Peran dan Strategi Humas (Public Relations) Dalam

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan 5 jenis jurnal, baik itu
2 jurnal internasional dan 3 jurnal nasional sebagai bahan perbandingan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Jurnal-jurnal tersebut dijadikan sebagai data
pendukung dalam penelitian ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Keterkaitan
Septian Arga
Ekspresi Musikal
Musik merupakan
Penelitian
Rismawan
dan Fungsi Musik
bagian terperting
sebelumnya dan
Saestu Band
dalam kehidupan
penelitian yang
Reggae Bagi
manusia, dikatakan
dilakukan oleh
Masyarakat Kota
seperti itu karena
peneliti keduanya
Semarang (JSM 3
musik memiliki
sama-sama
no.1 Tahun 2014)
fungsi yang berguna
membahas mengenai
dalam kehidupan
event musik.
manusia. Fungsi-
Pada penelitian
fungsi tersebut
tersebut membahas
muncul dengan
tentang bagaimana
sendirinya mengikuti fungsi musik bagi
perkembangan dan
masyarakat di kota
kebutuhan manusia.
Semarang. Serta
Beberapa fungsi
bagaimana musik
musik adalah musik
digunakan untuk
sebagai hiburan,
mempertahankan
dapat membantu
eksistensi sebuah
mengatasi kejenuhan band, serta musik
manusia yang
sebagai alat untuk
disebabkan karena
menjaga hubungan
aktivitas yang terlalu sesama personil tetap
8
monoton sehingga
solid. Namun pada
butuh media untuk
penelitian yang
relaxsasi. Selain
dilakukan peneliti
fungsi hiburan juga
membahas mengenai
terdapat fungsi yang
bagaimana musik
lain seperti fungsi
digunakan sebagai
ekspresi emosional
upaya untuk
dan respon fisik.
mempertahankan
Saestu ikut berperan
eksistensi sebuah
mempromosikan
perusahan serta
pariwisata di kota
menjaga hubungan
Semarang. Seastu
yang baik dengan
sebagai salah satu
konsumen.
Band reggae yang
lahir di Semarang
mencoba
membuktikan bahwa
sebuah karya itu
harus jujur, easy
listening, serta dapat
membawa efek
positif bagi para
pendengarnya.
Dengan pesan-pesan
moral yang
dibawakan inilah
yang membuat
Saestu Band tetap
bisa eksis di
Semarang sampai
sekarang.
T.E. Ardhoyo
Peran dan Strategi
Dapat disimpulkan
Keterkaitan jurnal
Humas (Public
bahwa: (1) Peran
dengan peelitian yang
9
Relations) Dalam
dan fungsi Humas
dilakukan adalah
Mempromosikan
sangat signifikan
keduanya sama-sama
Produk
dalam mendukung
membahas mengenai
Perusahaan (Vol 1
manajemen
strategi public
No.1 Tahun 2013)
mencapai tujuan
relations. Pada jurnal
perusahaan melalui
tersebut dibahas
strategi
mengenai peran dan
komunikasinya (2)
strategi humas dalam
Strategi Humas
mempromosikan
efektif dalam
produk dari
mempromosikan
perusahaan yang
produk perusahaan
diwakili melalui
melalui kegiatan-
komunikasi,
kegiatan antara lain;
pameran, bublisitas,
publisitas, pameran,
pameran dan lain
sponsorship dan lain
sebagainya.
sebagainya.
Sedangkan pada
penelitian yang
dilakukan peneliti
membahas mengenai
bagaimana musik
dijadikan sebagai
salah satu upaya atau
strategi humas dalam
mempromosikan
produk perusahaan.
Kelompok 28
Dakwah Islam
Kesenian musik
Keterkaitan antara
KKN PAR
Melalui Kesenian
banjari di desa
penelitian
IANIN Sunan
Alat Musik
Karangmangu
sebelumnya dengan
Ampel
Banjari Di Desa
Ngambon digunakan
penelitian yang akan
Surabaya
Karangmangu
sebagai sarana untuk
dilakukan oleh
Ngambon
menarik perhatian
peneliti adalah
Bojonegoro (2013) warga agar secara
keduanya sama sama
10
aktif ikut serta dalam membahas mengenai
berbagai aktifitas
bagaimana musik di
keagamaan yang
jadikan sebuah
berlangsung di desa
pilihan untuk
tersebut. Hasil
mengajak orang
penelitian
banyak untuk
menunjukkan bahwa
meminati suatu hal.
sepanjang kegiatan
Pada penelitian
pelatihan banjari
sebelumnya
tersebut, banyak
membahas
perubahan yang
bagaimana dakwah
terjadi. Terlebih dari
islam melalui
semangat belajar
kesenian alat musik
belajar Al-Qur’an
digunakan sebagai
para santri yang
suatu strategi agar
semakin kuat,
masyarakat lebih
jumlah jama’ah
berminat dalam
dalam majlis dziba’
menjalankan kegiatan
semakin banyak,
agama yang diadakan
terlebih lagi
di desa tersebut,
beberapa remaja
namun pada
putra juga sedikit
penelitian yang
demi sedikit mulai
dilakukan peneliti
ada keinginan untuk
lebih membahas
berpartisipasi dalam
kepada bagaimana
majlis tersebut
kegiatan musik
meski hanya duduk-
digunakan agar
duduk di serambi
masyarakat lebih
masjid sembari
berminat terhadap
mendengarkan
suatu brand
lantunan shalawat
perusahaan dan upaya
dari ibu-ibu dan
mempertahankan
remaja putri.
eksistensi
11
perusahaan.
Jennifer
Rowley,
Catrin
Williams
“The Impact of
Ada bukti yang
Keterkaitan antara
Brand Sponsorhip
menunjukkan bahwa
penelitian
of Music
merek sponsor
sebelumnya dengan
Festivals”
festival musik
penelitian yang
Marketing
memiliki dampak
dilakukan oleh
Intellernce &
pada brand recall,
peneliti adalah
Planning (Vol.26
kesadaran dan sikap
keduanya meneliti
Iss: 7, 2010)
untuk merek, tetapi
mengenai bagaimana
(Bangor
sedikit bukti dari
musik dapat
University,
dampak pada
mempengaruhi sikap
Bangor, UK)
penggunaan merek.
konsumen terhadap
Di sisi lain, ada
brand. Namun pada
variasi antara merek
penelitian yang
dan festival. Nilai-
sebelumnya meneliti
nilai yang terkait
mengenai musik yang
dengan merek
menggunakan sebuah
mensponsori
sponsor, sedangkan
sebagian besar
pada penelitian yang
positif. Beberapa
dilakukan peneliti
responden
adalah meneliti
menunjukkan
bagaimana sebuah
kekhawatiran
brand menggunakan
tentang konsekuensi
musik sebagai salah
dari sponsor,
satu strategi publik
terutama dalam
relations
kaitannya dengan
sponsor alkohol.
Anna Davis
Merging Through
Makalah ini
Keterkaikan kedua
Media: Analyzing
menyimpulkan
penelitian tersebut
Public Relations
bahwa taktik PR
adalah sama-sama
Framing and
dipekerjakan oleh
membahas mengenai
Ethics through the
Ticketmaster dan
bagaimana sebuah
12
2010
Live Nation selama
acara digunakan
Ticketmaster-Live
penggabungan tidak
untuk mengubah
Nation Merger
mempengaruhi opini
prilaku. Namun pada
publik.
penelitian yang
penggabungan ini
dilakukan oleh
akan berdampak
penelitian ini lebih
besar pada industri
fokus kepada
konser, mungkin
bagaimana upaya PR
menginjak-injak
dalam berbagi
promotor
informasi kepada
independen dan
konsumen melalui
terus menaikkan
event sehingga akan
harga tiket dengan
mengubah pola
menyudutkan pasar
prilaku konsumen
di tempat utama
konser, tiket, dan
penyanyi.
2.2
Landasan Konseptual
2.2.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya dengan menggunakan symbol, kata-kata, gambar, figure, grafik, dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi
(Mulyana, 2007 : 68).
Sedangkan menurut Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang
verbal) untuk mengubah prilaku orang lain. Dapat diartikan bahwa dalam
penyampaian-penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah
dimengerti dapat mempengaruhi sikap dan prilaku orang lain (Mulyana, 2007 : 68).
13
Dari konsep komunikasi tersebut, komunikasi dapat dimengerti sebagai cara
yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang saling mempengaruhi antara
pengirim dan penerima pesan.Dan dalam penyampaian pesannya pun tidak
dibatasi.Hal ini membuat pihak pengirim atau penerima pesan menjadi lebih mudah
untuk salling berkomunikasi. Dengan kedua belah pihak dapat saling mempengaruhi
atau dengan kata lain dapat saling berinteraksi membuat komunikasi tersebut dapat
dikatakan sebagai komunikasi dua arah. Ini tentu saja memberikan efektifitas dalam
bertukar pesan.
Dalam
menyelenggarakan.
Sebisa
mungkin
harus
terhindar
dari
miscommunication. Untuk faktor eksternal itu sendiri dalam hal memperkenalkan,
mempromosikan atau memasarkan, dan pada saat event berlangsung kita harus sigap
dalam menghadapi kondisi apapun. sebuah event tentunya harus membina
komunikasi yang baik. Tidak hanya dalam internal tetapi juga dengan eksternal.
Masing-masing individu harus memahami karakteristik tiap orang yang berbeda.
Bagaimana harus berbicara dan menanggapinya
2.2.2
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan
atau informasi organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin
kompleks pula komunikasinya. (Wiryanto, 2008: 54)
Organisasi merupakan suatu kesatuan atau perkumpulan yang terdiri atas
orang-orang atau bagian-bagian yang di dalmnya terdapat aktivitas kerja sama
berdasarkan aturan-aturan untuk mencapai tujuan bersama (Pace & Faules, 2005).
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi menunjukan korelasi
dengan pelaksanaan organisasi secara keseluruhan. Pace & Faules (2005)
menyatakan bahwa karyawan yang memiliki informasi yang lebih baik akan menjadi
karyawan yang baik pula. Komunikasi dalam organisasi dapat terjadi dalam bentuk
kata-kata yang tertulis atau yang di ucapkan, atau simbol-simbol yang yang
menghasilkan perubahan tingkah laku dalam organisasi, baik antara manajer dengan
karyawan yang terlibat dalam pemberian atau pertukaran informasi (Putu Sunarcaya,
2008).
14
Komunikasi organisasi terjadi kapanpun setidak-tidaknya satu orang yang
menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan.
Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi,
analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang
terjadi secara simultan. Sistem tersebut menyangkut pertunjukan dan penafsiran
pesan di antara lusinan atau bahkan ratusan individu pada saat yang sama yang
memiliki jenis-jenis hubungan berlainan yang menghubungkan mereka; yang
pikiran, keputusan dan perilakunya diatur oleh kebijakan-kebijakan, regulasi dan
aturan-aturan; yang mempunyai gaya komunikasi yang berbeda; yang dimotivasi
oleh
kemungkinan-kemungkinan
yang
berbeda;
yang
berada
pada
tahap
perkembangan berlainan dalam berbagai kelompok; yang mempersepsi iklim
komunikasi yang berbeda; yang mempunyai tingkat kepuasan dan tingkat kecukupan
informasi yang berbeda; yang lebih menyukai dan menggunakan jenis, bentuk dan
metode komunikasi yang berbeda dalam jaringan yang berbeda; yang mempunyai
tingkat ketelitian pesan yang berlainan; dan yang membutuhkan penggunaan tingkat
materi dan energi yang berbeda untuk berkomuniksi efektif. Interaksi di antara
semua faktor tersebut, dan mungkin lebih banyak lagi, disebut sebagai sistem
komunikasi organisasi. (Pace & Faules, 2005: 32).
Secara spesifik aktivitas komunikasi organisasi ada tiga hal yaitu:
1.
Operasional-Internal, yakni menstruktur komunikasi yang dijalankan dalam
sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan kerja.
2.
Operasional-Eksternal, yakni struktur komunikasi dalam organisasi yang
berkosentrasi pada pencapaian tujuan kerja yang dilakukan oleh orang dan
kelompok diluar organisasi.
3.
Personal, yakni semua perubahan informasi dan perasaan yang
dirasakan oleh manusia yang berlangsung kapan saja.
2.2.3 Definisi Public Relations
Public Relations sudahlah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia.
Dimana profesi Public Relations sudah begitu pesat dibutuhkan dan dilakukan di
Indonesia, misalnya seperti Public Relations di bidang pemerintahan, perusahaan
swasta, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dll. Public Relations adalah sebuah
jembatan penghubung antara masyarakat dan perusahaan, yang bertujuan untuk
15
membentuk komunikasi dan hubungan yang baik antara kedua belah pihak. Selain
itu, Public Relations juga akan mendapatkan penilaian dalam membentuk sebuah
image (citra). Pada saat ini perkembangan Public Relations bisa dikategorikan begitu
pesat. (Hermawan, 2012 : 155)
Definisi Public Relations (selanjutnya PR) berdasarkan The Statement of
Mexico adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat digunakan untuk
menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati
para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai
kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun
kepentingan publik atau umum. (Ruslan, 2012: 17)
Berdasarkan defenisi diatas, dapat peneliti Jelaskan bahwa definisi dari public
relations adalah jembatan penghubung antara perusahaan dan masyarakat melalui
komunikasi yang mampu memberikan nilai positif terhadap perusahaan.
2.2.4 Fungsi Public Relations
Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public
relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan
tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan
perusahaan dan menjamin kepentingan publik (Kriyantono, 2008: 21)
Menurut Edward L. Bernays dalam Hermawan (2012 : 157), Public Relations
memiliki fungsi sebagai berikut:
a.
Memberikan penerangan kepada publik.
b.
Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah
laku publik.
c.
Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai
dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
Seperti yang diketahui, bahwa dari sisi pemasaran, Public Relations adalah
berbagai kegiatan untuk membentuk, meningkatkan, dan melindungi citra
perusahaan atau masing-masing produknya.
16
Sementara menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and
Canfield fungsi PR adalah:
1.
Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi
melekat pada manajemen lembaga/organisasi)
2.
Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran
3.
Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau
sebaliknya
4.
Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama
5.
Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 2012: 19)
Di dalam buku Hermawan (2012 : 157), bahwa disamping itu, ada tiga sifat
khusus yang dimiliki seorang Public Relations yang berpengaruh dengan fungsi
Public Relations:
a.
Kredibilitas yang tinggi
Pesan yang disampaikan oleh seorang Public Relations harus
mengandung informasi yang dapat lebih dipercaya dan otentik
dibandingkan informasi yang didapat dari iklan.
b.
Kemampuan seorang Public Relations yang sudah memiliki target
terhadap seorang konsumen yang sebelumnya tidak terpikirkan.
c.
Dramatisasi
Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu
perusahaan atau produk
17
Setelah membahas tiga sifat khusus yang masih memiliki kaitan dengan
fungsi Public Relations, berikut adalah bagian lain dari Fungsi Public Relations
sebagai berikut. (Hermawan, 2012 : 158)
a.
Hubungan Pers
Mempersiapkan
informasi
yang
layak
untuk
diberikan
kepada
masyarakat melalui surat kabar atau media massa, agar masyarakat dapat
tertarik terhadap informasi mengenai produk, jasa, organisasi, atau hal
lainnya.
b.
Publisitas Produk
Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk memublikasikan produkproduk tertentu.
c.
Komunikasi Korporat
Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta
mempromosikan pemahaman tentang organisasi.
d.
Melobi
Melobi merupakan suatu usaha kerja sama dengan orang – orang yang
memiliki jabatan penting di Negara, misalnya seperti pejabat pemerintah,
dan pembuat undang – undang sehingga perusahaan memiliki pegangan
orang – orang penting yang akan membantu memberikan informasi –
informasi yang lebih berharga, dan juga dapat membantu dalam
mengambil sebuah keputusan.
e.
Konseling
Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada
manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik
serta mengenai posisi dan citra perusahaan.
18
Public Relations dan Branding memiliki suatu ikatan yang sangat kuat.
Dimana seorang Public Relations dapat membantu Brandig dari suatu perusahaan,
atau justru sebaliknya. Untuk itu, sangat diperlukan kegiatan Public Relations yang
tepat untuk dapat memberikan pandangan positif dari masyarakat atau konsumen
mengenai sebuah Branding dari suatu perusahaan.
Pada umumnya, dalam setiap hal selalu ada pro dan kontra. Dimana kesan
buruk datang dari ketidakpedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Hal
tersebut pastinya akan mempengaruhi sebuah Branding dari suatu perusahaan. Maka
itu, seorang Public Relations harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi
pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Berikut bagian penting dari peran Public Relations yang berkaitan dengan
Branding dalam suatu perusahaan atau organisasi menurut Hermawan (2012 : 155)
a.
Membuat kesan (image)
Kesan yang didapatkan dari penilaian seseorang mengenai tingkat
pengetahuan mereka mengenai suatu produk atau jasa, orang atau
situasi yang ada di dalam suatu perusahaan. Sehingga hal ini akan
berpengaruh terhadap persepsi positif yang diberikan oleh seorang
konsumen terhadap perusahaan tersebut.
b.
Pengetahuan dan pengertian
Public Relations peran penting dalam membantu memberikan informasi
kepada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar
organisasi). Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya informasi yang
akurat yang disediakan oleh seorang public relations, dan informasi
yang akan disampaikan tersebut harus mudah dimengerti, sehingga
konsumen lebih ingin mengetahui dan mudah memahami mengenai
suatu produk, jasa, atau organisasi.
c.
Menciptakan ketertarikan
19
Public Relations harus dapat menciptakan situasi yang membuat
konsumen dapat tertarik pada hal – hal yang ada di dalam sebuah
perusahaan, yang besar kemungkinan hal tersebut akan memiliki
pengaruh besar dalam suatu organisasi.
d.
Penerimaan
Masyarakat mungkin bersikap melawan dalam suatu situasi karena
mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal
tersebut terjadi.
Profesi Public Relations mempunyai peran kunci untuk menjelaskan
suatu situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak
pedulian, pandangan buruk, dan bahkan sikap menentang yang menjadi
atmosfer di sekelilingnya dapat dibalikkan menjadi pengertian dan
penerimaan yang didapatkan dari konsumen.
e.
Simpati
Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak biasa
merupakan cara yang umum digunakan dan terbukti berhasil untuk
meraih simpati.
Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan atau membentuk,
memelihara, dan melindungi sebuah brand dari suatu perusahaan atau organisasi,
meningkatkan martabat, dan menyajikan gambaran yang menguntungkan. Seorang
public relations memiliki peran penting melalui kegiatan – kegiatannya yang dapat
merubah persepsi dari masyarakat mengenai suatu brand perusahaan. (Hermawan,
2012 : 157)
Menurut Hermawan (2012 : 157), bahwa konsumen sering mendasarkan
keputusan untuk membeli suatu produk pada sebuah brand pada perusahaan,
sehingga Public Relations dapat memiliki dampak yang signifikan pada penjualan
dan pendapatan perusahaan. Jika seorang public relations menciptakan goodwill bagi
sebuah brand perusahaan, maka akan membawa dampak positif bagi sebuah
perusahaan. Hal ini melibatkan seperti hubungan kerja, pemegang saham dan
20
investor, hubungan media, dimana organisasi berinteraksi, mempengaruhi, atau
dipengaruhi.
2.2.5 Tujuan Public Relations
Tujuan kegiatan public relations dapat dikelompokkan sebagai berikut
(Nova, 2011: 52-53):
1. Performance Objective
Kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada
publiknya
(stakeholders),
melaksanakan
serangkaian
kegiatan
untuk
membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata
stakeholders.
2. Support of Consumer Market Objective
Kegiatan
public
relations
dapat
digunakan
untuk
mengidentifikasi
permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang
dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada
identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen
terhadap produk tayangan yang ditawarkan perusahaan.Hasil identifikasi
tersebut kemundian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan
untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai.
Dari banyaknya kegiatan public relations di perusahaan, tujuan yang ingin
dicapai dalam bidang public relations yaitu komunikasi internal dan eksternal.
1. Komunikasi Internal
a. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai
institusi.
b. Mencipatakan kesadaran anggota/ personil mengenai peran institusi
dalam masyarakat
c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
2. Komunikasi Eksternal
a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi
b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya.
c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik.
21
2.2.6 Peran Public Relations
Peranan PR menurut Dozier and Broom dalam suatu organisasi dapat dibagi
empat kategori:
1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seorang PR yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi dapat membantu
dalam pemecahan masalah dengan memberikan solusi kepada manajemen
atas dalam upaya penyelesaian masalah hubungan dengan publik.
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
PR dapat bertindak sebagai pihak ketiga yakni komunikator ataupun
mediator yang menyampaikan harapan dan keinginan perusahaan. Di lain
pihak, komunikasi juga berlangsung timbal balik dengan peran PR
menyampaikan keinginan, kebijakan dan harapan perusahaan kepada
masyarakat.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Process
Fasilitator)
PR dapat membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga
mengambil tindakan ataupun keputusan dalam menghadapi persoalan dan
krisis.
4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Peranan teknisi komunikasi menjadikan PR sebagai pihak yang
menyediakan layanan teknis komunikasi. (Ruslan, 2012: 20-21)
2.2.7 Kegiatan Public Relations
Menurut Fayol kegiatan dan sasaran PR adalah:
1.
Membangun identitas dan citra perusahaan
Dengan menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif. Cara lain
adalah dengan mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.
2.
Menghadapi krisis
22
Public relations akan berhadapan dengan krisis dan dituntut
untuk
menghadapinya dan memperbaikinya dengan membentuk manajemen krisis
dan PR Recovery of Image.
3.
Mempromosikan aspek kemasyarakatan
Dengan cara mempromosikan hal-hal yang menyangkut kepentingan publik
seperti kampanye anti kekerasan, obat-obat terlarang dan sebagainya (Ruslan,
2012: 23).
Menurut kutipan buku Guide to Public Relations oleh Thomas L. Harris dalam
Hermawan (2012 : 158), ‘pencils’ yang hampir mirip dengan bauran promotion mix
secara rinci memiliki peranan yang berhubungan dengan kegiatan Public Relations
yang dapat dilalukan sebagai berikut:
a. Publikasi
Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan
publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang
aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang dapat diterima dan
pantas untuk disampaikan ke publik.
b. Penyusunan Program Acara / Event
Menurut MacNamara dalam Hermawan (2012 : 158), bahwa acara khusus
(special event) menjadi salah satu kegiatan Public Relations yang biasanya
dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian media yang bertujuan untuk
menarik perhatian masyarakat mengenai pandangan mereka tentang suatu
perusahaan tersebut.
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
(community development) secara umm
merupakan kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-ekonomibudaya yang lebih baik. Sehingga masyarakat di tempat tersebut menjadi
lebih baik dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik”.
2.3
Strategi Public Relations
23
Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, presiden Institut
Bisnis dan Manajemen Jayakarta, mengatakan pengertian strategi public relations
adalah alternatif yang optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan
public relations dalam kerangka suatu rencana public relations. (Ruslan, 2012 : 134)
Kesimpulan dari strategi public relations adalah langkah-langkah yang
dilakukan public relations pada program yang bertujuan untuk kemajuan
perusahaan.Karena kemajuan perusahaan adalah tujuan dari setiap perusahaan.
Strategi Public Relation atau yang lebih dikenal dengan bauran Public
Relation, adalah sebagai berikut (Rosady Ruslan, 2012: 13)
1) Publications,
setiap
fungsi
dan
tugas
public
relation
adalah
menyelengarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui
berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi
yang pantas untuk diketahui oleh public. Dalam hal ini, tugas public
relation adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui
kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntukan citra
lembaga atau organisasi yang diwakilinya.
2) Event, Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan
produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih
jauh lagi dapat mempengharui opini publik. Berikut beberapa jenis event;
1.
Calendar event, meliputi kegiatan rutin yang diselenggarakan
pada waktu tertentu, seperti menyambut hari raya Idul Fitri,
Natal dan Tahun baru serta hari ulang tahun dan sebagainya.
2.
Special events, event atau acara ajang yang sifatnya khusus
dana dilaksanakan pada moment tertentu diluar acara rutin dari
program kerja PR, seperti peluncuran produk baru, pembukaan
kantor, pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.
3.
Moment event, event atau acara yang bersifat momentum atau
lebih khusus lagi, misalnya menyambut pesta perak, pesta
emas, pesta berlian, hingga menghadapi millennium.
3) News (menciptakan berita), berupaya menciptkan berita
melaluipress
release, news letter, bulletin dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR harus
mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.
4) Community involvement (kepedulian pada komunitas), kerterlibatan tugas
sehari-hari seorang PR adalah mengadakan kontak siosial dengan
24
kelompok masyaraka tertentu guna menjaga hubungan baik dengan pihak
organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5) Inform or image (memberitahukan atau meraih citra), ada dua fungsi
utama dari PR, yaitu memberikan informasi kepada public atau menarik
perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra
positif.
7) Lobbying and negotiation, keterampilan untuk melobi melalui pendekatan
pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR.
Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh
dukungan dari indibidu dan lembaga yang berpengaruh terhadapan
kelangsuangan bisnis perusahaan.
8) Social Responsibility, memiliki tanggung jawab social dalam aktifitas PR
menunjukan bahwa perusahaan memiliki keperdulian terhdap masyarakat.
Hal ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Saat ini
banyak perusahaan menjadikan kegiatan social sebagai aktifitas yang
harus dilakukan.Bentukanya beragam seperti peduli banjir, memberikan
beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan gratis, dan masih banyak
kegiatan lainnya.
2.4 Empat Tahapan Proses Strategi Public Relations
Empat proses pokok public relations menurut Scoot M. Cutlip &Allen
H.Center menyatakan bahwa proses perencanan program kerja public relations yang
menjadi landasan atau acuan untuk melakukan pelaksanaan. (Ruslan, 2012: 148-149)
1. Defining the problem Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan
pemantauan pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan
tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini menentukan “Apa yang
sedang terjadi sekarang?”
2. Planning and programming Informasi yang terkumpul pada langkah
pertama digunakan untuk membuat keputusan mengenai publik, sasaran,
tindakan dan strategi komunikasi, taktik dan tujuan program. Langkah
kedua dalam proses public relations ini menjawab, “Kita telah
mempelajari situasi ini berdasarkan apa, apa yang harus diubah,
dilakukan, atau dikatakan.
3. Taking action and communicating Langkah ketiga melibatkan
25
implementasi program dari tindakan dankomunikasi yang telah didesain
untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik untuk mencapai sasaran
program. Pertanyaan pada langkah ini adalah “Siapa yang akan
melakukan dan memberitahukan program ini, serta kapan, dimana, dan
bagaimana.
4. Evaluating the program Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan
kesiapan penilaian,implementasi, dan hasil dari program tersebut.
Penyesuaian telah dibuat sejak program terimplemetasi, berdasarkan
umpan balik evaluasi mengenai bagaimana program tersebut berhasil atau
tidak. Program dapat dilanjutkan atau dihentikan berdasarkan pertanyaan
“Bagaimana yang sedang kita kerjakan atau bagaimana yang telah kita
kerjakan.”
Kesimpulan pembahasan teori ini, strategi public relations adalah strategi
yang
dilakukan
oleh
public
relations
dengan
menganalisa,
mengindentifikasi permasalahan yang muncul, dan melakukan tindakan
untuk mengatasi permasalahan tersebut serta melakukan evaluasi dari
hasil tindakan, sudah tercapai sesuai tujuan yang diharapkan atau belum.
2.5
Event
Pengertian event, menurut Jim Macnamara yang dikutip Rosady Ruslan
dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep dan
Aplikasi, adalah “sebuah kegiatan yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan
perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk. Ajang tersebut dapat didesain
untuk menunjukkan fakta bahwa perusahaan adalah tempat yang tepat untuk bekerja
dan bertanggung jawab terhadap lingkungan social.” (2012: 232-233)
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggrakan untuk
memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu maupun
kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan
untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggrakan
pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7)
Definisi event menurut ahli di antaranya Shone dan Parry, seperti yang
dikutip oleh Any Noor dalam bukunya Management Event, mengatakan:
Special events are that phenomenon arising from those non-routine occasion
which have leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart
26
thenormal activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate,
entertain or challenge the exprerience of a group of people (Noor, 2009:7)
Dari definisi di atas yang dipaparkan oleh para ahli maka penulis
menyimpulkan bahwa definisi event adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan
untuk memperingati atau merayakan suatu hal yang penting dan memiliki tujuan
tertentu untuk dicapai sesuai keinginan.
2.6
Jenis Event
Jenis event berdasarkan ukuran dan skala event Acara atau event dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Menurut Any Noor dalam bukunya
yang berjudul “Manajemen Event”, event dikategorikan berdasarkan ukuran dan
skala yaitu Megaevent, medium event, dan mini event.
1. Mega event merujuk pada kriteria diikuti pengunjun internasional,
regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total
keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta
orang pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar,
berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh media secara
luas.Event yang masuk dalam kategori sangat besar ini seperti Olimpiade,
Piala Dunia, MTQ internasional.
2. Medium Event merujuk pada kegiatan event menengah yang dikunjungi
antara seratus ribu orang sampai dengansatu juta orang pengunjung,
berdampak secara nasional.
3. Mini Event merujuk pada kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus
ribu orang pengunjung dan bersifat lokal. (2009: 47-48).
Dari beberapa jenis event yang ada, maka mini event dipilih peneliti dalam
penelitian ini.
2.7
Elemen-elemen Event
Philip Lesly, seperti dikutip oleh Any Noor menyebut elemen-elemen Ajang
Khusus sebagai news question, yang terdiri dari 5W 1H, yaitu what, why, when,
where, who, dan how.
a) What: berhubungan dengan bentuk acara, format acara, dan kesan yang
ingin ditampilkan.
b) Why: meliputi tujuan dan maksud penyelenggaraan event.
27
c) When:
meliputi
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
waktu
penyelenggaraan, pemilihan waktu, serta alasannya.
d) Where: berhubungan dengan lokasi penyelenggaraan ajang khusu serta
fasilitas pendukung.
e) Who: berhubungan dengan khalayak sasaran, pengisi acara, serta siapa
saja yang terlibat dan bertanggung jawab.
f) How: berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. (2009: 15)
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa event merupakan kegiatan yang bukan semata – mata untuk mempromosikan
produk atau perusahaan agar lebih dikenal melainkan ada banyak tujuan – tujuan
yang lebih dalam yang ingin dicapai perusahaan. Dalam merancang suatu event pun,
banyak tahap yang perlu dilalui mulai dari perencanaan hingga evaluasi agar event
berlangsung maksimal serta penjabaran 5W 1H untuk menganalisa publik dan alasan
mengapa event ini perlu diadakan.
2.8
Tujuan dan Fungsi Event
Tujuan utama diadakannya event adalah tidak semata-mata mempromosikan
produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak sasaran, tetapi juga mempunyai
tujuan lain yang ingin dicapai.(Ruslan,2012: 233).
Menurut Rosadi Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event adalah:
1.
Awareness, meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap perusahaan
atau produk yang ditampilkan.
2.
Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbale balik.
3.
Menunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya
dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai public
sasarannya.
4.
Mempertahankan penerimaan masyarakat.
5.
Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik
dan kreatif. (Ruslan, 2012: 231)
Suatu event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan
perusahaan. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
a.
Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan
timbal balik yang positif dari publiknya.
b.
Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga
28
pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh
pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam. Dari event tersebut
juga diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang
diwakilinya.(Ruslan, 2012: 234)
2.9
Mengukur Tingkat Kepuasan Stakeholder Dalam Event
Menurut Goldblatt dalam buku karangan Sulyus Natoradjo, mengungkap tiga
cara yang sangat lazin digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan khalayak dan
pengunjung event:
a.
Menugaskan beberapa petugas khusus untuk memonitor jalannya
event. Cara ini dilakukan dengan menunjuk beberapa pemandu terlatih
terjun kelapangan untuk mengamati elemen-elemen tertentu dari acara
tersebut dan memberikan masukan lisan atau tertulis kepada EO.
b.
Survei tertulis. Survei ini dilakukan segera setelah acara selesai.
Kepada para pengunjung diberikan kuesioner secara tertulis di pintu
keluar yang harus diisi dan dikembalikan kepada petugas melalui
kotak yang sudah disediakan.
c.
Survei melalui melalui telepon atau surat. Cara ini juga dilakukan
setelah acara selesai. Survei dilakukan melalui telepon atau dengan
mengirimkan surat berisi kuesioner melalui pos kepada responden.
Namun dua cara yang disebut terakhir itu (b dan c) tidak luput dari
kelemahan. Jawaban yang diberikan responden segera setelah acara selesai dapat
bersifat bias karena responden belum sempat menimbang seluruh pengalamannya
terhadap event tersebut. (2011: 72-73)
Untuk survei melalui surat pos, pelaksana mungkin akan mendapat kesulitan
memperoleh jumlah sample populasi responden yang representatif untuk menganbil
kesimpulan yang sahih.
Sesungguhnya, untuk kepuasan itu relatif dan tergantung dari sudut pandang
dimana seseorang berada sebagai stakeholder, misalnya: sebagai klien/penyandang
dana, pelaksana acara, peserta, penonton, pengisi acara, pemasok, atau pengamat
(Suseno, 2005). Namun, seperti yang diungkapkan Suseno (2005), kita boleh
berharap bahwa semua stakeholder itu paling tidak akan merasa nyaman ketika EO
menampilkan kinerja yang mendukung tercapainya kepuasan itu, seperti:
1.
Perencanaan yang matang (sasaran dan tujuan event tercapai).
29
2.
Jadwal yang terkendali.
3.
Pengisi acara tampil tanpa hambatan dan beban.
4.
Jumlah pengunjung, penonton, atau audience sesuai target.
5.
Cara kerja pelaksana acara rapi dan koordinasi komunikasi baik.
6.
Keuangan aman.
7.
Suasana pada hari -H aman dan lancar, tidak terjadi kerusuhan.
8.
Adanya kejutan “imajinasi artistic” atau ada sesuatu yang istimewa
yang diingat oleh penonton dan semua pihak tentang acara tersebut.
(Sulyus Natoradjo, 2011: 73)
2.10 Kerangka Pemikiran
30
VILLA ZEQITA RESIDENCE (PT.ARDIN )
PUBLIC RELATIONS
STRATEGI PUBLIC RELATIONS




DEFINING THE PROBLEM
PLANNING AND PROGRAMMING
TAKING ACTION AND
COMMUNICATING
EVALUATING THE PROGRAM
EVENT ‘MUSIK PERSADA SORA
ERBOLO BERSAMA ANTHA PRYMA
GINTING”
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Penjelasan dari bagan di atas adalah dimana sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang property perumahan bernama Villa Zeqita Residence yang
bernaung dalam PT. Ardin, memiliki sebuah divisi Public Relations
Public Relations di perusahaan ini memiliki tugas salah satunya adalah
mempertahankan eksistensi perusahaan sehingga dibutuhkan sebuah strategi agar
perusahaan dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara yang digunakan oleh
public relations adalah melalui Event
Dalam membuat sebuah event divisi public relations melakukan startegi
public relations yang terdiri dari empat point yaitu: defining the problem, Planning
and programming, taking action and communicating, dan evaluating the program.
Dengan empat point strategi public relations diatas, maka public relations
dapat melaksanakan sebuah event yang diberi nama “Event Musik Persada Sora
Erbolo Bersama Antha Pryma Ginting”.
31
Download