analisis pencapaian manfaat dalam penggunaan erp

advertisement
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
ANALISIS PENCAPAIAN MANFAAT DALAM PENGGUNAAN
ERP DI PERUSAHAAN INDONESIA
Iqbal Yulizar M
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama,
Jl. Jl. Cikutra No.204A, Bandung
Email: [email protected]
Abstrak
Situasi persaingan bisnis yang semakin
kompetitif saat ini, mendorong banyak perusahaan di
Indonesia untuk mengembangkan proses bisnisnya
dengan memanfaatkan sistem informasi melalui
implementasi sistem Entrerprise Resource Planning
(ERP). Usaha pengembangan yang dilakukan
perusahaan tersebut membutuhkan investasi yang
tidak sedikit.
organization. Based on the survey results conducted
on 41 companies, it was found that the average of
these companies has been realized the benefit from
the ERP implementation.
Keywords: ERP implementation, benefit realization,
survey.
I. PENDAHULUAN
Penelitian ini menganalisis ketercapaian
manfaat dari implementasi ERP yang telah di
implementasikan
di
perusahaan-perusahaan
Indonesia. Ketercapaian manfaat implementasi
tersebut dilihat dari perspektif bisnis, teknologi, dan
organisasi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
terhadap 41 perusahaan, ditemukan bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut, secara rata-rata telah
cukup mendapatkan manfaat dari implementasi ERP
yang dilakukan.
Dikarenakan dampak yang strategis dari kualitas
proses bisnis dan informasi terhadap keunggulan
kompetitif suatu perusahaan, maka sejak tahun 1990an, Enterprise Resource Planning (ERP) telah
menjadi sistem teknologi informasi yang diadopsi
oleh banyak perusahaan (Gupta,& Kohli, 2006). ERP
merupakan
paket
sistem
informasi
yang
mengintegrasikan informasi dalam suatu area
fungsional atau antar area fungsional dalam
perusahaan (Govindaraju, 2002).
Kata kunci: implementasi ERP, realisasi manfaat,
survey.
Untuk mengimplementasikan ERP, perusahaan
menginvestasikan dana dan waktu yang tidak sedikit.
Berdasarkan hasil survey Meta Group terhadap 63
perusahaan yang mempunyai pendapatan antara 12
juta dolar sampai 43 miliar dolar, diperoleh data
bahwa rata-rata dana yang dikeluarkan oleh
perusahaan-perusahaan untuk mengimplementasikan
ERP adalah sebesar 10,6 juta dolar dan waktu yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan adalah
selama 23 bulan (Umble et al., 2003). Meskipun dana
dan waktu telah banyak diinvestasikan, tidak semua
perusahaan berhasil merealisasikan manfaat dari
implementasi ERP yang dilakukannya. Kegagalan
merealisasikan manfaat implementasi ERP ini
ditunjukkan dengan tingginya inventori, penurunan
Abstract
Today’s competitive business competition has
encourage many companies in Indonesia to develop
their business processes using information system by
implementing Enterprise Resource Planning (ERP)
system. This effort requires a siginificant amount of
invesment.
This research analizes the benefit realization of the
ERP implementation in Indonesian companies. The
benefit realization in this researh is views from the
perspective
of
business,
technology,
and
Jurnal Nasional JMII 2016
17
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
pendapatan, dan kehilangan return on investment
(ROI) (Martua, 2006).
Untuk kondisi implementasi ERP di Indonesia,
hasil studi kasus pada beberapa perusahaan besar di
Indonesia menunjukkan bahwa pencapaian manfaat
dari implementasi ERP belum begitu maksimal. Pada
PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, pemahaman
pengguna mengenai sistem ERP masih rendah dan
pengguna merasa kesulitan dalam menggunakan ERP
sehingga kinerja perusahaan menurun (Martua,
2006).
Pada PT. Indosat Tbk, hasil studi kasus terkait
dengan evaluasi kesuksesan implementasi ERP
menunjukkan bahwa ERP belum dapat meningkatkan
tingkat produktivitas, belum dapat mengurangi biaya
organisasi, dan belum dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan (Novriani, 2008). Pada PT. Danone Dairy
Indonesia, akurasi dan kecepatan untuk mendapatkan
informasi masih belum begitu baik, hal ini ditandai
dengan seringnya keluhan pengguna akibat adanya
redudansi data dalam ERP (Handayani, 2009).
Penelitian-penelitian terkait ketercapaian manfaat
ERP dari perusahaan-perusahaan di Indonesia yang
telah dilakukan lebih banyak berupa studi kasus dari
masing-masing perusahaan, belum menggambarkan
kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia secara
keseluruhan. Untuk medapatkan gambaran kondisi
pencapaian manfaat dari implementasi ERP oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia penelitian ini
melakukan survey terhadap 41 perusahaan.
Ketercapaian manfaat dari implementasi ERP dalam
penelitian ini dilihat dari 3 (tiga) perspektif , yaitu:
2. Perspektif manfaat teknologi, yaitu realisasi
manfaat dari implementasi ERP yang berkaitan
dengan infrastruktur teknologi dalam perusahaan.
Aspek-aspek manfaat yang tercakup dalam
variabel realisasi manfaat teknologi adalah
sebagai berikut:
a. Tingkat kestabilan infrastruktur IT (Shang &
Seddon, 2000).
b. Tingkat fleksibilitas infrastruktur IT untuk
kondisi bisnis saat ini dan perubahan bisnis di
masa depan (Shang & Seddon, 2000).
3. Perspektif manfaat organisasi, yaitu realisasi
manfaat dari implementasi ERP yang berkaitan
dengan sumber daya manusia dan budaya kerja
dalam perusahaan. Aspek-aspek manfaat yang
tercakup dalam variabel realisasi manfaat
organisasi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat efektivitas komunikasi internal
departemen dan antar departemen dalam
perusahaan (Spathis & Constanitinides 2003).
b. Tingkat terfasilitasinya business learning dan
peningkatan kemampuan karyawan (Shang &
Seddon, 2000).
c. Tingkat pemberdayaan karyawan (Shang &
Seddon, 2000).
Tingkat perubahan perilaku karyawan untuk
lebih peduli terhadap kelancaran aliran kerja secara
keseluruhan dalam perusahaan (Shang & Seddon,
2000).
II. KAJIAN LITERATUR
1. Perspektif manfaat bisnis, yaitu realisasi manfaat
dari implementasi ERP yang berkaitan dengan
pengelolaan manajerial, proses bisnis dan
perencanaan strategis perusahaan. Aspek-aspek
manfaat yang tercakup dalam variabel realisasi
manfaat bisnis ini adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pengurangan biaya (Shang & Seddon,
2000).
b. Tingkat produktivitas (Shang & Seddon,
2000).
c. Tingkat dukungan terhadap proses penjalinan
hubungan dengan pihak-pihak eksternal
(Shang & Seddon, 2000).
d. Tingkat efektivitas pengambilan keputusan
(Shang & Seddon, 2000).
Untuk dapat mengetahui bagaimana mengukur
realisasi manfaat dari implementasi ERP, dilakukan
studi terhadap literatur-literatur yang mengkaji
manfaat dari implementasi ERP.
A. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan
paket sistem informasi yang mengintegrasikan
informasi dalam suatu area fungsional dan antar area
fungsional
dalam
perusahaan
(Kumar
&
Hillegersberg, 2000 dalam Govindaraju 2002).
Jurnal Nasional JMII 2016
18
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
Gambar 1. Illustrasi Sistem ERP
ERP adalah tulang punggung dari sistem
informasi suatu enterprise. Inti dari software ini
adalah basis data terpusat yang mendapatkan dan
memberikan data kepada berbagai aplikasi modular
yang dioperasikan dalam sistem komputer yang
sama. Pada Gambar 1, diilustrasikan modul-modul
dalam ERP mencakup berbagai fungsi-fungsi dalam
bisnis, seperti manufaktur, manajemen rantai suplai,
keuangan, proyek, sumber daya manusia, dan
manajemen hubungan pelanggan. Modul-modul
dalam paket ERP ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik organisasi. Menggunakan ERP,
data yang redundan dapat dihindari karena data hanya
perlu dimasukkan satu kali ke dalam basis data.
Sistem ini menyediakan konsistensi dan transparansi
pada keseluruhan enterprise sehingga memberikan
akses informasi yang terpercaya dan terintegrasi
[6][14].
B. Karakteristik ERP
ERP memiliki beberapa karakteristik yang
memiliki dampak yang signifikan bagi organisasi
yang mengimplementasikannya. Berikut adalah
karaktersistik dari ERP yang diidentifikasi oleh
Markus & Tanis (1999),
1. Integrasi (Integration)
Dengan ERP, dilakukan integrasi dari seluruh
informasi yang mengalir dalam perusahaan.
Informasi-informasi ini diantaranya meliputi
informasi keuangan, sumber daya manusia,
konsumen, rantai suplai, dsb (Markus & Tanis,
1999).
2. Berbentuk paket (Packages)
ERP berbentuk paket komersil yang dibeli dari
software vendor, bukan berupa aplikasi yang
dibangun dari awal di perusahaan. Terdapat dua
dampak penting sebagai implikasi dari hal ini.
Pertama, sangat dimungkinkan bahwa proses
bisnis yang ada pada perusahaan berbeda dengan
proses bisnis yang ada dalam paket ERP,
sehingga perlu dilakukan penyesuaian proses
bisnis perusahaan dengan proses bisnis dalam
paket ERP. Kedua, perusahaan yang membeli
paket ERP akan terikat dalam hubungan jangka
panjang dengan vendor dikarenakan perbaikan
yang berkelanjutan pada ERP tersebut hanya
dapat dilakukan oleh vendor yang bersangkutan
[22].
3. Best Practices
ERP dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan
berbagai bentuk perusahaan, karena itu ERP ini
dirancang agar memiliki proses bisnis yang
umum (generic) yang hanya sedikit berbeda
secara substansi. Untuk beberapa perusahaan,
karakteristik best practices pada ERP menjadi
alasan kuat bagi untuk mengadopsi sistem ini
dikarenakan beberapa perusahaan tersebut merasa
perlu untuk merancang ulang keseluruhan proses
bisnisnya agar menjadi lebih efektif dan efisien
(Markus & Tanis, 1999).
4. Membutuhkan beberapa pemasangan (Some
Assembly Required)
Aspek integrasi dalam ERP hanyalah untuk
software-nya saja, tidak mencakup platform
dimana ERP ini akan dipasang. Dalam
prakteknya, banyak perusahaan yang mendapat
kesulitan dalam mengintegrasikan ERP dengan
hardware, sistem operasi, software manajemen
basis data, dan infrastrukter teknologi informasi
lainnya dalam perusahaan (Markus & Tanis,
1999).
5. Berkembang (Evolving)
Sebagaimana bentuk teknologi informasi lainnya,
ERP berkembangan dengan pesat. Perkembangan
tersebut dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
arsitektur dan aspek fungsionalisasi. Dari aspek
arsitektur, pada tahun 1980-an enterprise system
dirancang dengan arsitektur sistem mainframe,
sedangkan saat ini telah berkembang sehingga
dirancang dengan arsitektur client-server dengan
aplikasi berbasis desktop maupun web. Dari
Jurnal Nasional JMII 2016
19
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
aspek fungsionalisasi, saat ini vendor-vendor
mulai menawarkan fungsionalisasi tambahan
berupa modul-modul untuk diintegrasikan dengan
inti dari ERP, seperti modul rantai suplai (supply
chain),
manajamen
hubungan
pelanggan
(customer relationship management), dan
fungsionaliasi modul lainnya (Markus & Tanis,
1999).
C. Manfaat Implementasi ERP
Shang & Seddon (2000) secara komprehensif
mengelompokkan manfaat yang diperoleh dari adopsi
ERP ke dalam 5 dimensi sebagai berikut:
1. Dimensi operasional
Penerapan sistem informasi yang bersifat
enterprise seperti ERP dalam perusahaan dapat
meningkatkan kinerja operasional perusahaan
dalam hal efisiensi proses bisnis dan
mengotomasi transaksi yang ada dalam
perusahaan. Secara umum, manfaat implementasi
ERP dalam dimensi operasional adalah sebagai
berikut (Shang & Seddon, 2000):
a. Penurunan biaya tenaga kerja, biaya
inventori, dan biaya administratif.
b. Pengurangan waktu siklus pada aktivitas
customer support, employee support, dan
supplier support.
c. Peningkatan produktivitas karyawan.
d. Peningkatan kualitas produk perusahaan.
e. Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.
2. Dimensi manajerial
Karakteristik ERP yang mengintegrasikan
keseluruhan informasi dalam perusahaan,
memberikan manfaat yang signifikan bagi
manajemen. Secara umum, manfaat implementasi
ERP dalam dimensi manajerial adalah sebagai
berikut (Shang & Seddon, 2000):
a. Pengelolaan sumber daya perusahaan yang
lebih baik.
b. Proses pengambilan keputusan yang lebih
baik.
c. Pengendalian performansi perusahaan yang
lebih baik.
3. Dimensi strategis
ERP yang terintegrasi sangat menunjang
perusahaan dalam lima aspek strategis
perusahaan, yaitu diferensiasi (differentiation),
biaya (cost), inovasi (innovation), pertumbuhan
(growth), dan jalinan kerjasama (alliance). Secara
umum, manfaat implementasi ERP dalam dimensi
strategis adalah sebagai berikut (Shang & Seddon,
2000):
a. Mendukung perencanaan bisnis untuk saat
ini dan masa depan.
b. Mendukung aliansi bisnis perusahaan
dengan adanya standardisasi proses bisnis.
c. Mendukung dilakukannya inovasi dalam
bisnis perusahaan dengan cara merancang
rantai proses yang baru, merancang strategi
penetrasi pasar yang baru, dan merancang
bisnis yang baru.
4. Dimensi infrastruktur teknologi informasi (IT)
Infrastruktur IT terdiri dari sumber daya IT
yang menjadi dasar dari sistem informasi yang
dibangun. Secara umum, manfaat implementasi
ERP dalam dimensi strategis adalah sebagai
berikut (Shang & Seddon, 2000):
a. Meningkatkan fleksibilitas bisnis dalam
merespon perubahan dari kondisi internal
perusahaan ataupun kondisi eksternal.
b. Pengurangan biaya IT dalam hal biaya
perawatan sistem, biaya modifikasi sistem,
dan biaya pengembangan dan riset.
c. Meningkatkan stabilitas, dan fleksibilitas
infrastuktur IT dalam merespon kondisi
bisnis saat ini dan masa depan.
5. Dimensi Organisasi
Implementasi ERP dalam perusahaan yang
mengubah cara kerja karyawan sangat
mempengaruhi kondisi organisasi terkait sumber
daya manusia dan budaya kerja dalam
perusahaan. Secara umum, manfaat implementasi
ERP dalam dimensi organisasi adalah sebagai
berikut (Shang & Seddon, 2000):
a. Terfasilitasinya business learning dan
peningkatan kemampuan karyawan.
b. Karyawan lebih terlibat dalam kelancaran
aliran kerja secara keseluruhan dalam
perusahaan.
c. Karyawan merasa puas dalam menggunakan
sistem informasi yang ada.
d. Memungkinkan dilakukannya perubahan
struktur organisasi ke arah yang lebih baik
yang dapat meningkat efisiensi dan
efektivitas proses bisnis dalam perusahaan.
Jurnal Nasional JMII 2016
20
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
D. Kajian Perspektif dalam Implementasi ERP
Implementasi ERP dapat dilihat dari 3 perspektif,
yaitu:
1. Perspektif organisasi
Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif
organisasi termasuk manusia didalamnya karena
implementasi ERP dalam suatu organisasi
berkonsikuensi pada dibutuhkannya kompetensi
baru dan penyesuaian dari setiap orang dalam
organisasi tersebut dikarenakan perubahan sistem
yang
digunakan
sebelum
dan
sesudah
implementasi ERP dilakukan (Kræmmergaard &
Møller, 2000).
2. Perspektif bisnis
Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif
bisnis karena implementasi ERP berkonsikuensi
pada berubahnya proses bisnis dalam organisasi,
bahkan membawa organisasi menuju bisnis yang
benar-benar baru (Kræmmergaard & Møller,
2000).
3. Perspektif teknologi
Implementasi ERP dapat dilihat dari perspektif
teknologi karena ERP adalah suatu sistem
software yang cukup kompleks, yang dimana
dalam implementasinya tentu memiliki tantangan
yang cukup besar dari sisi teknis (Kræmmergaard
& Møller, 2000).
III. PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode survey dengan kuesioner
yang disebar ke perusahaan-perusahaan yang menjadi
objek penelitian. Proses pengumpulan data diawali
dengan mengidentifikasi sampel penelitian hingga
kemudian kuisioner disebarkan pada responden.
A. Indentifikasi Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan
di
Indonesia
yang
telah
mengimplementasikan ERP di perusahaannya dan
telah memasuki fase dimana ERP tersebut telah
digunakan dalam operasional perusahaan paling
sedikit selama 1 tahun. Pemilihan responden sebagai
sampel dalam survey ini menggunakan metode
judgment sampling dimana responden yang dipilih
berada dalam posisi terbaik yang dapat memberikan
informasi yang diperlukan (Sekaran, 2006). Metode
ini digunakan karena untuk mendapatkan informasi
terkait pencapaian manfaat dari implementasi ERP,
responden yang dipilih haruslah seorang wakil dari
perusahaan
yang
mengetahui
pengelolaan
implementasi ERP di perusahaannya.
B. Penyusunan Kuisioner
Penentuan jumlah dan isi butir pernyataan dalam
kuisioner dilakukan dengan mengacu pada indikatorindikator dari tiap-tiap variabel penelitian. Metode
penskalaan yang digunakan adalah metode
penskalaan numerikal memiliki 10 titik pilihan
(terdiri dari poin 1 s/d 10) dengan dua kutub, dimana
poin 1 menyatakan sangat tidak baik/sangat tidak
benar/sangat tidak setuju/sangat jarang dan poin 10
menyatakan
sangat
baik/sangat
benar/sangat
setuju/sangat sering. Responden diminta untuk
memilih salah satu dari poin yang tersedia.
Penggunakan skala numerikal ini secara konsisten
memberikan persentase pernyataan terjawab lebih
tinggi daripada pernyataan terbuka (Brace, 2008).
Secara umum, pilihan penilaian yang terdiri dari poin
1 s/d 10 cukup popular digunakan dalam menilai
persepsi seseorang dan memberikan validitas dan
kekuatan ekplanatori yang lebih besar daripada
penskalaan 5 titik pilihan (Coelho & Esteves, 2010).
Poin jawaban yang berjumlah genap dipilih agar
responden tidak cenderung memilih poin tengah dari
poin jawaban yang tersedia (Coelho & Esteves,
2010).
C. Penyebaran Kuisioner
Kuisioner yang disebar dalam penelitian
berjumlah 78 buah kuisioner dan menghasilkan 44
buah atau 56,41% hasil kusioner yang dikembalikan.
Dari 44 buah kusioner yang dikembalikan, 3 buah
kuisioner atau 6,8% dari hasil kuisioner yang
dikembalikan dinyatakan tidak valid dikarenakan
perusahaan bersangkutan belum menggunakan ERP
sepenuhnya, sehingga kusioner yang dapat diolah
berjumlah 41 buah kuisioner atau 52,56% dari total
kuisioner yang disebar. Penyebaran kuisioner
dilakukan dengan beberapa cara yaitu kuisioner
diberikan secara pribadi, melalui surat, dan email.
Penyebaran dilakukan pada bulan Maret - April 2010.
Jurnal Nasional JMII 2016
21
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
IV. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
DATA
Berdasarkan data hasil survey yang terkumpul,
dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan
statistik deskriptif dari pencapaian manfaat atas
implementasi ERP yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang menjadi responden dalam penelitian
ini.
A. Demografi Perusahaan
Mayoritas dari perusahaan tercakup dalam survey
penelitian ini, berdasarkan kriteria dari Badan Pusat
Statistik RI tahun 2009 dapat digolongkan sebagai
perusahaan besar, dikarenakan semua perusahaan
yang disurvey memiliki jumlah karyawan lebih dari
99 orang. Dari sisi tingkat penghasilan, 73.17% dari
perusahaan-perusahaan yang disurvey memiliki
tingkat penghasilan pertahunnya sebesar lebih dari
Rp. 50 milyar, hanya 26.83% diantaranya yang
berpenghasilan antara Rp. 2.5 milyar – Rp. 50 milyar.
Gambar 4. Vendor ERP Perusahaan Responded
Lama ERP telah digunakan dalam operasional oleh
perusahaan yang disurvey dikelompokan kedalam 5
kelompok yaitu 1 tahun (15%), 2 tahun (7%), 3 tahun
(2%), dan > 3 tahun (76%).
Jenis industri dari perusahaan-perusahaan yang
disurvey dikelompokan kedalam 4 kategori, yaitu
jasa (42%), manufaktur (24%), hasil bumi (17%), dan
telekomunikasi (17%).
Gambar 5. Lama Penggunaan ERP oleh Perusahaan
Responden
B. Pencapaian Manfaat ERP
Gambar 3. Jenis Industri Perusahaan Responden
Berdasarkan hasil survey, secara umum rata-rata
perusahaan telah mulai mendapatkan manfaat dari
implementasi ERP yang dilakukan (Gambar 6).
Vendor ERP dari perusahaan yang disurvey
dikelompokan kedalam 5 vendor, yaitu SAP (49%),
Oracle (22%), JD Edwards (5%), Ms. Dynamics
(5%), dan Lainnya (19%).
Jurnal Nasional JMII 2016
22
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
3.
Pada perspektif teknologi, implementasi ERP
mendorong infrastruktur teknologi informasi
yang ada menjadi lebih stabil dan efisien.
Untuk perspektif organisasi, rata-rata nilai
perusahaan responden adalah 7,3. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya ERP,
komunikasi internal dan antar departemen lebih
efektif, terjadi peningkatan kemampuan karyawan
dalam bidang kerjanya, dan perilaku karyawan telah
mendukung kelancaran alian kerja secara keseluruhan
dalam perusahaan.
Gambar 6. Ketercapaian Manfaat Implementasi
ERP
Pada perspektif bisnis, rata-rata nilai
perusahaan responden adalah 7,4. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya ERP, proses
bisnis perusahaan mulai menjadi lebih efisien dan
efektif. Dilihat perspektif teknologi, rata-rata nilai
perusahaan responden adalah 7,9. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan implementasi ERP,
infrastruktur teknologi informasi yang ada menjadi
lebih stabil dan efisien.
Untuk perspektif organisasi, rata-rata nilai
perusahaan responden adalah 7,3. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya ERP,
komunikasi internal dan antar departemen lebih
efektif, terjadi peningkatan kemampuan karyawan
dalam bidang kerjanya, dan perilaku karyawan telah
mendukung kelancaran alian kerja secara keseluruhan
dalam perusahaan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dalam
penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa temuan
sebagai berikut:
1.
2.
Secara umum rata-rata perusahaan telah mulai
mendapatkan manfaat dari implementasi ERP
yang dilakukan. Pada skala 1 sampai dengan 10,
nilai rata-rata manfaat ERP yang dirasakan oleh
perusahaan pada perspektif bisnis, teknologi,
dan organisasi secara berututan adalah 7,4, 7,9,
dan 7,3.
Pada perspektif bisnis, ERP yang ada telah
mendorong proses bisnis perusahaan mulai
menjadi lebih efisien dan efektif.
VI. SARAN
Penelitian ini hanya melihat ketercapaian
manfaat dari implementasi ERP menggunakan
analisa statistik deskriptif, belum mempelajari faktorfaktor yang menjadi kunci keberhasilan dari
pencapaian manfaat dari implementasi ERP.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk memahami faktor-faktor yang memiliki
dampak positif terhadap pencapaian manfaat
implementasi ERP, terutama pada fase post-project,
yaitu fase dimana sistem ERP telah digunakan
sebagai bagian dari prosedur operasional rutin
perusahaan.
REFERENSI
[1]. Brace, I. (2008). Questionnaire Design: How to
Plan, Structure and Write Survey Material for
Effective Market Research (Market Research in
Practice) (2nd Edition ed.). Philadelphia, USA:
Kogan Page Limited.
[2]. Govindaraju, R. (2002). Effective Enterprise
Systems
Implementations.
Dissertation,
University of Twente, Enschede, The
Netherland.
[3]. Gupta, M., & Kohli, A. (2006). Enterprise
resource planning systems and its implications
for operations function. Technovation , 26.
[4]. Handayani, F. (2009). Pengembangan
Kausal dan Evaluasi Kesuksesan
Enterprise Resource Planning (ERP)
Danone Dairy Indonesia. Skripsi,
Teknologi Bandung, Bandung.
Jurnal Nasional JMII 2016
Model
Sistem
di PT.
Institut
23
JURNAL MASYARAKAT INFORMATIKA INDONESIA
JMII Vol 1, No. 1, 2016 ISSN: 2541-5093
[5]. Kræmmergaard, P., & Møller, C. (2000). A
Research Framework for Studying the
Implementation of Enterprise Resource Planning
(ERP) systems. Proceedings of IRIS 23.
Uddevalla.
[6]. Markus, M. L., & Tanis, C. (1999). The
Enterprise System Experience - From Adoption
to Success. Retrieved 2009 йил 29-August from
http://pro.unibz.it/staff/ascime/documents/ERP%
20paper.pdf
[7]. Martua, T. (2006). Identifikasi Pengaruh
Karakteristik Relative Advantage, Compatibility,
dan Complexity Terhadap Behavior Change
dalam Ruang Lingkup Implementasi Sistem
Enteprise Resource Planning (ERP) (Studi
Kasus: PT. Mitsubishi Chemical Indonesia).
Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Implementasi Di PT. Indosat Tbk. Skripsi,
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
[9]. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk
Bisnis, Buku 2 (Edisi 4 ed.). Jakarta, Indonesia:
Salemba 4.
[10]. Shang, S., & Seddon, P. B. (2000). A
Comprehensive Framework for Classifying the
Benefits of ERP Systems. Americas Conference
on Information Systems (AMCIS). Association
for Information Systems.
[11]. Umble, E. J., Haft, R. R., & Umble, M. M.
(2003).
Enterprises
resource
planning:
Implementation procedures and critical success
factors. European Journal of Operation
Research .
[8]. Novriani, M. (2008). Pengembangan Model dan
Evaluasi Kesuksesan ERP pada Fase Post
Jurnal Nasional JMII 2016
24
Download