1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gulma

advertisement
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gulma merupakan salah satu faktor biotik penghambat untuk memperoleh hasil
panen yang tinggi dalam suatu budidaya tanaman. Keberadaan gulma pada lahan
pertanian sebagai kompetitor tanaman budidaya. Gulma berkompetisi dengan
tanaman budidaya untuk mendapatkan air, ruang, CO2, nutrisi di dalam tanah dan
cahaya (Anderson, 1996). Kompetisi antara tanaman dan gulma terjadi sejak
tanaman itu tumbuh, dari kompetisi yang terjadi ini dapat menyebabkan penurunan
hasil produksi mencapai lebih dari 70% (Barrentine, 1974; Bendixen, 1986; Smith,
1968; Thurlow & Buchanan, 1972).
Selain sebagai kompetitor, gulma juga dapat berperan sebagai inang bagi
nematoda parasit tumbuhan, serangga hama, dan patogen penyakit tumbuhan.
Keberadaan gulma sebagai inang nematoda parasit tumbuhan mengakibatkan
kerusakan yang ditimbulkan pada tanaman budidaya lebih besar (Eisenback &
Hirschmann, 1991). Nematoda parasit tumbuhan yang sering dijumpai menyerang
tanaman budidaya antara lain dari genus Meloidogyne. Nematoda tersebut dikenal
sebagai nematoda puru akar (NPA), dikarenakan menimbulkan gejala puru di akar
tanaman yang diserang. NPA tersebar di seluruh dunia dan memparasit ribuan
tanaman tingkat tinggi termasuk tanaman monokotil, dikotil dan tanaman hutan
(Wang et al., 2001).
Meloidogyne incognita merupakan salah satu spesies dari genus Meloidogyne.
M. incognita sifatnya polifag dan memiliki inang lebih dari 3000 jenis tumbuhan di
seluruh dunia. Kisaran inang yang cukup banyak ini akan berkorelasi positif dengan
keberadaan gulma di lahan pertanaman. Keberadaan gulma yang selalu ada di setiap
musim dan setiap tahun menjadikan gulma sebagai inang yang baik untuk
perkembangan populasi nematoda parasit tanaman terlebih NPA.
Gejala yang ditimbulkan oleh serangan nematoda ini diantaranya adanya gall
atau puru pada sistem perakaran tanaman yang diserang. Hal ini menyebabkan
penghambatan penyerapan nutrisi dan air sehingga tanaman menjadi mudah layu
(Usman & Shiddiqui, 2012). Kenampakan fisik dari tanaman yang terinfeksi oleh
1
NPA biasanya tidak teratur, menyebabkan hasil produksi pertanian menurun dan
kualitas dari produk prtanian turun (Karssen, 2002).
Cara – cara pengendalian nematoda parasit tumbuhan antara lain pencegahan
penyebaran, pengendalian fisik, pengendalian mekanis, pengendalian dengan
varietas tahan, pengendalian hayati, pengendalian secara kimiawi dan pengendalian
secara kultur teknis. Pengendalian secara kultur teknis merupakan usaha mengelola
lingkungan tanaman budidaya agar tidak sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan nematoda bahkan diharapkan dapat memacu berfungsinya musuh
alami nematoda. Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan antara lain :
penggunaan bibit bebas nematoda, pemberoan, penggenangan, penanaman tanaman
penutup tanah, penambahan bahan organik ke dalam tanah, sanitasi, pergiliran
tanam, penanaman tanaman perangkap dan tanaman antagonis (Mulyadi, 2009)
Pengendalian organisme pengganggu tanaman termasuk gulma secara terpadu
masih jarang dilakukan. Pengendalian gulma dilakukan untuk mengurangi efek
negatif yang ditimbulkan oleh gulma terhadap tanaman budidaya terlebih dengan
adanya gulma yang dapat berperan sebagai inang M. incognita. Saat ini belum
banyak diketahui pelaku pertanian bahwa gulma dapat berperan sebagai inang M.
incognita. Menurut Rich et al., (2008) gulma yang termasuk dalam famili
Cyperaceae, Fabaceae, Asteraceae, dan Poaceae dapat menjadi inang bagi M.
incognita. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini tentang perkembangan M.
incognita pada sepuluh jenis gulma sehingga dapat diketahui gulma yang mampu
mendukung perkembangan nematoda dan mampu menjadi inang, sehingga dapat
dilakukan tindakan preventif untuk pengendalian gulma dan pencegahan persebaran
M. incognita di lahan pertanaman budidaya.
2. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perkembangan M. incognita pada sepeluh jenis gulma.
2. Mengetahui respon sepuluh jenis gulma terhadap serangan M. incognita
3. Mengetahui status sepuluh jenis gulma sebagai inang M. incognita.
2
3. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi mengenai jenis gulma pada lahan kering yang dapat
menjadi inang bagi M. incognita. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi pelaku usaha tani untuk melakukan tindakan preventif dengan
penyiangan gulma yang menjadi inang M. incognita.
3
Download