1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan besar pada
berbagai bidang salah satunya di bidang industri. Semakin tinggi tingkat persaingan
menjadikan industri-industri yang ada semakin kuat dan kokoh dalam hal citra positif
demi keberlanjutan perannya dalam suatu industri dan organisasi.Hal ini memberikan
dampak tersendiri terhadap perkembangan dunia industriyaitu terjadinya persaingan dan
perubahan yang sangat ketat dalam dunia bisnis.Lingkungan bisnis yang terus menerus
berkembang menuntut setiap organisasi yang berpartisipasi di dalamnya untuk
menyesuaikan diri dengan mencari keunggulan kompetitif dari setiap jasa atau produk
yang ditawarkan. Salah satu modal utama yang dimiliki organisasi dalam menciptakan
keunggulan kompetitif adalah sumber daya manusia (SDM).
Sumber daya manusia merupakan elemen penting di dalam suatu organisasi. Tanpa
adanya sumber daya manusia yang unggul dan handal maka segala proses produksi dan
operasi yang dilakukan suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
sumber daya manusia yang berkualitas dapat membawa keuntungan karena dapat
membantu mengembangkanorganisasi yang lebih baik. Salah satu sumber daya manusia
yang baik dipengaruhi oleh kinerja (job performance) dari karyawan.Campbell(Casio,
1998)menjelaskan bahwa kinerja adalah sesuatu yang tampak, dimana individu relevan
dengan tujuan organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi
dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Organisasi membutuhkan kinerja
individu yang tinggi dalam rangka memenuhi tujuan untuk memberikan sebuah produk
dan layanan yang dimiliki agar bisa mencapai keunggulan kompetitif (Sonmentag &
1
2
Frese, 2002). Sabir (2012) menjelaskan bahwa tercapainya tujuan suatu organisasi
sangat ditentukan oleh kinerja karyawan.
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif, penting bagi organisasi
untuk dapat bekerja secara efektif, efisien, danlebih profesional agar tercipta kinerja
yang baik dalam organisasi atau perusahaan. Karyawan merupakan salah satu faktor
kunci dalam organisasi sehingga keberhasilan atau kegagalan organisasi tergantung
kinerja karyawan dalam organisasi tersebut (Hameed & Waheed, 2011). Salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi.Beberapa penelitian
mengatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh budaya organisasi. Salleh (2008)
dan Hakim (2011) menemukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Awadh dan Saad (2013) yang menemukan bahwa budaya organisasi secara signifikan
mempengaruhi kinerja
karyawan, meningkatkan produktivitas
karyawan, dan
merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam mempertahankan
keunggulan kompetitif. Pada penelitian tersebut, karyawan menganggap norma,
perilaku, dan nilai-nilai organisasi sebagai budaya yang harus diikuti, dimana jika
aturan organisasi dapat diikuti dengan baik maka dapat meningkatkan kinerja dan
produktifitas karyawan. Budaya organisasidapat didefinisikan sebagai kumpulan nilainilai yang harus selalu menjadi pegangan bagi karyawan dalam suatu organisasi untuk
memahami tindakan apa yang akan dilakukan (Morehead & Griffin, 1995).
Indonesia sebagai negara berkembang,berusaha memajukan sektor industrinya
untuk dapat bersaing dengannegara lainnya, terutama industri baja yang saat ini sedang
berkembang. Salah satu perusahaan tersebut adalah PT. Krakatau Steel yang merupakan
industri baja terpadu pertama di Indonesia dan terbesar di kawasan Asia Tenggara
(www.bantenraya.com 19 September 2014). PT. Krakatau Steel didirikan pada tanggal
3
31 Agustus 1970 dan dalam perkembangannya perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri baja ini berlangsung cukup maju.
Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, perseroan sudah menambahkan
berbagai fasilitas produksi seperti pabrik besi spons, pabrik billet baja, pabrik batang
kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, pusat penjernihan air,
pelabuhan khusus cigading dan sistem telekomunikasi. Tidak berhenti disana, perseroan
terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti
baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Untuk saat ini PT.
Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kurang lebih 2,45 juta ton per tahun
untuk mendukung produksi baja tersebut. Produk-produk baja Krakatau Steel ini tak
hanya ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga agar dapat
dipasarkan secara internasional. Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero)
menjadi satu-satunya baja yang terpadu di Indonesia
PT.Krakatau Steel berkomitmen pada pembangunan budaya organisasi dan
menerapkan sifat budaya organisasi (organizational culture) dalam menjalankan
aktivitasnya agar setiap sikap dan perilaku karyawannya berlandaskan nilai-nilai yang
dianut dalam perusahaan.Budaya perusahaan PT. Krakatau Steel yang berisi
kepercayaan, prinsip-prinsip, nilai-nilai menjadi dasar dan refrensi sistem manajemen
perusahaanserta perilaku karyawan dalam bekerja karena diyakini dapat mendorong
percepatan ke arah yang lebih baik.
Budaya organisasi yang diterapkan di PT Krakatau Steel adalah budaya CIRI
(Competence, Integrity, Reliable, Innovative) merupakan kesatuan nilai yang utuh dan
saling berhubungan satu dengan lainnya. Competence dan integrity menjadi modal
dasar PT. Krakatau Steel untuk dapat berkarya dan berprestasi dalam mewujudkan
perusahaan yang menguntungkan, tumbuh dan berkembang,serta berkelanjutan kearah
4
yang lebih baik. Nilai competence menunjukan bahwa perusahaan didukung oleh
Sumber daya manusia yang unggul dan didukung dengan sistem managemen dan
teknologi yang handal untuk bersaing di arena global. Karyawan juga dituntut untuk
melakukan peningkatan keahlian dan kemampuan terbaiknya agar dapat memberikan
kontribusi positif terhadap organisasi. Selain dituntut dari sisi kemampuan dan keahlian,
karyawan perlu memiliki integrity berupa komitmen terhadap kesepakatan dan
peraturanyang berlaku di dalam organisasi.
Kombinasi antara competence dan integrity mampu menyempurnakan perilaku
individu setiap karyawan di PT. Krakatau Steel. Ketika competence dan integrity yang
dimiliki setiap perilaku individu dapat diimplementasikan secara efektif dalam
organiasai akan memunculkan kemampuan organisasi yang mampu meningkatkan
kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Hal ini merupakan cerminan organisasi yang
reliable. Karyawan PT. Krakatau Steel dalam bekerja dituntut untuk selalu
memperhatikan sekecil apapun peluang suatu perubahan. Innovative menjadi sifat yang
harus dimiliki setiap karyawan dan menjadi acuan untuk terus memberikan kontribusi
dalam kinerja organisasi dari waktu ke waktu. Nilai-nilai di atas diharapkan dapat
dijalankan oleh karyawan PT.Krakatau Steel dalam setiap aktivitas organisasi dan
memberikan motivasi kepada anggota perusahaan.
Berdasarkan laporan pelaksanaan assesmen budaya organisasi di PT. Krakatau
Steel pada awal tahun 2014 didapatkan hasil bahwa pada maturity level turun
dibandingkan pada tahun 2013. Selain itu dari keempat nilai budaya yang terdapat di
PT. Krakatau Steel, nilai integrity dan innovative menunjukan dua nilai terendah
dibandingkan dengan competence dan reliable. Sehingga dari hasil tersebut terlihat
bahwa karyawan belum memenuhi kriteria yang diharapkan oleh PT. Krakatau
5
Steel.Melihat hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan
antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di lingkup psikologi
industri dan organisasi, terutama yang berkaitan dengan hubungan budaya
organisasi dan kinerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
Memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja karyawan dengan budaya
organisasi, dengan demikian perusahaan dapat mengambil langkah terwujudnya
visi dan misi PT. Krakatau Steel.
Download