23 abstrak upaya meningkatkan kemampuan

advertisement
23
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KONSEP
SISTEM GERAK MELALUI PETA KONSEP DALAM BENTUK LEAFLET
PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 17 BANJARMASIN
Oleh: Masrah, Siti Wahidah Arsyad, Kaspul
Sistem gerak merupakan salah satu materi semester ganjil pada kelas VIII
SMP . Kemampuan siswa kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin untuk
mengingat konsep sistem gerak dirasakan masih kurang. Siswa
semestinya harus selalu mengulang-ulang konsep sistem gerak. Untuk
memudahkan siswa dalam mengulang-ulang konsep tersebut, maka siswa
memerlukan suatu media yang berisi konsep yang telah dipetakan dan
mudah dibawa kemana-mana. Media yang digunakan bisa dalam bentuk
leaflet. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengingat
konsep sistem gerak melalui peta konsep dalam bentuk leaflet pada siswa
kelas VIII D SMPN 17 Banjarmasin, mengetahui aktivitas siswa selama
kegiatan belajar mengajar dan mengetahui respon siswa selama kegiatan
belajar mengajar bila diterapkan strategi peta konsep dalam bentuk leaflet.
Penelitian ini bermanfaat baik bagi peneliti, siswa, guru maupun sekolah.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK ini dalam
membahas menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus dengan lima kali pertemuan. Siklus 1 sebanyak tiga kali
pertemuan dan siklus 2 sebanyak dua kali pertemuan. Hasil penelitian
menunjukkan kemampuan mengingat konsep sistem gerak pada siswa
kelas VIII D SMP Negeri 17 Banjarmasin meningkat (≥ 87,13%),
ketuntasan belajar (≥ 88,69%) dan hasil selama proses pembelajaran (≥
87,67%). Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus 2
mengalami peningkatan yaitu aktivitas membaca buku yang relevan
(15,46%), membuat peta konsep (12,67%), membaca peta konsep yang
mereka buat (5,36%) dan bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
(8,59%). Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus 2 pembelajaran telah
berpusat pada siswa. Respon siswa terhadap proses pembelajaran
menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet 100% menyatakan
menyenangkan. Pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk
leaflet dapat meningkatkan kemampuan mengingat siswa, ketuntasan
belajar dan hasil selama proses pembelajaran.
Kata kunci: Kemampuan mengingat, peta konsep, leaflet.
24
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
PENDAHULUAN
Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti pada saat PPL II di
kelas VIII mata pelajaran Biologi (2007) menunjukkan bahwa siswa
kelas VIII SMP Negeri 17 Banjarmasin mengalami kesulitan belajar
pada materi-materi tertentu, di antaranya sistem gerak. Pada konsep
sistem gerak siswa tidak hanya dituntut untuk memahami tetapi juga
dituntut untuk mengingat berbagai macam tulang penyusun anggota
gerak seperti tulang tengkorak, tulang badan, tulang anggota gerak
dan bagian-bagiannya. Kemampuan siswa untuk mengingat dirasa
masih sangat kurang, hal ini terbukti dengan nilai rata-rata siswa 5,5
untuk konsep sistem gerak pada saat peneliti melaksanakan PPL II.
Pendekatan yang dipakai peneliti untuk membelajarkan konsep sistem
gerak pada saat itu adalah pendekatan kooperatif tipe PISK.
Selain itu berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran
Biologi kelas VIII di SMPN 17 Banjarmasin, sistem gerak merupakan
salah satu materi pelajaran yang sulit untuk diingat siswa dalam jangka
waktu yang lama. Metode yang biasa dipakai guru di SMP Negeri 17
Banjarmasin dalam membelajarkan konsep sistem gerak secara
konseptual dengan bantuan torso tengkorak yang tersedia. Siswa bisa
melihat
langsung
tulang
penyusun
anggota
gerak.
Melalui
pembelajaran demikian siswa bisa paham dan juga dapat mengingat
susunan tulang-tulang yang begitu banyak untuk jangka waktu yang
lama akan tetapi torso tengkorak yang tersedia hanya satu buah
sehingga
tidak
semua
siswa
mendapat
kesempatan
untuk
menggunakan torso tersebut sebagai media pembelajaran. Selain itu
torso tengkorak juga hanya bisa digunakan di dalam kelas. Strategi
peta konsep juga belum pernah diajarkan guru baik pada materi sistem
gerak maupun pada materi yang lain. Untuk memahami suatu konsep
siswa perlu didorong agar memiliki kemampuan untuk mengorganisasi,
memproses,
pengetahuan
menyimpan
dan
mengungkapkan
kembali struktur
atau informasi yang telah diperolehnya. Konsep
25
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
merupakan alat di mana seseorang mengorganisasi informasi amat
esensial yang merupakan program untuk mengoperasikan sejumlah
informasi yang akan diterima oleh seseorang (Arsyad, dkk, 2003).
Keberhasilan
proses
belajar
mengajar
di sekolah
yang
dilakukan guru sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam
memilih strategi yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran
yang diajarkan. Setiap konsep dalam suatu mata pelajaran memiliki
karakteristik tertentu dan menuntut para siswa untuk mengembangkan
kemampuan nalarnya dalam memahami sekaligus menguasai konsep
tersebut dengan baik (Arsyad, dkk, 2003).
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran serta mewujudkan keberhasilan
pembelajaran adalah peta konsep. Hasil penelitian Rusmilawati (2005)
menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan strategi
peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep
Virus. Selain itu, Vidya (2007) juga menggunakan peta konsep dalam
meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII C SMPN 24 Banjarmasin
tentang sub konsep sistem saraf dan indera. Hasil penelitiannya
menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa yaitu dari 32,5%
untuk pretest meningkat menjadi 90% pada post test (siklus 1)
sedangkan pada siklus 2 dari 10% untuk pretest meningkat menjadi
92,5% pada post test. Hasil selama proses pembelajaran juga
mengalami peningkatan dari kategori kurang pada siklus 1 menjadi
kategori cukup baik pada siklus 2.
Namun demikian, kadang-kadang siswa memang mampu untuk
memahami suatu konsep akan tetapi mengalami kesulitan untuk
mengingat, sehingga konsep tersebut semestinya harus selalu
diulang-ulang. Untuk memudahkan siswa dalam mengulang-ngulang
konsep tersebut maka siswa memerlukan suatu media yang berisi
konsep yang telah dipetakan dan mudah di bawa kemana-mana.
Media yang digunakan bisa dalam bentuk leaflet.
26
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK
merupakan kegiatan yang diawali dengan pengembangan pembelajaran
untuk memperbaiki kondisi dan proses dalam pembelajaran. Sebelum
diadakan
penelitian
tindakan
kelas
terlebih
dahulu
peneliti telah
melakukan observasi awal kepada siswa kelas VIII D untuk memberikan
pengetahuan atau keterampilan dalam membuat peta konsep dalam
bentuk leaflet. Hal ini diharapkan agar dalam penelitian nanti tidak
ditemukan siswa yang tidak mengetahui cara membuat peta konsep
dalam bentuk leaflet.
Penelitian tindakan kelas ini dalam membahas menggunakan
metode deskriptif. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus dengan
lima kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan analisis
data, serta refleksi. Siklus pertama dilaksanakan tiga kali pertemuan,
sementara siklus kedua dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siklus
kedua dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama dan
konsep-konsep yang disajikanpun hanya terfokus pada materi-materi yang
dianggap sulit oleh siswa, hal ini diketahui dari hasil belajar siswa yang
meliputi pretest dan postest setiap pertemuan, nilai peta konsep dalam
bentuk leaflet dari tugas kelompok, dan hasil observasi terhadap aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar. Secara umum ringkasan kegiatan
masing-masing siklus seperti pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Sesuai dengan pelaksanaan tindakan yang terdiri dari 2 siklus
dengan 5 kali pertemuan yaitu siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan dan
siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan, maka pengukuran dan penilaian hasil
pembelajaran baik data kuantitatif maupun data kualitatif dilakukan pada
setiap pertemuan pada setiap siklus pembelajaran.
27
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
Tabel 1. Kemampuan mengingat siswa dari pertemuan ke-1 pertemuan
ke-5 pada siklus 1 dan siklus 2.
Siswa
No
1.
I (0 hari)
Salah
∑
No. (1Bnr
5)
5
II (5 hari)
III (7 hari)
Salah No. ∑ Salah No. ∑
(1- 10)
Bnr
(1-15) Bnr
Pertemuan
IV (12 hari)
V (14 hari)
Salah No. ∑
(1-20)
Bnr
Salah No.
(1- 25)
∑ ∑ Bnr
Ket
Bnr
(%) Retensi
-
10
-
15
15,16,17
17
21,25
23
92
Baik
2.
-
5
-
10
-
15
-
20
22,23,24
22
88
Baik
3.
5
4
6,9
8
6,15
13
16
16,17,.18,19
21
84
Baik
4.
-
5
4,5
8
15
14
16,17,
19,20
15,18,19
17
15
24
96
Baik
5.
-
5
9,10
8
10,15
13
9
19
9,13, 15,23
21
84
Baik
6.
-
5
7,8,10
7
11,13,14
12
9,10,11
17
21,22,23
22
88
Baik
7.
5
4
6
9
6,13,14
12
6,13,16
17
15,21,23
22
88
Baik
8.
-
5
-
10
6,15
13
-
20
15,16,
21
84
Baik
17,22
9.
1,2,
4,5
1
4,5,6,7,
8,9,10
3
4,5,6,7,
9,10,11,
13,14,15
5
10.
4,5
3
-
10
6
14
11.
-
5
6
9
11
12.
-
5
7,8,10
7
11,12,
13,15
10,13
13.
3
4
10
9
6,9
13
4,7,8,9,
10,11,13,
14,15,16,
17,18,
19,20
4,5,15,
16,17,18
4,5,16,
17
16,17,18,
19,20
15
6
5,6,7,8,9,10,24
18
72
Baik
14
13,21,22,24,25
20
80
Baik
16
-
25
100
Baik
15
21,22,23
22
88
Baik
19
-
25
100
Baik
14.
5
4
10
9
15
14
15.
-
5
-
10
-
15
6,9,10
17
23
24
96
Baik
16
19
25
24
96
Baik
16.
-
5
-
10
17.
-
5
-
10
4,5,6,12,
13,14,15
6
8
15,20
18
-
25
100
Baik
18.
-
5
-
10
-
14
-
20
25
24
96
Baik
15
-
20
16,17,22
22
88
Baik
19.
-
5
-
10
15
14
-
20
25
100
Baik
20.
-
5
6
21.
1
4
7,8,
9,10
-
-
15
16,17,18
17
-
25
100
Baik
22.
23.
5
-
4
5
6
10
-
15
18
19
-
25
100
Baik
10
9
13
11
17,18,19,22,24
21,24,25
20
22
80
88
Baik
Baik
13
13
17
4,5,
16,17
15,16,20
14,18
19
16
9
9
13,14
11,12,
13,15
14,15
6,9
24.
25.
5
-
4
5
7
6
17
18
21,22,23,24,25
-
20
25
80
100
Baik
Baik
26.
27.
5
5
4
4
4
-
9
10
13,5
-
13
15
16,17
19,20
18
18
16,17,18,19,20
8,9
20
23
80
92
Baik
Baik
28.
29.
4
5
4
4
8,10
-
8
10
13,14
15
13
10
-
19
20
17,18,23,24,25
17,16
20
23
80
92
Baik
Baik
30.
-
5
2
23,25
23
92
Baik
5
11
9,10,11,
13,16,17
17
14
-
19
15,17,19,20
21
84
Baik
32.
-
5
6
9
8,11,12,
14,15
4,5,
13,14
6
10
31.
3,4,5,6,
7,8,9,10
4,5,9
14
-
20
-
25
100
Baik
33.
-
5
-
10
-
15
-
20
-
25
100
Baik
7
13
28
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
34.
-
5
-
10
-
15
15,16,17
17
21,25
23
92
Baik
35.
-
5
-
10
-
15
20
17
25
24
96
Baik
36.
1,4
3
-
10
5
14
-
20
-
25
100
Baik
37.
-
5
-
10
12,15
13
20
15,17,18,19,20
20
80
Baik
38.
4,5
3
8
9
12,14
13
15,17,18,
19,20
-
20
-
25
100
Baik
39.
4
4
-
10
4,5,15
12
-
20
-
25
100
Baik
40.
3,5
3
4,5
8
11,12
13
18
4,5,10,13,14,
15,21
18
72
Baik
41.
3
4
9
9
-
15
17
84
Baik
5
4
6
9
4,5,15
12
19
76
Baik
43.
-
5
8,10
8
10
20
22
88
Baik
44.
-
5
-
6,8,9,
10,12
8
21,22,
23,25
4,5,16,
17,18,22
21,23,25
21
42.
4,5,10,
13,14,
15,21
21,22,
23,25
4,5,15,
16,17,22
21,23,
25
-
17
-
25
100
Baik
10
14
15
Rata-rata
4,41
8,82
13,07
17,77
22,59
%
88,20
88,20
87,89
88,85
90,36
Baik
Keterangan:
Retensi baik apabila siswa dapat mengingat minimal ≥ 65%.
 Bnr : jumlah benar
Tabel 2. Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus 1
Pertemuan
1
Alifi
2
Syahbbana
3
1
Denny
Halim
2
Putra
3
1
Ahmad
2
Yani
3
1
Wahyu
2
Riyadi
3
Rata-rata (%)
Responden
1
40,00
33,33
26,47
46,67
33,33
26,67
33,33
26,67
35,29
40,00
33,33
29,41
33,69
2
13,33
13,33
11,76
6,67
6,67
5,88
6,67
6,67
20,59
0
0
8,82
8,37
Parameter yang Diamati (%)
3
4
5
6
6,67
13,33
0
6,67
6,67
13,33 6,67
6,67
14,70
8,82
8,82
8,82
6,67
13,33
0
0
0
20,00
0
6,67
11,76
17,65 5,58
11,76
26,67
6,67
0
0
20,00
6,67
0
6,67
8,82
11,76 8,82
0
0
33,33
0
0
0
33,33 6,67
0
26,47
14,70
0
2,94
10,70
16,08 3,05
4,18
Keterangan parameter:
1. Memperhatikan penjelasan guru.
2. Membaca buku yang relevan.
3. Membuat peta konsep.
4. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru.
5. Membaca peta konsep yang mereka buat.
6. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
7. Mempresentasikan peta konsep yang mereka buat.
8. Membuat rangkuman pelajaran.
7
13,33
13,33
8,82
13,33
13,33
5,88
13,33
13,33
0
13,33
13,33
0
10,11
8
6,67
6,67
11,76
13,33
13,33
14,70
13,33
13,33
14,70
13,33
13,33
14,70
12,43
29
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
TAbel 3. Siklus 2
Pertemuan
4
Alifi
Syahbbana
5
4
Denny
Halim Putra
5
4
Ahmad Yani
5
4
Wahyu
Riyadi
5
Rata-rata (%)
Responden
1
16,67
21,62
46,67
27,03
30,00
21,62
33,33
29,73
28,33
Parameter yang Diamati (%)
3
4
5
6
10,00
13,33
0
13,33
16,22
10,81 2,70
5,40
0
16,67 6,67
10,00
10,81
8,11
8,11
8,11
30,00
20,00
0
6,67
13,51
10,81 13,51 10,81
10,00
20,00
8,11
8,11
10,81
18,92 3,78
6,30
12,67
14,83 5,36
8,59
2
33,33
27,03
6,67
21,67
6,67
13,51
6,67
8,11
15,46
7
6,67
10,81
0
8,11
0
10,81
10,81
8,76
6,70
8
6,67
5,40
13,33
5,40
6,67
5,40
5,40
10,37
7,33
Keterangan parameter:
1. Memperhatikan penjelasan guru.
2. Membaca buku yang relevan.
3. Membuat peta konsep.
4. Berdiskusi antar siswa/kelompok/guru.
5. Membaca peta konsep yang mereka buat.
6. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
7. Mempresentasikan peta konsep yang mereka buat.
8. Membuat rangkuman pelajaran.
Pembahasan
Berdasarkan
data
menggunakan
peta
meningkatkan
kemampuan
kuantitatif,
konsep
dalam
mengingat
pembelajaran
bentuk
dengan
leaflet
siswa
(≥
dapat
87,13%),
ketuntasan belajar siswa (≥ 88,69%) dan hasil selama proses
pembelajaran konsep sistem gerak (≥ 87,67%).
Meningkatnya
kemampuan
mengingat
siswa
terhadap
konsep sistem gerak dapat disebabkan oleh penugasan membuat
peta konsep secara berkelompok yang diberikan guru kepada
siswa
selama
proses
pembelajaran. Penugasan ini sangat
membantu dalam meningkatkan ingatan. Peta konsep sangat
penting untuk membantu pengelompokkan informasi atau konsepkonsep yang dipelajari. Khususnya konsep tentang sistem gerak,
sehingga konsep yang telah dipelajari
dapat
ingatan
jangka panjang dapat
jangka
panjang.
Ingatan
diteruskan
ke
30
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
menyimpan konsep-konsep ini untuk jangka waktu yang tidak
terbatas.
Meningkatnya
kemampuan
mengingat
siswa
terhadap
konsep sistem gerak juga dipengaruhi oleh penggunaan leaflet
sebagai media grafis. Leaflet sebagai media grafis yang berisikan
peta konsep berfungsi sebagai bahan informasi konsep-konsep
dalam
peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan.
Leaflet
berisikan peta konsep tersebut terutama berfungsi sebagai
rangsangan untuk meningkatkan kembali ingatan tentang apa yang
sudah diterangkan.
Pembelajaran menggunakan leaflet diduga dapat lebih
melekatkan kesan bagi siswa sehingga kesan tersebut berguna
untuk dikeluarkan pada saat test hasil belajar. Pelajaran yang
memberikan
kesan
menyenangkan,
ketegangan,
bermanfaat
atau
menarik,
memperkaya
mengurangi
pengetahuan
ditambahkan oleh Susilo (2003) lebih efisien dan disimpan atau
memberi kesan yang lebih lama.
Leaflet sebagai media selain
menarik dalam meninggalkan kesan, juga mudah untuk dibawa
kemana-mana. Sehingga menumbuhkan motivasi siswa untuk
mengulang-ulang kembali apa yang telah mereka pelajari tanpa
memerlukan tempat dan waktu tertentu. Menurut Soekamto (1994)
agar siswa tidak mudah lupa ada beberapa hal yang perlu
dilakukan guru di antaranya menyajikan informasi dalam bentuk
menarik perhatian siswa sehingga informasi yang telah dipilih atau
diseleksi dapat disimpan di dalam ingatan jangka pendek/panjang.
Selain itu mengadakan pengulangan kembali tentang apa yang
telah dipelajari siswa juga dapat mengatasi kelupaan. Pengulangan
juga dilakukan oleh guru pada setiap akhir pembelajaran dengan
menggunakan soal yang sama dan ditambahkan soal untuk materi
pada pertemuan tersebut.
31
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
Selain kemampuan mengingat yang meningkat, siswa
secara klasikal juga mengalami ketuntasan belajar. Ketuntasan
belajar siswa disebabkan karena penugasan membuat peta konsep
yang
diberikan
secara
berkelompok
dapat
membantu
dan
menguntungkan antar siswa. Pembelajaran secara berkelompok
menyebabkan siswa dapat menyatukan ide-ide mereka sehingga
peta konsep dihasilkan dapat sempurna dan benar.
Hasil selama proses pembelajaran tentang konsep sistem
gerak juga meningkat dengan kategori baik. Hal ini dapat
ditingkatkan dengan adanya kegiatan mempresentasikan dan
mendiskusikan peta konsep terutama tentang sistem gerak yang
mereka buat. Temuan ini sejalan dengan penelitian Arsyad, dkk
(2003)
yang
pembuatan
menyatakan
peta
bahwa
konsep,
pemberian
tugas
dalam
mempresentasikan,
dan
mendiskusikannya dalam pembelajaran dapat meningkatkan skor
nilai siswa yaitu hasil belajar siswa secara klasikal pada tiga kali
postest mengalami peningkatan dari 36% menjadi 74%. Melalui
peta konsep yang mereka buat para siswa dapat memantau
kesalahan konsep dan kesulitan pemahaman yang mungkin terjadi,
sehingga dapat diperbaiki. Siswa dapat memahami bahwa belajar
tidak hanya mengingat fakta-fakta, tetapi juga berusaha memahami
keterkaitan antar konsep. Hal ini didukung oleh teori assimilasi
kognitif atau “teori subsumption”, di mana menurut Ausubel,
konsep-konsep baru berarti apabila dihubungkan dengan konsepkonsep lain dan belajar bermakna (Meaningful learning) baru akan
terjadi apabila pengetahuan baru dikaitkan dengan konsep-konsep
yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.
32
Jurnal Wahana-Bio Volume I Juni 2009
KESIMPULAN
(1) Kemampuan mengingat konsep sistem gerak pada siswa kelas VIII D
SMP Negeri 17 Banjarmasin dapat ditingkatkan melalui pembelajaran
menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet. Hal ini dilihat dari
peningkatan kemampuan mengingat siswa (≥ 87,13%), ketuntasan
belajar (≥ 88,69%) dan hasil selama proses pembelajaran (≥ 87,67%).
(2) Pembelajaran menggunakan peta konsep dalam bentuk leaflet dapat
meningkatkan kemampuan mengingat siswa, ketuntasan belajar dan
hasil selama proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 1998. Manajemen Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, S. W., Ahmad Naparin, Tri Restuwati dan Saliyem, 2003.
Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas III SMU Negeri 1
Banjarmasin untuk Memperbaiki Kesalahan Konsep Materi
Genetika Melalui Strategi Mapping dalam Pembelajaran
Kooperatif, Laporan Penelitian, Universitas lambung Mangkurat,
Banjarmasin (Tidak dipublikasikan).
Nisa, H., 2004. Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Makhluk Hidup
pada Siswa Kelas I SLTPN 6 Tanjung Tabalong dengan
Menggunakan Pendekatan Lingkungan, Skripsi, Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarmasin
(Tidak
dipubliksasikan).
Sukamto. 2004. Penerapan Metode Discovery-Inquiry dalam Pengajaran Sains di
Sekolah Dasar. Universitas Negeri Malang, (Online), (http://www.pagesyourfavorite. com/ppsupi/abstraksains2004.html, diakses 16 September
2007).
Susilo, H., 2003. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi, Penerbitan UT,
Jakarta.
Wilarso, Joko, 2005. Sains Biologi Untuk Kelas VIII SMP, Pabelan,
Surakarta.
Download