Klasifikasi mahkluk hidup

advertisement
KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP
Keanekaragaman mahkluk hidup dimuka bumi mengalami banyak perbedaan.
Perbedaan-perbedaan antara satu dengan yang lainnya itulah merupakan keanekaragaman
mahkluk hidup. Untuk mempelajari keanekaragaman mahkluk hidup kita perlu melakukan
klasifikasi atau pengelompokan.
Klasifikasi mahkluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan mengelompokkan
hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu.
1. Tujuan dan dasar-dasar klasifikasi mahkluk hidup
Tujuan klasifikasi mahkluk hidup : Mempermudah untuk mengenali, membandingkan
dan mempelajari makhluk hidup.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
Makhluk hidup dikelompokkan (diklasifikasikan) berdasarkan persamaan dan
perbedaan sifat atau ciri. Setiap cara pengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan
berbagai dasar. Contohnya adalah sebagai berikut :
 Berdasarkan ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu dan
semak.
 Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan
yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air
(hidrofit) dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
 Berdasarkan manfaatnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan,
tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya.
 Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan hewan serta
tumbuhan (omnivora).
Dalam pengelompokkan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan
keinginan orang yang mengelompokkannya.
2. Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus
Cara mengklasifikasi makhluk hidup pertama kali diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus (1707-1778). Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup.
Carolus Linnaeus menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan struktur tubuh. Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan
takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi.
Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain :
Kingdom Plantae
Kingdom Animalia
Divisi (division)
Filum (fhylum)
Kelas (classis)
Kelas
Bangsa (ordo)
Ordo
Suku (familia)
Familia
Marga (genus)
Genus
Jenis (spesies)
Spesies
3. Sistem klasifikasi lima kingdom
Pada tahun 1969, Robert H. Whitaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima
kingdom yaitu :

Kingdom monera
Makhluk hidup yang tergolong monera memiliki sel prokariotik atau tidak
memiliki membrane inti. Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru
(cyanobacteria).

Kingdom protista
Makhluk hidup yang tergolong protista memiliki sel eukariotik atau membrane
inti. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok
protista yang menyerupai hewan adalah protozoa dan protista yang menyerupai
tumbuhan adalah ganggang.

Kingdom Fungi (jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya sendiri.
Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organic dari lingkungannya
sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok yang tergolong jamur
adalah semua jamur kecuali jamur lender (myxomycota) dan jamur air (oomycota)

Kingdom Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah
berdifirensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat
membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri dari,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji
tertutup.

Kingdom Animalia (hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah
berdifirensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya
sendiri yang bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu
hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrate) dan hewan bertulang belakang
(vertebrata)
Nama ilmiah makhluk hidup
Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk hidup ini
adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial nomenklatur atau tata
nama binomial. Binomial Nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang
dilatinkan. Aturan tata nama tersebut adalah sebagai berikut.

Kata pertama adalah genusnya dan kata kedua adalah petunjuk jenisnya.

Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis menggunakan huruf kecil.

Nama genus dan petunjuk jenis harus digaris bawahi secara terputus atau dicetak dengan
huruf miring.
Adapun contohnya adalah sebagai berikut :
Oryza sativa atau Oryza sativa (padi)
Zea mays atau Zea mays (jagung)
Bos sundaicus atau Bos sundaicus (banteng)
Columba livia atau Columba livia (merpati)
Pongo pigmaeus atau Pongo pigmaeus (orang utan)
Kunci determinasi
Kunci determinasi adalah keterangan mengenai ciri-ciri suatu makhluk hidup.
Tujuan adanya kunci determinasi adalah untuk mengenali dan menetapkan identitas suatu
makhluk hidup agar dapat dimaksukkan kekelompok tertentu dalam klasifikasi. Menetapkan
identitas suatu makhluk hidup berarti melakukan identifikasi. Dengan identifikasi kita dapat
menentukan nama yang benar dan tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi dari suatu
makhluk hidup
Download