PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013 - E

advertisement
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS
Sabil
Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika
Jln. RS. Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Indonesia
E-mail : [email protected], [email protected]
ABSTRACT
The market economy is an economic system in which all economic activities ranging from the
production, distribution and consumption is left entirely to the market mechanism. The weakness of the
economic system, among others, the difficulty of redistributing income, there tends to be exploitation of
the workers by the owners of capital, the emergence of monopolies that could harm the public,
frequent
turmoil
in
the
economy
due
to
misallocation
of
resources.
Government Meddling In Hand Free Market Making and implementing regulatory legislation, Directly
undertake some economic activities (making company). Ie by producing public goods, fiscal and
monetary policy Conduct. Overseeing the activities of companies, especially large companies that can
affect the market, so they do not have a monopoly of power that harm kahalayak crowded. Ensure that
activities do not lead to economic oppression and the lack of participation of the communities within.
Ensure that economic growth can be realized efficiently.
Keywords: The free market, government intervention
1
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
I. PENDAHULUAN
Setiap negara di dunia ini tidak menginginkan
kegiatqn-kegiatan ekonominya diatur sepenuhnya
oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak
pengaturan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
dijalankan di berbagai negara banyak mempraktekan
sistem ekonomi campuran, artinya bahwa kegiatan
ekonomi negara tersebut diatur dan ditentukan oleh
sistem pasar. Akan tetapi secara langsung maupun
tidak langsung pemerintah ikut campur dalam
berbagai kegiatan ekonomi melalui kebijakankebijakannya.
Permulaan abad ini kebanyakan ahli-ahli
ekonomi berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas
merupakan sistem pasar ekonomi yang mewujudkan
kegiatan ekonomi yang paling efisien dan dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat yang paling
optimum.
Sistem pasar bebas memberikan kebebasan
setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
yang mereka inginkan, dan menentukan jenis barang
yang akan mereka hasilkan dan jual. Seperti sistem
ekonomi yang lainnya sistem pasar bebas juga
mempunyai kelemahan-kelemahan dan kelebihan.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini harus
memberikan kebijaksaan yang tepat di dalam
memghadapi pasar bebas karena apabila kebijaksaan
yang diterapkan salah akan mengakibatkan produk
dalam negeri akan kalah bersaing di negeri sendiri
oleh produk-produk yang datang dari luar negeri
serta akan merusak tatanan sistem ekonomi Pancasila
yang dianut oleh rakyat Indonesia.
I.
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian
Campur
(Kebijaksanaan) Dan Pasar bebas
Tangan
Adam
Smith
dalam
Sukirno
(2009)
menyatakan bahwa “Campur tangan pemerintah
yang aktif dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi
akan semakin mengurangi keefisiensi kegiatan
ekonomi”. Istilah campur tangan atau kebijakan yang
diterjemahkan dari kata policy memang biasanya
dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena
pemerintahlah yang mempunyai wewenang atau
kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat, dan
bertanggung jawab melayani kepentingan umum.
Hal ini sejalan dengan pengertian publik itu sendiri
dalam bahasa Indonesia yang berarti pemerintah,
masyarakat atau umum.
Peran pemerintah dan mekanisme pasar
(interaksi permintaan dan penawaran pasar)
merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan
substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi
(rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting
dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai
stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Menurut Sukirno (
2009), diantaranya adalah :
1.
Fungsi Stabilisasi
yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan
kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum,
pertahanan, dan keamanan.
2.
Fungsi Alokasi
yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia
barang dan jasa publik seperti pembangunan
jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3.
Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah
dalam pemerataan atau distribusi pendapatan
masyarakat.
1.2. Perlunya Peran Dan Fungsi Pemerintah
Dalam Perekonomian
Pembangunan ekonomi dibanyak negara
umumnya terjadi akibat intervensi pemerintah baik
secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi
pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk
mengurangi dari kegagalan pasar (market failure)
seperti kekakuan harga monopoli dan dampak
negatif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran
lingkungan.
Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa
keberadaan aturan yang dibuat pemerintah. Aturan
ini memberikan landasan bagi penerapan aturan
main, termasuk pemberian sanksi bagi pelaku
ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah
menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja
tidak dapat menyelesaikan semua persoalan
ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan
stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah
mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai
pengendali mekanisme pasar.
Adam Smith dalam Suyatno (2013) menyatakan
bahwa dalam sistem kebebasan ekonomi yang
alamiah menentukan kekuasaan tertinggi memiliki
tiga tugas penting :
1. Kewajiban melindungi negara dari kekerasan dan
serangan negara bebas lainya.
2. Melindungi setiap anggota masyarakat sejauh
mungkin dari ketidakadilan atau penindasan oleh
anggota masyarakat lainya dan mendirkan badan
hukum yang dapat diandalkan.
3. Mendirikan dan memelihara beberapa institusi atau
sarana untuk umum yang tidak dibuat oleh
perorangan atau kelompok kecil karena
2
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
keuntungan yang didapatnya sedikit dan tidak
dapat menutupi ongkos-ongkosnya.
1.3. Pengertian Pasar Bebas
Secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan
dari
perdagangan
bebas
akan
menjadi
menguntungkan di negara berkembang dari waktu ke
waktu. Sepanjang lima abad yang lalu teori ini
berkembang secara moderen dari kebudayaan
komersil di Inggris dan lebih luas lagi ke negara
Eropa. Sebelum kemunculan perdagangan bebas dan
keberlanjutan hal tersebut hingga hari ini, kebijakan
dari merkantilisme telah berkembang di Eropa sejak
tahun 1500. Ada beberapa Ekonom awal yang
menolak kebijakan merkantilisme yaitu David
Ricardo dan Adam Smith.
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep
ekonomi yang mengacu penjualan produk antar
negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan
perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga
didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan
(hambatan yang diterapkan pemerintah) tetapi juga
dalam perdagangan antar individual-individual dan
perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang
berbeda.
Sukirno (2009) menyatakan bahwa “Dalam
sistem ekeonomi ini kegiatan-kegiatan dalam
perekonomian sepenuhnya diatur oleh mekanisme
pasar yang invisible hand. Interaksi diantara penjual
dan pembeli di pasar (pasar barang dan produksi)
akan menentukan corak produksi nasional yang akan
diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut
akan diwujudkan dan caranya produksi nasional
tersebut akan dihasilkan.”
mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan
ekonomi negara dan dalam jangka panjang
kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang teguh.
1.5. Corak kegiatan Ekonomi Pasar Bebas
Dalam
analisis struktur pasar diterangkan
mengenai kelakuan produsen-produsen dalam
menentukan
tingkat
produksi
yang
akan
memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam
teori distribusi, atau teori mengenai penentuan harga
faktor-faktor produksi,
diterangkan mengenai
interaksi diantara firma-firma dan pemilik faktor
produksi dalam menentukan ganjaran yang diberikan
kepada berbagai faktor produksi.
1.
Analisis Keseimbangan Sebagian dan Umum
Masing-masing analisis yang dinyatakan diatas
dinamakan analisis keseimbangan sebagian
atau partial equilibrium yaitu analisis kegiatan
ekonomi yang dibuat secara bersaingan tanpa
memperhatikan
hubungan
kait-mengait
diantara berbagai aspek kegiatan ekonomi
tersebut.
Analisis yang merangkum interaksi diantara
berbagai kegiatan dalam ekonomi dinamakan
analisis keseimbangan umum atau general
equilibrium analys,
yang
menerangkan
bagaimana perubahan dalam suatu pasar barang
akan mewujudkan perubahan di pasar faktor.
Analisis ini juga akan menerangkan akibat
perubahan dalam suatu pasar barang keatas
pasar barang lainnya.
Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan
tersebut, interaksi diantara sektor perusahaan
dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua
bentuk interaksi yang utama, yaitu interaksi di
pasar barang dan interaksi di pasar faktor.
Berdasarkan
analisis
tersebut
dapatlah
diterangkan bagaimana suatu perekonomian
menyelesaikan tiga masalah ekonomi pokok,
yaitu :
a. Apakah jenis-jenis barang yang perlu
diproduksi dan berapa banyaknya ?
b. Bagaimanakah berbagai jenis barang
tersebut diproduksi ?
c. Untuk siapakah
barang-barang tersebut
diproduksi ?
1.4. Pandangan Mengenai Pasar Bebas
Sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk, yaitu : ekonomi pasar bebas, ekonomi
campuran, dan ekonomi perencanaan pusat. Sampai
pada permulaan abad ini kebanyakan ahli-ahli
ekonomi berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas
merupakan sistem ekonomi yang mewujudkan
kegiatan ekonomi yang paling efisien dan
kemakmuran masyarakat yang paling optimum.
Pandangan ini dipelopori oleh Adam Smith yang
dikemukakan dalam buku “An Inquaryinto the
Nature and Causes of the Wealth of Nations”, yang
diterbitkan pada tahun 1776. Ia juga mengemukakan
suatu pandangan yang pada hakekatnya menyatakan
bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu
diatur oleh pemerintah. Menurut Adam Smith,
apabila setiap individu dalam masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
mereka inginkan, maka kebebasan ini akan
2.
Analisis Keseimbangan Sebagian : Pasar
Barang dan Pasar Faktor
Keinginan
konsumen
dalam
suatu
perekonomian pasar sangat penting peranannya
dalam menentukan corak kegiatan ekonomi.
dengan kata lain, keinginan konsumen akan
3
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
menjawab persoalan pokok yang pertama yaitu
barang apakah yang perlu diproduksi dipasar ?
Masalah
pokok
yang
kedua,
yaitu:
bagaimanakah barang – barang yang
diperlukan rumah tangga dalam perekonomian
akan diproduksi ?. Jawaban dari pertanyaan
“bagaimanakah”
barang-barang
yang
diperlukan rumah tangga akan diproduksi, akan
memberikan pengarahan kepada firma-firma
tentang kebutuhan untuk mendapat faktorfaktor produksi. Analisis mereka atas cara-cara
produksi yang terbaik untuk menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah
tangga akan memberikan petunjuk kepada
mereka tentang jenis-jenis serta jumlah faktor
produksi yang akan mereka lakukan.
Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut
akan menimbulkan pendapatan kepada
pemiliknya. Ini berarti interaksi diantara sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga dipasar
faktor pada mulanya akan menentukan jumlah
berbagai faktor produksi yang digunakan dan
pendapatan yang mereka terima. Dengan
demikian interaksi diantara sektor perusahaan
dan sektor rumah tangga di sektor faktor pada
akhirnya akan memberi jawaban kepada
persoalan : untuk siapakah barang-barang dan
jasa akan diproduksi ?.
3.
Analisis Keseimbangan Umum: Interaksi
Diantara Berbagai Pasar
Untuk memberikan suatu gambaran yang lebih
mendekati kepada kegiatan suatu pasar bebas
yang sebenarnya, maka perlu diperhatikan
interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor
rumah tangga di berbagai pasar barang dan
implikasi dari berbagai interaksi tersebut
terhadap permintaan faktor-faktor produksi.
Interaksi diantara firma-firma dengan pemilik
faktor
produksi
dipasar
faktor
akan
menentukan harga faktor produksi yang
ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi
yang digunakan.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah studi
pustaka yang bersumber dari sejumlah literatur yang
meliputi referensi buku-buku yang dapat menunjang
isi penulisan, kemudian sejumlah situs internet yang
dapat menambah wahana keilmuan sebagai
penunjang topik pembahasan.
IV.HASIL PEMBAHASAN
1.1. Kebaikan Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Pada sistem pasar bebas anggota masyarakat
diberikan kebebasan yang sepenuh - penuhnya untuk
menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka
lakukan.
Menurut
(Sukirno:2009)kebaikan-kebaikan
utama dari sistem ekonomi pasar bebas adalah :
1.
Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan
efisien, efisiensi produktif dapat dicapai dengan
cara ongkos produksi firma-firma dalam pasar
harus mencapai ongkos produksi yang paling
minimum. Operasi firma pada ongkos yang
paling minimum hanya dapat dicapai pada
pasar persaingan sempurna, dengan demikian
hanya firma persaingan sempurna yang akan
mencapai efisiensi produktif.
2.
Kegiatan-kegiatan ekonomi dalam pasaran
diatur dan diselaraskan dengan efisien.
3.
Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat
diwujudkan dalam jangka panjang.
4.
Pelaku ekonomi diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya.
Setiap pihak
(produsen atau konsumen)
mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan
ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli
barang-barang
dan
jasa
yang
ingin
dinikmatinya.
1.2. Kekurangan Sistem ekonomi Pasar Bebas
Disamping menyadari tentang peranan penting
dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan
ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang
kegagalan sistem pasar bebas (Sukirno: 2009) :
1. Akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan.
Salah satu sumber utama daripada kegagalan
sistem pasar bebas adalah akibat ekstern atau
eksternaliti yang merugikan. . Untuk memahami
konsep akibat-akibat ekstern kita perlu tahu
perbedaan antara ongkos pribadi dan ongkos
sosial terlebih dahulu.
Ongkos
pribadi
adalah
ongkos
yang
dibelanjakan oleh produsen atas faktor-faktor
yang digunakan untuk mewujudkan barang yang
dihasilkannya.
Sebagai contoh; bagi petani,
ongkos pribadi berarti pembelanjaan untuk
membeli bibit, pupuk, dan berbagai jenis obat
pembasmi hama. Sedangkan ongkos sosial
meliputi meliputi pembelanjaan petani tersebut,
ditambah ongkos-ongkos lain yang harus
dibayar masyarakat seperti kerugian kematian
ikan di sawah dan didalam sistem irigasi,
sebagai akibat penggunaan obat pembasmi
hama tanaman. Akibat ekstern yang merugikan
terjadi apabila ongkos sosial melebihi ongkos
pribadi.
2. Kekurangan produksi barang publik
4
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
3.
Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam
perekonomian adalah barang pribadi, yaitu
barang yang dapat dinimati dan dibeli secara
pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian.
Contoh-contoh barang pribadi merupakan
wujud kekuasaan monopoli dalam pasar
Distribusi pendapatan tidak setara.
Salah satu kelemahan penting sistem pasar
bebas
adalah
kecenderungannya
untuk
mewujudkan distribusi pendapatan yang
semakin tidak setara apabila perekonomian
semakin berkembang. Perekonomian pasar
cenderung untuk memberikan ganjaran yang
lebih besar kepada pihak-pihak yang
mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih
giat dan lebih efisien, mempunyai ketrampilan
dan kepandaian yang lebih baik dan memiliki
pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif.
1.3. Bentuk Campurtangan Pemerintah
Campurtangan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk yaitu
(Sukirno: 2009):
1. Membuat Undang-Undang untuk mempertinggi
efisiensi mekanisme pasar
Salah satu cara yang digunakan pemerintah
untuk mempertinggi efisiensi kegiatan ekonomi
dan mencapai tujuan-tujuan lainnya dalam
menjalankan dan mengembangkan kegiatan
ekonomi adalah dengan membuat peraturan dan
undang-undang yang mengatur kegiatan
ekonomi yang dilakukan dalam negara.
Peraturan dan undang-undang yang dibuat
pemerintah dapat mencapai dua tujuan utama di
dalam mempertinggi efisiensi mekanisme pasar.
Pertama, peraturan dan undang-undang akan
dapat menciptakan suasana ekonomi dan sosial
yang akan memberikan gairah kearah
terciptanya sistem mekanisme pasar yang
efisien dan lancar. kedua, peraturan dan
undang-undang
dapat
digunakan
untuk
memastikan agar persaingan yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas
mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat
mungkin dilenyapkan
2. Menciptakan rangka dasar Sosial Ekonomi
Pentingnya membuat peraturan dan undangundang
akan
menjamin
berfungsinya
mekanisme pasar secara efisien. Hal ini dapat
dengan jelas dilihat apabila diperhatikan akibat
buruk yang mungkin timbul apabila setiap
pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan
yang tidak terbatas dalam melakukan
kegiatannya. Tujuan setiap perseorangan untuk
mencapai keuntungan yang maksimum bagi
3.
dirinya ada kalanya akan sangat merugikan
masyarakat. Contohnya yaitu menjual ganja dan
kegiatan firma yang menyebabkan polusi.
Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti
yang diterangkan di atas pemerintah membuat
peraturan dan undang-undang yang pada
hakekatnya bertujuan untuk membuat ”aturan
permainan” di dalam melakukan kegiatankegiatan ekonomi yaitu menentukan hal-hal
yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh
para pelaku kegiatan ekonomi dalam
melakukan kegiatan-kegiatan mereka. Dengan
adanya peraturan dan undang-undang para
pelaku kegiatan ekonomi akan mengetahui hakhak maupun kewajibannya di dalam setiap
kegiatan ekonominya
Menciptakan Persaingan Bebas
Tujuan kedua dari membuat undang-undang
yang mengatur kegiatan ekonomi adalah untuk
menjamin agar dalam perekonomian tidak
terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku
kegiatan
ekonomi
dapat
menjalankan
kegiatannya dalam suasana persaingan yang
relatif bebas. Berlakunya persaingan yang bebas
merupakan salah satu syarat penting untuk
menciptakan mekanisme pasar yang efisien dan
berjalan dengan lancar. Dalam pasar bebas
jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama
ditentukan oleh keinginan konsumen. Dalam
sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha
tidak akan mempunyai kekuasaan untuk
menaikkan harga dengan membatasi penawaran
barang di pasar. Mereka juga tidak mempunyai
kekuasaan untuk mempengaruhi corak kegiatan
memproduksi yang perlu dibuat dalam
perekonomian. Apabila dalam perekonomian
terdapat kekuasaan monopoli,
keadaankeadaan yang berlaku di pasar lebih banyak
dipengaruhi oleh para pengusaha. Mereka akan
mempunyai kekuasaan untuk menentukan
jumlah, jenis dan harga barang-barang yang
diproduksikan dalam perekonomian. Keadaan
yang sebaliknya berlaku dalam perekonomian
di mana terdapat persaingan yang bebas.
Walaupun dalam persaingan bebas para
produsen masih tetap berusaha untuk
memaksimumkan keuntungan, tetapi karena
tidak dapat mempengaruhi tingkat harga di
pasar, keuntungan maksimum tersebut baru
akan tercapai apabila firma itu mencapai tingkat
efisiensi yang optimum. Dengan melakukan
pembatasan ke atas jumlah barang yang
diciptakan dengan sendirinya harga barang juga
akan dapat dipengaruhi. Apabila terdapat
kekuasaan monopoli dalam pasar, harga akan
cenderung menjadi lebih tinggi dari yang
5
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
4.
5.
ditentukan dalam perekonomian di mana
terdapat pasar persaingan bebas.
Di
negara-negara
yang
sangat
maju
perekonomiannya sejak lama pemerintah telah
memperhatikan mengenai akibat-akibat buruk
yang akan ditimbulkan oleh kekuasaan
monopoli yang mungkin wujud. Maka untuk
menghindari timbulnya kekuasaan monopoli
dalam kegiatan produksi dan perdagangan,
pemerintah menciptakan beberapa macam
undang-undang yang sifatnya berusaha untuk
mencegah
timbulnya
berbagai
bentuk
kekuasaan monopoli. Di Amerika, misalnya
undang-undang telah lama dijalankan untuk
mencegah satu atau beberapa perusahaan untuk
memperoleh kekuasaan dan untuk menguasai
kegiatan ekonomi negara. Undang-undang itu
adalah : Anti-trust Law.
Memproduksi Barang Publik
Faktor penting yang mendorong pemerintah
ikut secara langsung menjalankan kegiatan
ekonomi adalah untuk menyediakan barang
bersama. Contohnya adalah: siaran radio dan
televisi, jasa meramal keadaan cuaca dan jasa
mercusuar.
Disamping
penggunaannya
dilakukan secara bersama, sifat penting lainnya
dari barang publik adalah bahwa pembayaran
sangat sukar dipungut dari para penggunanya.
Misalnya adalah sukar untuk mengumpulkan
pembayaran dari masyarakat untuk jasa-jasa
yang diperoleh oleh setiap anggota masyarakat
dari tentara dan polisi. Terbatasnya usaha
swasta dalam kegiatan-kegiatan seperti itu
disebabkan karena cara-cara memunggut
pembayaran dari para penggunanya akan
menimbulkan ketidak – efisienan dalam
perekonomian dan menimbulkan ongkos sosial
yang besar. Oleh karenanya kegiatan tersebut
dapatlah dipandang sebagai barang setengah
bersama atau barang setengah publik.
Tujuan Lain Campurtangan Langsung
Campurtangan pemerintah tidak hanya terbatas
menyediakan barang bersama dan setengah
bersama, tetapi menghasilkan barang atau jasa
yang tidak digunakan secara bersama oleh
seluruh masyarakat. Dengan demikian tidak
timbul
kesukaran
untuk
memunggut
pembayaran ke atas barang-barang yang
digunakan. Walaupun demikian pemerintah ada
kalanya secara langsung terlibat dalam kegiatan
tersebut, yaitu dengan memproduksi beberapa
jenis barang yang seperti itu untuk mencapai
beberapa tujuan yang akan meninggikan
kesejahteraan masyarakat.
Tujuannya adalah untuk menjamin supaya
barang atau jasa itu dapat disediakan kepada
masyarakat dengan harga yang murah, tetapi
dengan
tanpa
mengurangi
efisiensi
pelayanannya. Tujuan lain pemerintah untuk
menyertai secara langsung kegiatan ekonomi
adalah untuk meratakan pembangunan di antara
berbagai golongan masyarakat, berbagai sektor
ekonomi atau berbagai wilayah. Kegiatan lain
campur tangan langsung pemerintah diantaranya
adalah :
a. Kebijakan Fiskal Dan Moneter
Kebijakan yang dijalankan oleh bank pusat
untuk megatur jumlah uang dalam
perekonomian
dinamakan
kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal adalah kebijakan
pemerintah di dalam memunggut pajak dan
membelanjakan pendapatan pajak tersebut
untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Di
dalam perekonomian kedua kebijakan ini
digunakan oleh pemerintah untuk mencapai
beberapa tujuan, yaitu:
 Untuk
mengatasi
masalah-masalah
pokok makroekonomi yang selalu
timbul, yaitu masalah pengangguran,
masalah kenaikan harga-harga dan
masalah menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang memuaskan.
 Untuk menjamin agar faktor-faktor
produksi digunakan dan dialokasikan ke
berbagai kegiatan ekonomi secara
efisien.
 Untuk memperbaiki keadaan distribusi
pendapatan yang tidak setara yang selalu
tercipta di dalam masyarakat yang
kegiatan-kegiatan ekonominya terutama
diatur oleh sistem pasar bebas.
b. Mengatasi Masalah Ekonomi
Fungsi utama dari pemerintah untuk
mengatur
kegiatan-kegiatan
dalam
perekonomian adalah untuk menciptakan
suatu perekonomian yang tetap dapat
mencapai kesempatan kerja penuh tanpa
inflasi, dan dari waktu ke waktu dapat terus
menerus mengalami pertumbuhan yang
memuaskan. Ini tujuan pokok dari kegiatan
pemerintah dalam setiap perekonomian.
Masalah Pengangguran dalam jangka
pendek
selalu
mengancam
setiap
perekonomian. Sedangkan dalam jangka
panjang setiap perekonomian seringkali
menghadapi
masalah
perkembangan
ekonomi yang lambat, yaitu pertumbuhan
ekonomi yang dicapai tidak mampu
menggunakan seluruh pertambahan faktor-
6
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
faktor produksi yang berlaku dari tahun ke
tahun. Oleh karenanya pengangguran faktorfaktor produksi merupakan masalah yang
terus menerus dihadapi di dalam jangka
panjang. Masalah-masalah pokok yang
dijelaskan ini terutama diatasi oleh
pemerintah dengan menjalankan kebijakan
moneter dan fiskal.
c. Fungsi kebijakan moneter
Kebijakan moneter pada mulanya digunakan
untuk mengendalikan tingkat harga-harga,
yaitu menjaga agar harga-harga tetap stabil.
Tetapi semenjak beberapa puluh tahun yang
lalu kebijakan ini secara aktif digunakan
untuk menggalakkan kegiatan ekonomi di
masa pengangguran dan alat untuk
menggalakkan
pertumbuhan
ekonomi.
Timbulnya peranan ini disebabkan oleh
perubahan pandangan di kalangan ahli
ekonomi mengenai peranan uang dalam
kegiatan ekonomi.
Ahli ekonomi klasik menunjukkan bahwa
penawaran uang yang berlebihan akan
menimbulkan akibat yang sangat buruk
kepada tingkat-tingkat harga. Namun para
ahli ekonomi pada masa kini berkeyakinan
bahwa jumlah uang yang terlalu banyak jika
dibandingkan dengan barang yang tersedia
dalam masyarakat dapat menimbulkan
kenaikan
harga-harga.
Dan
dapat
disimpulkan bahwa fungsi dari kebijakan
moneter adalah untuk mengawasi agar pada
setiap masa jumlah dan susunan uang dalam
perekonomian akan membantu menciptakan
tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan
stabil, dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
d. Fungsi kebijakan fiskal
Kebijakan ini mulai digunakan secara aktif
untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi
sejak setengah abad lalu. Sebelum itu
banyak
orang
berpendapat
bahwa
pemerintah haruslah menjadi contoh kepada
masyarakat, yaitu pemerintah haruslah
berbelanja sama dengan pendapatannya.
Anggaran tersebut dinamakan anggaran
belanja seimbang. Sekarang ini pemerintah
di kebanyakan negara tidak selau berusaha
agar anggaran belanjanya selalu dalam
keadaan seimbang. Dengan demikian
kebijakan fiskal pada hakekatnya adalah
tindakan pemerintah di dalam menentukan
bentuk perbelanjaannya yang perlu atau
sebaliknya dilaksanakan pada suatu masa
tertentu. Dan sudah tentu dilandaskan
kepada keadaan ekonomi yang berlaku di
dalam masa tersebut.
e. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor
produksi
Faktor-faktor produksi perlu digunakan
secara seimbang di berbagai sektor ekonomi
yang ada di setiap negara, di berbagai
wilayah dan di antara golongan-golongan
masyarakat.
Dengan
cara
demikian
distribusi pendapatan dan kesetaraan
kemakmuran di berbagai sektor, wilayah
dan golongan masyarakat dapat tercipta. Di
dalam ekonomi pasar dimana pemerintah
tidak campurtangan, keadaan seperti itu
jarang berlaku. Sistem mekanisme pasar
cenderung
menciptakan
ketidak
–
seimbangan dalam perkembangan di antara
berbagai sektor, wilayah dan golongan
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut
langkah penting yang selalu dijalankan
pemerintah adalah dengan menggunakan
kebijakan moneter dan fiskal. Pemerintah
akan membuat perbelanjaan yang lebih
banyak ke sektor, wilayah dan golongan
masyarakat yang ekonominya mundur. Di
samping itu dengan memberikan insentif
moneter (memberikan fasilitas pinjaman
yang lebih baik dan suku bunga pinjaman
yang lebih rendah) dan insentif fiskal
(dalam bentuk peringanan pajak selama
beberapa tahun, percepatan penyusutan
modal).
Kebijakan moneter dan fiskal di Negara
berkembang juga penting artinya untuk
menambah efisiensi penggunaan faktorfaktor produksi dengan menggalakkan bankbank perdagangan dan badan-badan
keuangan lainnya untuk memberikan
pinjaman bersyarat ringan kepada investorinvestor di bidang industri. Pemerintah juga
memungut pajak yang tinggi ke atas barangbarang industri yang diimpor, dan
sebaliknya memungut pajak yang sangat
rendah ke atas barang-barang modal dan
bahan-bahan mentah industri yang diimpor
untuk
menggalakkan
perkembangan
kegiatan di sektor industri.
f. Meratakan distribusi pendapatan
Negara maju kerapkali dinamakan sebagai
“negara kemakmuran” (welfare state).
Dinamakan demikian karena negara-negara
itu membuat kebijakan-kebijakan yang
bertujuan untuk lebih mengimbangkan
pendapatan
masyarakatnya,
sehingga
perbedaan antara orang kaya dan orang
miskin tidak begitu nyata. Tujuan ini bisa
7
PERSPEKTIF, VOL XI NO.2 SEPTEMBER 2013
dicapai dengan menggunakan alat-alat
kebijakan fiskal. Alat-alat itu adalah:
 Menjalankan sistem pajak yang bersifat
progresif dan
 Melakukan perbelanjaan yang bersifat
membantu golongan masyarakat yang
sangat miskin, yaitu memberikan subsidi
kepada golongan masyarakat tersebut.
Sistem pajak dibedakan di dalam tiga jenis
yaitu pajak progresif, pajak regresif dan pajak tetap.
Pajak progresif adalah sistem pajak dimana tingkat
pajak yang harus di bayar menjadi bertambah besar
apabila pendapatan menjadi bertambah tinggi.
Contohnya, apabila pendapatan seseorang adalah 10
juta setahun tingkat pajaknya adalah 10 persen dari
pendapatan itu, tetapi apabila pendapatannya adalah
20 juta setahun tingkat pajaknya menjadi 20 persen.
Sistem pajak regresif adalah kebalikan dari sistem
pajak progresif, yaitu semakin tinggi pendapatan
semakin kecil tingkat pajaknya. Sedangkan sistem
pajak proporsional adalah sistem pajak dimana
tingkat pajak adalah sama besarnya untuk berbagai
tingkat pendapatan, yaitu walaupun pendapatan
sangat tinggi persentasi pajaknya tidak berbeda
dengan yang dipungut pada pendapatan rendah.
Usaha untuk menyeimbangkan pendapatan
dalam masyarakat selain menggunakan sistem pajak
progresif dilakukan pula dengan melakukan
perbelanjaan pemerintah yang bersifat membantu
golongan-golongan masyarakat yang sangat miskin.
Perbelanjaan demikian dinamakan “perbelanjaan
kebajikan” (welfare expenditure). Tujuannya ialah
untuk memberikan bantuan keuangan kepada
golongan penduduk yang sangat miskin sehingga
mereka dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
Perbelanjaannya kebajikan ini terutama dilakukan di
negara-negara yang sudah sangat maju seperti di
Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Jerman Barat.
Perbelanjaan kebajikan yang dilakukan pemerintah
dinamakan “pembayaran pindahan”, yaitu bayaran
yang dilakukan pemerintah di mana penerima
pembayaran itu tidak perlu memberikan barang atau
jasa sebagai balasannya. Dengan perkataan lain,
perbelanjaan kebajikan pemerintah (pembayaran
pindahan) itu merupakan bantuan atau pemberian
kepada orang-orang yang memerlukan tersebut.
V.PENUTUP
Sistem-sistem ekonomi yang ada di dunia dapat
dibedakan menjadi tiga, diantaranya sistem ekonomi
pasar bebas, sitem ekonomi campuran, dan sistem
ekonomi perencanaan puat. Diantara ketiga sistem
perekonomian tersebut, sistem ekonomi pasar bebas
yang dinilai dapat mewujudkan kegiatan ekonomi
yang paling efisien dan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, akan tetapi sistem ini masih
terdapat kelemahannya.
Sumber utama kegagalan sistem ekonomi pasar
bebas salah satunya adalah akibat ekstern yang
merugikan yaitu apabila ongkos sosial melebihi
ongkos pribadi.
Berdasarkan
kelemahan
–
kelemahan
mekanisme pasar dapat disimpulkan bahwa perlu
adanya campur tangan pemerintah melalui kebijakankebijakannya yang dapat dibedakan dalam tiga
bentuk. Jadi sistem–sistem ekonomi yang ada tidak
ada yang sempurna, dan suatu sistem ekonomi dapat
berhasil apabila terjalinnya kerjasama antara
permrintah dan pelaku-pelaku ekonomi.
Bentuk campurtangan pemerintah diantaranya
adalah membuat Undang-Undang, menciptakan
rangka dasar sosial ekonomi, menciptakan
pertandingan bebas, memproduksi barang publik.
Tujuan campur tangan langsung adalah
membuat kebijaksanaan fiskal, mengatasi masalah
ekonomi, Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor
produksi, Meratakan distribusi pendapatan
DAFTAR PUSTAKA
Raharja, Prathama. 2001. Teori Ekonomi Makro
Suatu Pengantar. Jakarta : LPFE UI
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makro
Ekonomi. Edisi ke dua. Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi : Teori
Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers.
Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi
Kapitalisme dan Komsumsi di Era masyarakat
Post-modernisme. Jakarta. Kencana Prenada
Media Group
8
Download