Zeplin Jiwa Husada. Seminar Nasional Manajemen teknologi VII

advertisement
DAPATKAH SISTEM ENTERPRISE RESOURCES PLANNING
MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Jawa Timur)
Zeplin Jiwa Husada Tarigan
Dosen Teknik Industri Universitas Kristen Petra
Doktoral Manajemen Universitas Brawijaya Malang
Tantangan yang berat dan sebagai indikator utama bagi manajemen puncak dalam
implementasikan Enterprise Resources Planning (ERP) sistem adalah bagaimana
mengadopsi dan menyesuaikan integrasi data setiap produk terhadap data hasil
manajemen produksi untuk menentukan biaya total dan harga penjualan.
Penelitian ini akan melakukan eksplorasi terhadap penentuan biaya total produksi
pada sebuah perusahaan manufaktur furniture di Sidoarjo yang terdiri atas biaya
bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan biaya
administrasi.
Key Words : ERP, data produk, biaya total produksi.
1. Pendahuluan
Persaingan semakin kompleks di dunia bisnis, mengakibatkan perusahaan
sulit untuk memilih dan menerapkan strategi-strategi yang telah ada dalam
memenangkan persaingan bisnis. Strategi-strategi yang ada perlu dilengkapi
dengan pelayanan yang cepat dan berdampak pada biaya yang murah untuk
meningkatkan daya saing. Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan
efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien
dalam business processes (Shebab et al., 2004). Dampak dari efesiensi ini
diharapkan semakin meningkatkan daya saing pasar yang kompetitif (Tsamantanis
& Kogetsidis, 2006; Suprijanto, 2006).
Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi unsur utama dalam
strategi bersaing pada banyak dunia usaha. Penekanan stratejik ini telah
memungkinkan para manajer untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi di seluruh organisasi dan menghubungkan semua unit bisnis menjadi
satu. Integrasi teknologi diseluruh perusahaan memungkinkan pengguna informasi
dalam perusahaan memiliki akses ke informasi yang dibutuhkan secara tepat
waktu/cepat dan mengambil keputusan yang tepat. Saat ini, pendekatan yang
populer untuk pengembangan sistem yang terintegrasi di seluruh perusahaan
adalah implementasi sistem perencanaan sumberdaya perusahaan (ERP), yang
juga disebut sistem perusahaan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu cara untuk mengelola
sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi (Spathis and
Constantinides, 2003), yang dilengkapi dengan hardware dan software. Teknologi
ini berfungsi untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan data informasi pada
setiap area bisnis proses sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang
cepat karena menyediakan analisa dan laporan keuangan yang cepat, laporan
penjualan yang on time, laporan produksi dan inventori (Gupta, 2000).
Sistem ERP adalah serangkaian aplikasi bisnis atau modul, yang menghubungkan
berbagai unit bisnis dalam sebuah organisasi seperti keuangan, akuntansi,
produksi, dan sumberdaya manusia menjadi sebuah sistem tunggal yang
terintegrasi secara kuat dengan platform umum untuk arus informasi di seluruh
perusahaan. ERP system terdiri atas modul-modul yang didasarkan pada teknologi
client/server. Data diletakkan pada sebuah server yang akan diakses oleh semua
departemen yang terkait (Davenport, 1998). Fokus ERP terutama pada bagian
operasional dan level taktik perusahaan karena dapat megurangi perbedaan
kondisi operasional dengan kondisi report yang disampaikan (Fahy, 2000). Saat
adanya integrasi sistem manajemen informasi dengan manjemen accounting
merupakan hal yang penting untuk menerapkan management accounting in
practice (Chenhall and Langfield-Smith, 1998a; Booth et al., 2000).
Berdasarkan informasi dari majalah fortune bahwa hampir 70 % dari 1000
perusahaan melakukan penginstalan program ERP pada tahun 1998 (Hoffman,
1998), dan pertumbuhan ERP berkembang sebesar 35 % pada tahun yang sama
(Shephard, 1998). Penerapan ERP ini dapat mengurangi biaya pada seluruh
aktivitas terutama pada pengurangan biaya tenaga kerja. Harapan perusahaan
terhadap teknologi ERP yakni pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu,
pengurangan dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja
pemasok yang lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biayabiaya kualitas, penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi
informasi dan kemampuan pembuatan keputusan. Pada penelitian ini akan
dijelaskan bagaimana pada perusahaan furniture di Sidoarjo menentukan aliran
data dalam menentukan total biaya produksi (Flow Total Cost).
2. Total Biaya Produksi Manufaktur
Secara umum biaya produksi telah banyak diteliti secara praktis oleh
aktivis perguruan tinggi dan industri. Banyak literatur mengatakan bahwa
penggunaan teknologi untuk mengatur dan mengkoordinasi biaya produksi
perusahaan akan memberi kontibusi secara ekonomi terhadap perusahaan (Poston,
R., and Grabski, S., 2001) antara lain:
1. Dapat memberikan efisiensi secara operasional pada perusahaan.
2. Transaksi bisnis pada perusahaan lebih efektif
3. Mengumpulkan dan menganalisa informasi data dalam mengambil
keputusan lebih cepat.
4. Memonitor dan mencatat kinerja karyawan lebih efektif dan lebih cepat.
5. Biaya untuk maintenance dalam penentuan fungsi bisnis dan perubahan
sistem organisasi perusahaan lebih cepat dan lebih murah.
Bagaimana ERP dapat berfungsi dalam organisasi perusahaan dalam menentukan
aliran biaya yang berhubungan dengan operasional perusahaan (Malone, et. al.,
1987). Secara umum perusahaan menggunakan sistem penentuan biaya total
produksi masih secara tradisional yang terdiri atas biaya material, biaya tenaga
kerja, biaya Overhead pabrik, biaya bahan-bahan pendukung dan biaya
administrasi
(Ostwald,
1992).
Kemudian
mengalami
perubahan
dengan
kompoenen biaya pada seluruh perusahaan hampir sama tetapi di detailkan
perdepartemen. Perkembangan yang berikutnya dengan lebih detail dengan
Biaya Material
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead
Biaya Total Setiap
Proses
memasukkan komponen biaya pada setiap proses seperti ditunjukkan pada
Gambar 1 .
Gambar 1. Penentuan Biaya Total Setiap Proses
Penelitian yang dilakukan oleh Hundal pada tahun 2003 memasukkan biaya
desain produk yang terdiri atas beberapa tahap.
3. Desain Penentuan Total Biaya Produksi Furniture
Perusahaan ini menghasilkan produk-produk indoor berupa : lemari, chair,
table, seat, mirror, rack (TV, Fax, hanger), bed set, drawer, sofa, cabinet, dan
lain-lain. Perusahaan furniture ini berorientasi terhadap produk ekspor karena
lebih dari 90 % produk jadinya dikirim semua ke negara lain, dengan pelabuhan
sebagai tujuan pengiriman yakni: Budapest di Hungary; Le Havre di Prancis;
Hamburg, Bremenhave di Jerman; Chezh di Chekoslovakia; Poland di Polandia;
Genoa dan Venice di Italia; Toronto di Canada; Bahrain di Iran; Buenos Aires di
Argentina; Brisbane dan Canbera di Australia; Chicago, Los Angeles, New York
dan Dallas di Amerika; Istanbul di Turki; Osaka, Moji, Yokohama, Niigata, Naha,
Shibushi, Shimizu, Tomakomai, Kobe, Nagoya, Hakata, Tokushima, Hiroshima,
Kochi, Fukuoka dan Tokyo di Jepang; Kuwait di Kuwait; Sevilla di Spanyol;
Guadalajara di Mexico; Dubai di Qatar; Antwerp di Belanda, Transylvania di
Romania dan lain-lain. Sistem proses produksi pada perusahaan furniture ini
menggunakan dua shift dengan jumlah total tenaga kerja semuanya sebanyak 600
orang yang terdiri atas: karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Penentuan biaya pada perusahaan ini hampir sama dengan konsep biaya
yang di teliti oleh Ostwald, 1992 dan Hundal, 2003. Sumber penentuan biaya yang
dihasilkan yakni biaya material
berasal dari akumulasi biaya harga material
dikalikan dengan Bill of Material (material-material yang dibutuhkan untuk
membentuk sebuah produk) dan biaya administrasi pada pengadaan dan
pengembangan material. Biaya tenaga kerja didapatkan dari akumulasi setiap rute
proses yang dilalui yang disebut dengan routing. Biaya overhead, biaya sub
material dan biaya administrasi hampir sama, terlihat pada Gambar 2.
.
Harga material
Biaya Material
Bill of Material
Routing
Biaya Total
Perproses
Desain Sample
Administrasi Manajemen
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead
Biaya Sub Material
Biaya Administrasi
Pengembangan
Gambar 2. Penentuan Biaya Total Setiap Proses di Perusahaan Furniture
Penentuan biaya untuk setiap proses dapat didetailkan seperti pada Gambar 3.
Harga material
Work Station
Biaya Material
Bill of Material
Biaya Material
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Tenaga Kerja
Routing
Biaya Overhead
Biaya Overhead
Desain Sample
Biaya Sub Material
Biaya Sub Material
Biaya Administrasi
Biaya Administrasi
Administrasi
Manajemen
Pengembangan
Gambar 3. Penentuan Biaya Total Setiap Proses Secara Detail
Biaya total produksi pada perusahaan mudah dilakukan karena telah terintegrasi
dengan sistem komputer dengan menggunakan Product Data Management yang
ada pada teknologi ERP. Pada penerapannya banyak faktor penghambat yang
dihadapi oleh perusahaan, terutama dalam merubah budaya perusahaan.
4. Penutup
Penelitian ini melakukan eksplorasi terhadap penentuan biaya total produksi pada
perusahaan furniture di Sidoarjo Jawa Timur. Secara keseluruhan didapatkan ada
lima komponen biaya yang ditetapkan oleh perusahaan yakni biaya bahan baku,
biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan biaya administrasi.
Penentuan biaya yang dilakukan didapatkan dari bill of material, routing dan
desain sampel.
5. Daftar Pustaka
Anders Rom and Carsten Rohde, 2006, “Enterprise resource planning systems,
strategic enterprise management systems and management accounting “,
Journal of Enterprise Information Management, Vol. 19 No. 1, 2006 pp. 50-66
Booth, P., Matolcsy, Z. and Wieder, B. (2000), “The Impacts of Enterprise
Resource Planning Systems on Accounting Practice – the Australian
Experience”, Australian Accounting Review, Vol. 10 No. 2, pp. 4-18.
Chenhall, R.H. and Langfield-Smith, K. (1998b), “The Relationship Between
Strategic Priorities, Management Techniques and Management Accounting:
an Empirical Investigation Using a Systems Approach”, Accounting,
Organizations and Society, Vol. 23 No. 3, pp. 243-64.
Davenport, T.H. (1998), “Putting the enterprise into the enterprise system”,
Harvard Business Review, Vol. 76 No. 4, pp. 121-31.
Fahy, M.J. (2000), “Strategic enterprise management: the implications for
management accounting and control”, paper presented at the 23rd Annual
Congress of the European
Accounting Association, Munich, March 29-31.
Hoffman T., 1998, “Extending ERP reach”, Computerworld Vol. 32 No.6 pp.75–
66.
Hundal, M.S., 1993, “Design to Cost”, Concurrent Engineering: Contemporary
Issues and Modern Design Tools, Chapman and Hall, pp.330-351.
Ostwald, P.F., 1992, “Engineering Cost Estimation”, Prentice Hall.
Poston, R., and Grabski, S., 2001, “Financial Impact of Enterprise Resources
Planning Implementations”, International Journal of Accounting Information
system 2 pp.271-294.
Shepherd J., 1998, “Sound off! Is ERP in trouble? If this is trouble, where can I
get some?” Computerworld, Vol.32 No.37 pp.63.
Download