulya E Siregar, Tlp:
021-29600000, email: [email protected] | www.ojk.go.id
Download